PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
PENGERTIAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah kelompok Mata Kuliah
berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di Perguruan Tinggi. Visi kelompok MBB di Perguruan Tinggi
merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan
tentang pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, memiliki wawasan tentang perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni. Misi kelompok MBB di Perguruan Tinggi membantu
menumbuhkembangkan: daya kritis, daya kreatif, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai
sosial yang bersifat Demokratis, Berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai Kemanusiaan, bermartabat
serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkung hidup, memiliki kemampuan untuk
menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dan ikut berperan mencari solusi
pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara aktif.
ISBD adalah salah satu mata kuliah sebagai program Pendidikan Umum untuk mengembangkan
kemampuan Personal tersebut. ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-kensep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah
sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati
atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
Manusia sebagai mahluk budaya (Homo humanus), artinya manusia itu mahluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa yang paling sempurna (dibekali oleh akal/ratio, rasa/sense), inilah yang membedakanya
dengan mahluk lain. Sebagai mahluk berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan
budayanya apabila berhubungan dengan manusia lain.
Istilah Sosial Budaya merupakan bentuk gabungan dari istilah ‘Sosial’ dan ‘Budaya’. Sosial
dalam arti masyarakat ,Budaya atau kebudayaan dalam arti sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat. Sosial budaya dalam arti luas mencakup segala aspek kehidupan. Oleh karena itu atas
landasan pemikiran tersebut, maka pengertian Sistem Sosial Budaya Indonesia dapat dirumuskan sebagai
totalitas tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia yang merupakan manifestasi dari karya,
rasa dan cipta di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Dalam hubungan ini, pengertian sosial budaya mencakup dari dua segi utama kehidupan
manusia
1. Segi kemasyarakatan, Manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan
sesama manusia. Pengertian kemasyarakatan pada hakikatnya adalah merupakan pergaulan hidup
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib
sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu kelompok sosial.
2. Segi Kebudayaa, Kebudayaan merupakan totalitas cara hidup yang manifestasinya tampak dalam
tingkah laku yang terlembaga. Hakikat budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan
manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan
kekuatan pendukung dan penggerak kehidupan. Fokus budaya dapat berupa nilai dan norma religius,
ekonomi atau nilai sosial budaya lainnya, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi
Bentuk Sosial Budaya, artinya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batas-batas yang telah
ditentukan berdasarkan tipe kelompok, yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Tipe
kelompok dibedakan lagi antara yang tradisional alamiah dan yang modern.
Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujuan ISBD sebagai bagian dari berkehidupan bermasyarakat
adalah :
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk-
makhluk lain. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia tersebut terdapat pada Budayanya atau
peradabannya. Manusia yang berbudaya/beradab karena dia dianugerahi oleh Tuhan suatu akal, nurani,
dan kehendak yang dimiliki oleh setiap insan.
Akal (ratio, cipta) yang terdapat dalam diri manusia berfungsi sebagai alat berpikir, dan sebagai sumber
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan akal yang dimilikinya manusia dapat menilai sesuatu, sebagai
fakta, peristiwa atau lingkungan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang bermanfaat, mana
yang tidak bermanfaat, mana yang indah, mana yang tidak indah dan sebagainya.
Nurani, (daya rasa) berfungsi sebagai alat merasa, menentuhan kata hati, dan sumber kesenian. Dengan
nuraninya manusia memberikan penilaian terhadap suatu fakta atau peristiwa dalam lingkunganya, mana
yang indah dan baik, mana yang jelek dan buruk.
Kehendak (daya karsa), berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.
Dengan kehendak manusia, manusia memberikan peneilaian terhadap fakta, peristiwa atau lingkungan
mana yang dikehendaki atau dibutuhkan karena berguna.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Kata “Manusia” , “Sosial” Beberapa kata yang diikuti oleh kata “sosial” Identitas Sosial, Status Sosial,
Interaksi Sosial, Kehidupan Sosial.
Dalam pengertian sehari-hari Kata sosial sering diartikan sebagai siafat suka menolong orang lain
atau sesama tanpa pamrih, orang yang suka menyumbang tersebut orang bersifat sosial. Secara
“Etimologis” Kata “Sosial” berasal dari bahasa Latin yakni “Socius” yang artinya teman atau kawan.
Dalam ilmu-ilmu sosial ,kata sosial sering disamakan dengan masyarakat . Jadi, kalau dikatakan manusia
sebagai makhluk sosial maksudnya manusia itu adalah makhluk yang suka berkawan , berteman atau
berkelompok atau dalam konteks yang lebih, manusia itu adalah makhluk bermasyarakat. Sudah
merupakan kodrat manusia untuk hidup bergaul dengan sesamanya, dan dalam diri manusia, terdapat
“Naluri” untuk selalu hidup dengan orang lain, Naluri yang demikian disebut “ Gregariousness”. Hampir
seluruh kegiatan manusia dilakukan dalam hubungannya dengan orang lain, dan dalam kehidupan
bersama dengan manusia lainnya. Seseorang bertindak atau berbuat selalu melibatkan orang lain dan
inilah sebabnya dikatakan bahwa” manusia itu sebagai makhluk sosial”.
A. Hakikat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah
hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal)
manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya
menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki
kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
A. Keragaman.
Hakekat manusia sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, makhluk ciptaan Tuhan yang paling
mulia salah satu sebab timbulnya keragaman manusia. Masyarakat juga beraneka- ragam bila dilihat dari
kesukuannya, rasnya, golongannya, afiliasi politiknya, umurnya, tempat tinggalnya/wilayah, jenis
kelamin, profesi dan lain sebagainya. Keseragaman memiliki makna perlunya kesetaraan, kesederajatan
sesama manusia, sesama kelompok yang beranekaragam tersebut. Kesetaraan dan kesederajatan
berimplikasi pada pengakuan dan jaminan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keragaman,
berasal dari kata ragam, dalam kamus bahasa Indonesia “Ragam” berarti :
1. Sikap, tingkah laku, cara.
2. Macam, jenis.
3. Musik, lagu, langgam.
4. Warna, corak.
5. Laras (tata bahasa).
B. Moral
Moral Dalam bahasa Latin “Mores” yang artinya adat kebiasaan. Sinonimnya kata mores, mos,
moris, manner mores atau manners, morals. Kata moral dalam bahasa Indonesia berarti akhlak atau
kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin, hati nurani, yang dijadikan patokan dalam
kehidupan. Dalam bahasa Yunani, kata moral sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis,
etika adalah ajaran tentang baik, buruk, yang dapat diterima oleh masyarakat secara umum, tentang sikap,
perbuatan, kewajiban dan lain sebagainya. Nilai etik/etika adalah nilai tentang baik-buruk yang berkaitan
dengan prilaku manusia. Nilai etik adalah nilai moral, moral yang dimaksud adalah nilai moral sebagai
bagian dari nilai.
Moral adalah bagian dari nilai, yaitu nilai moral. (tidak semua nilai adalah nilai moral). Nilai moral
berhubungan dengan prilaku manusia tentang baik, buruk, yang ada dan berlaku dalam masyarakat secara
umum. Secara sederhana menurut Filsafat nilai terdiri dari:
1. Nilai logika, yakni nilai tentang benar – salah.
2. Nilai etika, yakni nilai tentang baik – buruk.
3. Nilai estetika, yakni nilai tentang indah – jelek.
C. Hukum
Bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat, yang bersendikan rasa keadilan. Agar
tujuan kaidah hukum dapat terwujud sesuai dengan harapan seluruh masyarakat, negara, maka harus ada
kepatuhan terhadap kaidah hukum tersebut Sikap positif terhadap hukum, menunjukkan kesadaran hukum
yang tinggi dari warganegara. Kesadaran hukum merupakan pandangan yang hidup dalam masyarakat
tentang apa itu hukum, sehingga dengan demikian menyebabkan setiap orang dapat memisahkan antara
prilaku yang sesuai dengan prilaku yang tidak sesuai/menyimpang. Fungsi Hukum dalam masyarakat:
1. Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat.
2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial.
3. Sebagai penggerak pembangunan.
4. Fungsi kritis hukum (petugas hukum, penegak hukum).
Teori tujuan hukum:
a) Teori etis, mendasarkan pada etika, hukum bertujuan untuk semata-mata mencapai keadilan, memberi
kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
b) Teori utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah bagi sebanyak-banyak orang dalam
masyarakat. (tujuanya memberikan kebahagiaan).
c) Teori campuran, tujuan pokok hukum adalah ketertiban, (ketertiban syarat mutlak bagi masyarakat).
a. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk
ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu.
Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan
berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
b. Sains
Menurut P. Medawar sains dalam istilah Inggris berarti science, berasal dari bahasa Latin yaitu
scientia yang berarti ilmu pengetahuan. Pengertian pengetahuan adalah sebagai istilah filsafat yang tidak
sederhana dan mudah dipahami secara umum karena memilikibermacam-macam pandangan serta teori
yang melingkupi makna pengetahuan tersebut. Diantaranya pandangan Aristoteles yang berpandangan
bahwa pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat ditangkap melalui indera. Sedangkan menurut Bacon
dan David Home, pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Tetapi tidak semua ilmu
boleh dikatakan sains. Ilmu pengetahuan (sains) yang sesungguhnya adalah ilmu yang dapat diuji
kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran
atau kenyataan yang ada, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut bisa dipercayai melalui
percobaan secara teori.
c. Teknologi
Teknologi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno techne berarti seni kerajinan.
Dari kata techne, kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti orang yang memiliki keahlian
tertentu. Dengan perkembangan keterampilan tersebut menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu
pola, langkah, dan metode yang pasti. Sehingga keterampilan tersebut menjadi teknik. Dalam
kepustakaan, teknologi memiliki berbagai ragam pendapat yang menyatakan teknologi adalah
transformasi kebutuhan (perubaan bentuk dari alam). Teknologi adalah kenyataan yang diperoleh dari
dunia ide. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga
mencakup teknologi sosial terutama teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi itu menjadi
metode sistematis untuk mencapai tujuan insani. Sedangkan teknologi dalam makna subyektif adalah
keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan. Jadi secara umum, teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
d. Seni
Menurut Janet Woll seni adalah produk sosial. Sedangkan menurut Kamus B.Indonesia,
seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, dll), seni dapat berupa seni rupa, seni musik dll. Menurut bahasa ”seni” berarti
indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan,
pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti.
Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan
daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri. Karya
seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa
bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari suatu kemahiran. Seni juga merupakan segi batin
masyarakat yang juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antar kebudayaan yang beraneka
ragam. Karya seni selalu bersifat sosial karena kehadirannya menggambarkan masyarakat yang
berjiwa kreatif, dinamis dan agung. Memahami seni suatu masyarakat berarti memahami
aktivitas penting masyarakat yang bersangkutan dalam momen yang paling dalam dan kreatif.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. MANUSIA
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dimana manusia diberi budi dan
akal.Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki. Budi berasal dari
bahasa Sanskerta budh yang artinya akal. Menurut kamus besar bahasa Indonesia Budi adalah bagian dari
kata hati yang berupa paduan akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik buruk sesuatu. Dengan
akal budinya, manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki,
mengembangkan dan meningkatkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi hidupnya. Hal tersebut dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup Jasmani dan rohani. Dengan akal budi, manusia dapat menciptakan
Kebudayaan.
B. LINGKUNGAN
Menurut pasal 1 UU No 23 tahun 1997, “ Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Segala yang terdapat
dalam lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya, sebab
lingkungan mempunyai daya dukung untuk meningkatkan kreativitas manusia dan makhluk
lainnya.(Lingkungan tempat hidup manusia, lingkungan sumber-sumber penghidupan, lingkungan
mempengaruhi sifat, karakter, prilaku yang tinggal disana). IPTEK dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan mengelolah lingkungan tersebut. Manusia berusaha agar
lingkungan tempat tinggalnya memiliki daya dukung lingkungan hidup dan daya tampung lingkungan
hidup secara baik. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya tampung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalam. Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia ialah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkatkan sementara kualitas lingkungan juga
semakin baik (lingkungan yang berkualitas meningkatkan kesejahteraan manusia). Keberhasilan
mengelolah lingkungan akan memberi nilai tambah bagi kehidupan manusia, nilai ekonominya dapat
meningkatkan penghasilan ekonomi melalui hasil alam, yang dapat membuka kesempatan kerja.
Pengelolaan lingkungan yang baik mendorong manusia menemukan rasa kagum atas semua ciptaaNya,
dan menjadi kebanggaan bagi manusia tersebut. Alam juga dapat dijadikan objek penelitian guna
pengembangan IPTEK dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.