Anda di halaman 1dari 11

198 BAGIAN

TABELTÍGA
8.3 • TEORI DAN METODOLOGI
IKI p. SISTEM fij $
Elcmc :n-elemen Sisteni Alternatií
Pilihan Perangkat Keras
Memungkinkan Berbagai •• •; 1. .V 'a&v.-'-
*>.
Konfigurasi Sistem
Input Terminal keyboard
Suara
Scanner optik
Log pesanan Pita magnetik
Piringan magnetik
File kredit pelanggan Pita magnetik
Piringan magnetik
File pesanan yang ditolak Pita magnetik
Piringan magnetik
File pesanan yang diterima Pira magnetik
Piringan magnetik
Pemberitahuan penolakan pesanan Linc printer
Termmal keyboard
Audio
Pemrosesan
Batch
On-line
8. Menyiapkan Usulan Cutover
Proscs menghcntikan penggunaan sisrem lama dan memulai menggutiaican sistcm haru dia cutover. Ketika
seiuruh pekerjaan pengembangan hampir sclesai, tim proyek merekomendasil kepada manajer agar
dilaksanakan cutover. Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan lism

9. Menyetujui atau Menolalc Masuk ke Sistem Baru


Manajer dan komite pengarah vSIM menelaah status proyek dan menyetujui atau mcn< rekomendasi
tersebut. Bila manajemen menyetujui rekomcndasi itu, manajemen menentífi tanggal cutover. Bila
manajemen menolak rekomendasi itu, manajemen menentukan tindakanyí harus diambil dan tugas yang
harus diseiesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kcmM kemudian manajemen menjadwalkan
tanggal baru.

10. Masuk ke Sistem Baru


Ada 4 pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertaliap, dan paralel. Pendekatan-pendckatanj
diilusrrasikan pada gambar 8.15.

TABEL 8.4
Alternatifyang Dipilih untuk Penelitian yang Terinci
File
pesanaji mg
diterima dan File Pemberitalm
ditolak pesanan
Alternatif Lxjg pesanan ane
selesai

Scanner Pira Pinngan Pita Pita


magnetik magnerik magnctik magnetik Line printer
Terminal
Piringan Piringan Pita Pita
keyboard Line print«r
magnetik magnetik magnetik magnetik
Terminal
Piringan Piringan Piringan Pita
keyboard rerminal
magnetik magnetik magnetik magnetik
kcybo^
BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 1 9
98 BAGIANTIGA • TEORl DAN METOOOI.OGI SISTF.M

GAMBAR 8.10
Konfigurasi ‘Peralatan yang
TABEL 8.3
Terminal kcyboard
Pilihan Perangkat Keras Suara
Mcmungkinkan Berbagai Input Scanner optik
Konfigurasi Sistetn Pita magnetik
Piringan
Log pesanan magnetik
Pita magnetik Piringan
Filc kredit pelanggan magnetik
Pita magnetik Piringan
ditolak magnetik
Filc pesanan yang Pita magnctik Piringan
magnetik
Filc pesanan yang diterima Liníe prinrer
Termuial keyboard
Audio
Pemberitahuan penolakan pesanan Batch
On-line

Pcmrosesan

8. Menyiapkan Usulan Cutover }


Proses menghcntikan pcnggtinaan sistem lama dan memulai mcnggunakan sistem baru disctn cutover.
Kctika seluruh pekerjaan pengembangan liampir selesai, tim proyck merekomendasibJ kepada manajer
agar dilaksanakan cutover. Usulan itu dapat berbeiuuk memo acau laporan lisan [

9. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru


Manajer dan komite pengarah SIM menelaah status proyck dan mcnyctujui atau meno rckomendasi
tersebut. Bila manajcmen menyetujui rekomcndasi itu, manajemen mcncniub ranggal cutover. Bila 1. Percontohan (Pilot) Percontohan adalah suatu sistem pcrcobaan yang ditei'apkan dalam satu subset dari

manajemen menolak rekomcndasi itu, manajcmcn menentukan tindakanv^ harus diambil dan tug;is yang keseluruhan operasi, sepcrti pada saru kantor atati daerali rertentu. Contohnya, Angkatan Udara

harus disclesaikan scbelum cutover akan dipertimbangkan kemtó mungldn mencoba sistcm persediaan baru pada sebuah pangkalan udara. Jika percontohan ini sukses,
sistem itu akan ditcrapkan pada operasi selcbihnya, dengan mcnggu- nakan salah satu dari tiga
kemudian manajcmcn menjadwalkan tanggal baru.
pendekatan cutover lainnya.
10. Masuk ke Sistem Baru 2. Serentak (Immediaté) Pendekatan yang paling sedcrhana adalali beralih dari sistem lama ke sis- tem baru
pada saat yang ditentukan. Namun, pendekatan ini hanya layak bagi pcrusaliaan kecil atau sistcm kecil,
Ada 4 pendekaran dasai: percontoban, serentak, bertahap, dan paralel. Pcndckaran-pendekatan11 karena permasalahan waktu menjadi makin besar jika skala opcrasi meningkat.

diilustrasikan pada gambar 8.15.


