Bab ini berisi penjelasan tentang konsep dan teori-teori dari setiap objek
penelitian yang akan diteliti. Teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah
berkaitan dengan informasi dan komunikasi. Menurut Whitten dan Bentley (2004:
kendali, sistem informasi dapat juga membantu para manajer dan karyawan untuk
kumpulan dari subsistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan
dari input (masukan), proses, output (keluaran). Yang mengubah data menjadi
suatu informasi yang bermanfaat untuk para penggunanya. Berikut adalah gambar
disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara
harmonis untuk mengolah data di mana data dikumpulkan, diproses, disimpan dan
(Azhar Susanto, 2013:52; Laudon dan Laudon, 2004:9; Whitten dan Bentley,
2004: 12)
2.1.1.2 Manfaat Sistem Informasi
informasi tersebut. Manfaat sistem informasi adalah untuk efisiensi dan efektivitas
umum dari sistem informasi menurut Mardi (2011:4) yaitu sebagai berikut :
1) The people who operate the system and perform various functions.
2) The procedure, both manual and automated, involved in collecting,
processing, and storing data about the organization activities.
3) The data about the organization business process
4) The software used to process the organization data.
5) The information technology infrastructure, including computers,
peripheral device, and network communications devices.
6) Internal control and security measure of data accounting information
systems.
diandalkan.
pekerjaan.
5) Infrastruktur teknologi informasi
aplikasi.
memiliki delapan komponen sebagai berikut : (1) Tujuan. (2) Input. (3) Output.
(4) penyimpanan data. (5) Pemrosesan. (6) Instruksi dan Prosedur. (7) User. (8)
keseluruhan.
4) Penyimpanan data, data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang
komponen sistem informasi yaitu : “ (1) Hardware. (2) Software. (3) Brainware.
4) Procedure (Prosedur)
software, brainware, data, serta jaringan untuk melakukan input, proses, output.
tujuan perusahaan akan dapat dicapai. Hal ini selaras dengan definisi
“(1) Menjaga kekayaan organisasi. (2) Mengecek ketelitian dan keandalan data
kebijakan manajemen.”.
diantaranya adalah:
tegas.
organisasi.
beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk:
organisasi
mencapai tujuannya. (Azhar susanto 2017: 95; Romney dan Steinbart 2009:229;
Widjajanto, 2001:18)
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu sub sistem yang ada
agar berjalan dengan lebih terstruktur didalamnya terdapat input, proses, dan
merupakan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut
phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
informasi keuangan”.
Sistem informasi pembelian adalah bagian yang ada di perusahaan yang salah
satu aktivitasnya untuk memilih sumber bahan baku untuk diproduksi oleh
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
pemilihan sumber, pemesanan, dan perolehan barang dan jasa sebagai salah satu
Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
pembelian suatu sistem yang meliputi suatu sistem yang mengacu pada prosedur
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima pemasok yang
oleh perusahaan.
adalah :
1. Surat Permintaan Pembelian
dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tertera dalam surat
permintaan pembelian.
spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum didalam surat order
pembelian.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
2. Order pembelian
Struktur Organisasi
lebih tinggi.
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang atau pejabat yang
lebih tinggi.
10. Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar diotorisasi
berbagai pemasok.
15. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika
fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi
pembelian.
16. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima
untuk dibayar.
18. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
potongan tunai.
20. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap lunas oleh fungsi
perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laba yang menjadi bagian penting
adalah aktivitas perusahaan yang melakukan proses jual beli suatu barang atau
digunakan
Penjualan memiliki Fungsi dan peran yang penting dalam proses dan alur
penjualan adalah :
1. Fungsi Penjualan
Pada bagian transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
2. Fungsi Kas
Dalam transaksi ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
3. Fungsi Gudang
struktur organisasi.
