Anda di halaman 1dari 8

Laporan Observasi Agrobisnis

Tanaman Salam

Disusun oleh:
Kem Achmad Ichsani Rahadian
Kelas XII MIPA 1

PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA


JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 48 JAKARTA TIMUR
Jalan Pinang Ranti II No. 1, Makasar, Jakarta Timur, 13560
Telp. 8006204 / Fax. 8009437
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Daun Salam, Tanaman Salam

Semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah Yang Maha Kuasa dengan sempurna, tak
terkecuali manusia. Berbeda dengan hewan dan tumbuhan, manusia diciptakan dengan
akal dan budi pekerti. Dengan akal, manusia dapat berpikir bagaimana ‘cara kerja’ dunia
ini. Manusia menemukan bahwa kehidupan di dunia ini tidak terjadi langsung begitu saja,
tetapi semuanya memiliki proses. Manusia, hewan, tumbuhan, maupun makhluk hidup
lainnya memiliki suatu proses terjadinya makhluk hidup tersebut. Ambil contoh sebuah
tumbuhan. Ia berasal dari biji yang ditanamkan ke tanah. Lama-kelamaan, biji tersebut
akan tumbuh satu dua batang akar. Selanjutnya tumbuh batang, daun, buah, hingga
akhirnya tanaman tersebut menjulang tinggi ke atas dan dahan serta akarnya merambat
lebar. Lalu tumbuhan tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Hal inilah
yang kita kenal dengan petumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana suatu proses pertumbuhan dan perkemabangan,
saya bersama rekan-rekan saya sudah melakukan suatu pengamatan pada hari Sabtu,
tepatnya tanggal 20 Juli 2019 di suatu agrobisnis sekaligus agrowisata, yaitu Taman
Agrowisata Cilangkap yang terletak di Cipayung, Jakarta Timur.
Sebelum kita masuk ke laporannya, mari kita simak dengan seksama penjelasan berikut
tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup!
Pertumbuhan tidak sama dengan perkembangan, tetapi keduanya selalu sejalan
berdasarkan usia makhluk hidup tersebut.

