Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

FISIKA
ARUS LISTRIK DAN PENGHANTAR

Di Susun Oleh :
Nama: 1. Egidia Safitri 3. Tito Abimayu
Npm. 201902014 Npm. 201902025

2. Popi Anggraini 4. Sarimawati


Npm. 201902024 Npm. 201902013

Dosen Pembimbing : Revika Julia Pratiwi, M.Pd

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


UNIVERSITAS PAT PETULAI REJANG LEBONG
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME dan dengan
rahmat dan karunianya. MAKALAH FISIKA ini iidapat kami buat sebagai tugas
kami. Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat diterima
dan dipahami secara bersama.
Makalah ini diajuakan guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini jauh dari
kata sempurna oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraiaan Makalah kami dengan harapan
dapat diterima oleh Ibu dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran kami.

Curup. Desember 2019

Tim penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul .............................................................................


Kata pengantar .............................................................................
Daftar isi .............................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ..........................................................................
2. Rumusan Masalah ..........................................................................
3. Tujuan Massalah ..........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Arus Listrik ............................................................
2. Jenis jenis arus listrik ............................................................
3. Penghantar Listrik ............................................................
4. Jenis jenis penghantar listrik ............................................................

BAB III PENUTUP


1. kesimpulan ..........................................................................
2. Saran ..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu fisika kita mengenal yang namanya Arus Listrik. Arus listrik terdiri dari
muatan muatan yang bergerak dari suatu daerah ke daerah lainnya. Bila gerak ini
berlangsung didalam sebuah lintasan konduksi yang membentuk sebuah simpal
tertentu, maka lintasan itu dinamakan rangkaian listrik.
Pada dasarnya rangkaian listrik adalah saranan untuk menghantar energy dari satu
tempat ketempat lain. Dari sudut pandang teknologi, rangkaian listrik berguna karena
memungkinkan energy untuk pindahkan (di angkut) tanpa bagian bagian yang bergerak.
Sedangkan penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan
arus listrik. Baik berupa zat padat, cair, atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka
disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil.
Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu),
aluminium (Al), seng (Zn), besi (Fe) berturut turut memiliki tahanan jeniss semakin
besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik. Tetapi karna sangat mahal
harganya maka secara ekonomis tembaga dan aluminium paling bnyak digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik dan penghantar listrik ?
2. Bagimana terjadinya arus listrik dan penghantar listrik ?
3. Apa saja jenis sumber arus listrik ?
4. Bagaiman rumus dari arus listrik dan penghantar listrik ?
5. Apa kegunaan arus listrik dan penghantar litrik dalam perspektif kehidupan ?Tujuan
Penulisan Makalah
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami prinsip kerja arus listrik dan penghantar listrik
2. Mengetahui dan memahami kegunaan arus listrik dan penghantar listrik pada
kehidupan sehari hari.
3. Mengetahui jenis jenis dari arus listrik dan penghantar listrik
BAB II
PEMBAHASAN

1. Arus Listrik
A. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari
satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya
beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan
antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik
tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus
arus listrik ditulis dalam simbol I (current).

Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain,
arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus
listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi
menjadi 2 (dua) kategori, yakni :

 Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju
titik berpotensial rendah.
 Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah
mengikuti garis waktu.

B. Hambatan Arus Listrik


Hambatan Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponenelektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yangmelewatinya. Hambatan listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

Keterangan

 V adalah tegangan
 I adalah arus.
 Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

C. Rumus Kuat Arus Listrik


Kita sudah mengetahui tentang pengertian dari arus listrik, yakni aliran muatan listrik positif
pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Percobaan arus listrik dibawah
sebaiknya dilakukan dengan 1 batre dan 2 batre untuk mengetahui perbedaan arus listriknya.
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Bila kedua kutub tersebut
dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub
negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu
dapat menyala.

Selanjutnya, Bila baterai yang dipakai dua buah, maka lampu akan menyala lebih terang. Bila
baterai yang dipakai tiga buah, maka lampu menyala makin terang. Mengapa demikian? Hal ini
dikarenakan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya makin besar sehingga muatan muatan
listrik yang mengalir pada penghantar makin banyak atau arus listriknya makin besar.

Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang
mengalir. Kuat arus listrik adalah suatu kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan kuat arus listrik ialah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu
penghantar setiap satuan waktu. Jika jumlah muatan q melalui penampang penghantar dalam waktu
t, maka kuat arus I secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

I : kuat arus listrik (A)


q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, bisa disimpulkan bahwa satu coulomb yaitu muatan listrik yang
melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir
selama satu sekon.

Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-) menunjukkan jenis muatan
negatif), maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai
berikut.

1 C = n × besar muatan elektron

1 C = n × 1,6 × 10-19 C,

n=1/1,6

Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 × 1018 elektron.


D. Contoh Arus Listrik
1.1 Muatan sebesar 180 coulomb mengalir dalam 30 detik. Hitunglah kuat arus listriknya!

Penyelesaian :

Diketahui : Q = 180 C
t = 30 sekon

Ditanya I = …. ?

Jawab

I = Q/t
= 180 C/30s = 6 C/s
Jadi, besarnya arus listrik adalah 6 A.

2. Jenis Jenis Arus Listrik


 Arus Searah (DC)
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya
arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama
(dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Generator
komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah.
Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus bolak-balik fase
banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute of
Electrical Engineers:”A New System of Alternating Current Motors and Tranformers.”
Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah
untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua
transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.
Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus listrik searah masih
tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus bolak-balik.
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan
dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu
alat yang disebut Power Supply atau Adaptor.
Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi
sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi
Arus Searah (DC).
A. Gejala Listrik
 Hukum Coulomb
Pengertian muatan listrik menunjukkan bahwa muatan tidak menyebar pada daerah
tertentu melainkan berkumpul dalam satu titik. Pada tahun 1785 Charles Coulomb mengadakan
penelitian pertama tentang gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan dengan alat yang
bernama neraca puntir coulomb.

Dari hasil percobaan tersebut, Coulomb berkesimpulan :

“Besarnya gaya interaksi antara dua buah benda titik yang bermuatan listrik adalah
berbanding lurus dengan perkalian antara masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua muatan titik tersebut.”
disimpulkan bahwa adanya gaya coulomb pada muatan +Q dan +q, dalam ruang tersebut
terdapat medan listrik. Untuk muatan –Q dan diletakkan muatan uji +q maka akan terjadi gaya coulomb
yang saling tarik-menarik antara kedua muatan tersebut.

 Hukum Faraday
Arah medan listrik di beberapa titik dapat dilukiskan secara grafis dengan menggunakan garis-
garis gaya (kayalan). Konsep dasar ini dikemukakan oleh Michael Faraday yang berbunyi :

“Sebuah garis gaya dalam suatu medan listrik adalah sebuah garis gaya yang dilukiskan
apabila garis singgung pada setiap titiknya menunjukkan arah medan listrik pada titik tersebut”.

Garis gaya menuju keluar dari muatan positif dan masuk menuju kemuatan negatif. Untuk
menunjukkan arah-arah garis gaya dapat dilakukan percobaan sebagai berikut :

Kuat medan listrik pada sebuah titik didalam ruang adalah


sebanding dengan jumlah garis gaya per satuan luas permukaan yang tegak lurus medan listrik pada
titik tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kuat medan listrik akan terasa kuat apabila jarak antara kedua
muatan tersebut saling berdekatan, sehingga garis gaya yang
dihasilkan sangat rapat. Sebaliknya jika kedua muatan tersebut berjauhan, maka kuat medan listrik
yang terbentuk akan lemah.

Penggunaan dari potensial listrik dapat dihubungkan dengan konsep medan listrik, dasar-
dasar rangkaian listrik, serta masalah praktis yang terkait dengan piranti-piranti listrik. Untuk
menjelaskan, definisi dan sifat dari dua buah titik yang saling beda potensial dan terletak pada sebuah
medan listrik sebagai beda potensial antara dua titik tersebut.

Beda potensial antara dua titik adalah kerja yang dilakukan per satuan muatan jika muatan
tersebut dipindahkan. Dalam satuan SI, satuan beda potensial listrik adalah Volt ( disingkat V), dengan 1
volt= 1 joule/coulomb. Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai bentuk perbandingan energi listrik
dengan muatan titik tersebut.

 Hukum Oersted
jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar konduktor,
maka akan timbul pengaruh magnetik disekitar kawar berarus
tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik lainnya. Jika serbuk
besi diletakkan disekitar kawat berarus maka serbuk besi tersebut akan berarah secara teratur.

Hans Christian Oersted, pada tahun 1820, mengadakan penelitian

tentang pengaruh medan magnet disekitar kawat berarus. Susunan percobaan Oersted tersusun
seperti gambar dibawah ini.

Kawat berarus akan menimbulkan jarum pada kompas bergerak. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah Dalam kawat penghantar yang
dilewati arus listrik disekitarnya akan timbul garis gaya magnet.
Seperti halnya bumi yang memiliki medan magnet, khasiat jarum kompas sudah sangat

Disekitar medan magnet permanen atau kawat penghantar


berarus merupakan daerah medan magnet. Vektor dalam medan magnet tersebut dilambangkan
dengan B atau disebut dengan induksi medan magnet. Dalam SI, satuan induksi magnet B adalah Tesla.

B. Rangkaian Listrik Arus Searah


 Hukum Ohm
Jika beda potensial pada ujung kawat dapat dipertahankan
konstan, maka akan menimbulkan aliran muatan listrik atau yang disebut dengan aliran arus
listrik. Definisi arus listrik (I) adalah jumlah
muatan (Q) listrik yang mengaklir dalam penghantar tiap satuan

waktu (t). Jadi 1 Ampere sama dengan 1 coulomb perdetik.

Jika aliran muatan yang mengalir tidak tetap terhadap waktu,

maka arus sesaat dapat dihitung sebagai :

 Hukum Kirchoff
Aplikasi hukum hanya digunakan untuk analisa rangkaian-
rangkaian sederhana. Untuk menganalisa suatu rangkaian yang komplek dapat menggunakan hukum
kirchoff tentang arus (Kirchoff’s Current Law, disingkat KCL) dan hukum kirchoff tentang tegangan
(Kirchoff’s Voltage Law, disingkat KVL)

Hukum Kirchoff 1 adalah Hukum Kirchoff Tentang Arus (KCL).


Jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik
percabangana adalah nol. Titik percabangan adalah titik pertemuan tiga atau
lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian atau sumber tegangan.

Dalam hukum ini, dipakai suatu perjanjian bahwa arus yang menuju titik percabangan ditulis
dengan tanda positif dan aarus yang tudak menuju (meninggalkan titik percabangan ditulis dengan
tanda negatif.

I1 + I2 + I4 = I3, atau I1 + I2 – I3 + I4 = 0
Gambar 9 diatas menjelaskan tentang pengertian dari KCL,
dimana nilai arus listrik yang melalui masing-masing tahanan
dapat ditentukan. Pengertian yang didapat jumlah keseluruhan nilai arus yang mengalir pada suatu
titik percabangan adalah nol.

“Hukum Kirchoff 2, Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL)


Jumlah aljabar keseluruhan penurunan tegangan (voltage drops) dalam suatu rangkaian tertutup
(loop) yang dibaca satu arah tertentu sama dengan no.”

Yang dimaksud dengan penurunan tegangan dalam hukum


tersebut dalam hubunganya dengan satu arah tertentu adalah sebagai berikut :

a. Untuk unsur tahanan


Apabila tegangan dibaca dari + ke -, dengan arah baca yang
sama dengan arah arus I yang mengalir, maka harga V=RI adalah penurunan tegangan. Untuk
memahaminya beri tanda positif (+) pada V dan beri tanda positif (+) pada RI. Sedangkan
apabila pembacaan tegangan berlawanan dengan arah arus

berilah tanda (-) V atau (-)RI.


b. Untuk sumber tegangan
Bila arah baca dari a ke b, maka adalah suatu penurun tegangan berilah tanda positif pada V.
Atau dengan kata lain, apabila menuruti arah baca + dari sumber tegangan, tulis V positif. Sebalik jika
pembacaan dari kutub – sumber tegangan maka V ditulis dengan tanda negatif.

Pada umumnya rangkaian listrik terdiri dari beberapa loop dan titik-titik percabangan dengan
satu atau lebih sumber tegangan yang digunakan. Apabila nilai dari suatu sumber tegangan sudah
diketahui, maka besaran yang harus dianalisa adalah nilai arus pada masing-masing penghantar yang
masuk atau meninggalkan titik percabangan atau nilai tegangan pada masing-masing
tahanan dari rangkaian tersebut. jumlah persamaan yang
digunakan untuk menganalisa suatu besaran belum dapat
diketahui, yang jelah harus sebanyak jumlah besaran yang hendak diketahui harganya.