4. Fungsi Penerimaan
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
4. Bill of lading
digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan), data
yang direkam dalam dokumen ini barasal dari kolom “jurnal harga” dalam
kolom “pemakaian”
1. Order penjualan
2. Status persediaan
5. Faktur jual
Struktur organisasi
5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap
“lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada
faktur tersebut
pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja
berikutnya
11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodic dan
masalah pada organisasi. Suatu sistem informasi yang baru dibangun sebagai
solusi atas beberapa jenis masalah atau sekumpulan masalah yang dianggap
Kadir (2003: 398) “Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standar
yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan
informasi.”
“System development life cycle adalah daur dari suatu perkembangan sistem
optimal. Salah satu metodelogi pengembangan sistem adalah FAST (Frame Work
For The Application Of System Technique) “FAST atau Frame Work For The
menurut Whitten dan Bentley (2004: 89) metode FAST terdiri dari 8 fase, yaitu:
1. Scope definition
2. Problem analysis
3. Requirement analysis
4. Logical design
5. Decision analysis
susanto dalam buku Analisis dan percangan sistem informasi akuntansi (2017:73)
yang terstruktur antara pemakai sistem informasi (users), manajer dan ahli sistem
yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal (input, output, dan tampilan)”
kegiatan yang akan membawa proyek kepada suatu kondisi dimana keputusan
tahapan yaitu :
aktivitas yaitu:
1. Perencanaan sistem
2. Analisis sistem
3. Desain Sistem
4. Implementasi sistem
analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. (Whitten dan Bentey,
Dalam metodologi lain inisiasi sistem biasa disebut perencanaan sistem. Menurut
Whitten dan Bentley (2004: 37) “Inisiasi sistem (system initiation) adalah
perencanaan awal untuk mendapatkan ruang lingkup bisnis, tujuan, batasan watu
dan pendanaan.” Tahap ini bertujuan untuk menentukan kegunaan sistem yang
akan dibuat.
dan terdapat dasar yang baik untuk memilih aplikasi baru untuk
pengembangan.
yang ada.
Sistem tersebut akan lebih murah dan lebih mudah untuk dipelihara.
5. Kemampuan adaptasi, pihak manajemen dapat lebih baik bersiap-siap
untuk kebutuhan dimasa mendatang dan para pegawai dapat lebih baik
tahapan yang penting, agar dapat dihasilkan sebuah sistem yang operasional,
terintegrasi dengan sistem yang lain yang sudah ada, dan disusun dengan biaya
tidak direncanakan dengan baik, maka proses tersebut bisa menjadi sebuah
proses yang tidak ada akhirnya karena selalu ingin menyesuaikan diri
sumber daya di masa mendatang, dan persiapan pegawai pun dapat pula
sistem dapat dikelompokan dalam tiga proses utama, yaitu : “(1) Merencanakan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari
penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
kegiatan analisis dan perencanaan sistem. Menurut Whitten dan Bentley (2004)
dalam bukunya System Analysis & Design Methods, menjelaskan bahwa tahapan
analisis terdiri dari 5 tahapan yaitu: (1) Scope defition phase (2) Problem analysis
phase (3) Requirement analysis phase (4) Logical design phase (5) Decision
analysis phase.
proyek dengan tolak ukur: (1) urgency (2) visibility (3) benefits (4) priority
Output dari aktivitas ini adalah preliminary problem statement terdiri dari
atau scope, permasalahan mana yang akan dimasukan kedalam proyek dan tidak
dimasukkan kedalam proyek. Scope dapat berubah selama proyek, namun tidak
Aktivitas ini dipicu oleh preliminary problem statement yang telah cukup
selesai dari aktivitas sebelumnya. Output dari akvitas ini adalah preliminary
Tujuan fase ini memberikan dasar untuk menilai seberapa layak proyek
Input aktivitias ini adalah preliminary problem staement dan scope statement.
Output dari aktivitas ini adalah persetujuan dari pemilik sistem untuk melanjutkan
proyek.