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang


terjadi pada seluruh makhluk hidup berupa pertambahan
ukuran, volume, tinggi, dan massa yang bersifat irreversible.
Sifat irreversible berarti perubahan yang sudah terjadi tidak
akan kembali lagi. Pertumbuhan dapat diukur secara
kuantitatif dalam ukuran panjang dan berat. Contohnya
manusia yang sudah masuk ke tahap dewasa tidak dapat
kembali menjadi seorang anak kecil lagi. Contoh lain adalah
kupu-kupu yang tidak dapat kembali lagi menjadi seekor ulat.
Pertumbuhan pada organisme bersel satu (uniseluler) seperti pada amoeba dan euglena
ditandai dengan bertambah besarnya ukuran sel. Sementara pertumbuhan pada organisme
bersel dua (multiseluler) seperti pada manusia, kucing, tikus, ular, ditandai dengan
bertambahnya jumlah sel dan ukuran sel. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh
aktivitas pembelahan sel-sel tubuh.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Perkembangan tidak
dapat diukur secara kuantitatif, tetapi dapat dinyatakan secara kualitatif, tetapi dapat
dinyatakan secara kualitatif. Contohnya perkembangan pada manusia ditandai dengan
kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan, perubahan
fungsi hormon, dan kematangan pola berpikir.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan organisme berbeda-beda dan sangat
ditentukan oleh faktor-faktor pendukung, baik dari dalam tubuh (internal) maupun dari
luar tubuh (eksternal).
Faktor internal merupakan faktor yang diperoleh dari sifat keturunannya berupa gen dan
hormone. Gen bertanggung jawab dalam pewarisan sifat keturunan serta sebagai pembawa
kode untuk membentuk protein, enzim, dan hormon. Protein enzim dan hormon
memengaruhi sebagai reaksi metabolisme di dalam tubuh untuk mengatur dan
mengendalikan proses pertumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan dan
perkembangan manusia antara lain hormon estrogen, progesterone, testosterone, FSH, dan
LH. Sedangkan hormon-hormon pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara
lain auksin, giberelin, etilen, sitokinin, asam absisat, kaolin, dan asam traumalin.
Faktor eksternal yang berasal dari luar juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup. Faktor eksternal pada manusia
contohnya anak yang sedang tumbuh membutuhkan susu protein. Sedangkan faktor
eksternal pada tumbuhan antara lain adalah nutrisi, air, kadar pH, kadar garam, oksigen,
cahaya, suhu, kelembapan, gravitasi, sentuhan, dan organisme parasit serta herbivora.
Bersama dengan Pak Boim, salah satu pengurus Agrowisata
Cilangkap, kita akan membahas Agrowisata hingga
tanamannya. Yuk kita simak laporanku ini!
Pak Boim adalah satu dari delapan petugas yang bekerja di
Taman Agrowisata Cilangkap terletak di Jalan Raya
Cilangkap No. 45, Jakarta Timur. Taman seluas sekitar 25
hektar ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan. Selain
memiliki berbagai ragam tanam-tanaman, Taman Agrowisata
Cilangkap ini memiliki beberapa fasilitas seperti jogging
track, arena olahraga, arena bermain anak-anak, dan beberapa
danau yang biasanya dijadikan area untuk memancing.
Nah, pada pengamatan kali ini, saya memfokuskan pada
satu tanaman yang terkenal akan daunnya dapat
dimanfaatkan untuk obat-obatan maupun pengharum
masakan, yaitu Pohon Salam, dengan nama ilmiahnya
Syzygium polyanthum. Pohon salam merupakan pohon
penghasil daun rempah. Selain daunnya yang
bermanfaat, kulit batangnya dapat digunakan sebagai
bahan ramuan untuk menyembuhkan sakit perut. Buah
salam juga dapat dimakan dengan rasa yang tak kalah
asam.
Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat
sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk
menghentikan buang air besar yang berlebihan. Dapat
juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke,
kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang
lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain
Secara umum, Pohon Salam dapat mencapai tinggi
hingga 5 m . Kulit batang berwarna coklat dan bersisik.
Daunnya menyirip dan terlihat memiliki kelenjar minyak
yang sangat halus. Batangnya menjulang ke atas,
memiliki banyak percabangan tetapi tidak membentuk
cabang yang panjang.
Tanaman salam bukanlah tanaman yang setiap harinya perlu
perawatan khusus. Hal-hal yang perlu diperhatikan tanaman salam
adalah sama dengan tanaman-tanaman lainnya, yaitu nutrisi,
pemberian pupuk, dan terutama pemberian air. Pak Boim secara rutin
menyiram pohon salam 2 kali sehari, pada pagi hari, dan pada sore
hari. Dengan diusahakan media tanamnnya tidak boleh sampai kering
agar pohon salam tumbuh dengan baik. Untuk pemberian nutrisi pada
tanaman tersebut. Digunakanlah pupuk atau kompos. Pupuk biasanya
digunakan setiap 6 bulan sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk
NPK. Khusus penggunaan pupuk NPK, tidak dipakai banyak. Karena pupuk NPK
merupakan pupuk produksi pabrik yang mengandung bahan kimia yang akan merugikan
tumbuhan apabila penggunaannya berlebihan.
Untuk budidaya pohon salam, bibit awalnya ditanam di
polybag dan ditaruh di tempat yang cukup sinar matahari.
Setelah mencapai tinggi 15-30 cm atau sekitar kurang lebih
4 bulan atau dirasa sudah cukup besar dan polybag tidak bisa
menahan tanah lagi, tanaman salam harus dipindahkan ke
tanah yang sudah dilubangi dan diberi pupuk kompos. Jika
ada yang berminat beli, tanaman salam sebaiknya
dipindahkan ke polybag yang lebih besar.
Untuk tanaman salam yang sudah dewasa, sudah tumbuh
besar, tidak dapat dibeli, namun biasanya tanaman salam
tersebut diambil daunnya untuk dijual. Tanaman salam yang
biasa dibeli adalah pada saat tanaman tersebut masih berada
dalam polybag. Harga tanaman salam yang masih berasa
dalam polybag kecil kurang lebih Rp 15.000 pertanaman.
Seperti di semua tempat tanaman hidup, pasti ada faktor
lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman-
tanaman yang ada di taman agrowisata Cilangkap ini,
yaitu hama. Serangan hama-hama ini sulit untuk
dihindarkan, apa lagi taman dengan luas 25 hektar ini.
Hama yang sering ditemui di taman ini adalah walang
sangit. Walang sangit adalah serangga yang menjadi
hama penting pada tanaman budidaya. Karena ini
menandakan bahwa tanaman yang dihinggapinya tumbuh dengan nutrisi yang bagus.
Namun demikian, walang sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga sehingga
menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning, dan perlahan-lahan melemah.
Pada akhirnya, tanaman-tanaman yang diserang oleh
serangga ini dan serangga lainnya terancam mati, yang
ditandai dengan daun-daun yang berbolong kecoklatan dan
batang-batang yang rapuh. Hal ini merupakan hal yang
tidak diinginkan oleh orang-orang yang membudidayakan
tanaman-tanaman obat, hias, buah, maupun tanaman
lainnya.
Tentang hal tersebut, Saya bertanya kepada Pak Boim
bagaimana cara mengatasinya. Ternyata, Pak Boim bersama 7
rekannya setiap hari membagi tugas di setiap wilayah taman
ini untuk menyemprotkan cairan antihama bernama Curacron.
Cairan ini dibuat dengan cara diencerkan dengan air lalu
disemprotkan ke daun-daun pada tanaman. Penggunaan cairan
ini hampir sama dengan penggunaan pupuk NPK, yaitu tidak
berlebihan karena memang mengandung bahan-bahan kimia
yang dapat menurunkan kualitas tanaman. oleh karena itu, Pak
Boim menyeprotkan semprotan antihama ini setiap seminggu
sekali untuk mengusir para hama.
Kesimpulannya adalah tanaman salam yang dibudidayakan di taman ini dirawat dengan
sedemikian rupa dari pengairannya, pupuknya, serangan dari hamanya hingga ke
penjualannya.
Demikian, itu hasil laporan saya pada tanggal 20 juli 2019 mengenai pengamatan di Taman
Agrowisata Cilangkap tentang tanaman salam, tata cara perawatannya, penjualanya, dan
hamanya.

