Alhamdulillah, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat.
Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah
tentang “Perencanaan”. Guna memenuhi tugas mata kuliah SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan maklah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen itu, Penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang dtunjukan demi kesempurnan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
2.1. Metodologi pengembangan sistem akuntansi..................................... 2
2.2. Bagan alir............................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
3.1.Kesimpulan .......................................................................................... 9
3.2.Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I
Pendahuluan
2. Desain Sistem
Dalam tahap desain, analis sistem memberikan tiga macam dokumen tertulis yang diserahkan
kepada pemakai informasi:
a) usulan desain sistem secara garis besar
b) laporan final desain sistem secara garis besar
c) laporan final desain sistem secara rinci.
Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem untuk menyajikan dan
menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi.
Tahapan desain sistem dibagi menjadi 6 tahap:
1). Desain sistem secara garis besar
2). Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
3). Evaluasi sistem
4). Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
5). Desain sistem secara rinci
6). Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci
3. Implementasi Sistem
Dalam tahap implementasi sistem, analis sistem membuat dokumen tertulis yang disebut
“Laporan Final Implementasi Sistem.” Laporan ini berisi dua bagian: rencana implementasi sistem
dan hasil implementasi sistem. Pendekatan konversi yang dapat digunakan analis sistem dalam
mengkoversi sistem lama dengan sistem baru adalah: a). langsung, b). paralel, c). modular atau
pilot project dan phase-in.
a. Persiapan implementasi sistem
b. Pendidikan dan pelatihan karyawan
c. Konversis sistem
Perubahan sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan konversi tertentu. Terdapat
empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk mengubah sistem lama ke sistem baru,
yaitu konversi: langsung, paralel, pendekatan modular dan phase-in
Konversi langsung
Adalah implementasi sistem abru secara langsung dan mengehentikan segera pemakaian sistem
lama.
Konversi paralel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem lama selama jangka
waktu tertentu.
Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke dalam organisasi
secara sebagian-sebagian.
Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada
konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi
phase –in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Mengguna
kan simbol-simbol sbb :
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
1. Analis sistem adalah seorang yang ahli yang mampu menyajikan berbagai alternatif desain sistem
informasi yang memungkinkan pemakai informasi memilih antara berbagai desain yang
ditawarkan oleh analis sistem.
2. Dalam tahap desain, analis sistem memberikan tiga macam dokumen tertulis yang diserahkan
kepada pemakai informasi yakni usulan desain sistem secara garis besar,laporan final desain sistem
secara garis besar,laporan final desain sistem secara rinci.
3. Dalam tahap implementasi sistem, analis sistem membuat dokumen tertulis yang disebut “Laporan
Final Implementasi Sistem.” Laporan ini berisi dua bagian: rencana implementasi sistem dan hasil
implementasi sistem.
4. Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (fow) di dalam program atau
prosedur sistem secar logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi.
3.2. Saran
Di akhir pembahasan makalah ini dan sebelum kami tutup, ada baiknya dan mungkin itu
memang sangat baik dan dibutuhkan, kami membuka kritik, saran, cercaan, hinaan, dan sejenisnya
yang tentunya tetap memprioritaskan asas “kontruktif” atau membangun sebagai orientasi
fundamental dari lahirnya kritikan dan sebagainya itu.
Daftar Pustaka
1. Sistem yang dihasilkan harus menghasilkan informasi yang cermat dan tepat waktu
2. Pengembangan sistem harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang layak
3. Sistem harus memenuhi kebutuhan informasi organisasi
4. Sistem harus dapat memberikan kepuasan pada penggunanya.
Untuk menjaga sistem yang dihasilkan benar-benar teruji, pada umumnya perancang sistem
akan mengevaluasi dan mengkaji ulang sistem rancanganya secara periodic dalam rentang
waktu tertentu. Dengan tujuan untuk menentukan apakah sistem tersebut benar-benar
dapat diandalkan oleh penggunanya dan apakah pengguna benar-benar puas atas informasi
yang dihasilkan.
Upaya peningkatan kemampuan sistem dapat dilakukan oleh tim atau pihak manajemen
manapun dalam perusahaan. Namun apabila sumberdaya internal tidak memungkinkan,
perusahaan dapat menunjuk akuntan public untuk menangani pengembangan sistem
tersebut. Tim tersebut dapat menyusun sistem baru memperbaiki ataupun memperluas
sistem lama. Hasil pekerjaan ini akan diimplementasikan ke dalam perusahaan dan akan
berlaku untuk beberapa tahun mendatang. Dan apabila terjadi perubahan lagi maka daur
yang sama akan terulang.
Membangun sistem terdapat beberapa langkah yang dilakukan. Pada SDLC terdapat 5
langkah yang perlu diperhatikan seperti yang disajikan dalam gambar di bawah ini :
1. PENGEMBANGAN SISTEM
Idealnya, pengembangan sistem dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk sistem
yang telah mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan sistem ke dalam rencana
strategis perusahaan. Manajer dan staf perencanaan strategis harus dapat bekerja sama
dengan manajer dan staf akuntansi, dan menuangkan pokok-pokok pikiran mereka ke dalam
suatu rencana strategis bisnis yang didukung oleh rencana strategis sistem informasi
akuntansi yang andal. Sebelum proyek pengembangan dimulai, kedua belah pihak harus
yakin bahwa proyek tersebut telah sesuai dengan rencana strategis perusahaan. Adanya
perbedaan antara strategi perusahaan dan strategi sistem akan menimbulkan hambatan
bagi
manajemen dalam mewujudkan visi dan misinya.
2. ANALISIS SISTEM
Langkah pertama dalam pengembangan sistem adalah sistem analisis dimana terdapat
beberapa pilihan untuk mengembangkan sistem informasi seperti membeli sistem informasi
baru, mengembangkan sistem informasi baru ataupun memodifikasi sistem yang sudah ada.
b. Pengembangan Proses
Tujuan dari langkah ini untuk menjelaskan pengetahuan tentang proses yang terlibat dalam
sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
c. Logical
Tujuan adalah untuk menghasilkan diskripsi yang terstruktur dan diagram yang menghitung
logika yang terkandung dalam setiap proses dengan dilambangkan tingkat yang paling rinci
dari DFD.
Kelayakan Operasional : digunakan untuk menilai dan mejawab pertanyaan “apakah sistem
itu nantinya dapat dioperasikan dengan baik?”. Sedikitnya ada 4 permasalahan yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan layak dan tidaknya sistem dioperasikan, diantaranya
yaitu : kemungkinan bahwa sistem tidak praktis dan terlalu rumit sehingga sulit untuk
dijalankan oleh operator, kemungkinan adanya keengganan pemakai meninggalkan sistem
lama yang telah ditekuni selama bertahun-tahun, kualitas informasi yang dihasilkan sistem
apakah sudah cukup memuaskan pemakainya?, dan kemungkinan terjadinya kesulitan pada
pihak manajemen untuk mengendalikan sistem.
Kelayakan Waktu : digunakan untuk menilai dan mejawab pertanyaan “apakah sistem dapat
dikembangkan sesuai waktu yang ditetapkan?”. Pihak manajemen sebagai pemakai skistem
dan analisis sebagai pembuat sistem dapat menilai waktu yang disediakan untuk
mengembangkan sistem dapat diterima dan disepakati bersama.
Kelayakan Hukum : peninjauan kembali hal-hal yang menyangkut penerapan sistem dan
dampak yang ditimbulkan. digunakan untuk menilai dan mejawab pertanyaan “apakah
sistem dapat dikembangkan dan tidak menyimpang hukum yang berlaku”.
3. DESAIN SISTEM
Desain sistem adalah proses penyusunan spesifikasi untuk sistem baru yang diusulkan dari
rekomendasi yang dibuat selama analisis sistem.