1.4. Develop baseline schedule and budget
rencana proyek (plan the project). Di mana perancanaan proyek minimal terdiri
dari 2 hal (Whitten dan Bentley, 2004: 199) 1) Sebuah rencana dan jadwal utama
menjadi konsep awal untuk menyelasaikan segala proyek. Jadwal ini akan
dimodifikasi pada akhir tiap fase proyek. Ini biasanya disebut sebagai garis besar
Input yg memicu aktivitas ini dimana adanya persetujuan dari pemilik sistem.
perjanjian terbentuk pada saat tercapainya kata sepakat (konsensus) di antara para
pihak mengenai unsur pokok perjanjian, yaitu problem statement, scope, peluang,
proyek), plan and schedule (rencana dan jadwal), statement of work (pernyataan
kerja) dan jadwal proyek serta penugasan sumber daya juga ditambahkan ke
Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian baseline project (garis besar proyek).
Output dari aktivitas ini adalah sebuah project charter yang berisi dokumen
(kebutuhan bisnis, asumsi, kendala, pemahaman keinginan klien dan persyaratan
permasalahan sistem. Pada proses ini sistem analis dan tim pengembang akan
mempelajari apakah solusi yang telah diidentifikasi benar benar bisa memecahkan
masalah atau apakah sistem yang baru layak untuk dikembangkan atau tidak.
Whitten dan Bentley (2004: 201) "The goal of the problem analysis phase is to
study and understand the problem domain well enough to thoroughly analyze its
Dalam metodelogi lain problem analysis phase biasa disebut study phase,
study of the current system, detailed investigation phase, atau feasibility analysis.
Selama problem anlysis phase, tim berusaha mempelajari sistem saat ini.
Setiap anggota tim memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Penelitian yang
dilakukan dengan baik dapat membuka pikiran semua pihak, termasuk manajemen
dan pengguna.
Aktivitas ini dimulai setelah ada persejutuan dari pemilik sistem untuk
melanjutkan proyek beserta project charter yang berisi informasi dari fase
sebelumnya. Output yang dihasilkan adalah setiap anggota tim mengerti wilayah
sistem yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang sedang dijalankan oleh
dalam sistem sehingga sistem diperbaiki untuk menjadi lebih baik dari sistem
yang sebelumnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami penyebab dan dampak
mendasar dari semua masalah dan peluang yang dirasakan, dan memahami efek
problem domain dan persetujuan dari pemilik sistem untuk melanjutkan proyek.
Input yang tidak kalah penting adalah problem statement (dari scope difinition
phase) yang masih perlu diperbarui, bisa jadi bahwa yang disampaikan bukanlah
sesungguhnya yang tidak diketahui atau dipahami oleh user, permasalahan dan
peluang, sebab-akibat yang dikumpulkan dari analis bisnis dan pengguna sistem
lainnya. Output dari aktivitas ini adalah analisis sebab-akibat. Dan rumusan
proses ini lebih banyak detail dari pada dalam tipe lainnya dalam proyek. Itu
terlihat sangat mirip seperti data flow diagram, kecuali mereka sangat signifikan
dilengkapi keterangan untuk menunjukan (1) volume data yang mengalir selama
proses-proses, (2) waktu-waktu respons tiap proses dan (3) penundaan atau
bottleneck apapun yang muncul dalam sistem. Data analisis proses menyediakan
informasi tambahan seperti (a) biaya tiap proses, (b) nilai ditambahkan oleh setiap
Selanjutnya adalah menentukan tujuan perbaikan sistem. Tujuan dari aktivitas ini
adalah untuk menetapkan kriteria mengeni mana perbaikan pada sistem yang akan
diukur, dan mengidentifikasi batasan yang mungkin membatasi fleksibilitas dalam
delimitasi pada pencapataian tujuan. Salah satu contoh yang membatasi adalah
deadline
Aktivitas ini dapat dimulai dengan penyelesaian dari dua aktivitas sebelumnya
analisis masalah dan peluang dan analisis proses bisnis. Inputnya adalah model
sistem dan analisis sebab/akibat. Output dari aktivitas ini adalah tujuan dan
“rencana proyek” awal adalah input kunci lainnya, dan rencana proyek yang
sudah diperbarui adalah output. Rencana proyek berubah dipicu oleh ruang
lingkup proyek yang sifat nya terus berubah/bergerak. Berdasarkan jadwal dan
anggaran dasar dari fase definisi ruang lingkup, maka ukuran dan kompleksitas
tugas ini. Para partisipan yang lain seharusnya memasukan keseluruhan tim
pembangun yang sah. Seperti biasa, perkumpulan itu seharusnya terbuka bagi
siapa saja yang terkait dengan komunikasi bisnis ini. Juga, jika sebuah website
intranet telah dibuat untuk proyek, maka website ini harus terus dipelihara di
meliputi analisis masalah, semua model sistem, sasaran peningkatan sistem, dan
semua dokumentasi lain yang dibuat selama berada pada fase analisis masalah.
