Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Operasional Kandang Penetasan Anak Ayam (Hatchery) PT.
Satwa Sehat Bahagia di Desa
Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TAHAP OPERASI Tenaga kerja Peluang Kegiatan Kerjasama dengan Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Peluang kerja Melakukan survey Pemantauan Pemantauan a. Instansi kerja dan penerimaan Dinas lingkungan terhadap Pelaksana yaitu dan lapangan dengan terhadap terhadap Pelaksana peningkatan tenaga kerja Ketenagakerjaan hidup peluang kerja PT. Satwa Sehat peningkatan wawancara secara peluang kerja peluang kerja yaitu PT. Satwa pendapatan pada tahap Kabupaten Muara dilakukan dan Bahagia pendapatan terstruktur dengan dan dan Sehat Bahagia operasi Enim dalam wilayah lokasi peningkatan tenaga kerja, pihak peningkatan peningkatan berdampak penerimaan tenaga Kandang pendapatan b. Instansi Pengawas management pendapatan pendapatan b. Instansi terhadap kerja. penetasan yaitu sebelum yaitu DLH perusahaan dan tokoh akan dilakukan dilakukan Pengawas terbukanya Mengikuti program anak ayam dan selama Kabupaten Muara masyarakat serta di Kecamatan setiap 6 bulan yaitu DLH lapangan BPJS (Hatchery) tahap operasi Enim, Dinas anggota masyarakat Gelumbang sekali selama Kabupaten pekerjaan bagi Melakukan yaitu di berlangsung Ketenagakerjaan yang berkepentingan Kabupaten tahap operasi Muara Enim, masyarakat penyebaran Kecamatan Kabupaten Muara Muara Enim berlangsung Dinas sekitar informasi secara Gelumbang Enim, Camat dan dilaporkan Ketenagakerja sebanyak 100- terbuka. Kabupaten Gelumbang, setiap 6 bulan an Kabupaten 200 jiwa Keberadaan Tenaga Muara Enim Kepala Desa sekali Muara Enim, Kerja Asing (TKA) Talang Taling Camat harus dilaporkan Gelumbang, c. Instansi Penerima Kepala Desa Laporan yaitu DLH Talang Taling Kabupaten Muara Enim, Dinas c. Instansi Ketenagakerjaan Penerima Kabupaten Muara Laporan yaitu Enim DLH Kabupaten Muara Enim, Dinas Ketenagakerja an Kabupaten Muara Enim Sumber Penurunan Terjadinya Melakukan Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Pelaksana Penurunan Pengumpulan dan Pemantauan Pemantauan a. Instansi dampak kualitas penurunan penyiraman di areal lingkungan lingkungan yaitu PT. Satwa kualitas analisa data : lingkungan lingkungan Pelaksana terhadap udara dan kualitas udara jalan dalam lokasi hidup akan hidup akan Sehat Bahagia udara dan Memantau kualitas hidup akan dilakukan yaitu PT. Satwa penurunan peningkatan ambient, Kandang penetasan dilakukan di dilakukan peningkatan udara langsung dilakukan di 6 (enam) bulan Sehat Bahagia kualitas kebisingan terutama anak ayam lokasi kegiatan setiap hari kebisingan menggunakan gas dalam lokasi sekali selama UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 udara yaitu terhadap (Hatchery) untuk kandang selama b. Instansi Pengawas sampler dipasang Kandang tahap operasi b. Instansi pencemaran parameter CO menghindari penetasan kegiatan tahap yaitu DLH (diinstal) di lokasi yang penetasan berlangsung Pengawas udara (237-277 terbangnya partikel- anak ayam operasi Kabupaten Muara telah ditentukan. anak ayam dan dilaporkan yaitu DLH ambien dari µg/Nm3), SO2 partikel debu (Hatchery) dan berlangsung Enim Parameter yang diukur (Hatchery) dan setiap 6 bulan Kabupaten debu dan (12,1-13,4 Penanaman pohon di akses jalan adalah CO, SO2, HC, di pemukiman sekali Muara Enim suara bising µg/Nm3), HC tegakan tinggi masuk c. Instansi Penerima NOx, partikulat debu penduduk di dari (10 µg/Nm3), berdaun sempit dan Laporan yaitu DLH dan silica. desa Talang c. Instansi kendaraan Nox (1,8-12,1 padat yang Kabupaten Muara Pengukuran