Catatan yang perlu dikemukakan :

1. Banyaknya persamaan KCL yang dapat disajikan adalah sama denganjumlah titik
percabangan yang ada dikurang.
2. Banyaknya persamaan KVL sama dengan banyaknya loop independen. Suatu loop dikatakan
independen bila tidak dapat dijabarkan dari persamaan KVL loop yang lain.

Selain dari catatan diatas, penyelesaian dengan menggunakan sistem penyederhanaan bagian
rangkaian yang tersusun seri maupun paralel, akan sangat membantu.

C. Sumber Arus listrik Searah


Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah
tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat
macam.

1. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini
terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan
lama pemakaiannya sebagai berikut.

a. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian bahan
setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai berikut:

 Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta
masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen volta terdiri
atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam.
Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan
garam/asam.

 Penemu elemen daniel adalah John Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah elemen yang gaya
gerak listriknya agak lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat yang dapat
menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator pada elemen ini adalah larutan
tembaga (sulfat).

 Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana
kaca yang berisi:
o batang karbon sebagai kutub positif (anoda)
o batang seng sebagai kutub negatif (katoda)
o Batu kawi sebagai depolarisator
o larutan amonium klorida sebagai elektrolit

 Elemen kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering yang tidak dapat
diisi kembali (sekali pakai). Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen kering antara
lain, batu baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk jam tangan). Bahan untuk kutub positif
digunakan batang karbon, dan untuk kutub negatif digunakan lempeng seng.

b. Elemen Sekunder

Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi
(elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan
kembali energi (diisi atau disetrum).

contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk sumber listrik
yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah
berdasarkan proses kimia.

Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Pemakaian, Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju
lampu. Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif. Setelah
akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini
menyebabkan beda potensial kedua kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi netral.

 Pengisian, Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar
dapat digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.

Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu
emergensi dll.

2. Generator Arus Searah


Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis) menjadi
energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
 Generator penguat terpisah
 Generator shunt
 Generator kompon

Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang
kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor,
belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip
kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi pada
kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

 dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.


 dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

3. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan
oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.

Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu
antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil,
termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sel Surya (Solar Cell)


Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi
listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel
surya dikenal sebagai photovoltaics. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di surya (dalam bentuk modul atau panel
surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam
sebuah pengaturan net metering. Prinsip kerjanya sebagai berikut. wilayah terpencil, satelit pengorbit
bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel

Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan
diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang tinggi, elektron-
elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-muatan positifnya menempel
pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran
elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan
oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga
penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja. Besar arusnya pun sangat bergantung pada
intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya.
Contoh barang yang telah menggunakan tenaga s urya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi
pada satelit.
 Arus bolak-balik (AC)
Arus bolak-balik hanya pergerakan muatan listrik melalui media yang mengubah berubah
arah secara berkala. Hal ini berbeda dengan arus searah (DC), di mana pergerakan muatan hanya
dalam satu arah dan konstan. Arus (dalam ampere) adalah jumlah muatan listrik yang mengalir
melewati suatu titik dalam waktu tertentu. Yang menggerakkan arus adalah gaya gerak listrik
disebut tegangan (dalam volt). Jika arusnya bolak balik, maka tegangan juga harus bolak balik,
polaritasnya berubah pada siklus teratur. Jadi pengertian arus bolak balik adalah adalah arus
yang polaritasnya berubah pada siklus yang teratur.

Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-rubah. Arus
bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan.

Arus bolak-balik selalu mempunyai nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang
bawah. Dalam peristiwa mencapainya nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah
maka dikatakan telah mencapai satu (1) gelombang penuh. Nilai puncak gelombang atas dan
puncak gelombang bawah sering pula disebut nilai dari puncak ke puncak ( nilai peak to peak ).
Gaambar di bawah ini menunjukkan gelombang tegangan bolak-balik sinusoidal.