Fase analisis persyaratan dapat disebut fase definisi. Fase analisis persyaratan
yang harus dihasilkan sebagai output, dan input yang diperlukan untuk
yang baru harus di tentukan agar sistem baru yang akan dijalankan nanti sesuai
dalam fase analisis persyaratan. Input kuncinya adalah sasaran peningkatan sistem
dari fase analisis masalah. Akvititas ini mengidentifikasi persyaratan sistem yang
“Minimally, this task translates those objectives into an outline of functional and
requirement statement
sebenarnya, semua persyaratan tidak sama. Jika suatu proyek dinilai terlalu over
budget, mungkin bisa dipilih persyaratan mana yang lebih penting daripada yang
paling penting.
dengan sasaran yang akan dicapai. Input aktivitas ini adalah validated
requirement. Output dari aktivitas ini adalah prioritas dan persyaratan sistem.
rencana proyek)
Merupakan hal penting untuk tetap menjaga rencana proyek tetap up-to-date.
bahwa sistem baru mungkin lebih besar daripada yang semula diharapkan.
Input aktivitas ini adalah kelengkapan prioritas dan persyaratan, serta rencana
proyek. Berdasarkan objek yang ingin dicapai tersebut tim harus menyesuaikan
jadwal, anggaran atau scope. Output aktivitas ini adalah rencana proyek yang
sudah diperbarui.
persyaratan)
persyaratan fungsional. Hal ini mencakup kombinasi data, proses dan model objek
tepat. Dalam kasus seperti itu, maka pendekatan alternatif atau pelengkap untuk
umum digunakan dalam fase analisis persyratan untuk membangun input dan
output contoh.
4.2. Validate Functional Requirements (memvalidasi persyaratan fungsional)
tidaklah terlalu dini untuk memulai merencanakan pengujian sistem. Model dan
aturan data, dan aturan-aturan bisnis bagi sistem baru. Karena itu spesifikasi ini
dapat digunakan untuk menentukan test case yang akhirnya dapat digunakan
untuk menguji program dalam hal kebenarannya. analisis sistem atau pembangun
sistem dapat melakukan tugas ini dan memvalidasi test case dengan pengguna
sistem
Fase analisis keputusan merupakan fase terahir dari sistem analisis dan
solutions, analyze, those candidate solutions, and recommend a target system that
218)
Setelah ada persyaratan bisnis dalam fase definisi dari sistem analisis,
pertama-pertama kita harus mengenali solusi kandidat alternatif. Ide untuk solusi
alternatif bisa diperoleh dari pihak internal maupun pihak eksternal, semakin
banyak jumlah kandidat alternatif maka, akan semakin besar peluang pemecahan
masalah. "It is the intent of this task not to evaluate the candidates but, rather,
Aktivitas ini dipicu oleh persetujuan untuk melanjutkan proyek dari analisis
untuk persyaratan bisnis. Output yang dihasilkan adalah satu atau lebih solusi
Setiap solusi kandidat harus dianalisis untuk kelayakannya. Analisis ini dapat
satu atau lebih solusi kandidat. Output dari aktivitas ini adalah penyelesaian
lanjut. Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian analisis kelayakan dari tiap kandidat
(tidak ada lagi solusi kandidat) kombinasi terbaik dari kelayakan teknis,
operasional, ekonimi dan jadwal. Inputnya adalah analisis kelayakan dari tiap
ranking prioritas.
