Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Turunan fungsi (diferensial) ialah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f

menjadi f’ yang memiliki nilai yang tidak beraturan. Turunan ( diferensial ) dipakai sebagai suatu alat

untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.

Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh

Sir Isaac Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm

Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nilai maksimum dan nilai minimun suatu fungsi?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi naik dan fungsi turun ?
3. Apa yang dimaksud dengan titik ekstrim ?
4. Apa yang dimaksud dengan kecekungan ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui nilai maksimum dan nilai minimun dari fungsi Interval Tertutup
2. Untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun dari suatu fungsi
3. Untuk mengetahui titik ekstrim dengan menguji turunan pertama
4. Untuk mengetahui kecekungan dengan uji turunan kedua
5. Dapat menggambarkan sketsa grafik suatu fungsi

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Maksimum dan Minimum dari Fungsi pada Interval tertutup

Di dalam terapan, kita sering dihadapkan dengan masalah mencari nilai maksimum

(terbesar) atau minimum dari suatu besaran. Untuk itu kita terlebih dahulu memahami

defenisi dari nilai maksimum dan minimum suatu fungsi pada interval tertutup.

Defenisi ;
Jika d dalam interval tertutup [a,b], maka f(d) dikatakan nilai maksimum dari fungsi f(x)
pada [a,b] jika f(d) ≥ f(x) untuk semua x dalam [a,b],
Jika c dalam interval tertutup [a,b], maka f(c) dikatakan nilai minimum dari fungsi f(x)
pada [a,b] jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x dalam [a,b].

Berdasarkan defenisi di atas, jika f(c) adalah nilai minimum dan f(d) adalah nilai
maksimum dari f(x) pada [a,b] maka f(c) ≤ f(x) ≤ f(d), untuk semua x dalam [a,b].
Dan secara geometri (c,f(c)) merupakan titik terendah dan (d,f(d)) merupakan titik
tertinggi pada kurva y = f(x).

Contoh,
Tentukan nilai maksimum dan minimum fungsi f(x) = 𝑥 2 − 4𝑥 dalam interval [-2,0].
Penyelesaian ;
f’(x) = 2x – 4
f”(x) = 0
2x – 4 = 0
X=2

Langkah 1. Menentukan nilai stasioner jika stasioner dicapai pada x dalam interval
f(x) = 𝑥 2 − 4𝑥
f(2) = 4 – 8
f(2) = -4

Langkah 2.
Menentukan nilai nilai fungsi pada batas batas interval
Untuk x = -2 untuk x = 0

2
f(-2) = 4 + 8 f(0) = 0
f(-2) = 12
jadi nilai maksimumnya adalah 12, dan nilai minimumnya adalah 0 dengan 0 ≤ X ≤ 12

contoh 2.
Sebuah roket ditembakkan keatas, dalam waktu t detik tinggi roket dapat dirumuskan
dengan h(t) = 400t - 5𝑡 2 dalam satuan meter. Tentukan ninai t agar roket mencapai tinggi
maksimum.
Penyelesaian ;
Untuk tinggi maksimum, maka h’(t) = 0
h’(t) = 400 – 10t
400 – 10t = 0
t = 40
Tinggi maksimum roket dicapai apabila t = 40 detik dengan ketinggian,
h(40) = 400 ( 40 ) – 5 (402 )
h(40) = 16.000 – 9.000
h(40) = 7.000 meter

2. Fungsi Naik dan Fungsi Turun dan Teorema Nilai Rata Rata
A. Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Dari gambar di atas, f(x) naik pada suatu interval jika f’(x) > 0,
dan f(x) turun pada interval jika f’(x) < 0
Hal ini berarti bahwa;

Jika f’(x) > 0 grafik y = f(x) naik dalam peninjauan dari kiri ke kanan. Dan jika f’(x) < 0
grafik itu turun dalam peninjauan dari kiri ke kanan.

3
Defenisi ;
Fungsi f naik pada interval I = (a,b) jika f(𝑥1 ) < f(𝑥2 ) untuk semua pasangan bilangan
𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐼 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥1 < 𝑥2
Fungsi f naik pada interval I = (a,b) jika f(𝑥1 ) < f(𝑥2 ) untuk semua pasangan bilangan
𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐼 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥1 < 𝑥2

Coba kita amati gambar berikut.

Titik P1 adalah titik sembarang pada grafik yang terletak pada selang (0, a),
titik P2 adalah titik sebarang pada grafik yang terletak pada selang (a, b) dan
titik P3 adalah titik sebarang pada grafik yang terletak pada selang (b, c). Apabila anda
membuat garis singgung di P1, P2, dan P3 yang diberi nama g1, g2, dam g3 maka garis
singgung g1 memiliki gradien positif (condong ke kanan), garis singgung g2 memiliki
gradien negatif (condong ke kiri), dan garis singgung g3 memiliki gradien positif
(condong ke kanan).

