Abstract
This paper applies the Programmable Logic Control (PLC) as a controller in the fourth
floor service elevator application. The PLC used here is an OMRON Type CPM1A 30 I/O
CDR. The prototype of 4-th floor service elevator is made completely with control unit, AC
motor, lift car, frame, panel button and LED display for indicator. The task to be explained
here are to call and send the lift car to every floor randomly. The PLC does the task as call
and send the lift car by using programming PLC namely ladder diagram as a programming
language.
Keywords : service elevator, PLC programming, call and send the lift car, ladder diagram
1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Service elevator atau lebih dikenal dengan istilah lift barang dapat digunakan secara
nyata baik di industri, perkantoran dan medis. Lift barang sering kali difungsikan pada
bangunan-bangunan bertingkat yang memerlukan mobilitas barang antar lantai. Lift barang
merupakan suatu ruangan atau bilik kecil yang didesain sedemikian rupa agar dapat bergerak
naik dan turun dari lantai yang satu menuju lantai yang lain sebagai alat transportasi barang-
barang dalam suatu bangunan bertingkat. Seperti prinsip kerja lift pada umumnya, lift barang
ini juga bekerja berdasarkan instruksi dari tombol pemanggilan dan pengiriman pada tiap
lantai [6].
Prototipe Lift Barang 4 lantai ini dikendalikan oleh Programmable Logic Control
(PLC). Pemrograman PLC pada aplikasi lift barang ini didasarkan pada perintah
pengiriman dan pemanggilan barang dari satu lantai ke lantai yang lain. Pada prinsipnya,
pergerakan naik dan turunnya lift akan mengikuti aturan berdasarkan program yang
dimasukkan ke dalam PLC sesuai dengan sekuensial yang telah ditentukan. Tingkat
kerumitan dari program PLC tergantung pada permasalahan atau sekuensial yang akan
diterjemahkan ke dalam program [1].
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian/rancangan ini adalah:
1. membuat sebuah prototipe lift barang 4 lantai dengan kendali PLC
2. menyediakan modul praktek terkait dengan topik pemrograman PLC,
pengendalian motor listrik dan inverter
3. menjadi acuan bagi pengembangan model lift yang sesungguhnya oleh produsen
lift
1.3. Permasalahan
a) Pengiriman kotak lift
Kondisi awal kotak lift berada di lantai satu. Ketika tombol angka 2 di lantai satu
ditekan, maka kotak lift bergerak naik menuju ke lantai dua. Setelah kotak lift sampai
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
di lantai dua, maka pintu kemudian terbuka untuk beberapa saat dan kembali
menutup. Pada saat pintu sedang terbuka, tombol penahan pintu dapat ditekan untuk
menjaga pintu agar tetap terbuka. Pada pengiriman menuju dua lantai sekaligus,
misalnya kondisi awal kotak lift berada di lantai satu. Ketika tombol angka 2 dan 3 di
lantai satu ditekan, kotak lift segera bergerak naik. Pada saat sampai di lantai dua, kotak
lift berhenti dan pintu membuka untuk beberapa saat kemudian menutup kembali [5].
Setelah pintu tertutup, kotak lift bergerak naik menuju lantai tiga. Ketika kotak lift
sampai di lantai tiga, maka pintu membuka sesaat dan menutup kembali. Dimungkinkan
ada tombol penahan pintu yang berfungsi mencegah pintu menutup untuk memberi
waktu ketika mengeluarkan barang.
2. Dasar Teori
Sebuah PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah komputer digital yang
digunakan untuk otomasi proses-proses industri, seperti kendali mesin-mesin pada jalur
asembling. Tidak seperti komputer biasa, PLC didesain sebagai alat kendali yang memiliki
banyak jalur input dan output, kemampuan operasi pada suhu yang lebih tinggi, kekebalan
terhadap derau listrik, dan tahan terhadap getaran. Program-program disimpan dalam
sebuah memori yang tidak mudah hilang. PLC adalah salah satu contoh dari sebuah sistem
waktu nyata (real time), karena outputnya dapat menghasilkan respon ke suatu input dalam
rentang waktu yang terbatas.
PLC diciptakan untuk menggantikan sistem otomasi yang menggunakan ratusan atau
ribuan rele, timer dan alat kendali konvensional lainnya. PLC ini mula-mula dipakai oleh
industri otomotif, di mana revisi software menggantikan panel control yang dirangkai
secara hardwired, pada saat dilakukan perubahan model.
Motor Listrik adalah sebuah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor yang digunakan adalah motor DC 12V 8A dan dilengkapi dengan
gearbox. Pada umumnya kecepatan dan percepatan motor diatur menggunakan inverter,
namun karena pemilihan dengan menggunakan motor DC, maka inverter akan dibuat dan
dirancang dengan menggunakan rangkaian buatan sendiri.
3. Metode penelitian
a Studi pustaka
Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi mengenai lift dari buku. Hasil dari
tahap ini berupa informasi pengendalian lift dengan menggunakan PLC, motor listrik,
dan inverter.
b Perancangan awal
Tahap kedua adalah perancangan awal dari lift 4 lantai dengan kendali PLC. Hasil
dari tahap ini adalah desain konstruksi beserta rangkaian kendali dan rangkaian
elektriknya.
c Pembuatan program PLC dan rangkaian
28 28
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
Pada tahap ini dimulai pembuatan program PLC yang menerjemahkan sekuensial
yang telah ditetapkan dalam permasalahan dan rangkaian elektrik untuk pengaturan
motor listrik.
29 29
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
30 30
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
berfungsi. Ketika tombol angka 2 ditekan, maka motor berputar menarik kotak lift
sehingga kotak lift bergerak naik, dan yang berperan menghentikan motor pada saat kotak
lift berada dilantai dua adalah sensor LDR1 yang mendeteksi keberadaan kotak lift apabila
telah sampai di lantai dua. Setelah kotak lift berhenti di lantai dua, maka pintu kemudian
terbuka untuk beberapa saat dan kembali menutup. Pada saat pintu sedang terbuka, maka
tombol penahan pintu ditekan untuk menjaga pintu agar tetap terbuka.
Contoh pengiriman dengan tujuan dua lantai sekaligus (lihat Gambar 2). Kondisi
awal kotak lift berada di lantai satu. Kemudian tombol angka 2 dan tombol angka 3 pada
panel tombol di lantai satu ditekan. Motor berputar dan menarik kotak lift sehingga
bergerak naik. Pada saat sampai di lantai dua, kotak lift berhenti. Sensor LDR1 bertugas
untuk mendeteksi keberadaan kotak lift di lantai dua. Pintu membuka untuk beberapa saat
dan kemudian menutup kembali. Setelah pintu tertutup, maka Motor AC 3-Phase aktif
kembali dan menarik kotak lift sehingga bergerak naik ke lantai tiga [2]. Keberadaan kotak
lift di lantai tiga dideteksi oleh sensor LDR2. Ketika kotak lift sampai di lantai tiga maka
LDR2 aktif dan Motor AC 3-Phase berhenti berputar. Kemudian pintu membuka sesaat
dan menutup kembali. Pada lift ini terdapat tombol penahan pintu yang berfungsi
mencegah pintu untuk menutup. Tombol ini sangat berguna apabila diperlukan waktu yang
cukup lama untuk mengisi atau mengeluarkan barang menuju atau dari kotak lift. Sensor
LDR1 dan LDR2 diaktifkan oleh cahaya Led yang terdapat pada kotak lift. Jika terjadi
suatu kondisi yang mengharuskan kotak lift berhenti pada saat bergerak, maka tombol
emergency stop ditekan sehingga motor berhenti berputar dan rem aktif untuk membantu
menghentikan kotak lift.
Power ON
DISPLAY
C 1 3 4
Pintu Membuka
2 2 2
LS1 Aktif.Kotak LS3 Aktif.Kotak LS3 Aktif
Lift Berhenti Lift Berhenti
3
1 3
LS4 Aktif.Kotak
Lift Berhenti
NB: Pintu Membuka Pintu Membuka
4
Pintu Membuka (Lihat
Penjelasan Lebih Lanjut)
Ket :
Indikator menyala
31 31
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
Power ON
Rem Tidak Aktif
ES
DISPLAY
C C C C
Pintu Membuka
1 1 1
LS2 Aktif LS2 Aktif
LS2 Aktif.Kotak
Lift Berhenti
2 2
2
LS3 Aktif
LS3 Aktif.Kotak
Lift Berhenti
3
NB:
Pintu Membuka
3
LS4 Aktif.Kotak
Lift Berhenti
Pintu Membuka (Lihat
Penjelasan Lebih Lanjut)
4
Ket :
Pintu Membuka
Indikator menyala
Pintu Membuka
32 32
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
c) Control Unit
33 33
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
34 34
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
34
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni
I. Deradjad – 36
2008: 27Pranowo dan David Lion H., Prototipe Lift Barang …
35
Media Teknika Vol. 8 No. 1, Juni 2008: 27 – 36
5. Kesimpulan
Prototipe sistem aplikasi lift barang empat lantai yang dirancang untuk mengirim dan
memanggil muatan barang telah berhasil dibuat dengan menggunakan pemrograman PLC.
Pada perumusan masalah dinyatakan bahwa lift barang ini dirancang/diprogram untuk
dapat melakukan pengiriman barang ke lebih dari satu lantai sekaligus dalam satu perintah
pengiriman. Dalam pembahasan hal itu dimungkinkan untuk diprogramkan pada lift barang
ini dan seperti dapat dilihat dalam cuplikan program PLC dari sistem aplikasi ini. Selain itu
prototipe ini dapat digunakan sebagai model dan sekaligus modul praktek dalam
pembelajaran untuk topik pemrograman PLC, motor AC, dan pengaturan inverter.
Daftar Pustaka
[1] Crispin, Alan J., 1997, Programmable Logic Controllers and their Engineering
Applications 2nd ed., McGraw-Hill, England
[2] Gary Rocki, Glen Mazu, 1992, Electrical Motor Controls: Automated Industrial
Systems 3rd ed., American Technical Publishers Inc., USA
[3] Histand, Michael B. dan Alciatore, David G., 1999, Introduction to Mechatronics
and Measurement Systems, American Technical Publishers Inc., USA
[4] --, 2005, Software CX Programmer, OMRON, Indonesia
[5] http://science.howstuffworks.com/elevator.htm, 8 Maret 2008
[6] http://www.columbia-elevator.com/info/history.html, 8 Maret 2008
36