i GAMBAR 8.11
I tris Besar Usulan Penerapan 1. Ikhtisar eksekutif
r 2. Pendahuluan
m s 3. Defmisi masalah
4. Tujuan dan kendala sistem
Alternatif yatig Dipilih untuk Penelitian yang Teritici 5. Kriteria kinerja
6. Rancangan sistem
6.1 Dcskripsi Ringkasan
6.2 Konfigurasi pcralatan
7. Proyek penerapan yang disarankan
7. ríugas-rugas yangharus dilaksanakan
7.2 Kebutuhan sumber daya i manusia
7.3 Jadwal kerja
Log pesanan 7.4 Perkiraan bia
Line pr*mtef 8. Danipak yang diliarapkan dari siscem
Pita Pita 8.1 Dampak pada struktur organisasi perusahaan
Piiingan magnetik magnetik 8.2 Dampak pada opcrasi perusahaan
Scanner Pita magnetik Line priiater
Pita Pita 8.3 Dampak pada sumber daya perusahaan
magnetik Piringan magnetik magnetik 9. Rencana penerapan umum
Terminal Piringan magnetik Piringan Pita Terminai d 10. Ikhtisar
keyboard magnetik Piringan magnetik magnetik Leyboa^
Terminal Pitingan magnerik
keyboard ntagnetik
1'

BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 20 1

METODOLOGl SISTEM200 ÖAGIAN TIGA • TEORl DAN GAMBAR 8.13

1. Surat yang ditransmisikan


l Komtlepengarah SIM Baris Besar dari Request for 2. Tuiuan dan kendala sistem ----------
GAMBAR 8.12 Proposal (RFP) 3. Rancancan sistem 3.1
Dsícripsi Ringkasan
Tahap Implementasi Kriteria kinerja Konfigurasi
peralatan Dokumentasi sistem
Merencanakan penerapan ringkasan Perkiraan volume
transaksi Perkiraan ukuran file
4. Jadwal pemasangan
mmmm~~

Mengumumkon penerapon

4. Paralel (Parallet) Cutover paralcl mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah
dipcriksa secara menycluruh. Pendekatan ini memberikan pengamanan yang paling baik terhadap
3. iMendapatkan I
J sumber doya | kegagalan tetapi adalah yang paling mahal, karena kcdua sumber daya harus dipcrtaliankan.
perangkat
keras Cutovermenandakan berakhirnya bagian pcngembangan dari sildus hidup sistcm. Penggunaan sistcm
dapat dimulai sekarang.
[Mendapatkan
| sumber daya
perangkat
lunak
Tahap Penggunaan
Tahap pcnggunaan terdiri dari 3 langkah, seperti yang terdapat dalam Gambar 8.16.
| Menyiapkon
Mengontrol databoso 1. Menggunakan Sistem
Mengontrol
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

2. Audit Sistem
Menyiapkan
fasilitas Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu
flsik
memenuhi kriteria kincrja. Studi scmacam ini disebut dengan penelaalian setelah pene- rapan
(postimplementation review) dan dapat dilakukan oleh sescorang dari jasa informasi atau oleh seorang auditor
internal. Dalam beberapa kasus, keduanya akan melakukan penelaahan yang tcr- pisah. Hasil audit dilaporkan
Mendidlk
peserta kepada CIO, Komite pengarah SIM, dan pemakai. Proses ini diulangi, mungkin setahun sckali, selama
dan pemakai pcnggunaan sistem berlanjut.

3. Memelihara sistem
Menyiapkan Selama manajer mcnggunakan sistem, bcrbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus membcrikan dukungan
usulan
ganti slstem yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem (system maintenance). Pcme- liharaan sistem
dilaksanakan untuk 3 alasan:

Menyetujui atau mendak penggantlan sistem baru

GAMBAR 8.14
10. Ganti sistem baru rí fosar dari Usulan Pemasok Surat yang ditransmisikan
Ikhtisar rekomendasi
Keuntungan Konfigurasi

m peralatan Spesifikasi peralatan


5.1 Data kin i

m
n 5.2 Harga Kriteria
Bcrtaliap (Phased) Dalam cutover berraliap, sistcm baru digunakan bcrdasarkan bagia r bagian pada anerja kepuasan
kinerja Jadwal pengiriman
3. suatu waktu. Misalnya perusahaan dapat melakukan cutover pada stslCl,í pcmasukan pcsanan, diikuti
oleh sistem pcrsediaan dan seterusnya. Atau cutover bagiscnl sistcm dilakukan pada satu lokasi
geografis, diikuti oleh lokasi lain dan sctcrusnya. K/»rrahan lebih populer untuk sistcm berskala
besar.
BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 203
202 BAGIAN TIGA • TEORI DAN METODOLOGI SISTEM 3. Mcningkatkan sistem Ketika manajer menggunakan sistcm, mereka mclihat cara-cara melakukan
peningkatan. Saran-saran ini diteruskan kepada spesialis informasi yang memodifikasi sistem sesuai
saran terscbut.

