LAPORAN BACA
DI SUSUN OLEH :
ABDUL ROHMAN
170810150004
Dalam pemikiran politik Islam dan Kristen ini ada beberapa ilmuan-ilmuan
yang menjelaskan tentang teori politiknya, diantaranya dari Islam ada pemikiran
politik Ibnu Taimiyah dan pemikiran politik Ibnu Khaldun. Di lain pihak ada
pemikir-pemikir Kristen yaitu ada pemikiran politik Santo Agustinus dan
pemikiran politik Thomas Aquinas.
Dalam pemikirannya, politik itu memiliki dasar agama yang berpegang pada
Al-Qur’an dan As-Sunah, mengapa harus demikian ? karena menurutnya suatu
kerusakan itu bisa diatasi apabila umat kembali pada Al-Kiatab dan As-Sunnah.
Politik yang seperti ini menurutnya sangat ideal untuk dilakukan atau di terapkan
untuk mengembalikan umat islam kepada kemuliaan, kekuatan dan kesatuannya
yang pada saat itu sedang mengalami kehancuran yang diakibatkan penyerangan
pasukan Tartar terhadap Bagdad, Syam dan Mesir serta penyerangan pasukan
Salib atas Mesir dan Syam.
Adapun unsur-unsur politik yang berlandaskan agama yaitu:
Yang pertama menunaikan Amanat, hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT pada surah An-Nisa ayat 58 yang berbunyi “Sesungguhnya allah menyuruh
kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil”. Dalam penunaian amanat menurut Ibnu Taimiyah ada
dua hal yaitu kepemimpinan dan harta. Raja atau sultan haru mengangkat para
pejabat berdasarkan kualitasnya, bukan karena kedekatan, uang, atau kedudukan
sosial dan dalam pengelolaan harta atau kekayaan negara itu di kelola dan di
tanggung jawab oleh seruluh umat, bukan hanya tanggungjawab penguasa tetapi
tanggungjawab semua umat.
Yang kedua pelaksanaan Hukum, dalam pelaksanaan hukum pidana Ibnu
Taimiyah membaginya menjadi dua, yaitu hukum pidana yang berkaitan dengan
hak Allah dan hukum pidana yang berkaitan dengan hak manusia. Hukum pidana
yang berkaitan dengan hak Allah yaitu yang manfaatnya berkenaan dengan
seluruh umat, misalnya hukuman bagi penyamun, pencuri, pezina, peminum
minuman keras. Hukum pidana yang berkaitan dengan hak manusia, yaitu
berkenaan dengan hak-hak jiwa, misalnya hukum qisas.
Yang ketiga musyawarah dan perlunya menyelenggarakan pemerintahan.
Musyawarah itu sangat penting, karena selain untuk memecahkan masalah,
musyawarah juga dapat mempererat tali persaudaraan antar umat dan Allah juga
sudah memerintahkannya yang demikian itu kepada para nabinya. Oleh karena itu
untuk melakukan hal-hal tersebut, kita memerlukan suatu pemerintahan yang
dapat mengatur hubungan antar umat dan mengelola urusan umat, dalam hal ini
adalah menjadi sebuah kewajiban agama.
2. PEMIKIRAN POLITIK IBNU KHALDUN (1332-1406)
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa suatu organisasi kemasyarakatan itu
sangat penting, karena tanpanya hidup dari suatu masyarakat tidak akan sempurna
dan yang paling fundamental adalah tiadak akan terwujudnya atau terlaksananya
perintah Allah SWT untuk memakmurkan alam dan mengangkat manusia sebagai
Khalifah di muka bumi ini.
Faktor-faktor geografi yang mempengaruhi politik yaitu :
Hukum Alam, Negara, dan Kekuasaan. Apa itu hukum alam ? yaitu
partisipasi mahluk rasional dalam hukum abadi. Sebagai mahluk rasional maka
manusia memiliki insting dan akal budi merupakan dua esensi kodrati yang
menjadikan manusia mahluk politik. negara merupkan lembaga sosial yang paling
tinggi dan luas yang berfungsi menjamin manusia memenuhi kebutuhan fisiknya.
Negara merupakan suatu sistem tujuan yang hirarkis, yang mana posisinya
paling tinggi memerintah, menata,membimbing dan mengatur yang berada di
bawahnya. Konsep hierarki menjadi sangat penting dalam pemikiran thomas
karena dalam hubungan negara duniawi dengan kekuasaan tuhan harus dipahami
dalam kontes kierarkis. Dan tujuan dari konsep ini adalah kesenangan.
Tugas dan kewajiban penguasa yang utama adalah mengusahakan
kesejahtraan dan kebajikan hidup bersama, oleh karena itu penguasa dituntut
untuk memungkinkan rakyat memenuhi kebutuhan-kebutuhan materialnya, yaitu
kebutuhan sandang, pangan.
Bentuk pemerintahan atau negara yang terbaik menurut Thomas adalah
Monarki, karena pemerintahan yang diperintah oleh satu orang itu akan
memungkinkan terciptanya perdamaian dan persatuan negara dan menetralisir
adanya perbedaan pandangan, tujuan dan cita-cita negara yang plural, serta hal ini
juga sesuai dengan hakikat hukum kodrat yang dimana alam selalu diperintah oleh
satu oknum. Misalnya tubuh manusia yang semua anggota-anggotanya digerakan
oleh satu oknum yaitu hati.
PERADABAN RENAISANS