Anda di halaman 1dari 5

1.

AKTUALISASI PANCASILA

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, aktualisasi diambil dari kata


actual yaitu “betul – betul ada (terlaksana)”. Jadi aktualisasi Pancasila adalah
mengaplikasikan atau mewujudkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia mengandung konsekuensi


setiap aspek dalam penyelenggaraan negara dan sikap dan tingkah laku bangsa
Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara harus berdasar pada nilai – nilai
Pancasila. Hakikat Pancasila adalah bersifat universal, tetap dan tidak
berubah. Nilai – nilai tersebut perlu dijabarkan dalam setiap aspek dalam
penyelenggaraan negara dan dalam wujud norma – norma baik norma hukum,
kenegaraan, maupun norma – norma moral yang harus dilaksanakan oleh setiap
warga negara Indonesia.

Permasalah pokok dalam aktualisasi Pancasila adalah bagaimana wujud


realisasinya itu, yaitu bagaimanna nilai – nilai pancasila yang universal itu
dijabarkan dalam bentuk – bentuk norma yang jelas dalam kaitannya dengan
tingkah – laku semua warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta dalam kaitannya dengan segala aspek penyelenggaraan
negara.

Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah
sebagai individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Kesepakatan kita
sebagai suatu kesepakatan yang luhur untuk mendirikan negara Indonesia yang
berdasarkan pada Pancasila mengandung konsekuensi bahwa kita harus
merealisasikan Pancasila itu dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan
tingkah – laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa
Indonesia merealisasikan Pancasila adalah merupakan suatu keharusan
moral maupun yuridis. maupun yuridis. maupun yuridis. maupun yuridis.

2. AKTUALISASI PANCASILA DALAM MASYARAKAT

3. FUNGSI DAN PERAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Makna Pancasila, memiliki fungsi dan peranan yang luas dalam kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara. Pancasila sebagai dasar negara indonesia dan pandangan hidup
bangsa indonesia merupakan sebuah tuntunan bagi setiap elemen-elemen negara yang
wajib dijadikan pedoman dalam hidup.

Fungsi dan Peranan Pancasila adalah sebagai berikut


 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia : Hal ini berarti, Pancasila berfungsi
dan berperan memberikan gerak atau dinamika, serta membimbing ke arah tujuan
guna mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila sebagai jiwa bangsa yang lahir
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia : Hal ini berarti, Pancasila
berfungsi dan berperan dalam menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia yang
dapat dibedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal
perbuatan bangsa Indonesia.
 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia : Pancasila berfungsi dan
berperan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara atau penyelenggara
negara. Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam Pembukaan UUD NRI
(Negara Republik Indonesia) Tahun 1945 Alinea IV dan sebagai landasan
konstitusional.
 Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara : DI dalam Pasal
2 UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang menyatakan "Pancasila merupakan sumber segala hukum negara".
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Aline IV. Menempatkan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga
setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
 Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur : Pancasila sebagai perjanjian luhur berarti
bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI (sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia)
yang menetapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945.
 Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia : Pancasila yang
dirumuskan dan terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, memuat cita-
cita dan tujuan nasional (Alinea II dan IV). Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia,hal
tersebut lalu dijabarkan ke dalam tujuan pembangunan nasional. Dengan kata lain,
Pembukaan UUD NRI Tahun1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi, yaitu
Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia.
 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia : Dalam hal ini Pancasila
disebut dengan way of life, weltanschauung, pandangan dunia, pegangan hidup,
pedoman hidup, dan petunjuk hidup. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan sebagai
petunjuk sehari-hari. Artinya, Pancasila diamalkan dalam hidup sehari-hari. Dengan
demikian, Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas
hidup dan kehidupan dalam segala seperti yang terpancar pada sila Pancasila yang
tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
 Pancasila Sebagai Moral Pembangunan : Hal ini mengandung maksud nilai-nilai
luhur Pancasila (norma-norma yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945) dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam
evaluasinya.
 Pembangunan Nasional Sebagai Pengamalan Pancasila : Pancasila di samping
sebagai dasar negara juga merupakan tujuan nasional. Tujuan ini dapat diwujudkan
melalui pembangunan nasional. Dengan perkataan lain, untuk mewujudkan nilai-nilai
luhur Pancasila harus dilaksanakan pembangunan nasional di segala bidang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
4. Nilai Nilai yang Terkandung dalam Sila Pancasila
pada MASYARAKAT
A) Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama, yakni “Ketuhanan yang Maha Esa” mengandung pengertian bahwa bangsa
Indonesia mempunyai kebebasan untuk meng anut agama dan menjalankan ibadah
yang sesuai dengan ajaran agamanya. Sila pertama ini juga mengajak manusia
Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
antarsesama manusia Indonesia, antarbangsa, maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan
yang lainnya. Dengan demikian, di dalam jiwa bangsa Indonesia akan timbul rasa saling
menyayangi, saling menghargai, dan saling meng a yomi.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama antara lain sebagai berikut.

1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang
Mahasempurna.
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menjalankan semua
perintah-Nya, dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
3. Saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang berbeda-beda.
4. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

B) Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengandung
pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diper-lakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya,
sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku ras, dan
keturunan.
Dengan demikian, pada sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” terkandung nilai-nilai
sebagai berikut.

1. Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia.


2. Pengakuan terhadap keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia
diciptakan Tuhan.
3. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat perlakuan yang adil
terhadap sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa agar tidak berbuat semena-mena terhadap
orang lain.

C) Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


Makna “Persatuan Indonesia” dalam sila ketiga Pancasila adalah suatu wujud kebulatan
yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya,
dan pertahanan keamanan yang semuanya terwujud dalam suatu wadah, yaitu
Indonesia.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga, antara lain sebagai berikut.

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan


negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa serta rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara.
3. Pengakuan terhadap keragaman suku bangsa dan budaya bangsa dan sekaligus
mendorong ke arah pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Sila Keempat: kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

D) SILA KE EMPAT : KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
Setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Oleh
karena itu, setiap kegiatan peng ambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
bersama terlebih dahulu selalu mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut dilakukan dengan semangat
kekeluargaansebagai ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.

1. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat, antara lain sebagai berikut.
Kedaulatan negara ada di tangan rakyat.
2. Manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau
golongan.
5. Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambil keputusan.

E) Sila kelima: keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia


Keadilan merupakan salah satu tujuan negara republik Indonesia selaku negara hukum.
Penegakan keadilan akan membuat kehidupan manusia Indonesia, baik selaku pribadi,
selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi aman, tenteram, dan
sejahtera.

Upaya untuk mencapai ke arah itu memerlukan nilai keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga
negara Indonesia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan status sosial
ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain sebagai berikut.

a) Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama meliputi


bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional.
b) Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
c) Bersikap adil dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.
d) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang terpuji yang senantiasa mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
e) Cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual.
http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/05/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-sila.html

http://www.artikelsiana.com/2015/03/fungsi-peranan-pancasila-pancasila-fungsi.html

1.

1.

Anda mungkin juga menyukai