Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

“PERAWATAN LUKA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK BESAR IRD

1. Fahmila U. Pilomonu 7. Natalia Makuta


2. Farah Mahmud 8. Moerdiono Iyabu
3. Indra Suleman 9. Nenty Rauf
4. Isma Abdul Gani 10. Oktaviani Podungge
5. Larasasty Hunowu 11. Ratnawati
6. Nuriwin M. Mohune 12. Theresya Pratiwi Koniyo

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2019
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Judul : Perawatan Luka


2. Ketua :
a. Nama :
b. Program Studi : Profesi Ners
c. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Gorontalo
d. Alamat Institusi : Jln. Prof Dr. H. Mansoer Pateda, Desa Pentadio
Timur, Kec Telaga Biru, Kab Gorontalo
3. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota : 12 orang
b. Nama Anggota : Fahmila U. Pilomonu
Farah Mahmud
Indra Suleman
Isma Abdul Gani
Larasasty Hunowu
Moerdiono Iyabu
Nuriwin M. Mohune
Natalia Makuta
Nenty Rauf
Oktaviani Podungge
Ratnawati
Theresya Pratiwi Koniyo
c. Lokasi Kegiatan : Ruang IGD RSUD Prof Dr H Aloei Saboe

Mengetahui :

Preseptor Klinik Preseptor Klinik

( ) ( )

Preseptor Akademik

( )
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Izin, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan penyusunan proposal pendidikan kesehatan dengan judul
“perawatan luka” di ruang IGD RSUD Prof Dr H Aloei Saboe

Kami selama menyelesaikan proposal ini banyak mendapatkan bantuan dari


berbagai pihak. Dan melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada :

1. Preseptor Klinik IRD Bedah Ns. Arifin Umar, M.Kep


2. Preseptor Klinik IRD Interna Ns. Lisiomeri Tumewu, S.Kep
3. Preseptor Klinik IRD Anak Ns. Agus Salim Dali, S.Kep
4. Preseptor Akademik Ns. Pipin Yunus, M.Kep
5. Preseptor Akademik Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep
6. Preseptor Akademik Ns. Andi Nuraina Sudirman, M.Kep
7. Teman- teman profesi ners angkatan X dan yang teristimewa teman-
teman kelompok yang selalu menjaga kekompakkan selama ini

Kami menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari


kesempurnaan, namun demikian kami telah berusaha semaksimal mungkin, untuk
itu segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaannya. Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami berharap
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Gorontalo, November 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang
kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek
perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan
manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien,
dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolic
semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai
kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar
proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal (Aninim, 2011).
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang
dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang
tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama
perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu yang lain yang harus
dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost effectiveness.
Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut. Hal
ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam
perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai perawatan luka
kepada pasien dan keluarga yang berada di lingkungan IRD RSUD Prof.
DR. H. Aloei Saboe diharapkan pasien dan keluarga dapat cara
perawatan luka yang benar yang dapat dijangkau dan bisa menekan
angka kematian disebabkan oleh infeksi dari luka.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan ini diharapkan :
a. Pengertian perawatan luka
b. Penyebab munculnya luka
c. Tanda dan Gejala munculnya luka
d. Hal-hal yang dapat membantu penyembuhan luka
e. Manfaat perawatan luka
f. Langkah-langkah perawatan luka

C. Sasaran
Sasaran dalam pendidikan kesehatan ini yaitu seluruh pasien dan keluarga
yang berada di lingkungan IRD Prof DR. H. Aloei Saboe.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan sasarannya yaitu :
1. Masyarakat yang berada di lingkungan Prof DR. H. Aloei Saboe
2. Jumlah peserta 10 sampai lebih masyarakat
3. Keadaan umum baik
4. Klien dapat duduk
5. Peserta kooperatif

