Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN


KABUPATEN SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Berkat
dan Ridho-Nya maka dapat tersusun Buku Panduan Etik Profesi Tenaga
Keperawatan Dan Kebidanan RSUD Ungaran.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, perawat merupakan profesi terbesar. Oleh
karena itu baik buruknya citra pelayanan kesehatan seringkali dikaitkan dengan
pelayanan yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu besar sekali peran perawat
dalam memberi citra pelayanan yang memuaskan.

Kemajuan pengetahuan dan tehnologi di bidang kesehatan berdampak besar


terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga perawat professional dalam melaksanakan tugasnya dapat
bekerja secara independent dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain
(Interdependent).

Pelayanan asuhan keperawatan paripurna dapat terlaksana jika asuhan


keperawatan dilakukan secara terencana dan terarah sehingga dapat menjamin
bahwa sistem pemberian pelayanan – asuhan keperawatan yang diterima oleh
pasien, diberikan oleh perawat dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi
dengan benar (scientific) dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi
keperawatan.

Ungaran, 3-05-2015
DIREKTUR RSUD UNGARAN

SETYA PINARDI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya profesi keperawatan dan kebidanan dengan cepat
merupakan tantangan yang perlu diperjuangkan dengan penuh kesungguhan,
karena pada saat ini profesi keperawatan dan kebidanan di Indonesia
menghadapi dua sisi perkembangan yang perlu diperjuangkan kearah
mengembangkan profesionalisme dan tantangan era globalisasi.
Secara profesional Bidan menjadi meningkat kesadaranya terhadap nilai,
kepercayaan dan sikap klien dan hal tersebut mendukung seseorang dalam
menjalankan asuhan keperawatan dan kebidanan.
Perawatharus memahami etika di dalam memberikan pelayanan
keperawatan, hal ini penting sekali karena permasalahan yang berhubungan
dengan etika akan semakin banyak sejalan dengan kompleknya pelanggan /
customer sebagai imbas dari perkembangan ilmu dan teknologi serta kesadaran
hukum masyarakat.

B. Tujuan
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat
dan bidan, teman sejawat serta klien.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah keperawatan dan
kebidanan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi dalam menjalankan
tugasnya diperlukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat dan
klien.
4. Memberi pemahaman kepada masyarakat pengguna pelayanan
oleh tenaga keperawatan dan kebidanan akan pentingnya sikap profesional.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pengertian

1. Etika keperawatan dan kebidanan adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perilaku seorang Perawat yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggung jawab moral.
2. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan adalah tenaga profesional yang
menjalankan fungsi asuhan keperawatan dan kebidanan di unit pelayanan
keperawatan pada RSUD Ungaran.
B. Kode Etik Keperawatan
1. Kode Etik Perawat Indonesia
a. Tanggung jawab Perawat terhadap klien
1) Perawat dalam menjalankan pengabdianya, senantiasa berpedoman
pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan dan kebidanan individu, keluarga dan masyarakat.
2) Perawat dalam melaksanakan pengabdianya dibidang pelayanan dan
asuhan keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
3) Perawat dalam melaksanakan kewajibanya terhadap individu, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus, iklas sesuai dengan
martabat dan tradisi leluhur keperawatan dan kebidanan.
4) Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan serta kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian
dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

b. Tanggung jawab Perawat terhadap tugas.


1) Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan yang
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan kebutuhan
individu, keluarga dan masyarakat.
2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika
diperlukan oleh pihak yang berwenwng sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
3) Perawat akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan dan kebidanan yang dimilikinya untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
4) Perawat dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan, kesukaan, ras, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
dan kedudukan sosial.
5) Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien atau
klien dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serat matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih
tugaskan tanggung jawab, yang ada hubungannya dengan
keperawatan dan kebidanan.