4
Gradien garis singgung d suatu titik pada grafik dapat ditentukan dengan turunan

fungsi. Untuk fungsi naik dan fungsi turun memenuhi teorema berikut. Misalkan fungsi

f dapat diturunkan pada selang terbuka (a, b).

Contoh soal 1 :

Periksa naik atau turunnya fungsi fungsi berikut;

1. f(x) = –x2 pada selang (0,1)


2. f(x) = 10x – x2 pada selang (0,10)

Pembahasan :

1. f(x) = – x2 maka f '(x) = –2x.

Misalkan, p anggota (0, 1) sehingga 0 < p < 1.


f '(p) = –2p < 0 untuk p > 0 sehingga f(x) = x2 pada selang (0, 1) merupakan fungsi
turun.

2. f(x) = 10x – x2 maka f '(x) = 10 – 2x.

Misalkan, p anggota (0, 10) sehingga 0 < p < 10.


f '(p) = 10 – 2p > 0 untuk p < 5 dan f '(p) = 10 – 2p < 0 untuk p > 5.
Dengan demikian, f(x) = 10x – x2 pada selang (0, 10) merupakan fungsi naik dan fungsi
turun.

Contoh Soal 2

Jika f(x) = 𝑥 3 + 6𝑥 2 + 9𝑥 + 3, carilah dimana f naik dan f turun..

Pembahasan

F’(x) = 3𝑥 2 + 12𝑥 + 9

F’(x) = 3(x + 3)(x + 1)

Kita perlu menentukan (x + 3)(x + 1) > 0, dan (x + 3)(x + 1) < 0 terdapat titik pemisah -

3 dan -1 dan 0. Sehingga terdapat selang (-∞,-3); (-3,-1), dan (-1,∞). Dengan memakai

5
titik uji diperoleh f(x) > 0 pada interval awal dan interval ahir, sedangkan pada interval

tengah memperole f(x) < 0. Yang berarti bahwa pada interval awal dan terahir adalah

fungsi naik, dan pada interval tengah adalah fungsi turun. Atau pada interval (-∞,-3),

(-1,∞) adalah fungsi naik dan pada interval (-3,-1) adalah fungsi turun.

B. Teorema Rata-Rata

Teorema Rolle
Misalkan fungsi f kontiniu pada interval tertutup [a, b] dan terdiferensialkan
pada interval interval buka (a, b). Jika f(a) = f(b), maka terdapat minimal satu
bilangan c dalam (a, b) sedemikian sehingga f ’(c) = 0.

Contoh 1,
Misalkan f(x) = x4 – 2x². Tentukan semua nilai c pada selang (–2, 2) sedemikian
sehingga f ’(c) = 0.

Pembahasan;
Perhatikan bahwa fungsi yang diberikan memenuhi kondisi dalam Teorema Rolle,
yaitu bahwa f kontinu pada selang [–2, 2] dan terdiferensialkan pada selang (–2,
2). Selanjutnya, karena f(–2) = f(2) = 8, kita dapat menarik kesimpulan bahwa ada
minimal satu nilai c dalam (–2, 2) sedemikian sehingga f’(c) = 0.
f’(x) = 4𝑥 3 − 4𝑥 = 0
4x(x -1)(x + 1) = 0
Diperoleh nilai x = -1, x = 0 dan x = 1

Sihingga pada interval (-2,2) akan memberikan nilai nol pada turunan fungsi pada
tiga nilai yang berbeda seperti pada gambar berikut;

6
Teorema Nilai Rata Rata

Jika f kontinu pada selang tertutup [a, b] dan terdiferensialkan pada selang buka

(a, b), maka ada suatu bilangan c dalam (a, b) sedemikian sehingga

untuk suatu bilangan c dalam (a,b)

Contoh soal

Ada dua mobil patroli yang diam dilengkapi dengan radar dan terpisah, dengan
jarak 5 km pada jalan raya. Ketika sebuah truk melintasimobil patroli yang pertama,
kecepatannya adalah 55 km/jam. Empat menit kemudian, ketika truk melewati mobi
patroli yang kedua kecepatannya adalah 50 km/jam. Buktikan bahwa kecepatan truk
tersebut lebih dari 55 km/jam pada suatu waktu selama 4 menit terbut.

Pembahasan;

Pada saat truk melewati mobil patroli pertama berarti t = 0, waktu ketika truk tersebut
melewati mobil patroli kedua adalah

7
1
T = 4/60 = 15 𝑗𝑎𝑚

Dengan memisalkan jarak adalah s(t) dalam satuan km, maka pada saat t = 0 maka
s(0) = 0, dan pada saat t = 1/15 jam = 5 km.

1
𝑠( )−𝑠(0) 5−0
15
Sehingga kecepatan rata rata truk tersebut 1 = 1 = 75 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚, hal ini
−0
15 15
menunjukkan bahwa truk tersebut melaju lebih besar dari 55 km/jam pada waktu
selama 4 menit.