Aktivitas ini dipicu oleh penyelesaian rencana proyek yang diperbarui, solusi
sistem target diformat ulang untuk presentasi sebagai proposal sistem. Format
dapat berupa sebuah laporan persentasi verbal, atau pemeriksaan oleh auditor.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya
implementasi sistem yang akan diterapkan. Aktivitas dalam fase sistem desain
seorang, beberapa atau seluruh sistem informasi khususnya pada data, proses,
bagaimana data, process dan antarmuka dari sistem akan didistribusikan di sekitar
lokasi bisnis.
Input kunci untuk akvitas ini adalah fakta, rekomendasi dan opini yang
dikumpulkan dari berbagai sumber dan proposal sistem yang telah disetujui dari
fase analisis keputusan. Output utama dari aktivitas ini adalah arsitektur aplikasi
dan analisis distribusi yang berfungsi sebagai cetak biru untuk fase desain yang
telah dirinci.
2. Design the System Database (mendesain database sistem)
spesifikasi desain database yang sesuai. Database adalah sumber yang digunakan
Tujuan tugas ini adalah mempersiapkan spesifikasi desain teknis untuk sebuah
Input akvitas ada keputusan arsitektur aplikasi dan analisis distribusi dari fase
desain sebelumnya. Output dari tugas ini meliputi skema database. Skema
database adalah model struktural untuk sebuah database. Skema tersebut adalah
gambar dari record dan hubungan yang harus diimplementasikan oleh database.
Setelah database didesain dan mungkin prototipe juga telah dibuat, maka
Output transaksi didesain sebagai printed form yang di sanalah detail transaksi
akan dicetak. Laporan dan output lain biasanya dicetak langsung di atas kertas
atau ditampilkan pada screen terminal. Format dan layout yang tepat dari output
bahwa output tidak hilang, salah pakai atau tidak lengkap. Bagi input, menjadi hal
yang sangat penting untuk mendesain metode data capture yang nantinya akan
digunakan
4. Package Design Specifications (mengemas spesifikasi desain)
Input akvitas ini adalah berbagai macam spesifikasi database, input dan output
ulang, disetujui dan diorganisir sebagai spesifikasi desain yang sesuai untuk
mengkonstruksi sistem baru, maka spesifikasi itu akan diserahkan kepada tim
Aktivitas ini dipicu ketika manajer proyek memutuskan bahwa desain telah
selesai. Hasil utama dari tugas ini adalah rencana proyek yang telah diperbarui
sistem. Tahap ini menggambarkan desain-desain untuk sistem yang baru yang
terdiri dari desain input, proses, dan output. Robert J.Verzello/John Reuter III
berpendapat bahwa:
Oleh karena itu desain sistem dapat diartikan sebagai berikut: (1) Tahap
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan
dalam bentuk physical sistem dan logical model. Bagan alir sistem (system
system. Simbol-simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti
fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, dan laporan-laporan. Romney dan
menggambarkan beberapa aspek dari suatu sistem informasi secara jelas, ringkas,
dan logical. Flowchart menggunakan seperangkat simbol untuk menggambarkan
prosedur pemrosesan transaksi yang diapaki oleh perusahaan dan arus data dari
suatu sistem.
bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari
dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut –
Desain objek tabel dapat melalui model E-R (Entity Relational) yang
bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Model ini dinyatakan dalam
bentuk diagram. Model E-R ini tidak mencerminkan bentuk fisik yang nantinya
akan disimpan dalam database, melainkan hanya bersifat konseptual. Dalam
yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe
relasional. Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika dari
a) Entitas
persons, places, objects, events, or concepts about which we need to capture and
store data”. Dalam pemodelan sistem, akan sangat membantu untuk menetapkan
b) Atribut
Jika entitas adalah sesuatu yang digunakan untuk menyimpan data, maka kita
perlu mengidentifikasi bagian data spesifik yang ingin kita simpan dari setiap
contoh entitas tertentu. Whitten dan Bentley (2004:176) berpendapat bahwa “An
c) Hubungan (Relationship)
business association that exist between one or more entities”. Hubungan tersebut
dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas atau hanya persamaan
hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan dengan istilah hubunganone to-one,
terdapat dua buah tipe entitas bernama A dan B, penjelasan masing – masing jenis
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas
B dan setiap entitas pada tipe entitas B dapat berpasangan dengan banyak
suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe
dalam bentuk model data relasional. Abdul Kadir (2009:78) menjelaskan bahwa
“Model data relasional adalah suatu model data yang meletakkan data dalam
Dalam sebuah model data relasional terdapat berbagai key (kunci) yang
memiliki fungsinya masing – masing. Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Kadir
(2009:81) yaitu, terdapat berbagai kunci (key) dalam sebuah model data relasional
1. Candidate Key adalah sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut yang
digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris yang lain.
Dengan kata lain kunci tersebut dapat bertindak sebagai identitas yang
2. Primary Key adalah kunci kandidat yang terpilih sebagai identitas untuk
membedakan satu baris dengan baris lain dalam suatu relasi. Dalam
sebuah relasi harus memiliki satu kunci primer/primary key. Suatu primary
key bisa melibatkan satu atau beberapa atribut. Apabila primary key hanya
sederhana. Namun apabila primary key melibatkan lebih dari satu atribut,
3. Foreign Key adalah sebuah atribut (atau gabungan beberapa atribut) dalam
suatu relasi yang merujuk ke primary key pada relasi yang lain. Foreign
key dalam suatu relasi yang mengacu pada primary key milik relasi lain
dasar informasi yang muncul pada saat transaksi terjadi yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang, data transaksi menjadi masukan bagi sistem
informasi.
Alat input dapat digolongkan ke dalam dua golongan sesuai dengan pernyataan
Jogiyanto (2005:214) “Alat input dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu
alat input langsung (online input device) dan alat input tidak langsung(offline
input device).”
a) Proses Input
Berdasarkan alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan
dua atau tiga tahapan utama sesuai pendapat Jogiyanto (2005:215) bahwa :
“...proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data
capture, data preparation, dan data entry.” Secara sederhana dapat dijelaskan
sebagai berikut:
readable form, misalnya kartu plong, pita magnetik atau disk magnetik).
b) Tipe Input
Input ekstern adalah input yang berasal dari luar organisasi, seperti misalnya
faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input
yang berasal dari dalam organisasi, seperti misalnya faktur penjualan, order
Syarat desain input menurut Rosa Ariani (2009:11) adalah sebagai berikut:
2. Tidak perlu menginput data yang dapat dihitung atau disimpan dalam
program
Jika suatu dokumen dirancang untuk mengumpulkan data, gunakan hal –hal
berikut :
atas - bawah).
