PENDAHULUAN
yang sangat cepat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas
remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, suka coba-coba dan menyukai
hormonal, dimana bentuk tubuh remaja akan berubah seperti orang dewasa serta
lebih berpikir secara abstrak. Berbagai perubahan yang terjadi pada remaja
reproduksi di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang diharapkan, bila
Banyak remaja tidak mengindahkan bahkan tidak tahu dampak dari perilaku
(2003) salah satu upaya agar pesan kesehatan reproduksi dapat dipahami dan
yang tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan
adanya suatu cara penyampaian informasi yang baik dan benar, baik dari
Trias UKS yang terdiri dari pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
sangat praktis dan efisien kepada audiens yang umumnya lebih pasif (Muhibbin
Syah, 2000). Metode diskusi sering dianggap lebih unggul dibanding dengan
metode ceramah untuk audiens yang homogen dan memiliki tujuan yang sama
ada perbedaan hasil antara penggunaan metode ceramah dan metode diskusi
intervensi dan setelah dilakukan intervensi dengan metode ceramah dan metode
diskusi kelompok.
Berdasarkan data dan teori yang melatarbelakangi penelitian ini,
2. Gizi seimbang
menstruasi.
2. Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki juga dibedakan menjadi dua yaitu
organ reproduki bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam
yakni sebagai berikut:
a. Organ reproduksi bagian luar
bulat, terdapat dua buah kiri dan kanan, berupa kulit yang
moral bangsa, dan masa depan yang suram dari remaja tersebut.
yang berusia lebih dari 20 tahun. Remaja putri yang berusia kurang
mereka yang usia dewasa. Banyak studi yang telah dilakukan juga
tidak aman itu antara lain seperti yang dijelaskan dalam buku Facts
of Life yaitu:
kandungan
pada wanita)
Pregnancy)
bunuh diri.
4. Penyalagunaan NAPZA
yaitu: opioid, alkohol, ekstasi, ganja, morfin, heroin, kodein, dan lain
sistem saraf pusat. Pengaruh dari zat tersebut adalah penurunan atau
orang tua mereka tentang perilaku yang benar dan moral yang baik
penyakit kelamin ini tidak hanya terbatas pada daerah genital saja,
juga perlu diarahkan pada masa remaja atau peralihan dari masa anak
tubuh terjadi dalam waktu relatif cepat. Masa pubertas ditandai dengan
remaja. Secara fisik akan muncul apa yang disebut sebagai tanda-tanda
remaja (yang kelak menjadi orang tua) yang bertanggung jawab. Mereka
a. Perempuan
1. Membilas vulva dengan air bersih setiap kali buang air kecil
atau air besar. Membasuh dengan air bersih dari arah depan ke
jamur.
seimbang.
b. Laki-laki
kali sehari. Celana dalam yang tidak bersih atau kotor terkena
Metode Predisposisi
1. Pengetahuan
Ceramah 2. Sikap
Faktor Penguat
Sikap dan perilaku
Pendidikan Kesehatan pendidik dan Siswa Perilaku
meliputi guru dan
OSIS
Faktor Pendukung
Ketersediaan fasilitas
atau sarana-sarana
kesehatan reproduksi
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
METODOLOGI PENELITIAN
konkrit, teramati, dan terukur hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana
(Sugiono, 2010). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembatasan yang ketat terhadap randomisasi dan dapat mengontrol validitas data
group karena desain ini sangat cocok dalam penelitian ini yakni dilakukan untuk
yang sama yaitu pada Remaja Di SMAN 1 Kupang Barat. Desain Non-equivalent
control group yaitu dengan melakukan pretest dan posttest terhadap sampel yang
terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2010). Berikut
group:
Kelompok Eksperimen : O1 X O2
Kelompok Kontrol : O3 O4
4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.4.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok individu atau obyek yang memiliki
karakteristik sama (Chandra, 1995). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI berjumlah 526 siswa
4.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Notoatmodjo (2007) sehingga didapat sampel
sebanyak 84 orang dengan perincian 42 orang kelompok eksperimen dan 42
kelompok kontrol. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel adalah :
𝑁
n=
1 + 𝑁 (𝑑)2
526
n =1 + 526 (0,1)2
526
n= 6,26
n = 84
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI A berjumlah 526 siswa.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Notoatmodjo
(2007) sehingga didapat sampel sebanyak 84 orang dengan perincian 42 orang
kelompok eksperimen dan 42 kelompok kontrol.
Pengambilan Data Awal
Populasi
Sampel
Intervensi
Senam Otak
Analisis Data
Uji wilcoxon
Pembahasan dan
penyajian
Kesimpulan
Umum penelitian maupun data Khusus Penelitian yang terdiri dari variabel
beberapa cara:
adalah data yang sudah terisi semua dan dapat dibaca dengan baik
data yang sudah di entry tidak terdapat kesalahan dan siap di analisis.
pada penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, senam otak serta
b. Analisis Bivariat
berhubungan. Pada hal ini peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya
komputer SPSS.