PENDAHULUAN
kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan
dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau
interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh
karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang
pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah
pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas
Filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani. Kalimat ini berasal dari
kata philosophia yang berarti cinta pengetahuan. terdiri dari kata philos yang
berarti cinta, senang, suka dan kata, sedangkan kaa Sophia berarti
kebiaksanaan.
yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya
manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang
1
2
Tak dapat dipungkiri, zaman filsafat modern telah dimulai, dalam era
filsafat modern, dan kemudian dilanjutkan dengan filsafat abab ke- 20,
Neo-Thomisme. Namun didalam pembahasan kali ini yang akan dibahas aliran
adalah.
5. Jelaskan Empirisme
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Filsafat Ilmu dan Islam, penulis juga ingin manambah wawasan tentang
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya, serta untuk mengatasi masalah-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan baik ialah sejak tahun 600-an SM. Yang mula-mula timbul agaknya ialah
mengatur manusia. Tujuannya ialah agar manusia itu hidup teratur. Hidup teratur
itu sudah menjadi kebutuhan manusia sejak dahulu. Untuk menjamin tegaknya
menunjukkan bila alam tidak diatur maka alam itu akan menyulitkan kehidupan
manusia. Sementara itu manusia tidak mau dipersulit oleh alam. Bahkan
yang dapat membuat aturan itu? Orang Yunani Kuno sudah menemukan:
manusia mampu mengatur dirinya (manusia) dan alam. Jadi, manusia itulah yang
berdasarkan agama atau mitos, maka akan sulit sekali menghasilkan aturan yang
disepakati.
4
aturan untuk mengatur manusia, dan kedua, mitos itu amat tidak mencukupi
untuk dijadikan sumber membuat aturan untuk mengatur alam. Kalau begitu, apa
sumber aturan itu? Kalau dibuat berdasarkan agama? Kesulitannya ialah agama
Jadi,
seandainya aturan itu dibuat berdasarkan agama maka akan banyak orang
yang menolaknya. Padahal aturan itu seharusnya disepakati oleh semua orang.
Menurut mereka aturan itu harus dibuat berdasarkan dan bersumber pada
sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Mengapa akal? Pertama,
karena akal dianggap mampu, kedua, karena akal pada setiap roang bekerja
berdasarkan aturan yang sama. Aturan itu ialah logika alami yang ada pada akal
setiap manusia. Akal itulah alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka,
Kalau begitu diperlukan alat lain. Alat itu ialah Empirisme Empirisisme
ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan
Nah, dalam hal anak panah tadi, menurut Empirisisme yang benar adalah
bergerak, sebab secara empiris dapat dibuktikan bahwa anak panah itu bergerak.
Coba saja perut Anda menghadang anak panah itu, perut anda akan tembus,
benda yang menembus sesuatu haruslah benda yang bergerak. Ya, memang,
sesuatu yang diam tidak akan mampu menembus. Logis juga.Nah dengan
Empirisisme inilah aturan (untuk mengatur manusia dan alam) itu dibuat. Tetapi
5
konsep-konsep yang umum. Kata Empirisisme, air kopi yang baru diseduh ini
panas, nyala api ini lebih panas, besi yang mendidih ini sangat panas. Kata
Empirisisme, kelereng ini kecil, bulan lebih besar, bumi lebih besar lagi,
konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum
terukur. Jadi, masih diperlukan alat lain. Alat lain itu ialah Positivisme.
hal panas tadi oleh Positivisme dikatakan air kopi ini 80 derajat celcius, air
mendidih ini 100 derajat celcius, besi mendidih ini 1000 derajat celcius, ini satu
meter panjangnya, ini satu ton beratnya, dan seterusnya. Ukuran-ukuran ini
Anda lihat, aturan untuk mengatur manusia dan aturan untuk mengatur alam
yang kita miliki sekarang bersifat pasti dan rinci. Jadi, operasional. Bahkan dada
dan pinggul sekarang ini ada ukurannya, katanya, ini dalam kerangka ukuran
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PRAGMATISME
Pragmatisme sebagai suatu gerakan dalam filsafat lahir pada akhir abad
kecenderungan berbeda yang ada pada saat itu. Kedua kecenderungan yang
mau dijembatani itu yakni, pertantangan yang terjadi antara “yang spekulatif” dan
“yang praksis”. Tradisi pemikiran yang spekulatif bersumber dari warisan filsafat
memiliki kekuatan instrinsik yang besar. Warisan ini pulalah yang telah
mengunakan daya nalar spekulatif rasio untuk mengerti dan menjelaskan alam
semesta. Akan tetapi, di pihak lain ada juga warisan pemikiran yang hanya
(empirisme). Bagi kelompok ini, kerja rasio tidak terlalu ditekankan sehingga
Hasil dari model pemikiran ini yakni munculnya ilmu-ilmu terapan. Termasuk di
berusaha untuk menjebatani dua aliran filsafat tradisional ini. Atas salah satu
7
cara pragmatisme menyetujui apa yang menjadi keunggulan dari empirisme. Hal-
1. Bahwa kita tidak pernah memiliki konsep yang menyeluruh tentang realitas,
keseluruhan nilai hidup, terutama moralitas dan agama memberi makna untuk
hidup manusia.
Melihat apa yang ingin dijembatani ini, pragmatisme mengangkat nilai-nilai positif
yang ada pada kedua tradisi tersebut. Prinsip yang dipegang kaum pragmatis
yakni: tidaklah penting bahwa saya menerima teori ini atau itu; yang penting ialah
apakah saya memiliki suatu teori atau nilai yang dapat berfungsi dalam
tindakan.[8]
Pragmatism berasal dari kata pragma yang berarti guna. Pragma berasal
dari kata yunani. Maka pragmatisme adalah suatu aliran filsafat abad ke-20 yang
mengajarkan bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya
kepada criteria tentang fungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam lingkup
kebenaran menurut paham ini bukan kebenaran yang di lihat dari segi etik, baik
Lahir di new York, pada tahun 1842. Setelah belajar ilmu kedokteran di
kepada dunia. Ia ahli dalam bidang seni, psikologi, anatomi, fisiologi, dan filsafat.
