DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN BAGI LINGKUNGAN

DAN KESEHATAN
Sektor penambangan memiliki kontribusi tambahan pendapatan bagi Negara dengan
imbal balik ke daerah antara 15% sampai 30%.Secara umum,Negara memiliki kenyakinan
bahwa usaha penambangan termasuk yang melibatkan multi-national company (MNC)
seperti Freeport memiliki kontribusi pemasukan lebih tinggi bagi negara.Kenyataannya
pemasukan dari freeport sekitar Rp 20 triliun lebih kecil dari cukai rokok sekitar Rp 72
triliun.Perusahan eksplorasi dengan berbagai cara akan menolak atau berusaha mereduksi
besaran dana kompensasi yang harus dibayarkan kepada pemerintah atau pemerintah daerah
dimana tambang terletak.Seperti yang terjadi di Aceh dengan potensi gas dan emas,perusahan
tambang menolak ketentuan Pemerintah Aceh dalam Rancangan Qanun (Raqan)
Penambangan yang menetapkan dana kompensasi yang harus diberikan tambang sekitar 25%
dari harga jual produksi.Masyarakat sekitar penambangan seringkali mengalami dampak
yang buruk dari kegiatan penambangan diantaranya adalah kerusakan lingkungan dan
gangguan kesehatan yang bahkan bisa mengakibatkan kematian.Sebagai contoh
penambangan batubara di pulau Kalimantan sebagian besar menggunakan sistem
penambangan terbuka yang diyakini menjadi penyebab utama terjadinya deforesti di negara
ini menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki bagi tanah,air,udara dan
membahayakan keamanan,kesehatan dan penghidupan masyarakat di sekitar lokasi
tambang.Tidak hanya di Kalimantan,di banyak daerah kerusakan lingkungan banyak terjadi
sebagai akibat pencemaran maupun lobang-lobang yang ditinggalkan kegiatan penambangan
yang telah selesai.Sementara itu gangguan kesehatan seperti penyakit kulit,pernapasan,infeksi
pada bayi gizi burukdan gizi kurang,gangguan pada ibu hamil merupakan masalah yang
terus-menerus menghantui masyarakat di sekitar penambangan.Ironis memang,ketika
kekayaan alam tempat mereka tinggal menghasilkan keuntungan bagi orang lain,mereka
sendiri mendapatkan dampak yang buruk bagi kesehatan mereka.

NAMA : RIVANDI SIHOTANG

NIM : DBD 117 027