Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ENUMERASI MIKROBA PEMECAH MINYAK TANAH

OLEH :
ISABELLA CAROLINE
1141620018
KELOMPOK 8

TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2018
ENUMERASI MIKROBA PEMECAH MINYAK TANAH

I. TUJUAN
1. Dapat mengetahui dan memahami perhitungan jumlah bakteri pemecah
minyak tanahdengan metode MPN.
2. Untuk mengidentifikasi mikroba apa yang terdapat dalam sampel.

II. DASAR TEORI


Pertumbuhan mikroba dapat diketahui dengan adanya pertambahan ukuran,
pertambahan jumlah, dan perubahan total kandungan materi selular dari mikroba di
dalam suatu populasi (Hogg 2005). Mengingat hal tersebut, terjadinya pertumbuhan
mikroba dapat diketahui dengan melakukan perhitungan terhadap jumlahnya atau
kandungan biomassanya. Enumerasi mikroba adalah teknik yang digunakan untuk
mengestimasi jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan atau sampel. Pengertian
enumerasi mikorba tersebut menyatakan bahwa jumlah mikroorganisme dalam suatu
bahan sangat bervariasi dan sulit diketahui dengan pasti, sehingga diperlukan cara
perhitungan tertentu untuk mengetahui jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan.
Teknik enumerasi mikroba ada dua yakni metode enumerasi mikroba secara
langsung dan cara tidak langsung.

Enumerasi Mikroba Secara Langsung


Enumerasi mikroorganisme secara langsung merupakan cara perhitungan
terhadap total dari jumlah sel mikroba dalam suatu sampel secara mikroskopik.
Enumerasi secara langsung dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode
perhitungan dengan kamar hitung (Counting chamber) dan perhitungan dengan
preparat olesan (Smear count). Metode perhitungan dengan kamar hitung prinsipnya
mirip seperti perhitungan sel darah merah. Keduanya memakai kamar hitung
hemositometer (haemocytometer) untuk menerima sampel yang sangat kecil yang
disebar di atas kotak-kotak dalam kamar hitung. Selanjutnya, jumlah mikroorganisme
dalam kotak-kotak tersebut dikalikan dengan volume sampel sehingga didapatkan
jumlah mikroorganisme per ml sampel.
Enumerasi Mikroba Secara Tidak Langsung
Perhitungan mikroorganisme secara tidak langsung mempunyai berbagai
metode yang berbeda. Metode-metode yang dapat dilakukan untuk menghitung
mikroorganisme secara tidak langsung antara lain dengan turbidometer, dengan cara
kimia, dengan cara volume total, dengan cara berat kering, dengan kultur tabung
putar, dan enumerasi mikroba dengan metode total plate count (TPC)(Gandjar dkk.
1992). Keuntungan menggunakan metode enumerasi mikroorganisme secara tidak
langsung adalah perhitungan hanya kepada mikroba yang masih hidup sehingga
hasilnya lebih akurat. Kekurangan dalam metode perhitungan tidak langsung adalah
membutuhkan waktu inkubasi yang lama sehingga hasilnya tidak didapat dengan
waktu yang cepat. Perhitungan mikroba secara tidak langsung memiliki sensitifitas
yang tinggi sehingga metode tersebut cocok digunakan untuk deteksi sensitif dari
kontaminasi mikroba pada makanan dan materi yang lain.

