Panduan Etik Profesi Baru
Panduan Etik Profesi Baru
Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Berkat
dan Ridho-Nya maka dapat tersusun Buku Panduan Etik Profesi Tenaga
Keperawatan Dan Kebidanan RSUD Ungaran.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, perawat merupakan profesi terbesar. Oleh
karena itu baik buruknya citra pelayanan kesehatan seringkali dikaitkan dengan
pelayanan yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu besar sekali peran perawat
dalam memberi citra pelayanan yang memuaskan.
Ungaran, 3-05-2015
DIREKTUR RSUD UNGARAN
SETYA PINARDI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya profesi keperawatan dan kebidanan dengan cepat
merupakan tantangan yang perlu diperjuangkan dengan penuh kesungguhan,
karena pada saat ini profesi keperawatan dan kebidanan di Indonesia
menghadapi dua sisi perkembangan yang perlu diperjuangkan kearah
mengembangkan profesionalisme dan tantangan era globalisasi.
Secara profesional Bidan menjadi meningkat kesadaranya terhadap nilai,
kepercayaan dan sikap klien dan hal tersebut mendukung seseorang dalam
menjalankan asuhan keperawatan dan kebidanan.
Perawatharus memahami etika di dalam memberikan pelayanan
keperawatan, hal ini penting sekali karena permasalahan yang berhubungan
dengan etika akan semakin banyak sejalan dengan kompleknya pelanggan /
customer sebagai imbas dari perkembangan ilmu dan teknologi serta kesadaran
hukum masyarakat.
B. Tujuan
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat
dan bidan, teman sejawat serta klien.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah keperawatan dan
kebidanan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi dalam menjalankan
tugasnya diperlukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat dan
klien.
4. Memberi pemahaman kepada masyarakat pengguna pelayanan
oleh tenaga keperawatan dan kebidanan akan pentingnya sikap profesional.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Pengertian
1. Etika keperawatan dan kebidanan adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perilaku seorang Perawat yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral.
2. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan adalah tenaga profesional yang
menjalankan fungsi asuhan keperawatan dan kebidanan di unit pelayanan
keperawatan pada RSUD Ungaran.
B. Kode Etik Keperawatan
1. Kode Etik Perawat Indonesia
a. Tanggung jawab Perawat terhadap klien
1) Perawat dalam menjalankan pengabdianya, senantiasa berpedoman
pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan dan kebidanan individu, keluarga dan masyarakat.
2) Perawat dalam melaksanakan pengabdianya dibidang pelayanan dan
asuhan keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
3) Perawat dalam melaksanakan kewajibanya terhadap individu, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus, iklas sesuai dengan
martabat dan tradisi leluhur keperawatan dan kebidanan.
4) Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan serta kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian
dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
b. Pelanggaran sedang
1) Selalu tidak berpakaian dinas dalam bekerja, lebih dari 3 kali dalam
waktu 1 bulan.
2) Tidak mengikuti apel lebih dari 2 x
3) Kurang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaannya.
4) Sering meninggalkan tempat kerja untuk kepentingan pribadi
5) Kurang jujur, kurang tertib dan kurang cermat dalam pekerjaan.
6) Kurang bertanggung jawab dalam pemeliharaan barabng-barang
7) Kurang memberi contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari.
8) Mengulang pelanggaran ringan yang telah diperingatkan sampai 3
kali.
9) Sering ijin dengan berbagai alasan yang tidak benar
10) Sering melontarkan perkataan cemooh, hinaan dan lain-lain.
11) Mengambil barang barang milik rumah sakit dan pasien
12) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai sop
c. Pelanggaran berat
1) Menyalahgunakan dan menggunakan obat-obatan psikotropika
2) Menggunakan alkohol/minuman keras saat bekerja
3) Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi
4) Menyalahgunakan barang, uang, surat berharga milik negara.
5) Menjual belikan, memiliki dan menggunakan dokumen serta surat
berharga milik negara secara tidak sah.
6) Melakukan kegiatan kerjasama dengan teman sejawat atau orang
lain dilingkungan kerja untuk mendapatkan kepentingan pribadi.
7) Mencemarkan kehormatan / martabat PNS untuk kepentingan
jabatan.
8) Bertindak sewenang-wenang
9) komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.
10) Melakukan tindakan yang merugikan bagi yang dilayani
11) Membocorkan rahasia negara.
12) Melakukan pungutan yang tidak sah pada waktu melaksanakan
tugas.
13) Berulang kali melakukan pelanggaran sedang walaupun sudah
diperingatkan sampai 3 kali.
14) meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu
bulan tanpa izin.
