Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara menyelesaikan masalah dengan

menggunakan metode keilmuan (Nursalam, 2014). Pada bab ini akan disajikan

tentang: 1) Desain Penelitian, 2) Waktu dan Tempat Penelitian, 3) Kerangka

Kerja, 4) Populasi, Sampel, dan Sampling, 5) Identifikasi Variabel 6) Definisi

Operasional, 7) Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian, 8) Pengolahan Data

dan Analisa Data, dan 9) Etika Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap

keputusan yang dibuat oleh peneliti yang berhubungan dengan bagaimana suatu

penelitian bisa diterapkan (Nursalam, Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:

Pendekatan Praktis, 2016).

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

eksperimental Desaign dengan pendekatan time series design. Time series design

pada penelitian ini terdiri dari satu rangkaian waktu yang terdiri dari tinga

pengamatan yaitu pengamatan awal (pretest), pengamatan kedua (posttest I),

pengamatan ketiga (posttest II). Variabel yang diamati adalah parameter

hemodinamik non invasif yang terdiri dari MAP, denyut jantung, frekuensi

pernapasan, dan saturasi oksigen.

Pada pertama kali, parameter hemodinamik non invasif diamati dan dicatat

sebagai data awal (pretest). 30 menit kemudian, parameter hemodinamik non


invasif diamati kembali dan dicatat sebagai data setelah pengamatan kontrol

(posttest I). Selanjutnya pasien dilakukanfoot massage selama 30 menit.

Setelah itu, parameter hemodinamik noninvasif diamati kembali dan dicatat


sebagai data setelah perlakuan foot massage (posttestII).
Rancangan desain penelitian ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:
X0 X1
01 02 03

Keterangan :

X0 : Kontrol selama 30 menit

X1 : Perlakuan foot massage selama 30 menit

O1 : Pengamatan parameter hemodinamik non

invasif pretest

O2 : Pengamatan parameter hemodinamik non

invasif posttestI

O3 : Pengamatan parameter hemodinamik non

invasifposttest II

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang ICU RSUD dr. Soegiri Lamongan pada

November 2019.

3.3 Kerangka Kerja (Frame Work)

Kerangka kerja adalah pertahapan atau langkah-langkah dalam aktifitas

ilmiah mulai dari penerapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan sejak

awal penelitian akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012).


Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat digambarkan secara skematis

sebagai berikut :

Populasi: Seluruh pasien di Ruang ICU RSUD dr.Soegiri Lamongan

Sampling : consecutive sampling

Sampel: Seluruh pasien di Ruang ICU RSUD dr.Soegiri Lamongan, sebanyak


15pasien

Desain penelitian: Quasi eksperimental Desaign dengan pendekatan time series


design.

Variabel Independen Variabel Dependent


Foot massage Parameter Hemodinamik
Non Invasif

Alat Ukur : SOP dan Lembar Observasi

Pengumpulan data dan pengolahan data dengan : editing, coding, scoring,


tabulating dan uji friedman

Penyajian Data

Penarikan kesimpulan
3.4 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi adalah subjek (misal manusia; klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:

Pendekatan Praktis, 2016). Pada penelitian ini dilakukan pada pasien di Ruang

ICU RSUD dr.Soegiri Lamongan sebanyak 15 pasien.

3.4.2 Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipertahankan

sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sementara sampling adalah proses

menyeleksi proporsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang

ada(Nursalam, Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis,

2016).

Kriteria inklusi karakteristik yang dapat dirumuskan atau layak untuk

diteliti (Nursalam, 2014). Adapun kriteria insklusi dari penelitian ini adalah:

1. Pasien yang menggunakan ventilator mode kontrol sebagian sehingga


frekuensi pernafasan yang dihasilkan merupakan usaha nafas spontan
pasien.
2. Pasien yang memiliki MAP > 70 mmHg, denyut jantung > 60 kali per
menit, frekuensi pernafasan > 12 kali per menit, dan saturasi oksigen ≤
100% karena tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan MAP,
denyut jantung, dan frekuensi pernafasan, serta peningkatan saturasi
oksigen.
3. Pasien yang sudah tidak mendapatkan sedasi dan / atau muscle relaxant.
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria eksklusi dari penelitian ini
adalah:
1. Pasien yang mengalami fraktur, trauma, atau luka pada kaki.
2. Pasien dalam kondisi gelisah.
3. Pasien yang mempunyai manifestasi gejala trombosis vena dalam.
3.4.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel yang benar–benar sesuai dengan keseluruhan obyek

penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

consecutive sampling. Consecutive Samplingadalah tekhnik penentuan sampel

dengan cara menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian yang

dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah

responden dapat terpenuhi (Nursalam, 2016).