kualitas Taling Penerima pengangkut, µg/Nm3) serta berfungsi sebagai Enim udara (pengam bilan Laporan yaitu kendaraan peningkatan filter polutan sample) dilakukan DLH operasional kebisingan misalnya bambu, sesuai dengan Kabupaten dan tamu (54,8-62,7 petai, gandaria, pedoman dan metoda Muara Enim dBA) pinus dan akasia dalam Peraturan disekeliling kawasan Gubernur Propinsi Kandang penetasan Sumatera Selatan anak ayam Nomor 06 Tahun (Hatchery) 2012 tentang Baku Para pekerja Mutu Emisi Sumber diharuskan Tidak Bergerak dan menggunakan Ambang batas Emisi penutup hidung Gas Buang Kendaraan (masker). Bermotor Melakukan Memantau langsung perawatan pelaksanaan peralatan mesin penyiraman di lokasi operasional dan tapak proyek dan jalur kendaraan secara angkutan material teratur agar emisi secara berkala untuk gas buang sesuai mengurangi sebaran dengan standar debu (3 kali seminggu yang berlaku. saat musim kemarau) atau sesuai kondisi. Memantau secara langsung pada para pekerja diharuskan menggunakan penutup hidung (masker) pada lokasi kegiatan yang UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 berdebu dan emisi gas kendaraan. Memantau pelaksanaan perawatan peralatan dan kendaraan proyek yang digunakan dalam operasional kandang penetasan anak ayam (Hatchery) Pengoperasi Penurunan Besaran Penanaman pohon Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Pelaksana Penurunan Pengumpulan dan Pemantauan Pemantauan a. Instansi an Genset kualitas dampak yang tegakan tinggi lingkungan peningkatan yaitu PT. Satwa kualitas analisa data : lingkungan dampak Pelaksana yang dimiliki udara akibat ditimbulkan berdaun sempit dan hidup akan kebisingan Sehat Bahagia udara akibat Memantau kualitas hidup peningkatan yaitu PT. Satwa oleh emisi genset adalah padat yang dilakukan di dilakukan emisi genset udara langsung dilakukan di kebisingan Sehat Bahagia perusahaan dan terjadinya berfungsi sebagai dalam lokasi setiap hari b. Instansi Pengawas dan mengguna kan gas dalam lokasi akan dilakukan untuk kebisingan peningkatan filter polutan Kandang selama tahap yaitu DLH kebisingan sampler dipasang Kandang 6 (enam) bulan b. Instansi menjadi pencemaran misalnya bambu, penetasan operasi Kabupaten Muara (diinstal) di lokasi yang penetasan sekali selama Pengawas sumber udara akibat petai, gandaria, anak ayam berlangsung Enim telah ditentukan. anak ayam tahap operasi yaitu DLH listrik saat dari emisi gas pinus dan akasia (Hatchery) dan Parameter yang diukur (Hatchery) berlangsung Kabupaten listrik utama buang genset disekeliling kawasan sekitarnya c. Instansi Penerima adalah CO, SO2, HC, dan dilaporkan Muara Enim (PLN) terutama Kandang penetasan Laporan yaitu DLH NOx, partikulat debu setiap 6 bulan padam terhadap anak ayam Kabupaten Muara dan silica. sekali c. Instansi parameter CO (Hatchery) Enim Pengukuran kualitas Penerima (290,69 Penggunaan udara (pengam bilan Laporan yaitu mg/m3), NO2 masker, ear plug sample) dilakukan DLH (182,21 dan helmet safety sesuai dengan Kabupaten mg/m), SO2 bagi para pekerja pedoman dan metoda Muara Enim (39,28 Pemasangan dalam Peraturan mg/m3), dan silincer pada genset Gubernur Propinsi total partikulat dan Sumatera Selatan (29,51 mg/m3) menempatkannya di Nomor 06 Tahun ruangan kedap 2012 tentang Baku suara Mutu Emisi Sumber Melakukan Tidak Bergerak dan perawatan yang Ambang batas Emisi berkesinambungan Gas Buang Kendaraan terhadap peralatan Bermotor sehingga (genset) yang terlihat kondisi digunakan sehingga perubahannya UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 emisi gas buang Memantau dapat diminimalkan. penggunaan masker, Sesuai