Anda di halaman 1dari 4

no Prioritas Keterangan Contoh

1. Prioritas Pasien gawat-darurat, · Kelainan Pernapasan


tertinggi (obstruksi jalan nafas, henti
artinya terancam jiwa napas, sukar bernapas hebat)
(merah) atau anggota badannya
(akan menjadi cacat), jika · Henti jantung,
tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya. · Pendarahan tak terkontrol atau
lebih dari 2 liter,

· Cedera kepala hebat (korban


tidak sadar),

· Luka dada terbuka dan luka


hancur pada abdominopelvic,

· Syok hebat dan tekanan sistolik


kurang dari 80 mmHg,

· Luka bakar yang mengenai


saluran napas,

· Serangan jantung, stroke, heat


stroke, hipotermi berat, dan
masalah medis berat lainnya,

· Kemungkinan fraktur
vertebrae cervical,

· Luka bakar pada mata,

· Fraktur femur dan fraktur


tanpa pulsus distal, dll.
2. Prioritas · Luka bakar hebat,
tinggi
· Cedera Spina Cervical,
(kuning)
· Perdarahan sedang, atau lebih
dari 2 liter,

· Korban sadar dengan cedera


kepala serius,

· Fraktur multipel (selain di


atas),

· Cedera bagian belakang,

· Overdosis obat, dll.


3 Prioritas Pasien gawat tidak · Minor bleeding,
Sedang darurat,
· Fraktur dan cedera jaringan
(hijau) artinya meskipun lunak minor,
kondisinya dalam keadaan
gawat tetapi ia tidak · Luka bakar moderat dan minor,
memerlukan tindakan
segera; atau · Trauma dengan tingkat
survival yang sangat rendah dan
Pasien darurat tidak sulit diharapkan (korban tidak
gawat; sadar dengan otak terekspose,
luka bakar derajat 2 atau 3
atau sampai lebih dari 40% luas
tubuh), dll.
Pasien tidak gawat tidak
darurat.
4 Prioritas Pasien ada tanda-tanda · Tidak adanya respirasi dan
Terakhir telah meninggal. denyut nadi >20 menit mulai
kejadian (kecuali korban
(hitam) tenggelam atau korban
hipotermi ektrim)

· Tidak adanya respirasi dan


denyut nadi, serta trauma yang
menyebabkan RKP tidak bisa
dilakukan atau tidak efektif

· Dekapitasi (leher putus)


Dalam menangani pasien di lapangan, petugas lapangan harus bisa mengklasifikasikan
kondisi pasien seperti di atas sehingga dapat ditetapkan prioritas penanganannya.

Untuk mempertimbangkan prioritas penanganan, perlu dilihat juga prognosis pasien yang
akan ditangani, dan perhatikan pula aspek-aspek berikut: waktu evakuasi/transportasi pasien ke
fasilitas kesehatan terdekat, sarana dan prasarana kesehatan yang ada, obat-obatan dan peralatan
yang ada, dan sumber daya manusia.

START (Simple Triage & Rapid Treatment)

START Plan dikembangkan dari sistem triage konvensional oleh departemen (dinas)
kebakaran California untuk menangani kasus kecelakaan massal (multipel casuality incident/MCI).
Sistem ini dilakukan oleh penolong (EMT, pemadam kebakaran, paramedik) dalam 60 detik atau
kurang. Sistem ini mencakup pemeriksaan: Respirasi, sirkulasi, dan mental Status. START sistem
dibagi atas 4 prioritas seperti halnya triage konvensional, yaitu:

PROSEDUR

Pernapasan

1. Semua pasien diperiksa rata-rata ventilasi dan adekuatnya


2. Jika pasien tidak bernapas, periksa apakah ada benda asing yang menyebabkan obstruksi
dan ambil benda asing tersebut
3. Reposisi kepala pasien
4. Jika prosedur di atas tidak membantu inisiasi napas (napas tetap -), tandai (TAG) warna
hitam.
5. Jika pernapasan >30 / menit. Tandai (TAG) warna merah.
6. Jika pernapasan < 30/menit, jangan tandai teruskan pemeriksaan perfusi (sirkulasi darah

Perfusi

1. Cara termudah pemeriksaan perfusi adalah pengisian kapiler.


2. Jika >2 detk Tandai (TAG) warna merah
3. Jika < 2 detik jangan ditandai dilanjutkan pemeriksaan mental status
4. Jika pemeriksaan pengisian kapiler tidak ditemukan, palpasi arteri radialis jika (-)
biasanya tekanan sistolik < 80 mm Hg. Tehnik kontrol pendarahan akan banyak
digunakan misalnya dengan penekaan langsung dan peninggian ekstrimitas bawah.
Penggunan “Walking Wounded” untuk membantu mengontrol pendarahaan bagi diri
pasien sendiri atau untuk pasien lain.
Mental Status

Penilaian mental status digunakan untuk pasien dimana respirasi dan perfusi adekuat.
Untuk menilai, penolong meminta korban untuk mengikuti perintah sederhana seperti
membuka/menutup mata.

1. Jika pasien tidak dapat mengikuti perintah ini, tandai (TAG) warna merah
2. Jika pasien dapat mengikuti perintah ini, tandai (TAG) warna kuning.

Pasien bisa ditangani jika sudah dilakukan triase. Prosedur ini seharusnya dilakukan kurang 60
detik tiap pasiennya.

Triage Tag

Triage Tag (Tanda Triase: bisa berupa kartu atau gelang) diselesaikan selama transportasi menuju
rumah sakit. Perhatikan:

Waktu sampai di tempat kejadian

1. Tanggal kejadian
2. Nama (jika sadar dan koheren)
3. Alamat
4. Informasi penting lain
5. Identifikasi penolong
6. Indentifikasi trauma pasien (dengan gambar)
7. Vital sign dan waktu pemeriksaan
8. Catat penggunan obat I.V. dan obat lain (advance life support)
9. Tempatkan tanda (tag) pada baju atau tubuh yang mudah terlihat

Anda mungkin juga menyukai