Waktu yang Harus Tepat untuk Cutover 4. Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang
Salah satu proyek komputer terbesar yang pernah dicoba oleh Harcourt Brace & Company Ketika sudali jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem itu tidak dapat iagi digunakan,
dari Orlando, Florida, adalah sistem COPS. COPS merupakan singkatan dari Customer diusulkan kepada komite pengarah SIM bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat
Order Processing System (Sistem Pemrosesan Pesanan Pelanggan), dan menangani berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru.
penerimaan pesanan, persediaan, dan penagihan. Pada tahun 1988 Harcourt Brace Dukungan tersebut mencakup penjeiasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya
memutuskan untuk menerapkan COPS dan menggunakan Andersen Consulting untuk perawatan, dan scbagainya.
mengembangkan suatu rencana proyek. Usaha perencanaan memerlukan waktu satu
5. Menyetujui atau Menolak Rekayasa Ulang Sistem
tahun. Harcourt Brace tidak memiliki komite pengarah SIM pada saat itu tetapi membentuk
suatu komite khusus penelaah COPS untuk mengawasi proyek tersebut. Pemimpin Komite pcngarah SIM menentukan apakah suatu sildus hidup sistem baru itu perlu. Jilca ya, dibuat keputusan
proyek ditransfer ke IS dari area pemakai, dan anggota tim proyek selebihnya diambil dari tentang ltapan taliap percncanaan akan dimulai. Siklus hidup yang baru dapat mengikuti pola reJcayasa mundur
berbagai divisi. Cutover dijadwalkan bulan April 1991. (reverse engineerittg), rcstrukturisasi, atau rekayasa maju (forivarcl engineering) scperti yang dijelaskan dalam
Bab 3. Sistem yang ada scJcarang akan digunakan hingga wakrunya untuk cutovcr ke sistcm yang direkayasa
ulang.
Mendekati tanggal cutover, ternyata sistem baru itu belum siap. Para pemakai
GAMBAR 8.15
mengidentifikasi sejumlah kelemahan dalam rancangan sistem baru itu yang harus
\dekatan Cutovcr
diperbaiki. Komite penelaah COPS menegaskan pada personil IS bahwa cutover tidak akan
dilakukan sampai semua kelemahan tersebut telan diperbaiki. Cutover ditunda hingga Percontohan Sistem lama

November 1991, dan kemudian ditunda lagi hingga Februari 1992—sekitar empat tahun
setelah dibuat keputusan untuk menjalankan proyek tersebut. Cutover serentak
Akhirnya, komite puas bahwa waktunya telah tepat untuk menerapkan sistem baru Sistem
percontohan Cutovor bertahap
tersebut, dan sinyal 'teruskan' diberikan. Sistem itu diterapkan dan berfungsi seperti yang Cutover paralel

diinginkan.
Sejarah ini berarti karena dua alasan. Pertama, menggambarkan periode waktu yang
panjang yang diperlijkan untuk menerapkan suatu sistem, bahkan sistem yang masalahnya
telah sangat dipahami, seperti sistem informasi akuntansi. Kedua, menunjukkan bahwa WctUk/
Serentak Sistem lama Sistem baru
manajemen puncak tidak akan mengotorisasi cutover hingga yakin benar bahwa sistem itu
siap untuk perusahaan dan perusahaan siap untuk sistem tersebut.
■ Mengapa manajemen puncak memilih seseorang dari area pemakai sebagai
pemimpin proyek?
■ Apa yang dapat dilakukan untuk meminimumkan kemungkinan pemakai akan
mendeteksi kelemahan dalam rancangan suatu sistem baru itu? Bertahap Sistem ba
■ Apakah ada keuntungannya memiliki suatu komite pengarah manajemen khusus Sistem lama
untuk tiap proyek besar daripada satu komite pengarah untuk semua proyek?
Apakah ada keterbatasannya?

cdOr\' Paralel Sistem lama


S Í4 f| UD

Sistem baru

t-
204 BAGIAN TIGA • TEORI DAN Mt l'ODOLOGI SIS I KM
Menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif
Siklus hidup sistem mungkin merupakan rnetodologi tertua dalam bidang komputer. Pembuat sis- tem yang
paling awal telah menyadari perlunya pertama-tama dilakukan perencanaan, kemudian menganalisis, lalu
merancang dan kemudian menerapkan. Tanpa memandang keadaan, logika in dapat diterima sepenuhnya.
Namun masalahnya adalah, porsi perkembangan SLC, yaitu System Development Life Cyci (SDLC), lebih
sesuai pada masa-masa awal komputer dibanding saat ini. Pada tahun-tahun avval, sistem terutama terdiri
dari program aplikasi akuntansi dan pemakai bersabar untuk mcnunggi proses tahap dcmi tahap. Pemakai
masa kini, sebaliknya, mengerti keuntungan dari penggunaan komputer dan tidak dapat menunggu lama.
Pemakai masa kini, mcnginginkan hasilnya sekarang.
Demi memberi respons yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis informasi telah membuat
modifikasi pada SLC schingga waktu yang diperlukan untuk menerapkan sistei dikurangi. Dari banyak
modifikasi yang dicoba, dua hal mendapatkan banyak perhatian. Kedua tersebut adalah prototyping dan
Rapid Application Development atau RAD.

