Anda di halaman 1dari 11

TUGAS VENTILASI TAMBANG

ALAT PENDETEKSI GAS BERACUN DI TAMBANG DAN


PERKEMBANGANNYA SERTA PENYAKIT YANG DAPAT
DITIMBULKAN

Program Studi Teknik Pertambangan


Jurusan Teknik Sipil

OLEH:

JESSICA JOCUNDA
NIM. D 1101 14 1020

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
ALAT PENDETEKSI GAS METANA DAN PROPANA
Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Metana dan Propana AZ-7291 adalah alat
pendeteksi kebocoran gas portabel yang memiliki fungsi khusus untuk mendeteksi terjadinya
kebocoran gas Methane ( gas Metana ) dan Propane ( gas Propana ) pada suatu tempat atau
area. Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Metana dan Propana AZ-7291 ini selain digunakan untuk
mendeteksi kebocoran gas metana ( CH4 ) juga memiliki kegunaan lainnya yaitu untuk
mendeteksi kebocoran gas Propana ( C3H8 ). Gas propana merupakan komponen utama dalam
proses industri bahan bakar gas atau LPG (Liquified Petroleum Gas). Gas metana dan propana
merupakan zat yang mudah terbakar sehingga dalam proses pengolahanya sangat diperlukan
alat untuk mendeteksi kebocoran kedua gas tersebut untuk meningkatkan keamanan dalam
proses pengolahan gas metana dan propana tersebut.
Fitur Utama Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Metana dan Propana AZ-7291 :
 Mendeteksi kebocoran gas Metana & Propane.

 Single warna LED dengan 5-tingkat kebocoran.

 Alarm & LED flash

 Indikator baterai lemah

 Kalibrasi otomatis begitu alat dinyalakan

 Built in jack earphone

 Fitur fungsi Mute

 Sensor semi-konduktor berkualitas

 Respon cepat

 Sensitivitas tinggi

JENIS GAS BERACUN DI LINGKUNGAN KERJA TAMBANG


1. Oksigen (O2)
Persentase normal untuk oksigen dalam udara adalah 21%. Bila kadar oksigen yang
ada dalam udara di lingkungan kerja itu kurang dari 19,5%, maka para pekerja akan mengalami
stress dan bila tetap dipaksakan bekerja di sana akan terjadi kelelahan yang cepat, karena
tenaganya akan terkuras untuk menghirup udara (oksigen) dan pada akhirnya para pekerja akan
menjadi lemas. Dapat dicegah dengan penelitian di berbagai tempat yang mungkin minim
dengan gas O2 dengan detektor gas alat ini dapat mendeteksi gas O2 dengan sangat akurat.
2. Nitrogen (N)
Komposisi udara normal mengandung sebagian besar nitrogen (N), yakni lebih
kurang 78,09%. Sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa dan lebih ringan dari
oksigen serta tidak beracun, tetapi bila kadarnya lebih besar dari 80% dia dapat menyebabkan
sesak nafas bagi manusia, karena secara otomatis kadar oksigen akan berkurang.
3. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang berasal dari pembakaran tidak
sempurna dari bahan bakar fossil atau zat organik lainnya. Gas karbon monoksida tidak
berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat beracun.
4. Karbon Dioksida (CO2)
Ketika bernafas, manusia akan mengeluarkan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini
tidak berwarna dan lebih berat dari udara dan rasanya agak asam. Bila gas ini terhirup dalam
jumlah yang besar akan menimbulkan sesak pernafasan.
5. Gas Methan (CH4)
Pembentukan gas methan (CH4) sejalan dengan proses pembatubaraan. Selama
proses pembatubaraan itu gas-gas methan terperangkap dan terkumpul dalam lapisan batubara
(coal seam) dan juga dapat terjebak pada batuan sampingnya. Gas methan tidak berwarna, tidak
berbau, lebih ringan dari udara, dan tidak beracun. Pada konsentrasi 5% dari volume udara saja
gas ini sudah dapat terbakar (lower explosive limit), yang setara dengan 100% LEL, sedangkan
batas ledakan teratas (upper explosive limit) pada 300% LEL atau sekitar 15% volume udara.
6. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida dapat berasal dari gas buang knalpot mesin-mesin tambang, baik
yang berbahan bakar solar ataupun bensin. Gas nitrogen dioksida bersifat beracun dan cukup
berbahaya, berwarna coklat kemerahan, lebih berat dari udara.
7. Hidrogen Sulfida (H2S)
Hidrogen sulfida (H2S) dapat terbentuk dari peledakan bijih-bijih sulfida atau
bahan-bahan sisa hasil pelapukan. Gas H2S bersifat racun, tidak berwarna, dan mudah terbakar.
8. Sulfur Dioksida (SO2)
Gas SO2 sangat beracun, tidak berwarna, berbau belerang. Jika terhirup dalam
jumlah yang cukup banyak, dapat menimbulkan sesak nafas dan pusing-pusing atau mual.
NAB DAN PENGARUH GAS TAMBANG
Gas SG NAB Fatal Point Pengaruh
% %
O2 1,16 19,6 6,0 Tidak Beracun
N2 0,97 80,0 - Tidak Beracun
CO2 1,53 00,5 18,0 Menyesakkan
CH4 0,55 01,0 5 – 15 Meledak
CO 0,99 00,01 0,03 Racun, Meledak
NO2 1,59 00,0005 0,005 Beracun
H2S 1,19 00,02 0,1 Racun, Meledak
SO2 2,26 00,0005 0,1 Beracun