Bakteri Pemecah Minyak


Bakteri adalah organisme renik bersel satu, dimana benda-benda organic
menembus seldan dipergunakan sebagai makanan. Apabila jumlah makanan dan gizi
cukup, maka bakteri akancepat berkembang biak sampai sumber makanan tersebut
habis. Bakteri dijumpai di air, tanah,dan udara yang dipengaruhi oleh factor
lingkungan seperti suhu, kelembaban, konsentrasioksigen, keasaman, dan
sebagainya. Bakteri dapat berbentuk bulat, lonjong ataupun berbentuk spiral dengan
diameter sel antara 0.5-3 mikron.
Secara umum mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk merombak
atau mendaur ulang polutan menjadi senyawa yang sederhana sehingga tidak
berbahaya bagi lingkungan dandapat dimanfaatkan oleh organisme lain sebagai
sumber nutrisi. Bakteri mempunyai kemampuanyang tinggi dalam mendegradasi
hidrokarbon minyak bumi sehingga sering digunakan untuk menanggulangi polutan
hidrokarbon.
Bakteri pemecah minyak adalah sekelompok bakteri heterotropik, untuk
pertumbuhan jumlah selnya memerlukan minyak sebagai salah satu sumber nutrisi
dan sumber energy untuk proses metabolism dalam sel. Banyaknya bakteri ini men
unjukkan banyaknya minyak yangtersedia untuk pertumbuhannya. Selain itu bakteri
pemecah minyak juga dikatakan sebagaimikroorganisme yang mampu
memanfaatkan hidrokarbon sebagai sumber nutrisi sangattergantung pada sifat
kimia dari komponen campuran hidrokarbon dan kondisi lingkungan tertentu.
Mikroorganisme dapat hidup dan tumbuh dengan baik di lingkungan sumur
minyak bumi dan di dalam produk-produk hasil olahannya seperti kerosin, bensin,
dan solar. Selain itu pertumbuhan mikroorganisme dapat ditandai dengan terjadinya
peningkatan populasi dan aktivitas mikroorganisme yang dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan kondisi di lingkungan sekitarnya
Pada awalnya, mikroorganisme pendegrasi minyak bumi dianggap hanya
dijumpai padadaerah yang bersinggungan dengan minyak bumi. Bukti yang dating
kemudian menunjukkan bahwa mikroorganisme pendegradasi minyak dapat
tersebar luas di alam. Pada saat ini dikenallebih dari 108 spesies bakteri yang mampu
mendegradasi hidrokarbon diantaranya yaitu :
Pseudomonas, Mycobacterium, Achromobacter, Acinotobacter, Alcaligenes, Flavobacterium,
Nocardia, Vibrio, dan Bacillus.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Minyak tanah
2. Air limbah
3. Yeast ekstrak 0,01 gram
4. K2HPO4 0.10 gram
5. KNO3 0,10 gram
6. Akuades 1000ml

IV. CARA KERJA


Dimasukkan yeast ekstrak, K2HPO4, KNO3, dan akuades pada 15 tabung
masing masing 10ml.

Disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit, pada suhu 121°C dengan tekanan
1,5 atm

Setelah media disterilkan kemudian dibagi 3, sehingga masing-masing bagian 3


tabung yang berisi 10ml media steril.

Diambil masing masing 10ml, 1ml, dan 0,1ml, air sawah dan dimasukan ke
dalam 3 tabung I, 3 tabung II, 3 tabung III.

Ditambahkan 2ml minyak tanah steril.

Diinkubasikan pada suhu kamar selama 7 hari.

Tabung yang menunjukkan reaksi positif, bila di lapisan batas antara air dan
minyak terdapat lender putih.

Dicatat semua tabung yang menunjukkan reaksi positif,dari ke 3 kelompok di


atas dan hasilnya dilihat pada tabel MPN.
V. DATA PENGAMATAN

Berikut data pengamatan pada suhu ruang :

Air sawah Simplo Duplo Triplo


0.1ml (A) _ _ _
1ml (B) + + +
10ml (C) + + +
Keterangan :

+sedikit minyak, terdapat lapisan


- banyak minyak, tidak terdapat lapisan

 Gambar Pengamatan :

Perbandingan hasil 0.1ml (A), 1ml (B), 10ml (C)