c. Tanggung jawab Perawat terhadap profesi


1) Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara
sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
perkembangan keperawatan dan Kebidanan
2) Perawat menjunjung tinggi nama baik keperawatan dan kebidanan
serta menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
3) Perawat berperan dalam menentukan perbaikan pendidikan dan
pelayanan keperawatan dan kebidanan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
4) Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan sebagai sarana
pengabdianya.
d. Tanggung jawab Perawat terhadap negara
1) Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaanya yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan keperawatan.
2) Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan keperawatan
dan kebidanan kepada masyarakat.
2. Kode Etik Bidan
a. Tanggung jawab Bidan terhadap individu
1) Setiap Bidan senantiasa menjunjung
tinggi,menghayatidan mengamalkan sumpah jabatanya dalam
melaksanakan tugas .
2) Setiap Bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan .
3) Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
4) Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien,menghormati hakklien,dan
menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.
5) Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien,keluarga dan masyarakat dengan
identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
6) Setiap Bidan senanatiasa menciptakan suasana yang
serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong
partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
optimal.
b. Tanggung jawab Bidan terhadap tugas.
1) Setiap Bidan senatiasa memelihara mutu pelayanan kebidanan disertai
i kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan kebidanan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.
2) Setiap Bidan senantiasa wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya,
kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3) Setiap Bidan akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
kebidanan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusiaan.
4) Setiap Bidan dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran menjamin kerahasiaan keterangan
yang dapat dipercayakan kepadanya agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan, kesukaan, ras, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
dan kedudukan sosial.

c. Tanggung Jawab BidanTerhadap Sesama Bidan dan Profesi Kesehatan


1) Setiap Bidan senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama
Bidan dan dengan tenaga kesehatan lainnya , baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
2) Setiap Bidan senantiasa menyebar luaskan pengetahuan, ketrampilan
dan pengalamannya kepada sesama Bidanserta menerima
pengetahuan dan pengalamannya kepada sesama Bidanserta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan
d. Tanggung jawab Bidan terhadap Profesi Kebidanan
1) Setiap bidan menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadiannya yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
2) Setiap Bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesional sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi
3) Setiap bidan senantiasa berperan dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesi

e. Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri


1) Setiap Bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya
2) Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meninbgkatkan pengetahuan
dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan
tehnologi

f. Tanggung jawab Bidan terhadap Pemerintah Bangsa dan Tanah Air


1) Setiap Bidan senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaanya yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan .

2) Setiap Bidan berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran


kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA / KB kesehatan keluarga .

3) Setiap Bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa


menghayati dan mengamalkan kode etik kebidanan Indone

C. Administrasi Dan Pengelolaan


1. Klasifikasi Pelanggaran.
a. Pelanggaran ringan
1) Menggunakan perkataan yang tidak sopan
2) Mengisi daftar hadir dengan memalsukan tanda tangan kehadiran
3) Tidak mengisi daftar hadir.
4) Tidak menggunakan seragam dinas yang sudah ditentukan lebih
dari 3 kali dalam waktu satu bulan.
5) Tidak berpakaian dengan atribut yang tidak lengkap, baik sepatu,
tanda pengenal, tanda nama, kap perawat dan Bidan dll, Lebih dari
3 kali dalam waktu 1 bulan.
6) Berpenampilan tidak rapi misal :rambut gondrong
7) Tidak mencuci tangan sesuai 5 momen
8) Bertengkar dengan sesama petugas/perawat lain

b. Pelanggaran sedang
1) Selalu tidak berpakaian dinas dalam bekerja, lebih dari 3 kali dalam
waktu 1 bulan.
2) Tidak mengikuti apel lebih dari 2 x
3) Kurang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaannya.
4) Sering meninggalkan tempat kerja untuk kepentingan pribadi
5) Kurang jujur, kurang tertib dan kurang cermat dalam pekerjaan.
6) Kurang bertanggung jawab dalam pemeliharaan barabng-barang
7) Kurang memberi contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari.
8) Mengulang pelanggaran ringan yang telah diperingatkan sampai 3
kali.
9) Sering ijin dengan berbagai alasan yang tidak benar
10) Sering melontarkan perkataan cemooh, hinaan dan lain-lain.
11) Mengambil barang barang milik rumah sakit dan pasien
12) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai sop

