A. Power meter
Power meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran listrik secara
terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam
suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah dapat digunakan untuk mengukur
berbagai macam jenis besaran listrik antara lain arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi
SWR adalah singkatan dari Standing Wave Ratio, kadang-kadang disebut dengan nama
VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi pada kabel koaksial tidak sesuai
dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada kabel yang
berinterferensi dengan daya maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan gelombang
berdiri (standing wave) yang besarnya tergantung pada besarnya daya refleksi.
dilalukan sebuah transmisi line misal cable coaxial, Feeder, dll tidak lagi memiliki bentuk
sebagai sinyal sinusoidal yang sempurna, namun mirip dengan sinyal sinusoidal yang telah
disearahkan oleh sebuah diode rectifier, dimana porsi negatif dari sinyal sinusoidal dibalik
menjadi positif semua, makanya kesan pertama yang bisa dilihat oleh para researcher saat itu
Sifat dari gelombang elektromagnetik ini adalah dapat terpantul (reflected) bila
menemui impedansi yang tidak sama (matched) dengan impedansi saluran transmisi yang
dilaluinya. Sesuai dengan kaidah "Setengah Daya Maksimum", dimana daya di beban akan
maksimum pada saat impedansinya sesuai dengan impedansi saluran transmisi! atau dengan
kata lain, tidak ada gelombang terpantul yang kembali ke saluran transmisi, yang
mengakibatkan transceiver menjadi saturasi atau efeknya transistor final akan "jebol".
Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai
(matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR >1, maka beberapa efek berikut akan
dirasakan adalah Daya RF yang sampai di antenna tidak optimum, sehingga pancaran tidak
kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau
tidak bulat. Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR >2), akan membuat RF Linear amplifier
mengalami saturasi, yang biasanya terasa "over heating" dan bila dibiarkan terus-terusan akan
Pada pembangkitan gelombang radio, biasa digunakan sistem osilator rangkaian R C-L.
Dengan sistem ini frekuensi optimum yang dapat diperoleh mencapai ratusan MHz, dengan
kestabilan yang makin berkurang. Frekuensi gelombang mikro masih di atas lagi yaitu
berjangkau GHz. (109 Hz). Untuk memperoleh frekuensi daerah tersebut digunakan sistem
osilasi gerakan electron dalam ruang vakum. Untuk ini diperlukan elektroda positip dan negatip
untuk mempercepat dan memperlambat gerakan electron sehingga terjadi osilasi dan
dipancarkan gelombang mikro. Berikut dibicarakan sistem pembangkit gelombang mikro yang
umum digunakan, mulai yang sederhana yaitu: klystron, magnetron, maser dan TWTA..
2. KOMPONEN PASIF GELOMBANG MIKRO
A. Attenuator
Attenuator adalah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pelemah atau
penurun level sinyal listrik dari suatu output rangkaian. Disamping sebagai pelemah sinyal,
attenuator juga dapat digunakan sebagai penyesuai (matching) impedansi. Sebagai rangkaian
penyesuai impedansi, diharapkan kedua tipe ini dapat selalu mengikuti perubahan-perubahan
dari satu. Biasanya dalam attenuasi digunakan kebalikan dari A, yang dinotasikan dengan a.
dengan
Dimana :
a : pelemahan sinyal
A : Penguatan sinyal
Karakteristik dasar penyesuaian impedansi oleh sebuah attenuator yaitu keadaan yang
menunjukkan bahwa harga hambatan masukkan (Rin) sama dengan harga hambatan beban (RL).
Attenuator Dalam Keadaan “Match”
Dimana :
B. Antena
Antena adalah perangkat listrik yang mengubah tenaga listrik menjadi gelombang radio,
dan sebaliknya. Biasanya, digunakan dengan pemancar radio atau penerima radio. Dalam
transmisi, pemancar radio memasok frekuensi radio arus listrik berosilasi ke terminal antena, dan
antena memancarkan energi dari arus gelombang elektromagnetik (gelombang radio). Dalam
menghasilkan tegangan kecil di terminal. Tegangan ini diterapkan ke penerima yang akan
diperkuat.
Fungsi Antena
Antena adalah komponen penting dari semua jenis peralatan yang memanfaatkan radio.
Ini termasuk: siaran radio, siaran televisi, radio dua arah, penerima komunikasi, radar, ponsel,
dan komunikasi satelit; serta perangkat lain seperti pembuka pintu garasi, mikrofon nirkabel,
bluetooth perangkat diaktifkan, jaringan komputer nirkabel, monitor bayi, dan tag RFID pada
barang dagangan.