Fase desain sistem terdiri dua aktivitas yaitu :
a. Desain sistem secara umum yang menyediakan diskripsi konseptual tingkat tinggi
mengenai bagaimana seharusnya sistem bekerja.
b. Spesifikasi terinci dimana tim desain membuat deskripsi terinci mengenai sistem secara
tertulis. Ada tiga fungsi utama selama spesifikasi terinci yaitu : pemilihan peralatan,
penetuan software dan laporan manajemen.
b. Prototype jenis II : merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai
cetak baru bagi system operasional
Langkah-langkah yang terdapat pada Prototype jenis II, tiga langkah pertama sama seperti
untuk prototype untuk jenis I. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
Mengembangkan prototype
Menentukan apakah prototype dapat diterima
Mengkodekan system operasional
Menguji system operasional
Menentukan jika system operasional dapat diterima
Menggunakan system operasional.
Menggunakan RAD, sistem dan dengan biaya rendah. Tim pendesain bekerja dengan
menggunakan perangkat Computer Aided Software Engineering (CASE). Paket program ini
dapat mengotomisasi berbagai proses yang diperlukan selama
pengembangan sistem. Setiap proses ini diselesaikan oleh perangkat CASE yang berbeda.
Perangkat-perangkat itu ada yang digunakan khusus untuk membuat data flow diagram,
untuk membantu manajemen proyek, untuk merancang dan mengelola file, input dan output
data, untuk membuat kode computer serta mengelola dokumentasi sistem.
Raymond McLeod dan George Schell (2004:154) mengemukakan dalam Proyek RAD terdiri
dari empat tahap, yaitu :
1. Tahap perencanaan kebutuhan sistem, tim akan melakukan suatu kajian terhadap fungsi
bisnis dan data yang sangat dipengaruhi oleh sistem yang diusulkan. Kajian ini akan
menghasilkan suatu kerangka fungsi sistem berikut uraian mengenai biaya dan manfaatnya.
2. Tahap desain pengguna, para pengguna akan merumuskan rincian fungsi bisnis dan data
yang terkaitdengan sistem yang baru. Mereka menentukan input dan output sistem serta
prosedur-prosedur yang dianggap perlu.
3. Tahap tahap kontruksi, tim akan melengkapi sistem, mendemonstrasikannya pada
pengguna dan jika perlu akan mengubah sistem sesuai kebutuhan.
4. Tahap penyerahan, tim menyerahkan sistem kepada pengguna dan memberikan pelatihan
pada mereka.
Tahapan yang tercakup dalam metode RAD sama dengan tahapan yang dilakukan dalam
pengembangan sistem, tetapi pada umumnya dilaksanakan dengan melibatkan pengguna
dengan lebih intensif dan memanfaatkan teknik prototype secara berulangulang sampai
kebutuhan pengguna terpenuhi.
http://runtuweneeta.blogspot.com/2017/05/metodologi-pengembangan-sistem.html
Menganalisis Transaksi
2. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem : Merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem
untuk diserahkan kepada pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh analis sistem
dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem meliputi :
1. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.
4. Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama melakukan analisis
sistem.
5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem
akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Proyeksi ini
mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap berikutnya pengembangan sistem akuntansi.
6. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.
2. Ide Rancangan.
3. Identifikasi Sumber Daya.
4. Pengetahuan Konversi.
Terdiri dari :
1. Orang
3. Hubungan
Sumber Luar
Wawancara
Kuesioner
Pengamatan, dan
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan,
pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai
dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat
penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat
keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan
analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-
fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta
menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk
memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu
untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang
digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya,
risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan
pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak
dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan
desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem
bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan
kepada pihak manajemen perusahaan.
Sumber:
http://mohamadprawignyo.blogspot.com/2007/11/metodologi-pengembangan-sistem.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Analis_sistem