Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN 5

TEKNIK PEMELIHARAAN DAN REPARASI

Kipas Angin Duduk 2


(Tidak bisa diperbaiki)

Dosen Pengampu: Ahmad Awaluddin Baiti M.Pd

Disusun oleh :
Aditya Dimas D 13502241030
Dwi Marlina 13502244007

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
A. Kompetensi
Mahasiswa dapat melakukan reparasi pada barang elektronik yaitu kipas
angin.

B. Sub Kompetensi
1. Mahasiswa dapat mengetahui gejala kerusakan pada kipas angin.
2. Mahasiswa dapat mengetahui letak kerusakan pada kipas angin.
3. Mahasiswa dapat melakukan perbaikan pada kipas.

C. Dasar Teori
Kipas angin adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan
udara agar berubah menjadi angin, beberapa fungsinya antara lain adalah
untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), dan pengering
(umumnya memakai komponen penghasil panas).
Kipas angin yang umum ditemukan menurut cara menggerakannya ada
dua macam yakni kipas angin tradisional yang digerakkan oleh tangan
manusia dan kipas angin modern yang digerakkan oleh listrik. salah satu
kipas angin tradisional adalah kipas angin yang ada di jepang yang berbentuk
setengah lingkaran dan dapat dilipat dan di Indonesia, di Indonesia terdapat
Hihid yang yang memiliki pegangan tersendiri, terbuat dari anyaman bambu,
hihid ini berasal dari daerah Jawa barat (suku Sunda). Pada perkembangannya
telah banyak ditemukan bentuk yang bervariasi baik dari segi ukuran,
penempatan posisi, serta fungsi. Dari segi ukuran, misalnya kipas angin mini
(Kipas angin yang dapat dipegang dengan tangan menggunakan energi
baterai), salah satu penggunaan dalam alat elektronik misalnya kipas angin
(blower) yang ada di dalam Unit CPU komputer seperti kipas angin untuk
mendinginkan processor, kartu grafis, power supply dan Cassing.
Pada penggunaannya, kecepatan putaran kipas angin dapat dikontrol
dengan 3 cara yaitu menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control.
Perputaran baling-baling kipas angin dibagi dua yaitu centrifugal (Angin
mengalir searah dengan poros kipas) dan Axial (Angin mengalir secara
pararel dengan poros kipas).
D. Alat dan Bahan
1. Kipas angin duduk
2. AVO meter
3. Alat perbaikan (obeng, soldier, timah, tang, dll)

E. Langkah Kerja
1. Cek terlebih dahulu gejala kerusakan pada kipas angin.

Gambar 1. Kipas angin duduk


Hasil : Kipas angin mati total, baling-baling tidak mau berputar
2. Buka body kipas angin
3. Periksa kabel power kipas angin apakah ada yang terkelupas / putus.
Untuk memeriksa kabel power yang putus di bagian dalam memerlukan
bantuan AVO meter / multimeter. Jika kabel power putus ganti dengan
yang baru atau disambungkan kembali bila masih bisa.
4. Periksa saklar ON/OFF apakah masih berfungsi baik dengan cara
menggunakan AVO meter pada bagian ohm meter.
5. Periksa saklar pengatur kecepatan / speed switch kipas angin. Gunakan
AVO meter untuk memeriksa koneksi setiap kabel yang menempel pada
panel.
6. Lakukan resoldering atau soldir ulang pada kabel yang terhubung pada
saklar pengatur kecepatan untuk memastikan kabel terhubung dengan
baik.
7. Periksa saklar pengatur waktu atau saklar timer.

Gambar 2. Saklar pengatur waktu


8. Hasil menunjukkan timer rusak.
9. Periksa kumparan kipas angin. Posisikan saklar AVO meter pada ohm
meter, tempelkan setiap probe pada kabel yang berasal dari trafo /
kumparan secara bergantian. Bila jarum AVO meter bergerak artinya
kumparan kipas angin masih baik.

Gambar 3. Kumparan kipas angin


Hasil secara fisik : banyak kumparan putus.
10. Kemudian periksa bagian sekering / thermofuse.
Hasil secara fisik : tidak ada sekering atau thermofuse (lihat gambar 3)
11. Periksa bagian mekanik apakah berputar dengan baik atau tersendat
(putarannya berat), jika mekanik tersendat ini dikarenakan bagian bering
terkunci atau sudah mulai berkarat. Maka semprot atau teteskan cairan
pelumas WD-40 ke dalam motor.
Gambar 4. Mekanik dan Cairan WD-40
12. Dari pengamatan secara fisik terdapat beberapa masalah yang ada pada
kipas angin yaitu mati total, timer rusak, banyak kumparan putus, tidak
adanya thermofuse dan tersendatnya mekanik.
Karena banyaknya sparepart yang harus diganti namun terkendala oleh
sulitnya mencari sparepart, serta terkendala oleh waktu dan biaya maka
pada perbaikan kali ini dibatalkan.

F. Kesimpulan
Dalam perawatan kipas angin pada motor dilakukan pelumasan pada
bagian mekanik secara berkala selama satu bulan satu kali, dan pembersihan
pada gearbox dan motor secara berkala selama dua minggu satu kali untuk
menghindari bertumpuknya debu agar meminimalisir terjadinya kerusakan.
Kipas angin tidak dapat diperbaiki karena banyaknya sparepart yang harus
diganti namun terkendala oleh sulitnya mencari sparepart, serta terkendala
oleh waktu dan biaya.

Anda mungkin juga menyukai