c. Pelanggaran berat
1) Menyalahgunakan dan menggunakan obat-obatan psikotropika
2) Menggunakan alkohol/minuman keras saat bekerja
3) Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi
4) Menyalahgunakan barang, uang, surat berharga milik negara.
5) Menjual belikan, memiliki dan menggunakan dokumen serta surat
berharga milik negara secara tidak sah.
6) Melakukan kegiatan kerjasama dengan teman sejawat atau orang
lain dilingkungan kerja untuk mendapatkan kepentingan pribadi.
7) Mencemarkan kehormatan / martabat PNS untuk kepentingan
jabatan.
8) Bertindak sewenang-wenang
9) komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.
10) Melakukan tindakan yang merugikan bagi yang dilayani
11) Membocorkan rahasia negara.
12) Melakukan pungutan yang tidak sah pada waktu melaksanakan
tugas.
13) Berulang kali melakukan pelanggaran sedang walaupun sudah
diperingatkan sampai 3 kali.
14) meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu
bulan tanpa izin.
15) Melakukan hal yang melanggar hukum
2. PEMBINAAN
a. Kode etik yang berlaku adalah sesuai dengan kode etik profesi
keperawatan dan kebidanan yang dikeluarkan oleh PPNI dan IBI
b. Pembinaan kode etik dibawah tanggung jawab Kepala Bidang
Keperawatan dan Penunjang Non Medik, yang dilaksanakan oleh
Kepala Seksi Keperawatan dan kebidanan dalam bentuk ceramah,
diskusi, pelatihan dan lain-lain.
c. Apabila terjadi pelanggaran etika harus dilakukan klarifikasi sebaik-
baiknya dengan cara memanggil yang bersangkutan.
d. Sanksi terhadap pelanggaran etika ditetapkan setelah ada bukti yang
kuat dan dibuktikan dengan berita acara yang ditanda tangani oleh
pemeriksa dan yang diperiksa.
e. Rekomendasi terhadap sanksi ditetapkan setelah dirapatkan oleh
Pimpinan Keperawatan / komisi etik untuk kemudian diajukabn ke
Direktur.
3. Sanksi Pelanggaran Etik Tenaga Keperawatan dan Kebidanan di RSUD
Ungaran
a. Pelanggaran ringan
perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan Ada surat
teguran dari Kepala ruang dan pembinaan oleh Kepala ruang yang di
ketahui oleh Kepala Bidang Keperawatan dan harus diketahui oleh
sub komite etik komite keperawatan
b. Pelanggaran sedang
1) Diberikan surat teguran yang pertama, apabila masih melanggar
diberikan surat teguran kedua dan jika masih melanggar lagi hal
yang sama diberikan surat teguran ke tiga.
2) Jika setelah diberikan surat teguran ke tiga Perawat dan Bidan
bersangkutan masih melakukan pelanggaran yang sama ( tidak ada
perubahan ) maka kasus akan dilaporkan ke Kepala Bidang
Keperawatan RSUD Ungaran untuk ditindak lanjuti.
c. Pelanggaran berat
1. kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke
kepala bidang pelayanan keperawatan.
2. kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang
sebelumnya sudah diketahui oleh sub komite etik komite
keperawatan ke direktur.
3. kepala bidang pelayanan keperawatan, kepala ruangan, sub komite
etik komite keperawatan serta direktur bersidang untuk menentukan
hukuman yang akan diberikan.
d. Alur Penanganan ( terlampir )
e. Prosedur Penanganan ( terlampir )
f. Pencatatan dan Pelaporan ( terlampir )
g. Kegiatan
1) Rapat koordinasi panitia etika dan kredensial setiap 3 bulan sekali
2) Sosialisasi masalah etika dan kredensial setiap ada pertemuan
3) Pembekalan tentang etika dan kredensial untuk tenaga Perawat
dan Bidan baru
4) Penanganan kejadian pelanggaran etika oleh Perawat/ bidan.
5) Bimbingan Perawat / bidan yang mempunyai masalah praktek
keperawatan dan kebidanan/ kebidanan.

D. Sistem pencatatan dan pelaporan


Setiap terjadi pelanggaran kode etik keperawatan dilakukan pencatatan dan
pelaporan menggunakan formulir baku yang ditentukan oleh rsud ungaran
sebagai berikut :

1. formulir peringatan lisan (lampiran 1)


formulir ini ditujukan untuk perawat yang melakukan pelanggaran kode
etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan

PERINGATAN LISAN

PERINGATAN LISAN INI DIBERIKAN KEPADA :


Nama :
Tempat Bekerja :
Jenis Pelanggaran :
Nomor Pelanggaran :
Hari Terjadinya Pelanggaran :
Tanggal Terjadinya Pelanggaran :
Jam Terjadinya Pelanggaran :
Pelanggaran Tersebut Disaksikan Oleh :

bahwa pada waktu tersebut saudara / i telah melakukan pelanggaran yang


dimaksud. sebagai peringatan bahwa pada waktu yang akan datang saudara / i
dapat memperbaiki tingkah laku / memelihara suasana kerja / hubungan kerja yang
lebih baik. bilamana dikemudian hari saudara / i berbuat kesalahan / pelanggaran
yang serupa atau lainnya, maka saya selaku kepala ruangan akan mengambil
tindakan yang lebih tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ungaran,…………………20
yang diberi peringatan yang memberi peringatan
kepala ruang

( ) ( )

tembusan
:
1. kepala bidang pelayanan keperawatan
2. komite keperawatan
3. perawat yang bersangkutan

2. formulir laporan kejadian pelanggaran kode etik keperawatan (lampiran 2)


formulir ini berfungsi untuk mencatat laporan kejadian pelanggaran kode etik
keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan.

LAPORAN KEJADIAN PELANGGARAN


KODE ETIK KEPERAWATAN

yang bertanda tangan dibawah ini saya kepala ruang :


melaporkan bahwa yang namanya tersebut dibawah ini telah melakukan
pelanggaran, yaitu:

Nama :
Tempat Bekerja :
Hari / Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Tindakan Yang Segera Dilakukan :

demikian laporan ini disampaikan, sebagai pemberitahuan.


Ungaran,…………………….20

kepala ruang

( )

tembusan :
1. kepala bidang pelayanan keperawatan
2. komite keperawatan
3. perawat yang bersangkutan

*) lingkari jenispelanggaran yang dimaksud

3. formulir pengarahan/konseling (lampiran3)


formulir ini berfungsi bahwa perawat/bidan yang bersangkutan telah melakukan
pelanggaran sebagai pengakuan dan telah diberikan pengarahan. formulir ini diisi
oleh yang telah memberikan pengarahan (konselor) dan ditandatangani oleh
perawat/bidan yang bersangkutan.

PENGARAHAN / KONSELING

Telah dilakukanpengarahan / konseling kepada :

Nama :
Tempatbekerja :
Hari :
Tanggal :
Jam :
Jenispelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomorpelanggaran :

Pemgarahan Yang Diberikan :

tanggapan perawat yang dikonseling :

konselor
Perawat yang dikonseling Sub Komite Etika

……………………………. …………………………….
Komite Keperawatan
ketua

…………………………….

tembusan
:
1. Kepala bidang pelayanan keperawatan
2. Ketua Komite keperawatan
3. Kepala ruang
4. Perawat yang bersangkutan

penomoran pelanggaran
setiap pelanggaran kode etik keperawatan terdapat nomor pelanggaran yang sesuai
jenis pelanggaran etika keperawatan/kebidanan.
contoh penomoran tersebut adalah:
bila terjadi kasus : seorang perawat tidak melakukan prosedur sop . maka nomor
pelanggaran perawat tersebut adalah b12 yaitu pelanggaran sedang (b), Melakukan
tindakan keperawatan tidak sesuai sop

MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIKA

Penanganan masalah etika keperawatan merupakan penanganan masalah


yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
pelanggaran masalah kode etik keperawatan indonesia dan kode etik kebidanan.
yang bertanggung jawab dalam masalah etik adalah :
a. Direktur RSUD Ungaran.
b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
c. Kepala Ruang
d. Ketua Komite Keperawatan melalui sub komite etik komite keperawatan.
Untuk mekanisme penyelesaian masalah etika meliputi:
a. membuat kronologis kejadian.
b. menilai bobot masalah (pelanggaran ringan, sedang, berat).
c. penyelesaian masalah secara berjenjang yaitu : kepala ruangan, kepala bidan
pelayanan keperawatan, direktur rumah sakit dengan melibatkan sub komite etik
komite keperawatan, dan organisasi profesi
E. Penutup
Demikian acuan tentang pedoman etik keperawatan dan kebidanan semoga
bermanfaat untuk profesi keperawatan dan kebidanan di RSUD Ungaran
Kabupaten Semarang.