3.5 Identifikasi Variabel

3.5.1 Pengertian Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, Metodelogi

Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis, 2016). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependent dan independent.

3.5.2 Variabel Penelitian

Menurut Budiman (2011) Variabel Penelitian adalah perilaku atau

karakteristik yang memberikan nilai berbeda terhadap sesuatu, yaitu:

1) Variabel bebas (Independent)


Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang nilainya

menentukan variabel-variabel lain (Nursalam, 2014). Variabel independent

dalam penelitian ini adalah foot massage.

2) Variabel terikat (Dependent)

Variabel dependent atau variabel tergantung adalah variabel yang nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2014). Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah parameter Hemodinamik Non Invasif.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

(Alimul, 2008).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian pengaruh foot massage terhadap
peningkatan kemampuan merawat diri pada pasien skizofrenia di
puskesmas Lamongan kabupaten Lamongan 2019.

DefinisiOpera
Variabel Indikator AlatUkur Skala Skor
sional
VariabelInde 1. Diberikan SOP - -
penden : selama 30 (Standart
menit Operasio-
Foot 2. Massage nal
massage diberikan Prosedur)
dengan
frekuensi 1
kali per hari.
3. Massage :
foot massage
.

Variabel 1. MAP Lembar Ordinal 1. Meningkat


Parameter 2. denyut observasi (Kode= 5)
Hemodina jantung 2. Cukup
mik Non frekuensi meningkat
Invasif pernapasan (Kode= 4)
3. saturasioksi 3. Sedang
gen. (Kode= 3)
4. Cukup
menurun
(Kode= 2)
5. Menurun
(Kode= 1)
3.7 Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian
3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis, 2016).

Dalam mini riset ini melewati beberapa tahapan, melalui persetujuan dari

Kepala Ruangan kemudian dosen pembimbing akademik.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan suluruh pasien

dari jumlah sampel yaitu 15 pasien yang berada di ruang ICU RSUD dr. Soegiri

Lamongan. Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada anggota keluarga

dan pasien yang memenuhi kriteria inklusi untuk mendapat persetujuan sebagai

subjek penelitian dengan cara menandatangani lembar persetujuan (informed

consent) dan menjelaskan kepada responden mengenai maksud dan tujuan

penelitian. Setelah itu barulah proses pengumpulan data yang mana variabel

independent “Foot massage” dan variabel dependent “Parameter Hemodinamik

Noninvasif”. Sebelum dilakukan intervensi pemberian Foot massage dilakukan

observasi parameter hemodinamik non invasif meliputi MAP, denyut jantung dan

frekuensi pernafasan, serta peningkatan saturasi oksigen diamati dan dicatat

sebagai data awal (pretest). Setelah itu akan dilakukan observasi lagi setelah

dilakukan pemberian foot massage selama 30 menit. Selanjutnya hasil pemberian

Food Massage pada pasien pre dan post akan ditabulasi. Kemudian diberi

perlakuan oleh peneliti dengan memberikan foot massage dengan frekuensi


pemberian sebayak 1 kali dalam 1 minggu dan dilakukan dengan durasi 20-30

menit setiap pelaksanaannya.

3.7.2 Instrument Penelitiaan

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan penelitian dalam

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini menggunakan instrument

yang sesuai dengan variabel dependent dan independent. Variabel independent

yaitu foot massage, instrument yang dipakai adalah SOP (Standart Operasional

Prosedur), sedangkan pada variabel dependent yaitu lembar observasi.

3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2008). Pengolahan data ada beberapa langkah, yaitu:

3.8.1.1 Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah

data terkumpul.

3.8.1.2 Coding

Merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri dari beberapa kategori (Aziz Alimul, 2010). Pemberian coding ini sangat

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (codebook)

untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable.
Dalam penelitian ini menggunakan coding sebagai berikut: pada variable

perlakuan “foot massage” diberikan acuan SOP. Sedangkan pada variabel

“Parameter Hemodinamik Non Invasif dibagi menjadi 4 yaitu: Meningkat (Kode=

5), Cukup meningkat, (Kode= 4), Sedang (Kode= 3), Cukup menurun (Kode= 2),

Menurun (Kode= 1)