15) Melakukan hal yang melanggar hukum
2. PEMBINAAN
a. Kode etik yang berlaku adalah sesuai dengan kode etik profesi
keperawatan dan kebidanan yang dikeluarkan oleh PPNI dan IBI
b. Pembinaan kode etik dibawah tanggung jawab Kepala Bidang
Keperawatan dan Penunjang Non Medik, yang dilaksanakan oleh
Kepala Seksi Keperawatan dan kebidanan dalam bentuk ceramah,
diskusi, pelatihan dan lain-lain.
c. Apabila terjadi pelanggaran etika harus dilakukan klarifikasi sebaik-
baiknya dengan cara memanggil yang bersangkutan.
d. Sanksi terhadap pelanggaran etika ditetapkan setelah ada bukti yang
kuat dan dibuktikan dengan berita acara yang ditanda tangani oleh
pemeriksa dan yang diperiksa.
e. Rekomendasi terhadap sanksi ditetapkan setelah dirapatkan oleh
Pimpinan Keperawatan / komisi etik untuk kemudian diajukabn ke
Direktur.
3. Sanksi Pelanggaran Etik Tenaga Keperawatan dan Kebidanan di RSUD
Ungaran
a. Pelanggaran ringan
perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan Ada surat
teguran dari Kepala ruang dan pembinaan oleh Kepala ruang yang di
ketahui oleh Kepala Bidang Keperawatan dan harus diketahui oleh
sub komite etik komite keperawatan
b. Pelanggaran sedang
1) Diberikan surat teguran yang pertama, apabila masih melanggar
diberikan surat teguran kedua dan jika masih melanggar lagi hal
yang sama diberikan surat teguran ke tiga.
2) Jika setelah diberikan surat teguran ke tiga Perawat dan Bidan
bersangkutan masih melakukan pelanggaran yang sama ( tidak ada
perubahan ) maka kasus akan dilaporkan ke Kepala Bidang
Keperawatan RSUD Ungaran untuk ditindak lanjuti.
c. Pelanggaran berat
1. kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke
kepala bidang pelayanan keperawatan.
2. kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang
sebelumnya sudah diketahui oleh sub komite etik komite
keperawatan ke direktur.
3. kepala bidang pelayanan keperawatan, kepala ruangan, sub komite
etik komite keperawatan serta direktur bersidang untuk menentukan
hukuman yang akan diberikan.
d. Alur Penanganan ( terlampir )
e. Prosedur Penanganan ( terlampir )
f. Pencatatan dan Pelaporan ( terlampir )
g. Kegiatan
1) Rapat koordinasi panitia etika dan kredensial setiap 3 bulan sekali
2) Sosialisasi masalah etika dan kredensial setiap ada pertemuan
3) Pembekalan tentang etika dan kredensial untuk tenaga Perawat
dan Bidan baru
4) Penanganan kejadian pelanggaran etika oleh Perawat/ bidan.
5) Bimbingan Perawat / bidan yang mempunyai masalah praktek
keperawatan dan kebidanan/ kebidanan.
PERINGATAN LISAN
( ) ( )
tembusan
:
1. kepala bidang pelayanan keperawatan
2. komite keperawatan
3. perawat yang bersangkutan
Nama :
Tempat Bekerja :
Hari / Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Tindakan Yang Segera Dilakukan :
kepala ruang
( )
tembusan :
1. kepala bidang pelayanan keperawatan
2. komite keperawatan
3. perawat yang bersangkutan
PENGARAHAN / KONSELING
Nama :
Tempatbekerja :
Hari :
Tanggal :
Jam :
Jenispelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomorpelanggaran :
konselor
Perawat yang dikonseling Sub Komite Etika
……………………………. …………………………….
Komite Keperawatan
ketua
…………………………….
tembusan
:
1. Kepala bidang pelayanan keperawatan
2. Ketua Komite keperawatan
3. Kepala ruang
4. Perawat yang bersangkutan
penomoran pelanggaran
setiap pelanggaran kode etik keperawatan terdapat nomor pelanggaran yang sesuai
jenis pelanggaran etika keperawatan/kebidanan.
contoh penomoran tersebut adalah:
bila terjadi kasus : seorang perawat tidak melakukan prosedur sop . maka nomor
pelanggaran perawat tersebut adalah b12 yaitu pelanggaran sedang (b), Melakukan
tindakan keperawatan tidak sesuai sop
KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN DAN
PENUNJANG NON MEDIK
KEPALA RUANG
PERAWAT
SETYA PINARDI
Lampiran 2 : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
Nomor : …………………………..
Tentang : Pemberlakuan Kode Etik Bidan
DITETAPKAN DI : UNGARAN
PADA TANGGAL : 30 - 05 - 2015
SETYA PINARDI