· Kemungkinan fraktur
vertebrae cervical,
Untuk mempertimbangkan prioritas penanganan, perlu dilihat juga prognosis pasien yang
akan ditangani, dan perhatikan pula aspek-aspek berikut: waktu evakuasi/transportasi pasien ke
fasilitas kesehatan terdekat, sarana dan prasarana kesehatan yang ada, obat-obatan dan peralatan
yang ada, dan sumber daya manusia.
START Plan dikembangkan dari sistem triage konvensional oleh departemen (dinas)
kebakaran California untuk menangani kasus kecelakaan massal (multipel casuality incident/MCI).
Sistem ini dilakukan oleh penolong (EMT, pemadam kebakaran, paramedik) dalam 60 detik atau
kurang. Sistem ini mencakup pemeriksaan: Respirasi, sirkulasi, dan mental Status. START sistem
dibagi atas 4 prioritas seperti halnya triage konvensional, yaitu:
PROSEDUR
Pernapasan
Perfusi
Penilaian mental status digunakan untuk pasien dimana respirasi dan perfusi adekuat.
Untuk menilai, penolong meminta korban untuk mengikuti perintah sederhana seperti
membuka/menutup mata.
1. Jika pasien tidak dapat mengikuti perintah ini, tandai (TAG) warna merah
2. Jika pasien dapat mengikuti perintah ini, tandai (TAG) warna kuning.
Pasien bisa ditangani jika sudah dilakukan triase. Prosedur ini seharusnya dilakukan kurang 60
detik tiap pasiennya.
Triage Tag
Triage Tag (Tanda Triase: bisa berupa kartu atau gelang) diselesaikan selama transportasi menuju
rumah sakit. Perhatikan:
1. Tanggal kejadian
2. Nama (jika sadar dan koheren)
3. Alamat
4. Informasi penting lain
5. Identifikasi penolong
6. Indentifikasi trauma pasien (dengan gambar)
7. Vital sign dan waktu pemeriksaan
8. Catat penggunan obat I.V. dan obat lain (advance life support)
9. Tempatkan tanda (tag) pada baju atau tubuh yang mudah terlihat