Dengan demikian, untuk mengetahui kebenaran dari idea tau konsep haruslah
menerima unsure alam bentuk apapun yang tidak alami secara langsung, atau
a. Kebenaran Pragmatisme
bahwa tiada kebenaran mutlak yang berlaku umum, bersifat tetap, berdiri sendiri,
dan terlepas dari segala akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan
terus dan segala yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu
senantiasa berubah, karena di dalam praktiknya apa yang kita anggap benar
dapat di koreksi oleh pengalaman berikutnya. Oleh karena itu, tiada kebenaran
10
yang mutlak, yang ada adalah kebenaran-kebenaran “plural” (apa yang benar
pengalaman berikutnya).
berguna untuk mewujudkan setiap tujuan hidup yang jelas. Ketika James
kebenaran dalam tindakan. Kebenaran harus merupakan nilai dari satu ide. Tak
ada suatu motif dalam mengatakan bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar,
kecuali untuk member Petunjuk bagi tindakan yang Praktis. Dalam konteks
“ideas become true just so far as they help us to get into satisfactory
relation other Parts of out experience” (“ suatu ide menjadi benar sejauh
ide itu menolong kita untuk memasuki hubungan-hubungan yang
menguntungkan dan memuaskan dengan bagian-bagian lain
Pengalaman kita”).
James menolak mentah-mentah tentang filsafat tradisional yang
Pertimbangan itu benar jika bermanfaat bagi pelakunya, jika dapat memperkaya
kebenaran pokok dalam filsafat, yaitutough minded dan tender minded. Tough
tergantung pada fakta-fakta yang dapat ditangkap indra. Ini tentu saja menuju
pada materialism, dan skeptic dan apriori terhadap apa saja yang berbau
berada dalam ide dan yang bersifat rasional. Tender mended sangat apriori pada
realitas. Paham semacam ini dipegang teguh oleh penganut filsafat idealisme.
konsep miliorismenya.
kebenaran dan sumber kebaikan. Selama ide itu bekerja dan menghasilkan
hasil-hasil yang memuaskan, maka ide itu bersifat benar. Suatu ide di anggap
benar apabila dapat memberikan keuntungan kepada manusia dan yang dapat di
Suatu bentuk teori etika dapat di bangun demi teori pragmatisme ini. Metode
pragmatisme dalam memebrikan batasan antara baik atau buruk, salah atau
benar, adalah sama seperti membatasi apakah suatu itu benar atau salah.
3. Jhon Dewey
Baltimore ia menjadi guru besar di bidang filsafat dan kemudian juga bidang
pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak
sekitarnya, dan gerak itu berakhir dalam beberapa perubahan dalam dunia
sekitar atau dalam diri kita sendiri. Pengalaman yang langsung bukanlah soal
objek, tetapi menyatukan keduanya. Jika subjek dan objek di pisahkan maka itu
itu, penyelidikan dengan penilaiannya adalah suatu alat (instrumenth). Jadi yang
Dalam rangka pandangan ini maka yang benar adalah apa yang pada
yang sekali di tentukan tidak boleh di ganggu gugat, sebab, dalam prakteknya,
kebenaran memiliki nilai fungsional yang tetap. Segala pernyataan yang kita
artinya yang sebenarnya adalah metode induktif.Metode ini bukan hanya berlaku
bagi limu pengetahuan fisika tetapi juga bagi persoalan-persoalan sosial dan
moral.
Seperti yang kita lihat dalam uraian sebelumnya, secara umum orang
teori itu benar sejauh sesuatu mampu dihasilkan oleh teori tersebut. Misalnya
sesuatu itu dikatakan berarti atau benar bila berguna bagi masyarakat. Sutrisno
suatu hal itu bermukim pada kedudukan benda itu sebagai benda itu sendiri.
pernyataan. Kebenaran kompleks ini dibagi dalam dua hal, yaitu kebenaran etis
yang tidak dapat dikatakan salah, yaitu proporsi dari matematika murni.
murni, semua kasus dan proporsi serba kuat . proporsinya sama sekali juga tidak
mengatakan sesuatu tentang hal-hal yang faktual ada atau fakta aktual karena
matematika murni tidak pernah menghiraukan apakah ada real atau fakta yang
cocok dengan pernyataan itu atau tidak. Karena itulah Peirnc mengatakan
bermacam-macam segi yaitu disatu pihak bisa diartikan sebagai “the universe of
all truth”, dipihak lain, dari sudut epistemologi, kebenaran di definisikan sebagai
Karena itu, teori pragmatisme Peirce lebih menekankan teori tetntang arti
seorang pragmatis
ide manjadi jelas atau terang menjadi berarti. Kelihatan sekali teori arti Peirce
15
menditerminasi makna dari ide-ide. Ide itulah yan hendak diditerminasikan atau
Ketiga, yaitu ide tentang kaitan salah satu bentuk pasti dari obyek yang
diamati oleh penilik, ciri khas pragmatisme merupakan ,etode untuk ,e,astikam
1. Kekuatan Pragmatisme.
mempercayai pada hal yang sifatnya riil, indrawi, dan yang manfaatnya
modern.
2. Kelemahan Pragmatisme:
akal dalam upaya mencapai kebutuhan kehidupan, maka sikap seperti ini
adalah suatu yang nyata, praktis, dan langsung dapat di nikmati hasilnya
sekali tidak memiliki konsekuansi praktis. Bagi kaum pragmatis, yang penting
apabila berhasil memecahkan masalah yang ada, mengubah situasi yang penuh
tersebut hilang
subjek didik saat belajar di sekolah tak berbeda ketika ia berada di luar sekolah.
pengalaman hidup, bukan bagian dari persiapan untuk menjalani hidup. Di sini
tindakan penuh dari pemikiran yang relative. Di sini kecerdasan disadari akan
1. Instrumemtalisme
2. Eksperimentalisme
demikian maka tidak ada kebenaran yang pasti dan dapat dijadikan pedoman
3. Pendidikan
tidak difokuskan karena minat setiap anak itu berbeda-beda. Demikian juga
4. Moral
Penolakan dewey terhadap gagasan adanya final end berdasarkan finalis kodrat
teorinya jatuh pada masalah ”infinite regress” (tidak adanya pandangan yang
secara logis memberi pembenaran akhir bagi proses penalaran. Karena adanya
final end yang berlaku universal ditolak dan yang ada adalah serangkaian ends-
defenitif. Akibatnya tidak ada tolak ukur yang tegas untuk menilai tindakan itu
terlibat dalam masalah dan pemecahanya. Anak akan terlatih bertanggung jawab
membangkitkan hasrat anak untuk terus belajar, serta anak dilatih berpikir secara
pengalaman untuk penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi.
merupakan suatu organisasi yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan
yang dapat diubah. Demikian pula minat dan kebutuhan siswa yang dibawa ke
metode aktif, yaitu learning by doing (belajar sambil bekerja), serta metode
belajar berdasarkan pengalaman dapat diaplikasikan oleh siswa dan apa yang
sekolah. Karena pendidikan bukan ruang yang terpisah dari sosial, setiap orang
dalam suatu masyarakat juga diberi kesempatan untuk terlibat dalam setiap
3.2 IDEALISME
sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam
bentuk ajaran yang murni dari Plato. Plato menyatakan bahwa alam cita-cita itu
menempati ruang ini hanya berupa bayangan saja dari alam ide.
menggambarkan alam ide sebagai suatu tenaga yang berada dalam benda-
dikatakan bahwa paham idealisme sepanjang masa tidak pernah hilang sama
Pada jaman Aufklarung para filosof yang mengakui aliran serba dua
(dualisme) seperti Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang
kerohanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama
mendalam. Puncak jaman idealisme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika
periode idealisme.
sebelum masehi oleh Plato (427-347 SM). Semasa Plato hidup kota Athena
adalah kota yang berada dalam kondisi transisi (peralihan). Peperangan bangsa
Persia telah mendorong Athena memasuki era baru. Seiring dengan adanya
Dengan adanya hal itu, muncul berbagai gagasan-gagasan baru ke dalam lini
warga Athena untuk mengkritisi pengetahuan & nilai-nilai tradisional. Saat itu
pula muncul kelompok baru dari kalangan pengajar (para Shopis. Ajarannya
terletak pada individualisme, hal itu disebabkan karena adanya pergeseran dari
budaya komunal masa lalu menuju relativisme dalam bidang kepercayaan dan
nilai.
Aliran filsafat Plato dapat dilihat sebagai suatu reaksi terhadap kondisi
materi yang tidak sempurna dan berubah. Plato percaya bahwa disana terdapat
kebenaran yang universal dan dapat disetujui oleh semua orang. Contohnya
realitas.
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah
sering disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul
atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi.
tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, riil,
empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang
nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).
23
sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk
ajaran yang murni dari Plato. Yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah
ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Aristoteles
sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sarna sekali. Di masa abad
dua seperti Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat
kerohanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama
mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika
bangunan dan pohon-pohonan itu ada, tetapi hanya ada dalam akal yang
24
'esse est perzipi' (ada berarti dipersepsikan). Tetapi akal itu sendiri tidak perlu
dipersepsikan agar dapat berada. Akal adalah yang melakukan persepsi. Segala
yang riil adalah akal yang sadar atau suatu persepsi atau ide yang dimiliki oleh
akal tersebut.
disebabkan oleh akal yang aktif yaitu akal Tuhan, akal yang tertinggi, adalah
pencipta dan pengatur alam. Kehendak Tuhan adalah hukum alam. Tuhan
dan konsistensi alam adalah riil disebabkan oleh akal yang aktif yaitu akal Tuhan,
akal yang tertinggi, adalah pencipta dan pengatur alam. Kehendak Tuhan adalah
hukum alam. Tuhan menentukan urutan dan susunan ide-ide.Tak mungkin ada
benda atau persepsi tanpa seorang yang mengetahui benda atau persepsi
(apa yang disebut materi atau benda-benda) bahwa apa yang riil itu adalah akal
b. Idealisme Obyektif
baginya, tidak seperti Berkeley, hal tersebut tidak berarti bahwa ide itu, untuk
berada, harus bersandar kepada suatu akal, apakah itu akal manusia atau akal
alam fenomena yang kita lihat atau kita rasakan, terdapat dalam ideal, yaitu alam
benda individual. Dunia seperti itu, yakni yang kongkrit, temporal dan rusak,
Kedua, terdapat alam di atas alam benda, yaitu alam konsep, ide,
ide yang tidak berubah atau essensi yang sifatnya riil, diketahui manusia dengan
badan manusia untuk sementara waktu. Dunia materi berubah, jika dipengaruhi
rasa indra, hanya akan memberikan opini dan bukan pengetahuan. Ide-ide
adalah contoh yang transenden dan asli, sedangkan persepsi dan benda-benda
berubah atau essensi yang sifatnya riil, diketahui manusia dengan perantaraan
akal. Jiwa manusia adalah essensi immaterial, dikurung dalam badan manusia
untuk sementara waktu. Dunia materi berubah, jika dipengaruhi rasa indra, hanya
modern berpendapat bahwa semua bagian alam tercakup dalam suatu tertib
kepada ide dan maksud-maksud dari suatu akal yang mutlak (absolute mind).
dan alam adalah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Alam adalahAkal yang
pengalaman manusia. Oleh karena alam itu satu, dan bersifat mempunyai
maksud serta berpikir, maka alam itu harus berwatak pikiran. Hegel
membentangkan suatu konsepsi yang dinamik tentang jiwa dan lingkungan; jiwa
dan lingkungan itu adalah begitu berkaitan sehingga tidak dapat mengadakan
pembedaan yang jelas antara keduanya. Jiwa mengalami realitas setiap waktu.
c. Idealisme Personal
pemikiran yang abstrak atau proses pemikiran yang khusus, akan tetapi
seseorang, suatu jiwa atau seorang pemikir. Realitas itu termasuk dalam
personalitas yang sadar. Jiwa (self) adalah satuan kehidupan yang tak dapat
diperkecil lagi, dan hanya dapat dibagi dengan cara abstraksi yang palsu.
modern, termasuk di dalamnya formulasi teori realitas dan pengakuan yang selau
mereka. Realitasadalah suatu sistem jiwa personal, oleh karena itu realitas
bersifat pluralistik. Kelompok personalis menekankan realitas dan harga diri dari
alam adalah tata tertib yang obyektif, walaupun begitu alam tidak berada sendiri.
Sains mengatasi materialnya melalui teori-teorinya; alam arti dan alam nilai
manusia. Alam diciptakan oleh Tuhan, Akuyang Maha Tinggi dalam masyarakat
Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa
(Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan
merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan
gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan
materi. Kata idealisme pun merupakan istilah yang digunakan pertama kali dalam
dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18. Ia menerapkan istilah ini pada
Istilah Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang yang mental dan
Kelebihan:
Meningkatkan daya pemikiran dari segi menghasilkan ide yang benar dan
masa.
Kelemahan :
masa.
28
kebenaran. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh
bagi pengalaman. Siapa saja yang telah mengetahui ide, manusia akan
sehari-hari.
paham ini menyatakan bahwa isi pengalaman langsung yang kita peroleh tidak
dianggap sebagai miliknya sendiri melainkan ruang dan waktu adalah forum
beratkan pada pemahaman tentang sesuatu itu datang dari akal murni dan yang
Pascal (1623-1662)
29
mampu dijangkau oleh pikiran manusia yaitu pikiran manusia itu sendiri. Menurut
Pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta mudah
berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan logika tidak akan mampu dijadikan
digunakan untuk memahami hal-hal yang bersifat bebas kontradiksi, yaitu yang
dengan agama. Karena dengan agama, manusia akan lebih mampu menjangkau
abstrak.
menjangkau segala hal, tetapi tidak bisa secara sempurna.Karena setiap ilmu itu
Schelling telah matang menjadi seorang filsuf disaat dia masih amat
muda. Pada tahun 1798 M, dalam usia 23 tahun, ia telah menjadi guru besar di
Universitas Jena. Dia adalah filsuf Idealis Jerman yang telah meletakkan dasar-
Inti dari filsafat Schelling: yang mutlak atau rasio mutlak adalah sebagai
identitas murni atau indiferensi, dalam arti tidak mengenal perbedaan antara
yang subyektif dengan yang obyektif. Yang mutlak menjelmakan diri dalam 2
potensi yaitu yang nyata (alam sebagai objek) dan ideal (gambaran alam yang
subyektif dari subyek). Yang mutlak sebagai identitas mutlak menjadi sumber roh
(subyek) dan alam (obyek) yang subyektif dan obyektif, yang sadar dan tidak
sadar. Tetapi yang mutlak itu sendiri bukanlah roh dan bukan pula alam, bukan
yang obyektif dan bukan pula yang subyektif, sebab yang mutlak adalah identitas
Maksud dari filsafat Schelling adalah, yang pasti dan bisa diterima akal
adalah sebagai identitas murni atau indiferensi, yaitu antara yang subjektif dan
objektif sama atau tidak ada perbedaan. Alam sebagai objek dan jiwa (roh atau
ide) sebagai subjek, keduanya saling berkaitan. Dengan demikian yang mutlak
itu tidak bisa dikatakan hanya alam saja atau jiwa saja, melainkan antara
keduanya.
31
memperoleh gelar Doktor. Inti dari filsafat Hegel adalah konsep Geists (roh atau
yang mutlak dengan yang tidak mutlak. Yang mutlak itu roh atau jiwa, menjelma
pada alam dan dengan demikian sadarlah ia akan dirinya. Roh itu dalam intinya
ide (berpikir)
a) Ontologi-idealisme :
sedang spiritualisme berarti serba ruh. Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu
sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan
yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis
dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi
atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani. Alasan aliran ini
yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani, spirit atau sebangsanya
adalah:
Nilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi
Materi ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada,
SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di alam mesti ada
idenya, yaitu konsep universal dari tiap sesuatu. Alam nyata yang menempati
ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. Jadi idealah yang
penampakan yang ditangkap dengan panca indera dan dunia realitas yang
ditangkap melalui kecerdasan akal pikiran (mind). Dunia akal pikir terfokus pada
ide gagasan yang lebih dulu ada dan lebih penting daripada dunia empiris
indrawi.8 Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa ide gagasan yang lebih dulu ada
mempunyai ide tentang kursi dalam akal pikirannya sebelum ia dapat membuat
sebuah dunia akal pikir kejiwaan. Uraian di atas dapat dipahami bahwa meskipun
idealism berpandangan yang terfokus pada dunia ide yang bersifat abstrak,
namun demikian ia tidak menafikan unsur materi yang bersifat empiris indrawi.
yang ada dalam tataran ide dengan dunia materi. Namun menurutnya, yang
ditekankan adalah bahwa yang utama adalah dunia ide, karena dunia materi
tidak akan pernah ada tanpa terlebih dulu ada dalam tataran ide.
b) Epistimologi-idealisme:
mereka. Ketika idealisme menekankan realitas dunia ide dan akal pikiran dan
Berdasarkan itu, maka dapat dipahami bahwa pengetahuan itu tidak didasarkan
pada sesuatu yang datang dari luar, tetapi pada sesuatu yang telah diolah dalam
tersembunyi yang telah terbentuk dan telah ada dalam pikiran. Dengan
telah ada dalam pikiran. Apa yang akan diketahui sudah ada dalam pikiran.
Kebenaran itu berada pada dunia ide dan gagasan. Beberapa penganut
idealisme mempostulasikan adanya Akal Absolut atau Diri Absolut yang secara
terus menerus memikirkan ide-ide itu. Berkeley menyamakan konsep Diri Absolut
semesta. Segala sesuatu yang inkonsisten dengan struktur ideal alam semesta
harus ditolak karena sebagai sesuatu yang salah. Dalam idealisme, kebenaran
adalah sesuatu yang inheren dalam hakikat alam semesta, dan karena itu, Ia
telah dulu ada dan terlepas dari pengalaman. Dengan demikian, cara yang
c) Aksiologi-idealisme:
Knight, jagat raya ini dapat dipikirkan dan direnungkan dalam kerangka
makrokosmos (jagat besar) dan mikrokosmos (jagat kecil). Dari sudut pandang
ini, makrokosmos dipandang sebagai dunia Akar Pikir Absolut, sementara bumi
apa yang sejatinya ada. Dalam konsepsi demikian, tentu akan terbukti bahwa
baik kriteria etik maupun estetik dari kebaikan dan kemudahan itu berada di luar
diri manusia, berada pada hakikat realitas kebenaran itu sendiri dan berdasarkan
kehidupan etik dapat direnungkan sebagi suatu kehidupan yang dijalani dalam
keharmonisan dengan alarm (universe). Jika Diri Absolut dilihat dalam kacamata
makrokosmos, maka diri individu manusia dapat diidentifikasi sebagai suatu diri
mikrokosmos. Dalam kerangka itu, peran dari individual akan bisa menjadi
maksimal mungkin mirip dengan Diri Absolut. Jika Yang Absolut dipandang
sebagai hal yang paling akhir dan paling etis dari segala sesuatu, atau sebagai
Tuhan yang dirumuskan sebagai yang sempurna sehingga sempurna pula dalam
moral, maka lambang perilaku etis penganut idealisme terletak pada "peniruan"
35
Diri Absolut. Manusia adalah bermoral jika ia selaras dengan Hukum Moral
dan sudut Diri Absolut. Ketika manusia dapat menyeleraskan diri dan mampu
mengejewantahkan diri dengan Yang Absolut sebagai sumber moral etik, maka
kemampuan untuk meniru Tuhan sebagai sesuatu yang Absolut, sehingga nilai
etik itu sendiri merupakan sesuatu yang muttlak, abadi, tidak berubah dan
bersifat universal.
d. Metafisika-idealisme:
rohaniah, sedangkan secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan
e. humanologi-idealisme:
kemampuan memilih.
sendiri. Idea yang berpikir sebenarnya adalah gerak yang menimbulkan gerak
lain. Gerak ini menimbulkan tesis yang dengan sendirinya menimbulkan gerak
yang bertentangan, anti tesis. Adanya tesis dan anti tesisnya itu menimbulkan
sintesis dan ini merupakan tesis baru yang dengan sendirinya menimbulkan anti
Demikian proses roh atau ide yang disebut Hegel dialektika. Proses
itulah yang menjadi keterangan untuk segala kejadian. Proses itu berlaku
menurut hukum akal. Jadi semua yang riil bersifat rasional dan semua yang
36
rasional bersifat riil. Maksudnya luasnya rasio sama dengan luasnya realitas,
Prinsip-prisip Idealisme.
yang hakiki, melainkan hanya gambaran atau dari ide-ide yang ada dalam jiwa
manusia.
lebih berharga dan lebih tinggi dari pada materi bagi kehidupan manusia. Roh
benda atau materi disebut sebagai penjelmaan dari roh atau sukma.Demikian
kepada Tuhan), kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal (serba cita) dan
mempercayai adanya Tuhan sebagai ide tertinggi atau Prima Causa dari
pendidikan. William T. Harris adalah salah satu tokoh aliran pendidikan idealisme
37
didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki
individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme
sebagai.
pembelajaran.
yaitu karakter dan kewibawaan yang berbeda dengan guru yang lain.
5. Guru menjadi teman dari para muridnya. Artinya, seorang guru harus
harus lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman haruslah lebih
yaitu.
satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang efektif dapat
dimanfaatkan.
kemampuan dasarnya.
warisan sosial.
bersama-sama.
perkembangan.
3.3 POSITIVISME
Positivisme adalah salah satu aliran filsafat modern. Secara umum boleh
ini dengan menyusun Critique of pure reason (Kritik terhadap pikiran murni /
Istilah Positivisme pertama kali digunakan oleh Saint Simon (sekitar 1825).
sekitar abad ke-17 (Muhadjir, 2001). Ia berkeyakinan bahwa tanpa adanya pra
kesimpulan dengan logika murni maka dari itu harus melakukan observasi atas
hukum alam.
peringatan kepada para ilmuwan akan perkembangan penting yang terjadi pada
perjalanan ilmu ketika pemikiran manusia beralih dari fase teologis, menuju fase
metafisis, dan terakhir fase positif. Pada fase teologis (tahapan agama dan
dan fungsi yang mengatur alam ini. Zaman ini dibagi menjadi tiga periode:
adikodrati tersebut telah digantikan oleh konsep- konsep abstrak, seperti ‘kodrat’
aksiden, esensi dan eksistensi. Dan akhirnya pada masa positif (tahap
positivisme) manusia telah membatasi diri pada fakta yang tersaji dan
41
kemampuan rasio. Pada tahap ini manusia menafikan semua bentuk tafsir
agama dan tinjauan filsafat serta hanya mengedepankan metode empiris dalam
Positivisme berasal dari kata “positif”. Kata positif disini sama artinya
pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat pun harus meneladani contoh tersebut.
filsafat, hanya menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-
Jadi, Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam
metafisika dan teologik. Jadi menurutnya ilmu pengetahuan harus nyata dan
suatu paham yang berkembang dengan sangat cepat, ia tidak hanya menjadi
42
sekedar aliran filsafat tapi juga telah menjadi agama humanis modern.
fisik hadir independen dari mental dan menghadirkan properti- properti mereka
secara langsung melalui data indrawi. Realitas dengan data indrawi adalah satu.
(Syaebani, 2008).
berkaitan erat dengan apa yang dicita-citakan oleh empirisme. Positivisme pun
fakta-fakta.
Menurut Ahmad (2009), Tujuan utama yang ingin dicapai oleh positivisme
ilmuwan hanya akan menjadikan fakta yang dapat ditangkap dengan indera
untuk menghukumi segala sesuatu. Hal ini sangat erat kaitannya dengan tugas
yang ada di alam. Tugas filsafat adalah memberi penjelasan logis terhadap
pemikiran. Oleh karena itu filsafat bukanlah teori. Filsafat adalah aktifitas. Filsafat
atas adalah karena filsafat bukanlah ilmu. Kata filsafat hendaklah diartikan
sebagai sesuatu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari ilmu-ilmu eksakta.
Penjelasan dari hal ini adalah bahwa tugas utama dari ilmu adalah memberi
tafsiran terhadap materi yang menjadi obyek ilmu tersebut. Tugas dari ilmu-ilmu
eksakta adalah memberi tafsiran terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam
tafsiran terhadap segala sesuatu yang terjadi pada manusia, baik sebagai
tidak ada lagi obyek yang perlu ditafsirkan oleh filsafat. Oleh karena itulah dapat
Selatan. Ayah dan ibunya menjadi pegawai kerajaan dan merupakan penganut
agama Katolik yang cukup tekun. Ia menikah dengan seorang pelacur bernama
Caroline Massin yang kemudian dia menyesali perkawinan itu. Dia pernah
1814-1816, dia diangkat menjadi sekretaris oleh Saint Simon yaitu seorang
Saint Simon inilah yang kemudian membuat pola fikir Comte berkembang.
Karena ketidak cocokan Comte dengan Saint Simon akhirnya ia memisahkan diri
dan kemudian Comte menulis sebuah buku yang berjudul “System of Positive
Politics, Sistem Politik Positif” tahun 1824. Berawal dari pemikiran Plato dan
2008).
pada teori pengetahuan yang diungkapkan oleh Comte dan tentang Logika
dan lain-lain.
45
bebas nilai. Hanya melalui fakta-fakta yang teramati dan terukur, maka
2008).
penerus bangsa yang tidak hanya cerdas dari segi kognitif saja melainkan juga
segi intelektual dan berbagai bidang kehidupan untuk menciptakan anak didik
yang sempurna baik lahir maupun batinnya. Peserta didik diasah dalam
46
dalam pembangunan bangsa agar lebih baik dan mampu bersaing dengan
negara asing.
segi kehidupan. Dengan kata lain, f ungsi filsafat positivisme ini berperan
sebagai kebutuhan.
terbuka.
dan Popper menyajikan teori ilmu pengetahuan baru ini sebagai penolakannya
47
dasarnya tidak lain hanya berupa generalisasi pengalaman atau fakta nyata
dengan menggunakan ilmu pasti dan logika. Dan menurut positivisme logis tugas
Hal yang dikritik oleh Popper pada Positivisme Logis adalah tentang
metode Induksi, ia berpendapat bahwa Induksi tidak lain hanya khayalan belaka,
dan benar, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan logika, namun jenis
penalaran yang dipakai oleh positivisme logis adalah induksi dirasakan tidak
tepat sebab jenis penalaran ini tidak mungkin menghasilkan pengetahuan ilmiah
yang benar dan berlaku, karena kelemahan yang bisa terjadi adalah kesalahan
dihasilkan tidak mewakili fakta yang ada. Dan menurutnya agar pengetahuan itu
dapat berlaku dan bernilai benar maka penalaran yang harus dipakai adalah
penalaran deduktif.
bahwa fakta keras yang berdiri sendiri dan terpisah dari teori sebenarnya tidak
ada, karena fakta keras selalu terkait dengan teori, yakni berkaitan pula dengan
yang dipakai sebagai landasan untuk membangun teori dalam positivisme logis
a. Kelebihan Positivisme
48
Positivisme lahir dari faham empirisme dan rasional, sehingga kadar dari
faham ini jauh lebih tinggi dari pada kedua faham tersebut.
melainkan konkrit, pasti dan bisa jadi mutlak, teratur dan valid.
didorong untuk bertindak aktif dan kreatif, dalam artian tidak hanya
teknologi.
dasar pemikirannya
b. Kelemahan Positivisme
fisik-biologik.
yang nantinya tidak percaya kepada Tuhan, Malaikat, Setan, surga dan
neraka. Padahal yang demikian itu didalam ajaran Agama adalah benar
tidak dapat merasa bahagia dan kesenangan itu tidak ada. Karena dalam
Hanya berhenti pada sesuatu yang nampak dan empiris sehingga tidak
kajiannya terbatas pada hal-hal yang nampak saja, padahal banyak hal
teorisi yang optimis, tetapi juga terkesan lincar – seakan setiap tahapan
yang keras kepala dan suka memberontak, yang meninggalkan Ecole sesudah
50
pada masalah-masalah kemanusiaan dan sosial. Tahun 1844, dua tahun setelah
dia menyelesaikan enam jilid karya besarnya yang berjudul “Clothilde Course of
yang mengubah kehidupan Comte. Dia berumur beberapa tahun lebih muda
dari pada Comte. Wanita tersebut sedang ditinggalkan suaminya ketika bertemu
itu bukan sekedar perempuan. Sayangnya Clothilde de Vaux tidal terlalu meluap-
luap seperti Comte. Walaupun saling berkirim surat cinta beberapa kali, Clothilde
mental Comte. Hubungan intim suami isteri rupanya tidak jadi terlaksana, tetapi
perasaan mesra sering diteruskan lewat surat menyurat. Namun, romantika ini
tidak berlangsung lama, Chlothilde de Vaux mengidap penyakit TBC dan hanya
suku bangsa manusia” pada umumnya. Jadi, Altruisme bukan sekedar lawan
dalam positivisme hanya dapat dicapai kalau semua orang dapat menerima
Kailahan baru dan positivisme ini disebut Le Grand Eire “Maha Makhluk” dalam
dan lain-lain. Ini sebenarnya dapat dikatakan sebagai “Suatu agama Katholik
tanpa agma Masehi”. Dogma satu-satunya agama ini adalah cinta kasih sebagai
prinsip, tata tertib sebagai dasar, kemajuan sebagai tujuan. Perlu diketahui
bahwa ketiga tahap atau zaman tersebutdi atas menurut Comte tidak hanya
berlaku bagi perkembangan rohani seluruh umat manusia, tetapi juga berlaku
Adalah seorang filsuf Inggris, ekonom politik dan pegawai negeri sipil. Dia
adalah seorang kontributor berpengaruh untuk teori sosial, teori politik dan
ekonomi politik.
Lahir : 20 Mei 1806, Pentonville, London
Meninggal : 8 Mei 1873, Avignon, Prancis
Pasangan : Harriet Taylor Mill (. M 1851-1858)
Pendidikan : University College London
Orangtua : James Mill, Harriet Burrow
Ia adalah seorang filosof Inggris yang menggunakan sistem positivisme pada
ilmu jiwa, logika, dan kesusilaan. John Stuart Mill memberikan landasan
psikologis terhadap filsafat positivisme. Karena psikologi merupakan
pengetahuan dasar bagi filsafat. Seperti halnya dengan kaum positif, Mill
mengakui bahwa satu-satunya yang menjadi sumber pengetahuan ialah
pengalaman. Karena itu induksi merupakan metode yang paling dipercaya dalam
ilmu pengetahuan.
3. H. Taine ( 1828 – 1893 )
52
dan salah satu praktisi pertama kritik historis. Ia mendasarkan diri pada
dan filsuf. Ia secara resmi mendirikan disiplin akademis dan, dengan Karl Marx
langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologis aliran ini bersifat critical
realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan, sesuai
53
dengan hukum alam, tetapi satu hal yang mustahil bila suatu realitas dapat
dilihat secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu, secara metodologis
dan memang amat dekat dengan paradigma positivisme. Salah satu indikator
proses verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi melalui berbagai macam
apabila telah diverifikasi oleh berbagai kalangan dengan berbagai cara. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang pembahasan verifikasi
secara mendalam.
limited that damage as well as to adjust to it. Prediction and control continue to
be the aim.” Inti dari pernyataan yang berbahasa asing tersebut yakni, post-
wajar bila ada kesamaan dalam aliran tersebut. Positivisme dan post-positivisme
sama-sama sepakat bahwa realitas itu benar-benar nyata dan sesuai dengan
mendapat kebenaran dari sebuah realitas apabila peneliti membuat jarak dengan
realitas atau tidak terlibat langsung dengan realitas. Jadi peneliti memerlukan
f. Hal itu berarti bahwa realitas (perilaku manusia) tidak tunggal melainkan
bersangkutan.
langsung terhadap objek yang diteliti.Secara ontologis aliran ini bersifat critical
realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai
dengan hukum alam, tetapi satu hal yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat
secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu, secara metodologis
objek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa dipisahkan, seperti yang diusulkan
oleh aliran positivisme. Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin
manusia dengan ilmu alam, karena tindakan manusia tidak bisa diprediksi
dengan satu penjelasan yang mutlak pasti, sebab manusia selalu berubah.
kendaraan. Jika sepeda motor bertransmisi manual cocok digunakan untuk laki-
laki dan sepeda motor automatic cocok digunakan oleh perempuan. Maka belum
tentu semua laki-laki menggunakan sepeda motor manual dan belum tentu pula
manual. Itulah contoh kecil dari tindakan manusia yang tidak dapat diprediksi
dasar berikut, akan memberikan gambaran tentang posisi aliran ini dalam kancah
paradigma ilmu yang lain? Apakah ini merupakan bentuk lain dari positivisme
56
yang posisinya lebih lemah? Atau karena aliran ini datang setelah positivisme
sehingga dinamakan postpositivisme? Harus diakui bahwa aliran ini bukan suatu
filsafat baru dalam bidang keilmuan, tetapi memang amat dekat dengan
temuan hasil observasi melalui berbagai macam metode. Dengan demikian suatu
ilmu memang betul mencapai objektifitas apabila telah diverifikasi oleh berbagai
sudah sangat tua dan usang? Dugaan ini tidak seluruhnya benar. Pandangan
awal aliran positivisme (old-positivism) adalah anti realis, yang menolak adanya
realitas dari suatu teori. Realisme modern bukanlah kelanjutan atau luncuran dari
postpositivisme.
mereka sendiri? Pandangan ini tidak benar karena relativisme tidak sesuai
masyarakat dapat menentukan banyak hal sebagai hal yang nyata dan benar
menolak prinsip ini, maka tidak ada yang namanya penyelidikan. Yang ingin
meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial, kesadaran akan peristiwa sejarah dan
agar pendidikan tidak hanya dari kejadian atau hal-hal yang dapat dibuktikan
secara empiris atau dapat dilihat melainkan menggabungkan antara yang dilihat
dan dirasakan. Contoh: pendidikan berkarakter itu akan berjalan dengan baik
dan memberikan dampak yang positip, dilihat bukan hanya dari materi dalam
pembelajaran melainkan ada juga dari perilaku dari guru, keluarga, dan
1. Karl Popper
Memiliki nama lengkap Karl Raimund Popper, lahir di Vienna Austria pada
London Inggris pada tanggal 17 September 1994. Merupakan salah satu dari
sekian banyak filsuf ilmu dan pakar dalam bidang psikologi belajar. Popper
dikenal dengan gagasan falsifikasi- sebagai lawan dari verifikasi terhadap ilmu.[
58
salah, karena belum ada jaminan logis bahwa gagak yang diobservasi kemudian
tidak ada yang berwana coklat atau putih. Jika hal ini terbukti mana kesimpulan
diterima kalau sudah terbukti bahwa ia dapat meruntuhkan teori lama yang ada
2. Thomas khun
tahun tepatnya pada 17 Juni 1996. Dia seorang filusuf, fisikawan dan sejarawan
yang mengganggu yang mengancam acuan disiplin maka paradigm tidak bisa
maka seorang ilmuan boleh berpindah ke paradigma baru. Ketika berada pada
59
pergeseran, maka itulah yang disebut dengan revolusioner. Ilmu dalam tahap
biasa bisa dikatakan sebagai pengumpulan yang semakin banyak dari solusi
Puzzle. Sedangkan pada tahap revolusi ilmiah terhadap revisi dari kepercayaan
3. 5. EMPIRISME
bukanlah bersifat a priori tetapi posteriori, yaitu metode yang berdasarkan atas
lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman bathin yang menyangkut pribadi
pengalaman.
c. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan
matematika).
e. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas
tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal
budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari
pengalaman.
1. Empirio-Kritisisme
61
idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin
sebagai kebangkitan kembali ide Barkeley dan Hume tatapi secara sembunyi-
sembunyi, karena dituntut oleh tuntunan sifat netral filsafat. Aliran ini juga anti
metafisik.
2. Empirisme Logis
berikut:
a) Ada batas-batas bagi Empirisme. Prinsip system logika formal dan prinsip
3. Empiris Radikal
Suatu aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai
pada pengalaman inderawi. Apa yang tidak dapat dilacak secara demikian itu,
pertentangan dalam filsafat. Ada pihak yang belum dapat menerima pernyataan
pernyataan- pernyataan empiris, dapat diterima sebagai pasti jika tidak ada
kemungkinan untuk mengujinya lebih lanjut dan dengan begitu tak ada dasar
untuk keraguan. Dalam situasi semacam ini, kita tidak hanya berkata: Aku
merasa yakin (I feel certain), tetapi aku yakin. Kelompok falibisme akan
menjawab bahwa: tak ada pernyataan empiris yang pasti karena terdapat
sejumlah tak terbatas data inderawi untuk setiap benda, dan bukti-bukti tidak
Metode filsafat ini butuh dukungan metode filsafat lainnya supaya ia lebih
Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes
Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates
Inggris. Ia juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John termuat
dalam tiga buku pentingnya yaitu essay concerning human understanding, terbit
tahun 1600; letters on tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan two treatises on
government, terbit tahun 1690. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran
63
Otak tak lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui pengalamanlah
David Hume lahir di Edinburg Scotland tahun 1711 dan wafat tahun 1776
di kota yang sama. Hume seorang nyang menguasai hukum, sastra dan juga
terbit tahun 1748 dan an encuiry into the principles of moral yang terbit tahun
1751.
yaitu I never catch my self at any time with out a perception (saya selalu
memiliki persepsi pada setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume
pengalaman, yaitu melalui suatu institusi dalam diri manusia (impression, atau
itu pemikiran Hume ini merupakan usaha analisias agar empirisme dapat di
64
pengetahuan.
ada secara apriori di benak kita melainkan harus diperoleh dari pengalaman.
kebenaran (baca omong kosong). Dan mereka berpendapat bahwa tidak dapat
diluar perkara-perkara pengalaman yang dapat tercerap secara fisik adalah tidak
valid dan tidak dapat diketahui dan tidak dianggap keabsahan sumbernya.
begitu, paling tidak sejak zaman Aristoteles, terdapat tradisi epistemologi yang
merupakan contoh dan tradisi ini. Kaum empiris berdalil bahwa adalah tidak
apalagi bila di dekat kita, terdapat kekuatan yang dapat dikuasai untuk
besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak takkan pernah dapat dijamin.
65
dapat diperoleh lewat pengalaman. Jika kita sedang berusaha untuk meyakinkan
seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan berkata “Tunjukkan hal itu
kepada saya”. Dalam persoalan mengenai fakta maka dia harus diyakinkan oleh
pengalamannya sendiri. Jika kita meng takan kepada dia bahwa ada seekor
bagairnana kita sampai pada kesimpulan itu. Jika kemudian kita terangkan
bahwa kita melihat harimau itu dalam kamar mandi, baru kaum empiris akan mau
mendengar laporan mengenai pengalaman kita itu, namun dia hanya akan
menerima hal tersebutjika dia atau orang lain dapat memeriksa kebenaran yang
kita ajukan, denganjalan melihat harimau itu dengan mata kepalanya sendiri.
Dua aspek dan teori empiris terdapat dalam contoh di atas tadi. Pertama
mengetahui adalah subyek dan benda yang diketahui adalah obyek. Terdapat
alam nyata yang terdiri dan fakta atau obyek yang dapat ditangkap oleh
seseorang. Kedua, kebenaran atau pengujian kebenaran dan fakta atau obyek
didasarkan kepada pengalaman manusia. Agar berarti bagi kaum empiris, maka
a. Indra terbatas. Benda yang jauh kelihatan kecil. Apakah benda itu kecil
benda itu kecil? Tidak. Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan
objek salah.
b. Indera menipu. Pada orang yang sakit malaria, gulara rasanya pahit, udara
panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang salah
juga.
d. Indera dan objek sekaligus. Dalam hal ini indera (di sini mata) tidak mampu
melihat seekor kerbau secara keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat
kelihatan adalah kepala kerbau, dan kerbau pada saat itu memang tidak mampu
Empirisme memiliki andil yang besar dalam ilmu, yaitu dalam pengembangan
mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam konteks
perdebatan apakah ilmu pengetahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam.
Sejak saat itu empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu Fiqh yang bebasis
empiris, yaitu (ibadah mumalah), shalat, zakat, puasa, dan haji. Empirisme lahir
dan terjebak kepada afirmasi rasio praksis dan menegasikan rasio murni
lainnya telah banyak dianut oleh pendidikan modern, inilah bukti kenaifannya.
pemisahan antara agama dan negara, agama dan politik, atau pemisahan materi
dan ruh yang terwujud dalam seorang ahli fisika atau ekonomi tidak akan
berbicara agama dalam karya ilmiah mereka, sementara fisika dan ekonomi
direduksi menjadi angka-angka, materi dan ruh tampak tidak kompatebel di mata
mereka.
element-elemennya. Ini tampak pada fisika Newton, sama halnya dengan homo
ekonomi-kus dalam ekonomi modern. (dua hal ini pengaruh sejarah rasionalisme
empirisme).
jargon individu bebas atau subyek manusia akan menjadi sentral peradaban
dunia).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
terutama dari Mesir, Babilonia, Mesopotamia. Selain itu, di bagian dunia lainnya
yang terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya
tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada itu adalah yang nyata, riil,
empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang
nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan (bisa diterima oleh panca indra).
yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan
langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologis aliran ini bersifat critical
realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai
dengan hukum alam, tetapi satu hal yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat
DAFTAR PUSTAKA