ALAT/METODE DETEKSI GAS TAMBANG

Gas Alat/Metode Deteksi


CH4 Flame Safety Lamp/Oxidation Catalyc
O2 Sda + Liquid Obs. Stain Tube/Oxytec
CO2 Liquid Abs. Stain Tube
CO Liquid Abs. Stain Tube
Nox Electrochemical Sensor Stain Tube
H2S Electrochemical Sensor Stain Tube
SO2 Electrochemical Sensor Stain Tube
H2 Electrochemical Sensor Stain Tube
Radon Radiation Detector
CARBON DIOKSIDA (CO2)
a. Diproduksi melalui pernapasan, pembakaran, peledakan dan dipancarkan dari lap batubara,
tingkat karbonat, Type batuan lain
b. Tidak berwarna, lebih berat dari pada udara, memiliki rasa asam pada konsentrasi tinggi
c. Konsentrasi di udara 0,03%

CARBON MONOKSIDA (CO)


a. Tidak berbau
b. Tidak berasa dan berwarna
c. Dapat dihasilkan dalam ruang terbatas
d. Hasil dari pembakaran, ledakan, batubara, kondisi suhu kamar tertentu
e. Lebih ringan dari udara
f. Menghalangi pembawaan jumlah O2 dari darah
g. Bisa terdapat dalam tubuh untuk beberapa hari

PENGARUH KONSENTRASI CO/CH4


Konsentrasi CO (%) Pengaruh Pada Manusia
0,02 Sedikit Sakit Kepala
0,04-0,05 Terasa Sakit + Telinga Bunyi
0,08-0,10 Hilang Kesadaran
0,15-0,20 Pingsan
> 0,4 Fatal

Konsentrasi CH4 (%) Pengaruh Negatif


1,0 Maksimum NAB
5 – 15 Meledak
9 – 10 Paling Kuat Daya Ledaknya

Karakteristik Gas Methane - CH4


a. Gas Yang Tidak Berbau dan Tidak Berasa
b. Methane Tidak Beracun dan Tidak berwarna, mudah larut dalam air
c. Spesific Gravity 0,5545
d. Terdapat pada lapisan batubara, sering dijumpai di bagian atap bukaan tambang
e. Pada konsentrasi 0,1 – 5 % campuran antara methan dan oxygen akan terjadi combustion
f. Pada konsentrasi 5 -15 % campuran antara methan dan oxygen akan terjadi explosion
g. Konsentrasi > 15 % methan tidak akan terjadi explosion, tetapi berpengaruh terhadap
pernapasan