3.8.1.3 Scoring

Scoring adalah menentukan skor atau nilai terhadap hasil pengamatan

yang diperoleh. Hasil prosentase kemudian di interprestasikan dengan modifikasi

kesimpulan menurut kriteria (Nursalam, 2016). Hasil jawaban responden yang

telah diberi skor dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah tertinggi lalu

dikalikan 100%, dengan rumus :

Keterangan:

n : Presentase

∑Sp : Jumlah skor yang didapat

∑Sm : Skor maksimal

3.8.1.4 Tabulating

Setelah memberi kode, peneliti siap mengolah data dengan membuat tabel

frekuensi atau tabel silang. Dengan berhasil disusunnya tabel-tabel, maka analisa

data berikutnya akan mudah dilakukan. Hasil presentase kemudian

diinterprestasikan dengan modifikasi penarikan kesimpulan (Nursalam, 2014).

Interprestasi nilai proporsi sebagai berikut:


1) 0% : tidak satupun

2) 1-25% : sebagian kecil

3) 26 -49% : hampir setengahnya atau hampir sebagian

4) 50% : setengahnya atau sebagian

5) 51- 75% : sebagian besar

6) 76 -99% : hampir seluruhnya

7) 100 % : seluruhnya

3.8.2 Analisa Data

Analisa data merupakan proses penataan secara sistematis atau transkrip

wawancara, data hasil observasi, data dan daftar isian serta materi lain untuk

selanjutnya diberi makna, baik secara tunggal maupun simulan (Nursalam, 2016).

3.8.2.1 Uji Statistika

Sesuai dengan tujuan penelitian pengaruh foot massage terhadap

peningkatan kemampuan merawat diri pada pasien skizofrenia di puskesmas

Lamongan kabupaten Lamongan, untuk menguji masalah penelitian ini

menggunakan uji statistik friedmandengan taraf signifikan ≤ 0,05 dan

menggunakan SPSS. Syarat untuk bisa dilakukan uji friedman yakni uji

komparasi, experiment dengan pre dan post tanpa adanya pembanding (control),

skala ordinal (Sugiyono,2013).

Padauji statistic dalam kelompok perlakuan dilakukan dengan uji statistic

wilcoxon dengan taraf signifikansi <0,05. Tingkat signifikansi (α) diartikan

sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir peneliti, yang

diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel.


Dalam penelitian khususnya dibidang pendidikan dan social besaran tingkat

(taraf) signifikan biasanya menggunakan 0,05 atau 0,01 atau dengan tingkat

kepercayaan 95% atau 99%, misalnya ditetapkan tingkat taraf signifikansi α=0,05

atau tingkat kepercayaan 95%, artinya keputusan peneliti untuk menolak atau

mendukung hipotesis nol memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5% (Narlan,

2018).

Rumus :

1 𝑁
𝑇 − [4𝑁 (𝑁 + 1)] 𝑇 𝑁 ( 4 + 1)
𝑍− 𝑍−
1 Atau 𝑁 (𝑁+1)(2𝑁+1)
√24𝑁(𝑁+1)(2𝑁+1) √
24

Keterangan :

Z = Hasil uji friedman

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif atau positif

N = Jumlah data

3.8.2.2 Pembacaan Hasil Uji Statistik

Piranti yang digunakan menganalisa adalah secara komputerisas idengan

program statisfical product and service solution (SPSS) versi 22 sehingga

penarikan kesimpulan hasil uji statistic adalah jika P sign <0,05 maka H1 diterima
artinya terdapat pengaruh foot massageterhadap parameter hemodinamik non

invasif Sedangkan jika P sign >0,05 maka H1 ditolak artinya tidak terdapat

pengaruh foot massageterhadap parameter hemodinamik non invasif

3.8.2.3 Piranti dalam Analisa Data

Proses pengolahan data dibantu dengan menggunakan perangkat lunak

komputer Statistical Product and Service Solution atau SPSS for windows.

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengajukan permohonan izin,

dalam penelitian ini permohonan izin diberikan kepada Rektor Universitas

Muhammadiyah Lamongan untuk mendapatkan persetujuan dengan menekankan

pada masalah etika yang meliputi:

3.8.1 Informed Concent atau Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan yang diberikan pada responden sebagai subyek yang

akan diteliti, jika subyek bersedia diteliti harus menandatangani lembar

persetujuan, sebaliknya jika menolak maka peneliti tidak akan memaksa diri.

3.8.2 Anonimity atau Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan subyek, peneliti tidak mencantumkan nama

subyek pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode tertentu.

3.8.3 Confidentiality atau Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi subyek dijamin oleh peneliti, hanya tertentu saja

yang akan dilaporkan atau disajikan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai