Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN GANGGUAN NYERI

DI BANGSALTERATAI 2 RSUD INSAN HUSADA

Disusun oleh :

1. ADE PUTRA . S (18001)


2. Dilla Elsandari (18014)
3. Dimas Nur Ma’ruf (18016)
4. Dwizta Larasati (18018)
5. Febriana Patmawati (18019)
6. Gaya Dwi Wisnu . W (18025)
7. Indriyani Mey Astuti (18028)
8. Melani Nur Safitri (18034)
9. Rosita Dian Setya.N (18041)
10. Triadi Sanjaya (18047)
A. PENGKAJIAN
1. Tanggal masuk RS : 08 Oktober 2019
Pukul : 13.15 wib
Tanggal Pengkajian : 09 oktober 2019
Pukul : 10.20 wib
No RM : 475321
Diagnosa : Appendisitis akut
2. Identitas klien
Nama Klien : Tn.R
Umur : 30 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Suku : Jawa
Status : kawin
Alamat : mojogedang, karanganyar
Sumber informasi :
3. Penanggung jawab
Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 27 th
Pendidikan : SMA
Agama : islam
Alamat : mojogedang, karanganyar
Hubungan dengan klien : istri

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
2. Riwayat penyakit sekarang
Nyeri perut kanan bawah, mual muntah sebelum masuk RS, tanggal 08 oktober
2019 masuk IGD jam 10.20, kemudian pasien opname di teratai 2, setelah di
periksa dokter kemudian dokter menyarankan untuk oprasi tanggal 09 oktober
2019.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah sakit seperti ini dan ini pertama
kalinya ia dirawat di RS.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang sakit seperti ini

GENOGRAM

Keterangan :
: laki – laki : klien

: perempuan : keturunan

___ : tinggal serumah


C. PENGKAJIAN SAAT INI
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sehat itu penting dan sakit itu mahal
2. Pola nutrisi dan metabolik
a. Intake makanan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan teratur menu
makanan sehari-hari bervariasi.
Makanan yang disukai adalah makanan sedikit pedas.
Selama sakit : pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, muntah.
Pasien hanya makan ½ porsi dari rumah sakit.
b. Intake minuman
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum 1 hari bisa habis 6-7 gelas atau 1,5
liter perhari dengan jenis minuman bervariasi.
Selama sakit : pasien mengatakan minum sebanyak 4-6 gelas perhari saja
dengan jenis minuman air putih.
3. Pola Eliminasi
a. Buang air besar (BAB)
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB lancar 1x/hari teratur pada waktu
pagi hari dengan karakter feses padet.
Selama sakit : pasien mengatakan belum bisa BAB.
b. Buang air kecil (BAK)
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAK lancar sekitar 5x/hari dengan
karakteristik urine jernih, tidak berbau.
Selama sakit : pasien mengatakan BAK lancar sekitar 4-5x/hari karakteristik
warn urine kekuningan berbau obat.

4. Pola aktivitas dan latian


Keterangan :
1 : mandiri
2 : alat bantu
3 : dibantu orang lain
4 : dibantu orang lain dan alat
5 : tergantung total
Kemampuan peraweatan diri Sebelum sakit Selama sakit

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan atau minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilisasi di tempat tidur V
Berpindah V
ROM V

5. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit : pasien mengatakan bisa tidur sekitar 7 jam dengan kualitas tidur
nyenyak. Pasien mengatakan sebelum tidur ia sering mainan hp sebagai
penghangtar tidur.
Selama sakit : pasien mengatakanm tidurnya hanya 3-5 jam saja dengan nkualitas
tidur tidak nyenyak, mudah bangun karena merasakan nyeri pada bagian bekas
oprasi. Pasien emngatakan susah tidur karena lebih nyaman tidur dirumah.
6. Pola perceptual
a. Penglihatan : mata kanan kiri simetris, konjungtiva berwarna merah muda,
reflek bola mata baik, sklera berwarna putih, tidak ada gangguan penglihatan.
b. Pendengaran : telinga kana kiri simetris, tidak ada pembesarann kelenjar
masteldeus, tidak ada gangguan pendengaran.
c. Pengecapan : bibir atas dan bawah simetris, mukosa lembab, pengecapan baik.
d. Penciuman : sektum hidung lurus, tidak ada bercak darahj, tidak ada nyeri
tekan, pasien dapat membedakan bau.
e. Sensasi : pasien mampu merasakan rangsangan nyeri.
7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri : pasien mengatakan suka dengan rambutnya yang hitam ndan
alisnya yang tebal.
b. Harga diri : pasien mengatakan tidak merasa malu karena sakitnya saat ini.
c. Ideal diri : pasien mengatakan ingin segera sembuh
d. Petran diri : saat ini pasien berperan sebagai suami dan memiliki 2 anak.
e. Identitas diri : pasien mengenali dirinya, baik kekurangan dan kelebihannya.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi dan tidak
terjadi pembengkakan prostat.
Selama sakit : pasien mengatakan tidak terjadi gangguan reproduksi, tidak ada
penyumbatan uretra.
9. Pola Peran hubungan
Sebelum sakit : pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, begitu juga
dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
Selama sakit : pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, begitu juga
dengan kerabat, sesama tetangga, perawat dan dokter.
10. Pola manajemen koping stres
Sebelum sakit : dalam menghadapi masalah pasien dapat mengendalikan emosi
dan lebih sabar.
Selama sakit : pasien mengeluhkan rasa sakitnya kepada keluarga, perawat dan
dokter yang mengunjunginya.
11. Sistem nilai dan keyakinan (spiritual)
Sebelum sakit : pasien mengatakan beragama islam, beliau rajin ibadah 5 waktu
tiap hari, sering mengikuti pengajian.
Selama sakit : pasien mengatakan tetap beribadah menurut keyakinannya
ditempat tidur.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala (inspeksi dan palpasi)
Tidak ada benjolan, bentuk kepala bulat sedikit lonjong, tidak ada bekas luka
atau jaitan.
b. Rambut
Rambut berwarna hitam, kepala bersih, rambut tidak rontok.
c. Mata
Sklera : putih
Palpebra : tidak kehitaman
Pupil : isokor
Konjungtiva : pink
d. Hidung
Bentuk hidung simetris kanan dan kiri, hidung bersih, tidak ada cuping.
e. Mulut
Putih pucat, fungsi pengecapan baik.
f. Leher
Posisi trakea ditengah, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
2. Thorax
a. Paru
Inspeksi : dada dan pengembangan kanan kiri simetris
Palpasi : vokal fremitus teraba dengan jelas
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ics 5
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
3. Abdomen
Inspeksi : perut kanan kiri simetris, ada luka oprasi di abdomen kanan
Auskultasi : bising usus terdengar 10x/menit
Perkusi : suara tympani
Palpasi : terdapat nyeri tekan, abdomen sedikit lebih keras dan kaku.
4. Inguinal
Inspeksi : selangkangan bersih, tidak terdapat hiperpigmentasi
Palpasi : tidak ada pembesaran getah bening
5. Genetalia : tampak terpasang DC
Rectum : tampak ada tampon dan luka bekas oprasi
6. Ekstremitas
Inspeksi : warna kulit sawo matang, turgor kulit kembali dalam 2 detik, terpangan
infus ringer lactat ditangan kiri sebanyak 20 tetes kali/menit, tidak ada luka
oedema.
Palpasi : kekuatan otot

Keterangan :

1 : otot sama sekali tidak mampu bergerak

2 : ada sedikit gerakan


3 : mampu menahan tegak
4 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan
5 : kekuatan kurang dibandingkan sisi lain
6 : kekuatan utuh

- : tidak ada oedema

+ : terdapat oedema

7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Metoda
rujukan
HEMATOLOGI
Masa pembekuan (CT) 05 – 30 2–8 Menit
Masa perdarahan (BT) 02 – 00 1–3 Menit
KIMIA
Ginjal
Kreatinin 1 – 15 H <1–0 Mg / 100 ml Jaffe
Ureum 17 10 – 50 Mg / dl Modif - berhelut
IMUNO-SEROLOGI
HBs Ag (Rapid) Non reaktif Non reaktif
HIV (Rapid) 1 5D Negatife Non reaktif

8. Program terapi
Injeksi ceftriaxon (antibiotik) = 1000 mg / 12 jam
Injeksi ondansentron (mencegah efek samping post o.p) = 4mg / 8 jam
Injeksi ketorolac (antiinflamasi) = 30mg / 12 jam
Injeksi dexketoprofen (meredakan nyeri) = 50mg / 8 jam
Injeksi transamin (menghentikan perdarahan luka O.P) = 500mg / 12 jam

E. ANALISA DATA
No Data fokus (sign dan sympton) Problem Etiologi
1 DS : Pasien mengatakan nyeri perut pada Nyeri akut Agens cedera fisik
bagian kanan bawah
P : luka post OP
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : nyeri perut pada bagian kanan bawah
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
DO : TTV
TD : 110 / 70 mmHg
N : 88x / menit
R : 20x / menit
S : 370 C
Pasien tampak meringis dan memegangi
perutmya.

