Anda di halaman 1dari 1

C.

Kemampuan menerapkan desain rekayasa material untuk menghasilkan solusi yang memenuhi
keperluan tertentu dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan,
serta factor global, budaya, sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Desain pesawat sebenarnya relative kritis jika dibandingkan dengan desain kendaraan lainnya.
Pesawat memiliki nilai safety factor mendekati 1. Artinya toleransi akan kesalahan sangatlah kecil,
atau bahkan tidak boleh ada kesalahan dari desain hingga manufakturnya. Ini menjadi salah satu
tantangan untuk perusahaan pesawat dalam meyakinkan masyarakat keseluruhan bahwa pesawat
merupakan moda transportasi yang aman.

Dari matakuliah analisis kegagalan didapatkan ilmu desain rekayasa material. Salah satunya adalah
damage tolerant design. Dalam desain rekayasa material tersebut, suatu komponen didesain dengan
memperbolehkan adanya cacat hingga tingkat tertentu.

Struktur pesawat menggunakan pendekatan damage tolerant design. Tujuan utamanya untuk
memenuhi desain pesawat agar tidak overweight dan dapat terbang. Dengan pendekatan desain
tersebut semua cacat pada struktur pesawat harus dinyatakan aman sebelum pesawat dapat
terbang. Sehingga factor kemanan moda transportasi ini relative tinggi dan masyarakat tidak perlu
takut untuk menggunakan moda transportasi ini. Selain itu dengan pendekatan damage tolerant
design harga pesawat menjadi lebih ekonomis karena lebih ringan serta minim gas buang karena
penggunaan bahan bakar yang lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai