Anda di halaman 1dari 2

2.

400 Karyawan Terancam PHK Karena WeWork Rugi

WeWork adalah perusahaan yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2010 yang
menyediakan ruang kerja bersama untuk perusahaan rintisan teknologi, wiraswasta, pekerja
lepas, UKM, dan perusahaan besar. Perusahaan ini berkantor pusat Di New York City. Pada
Juli 2017, WeWork memiliki kapitalisasi sebesar US$20 miliar dan memegang aset ruang kerja
seluas 1km. WeWork merancang dan membangun ruang kerja bersama fisik dan virtual serta
layanan perkantoran untuk wiraswasta dan perusahaan. Lebih dari 100.000 anggota WeWork
mendapat asuransi kesehatan, jejaring sosial internal, akses ke kegiatan sosial dan lokakarya,
dan acara tahunan. WeWork memiliki lebih dari 5.000 karyawan di lebih dari 280 cabang yang
tersebar di 77 kota dan 23 negara.

Sejak didirikan pada tahun 2010, WeWork mengalami perkembangan yang terbilang
cepat. Banyak investor yang memberikan dananya ke perusahaan co-working terbesar ini.
Beberapa investor yang tercatat mulai dari J.P. Morgan Chase hingga Benchmark. Progres yang
dibuat WeWork ternyata menarik minat investor dunia.

Softbank yang merupakan investor kelas atas asal jepang juga menjadi investor terbesar
WeWork. Softbank disebut telah memberikan dana sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp 141
triliun. Di indonesia Softbank bukanlah nama baru di balik pendanaan startup. Ada sejumlah
startup Indonesia yang mendapat pendanaan dari Softbank salah satunya adalah Shopback dan
Alodokter.

Pendapatan dari startup WeWork terus naik, pada tahun 2016 WeWork mencatatkan
pendapatan sebesar US$415 juta, tahun 2017 pendapatannya naik menjadi US$822 juta, dan
tahun 2018 WeWork membukukan pendapatannya hingga mencapai US$1.82 miliar.

Pendapatan yang selalu naik pada tiga tahun terakhir ini, WeWork tampaknya telah
menjalankan bisnisnya dengan baik dan menguntungkan. Namun, faktanya WeWork merugi
dibalik besarnya pendapatan yang diperoleh.

Menurut Wolf Street, startup WeWork pada 2016 mencatatkan kerugian sebesar US$
430 juta, 2017 sebesar US$ 993 juta, dan pada 2018 kerugiannya meningkat menjadi US$ 1,92
miliar. Bahkan pada bulan pertama di tahun 2019 WeWork masih mencatatkan kerugiannya.
Laporan Wolf Street menyebutkan kerugian mencapai US$ 905 juta dengan pendapatan
sebesar US$ 1,53 miliar.
Banyaknya dana investasi yang masuk ke startup WeWork telah mmebuat nilai atau
valuasi perusahaan meningkat belum lagi dana dari investor terkemuka seperti Softbank yang
telah mengubah valuasi dari perusahaan co-working space ini.

Dikutip dari Business Insider, valuasi WeWork pada Juli 2012 sekitar US$ 97 juta
berubag menjadi US$ 47 miliar pada Januari 2019. Namun, valuasi ini seketika turun drastis
saat WeWork hendak IPO dengan valuasi sahamnya antara US$10 miliar – US$ 12 miliar.

Pada akhir Oktober, Softbank mengambil kepemilikan mayoritas WeWork sebagai


bagian dari kesepakatan untuk menyuntik modal US$5 miliar ke perusahaan. Kebijakan
tersebut diambil setelah WeWork urung melantai di bursa saham. Kerugian WeWork
berkontribusi pada SoftBank. Padahal, awal bulan ini mereka mengumumkan rugi US$ 6,4
miliar. Angka tersebut merupakan kerugian terparah kuartalan yang dialami SoftBank.

Renana menjual saham ke publik alias IPO batal dilakukan. Karena investor
menimbang resesi ekonomi yang bakal terjadi dan bisa jadi berdampak buruk terhadap
WeWork. Langkah efisien dalam meminimalkan kerugian yang terjadi adalah memPHK
sekitar 2.400 karyawan WeWork.

SUMBER

1. Fauzi yulyyana. 2019. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20191122064213-92-


450494/wework-pecat-2400-karyawan-karena-merugi .
2. Marsyaf Iqbal. 2019. https://autotekno.sindonews.com/read/1454832/207/wework-
gagal-ipo-tanda-perusahaan-berbasis-internet-ditinggal-pemodal-1572662650.

Anda mungkin juga menyukai