Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN .........................................................................................................................2
1. Latar belakang ....................................................................................................................................... 2
2. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 3
3. Tujuan ............................................................................................................................................... 3
4. Manfaat ............................................................................................................................................. 3
BAB II....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 4
1. Definisi.............................................................................................................................................. 4
2. Ringkasan Jurnal ............................................................................................................................... 4
3. Tujuan Teori...................................................................................................................................... 5
4. Analisis ............................................................................................................................................. 5
5. Implikasi Keperawatan ..................................................................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................................... 6
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................................. 6
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Miastenia gravis adalah kelemahan otot yang cukup berat dimana terjadi kelelahan
otot-otot secara cepat dengan lambatnya pemulihan (dapat memakan waktu 10 hingga 20
kali lebih lama dari normal). Myasthenia gravis mempengaruhi sekitar 400 per 1 juta
orang. Kelemahan otot yang parah yang disebabkan oleh penyakit tersebut membawa
sejumlah komplikasi lain, termasuk kesulitan bernapas, kesulitan mengunyah dan
menelan, bicaracadel, kelopak mata murung dan kabur atau penglihatan ganda.
Myasthenia gravis dapat mempengaruhi orang-orang dari segala umur. Namun lebih
sering terjadi pada para wanita, yaitu wanita berusia antara 20 dan 40 tahun. Pada laki-
laki lebih dari 60 tahun. Dan jarang terjadi selama masa kanak-kanak.
Siapapun bisa mewarisi kecenderungan terhadap kelainan autoimun ini. Sekitar 65%
orang yang mengalami myasthenia gravis mengalami pembesaran kelenjar thymus, dan
sekitar 10% memiliki tumor pada kelenjar thymus (thymoma). Sekitar setengah thymoma
adalah kanker (malignant). Beberapa orang dengan gangguan tersebut tidak memiliki
antibodi untuk reseptor acetylcholine tetapi memiliki antibodi terhadap enzim yang
berhubungan dengan pembentukan persimpangan neuromuskular sebagai pengganti.
Orang ini bisa memerlukan pengobatan berbeda.
Pada 40% orang dengan myasthenia gravis, otot mata terlebih dahulu terkena, tetapi
85% segera mengalami masalah ini. Pada 15% orang, hanya otot-otot mata yang terkena,
tetapi pada kebanyakan orang, kemudian seluruh tubuh terkena, kesulitan berbicara dan
menelan dan kelemahan pada lengan dan kaki yang sering terjadi. Pegangan tangan bisa
berubah-ubah antara lemah dan normal. Otot leher bisa menjadi lemah. Sensasi tidak
terpengaruh.
Ketika orang dengan myasthenia gravis menggunakan otot secara berulang-ulang, otot
tersebut biasanya menjadi lemah.
2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana konsep miastenia gravis?


b. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan pada miastenia gravis?

3. Tujuan
a. Mengetahui definisi miastenia gravis
b. Mengetahui etiologi miastenia gravis
c. Lampiran jurnal miastenia gravis

4. Manfaat
Mahasiswa apat mengetahui dan mampu menjelaskan definisi penyakit
Myasthenia Gravis
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi
Myasthenia Gravis (MG) adalah penyakit autoimun kronis dari transmisi
neuromuskular yang menghasilkan kelemahan otot. Istilah Myasthenia adalah bahasa
Latin untuk kelemahan otot, dan Gravis untuk berat atau serius.
Miastenia gravis merupakan bagian dari penyakit neuromuskular. Miastenia
gravis adalah gangguang yang memengaruhi transmisi neuromuskular pada otot tubuh
yang kerjanya di bawah kesadaran seseorang (volunter). Miastenia gravis merupakan
kelemahan otot yang parah dan satu-satunya penyakit neuromuskular dengan gabungan
antara cepatnya terjadi kelelahan otot-otot volunter dan lambatnya pemulihan (dapat
memakan waktu 10-20 kali lebih lama dari normal). (Price dan Wilson, 1995).
Karakteristik yang muncul berupa kelemahan yang berlebihan dan umumnya
terjadi kelelahan pada otot-otot volunter yang dipengaruhi oleh fungsi saraf kranial.
Serangan dapat terjadi pada beberapa usia, ini terlihat paling sering pada wanita antara
15-35 tahun dan pada pria sampai 40 tahun.

2. Ringkasan Jurnal
Miastenia gravis merupakan kelainan autoimun yang menyerang neurotransmitter
di tautan neuromuskular dan menghambat terjadinya kontraksi di otot. Kelemahan otot
yang terjadi menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik serta terganggunya kesejahteraan
psikologis dan interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan
miastenia gravis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
emosional dengan kualitas hidup pasien dengan miastenia gravis. Penelitian ini
merupakan deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 75
pasien dengan miastenia gravis setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara status emosional dengan
kualitas hidup pasien dengan miastenia gravis (p<0.05). Hasil dari penelitian ini akan
membantu penelitian selanjutnya untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang
berfokus pada perbaikan status emosional sehingga kualitas hidup pasien dengan
miastenia gravis dapat ditingkatkan.
3. Tujuan Teori
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status emosional
dengan kualitas hidup pasien dengan miastenia gravis.

4. Analisis
Pengolahan data dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu editing, coding,
processing, dan cleaning. Analisa data terdiri dari analisis univariat untuk
mengidentifikasi gambaran karakteristik pada responden. Pada data numerik, analisis
bertujuan untuk melihat nilai mean, median, modus, standar deviasi, nilai minimal, nilai
maksimal serta confident interval (CI 95%). Sedankan pada data kategorik dilihat
distribusi frekuensi serta proporsi dari variabel yang diteliti.
Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen
(status emosional) dengan variabel dependen (kualitas hidup pasien dengan miastenia
gravis). Uji statistik yang digunakan pada uji bivariate menggunakan One Way ANOVA.

5. Implikasi Keperawatan
Manfaat dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara
status emosional dengan kualitas hidup pasien dengan miastenia gravis (p<0.05). dan
penelitian ini bermanfaat dalam membantu penelitian selanjutnya untuk mengembangkan
tindakan keperawatan yang berfokus pada perbaikan status emosional sehingga kualitas
hidup pasien dengan miastenia gravis dapat ditingkatkan.
BAB III

KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Miastenia gravis adalah kelemahan otot yang cukup berat dimana terjadi
kelelahan otot-otot secara cepat dengan lambatnya pemulihan (dapat memakan waktu 10
hingga 20 kali lebih lama dari normal). Miastenia gravis merupakan kelainan autoimun
yang menyerang neurotransmitter di tautan neuromuskular dan menghambat terjadinya
kontraksi di otot. Kelemahan otot yang terjadi menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik
serta terganggunya kesejahteraan psikologis dan interaksi sosial yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan miastenia gravis.
DAFTAR PUSTAKA

Myasthenia Gravis Association of Western Pennsylvania. (2009). Ocular Myasthenia Gravis


Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 2, Juli 2017: 111-120

Anda mungkin juga menyukai