VI. PEMBAHASAN
Praktikum perhitungan jumlah bakteri pemecah minyak tanah ini
bertujuan untuk mempelajari jumlah dan jenis bakteri pemecah minyak tanah
dengan metode Most Probable Number (MPN). Dalam praktikum ini dilakukan 3
macam pengenceran yaitu 0.1 ml, 1 ml, dan 10 ml dengan menggunakan air sawah.
Tiap pengenceran diberi sampel air secara aseptis kemudian dilakukan
pencampuran menggunakan vortex agar bakteri tersebar merata. Kemudian
diberikan minyak diatas sampel sebanyak 2ml. Jangan dicampur agar minyak tetap
berada di atas dan dilakukan inkubasi suhu ruang selama ±7 hari agar bakteri bisa
memakan nutrisi minyak di atas medium.
Jumlah bakteri pemecah hidrokarbon mempunyai korelasi positif dengan
kandungan hidrokarbon dari lingkungan hidupnya. Hubungan semacam itu
tidak tampak pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa bakteri
minyak memang ada dalam dalm sampel air dengan jumlah tertentu.
Dilihat dari data pengamatan yang dilakukan secara triplo, pada tabung A (air
sawah 0.1ml) masih terdapat banyak minyak dan tidak terdapat lapisan di antara air
dengan minyak, hal ini menandakan tidak adanya bakteri pemecah minyak dalam
penambahan 0.1ml tersebut. Kemudian diamati pada tabung B (air sawah 1ml) ada
terdapat sangat sedikit lapisan diantara minyak dengan air, hal ini berarti terdapat
sedikit bakteri pemecah minyak pada penambahan 1ml. Setelah itu diamati tabung C
(air sawah 10ml) terdapat lapisan dan minyak yang semakin sedikit, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat bakteri pemecah minyak pada penambahan 10 ml.
Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak air sawah yang dimasukkan pada
tabung, semakin minyak tanah mudah terhidrolisis atau mudah terurai. Di dalam
sampel air sawah yang dimasukkan mengandung mikroba pemecah minyak tanah,
mikroba-mikroba yang mungkin berperan adalah mikroba yang dapat mendegradasi
hidrokarbon diantaranya yaitu :
Pseudomonas, Mycobacterium, Achromobacter, Acinotobacter, Alcaligenes, Flavobacterium,
Nocardia, Vibrio, dan Bacillus.
Untuk perhitungan MPN, pada tabung seri A tidak ada yang positif dari ketiga
tabung, pada tabung seri B ketiga tabung menghasilkan pertumbuhan positif, dan
pada tabung seri C ketiga tabung menghasilkan pertumbuhan positif juga. Kombinasi
tabung yang positif menjadi 3-3-0. Setelah dicocokkan dengan tabel yang
menunjukkan nilai MPN, hasilnya adalah sebagai berikut :

Kombinasi 3 – 3 – 0
Nilai MPN dari tabel MPN 3 seri = 2.40

MPN mikroba = nilai MPN x 1/pengenceran tabung yang ditengah


= 2.40 x 1/10^-3 = 2.40 x 10 ³
VII. KESIMPULAN
Dari paktikum yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan :

1. MPN mikroba yang diperoleh = 2.40 x 10 ³


2. Semakin banyak air sawah yang dimasukkan pada tabung, semakin
minyak tanah mudah terhidrolisis atau mudah terurai. Dan di dalam
sampel air sawah yang dimasukkan mengandung mikroba pemecah
minyak tanah yang mungkin berperan adalah mikroba yang dapat
mendegradasi hidrokarbon diantaranya yaitu :
Pseudomonas, Mycobacterium, Achromobacter, Acinotobacter, Alcaligenes, Flav
obacterium, Nocardia, Vibrio, dan Bacillus.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta
Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar mikrobiologi.
Gandjar, I., I.R. Koentjoro., W. Mangunwardoyo. & L. Soebagya. 1992. Pedoman
praktikum mikrobiologi dasar.
https://kupdf.com/download/analisis-bakteri-pemecah-minyak-
tanah_59674769dc0d60a245a88e80_pdf, diakses pada 24 februari 2018
http://www.generasibiologi.com/2016/11/enumerasi-mikroorganisme-mikroba-
bakteri-adalah.html, diakses pada 24 februari 2018

Anda mungkin juga menyukai