dengan ear plug dan helmet Perda Provinsi safety bagi para Sumsel nomor 8 th pekerja 2015 tentang Melakukan ketenagalistrikan pemantauan bahwa setiap perawatan yang pembangkit tenaga berkesinambungan listrik diatas 200 terhadap peralatan kVA harus (genset) yang mendapatkan Izin digunakan sehingga Operasi (IO) dari emisi gas buang dapat Gubernur. diminimalkan melakukan Melakukan pemeriksaan wawancara dengan kesehatan penduduk sekitar pendengaran secara Kandang penetasan berkala bagi pekerja anak ayam (Hatchery) tentang kebisingan yang ada saat ini. Memantau pemeriksaan kesehatan pendengaran secara berkala bagi pekerja Sumber Penurunan Terjadinya Untuk Untuk Pengelolaan Periode a. Instansi Pelaksana Penurunan Pemantauan kualitas air Lokasi Pemantauan a. Instansi dampak kualitas air penurunan mengatasi limbah lingkungan pengelolaan yaitu PT. Satwa kualitas air (badan penerima/ pemantauan dilaksanakan 3 Pelaksana utama kualitas air cair domestik akan kualitas air dilakukan Sehat Bahagia drainase umum) kualitas air (tiga) bulan yaitu PT. Satwa penurunan terhadap dilakukan dengan dilakukan di selama tahap dikumpulkan melalui dilakukan di sekali selama Sehat Bahagia kualitas air peningkatan memba-ngun biofil inlet dan outlet operasi b. Instansi Pengawas pengambilan conto inlet dan outlet tahap operasi sumur kandungan septic tank dengan IPAL berlangsung yaitu DLH secara langsung IPAL. berlangsung b. Instansi adalah padatan sistem resapan. Kabupaten Muara dilapangan sesuai dan dilaporkan Pengawas adanya tersuspensi Secara regular, Enim, Dinas PU dengan koordinat awal, setiap 6 (enam) yaitu DLH limbah cair (TSS) diatas endapan dari kolam Cipta Karya kemudian dilanjutkan bulan sekali. Kabupaten dan air baku mutu penampungan Kabupaten Muara dengan analisis Muara Enim, hujan lingkungan limbah dan endapan Enim laboratorium untuk Dinas PU Cipta kotoran/ tinja dalam melihat perbedaan Karya antara data sebelum UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 septic tank akan c. Instansi Penerima dan sesudah adanya Kabupaten disedot Laporan yaitu DLH Operasional Kandang Muara Enim Membuat septic Kabupaten Muara penetasan anak ayam tank sesuai dengan Enim (Hatchery) c. Instansi standart SNI Penerima Kerjasama dengan Laporan yaitu Dinas Pekerjaan DLH Umum Cipta Karya Kabupaten Kabupaten Muara Muara Enim Enim dalam membangun dan menata saluran- saluran drainase didalam kawasan pabrik Kegiatan Persepsi Kegiatan Melakukan Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Pelaksana Persepsi Survey lapangan dengan Pemantauan Pemantauan a. Instansi penerimaan masyarakat penerimaan penyebaran lingkungan persepsi yaitu PT. Satwa masyarakat wawancara secara terhadap dilaksanakan 6 Pelaksana tenaga kerja tenaga kerja informasi peluang hidup akan masyarakat Sehat Bahagia mendalam dan persepsi (enam) bulan yaitu PT. Satwa dan diperkirakan kesempatan kerja dilakukan di dilakukan terstruktur dengan tokoh masyarakat sekali selama Sehat Bahagia hubungan akan secara terbuka Kecamatan selama tahap b. Instansi Pengawas masyarakat baik formal dilakukan di tahap operasi kemasyara- menimbulkan kepada semua Gelumbang operasi yaitu DLH maupun in formal serta Kecamatan berlangsung b. Instansi katan antara persepsi lapisan masyarakat Kabupaten berlangsung Kabupaten Muara anggota masyarakat Gelumbang dan dilaporkan Pengawas pihak PT. masyarakat, melalui aparat Muara Enim Enim yang berkepenting-an Kabupaten setiap 6 bulan yaitu DLH Satwa Sehat baik yang pemerintah Muara Enim sekali Kabupaten Bahagia bersifat positif setempat c. Instansi Penerima Muara Enim dengan maupun Melakukan Laporan yaitu