Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2 Pengertian Geologi Struktur

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Geologi erat
hubungannya dengan tektonik, karena proses deformasi adalah akibat dari tektonik.
Pengertian umum geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture),
patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic
unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala
yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.

(Djauhari Noor, 2009)

3.2.1. Struktur Geologi

Struktur geologi merupakan gambaran dari suatu bentuk arsitektur bebatuan


yang menyusun kerak bumi, proses ini merupakan akibat dari deformasi dan
sedimentasi. Berdasarkan kejadiannya, struktur geologi dibagi menjadi 2 yaitu
struktur primer dan struktur sekunder.

a. Struktur Primer

Struktur primer adalah struktur geologi yang terbentuk pada saat


pembentukan batuan. Misalnya, struktur sedimen (silang siur, flute cas) struktur
kekar akibat pendinginan magma (columnar joint dansheeting joint) dan struktur
perlapisan.

b. Struktur Sekunder

Struktur geologi yang membahas dan juga mempelajari bentuk – bentuk


deformasi kerak bumi serta gejala – gejala dari penyebab pembentukan batuan.

Kelompok VIII
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Struktur sekunder mempelajari mengenai struktur – struktur sekunder yaitu kekar


(joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

1) Kekar (Joint)

Kekar adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak


memperlihatkanpergeseran. Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini
yang tidakmemperlihatkan gejala rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang
kebetulan,tetapi merupakan hasil kekandasan/kegagalan batuan akibat tegasan
(stress).Karena itu kekar akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum-
hukum fisika.Struktur kekar merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan
banyakdipelajari secara luas tetapi merupakan struktur yang paling sukar
untukdianalisa. Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat diklasifikasikan
menjadi

a) Kekar tektonik, misalnya kekar gerus (shear joint) dan kekar tarik (tension
joint)

Sumber: https://arriqofauqi.com/2014/08.

Gambar 3.1

Kekar Tektonik

Kelompok VIII
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b) Kekar non tektonik, misalnya mudcrack, columnar joint dan sheeting joint.

Sumber: https://www.shutterstock.com

Gambar 3.2

Mudcrack

2) Sesar (Fault)

Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang
berhadapan,dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan. Pergeseran pada
sesar bias terjadi sepanjang garis lurus yang disebut sesar translasi atau terputar
yang dinamakan sesar rotasi. Pergeseran-pergeseran ini mempunyai demensi
berkisar antara beberapa cm sampai mencapai ratusan km.

Kelompok VIII
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sumber: https://yudi81.wordpress.com

Gambar 3.3

Sesar (fault)

3) Lipatan

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan akibat pengaruh
suatu tegasan (stress). Pada umumnya refleksi pelengkungan ditunjukkan pada
perlapisan batuan sedimen atau foliasi batuan metamorf. Berdasarkan posisi
bidang sumbunya, lipatan dapat diklasifikasikan menjadi lipatan tegak, lipatan
miring, dan lipatan rebah. Secara umum bentuk lipatan dapat dibedakan menjadi :

Kelompok VIII
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sumber: https:// 2-fajar-lipatan.html.

Gambar 3.4

Antiklin dan Sinklin

a) Antiklin yaitu lipatan yang kedua sayaonya mempunyai arah kemiringan


yang saling menjauh.

b) Sinklin yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan


yang saling mendekat.

4) Hubungan Antara Lipatan dan Patahan

Batuan yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda terhadap gaya
tegasan yang bekerja pada batuan batuan tersebut, dengan demikian kita juga
dapat memperkirakan bahwa beberapa batuan ketika terkena gaya tegasan yang
sama akan terjadi retakan atau terpatahkan, sedangkan yang lainnya akam terlipat.
Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut berada di area yang sama, seperti
batuan yang bersifat lentur menutupi batuan yang bersifat retas, maka batuan yang
retas kemungkinan akan terpatahkan dan batuan yang lentur mungkin hanya
melengkung atau terlipat diatas bidang patahan. Demikian juga ketika batuan
batuan yang bersifat lentur mengalami retakan dibawah kondisi tekanan yang
tinggi, maka batuan tersebut kemungkinan terlipat sampai pada titik tertentu
kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk suatu patahan.

Kelompok VIII
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2.2 Struktur Bidang dan Struktur Garis

1. Struktur bidang

Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri


bidang.Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya
membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring
jikamengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi
cekunganatau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip.

2. Struktur garis

Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis,


antara lain gores garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis
dapat dibedakan menjadistuktur garis riil dan struktur garis semu. Struktur garis riil
adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dandiukur langsung
di lapangan, contoh gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan struktur
garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari
orientasi unsur 3 unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi.

(Djauhari Noor, 2009)

Kelompok VIII

Anda mungkin juga menyukai