“...desain input diawali dengan identifikasi input sistem dan review kebutuhan
pemakai.”
box, Radio button, Check box, List box, Drop-down list, Combination box
3. Desain, validasi dan tes input menggunakan beberapa kombinasi alat bantu
4. Jika perlu, buat pula desain dokumen sumber (formulir yang dipakai untuk
Umumnya desain interface saat ini berasumsi pemakai adalah pemula yang
sedang dalam proses menjadi ahli. Menurut pendapat Rosa Ariani (2009:14)
1. Faktor pemakai
2. Faktor human engineering
ada beberapa hal penting yang harus dilakukan yaitu pahami user dan tugas
mereka, libatkan user dalam desain antarmuka, uji sistem dengan melibatkan user,
proses paling sederhana dari sebuah sistem didasarkan pada input, output, dan
sistem itu sendiri yang ditampilkan sebagai proses. Menurut Whitten dan Bentley
flows or conditions”. Diagram adalah alat perencanaan untuk model proses yang
lebih detail, yang disebut diagram aliran data (Data Flow Diagram).
Data Flow Diagram atau DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada, atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara
logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran.
Tingkat diagram suatu arus data menjelaskan mulai dari diagram konteks yang
secara umum, hingga batasan suatu sistem dari level nol dikembangkan menjadi
DFD didesain sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. DFD terdiri dari
beberapa komponen yaitu process, data flows, data store, dan sources atau sinks.
selanjutnya.
2. Data flows adalah simbol yang mengilustrasikan aliran data dari satu
penyimpanan data.
4. Sources atau sinks adalah simbol yang diisi dengan nama atas data source
atau tujuannya.
Bagan alir data (Data Flow Diagram) adalah suatu model yang
menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.
informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang
mengalir ke luar.
sistem informasi dengan menggambarkan data yang terlibat pada setiap proses.
desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji,
menginstal, memulai, serta menggunakan sistem yang baru atau sistem yang
“Systems implementation is the construction of the new system and the delivery of
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terancam dan dilakukan secara terorganisir
berdasarkan acuan aturan tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan, oleh karena itu
harus dicapai seperti yang diungkapkan oleh Whitten dan Bentley (2004:682)
yaitu :
1. Menguji Sistem
Setelah paket perangkat lunak dan program in-house telah diinstal dan diuji,
kita harus mengadakan tes final terhadap sistem. Seluruh paket perangkat lunak,
program costum-built, dan semua program yang ada serta terlibat dalam
pembangunan sistem ini harus diuji untuk memastikan bahwa mereka bekerja
bersama dengan baik. Tugas ini melibatkan analis, pemilik, pengguna dan
pembangun sistem.
tim proyek. Pemilik dan pengguna sistem memiliki wewenang penuh apakah
system.
dengan menggunakan spesifikasi desain untuk sistem baru, analis sistem akan
Perubahan itu baik namun tidak selalu mudah, konversi kesistem baru
membuat pengguna sistem harus dilatih dan dilengkapi dengan dokumentasi yang
akan memandu mereka untuk menggunakan sistem baru tersebut. Pelatihan dapat
dilakukan satu demi satu atau dengan cara berkelompok, tetapi biasanya pelatihan
pembelajaran kelompok.
pelatihan yang dibutuhkan untuk menjadi pengguna yang berhasil dari sistem
baru.
4. Beralih ke Sistem Yang Baru
Konversi ke sistem baru dari sistem lama adalah kejadian yang sangat
penting, setelah konversi, kepemilikan sistem secara resmi berpindah dari analis
Tugas ini melibatkan pemilik sistem, pengguna, analis. Manajer proyek yang
keseluruhan proyek dan mereka juga memberikan umpan balik berkenaan dengan
penggunaan aktual dari sistem baru, mereka akan menjadi sumber dari mayoritas
umpan balik yang digunakan untuk mengukur penerimaan sistem analis, analis
desainer, dan pembangun sistem akan menilai umpan bailk yang diterima dari
System support menurut Whitten dan Bentley (2004: 696) adalah “The on-
going maintenance of a system(s) after it has been placed into operation. This
1. Perawatan Sistem
Tidak peduli sebagus apapun sistem atau aplikasi didesain, dikontruksi dan
diuji, eror atau bugs tidak dapat dihindari, menurut Whitten dan Bentley
Tujuan dasar dari perawatan sistem menurut Whitten dan Bentley (2004:698)
adalah :
ada untuk memperbaiki eror yang telah dibuat selama desain implementasi
sistem.
respon.
dan keandalan.