KARAKTERISTIK/PENGARUH H2S
a. H2S Merupakan gas tidak berwarna
b. H2S Berasa asam & berbau telur busuk (Stink damp = H2S + O2)
c. Gas beracun dan bisa meledak pada konsentrasi 4-44 %
d. Terdapat pada gengangan air tambang/ pelapukan penyanggan
Konsentrasi H2S (%) Pengaruh Negatif
0,0001 NAB Maksimum
0,005 Fatal Point
4 – 44 Meledak

PENGENDALIAN GAS TAMBANG


1. Isolasi Daerah Bekas Tambang
2. Gunakan Handak Permissible Exp.
3. Hindari Genangan Air/penyangga Yang lapuk
4. Hindari mesin tambang menghasilKan Gas beracun
5. Larutkan dengan Air
6. Gunakan Ventilasi Yang efektif
7. Pedomani Dan Patuhi Peraturan

PEDOMAN KUALITAS UDARA TAMBANG SESUAI KEPMEN PE 555 K/26/MPE/1995


1. Temp udara tambang 18-24 C
2. Kelembaban Relatif maks. 85 %
3. CO maks. 00,005 %
4. Methane maks. 0,25%
5. H2S maks. 0,001 %
6. NO2 maks. 0,0003 %
7. Kecepatan Udara ventilasi min. 7 m/dtk
8. KTT harus menunjuk petugas mengawasi dan mengukur kondisi ventuilasi/udara
9. Lokasi pengujian udara tambang pada jalan masuk/keluar udara, dekat persimpangan, 50 m
dari tempat kerja,
10. Lain-lain lihat pasal 523, 525, 369, 370

KLASISFIKASI DEBU TAMBANG


1. Debu Fibrogenic, Silica dan batubara Merusak Pernapasan
2. Debu Carcinogenic, Radon dan Asbestos Merusak Pernapasan
3. Debu Toxic, Lead dan Arsenic, Uranium Meracuni tubuh dan aliran darah
4. Debu Radioactive, Uranium dan Thorium Bahaya Radiasi
5. Debu Eksplosive, besi, seng dan batubara Bisa meledak/terbakar
6. Debu Nuisance, gypsum, kaolin dan kapur Sesak napas/mengganggu pernapasan
7. Debu Inert

FAKTOR BAHAYANYA DEBU TAMBANG


1. Komposisi Kimia/Mineral
2. Konsentrasi, >60 gr/m3 udara debu batubara bisa meledak NAB 10 mg/m3 udara (Kepmen
Kes 260/MEN/KES/1998)
3. Ukuran Partikel, <20 mesh debu batu bara bisa meledak < 5-7 micron mudah terhisap
4. Exposure time
5. Daya Tahan/Kesehatan Seseorang

PENGENDALIAN DEBU TAMBANG


1. Pencegahan
2. Removal/Pembersihan
3. Suppression/Penekanan
4. Isolasi/Covering
5. Dillution/Pengenceran/Ventilasi
6. Teknologi
7. Mutasi

FAKTOR PENGARUH SUHU TAMBANG


1. Gradien Geothermal
2. Suhu di Permukaan
3. Mesin
4. Pernapasan Manusia
5. Oksidasi Batubara
6. Gesekan Aliran

PERMISSIBLE HEAT EXPOSURE IN UNDERGROUND


No. WORK LOAD ENERGY TLV
1. Very Light 130 Kcal/h 31,5
2. Light 190 Kcal/h 30,0
3. Light Moderate 250 Kcal/h 28,5
4. Moderate 310 Kcal/h 27,5
5. Heavy 370 Kcal/h 27,0

HUMIDITY (KELEMBABAN) :
a. Jumlah kandungan uap air yang ada di udara tambang
b. Relative Humidity Kenyamanan
c. Temperatur Efektif (Te)
d. Diagram Psikometrik Sling Psychrometer
e. Kelembaban Relatif : 65 – 85 %
f. Te dipengaruhi oleh : Tw – Td - V

KUANTITAS UDARA TAMBANG


Jumlah Udara bersih dialirkan kedalam tambang aman dan nyaman 02 in – 02 consume = 02
downstrem
axQ–b =cxq
a = % O2 udara luar (20-21%)
b =Jumlah Ox dibutuhkan/org,m3/dt
c =Ox min.dalam tambang,19,5%
q =Jumlah Ox dibutuhkan/org kerja, m3/dt

Alat Pengukur Gas CO, H2s, O2 & CH4 4in1 Digital BX615

Mengenal CO, H2s, O2 merupakan peranan terpenting untuk para peneliti mengetahui kadar
dari setiap parameternya, Tentunya anda sudah mengenal CO, H2S dan O2 serta
CH4 ( Metana ) adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH4 . Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya
ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. ( Sumber
Wikipedia ).
Perkembangan sensor yang semakin maju menghasilkan adanya suatu sensor yang memiliki
kemampuan seperti indera penciuman pada manusia. Saat ini sensor gas yang banyak
digunakan untuk mendeteksi suatu gas ataupun monitoring suatu gas adalah sensor gas
model Multi yaitu multi gas detektor BX615, Alat uji ini dapat mengenali 4 parameter gas yaitu
CO, H2s, O2 dan CH4 dengan dimensi 98 x 65 x 30 mm serta berat 200gram, Berikut
spesifikasi dan featuresnya ;

Multi Gas Detector BX615


Features Multi Gas Detektor 4 in 1 BX615 :
 Warning modes: Alarm/Flash/Vibration

 Power supply: 1800MA.H

 Battery Life: 10 hours

 Sensor life: 24 months per sensor

 Suitable working environment: -10~+50˚C, 15~95%RH

 Blast grade: EXiaIICT4

 Net weight: 200 gram

 Dimensions: 98x65x30 mm

Spesifikasi Multi Gas Detektor 4 in 1 BX615 :


1. CO: Range: 0~1000PPM; Resolution: 1PPM; Accuracy: ±5%; Response time: 40s

2. H2S: Range: 0~100PPM; Resolution: 1PPM; Accuracy: ±5%; Response time: 60s

3. O2: Range: 0~25%VOL; Resolution:0.1%;Accuracy: ±0.7%; Response time:30s

4. CH4: Range: 0~100%LEL; Resolution: 0.1%; Accuracy: ±5%; Response time:40s


Kelebihan burung kenari adalah sangat sensitif terhadap gas terutama karbon monoksida. Gas
ini sangat beracun dan berbahaya bagi manusia. Maka tidak jarang diluar negeri burung kenari
digunakan untuk pendeteksi gas beracun pada tambang batubara atau goa dan penggalian-
penggalian yang lain.

Burung kenari yang mendeteksi adanya gas beracun akan segera sakit. Gejala sakit ini
sebaiknya dapat digunakan manusia untuk segera menggunakan masker atau segera mencari
tempat yang lebih aman.

Insting burung secara umum terhadap kualitas udara sangat bagus, ini dikarenakan burung lebih
banyak menyimpan udara pada kantung udara pernapasannya. Tingkat metabolisme burung
yang tinggi juga menyebabkan burung berbeda dengan spesies yang lain, hal ini akan
menyebabkan gas beracun yang masuk kedalam tubuh burung akan lebih cepat menyebar
keseluruh tubuh.

http://fhendymining01.blogspot.co.id/2012/12/ventilasi-dan-gas-gas-tambang.html

https://indo-digital.com/alat-pengukur-gas-co-h2s-o2-ch4-4in1-digital-bx615.html

http://www.klanggenan.com/2015/10/kelebihan-burung-kenari-mendeteksi.html

Anda mungkin juga menyukai