DLH masyarakat negatif pendekatan secara Kabupaten Muara c. Instansi tergantung dari keluarga an dengan Enim Penerima mekanisme masryarakat sekitar Laporan yaitu penerimaan dan partisipasi DLH tenaga kerja perusahaan dalam Kabupaten yang hal memperingati Muara Enim diprioritaskan hari besar nasional pada pekerja dan agama serta lokal kegatan lain Menanggapi segala keluhan masyarakat secara baik dan bijaksana UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kegiatan Penurunan Adanya Untuk sisa- sisa Pengelolaan Periode a. Instansi Pelaksana Penurunan Melakukan pengamatan Pemantauan Pemantauan a. Instansi pemelihara- estetika tumpukan limbah padat yang lingkungan pengelolaan yaitu PT. Satwa estetika langsung dilapangan lingkungan dilaksanakan 6 Pelaksana an lingkungan sampah bernilai ekonomis hidup akan dilakukan Sehat Bahagia lingkungan untuk melihat kondisi hidup akan (enam) bulan yaitu PT. Satwa (limbah padat), hendaknya dilakukan di selama tahap lingkungan di dalam dan dilakukan di sekali selama Sehat Bahagia dan limbah B3 dikumpulkan di kawasan dalam operasi b. Instansi Pengawas sekitar lokasi kegiatan kawasan dalam tahap operasi dalam waktu gudang sedangkan dan sekitar berlangsung yaitu DLH dan sekitar berlangsung b. Instansi yang relatif yang tidak bernilai lokasi kegiatan Kabupaten Muara lokasi kegiatan dan dilaporkan Pengawas lama didalam ekonomi di buang ke Enim setiap 6 bulan yaitu DLH lokasi proyek tempat sekali Kabupaten pembuangan c. Instansi Penerima Muara Enim Pengelolaan limbah Laporan yaitu DLH padat domestic Kabupaten Muara c. Instansi pekerja akan Enim Penerima dilakukan dengan Laporan yaitu menyediakan DLH tempat Kabupaten pembuangan Muara Enim sampah sementara Pengelolaan limbah B3 akan dilakukan dengan menyediakan tempat penyimpanan sementara limbah B3 (TPS LB3) Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam hal pengengkutan sampah ke TPA Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam hal pengangkutan limbah B3 Larangan membakar sampah/ limbah padat UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TAHAP PASCA OPERASI Pencemaran Penurunan Terjadinya Kendaraan yang Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Penurunan Pengumpulan dan Pemantauan Pemantauan a. Instansi udara kualitas penurunan digunakan Untuk lingkungan lingkungan Pelaksana yaitu kualitas analisa data : lingkungan lingkungan Pelaksana ambien dari udara dan kualitas udara kegiatan hidup akan hidup akan PT. Satwa Sehat udara dan Memantau kualitas hidup akan dilakukan yaitu PT. Satwa debu dan Peningkatan ambient, demobilisasi harus dilakukan di dilakukan Bahagia Peningkatan udara langsung dilakukan di selama tahap Sehat Bahagia suara bising Kebisingan terutama memenuhi standar lokasi Eks setiap hari Kebisingan mengguna kan gas dalam lokasi pasca operasi dari terhadap operasi agar emisi Kandang selama b. Instansi Pengawas sampler dipasang eks Kandang berlangsung b. Instansi pembongkar parameter CO, gas buang yang penetasan kegiatan tahap yaitu DLH (diinstal) di lokasi penetasan Pengawas an dan SO2, HC, NOx, ditimbulkan tidak anak ayam pasca operasi Kabupaten Muara yang telah ditentukan. anak ayam yaitu DLH demobilisasi partikulat debu melebihi baku mutu (Hatchery) dan berlangsung Enim Parameter yang (Hatchery). Kabupaten peralatan dan silica serta yang telah di pemukiman diukur adalah CO, Muara Enim peningkatan ditetapkan penduduk di c. Instansi Penerima SO2, HC, NOx, kebisingan Debu yang berasal desa Talang Laporan yaitu DLH partikulat debu dan c. Instansi dari pengoperasian Taling Kabupaten Muara silica. Pengukuran Penerima peralatan