1. Jenis dan Macam Arus Bolak Balik


Sebelum menjelaskan pengertian arus bolak – balik, dan untuk mempermudah pengertian arus
bolak – balik maka ada beberapa pengertian berikut yang harus dipahami:

 Radian adalah satuan sistem internasional ( SI ) untuk sudut bidang datar. Radian merupakan
sudut antara 2 jari-jari lingkaran dengan panjang busur di depan sudut tersebut sama dengan
jari-jari lingkaran.
 Kecepatan sudut dinyatakan dengan “ω” )(dibaca omega), yaitu sudut yang ditempuh suatu
titik yang bergerak di tepi lingkaran setiap satuan waktu. Contoh nya, Sebuah penghantar (
konduktor ) yang berputar dalam medan magnit dengan kecepatan ω (rad/detik)θ, maka dalam
waktu t detik menempuh sudut :
α = ω x t ……………….rad
Bila frekuensi yang dihasilkan adalah f Hertz, maka
ω.t =2.π.f.t………………..rad
 Derajat Listrik, pengertian derajat listrik bisa dijelaskan berdasarkan gambar 2 berikut.
Menurut gambar 2, bila kumparan diputar satu putaran penuh ( 3600 putaran mekanik ),
tegangan induksi yang dibangkitkan juga dihasilkan dalam satu putaran penuh dalam 3600. Bila
kutub magnet nya di perbanyak 2 kali atau menjadi 4 kutub, dan kumparan diputar satu keliling,
maka tegangan induksi yang terbangkit menjadi 2 kali nya yaitu 2 siklus ( 7200 ). Dari dua contoh
ini merupakan pengertian dari derajat Listrik. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Pengertian arus bolak-balik telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu arus yang besar dan
arahnya berubah-rubah setiap waktu ( setiap saat ). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan
bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang. Berdasarkan difinisi tersebut maka bentuk gelombang arus
bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu :
1. Gelombang Sinusoidal,
2. Gelombang Kotak ( segi empat ), dan
3. Gelombang segitiga

Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :

1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2π ft jika kita tahu Emax, f dan t.
2. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam persamaan:
E = Emax sin 2πft, amplitudo tegangan adalah Emax.
3. Tegangan puncak-ke puncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah beda
antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.
4. Tegangan rata-rata (Average Value).
5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan yang
dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.

Bila tegangan bolak-balik diukur dengan sebuah voltmeter DC atau arusnya diukur dengan
galvanometer, maka alat-alat tersebut akan menunjukkan angka nol, karena kumparan koilnya terlalu
lambat untuk mengikuti bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik tersebut. Tetapi
bila diukur dengan osiloskop kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang selalu berubah
tehadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan sebuah bentuk gelombang.

Jadi dengan mempergunakan alat ukur osiloskop kita dapat mengamati nilai dan bentuk gelombang
yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi dengan dengan mempergunakan Amperemeter AC
dan Voltmeter AC kita juga dapat mengamati salah satu nilai yang ditunjukkan oleh arus bolak-balik,
yaitu nilai arus dan tegangan efektif

 Rangkaian dan Tegangan


1. Arus Dan Tegangan Sinusoidal
Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan

membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :

E = Em sinω t

Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :

i = Im sinω t

v = Vm sinω t
Im dan Vm aalah arus maksimum dan tegangan maksimum.

Bentuk kurva yang dihasilkan persamaan ini dapat kita lihat di layar Osiloskop. Bentuk kurva ini disebut
bentuk sinusoid

2. Harga Efektif Arus Bolak-Balik


Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah secara
periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak-balik yang tetap,
yaitu harga efektif. Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan
panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.

Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.

3. Resistor Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik


Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan pada
hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya. Antara kuat arus dan tegangan
tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat arusnya mencapai harga
maksimum pula.
Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I= Imax sint. Karena hambatan kumparan
diabaikan I.R = 0

4. Capasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

andaikan tegangan antara keping-keping capasitor pada suatu saat

V = Vmax sin W t, muatan capasitor saat itu :

Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase dalam hal ini kuat arus lebih
dahulu daripada tegangan.
5. Reaktansi
Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus bolak-
balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari hambatan resistor, maka
hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan hambatan capasitor disebut Reaktansi
Capasitif.

6. Impedanzi
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan
reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian arus bolak-balik yang
didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan capasitor C.Menurut hukum ohm,
tegangan antara ujung-ujung rangkaian :
7. Rangkaian RLC seri
Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :

Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. Tg θ positif, demikian
juga θ positif. Ini berarti tegangan mendahului kuat arus

Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif. Tg θ negatif, nilai θ
negatif. Ini berarti kuat arus mendahului tegangan

Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi. tgθ = 0 dan θ = 0, ini
berarti tegangan dan kuat arus fasenya sama
8. Resonansi
Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai terbesar,
frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi dapat dicari sebagai
berikut :

f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.

9. Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC

Getaran listrik adalah arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi. Getaran listrik dapat
dibangkitkan dalam rangkaian LC. Kapasitor C dimuati sampai tegangan maksimum. Bila saklar ditutup
mengalir arus sesuai arah jarum jam, tegangan C turun sampai nol. Bersamaan dengan aliran arus listrik
timbul medan magnetik didalam kumparan L. Medan magnetik lenyap seketika pada saat tegangan C
sama dengan nol. Bersamaan dengan itu timbul GGL induksi, akibatnya tegangan C naik kembali secara
berlawanan. Karenanya dalam rangkaian mengalir arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah
putar jarum jam. Jadi dalam rangkaian LC timbul getaran listrik yang frekuensinya :
 Sumber Arus Bolak Balik

Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus bolak-
balik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Panas matahari ). Ada pula pembangkit listrik yang sifatnya mudah
dibawa ( portable ).

 Keuntungan Arus Bolak-Balik


Keunggulan utama dari arus bolak balik adalah dalam hal transmisi listrik. Sejak awal, Tesla dan
westinghouse menyadari bahwa agar tenaga listrik menjadi praktis maka harus dapat ditransmisikan
secara efisien dalam jarak yang jauh. Jaman itu, PLTA adalah pembangkit yang paling populer, sementara
sumber air berada pada daerah yang sangat jauh dari pusat beban yang memerlukan jalur transmisi yang
panjang. Baik arus AC maupun DC sama-sama memiliki tahanan yang menyebabkan daya hilang atau
losses dalam proses penghantaran.

Jika dayanya sama, maka semakin tinggi arus maka akan semakin rendah arus yang lewat,
semakin rendah arus yang lewat maka akan semakin rendah rugi-rugi daya yang hilang di penghantar.
Para engineer awal ini menyadari bahwa untuk dapat menghantarkan daya secara efisien dalam jarak
yang jauh maka tegangan harus dinaikkan setinggi mungkin. Saat ini sudah banyak jalur transmisi yang
memiliki tegangan 500 kV atau setara 500.000 Volt. Menaikkan tegangan sebelum dikirim melalui jalur
transmisi dapat dilakukan dengan menggunakan trafo (transformer). Dengan trafo, sangat mudah
menaikkan dan menurunkan tegangan. Sistem DC tidak mampu melakukan ini, dan itulajh keunggulan
utama dari arus bolak balik.

Keuntungan berikut dari arus bolak balik adalah pembangkitannya. Salah satu penemuan paling
penting dari akhir 1800-an adalah generator AC, yang merupakan desain yang sederhana yang dibuat
praktis oleh Westinghouse. Mekanikal; sistem dari generator DC jauh lebih rumit, dan kebanyakan DC
saat ini dihasilkan oleh baterai, sel surya, sel bahan bakar, atau dengan mengkonversi AC ke DC.

Arus AC juga unggul dalam konsumsi daya. Mesin DC memerlukan sikat dan komutator untuk
bekerja, sehingga menjadikannya kompleks dan sulit untuk pemeliharaan. Tesla mematenkan motor
induksi AC praktis yang pertama. Kemudian general electric memproduksinya secara massal. Dalam
waktu cepat mesin ini telah terpasang di pabrik, tambang dan pertokoan. Sekarang ini motor AC sudah
digunakan di rumah tangga untuk pompa air dan pendingin.

Kelebihan lain dari arus bolak balik adalah penggunaannya untuk jenis-jenis lampu modern
seperti lampu neon atau lampu CFL.
3. Penghantar Listrik
Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa
zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik
adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), aluminium (Al), seng (Zn), besi (Fe) berturut-turut memiliki
tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat
mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

Penghantar arus listrik yang biasa digunakan di dunia ini (Maksudnya dunia kelistrikan)
menggunakan dua jenis benda, yakni kawat dan kabel, meski kita juga tahu kalau air, emas dan logam
jenis lainnya juga salah satu penghantar arus listrik, namun kebanyakan belum biasa digunakan dalam
instalasi listrik bangunan rumah dan gedung khususnya di Indonesia.

Kabel yang biasa dijadikan penghantar terbungkus isolasi, biasanya berinti tunggal atau ada juga yang
banyak, ada yang kaku dan ada yang berserabut, ada yang dipasang di udara atau di tanam didalam
tanah, dan masing-masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.

Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan rumah tinggal untuk ialah NYA dan
NYM, pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun
melindungi dari air dan kelembapan yang dapat merusak kabel tersebut .
4. Jenis Jenis Penghantar Listrik
Berikutnya kembali kita ke 5 jenis penghantar arus listrik, kelima jenis penghantar ini digunakan
sesuai fungsinya masing-masing.

1. Penghantar NYA

Biasanya kabel jenis NYA ini hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada
umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal, dalam pemakaiannya pada instalasi listrik
harus menggunakan perlindungan dari pipa union atau paralon/PVC ataupun pipa flesibel.

2. Penghantar NYM

Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki isolasi
luar sebagai pelindung, kabel penghantar ini dalam pemasangan instalasi listrik boleh tidak
menggunakan pipa, namun untuk memudahkan saat penggantian kabel/revisi, sebaiknya pada
pemasangan dalam dinding/beton menggunakan selonsong pipa.

3. Penghantar NYY

Kabel ini merupakan kabel tanah thermoplastic tanpa perisai, NYY biasanya digunakan
untuk kabel tenaga industry, kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis, perlindungannya bisa berupa pipa
atau pasir dan diatasnya diberi batu.

Pada prinsipnya didalam kabel NYY susunannya sama dengan NYM, hanya saja tebal
isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda, warna selubung luarnya
hitam, untuk kabel tegangan rendah tegangan nominal 0,6/1 kV, artinya ; 0,6 kV tegangan
nominal terhadap tanah, 1,0 kV tegangan nominal antar penghantar.
Kegunaan utama dari kabel NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi listrik industry
baik di dalam gedung maupun di alam terbuka, disaluran kabel dan dalam lemari hubung bagi,
apabila diperkirakan tidak aka nada gangguan mekanis, kabel NYY dapat juga ditanam di
dalam tanah asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya
kerusakan mekanis.

4. Penghantar N2XY

Kabel ini merupakan kabel tanah thermoplastic tanpa perisai, kabel N2XY memiliki inti yang
terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi XLPE berpelindung babat tembaga serta
berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang dipasang sejajar pada
suatu system fase tiga.

5. Penghantar NYFGbY

Kbel ini biasanya digunakan apabila ada kemungkinan terjadinya gangguan kabel secara mekanis,
kabel NYFGbY intinya terdiri dari penghantar tembaga dengan isolasi pipa PVC, penggabungan dua
atau lebih inti dilengkapi selubung atau pelindung yang terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat,
perisai dan pembungkus diikat dengan spiral pita baja, untuk menghindari korosi pada pita baja maka
kabel di selubungi PVC warna hitam.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu
titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda
potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara
kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut.
Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus arus
listrik ditulis dalam simbol I (current).

Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :

 Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju
titik berpotensial rendah.
 Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah
mengikuti garis waktu.

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya
arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir
dari kutub positif ke kutub negatif.

Arus bolak-balik hanya pergerakan muatan listrik melalui media yang mengubah berubah arah
secara berkala. Hal ini berbeda dengan arus searah (DC), di mana pergerakan muatan hanya dalam
satu arah dan konstan. Arus (dalam ampere) adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melewati
suatu titik dalam waktu tertentu. Yang menggerakkan arus adalah gaya gerak listrik disebut
tegangan (dalam volt). Jika arusnya bolak balik, maka tegangan juga harus bolak balik, polaritasnya
berubah pada siklus teratur. Jadi pengertian arus bolak balik adalah adalah arus yang polaritasnya
berubah pada siklus yang teratur.

Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik
berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor
yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), aluminium (Al), seng (Zn), besi (Fe) berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi
karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak
digunakan.

2. Saran
Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
dalam rangka peningkatan pemahaman tentang gaya dan energi. Dan bagi penulis-penulis lain
diharapkan agar makalah ini dapat dikembangan lebih lanjut guna menyempurnakan makalah yang
telah dibuat sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
 https://www.gurupendidikan.co.id/arus-listrik/
 https://www.sumberpengertian.id/pengertian-listrik-lengkap
 https://www.gurupendidikan.co.id/listrik-arus-searah/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_searah
 https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_bolak-balik
 https://www.gurupendidikan.co.id/arus-bolak-balik/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Penghantar_listrik
 https://www.panduanlistrik.com/2018/06/5-jenis-penghantar-arus-
listrik.htm

Anda mungkin juga menyukai