Masih di Taman Agrowisata Cilangkap

Keesokan harinya, minggu 21 Juli 2019, saya datang


kembali ke Taman Agrowisata Cilangkap ini bersama
teman saya yang kemarin tidak dapat datang
melakukan observasi bersama untuk membantu
mengambil data untuk laporannya. Pada kesempatan
kali ini saya bertemu dengan teman-teman kelompok
lain dan melakukan observasi disana. Kali ini, kami
dipertemukan oleh Pak Ogim. Sama seperti Pak Boim,
Pak Ogim juga merupakan salah satu pengurus Taman
Agrowisata Cilangkap ini. Dan kami pun melontarkan
beberapa pertanyaan untuk laporan kami.
Setelah selesai dengan berbagai pertanyaan, saya
berniat untuk membeli salah satu tanaman yang siap
untuk dibeli, yaitu tanaman cabai. Harga cabai yang
ditawarkan Taman Agrowisata Cilangkap seharga Rp 10.000 pertanaman untuk semua
umur, baik yang baru ditanam, maupun yang sudah berbuah. Selain tanaman cabai yang
dijual, tanaman-tanaman disana yang masih berada dalam polybag juga dijual ke
masyarakat. Contohnya lagi adalah tanaman aloe vera.
Aloe vera yang dijual di Taman ini ada dua macam, aloe vera hias
dan aloe vera obat. Sama, harga yang ditawarkan sebesar Rp 10.000
pertanaman. Teman saya pun membeli tanaman ini untuk dijadikan
laporannya.

Yang dapat saya tarik dari 2 kali pengamatan saya ke Taman Agrowisata Cilangkap ini
adalah Taman Agrowisata Cilangkap ini adalah tempat dibudidayakannya berbagai
macam tanaman dan kita dapat bertanya kepada pengurus taman yang rendah hati ini
contohnya Pak Boim dan Pak Ogim tentang apa saja yang ingin anda tanyakan, dari
tanamannya sendiri hingga apa saja yang berkaitan dengan tanaman tersebut. Dan sudah
seharusnya kita khususnya kaum milenial untuk mencintai alam dengan cara mengenal
sekaligus menjaga tumbuhan-tumbuhan tersebut yang nantinya akan kita wariskan ke anak
dan cucu-cucu kita nanti.
Demikianlah ini akhir dari laporan saya. Saya ingin mengucapkan terima rekan-rekan saya
dan pihak-pihak yang telah membantu saya menulis artikel modern ini, terutama
narasumber sendiri. Bila ada kesalahan dalam pengetikan mohon dimaafkan. Akhir kata,
Wassalamualaikum wr. wb.

Pak Ogim dengan Gizha Kem dengan Pak Ogim

Pak Boim dengan Arga Pak Boim dengan Nira


Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan)
Buku Biologi Irnaningtyas kelas 12

Anda mungkin juga menyukai