Prototyping
Prototipe membcrikan ide bagi pembuar maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfun dalam
l)entuk lengkapnya. Proscs menghasilkan scbuah prototipejisebutprototyping.

Jenis-jenis Prototipe5
Ada 2 jenis prototipe. Prototipe lenis I scsunggnhnya akan menjadi sistem operasional. Prototipc Jenis II
merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.

GAMBAR 8.16
Tahap Penggunaan
BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 205

Pengembangan Prototipe Jenis I Gambar 8.17 mcnunjukkan langkalvlangkah yang terdapat pada
pengembangan protoripe Jenis I. I^angkah-langkah tersebur adalah scbagai berikut.
1. Mcngidentifikasikan kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai pcmakai untuk inendapatkan
gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.
2. Mengembangkan Prototipe. Analis sistem, mungkin bekerjasama dengan spcsialis informasi lain,
menggunakan satu atau lebih pcralatan prototyping untuk mengembangkan sebuah pro- totipe. Contoh
dari peralatan prototyping adalah integrated application generator dan prototyping toolkits.
Integratedapplication geneiator adalah sistem perangkat lunak jadi yang mampu meng- hasilkan semua
tampilan yang diinginkan dalam sistem baru—menu, laporan, layar, database , dan sebagainya.
l\ototyping toolkits mencakup sistcm-sistem perangkat lunak terpisah, yang masing-masing mampu
mcnghasilkan sebagian tampilan sistem yang diinginkan.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Analis mendidik pemakai untuk menggu- nakan prototipe
dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mcmbiasakan diri dengan sistem. Pemakai membcri
masukan kepada analis apakah prototipe memuaskan. Jika ya, langkali 4 akan diambil; jika tidak,
prorotipe direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan pcngertian yang lcbih baik mengenai
kebutuhan pcmakai.
4. Mcnggunakan Prototipe. Prototipe ini menjadi sistcm opcrasional.
Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua
elemcn penting dari sistem baru.
Pengembangan Prototipe Jenis II Gambar 8.18 mcnunjukkan langkah-langkah pada
pengembangan prototipe Jenis II. Tiga langkah pertama sama seperti untuk prototipe jenis 1. Langkali
selanjutnya adalah sebagai berikut:
4. Mengkodekan Sistem Operasional. Programer menggunakan prototipc scbagai dasar untuk pengkodean
(coding) sistem operasional.

'Pemabahasan ini didasarkan pada Janc M. Carey, “Procotyping: Altcrnacivc Systcms Developmenr Mcthodology,"
hiformution and Softwarc Technology 32 (March 1990), 120-121.

GAMBAR 8.17

Mengidentiflkasi
kebutuhan
pemakai

Mengembangkan
prototipe

Prototipe
dapat
diterima?,

Menggunakan
prototipe
206 BAGIAN TIGA • TEORl DAN METODOLOGI SIS T E M BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 207
5. Menguji sistcm operasionai. Progranier mcnguji sistcm.
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Pemakai memberi masukan kepada analis apakah Daya tarik Prototyping
sistem dapat diterima. Jika ya, langkah 7 dilaktikan; jika tidak, langkah 4 dan 5 Pemakai maupun spesialis informasi menyukai prototyping, untuk alasan-alasan berikut:
diulangi.
7. Menggunakan sistem opcrasional.
7 Komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.
Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam mencntukan kebutuhan pcmakai.
Pendekatan ini dilakukan jika prototipc tcrsebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistcm
operasionaJ dan tidak dimaksudkan untuk mcmuat scmua elemcn penting.
Ú
'V/ ■ Pcmakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistein.

\A
\/■ Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lcbih sedikit waktu dan usaha dalam mengem- bangkan
V. sistem.
Prototyping dan Siklus Hidup Pengembanpan Sistem
Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Bagi sistcm berskala kecil, pratoiyping Aapat menggantikan siklus hidup pengembangan sistcni. N^mnnj hagi
Keuntungan-kcuntungan ini mcmungkinkan prototyping menghemat biaya pcngembangan dan
sisfem berslcalaL besar atau sistem yang mempengaruhi unit organisasi yang besar, prototyping dipadukan
meningkatkan kcpuasan pemakai dengan sistem yang dihasilkan.
dengan SDLC. Misalnya, prototyping dapat digunakiin dalam tahap analisis untuk membantul para pcmakai
mendefinisikan kebutuhan informasi mereka dan dalam tahap rancangan untuk mengevaluasi konfigurasi Potensi Kegagalan Prototyping
sistem altcrnatif. Prototyping bukannya tanpa potensi kegagalan, yaitu:

Ketergesaan untuk membuat prototipc mungkin mcnghasilkan jalan pintas dalain dcfinisi permasalahan,
evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Istilah “cepat dan kotor” digunalcan untuk menjelaskan bebcrapa
usalia prototyping.
Pemakai mungkin sangat tertarik dengan prototipe tersebut sehingga mereka mengharapkan ^ sesuatu
Mengidontifikasi yang tidak realistis dari sistem operasional itu.
kebutuhan
Pengembangan Protitipe Jenis II pemakai ■ Prototipe jenis I mimgkin tidak scefisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.