Antena juga dapat mencakup unsur-unsur reflektif atau direktif atau permukaan tidak
terhubung ke pemancar atau penerima, seperti elemen parasit, reflektor parabola, atau tanduk. Ini
berfungsi untuk mengarahkan gelombang radio menjadi sinar atau pola radiasi lainnya yang
diinginkan. Antena dapat dirancang untuk mengirim atau menerima gelombang radio ke segala
arah sama (antena omnidirectional), atau mengirimkan mereka dalam balok dalam arah tertentu
dan menerima dari yang satu arah saja (gain directional atau tinggi antena).
Pada umumnya Antena terdiri dari elemen atau susunan bahan logam yang terhubung
dengan saluran Transmisi dari pemancar maupun penerima yang berkaitan dengan gelombang
elektromagnetik. Untuk membahas lebih lanjut mengenai cara kerjanya, kita mengambil sebuah
contoh pada sebuah Stasiun Pemancar Radio yang ingin memancarkan programnya, pertama kali
stasiun pemancar tersebut harus merekam musik atau menangkap suara si pembicara melalui
Mikropon yang dapat mengubah suara menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan masuk
Dari Rangkaian Pemancar Radio tersebut, sinyal listrik akan mengalir ke sepanjang
kabel transmisi antena hingga mencapai Antenanya. Elektron yang terdapat dalam sinyal listrik
tersebut bergerak naik dan turun (bolak-balik) sehingga menciptakan radiasi elektromagnetik
dalam bentuk gelombang radio. Gelombang yang menyertakan program radio tersebut kemudian
Pada saat ada orang mengaktifkan radionya sesuai dengan frekuensi pemancar di jarak
beberapa kilometer kemudian, gelombang radio yang dikirimkan tersebut akan mengalir melalui
Antena dan menyebabkan elektron bergerak naik dan turun (bolak-balik) pada Antena yang
bersangkutan sehingga menimbulkan energi listrik. Energi listrik ini kemudian diteruskan ke
rangkaian penerima radio sehingga kita dapat mendengarkan berbagai program dari Stasiun
Radio.
Empat Karakteristik atau Parameter Kinerja Antena tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
Pola Radiasi atau Radiation Pattern adalah penggambaran radiasi yang berkaitan dengan
kekuatan gelombang radio yang dipancarkan oleh antenna ataupun tingkat penerimaan
sinyal yang diterima oleh antenna pada sudut yang berbeda. Pada umumnya Pola Radiasi ini
digambarkan dalam bentuk plot 3 dimensi. Pola radiasi antenna 3 dimensi ini dibentuk oleh
dua pola radiasi yaitu pola elevasi dan pola azimuth. Bentuk pola radiasi adalah Pola
Omnidirectional pattern yaitu pola radiasi yang serba sama dalam satu bidang radiasi dan
Pola Drective yang membentuk bola berkas yang sempit dengan radiasi yang tinggi.
2. Keterarahan (Directivity)
Keterarahan atau Directivity adalah perbandingan antara dentisitas daya antenna pada jarak
sebuah titik tertentu relatif terhadap sebuah radiator isotropis. Yang dimaksud dengan
Radiator Isotropis adalah pemancaran radiasi Antena secara seragam ke semua arah.
3. Gain
Gain atau sering juga disebut dengan Directivity Gain adalah sebuah parameter Antena yang
mengukur kemampuan antena dalam mengarahkan radiasi sinyalnya atau penerimaan sinyal
dari arah tertentu. Dengan kata lain, Gain digunakan untuk mengukur efisiensi sebuah
4. Polarisasi (Polarization)
Polarisasi atau Polarization dapat diartikan sebagai arah rambat dari medan listrik atau
penyebaran vektor medan listrik. Polarisasi Antena yang dimaksud disini adalah orientasi
medan listrik dari gelombang radio yang berhubungan dengan permukaan bumi dan
kecocokan struktur fisik antena dengan orientasinya. Mengenali Polarisasi bermanfaat untuk
C. Directional coupler
Directional coupler adalah sebuah komponen yang digunakan untuk mengukur pantulan,
dan mempunyai kemampuan untuk mengarahkan sinyal. Directional coupler sering digunakan
untuk pengukuran pada frekuensi radio. Tetapi, bisa juga digunakan untuk pengukuran pada
Mengarahkan Sinyal
Mengkopling Sinyal
Sinyal dari sumber, masuk ke port 1 lalu diteruskan ke port 2. Apabila di port 2
tidakterjadi apa-apa, maka sinyal akan di couple oleh port 4. Bila terjadi akibat port 2 dishort
circuit atau di open circuit atau miss-match impedance maka akan ada sinyalyang dipantulkan,
Directional couplers yang paling sering dibangun dari dua jalur transmisi digabungkan
cukup dekat sehingga energi yang melewati satu digabungkan ke yang lain. Teknik ini disukai
pada frekuensi gelombang mikro dimana desain garis transmisi biasanya digunakan untuk
dimungkinkan pada frekuensi rendah, seperti frekuensi audio yang ditemui di telepon. Juga pada
frekuensi gelombang mikro, terutama pita yang lebih tinggi, desain waveguide dapat digunakan.