Enim kualitas udara Laporan yaitu transportasi darat (pengam bilan DLH dilalaikan dengan sample) dilakukan Kabupaten membatasi sesuai dengan Muara Enim kecepatan pedoman dan metoda kendaraan dalam Peraturan Melakukan Gubernur Propinsi perawatan Sumatera Selatan peralatan dan Nomor 06 Tahun kendaraan proyek 2012 tentang Baku secara teratur agar Mutu Emisi Sumber emisi gas buang Tidak Bergerak dan sesuai dengan Ambang batas Emisi standar yang Gas Buang berlaku. Memantau langsung Menggunakan pelaksanaan kendaraan penyiraman di lokasi angkutan material tapak proyek dan jalur dan peralatan angkutan material proyek yang secara berkala untuk kondisinya masih mengurangi sebaran baik (tidak debu (3 kali seminggu menimbulkan saat musim kemarau kebisingan yang Memantau secara relatif tinggi) langsung pada para UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pekerjaan pekerja proyek pembongkaran dan diharuskan mobilisasi peralatan menggunakan tidak dilakukan penutup hidung pada jam-jam (masker) pada lokasi istirahat terutarna kegiatan yang pada malam hari. berdebu dan emisi Melakukan gas kendaraan. penyiraman di areal Memantau jalan dalam lokasi pelaksanaan Kandang penetasan perawatan peralatan anak ayam dan kendaraan proyek (Hatchery) untuk yang digunakan menghindari dalam operasional terbangnya partikel- kandang penetasan partikel debu. anak ayam (Hatchery) Para pekerja Pemantauan udara diharuskan emisi dari menggunakan Genset,lokasi penutup hidung cerobong genset (masker). Memantau langsung pelaksanaan penutupan pada bak kendaraan pengangkut material dengan terpal (canvas) untuk mencegah sebaran debu ke lingkungan. Memantau langsung pelaksanaan pengaturan jadwal kerja yang diterapkan antara pukul 08.00 - 17.00 (jam kerja) Kegiatan Pelepasan Kegiatan Kerjasama dengan Pengelolaan Pengelolaan a. Instansi Pelepasan Melakukan survey Pemantauan Pemantauan a. Instansi pelepasan Tenaga pelepasan Dinas lingkungan terhadap Pelaksana yaitu Tenaga Kerja lapangan dengan terhadap lingkungan Pelaksana tenaga kerja Kerja tenaga kerja Ketenagakerjaan hidup pelepasan PT. Satwa Sehat wawancara secara pelepasan akan dilakukan yaitu PT. Satwa dan diperkirakan Kabupaten Muara dilakukan di tenaga kerja Bahagia terstruktur dengan tenaga kerja selama tahap Sehat Bahagia UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI LOKASI PERIODE INSTITUSI DAMPAK LOKASI PERIODE SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLA YANG PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DIPANTAU LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 hubungan akan Enim dalam lokasi eks dan tenaga kerja, pihak dan akan pasca operasi kemasyara- berdampak pelepasan tenaga Kandang peningkatan b. Instansi Pengawas management dilakukan di berlangsung b. Instansi katan antara terhadap kerja penetasan pendapatan yaitu DLH perusahaan dan tokoh Kecamatan Pengawas pihak PT. pendapatan Melakukan anak ayam yaitu sebelum Kabupaten Muara masyarakat serta Gelumbang yaitu DLH Satwa Sehat masyarakat pendekatan secara (Hatchery) dan selama Enim, Dinas anggota masyarakat Kabupaten Kabupaten Bahagia keluarga an dengan tahap operasi Ketenagakerjaan yang berkepentingan Muara Enim Muara Enim, dengan tenaga kerja dan berlangsung Kabupaten Muara Dinas masyarakat masryarakat sekitar Enim Ketenagakerja Menanggapi segala an Kabupaten keluhan tenaga c. Instansi Penerima Muara Enim kerja dan Laporan yaitu DLH masyarakat secara Kabupaten Muara c. Instansi baik dan bijaksana Enim, Dinas Penerima Ketenagakerjaan Laporan yaitu Kabupaten Muara DLH Enim Kabupaten Muara Enim, Dinas Ketenagakerja an Kabupaten Muara Enim