■ Hubungan komputer-manusia yang disediakan oleh peralatan prototyping tertentu mungkin tidak
mencerminkan telcnik perancangan yang baik.
Baik pcmakai maupun spesialis informasi harus waspada tcrhadap kegagalan potensial ini ketika
Mengembangkan
prototipe mereka memilih untuk mengikuti pendekatan prototyping.

f Penerapauii yang_Meinpunyai Prospekyang Baik untuÍLPrototyping


Prototyping bekerja paling baik pada penerapan-penerapan dcngan karakteristik sebagai berikut:

Risiko tinggi Masalah tidak terstuktur dengan baik, terdapat tingkat perubahan yang tinggi dari waktu
kc waktu, dan persyaratan data tidak menentu.
Pertimbangan Intcraksi pemakai Sistcm menycdiakan dialog yang onAine antara pcmakai dan komputer
Mengkodekan mikro atau terminal.
sistem
operasional v/li Jtimlah pemakai banyak Kescpakatan mengenai rincian rancangan sukar dicapai tanpa pengalaman
langsung.

Dibutuhkan Penyelesaian yang cepat V ■ Perkiraan taliap pcnggunaan sistem yang pendek X ■ Sistem

I yang inovatif Sistem tersebut adalah yang paling mutakhir, baik dalam cara penyelesaian masalah, maupun
dalam penggunaan pcrangkat kerasnya.
V/. Perilaku pemakai yang sukar ditebak Pemakai tidak mempunyai pengalaman sebclumnya dengan sistem
Menguji sistem operasional
seperti ini.
Penerapan yang ridak mempunyai ciri ini dapat dikembangkan dengan mengikuti SDLC secara
tradisional.

Menggunakan
sistem
operasional

6Bagian ini dan bagian sclanjutnya berasal dari Carey, “Prototyping,” 121-122.
David Avison dan David WiLson, “ControU for Efíective Prototyping,'’ Joumal of Maiuigement ControU 3 (Numbcr
;

1, 1991), 45.
208 BAGIAN TIGA • TEORl DAN METODOLOGI SISTEM BAB 8 • METODOl.OGI SIKLUS HIDUP SISTEM 209

Manusia Daripada menggunakan satu tim tunggal untuk mengerjakan semua kegiatan SLQ, RAD menyadari
D efisiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi. Tim untuk perencanaan
mgembam Aplikasi kebutuhan, rancangan pcmakai, konstruksi, penelaahan pemakai, dan cutover dapat dibentuk. Aiiggota tim ini
— ---------- V
Cepat Metodologi yang mcmiliki tujuan yaiig sama scperti prototyping, yaitu mcmbcri rcspon yapg cepnr terhacjap
adalah para ahli mctodologi dan peralatan yang diperlukan untukjmelaksanakan tugas khusus mereka. Untuk
menggambarkan tim, Martin menggunakan istilah tim SWAT. SWAT merupakan singkatan dari "skilled with
kebutuhan pemakai, tctapi dcngan lingkup yang lebih luas adalah pengembang aplikasi cepa tjrapúi appiication
advanced tools. ”
development - RAD). RAD adalah istilal > yang dibuat oleh Janies Marti'n, seorang konsultan komputer dan
pengarang. untuk siklus hidup pcngembangan yang ditujukan gunarnenghasilkan sistem sccara cepat Metodologi Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD, yangjerdiri dari empat- tahap: (1)

tanpa_mengorbankan kualitas. 8 perencanaankebutuhnn, (2) rancangan pemakai, (3) konstruksi, dan (4) cutover. Tahap-tahap ini, seperti SDLC,
mencerminkan pendekatan sistem. Pemakai berperan penting dalam setiap tahap, bekerja sama dengan spesialis
RAUadalali seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang tcrintcgrasi yang ada dalani satu
informasi.
kerangka kerja menycluruh yang disebut inforrruition enginecrinfc Itifomiation enginecrinz (jB adalah nama
yang diberikan oleh Martin untuk pendekatannya yang menyeluruVdalam pengem. bangan sistem, yang Peralatan Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemrognunanjjenerasi kecm- pat (fourth-
mempcrlakuEnnya sebagaijcegjatan seluruh pertísahaan. Istilah enterprki generation language) dan peralatan CASE yang memudahkan prototyping dan pembuatan kode. Bahasa
digunakan untuk nienggambarkan kcseluruhan perusahaan. pemrograman generasi keempat memungkinkan spesialis informasi atau pemakai untuk menghasilkan kode
Gambar 8.19 menggambarkan sifat top-down dari information engineering, yang melibatkan baik data komputer tanpa menggunakan bahasa pemrograman konvensional. Contoh dari bahasa pemrograman gencrasi
(sisi kiri dari piramid) maupun kegiatan (sisi kanan). IE dimulai pada tingkat eksekutifj dengan perencanaan kcempat adalah Natural, FOCUS, dan SQL.
sumber daya informasi scratcgis yang diterapkan pada seluruh pcrusahaan. Marrin menggunakan istilah
perencanaan strategi informasi (information strategy planning), atau ISP, untuk menggambarkan SPIR.
Sclanjutnya, scriap unit bisnis perusahaan menjadi subyck dari analisis area bisnis (business area analysis)> atau
BAA, untuk mcndefmisikan kegiatan atau prosesdan data yang diperlukan bagi unit tersebut agar berfungsi
CASE merupakan singkatan dari computer-aided software engineering. CASE mcrupakan katcgori perangkat
seperti yang diinginkan. Dengan selesainya , BAA, rapid application development dapat berjalan.
lunak yang bcrtujuan mengalihkan sebagian beban kcrja pengembangan sistcm dari manusia ke komputcr, Ada
k Unsur-unsur Penting~RAD\ banyak produk CASE di pasar yang mencapai tujuan ini dengan tingkatan yang berbeda-beda.
RAD memerlukan empat unsur penting: manajemen, manusia, metodologi, dan peralatan.
Tingkat kemampuan pcralatan tertentu dapat dinyatakan melalui posisinya di dalam SLC. Empat
Manajemen Manajemen, khiisusnya manakmen puncak, harus merupakan oranft yang siika | berekspcrimen,
kategori telah didcfinisikan:
yang suka melakukan hai_yang-bqru atau orang yang cepat tanggap, yang ccpat belajar menggunakan
metodologi, baru. Manajemen harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang ^ ■ Pcralatan CASE tingkat atas dapat digunakan olch eksekutif perusahaan mereka membuat perencanaan
membuat kegiatan tersebut sangat menycnangkan. stategis.
■ Peralatan CASE tingkat menengah dapat digunakan selama tahap analisis dan rancangan untuk
mendokumentasikan proses dan data dari sistem yang telah ada maupun sistem baru.
■ Peralatan CASE tingkat bawah digunakan selama tahap penerapan dan penggunaan untuk membantu
programer mengembangkan, menguji dan mcnjaga kode. Perangkat ini biasa disebut code generators.
Peralatan CASE terintegrasi menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas,
■Bagian ini didasarkan pada Jamcs Martin. RapiJApflicatUm Dtvtlopmm (Ncw York: Macmilian. 1991).
menengah, dan bawah.
Sebagian besar kegiatan tcrkonsentrasi pada CASE tingkat menengah, di mana pertama kali rimbul
kesadaran perlunya membebaskan analis sistem dari beban mendokumentasikan rancangan sistem yang telah
ada dan sistem baru. Selanjutnya, perhatian pada SPIR dan pemeliharaan sistem memp^rluas cakupan CASE
GAMBAR 8.19 Pengawasan strategis atas hingga mencakup seluruh SLC.
Pengawasan strategi atas fungsl dan sasaran suatu
Informosi yang dlporlukan perusahaan
RAD Merupakan Bagian Integral dari untuk menjalankan perusa- Contoh \
haan seeíesien nrnjngkin
Rekayasa Informasi Sistem perangkat lunak Composer dari Texas Instruments terdiri dari tiga komponen penting, yaitu konsep
Proses-proses yang dlperlukan
Sutnber: James Martin, Rapid untuk mengoperasikan pernsa-
haan dan sallng ketorkaitannya model, ensiklopcdia dari rancangan informasi, dan mecodologi SLC.

c
Application Devclopmcnt (New York:
Konsep model
Macmillan, 1991), Gambar 3.23 and 21.2 Model data
Eksckutifj)erusahaan, bekcrjasama dengan spesialis infprmasi, menentukan bagaimana
[digabungkan]. © 1991. Disesuaikan
setebih mendapat izin dari Prentice Hall, Rancangan prosedur informasi Japat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan pcrusaliaan. Hasil akhir dari kegiatan
Rancangan catatan yang untuk apllkasi yang
Upper Saddlc River, N) dlgunakan oleh prosedur ini adalah suatu model bisnis, yang mengidentÍfikarikaiT3atárkégiatan
spesifik
yang sposlílk serta interaksi perusahaan, seperti yang digambarkan pada Gambar 8.20.
/ s*
Ensiklopedia Rancangan Infoimasi ^Ensiklopedia, scperti tampak pada Gambar 8.21, merupakan
'M'r
database yang ditempatkan pada koinputer pusat,Terisikan model bisnis dan semua model

Data Kegiatan
210 BACiIAN TIGA • TEORI DAN METODOLOGI SIS l'LM BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 2]]
GAMBAR 8.22
■1' . Kegiatan .ei
GAMBAR 8.20 Diogram Edit Delail Generate View Options Window Help
I Diagram Area Subyek yang
BMW -------------------- -------------- --- •
Model Bisnis Mcnghubungkan Data Diproduktif 'oleh Composer
Perusahaan dengan Aktivitas yang í \tas kcmurahan dari Tcxas
[nstrumcnt Software
Dilakukan Pcrusahaan
Atas kcmurahan dari Texas ■al
Instrumcnt Softwarc