Banyak dari skrup Waveguide ini sesuai dengan salah satu desain garis transmisi yang
Frekuensi gelombang mikro diukur dengan frekuensi meter dimana Frekuensi meter
adalah meter yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan periodik
perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam. Ada dua jenis frekuensi
meter analog dan digital. Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran frekuensi dan yang berkaitan dengan frekuensi. Terdapat beberapa jenis
frekuensimeter analog diantaranya jenis batang atau lidah getar, alat ukur ratio dan besi putar.
Frekuensi meter terdiri dari suatu rongga (cavity) yaitu rongga resonator. Apabila ukuran
rongga bersesuaian dengan pola gelombang mikro TEmnp atau TMmnp, akan terjadi resonansi
atau pengurangan tenaga yang minimum di dalam rongga. Apabila di dalam rongga tersebut
dipasang detektor, akan dihasilkan keluaran minimum. Bila frekuensi gelombang mikro tetap,
dengan mengubah ukuran rongga, dapat diketahui kapan terjadi resonansi sesuai dengan
frekuensi yang masuk. Perubahan ini biasanya pada panjang rongga dengan perubahan dalam
mili atau mikron. Sebelum rongga tersebut digunakan untuk mengukur frekuensi, terlebih dulu
ditera, yaitudengan frekuensi yang sudah diketahui. Dengan peneraan ini, dapat langsung dibaca
frekuensinya pada skala. Ada 3 jenis rongga untuk frekuensi meter yang biasa digunakan, a. Tipe
transmisi, b. Tipe reaksi dan c. Tipe absorpsi. Perbedaannya adalah pada cara mengukur
perubahan daya untuk keluaran. Apabila panjang , h = p terjadi resonansi p =1,2,... .
Sinyal keluaran dapat ditampilkan pada osiloskop. Pada tipe transmisi diukur daya
gelombang mikro yang dilewatkan. Sinyal akan maximum sewaktu terjadi resonansi. Pada
osiloskop akan tampak titik maximum. Pada tipe reaksi, daya yang diukur adalah dalam rongga.
Pada keadaan resonansi daya yang terserap minimum, pada osiloskop akan tampak titik
minimum. Untuk tipe absorpsi, bentuk sinyal keluarannya serupa dengan tipe transmisi, karena
Diferensial phase shifter Sebuah elemen pemancar mempunyai fase yang berbeda antara
dua arah dari propagasi yaitu θ radian. Yang mana dikenal sebagai directional phase shifter.
Gyrator kasus khusus dari diferensial phase shifter yang mana directional phase shifter sama
dengan Π radian.
Isolator peralatan yang mengizinkan daya mengalir hanya pada satu arah, dinamakan
isolator karena ia dapat memisahkan port input dari refleksi port yang lainnya. Kinerja ini
tergantung pada penyerapan daya pada arah tanpa transmisi. Pada prakteknya peralatan
Circulator Sebuah peralatan yang berfungsi sebagai komutator daya. Merujuk pada ini,
daya masuk pada port 1 hanya akan dipancarkan pada port 2; daya yang masuk pada port 2
hanya akan dipancarkan pada port 3; daya yang masuk pada port 3 hanya akan dipancarkan
hanya pada port 4; daya yang masuk pada port4 hanya akan dipancarkan pada port 1. Perputaran
ini tidak hanya terbatas pada peralatan circulator 4-port. Circulator 3-port juga menggunakannya
dan gambar 6.13(e) menampilkan bagaimana 2 buah circulator 4 port mungkin saja
simbol listrik untuk (a) Differential phase shifter (b) gyrator (c) isolator dan (d) circulator
4 port (e) menampilkan bagaimana circulator 4-port dapat direalisasikan dari 2 buah
circulator 4-port
S-Band phase shifter koaksial
TUGAS
OLEH:
UMMUHALISAH (322 17 063)
3C TEKNIK TELEKOMUNIKASI