2. Perbaikan Sistem
berakibat pada program mengalami aborted atau hung dan dapat disertai
hilangnya transaksi atau data binis yang tersimpan. Analis sering memperbaiki
sistem atau bertindak sebagai penengah antara pengguna dan orang-orang yang
dapat memperbaiki sistem tersebut. Bagian ini meringkas peran analis dalam
rekoveri sistem, menurut Whitten dan Bentley (2004:702) “Kegiatan rekoveri
memperbaiki sistem.
e. Pada beberapa kasus analis dapat memanggil teknisi atau vendor service
perangkat keras.
f. Pada beberapa kasus analis akan menemukan bahwa bugs perangkat lunak
3. Dukungan Teknis
Kegiatan lain yang relatif rutin dari sistem support adalah dukungan teknis.
Tidak perduli seberapa bagus pengguna telah dilatih atau seberapa bagus
khusus. Pada aplikasi mission-critical analis harus siap dipanggil siang dan
malam. Menurut Whitten dan Bentley (2004:703) “Tugas paling khusus dari
4. Peningkatan Sistem
dan diharapkan ada respon yang cepat. Peningkatan sistem mewajibkan analis
Pada beberapa kasus analis mungkin harus memperbaiki sturktur fisik dari
memperpanjang umur sistem yang sudah ada dengan cara mengadaptasinya pada
perubahan yang tidak dapat dihindarkan (mutlak). Menurut Whitten dan Bentley
(laporan atau screen) yang berasal dari data yang tersimpan, tetapi
beberapa data peningkatan digunakan untuk merestrukturisasi data
tersimpan.
program yang sudah ada atau pembuatan program baru untuk memperluas
5. Sistem Obsolescene
bukanlah hal yang efektif terhadap biaya. Seluruh sistem menurun seiring waktu,
ketika dukungan dan perawatan menjadi tidak efektif dari segi biaya maka proyek
pengembangan sistem baru harus dimulai untuk menggantikan sistem yang lama.
Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem fisik maupun non fisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk
2013:52; Laudon dan Laudon, 2004:9; Whitten dan Bentley, 2004:12) Dengan
informasi yang mendukung visi, misi, tujuan dan strategi organisasi sehingga
karyawan dapat mengembangkan diri (Rini Handayani, 2010). Selain itu, dengan
internal yang ada dalam suatu organisasi, mulai dari seluruh kegiatan operasional
berkaitan dengan informasi yang cepat dan tepat (Laudon dan Laudon, 2014: 45)
pada saat ini memiliki kendala-kendala yang membuat aktivitas bisnis COFFEE
STRASSE berjalan tidak efektif dan efisien. Salah satu yang menjadi kendala
adalah tidak jelasnya pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh setiap orang,
itu didalam proses transaksi dapat membuat informasi yang dihasilkan kurang
selain itu dikarenakan prosesnya masih manual dan media yang digunakan kurang
baik, dan arsip yang disimpan merupakan bukti satu-satunya saat terjadi transaksi.
Pembelian bahan baku tidak menggunakan data penjualan atau data Gudang,
hanya berdasarkan permintaan barista sehingga sering terjadi bahan baku tidak
tersedia untuk membuat menu tertentu atau bahan baku habis terlalu cepat,
melakukan pengecekan jumlah stok barang dan meng-update jumlah stok barang
secara langsung setiap melakukan transaksi pembelian dan penjualan. Selain itu,
serta mengolah data menjadi informasi secara cepat, tepat dan akurat sehingga
penjualan pada PT Jaya Harja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang
itu dapat membantu menghasilkan laporan yang berisi informasi yang dibutuhkan
secara cepat, tepat dan akurat untuk membantu perusahaan dalam pengambilan
keputusan.