Interaksi
Data
IIII

bcrikumya yang dikembangkan sclama SDLC. Ensiklopedia mcmberikan pengendalian dal keamanan dan
mcmungkinkan pemakai untuk berbagi isi di anrara beberapa komputer (workstatm
Metodologi Siklus Hidup Sistem Composcr menyediakan perangkat peralatan yai dapat digunakan
scpanjang siklus hidup sisrcm. Contobnya, Planning Toolset dapat digunakan unti menghasilkan subject area
diagram, yang mengidentifikasikan area-a'fea utama bisnis dan bcrbag kaitannya. Gambar 8.22 mcrupakan
versi awal dari diagram yang scdemilcian.
mcngcnai kemampuan dan fleksibilitas Composer, layar dapat dirancang dalam bahasa Inggris d kemudian
Analysis loolset dapat digunakan untuk mengidentifikasi data yang diperlukan oleh tiap suljt area. diterjemahkan secara otomatis kc dalam bahasa-bahasa lain. !an
Gambar 8.23 merupakan suatu entity-relationsbip diagram (ERD), yang merupakan mod
data dasar. ERD akan dijelaskan dalam Lampiran A. Jenempatkan SLC, Prototvpine dan RAD dalani Perspektif
Analysis Toolset juga dapat digunakan untuk proses model. Activitty dependency diagram (k!agambar
8.24 menunjukkan bagaimana sejumlah langkah proses dilakukan sccara berurutan. Hali sama dcngan
diagram arus data. Siklus hidup sisteni^pmotyping dan RAD seinuany:i mcrupakan metodologi. Tiga metodologi ini mcfupakan
Proses tersebut juga dapat didokumentasikan dalam bentuk tcrinci dengan menggunalc process cara-cara yang dianjurkan dal.nn mcncrapkan sistem berbasis kompurer. SLC mcru- pakan aplikasi dari
action diagram, atau PAD yang ditunjukkan dalam Gambar 8.23. PAD memberi dasark pembuatan kode pcndckatan sistem untuk masalah penerapan sistem komputer, dan berisikan
semua elemen pendckatan sistem dasar, dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan peng- gunaan
selama tahap penerapan. PAD ini merupakan satu bentuk bahasa terstruktur.
sistem.
Design toolsct mendukung kegiaran-kegiatan seperti prototyping dan perancangan »); Gambar 8.26
# PrototyþinR merupakan bentnk pcndek dari pcndckatan sistem yang berfokus pada defiiiisLdan
mcrupakan contoh dari diagram rancangan layar. Untuk memberikan ganibarj
pcnmasan kcbutuhan pemakai. Prototypmgdzpát. bcrada di dalamSLC. Kcnyataannya, selama proses
pengembangan satu sistem tunggal mungkin diperlukan banyak upayaprototyping.
RAD merupakan pendekatan alternatif untuk tahap_rancanganj}an_pgnQrap.aa-darLSLC. Sumbangan
terbesar_dai i RAD adalah kecepatannya menghasilkan sistem untuk digunakan, yang terutama dicapai melalui
penggunaan peralatan berbasis komputcr dan tim proyek yang cerspesialisasi.
GAMBAR 8.21 Rancangan
Perencanaan Analisis Dari semua metodologi yang ada, SLC' meruBAkilli-mgíQihiloKÍ temia dan akan terus^ncnjadi dasar
Ensiklopedia adalah Tempat di Sistem hisnis sebagian besar kerja pengembangaiLsistcm. Prototyping juga mcrupakan mctodologi yang telah cukup mapan,
/ Perusahaan Area bísnls
mana Semua Dokumentasi dan akan terus digunakan bagi proyek-proyek yang kebutuhan pemakainya masih sulit didefmisikan. RAD telah
Catatan
Rancangan Disimpan Prosedur memperoleh banyak dukungan sejak kelahirannya di awal tahun 1990-an dan mungkin menjadi metodologi
Aroa subyek Jenis entitas
Atas kcmurahan dari Texas Fungsi Prosos Tmdakan utama bagi pcrancangan dan penerapan di masa depan.
Instrument Softwarc Dampak luas Tindakan prosedur
proses Tampilan data
Kobutuhan Tampilan
1 informasl informasi
■ llf.
Enslklopedia /
Qtisar
J oo oo
Evolusi sistem berbasis komputer mcngikuti suatu pola yang disebut siklus hidup sistem. Empat tahap pertama
adalah perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan. Empat tahap cersebut ditujukan bagi pengembangan.
Istilah sildus bidtip pengembangan sistem sering digunakan bagi empat tahap ini. Tahap kelima adalah tahap