2 DS : pasien mengatakan sulit tidur karena Gangguan istirahat Kenyamanan fisik


nyeri perut pada bagian kanan bawah. tidur.
DO : pasien tampak lemas, tidur 6 jam
tetapi sering terbangun.

F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d agens cedera fisik
2. Gangguan istirahat tidur b.d kenyamanan fisik
G. PERENCANAAN / INTERVENSI KEPERAWATAN

No DX keperawatan Tujuan & Intervensi rasional


kriteria hasil keperawatan
1 Nyeri akut b.d agens cedera Setelah 1). Kaji skala 1). Untuk
fisik dilakukan nyeri mengetahui
tindakan 3x24 2). Berikan tingkat nyeri
jam pasien posisi pasien
diharapkan : trandelenberg 2). Untuk
1) .nyeri 3). Ajarkan memberikan
berkurang nafas dalam kenyamanan
2) .skala nyeri 4). Kolaborasi 3). Untuk
2-1 dengan tim mengurangi
medis dalam nyeri
pemberian obat 4). Untuk
terapi analgetik. mempercepat
penyembuhan

2 Istirahat tidur b.d Setelah 1). Kaji 1). Untuk


ketidaknyamanan fisik dilakukan istirahat tidur mengetahui
tindakan 3x24 pasien berapa lama
jam pasien 2). Monitor pasien tidur
diharapkan : istirahat tidur 2). Untuk
1). Pasien dapat pasien mengetahui
beristirahat 3). Berikan situasi stres
dengan baik pamflet yang pasien sebelum
dan nyaman berisi informasi waktu tidur
2). Pasien teknik tidur 3). Untuk
tampak nyaman yang benar membantu
dan rileks pasien tidur
dengan baik

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tanggal/jam implementasi Respon pasien Ttd


1 Mengkaji TTV S : Pasien mengatakan
bersedia di TTV
O : TD = 110 / 70 mmHg
N : 88x / menit
R : 20x / menit
S : 370 C

1.2 Mengkaji skala nyeri S : Pasien mengatakan nyeri


perut kanan bawah
P : luka post O.P
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak menahan
nyeri

1.3 Mengajarkan relaksasi S : Pasien mengatakan siap


nafas dalam diajari
O : Pasien tampak mengikuti
intruksi perawat

S ; Paien mengatakan tidak


2.1 Mengkaji istirahat tidur bisa tidur setelah O.P
pasien O : Pasien tampak gelisah,
mata merah

S : pasien mengatakan
aktivitas masih dibantu
2.1 keluarga
Mengkaji kemampuan O : aktivitas pasien sebagian
aktivitas tidur dibantu keluarga untuk tidur
miring kanan dan miring kiri

S : Pasien mengatakan sedikit


rileks
2.2 O : Pasien tampak tenang
Memberikan posisi dengan posisi ini
trandelenburgh
S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
1.1 P : luka post OP
Mengkaji skala nyeri Q: Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak
memegangi area bekas OP

S : Pasien mengatakan
keadaan sudah sedikit
1.2 membaik.
Melakukan kolaborasi O : Pasien tampak nyaman
dengan dokter
pemberian obat injeksi S : Pasien mengatakan
dexketoprofen 50mg / 8 bersedia di TTV
jam untuk mengurangi O : TTD = 110 /80 mmHg
1.1 nyeri post OP N : 80x/menit
R : 20x/menit
Mengkaji TTV S : 360 C
S : pasien mengatakan nyeri
sudah tak terasa lagi
P : luka pot OP
1.2 Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
Mengkaji skala nyeri S : Skala nyeri 1
T : nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak rileks

S : Pasien mengatakan sudah


dapat tidur nyenyak.
O : Pasien gtampak nyaman.
2.1
S : Pasien mengatakan akan
Mengkaji istirahat tidur mengingatnya dan
mengontrol istirahat dengan
baik.
O : Pasien tampak sangat
2.2 rileks

Mengingatkan pasien
untuk tetap mengontrol
tidurnya dengan baik di
RS ataupun di rumah
nanti.
I. EVALUASI KEPERAWATAN

NO. HARI/ EVALUASI Ttd


DX TGL
:>Pasien mengatakan nyeri pada perut bawah
kanan post OP
: luka post OP
: Seperti ditusuk-tusuk
: Perut kanan bawah
:5
: hilang timbul
: pasien tampak meringis
: Masalah belum teratasi
: lanjutkan intervensi
1. Kaji TTV
2. Kaji skala nyeri

Anda mungkin juga menyukai