rektum. 2. Konstipasi : pengerasan tinja yang berlebihan sulit untuk dibuang ( sembelit ). 3. Obstipasi : penimbunan feses yang keras pada saluran cerna. 4. Hemorroid : pembengkakan pembuluh darah pada anus (ambien). 5. Melena : feses yang berwarna hitam, berbau busuk karena bercampur dengan produk darah dari saluran cerna. 6. Diuretik : zat meningkatkan pembentukan Kemih. 7. Bilirubin : pigmen empedu, hasil perombakan hemoglobin sel darah merah oleh sel- sel retikulo endotel. 8. Antibiotic : segolongan senyawa baik alami Maupun sintetik yang mempunyai efek menghentikan biokikia didalam organisme. 9. Emboli : peristiwa penyumbatan pembuluh darah. 10. Disuria : sulit buang air kecil. 11. Hematuria : kemih yang bercampur darah. 12. Peristaltic : gerakan meliuk-liuk pada saluran cerna. 13. Polip : masa lunak berwarna putih keabu- abuan. 14. Poliuri : kelainan frekuensi BAK akibat kelebihan air seni. 15. Polidipsi : gejala penyakit diabetes millitus atau
DM.
16. Polifagi : makan banyak.
17. Hemolisis : penguraian eritrosit dan menjadi bebasnya hemoglobin 18. Saliva : cairan kental yang diproduksi oleh kelenjar ludah. 19. Debridement : tindakan membersihkan luka dan mengangkat benda-benda yang asing dari luka 20. Infark : nekrosis insemik pada satu tempat di otak karena kurangnya pasukan oksigen. 21. Gastrointestinal : hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan terutama lambung dan usus. 22. Dismenorea : nyeri pada saat menstruasi. 23. Dehidrasi : gangguan dalam keseimbangan cairan pada tubuh. 24. Rehidrasi : pemulihan kandungan cairan tubuh. 25. Absorps : daya jaringan untuk menyerap zat zat lain. 26. Eritrosit : sel drah merah. 27. Leukosit : sel darah putih. 28. Trombosit : keping darah. 29. Abocath : jarum suntik. 30. Spuit : suntikan. 31. Specimen : sesuatu yang dipilih untuk kepentingan diagnosa. 32. Hemoglobin : zat berwarna yang terdapat di sel darah merah yang berguna untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida. 33. Pembuluh darah vena : membawa darah ke jantung 34. Pembuluh darah arteri : membawa darah dari jantung. 35. Koagulan : zat yang mempermuda dan mempercepat pembekuan darah. 36. Sel darah tepi : neutrafil. 37. Darah kepiler : pembuluh darah terkecil di tubuh. 38. Laju endap darah : kecepatan mengendapnya sel-sel darah merah dalam plasmanya sendiri. 39. Imunoserologi : bidang kedokteran yang mempelajari identifikasi terhadap anti body. 40. Disposable : dapat di pakai setelah di buang. 41. Syringe : tabung. 42. Edema : bengkak. 43. Hematoma : genangan darah setempat dalam kulit. 44. Termoregulasi : pengukuran suhu. 45. Metabolisme : semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme termasuk yang terjadi ditingkat seluler. 46. Katabolisme : lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat kompleks molekul organik menjadi komponen komponen penyusunnya sambil melepas energi. 47. Hipotermia : keadaan suhu badan di bawah normal. 48. Hipertermia : keadaan suhu badan di atas normal. 49. Oral : mulut. 50. Rectal : behubungan dengan poros usus 51. Aksila : ketiak. 52. Apnea : henti nafas. 53. Bradikardi : nadi lambat. 54. Takikardi : nadi cepat. 55. Takipnea : nafas cepat. 56. Sianosis : warna kulit dan memberan mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen dalam darah rendah. 57. Dispnea : sulit nafas. 58. Ikterik : warna kuning pada kulit. 59. Dextra : sebelah kanan. 60. Sinistra : sebelah kiri. 61. Fraktur : terputusnya keutuhan tulang karena akibat trauma. 62. Injury : luka. 63. Inhalasi : menghirup udara/uap air kedalam paru-paru. 64. Dyspepsia : gangguan pencernaan 65. Inspirasi : tindakan menarik nafas. 66. Ekspirasi : saat udara keluar dari paru-paru. 67. Sinusitis : suatu peradangan disekitar rongga hidung.