B. Prinsip pembelajaran pendidikan kesehatan


Prinsip Pendidikan Kesehatan adalah sebuah proses ketidaktahuan
menjadi tahu, memahami, kesehatan adalah proses mengajarkan belajar,
perubahan dari dan mengerti. Pendidikan konsep kesehatan yang
direncanakan dengan sadar untuk memberi informasi sehingga meningkatkan
pengetahuan dan pemahanan serta ketrampilan dalam bidang kesehatan.
Melalui proses belajar ini diharapkan menumbuhkan kesadaran
pembelajar (pelaku proses belajar) dan memengaruhi perilaku. Adapun
prinsip pendidikan kesehatan, antara la in:
a. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas tetapl
merupakan kumpulan pengalaman di mana sa.ja dan kapan saja
sepanjang dapat memengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan
sasaran Pend idikan.
b. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh
seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran
pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah
lakunya sendiri
c. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan
sasaran individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat
mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri
d. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah
sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tu.iuan yang telah diteta
pkan.
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Metode Pembelajaran
Dalam pelaksaanaan pendidikan kesehatan dengan judul “perawatan luka”
menggunakan metode pembelajaran :
1. Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan
kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah
ini hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai alat belajar yang
paling dominan. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato. Dalam
proses pembelajaran disekolah, tujuan metode ceramah adalah
menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian,
prinsip- prinsip) yang banyak serta luas.
2. Metode tanya jawab merupakan metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersipat two way traffic sebab pada
saat yang sama terjadi dialog dua orang yang membahas suatu masalah,
salah seorang bertanya salah satunya menjawab atau sebaliknya, dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara lansung
antara keduannya. Metode tanya jawab termasuk metode yang digunakan
oleh manusia dalam proses pembelajaran. Bertanya memiliki peranan
penting dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan yang tersusun dengan
baik dan tehnik pengajuan yang tepat akan meningkatkan partisipasi
masyarakat terlebih oragtua yang hadir untuk bertanya, membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap permasalahan yang sedang
dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif masyarakat
dan memusatkan perhatian masyarakat terhadap masalah yang sedang
dibahas.
3. Metode evaluasi. Pada saat selesai dilakukan pendidikan kesehatan perlu
untuk melakukan evaluasi dengan maksud untuk memastikan apakah
selama penyampaian materi masyarakat mendengarkan dan
memahaminya atau tidak dan untuk bisa mencapai tujuan pendidikan
kesehatan yang optimal

B. Media pembelajaran
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan kesehatan ini
yaitu : Leaflet, dan banner
1. Leaflet Merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan melalui
lembaran yang dilipat. Keuntungan menggunakan media ini antara lain :
sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri serta praktis karena
mengurangi kebutuhan mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat
santai dan sangat ekonomis, berbagai informasi dapat diberikan atau
dibaca oleh anggota kelompok sasaran, sehingga bisa didiskusikan, dapat
memberikan informasi yang detail yang mana tidak diberikan secara lisan,
mudah dibuat, diperbanyak dan diperbaiki serta mudah disesuaikan
dengan kelompok sasaran.
Sementara itu ada beberapa kelemahan dari leaflet yaitu : tidak
cocok untuk sasaran individu per individu, tidak tahan lama dan mudah
hilang, leaflet akan menjadi percuma jika sasaran tidak diikutsertakan
secara aktif, serta perlu proses penggandaan yang baik. (Lucie, 2005)
2. Banner adalah salah satu media promosi yang dicetak dengan Print
Digital yang umumnya berbentuk Potrait atau Vertikal. Banner adalah
bentuk penyederhanaan dari Baliho.
C. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :
 Memberi salam dan perkenalan - Menjawab
 Kontrak waktu salam
 Menjelaskan pokok bahasan - Mendengarkan
 Mengungkapkan tujuan pembelajaran
2. 15 Kegiatan inti:
menit  Penyuluh memberikan ceramah sesuai - Mendengarkan
dengan materi penyuluhan - Bertanya
 Sasaran menyimak penyuluhan - Menjelaskan
 Sasaran menyimak penjelasan dari
penyuluh tentang pengertian
Pneumnia
 Sasaran menyimak penjelasan dari
penyuluh mengenai cara perawatan
luka
 Sasaran menyimak penjelasan dari
penyuluh langkah-langkah merawat
luka
 Sasaran menyimak penjelasan dari
penyuluh tentang Cara perawatan dan
pencegahan luka
 Sasaran mengemukakan hal-hal yang
belum dipahami
 Sasaran menyimak penjelasan dari
penyuluh tentang hal-hal yang belum
dipahami
3. 10 Kegiatan penutup: - Mendengarkan
menit  Penyuluh mengevaluasi materi yang - Menjawab
telah diberikan dengan memberikan salam
pertanyaan berupa:
1. Pengertian perawatan luka
2. Cara penanganan pelaksanaan
perawatan luka
 Sasaran menjawab pertanyaan
penyuluh sebagai evaluasi
 Penyuluh menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
 Memberi salam

D. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan judul perawatan luka akan
dilaksanakan pada hari Jum’at 22 Novemer 2019 pada pukul 09.00 bertempat
di IGD RSUD Prof Dr H Aloei Saboe

E. Faktor resiko terjadinya hambatan


Faktor resiko yang mungkin akan terjadi yang menghambat pelaksanaan
pendidikan kesehatan yaitu : pada waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan
juga bertepatan dengan waktu pelayanan pasien

F. Antisipasi meminimalkan hambatan


Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan dilaksanakan pada pukul 09.00
untuk mengantisipasi kesesuaian waktu pemeriksaan dan pelayanan, agar
setelah pasien selesai dilakukan pemeriksaan bisa untuk mendengarkan dan
memahami penjelasan mengenai pendidikan kesehatan

G. Pengorganisasian
1. Tim Pelaksana
a. Preseptor Klinik : Ns. Arifin Umar, M.Kep
Ns. Lisiomeri Tumewu, S.kep
Ns. Agus Salim Dali, S.kep
b. Preseptor Akademik : Ns. Pipin Yunus, M.Kep
Ns. Haslinda Damnsyah, M.Kep
Ns. Andi Nuraina Sudirman, M.Kep
c. Moderator : Moerdiono Iyabu
Tugas :
− Membuka kegiatan pendidikan kesehatan dan memperkenalkan diri
− Memandu jalannya acara, dan memandu jalannya diskusi
b. Pemateri : Ratnawati
Tugas :
− Menyampaikan informasi materi sesuai yang tersedia pada banner
dan leaflet yang dibagikan
d. c. Fasilitator :
Farah Mahmud
Indra Suleman
Isma Abdul Gani
Larasasty Hunowu
Nuriwin M. Mohune
Nenty Rauf
Oktaviani Podungge
Natalia Makuta
Theresya Pratiwi Koniyo
Tugas :
− Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, , membantu
moderator memfasilitasi peserta untuk berperan aktif
d. Observer : Fahmila Utary Pilomonu, S.Kep
Tugas :
− Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal
dan non verbal selama kegiatan berlangsung
Setting Tempat
Keterangan :
= masyarakat = moderator dan pemateri

= Observer = Fasilitator

H. Metode evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta penyuluhan
- Tes awal
Apa yang dimaksud dengan perawatan luka
- Tes akhi
Bagaimana cara pelaksanaan perawatan luka
2. Observasi
- Respon ibu dan audien saat diberi pertanyaan
- Ibu dan audien antusias atau tidak
- Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak
- Proses kegiatan mulai dari awal hingga akhir acara penyuluhan

I. Alat evaluasi
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini alat yang digunakan pada saat
evaluasi yaitu
1. Interview atau sering disebut juga wawancara mempunyai definisi suatu
proses komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang
digunakan adalah cara verbal dan nonverbal dan mempunyai tujuan
tertentu yang spesifik. Ada dua macam tipe tujuan interview. Pada
pendidikan kesehatan untuk mengetahui lebih terkait pada adanya
permasalahan dan mencari penyelesaiannya.
2. Observasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku melihat
atau mengamati individuatau kelompok secara langsung.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas


praktek profesi keperawatan gadar. semoga dengan adanya kegiatan pendidikan
kesehatan mengenai perawatan luka dapat membuka pemikiran masyarakat untuk
mengetahui lebih banyak lagi mengenai perawatan luka
B. Evaluasi Struktur
1. Pemberitahuan pada pasien yang berada di IGD RSUD Prof Dr H Aloei
Saboe bahwa akan dilakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan
luka 1 jam sebelumnya
2. Materi, media pendidikan kesehatan tersedia
3. Preplanning dikonsulkan kepembimbing 1 hari sebelum pendidikan
kesehatan
4. Tempat penkes di IGD RSUD Prof Dr H Aloei Saboe

C. Evaluasi Proses
1. Pasien kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah
ditetapkan
3. Mahasisiwa bertugas sesuai perannya
4. Pasien dan keluarga kooperatif dalam diskusi atau tanya jawab

D. Evaluasi Hasil
1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara perawatan luka
2. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara perawatan luka
3. keluarga mampu menyebutkan apa saja cara yang bisa dilakukan dirumah
dalam hal cara perawatan luka
4. Keluarga mampu melakukan cara perawatan luka dirumah

Anda mungkin juga menyukai