V pcnggunaan.
2 1 2 BAGIAN TIGA • TEORI DAN METODOLOGI SISTKM UAU S . MI-TOI)OI.OGI SIKLUS HIOUP SISTEM 213
GAMBAR 8.25
GAMBAR 8.23
Qetail Qenerate ^icw Qplions ^jndow fcfolp Proses Action Diagram yang
p T ' ~Z - ~ Lr . ________ " V
Entity-Relationship Diagram (ERD) Diagram Djagram £dil Qolail Qenciate yjr \ Qpitions WindQ'.v JHpip
Diproduksi olclj Composer
yang Diproduksi Cornposer Atas budi SK CREATt TCXT UNES >
TASK NOT6 \cas budi baik dari Texas IMPORTS •
baik darí Texas Instrument Software Insrrumciu Software EXPOATS •V. • •/ • ;• v ,
iaiSSSSS3E5Sg LOCALS
#

oiTiTVAciTON$t ^-g\ ;■
- READ P^i^£ OfeSWBO pr«tct utoxrttm«8iOOAL 10 lr*Mrt prot«cl
***** -
- WHENREAD
iirccwftful
r 'm^MSmED f*o»X M* wm. IS EOUAl TO inpul proMcl twk —
WH6NUÍCC«M4UK . VKJ \ '> -
U6É»K /Munte.ttvl *!*> , ^‘
PROJECT M . WHtCHIMPORTS: OroupVI#w flroup .lnput r . ■. :.t /
TASK ' WHtCH EXP0RT8: Qroup Vl*w group K>c«l
pFOR EACH flroup. IPO«1 ”
j r STTHna numbl?R0UNt»6D TO tocW groop tnak noto llno nuwb*r
*l1 KMÖB® fcéfí sn»uR *** Unl>
*•**
OIVISION Sí
L- E-XJT STATE iS »kWS,. t«.v noU’ .Ir.ody -
WHEN nýlföuiKI
twwt. hnU»i«a ■■/. X' ■ .« ■„■. , .

Tanggung javvab manajemen siklus hidup dapac berada pada beberapa tiilgkatan organisasi. Pada ting puncak, kelayakan. Studi kclavakan mcnjadi dasar bagi komitc pcngarah SIM dan manajer untuk incnciuukan apakali
pengarahan menyeluruh dapat datang dari dircktur utaina dan eksekutif lain, yang seri berfiingsi sebagai komite pcilu mclanjutk.m proyck tcrsclnu. Kcputusan iiiuuk maju incnjadi tanda bagi para peserta untuk mcnctapkan
pcngarah. Pada ringkaran yang sedikir lebih rendah, kepemimpinan bcra pada komitc pengarah SIM. Dalam suaru mckanisine pengeiulalian.
tim proyek, pengarahan diberikan oleh para pcmimpin proyck. ’laliaj) analisis dimulai dengan pengumuman kcpada para jKgawai dan [x.’mbenrukan tim proyck.
Para pemakai dapat melaksanakan scmua siklus hidup sistcm saat mereka terlibat dalam o user Langkah .sclanjutnya sangat penting bagi keberhasilan provck: pcmakai mendefmisikan kcbutuhan inlormasi
computing, cetapi para spesialis informasi dapat melakukan sebagian bcsar pekcrjaan y: memerlukan kcahlian mcieka dan mcnentukan krircria kinerja. Analis menyiapkan usulan rancangan, yang mcmbcrikan justifiLisi
khusus mereka. Auditor internal sering pula dipanggil untuk memberil untiik mcrancang sistem bam.
bantuan khusus. 'liihap rancangan mul.ti saai analis tcrlibat dalam rancangan sistcm yang tcrinci, dengan menggunakan
Manajer dari area pemakai terlibat dalam pcrencanaan siklus hidup dengan maksud nantii dalam proyek rcknik-icknik dan pcialatan icrsuukuu yang meiulokumentasikan proses dan data. Konfiguiiisi sistcni altcrnatií
akan memperoleh manfaatnya. Analis sistcm membantu manajer mendefinisi masalah, menetapkan tujuan, dan diidcmifikasi dan dicvaluasi, dan yang rerbaik dipilih. Usulan pencrapan membcri manajcnicn dasar untuk
mengenali kendala-kendala, kemudian mengadakan stj mencipiakm suaru sistcm kcrja dari dokumentasi rancangan.

..
!
fPWffW 'VAV''# m Bi
r
een Design Diagram yctng Diagram L*Ji! JQfctail £g,enoi«ite tions Winr-t\\ jjf ip
Activity Dependency Diagram yang
Diproduksi oleh Composcr produksi oleh Composer
Atas budi baik dari Texas budi baik dati Texas ?.«4-
Instrumcnt Software trumcnt Softwarc rm.Ytvr
MM
( tft'." ’-CÉ.'S *»*V M*<
C>cwlC*v*,'U'i'»
‘í<í
IO/I K'jntv
*
iHtt
. Itto'i fitOí) ,.
tpt\ v< zp'tyufi' . , ,. > U*..y»' .
i rl
|Co'nMi/n / ' * V * cu » . trv ..................
u I >•■ r«lAW >■>» HQMI . v, tffixr ■

SUPPUE IRECEMNG
R
210 BACiIAN TIGA • TEORI DAN METODOLOGI SIS l'LM BAB 8 • METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM 2]]
0
1. Memperbaiki kesalalian Penggunaan sistem mengungkapkan kesalalian (bugs) ^ program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem. Kesalab* kesalahan ini
dapat diperbaild.
2. Menjaga kemutakhiran sistem Dengan berlalunya waktu, terjadi perubahan-peruba1 2 dalam lingkungan sistem yang mcngharuskan modifikasi dalam rancangan atau peraíig lunak.
Contohnya, pcmerintali mengubah rumus perhitungan pajak jaminan sosial.

Anda mungkin juga menyukai