ALUR PEMBINAAN ETIKA


PERAWAT DAN BIDAN
===================================
DIREKTUR

KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN DAN
PENUNJANG NON MEDIK

KEPALA KEPALA SEKSI KOMITE


INSTALASI KEPERAWATAN KEPERAWATAN

KEPALA RUANG

PERAWAT

Gambar. Bagan Alur Penyelesaian Masalah Etik Keperawatan


lampiran 1. : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
Nomor : …………………………..
Tentang : Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan

KODE ETIK KEPERAWATAN

1. Tanggung jawab Perawat terhadap klien


a. Perawat dalam menjalankan pengabdianya, senantiasa berpedoman pada
tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdianya dibidang pelayanan dan
asuhan keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibanya terhadap individu, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus, iklas sesuai dengan
martabat dan tradisi leluhur keperawatan dan kebidanan.
d. Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan serta kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari
tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggung jawab Perawat terhadap tugas.
a. Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang disertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika
diperlukan oleh pihak yang berwenwng sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
c. Perawat akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
dan kebidanan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan, kesukaan, ras, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
dan kedudukan sosial.
e. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien atau klien
dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serat matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan
tanggung jawab, yang ada hubungannya dengan keperawatan
3. Tanggung jawab Perawat terhadap profesi
a. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan
menambah ilmu perkembangan keperawatan Perawat menjunjung tinggi
nama baik keperawatan serta menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi
yang luhur.
b. Perawat berperan dalam menentukan perbaikan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
c. Perawat secara bersama-sama membina dan
memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdianya.
4. Tanggung jawab Perawat terhadap negara
a. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaanya
yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
keperawatan.
b. Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan keperawatan kepada
masyarakat.
DITETAPKAN DI : UNGARAN
PADA TANGGAL : 30 - 05 - 2015

Direktur RSUD Ungaran

SETYA PINARDI
Lampiran 2 : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
Nomor : …………………………..
Tentang : Pemberlakuan Kode Etik Bidan

KODE ETIK BIDAN

a. Tanggung jawab Bidan terhadap individu


a. Setiap Bidan senantiasa menjunjung
tinggi,menghayatidan mengamalkan sumpah jabatanya dalam
melaksanakan tugas .
b. Setiap Bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan .
c. Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien,menghormati hakklien,dan
menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.
e. Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien,keluarga dan masyarakat dengan
identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap Bidan senanatiasa menciptakan suasana yang
serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong
partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
optimal.
b. Tanggung jawab Bidan terhadap tugas.
a. Setiap Bidan senatiasa memelihara mutu pelayanan kebidanan disertai
i kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan kebidanan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga
dan masyarakat.
b. Setiap Bidan senantiasa wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
c. Setiap Bidan akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
kebidanan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan
norma-norma kemanusiaan.
d. Setiap Bidan dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya, senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran menjamin kerahasiaan keterangan
yang dapat dipercayakan kepadanya agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan, kesukaan, ras, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama
dan kedudukan sosial.

c. Tanggung Jawab BidanTerhadap Sesama


Bidan dan Profesi Kesehatan
a. Setiap Bidan senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama
Bidan dan dengan tenaga kesehatan lainnya , baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
b. Setiap Bidan senantiasa menyebar luaskan pengetahuan, ketrampilan
dan pengalamannya kepada sesama Bidanserta menerima
pengetahuan dan pengalamannya kepada sesama Bidanserta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan

d. Tanggung jawab Bidan terhadap Profesi Kebidanan


a. Setiap bidan menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadiannya yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
b. Setiap Bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesional sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi
c. Setiap bidan senantiasa berperan dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesi

e. Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri


a. Setiap Bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya
b. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meninbgkatkan pengetahuan
dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan
tehnologi

f. Tanggung jawab Bidan terhadap


Pemerintah Bangsa dan Tanah Air
a. Setiap Bidan senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaanya yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan .

b. Setiap Bidan berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran


kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA / KB kesehatan keluarga .

c. Setiap Bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa


menghayati dan mengamalkan kode etik kebidanan Indonesia

DITETAPKAN DI : UNGARAN
PADA TANGGAL : 30 - 05 - 2015

Direktur RSUD Ungaran

SETYA PINARDI

Anda mungkin juga menyukai