3. Uji Turunan Pertama untuk Titik Ekstrim

Teorema Uji Turunan Pertama Ekstrim lokal

Misalkan c suatu nilai kritis fungsi f yang kontinu pada selang buka I yang memuat c.

Jika f terdiferensialkan pada selang tersebut, kecuali mungkin pada c, maka f(c) dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Jika f’(x) berubah dari negatif menjadi positif pada c, maka f memiliki
nilai minimum lokal pada (c, f(c)).
2. Jika f ’(x) berubah dari positif ke negatif pada c, maka f memiliki nilai maksimum
lokal pada (c, f(c)).
3. Jika f ’(x) bernilai positif pada kedua sisi c atau negatif pada kedua sisi c,
maka f(c) bukanlah minimum lokal ataupun maksimum lokal.

8
Contoh Soal

Tentukan nilai ekstrim lokal f(x) = ½ x – sin x dalam selang (0, 2π).

Pembahasan

Perhatikan bahwa f kontinu pada selang (0, 2π). Turunan f adalah f ’(x) = ½ – cos x.
Untuk menentukan nilai kritis f dalam selang ini, kita tentukan pembuat nol f’(x).

F’(x) = ½ - cos x

½ - cos x = 0

Cos x = ½

𝜋 5𝜋
Maka x = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3

Karena tidak ada titik sedemikian sehingga f ’ tidak ada, kiyta dapat menyimpulkan

bahwa hanya x = π/3 dan x = 5π/3 yang menjadi titik titik kritis fungsi tersebut. Tabel

berikut merangkum uji tiga titik yang ditentukan oleh dua nilai kritis tersebut.

9
Selang 0 < x < π/3 π/3 < x < 5π/3 5π/3 < x < 2π

Uji Nilai x = π/4 x=π x = 7π/4

Tanda f ’(x) f ’(π/4) < 0 f ’(π) > 0 f ’(7π/4) < 0

Kesimpulan Turun Naik Turun

4. Kecekungan dan uji Turunan Kedua Untuk titik Ekstrim

Karakteristik suatu fungsi yang naik atau turun dapat kita gunakan untuk

mendeskripsikan grafik fungsi tersebut. Selain itu, apabila kita tahu dimana letak

selang yang membuat f ’ naik atau turun maka kita dapat menentukan dimana

grafik fungsi f akan cekung ke atas atau cekung ke bawah.

Teorema berikutnya menunjukkan bagaimana penggunaan turunan kedua suatu

fungsi untuk menentukan selang di mana grafik f tersebut cekung ke atas atau

cekung ke bawah. Bukti teorema ini merupakan akibat langsung dari Teorema Uji

Fungsi Naik dan Turun, dan definisi kecekungan.

Teorema Uji Kecekungan

Misalkan f adalah suatu fungsi yang turunan keduanya ada pada selang buka I.

1. Jika f ”(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke atas pada I.
2. Jika f ”(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke bawah pada I.

10
Contoh 1.

Tentukan selang terbuka sedemikian sehingga grafik

6
F(x) = 𝑥 2 +3 apakah cekung ke atas atau cekung ke bawah,

Pembahasan,

Kita tentukan turunan kedua dari f;

F’(x) = 6(𝑥 2 + 3)−1

= -6(𝑥 2 + 3)−2 2𝑥

−12𝑥
= (𝑥 2 +3)2

2
−12(𝑥 2 +3) −(−12𝑥)(2)(𝑥 2 +3)(2𝑥)
F”(x) = (𝑥 2 +3)4

36(𝑥 2 −1)
= (𝑥 2 +3)3

Karena f”(x) = 0, untuk x = ± 1, kita harus menguji dalam interval (-∞,-1), (-1,1) dan
(1, ∞). Hasil uji tersebuat seperti ;

Selang –∞ < x < –1 –1 < x < 1 1<x<∞


Nilai Uji x = –2 x=0 x=0
Tanda f ”(x) f ”( –2) > 0 f ”(0) < 0 f ”(2) > 0
Cekung ke
Kesimpulan Cekung ke atas bawah Cekung ke atas

11
Contoh 2.

Tentukan selang buka sedemikian hingga;

𝑥 2 +1
F(x) = 𝑥 2 −4 , apakah cekung ke atas atau ke bawah..

Pembahasan ;

−10𝑥
F’(x) = (𝑥 2 −4)2

2
−10(𝑥 2 −4) −(−10𝑥)(2)(𝑥 2 −4)(2𝑥)
F”(x) = (𝑥 2 −4)4

10(3𝑥 2 +4)
= (𝑥 2 −4)3

Berdasarkan turunan kedua di atas, kita tidak dapat menemukan untuk f”(x) = 0.

Tetapi pada x = ± 2, funggsi f tidak kontinu. Jadi kita harus menguji kecekungan

pada selang (-∞, -2), (-2,2) dan (2,∞) seperti pada nilai uji berikut;

Selang –∞ < x < –2 –2 < x < 2 2<x<∞


Nilai Uji x = –3 x=0 x=3

12
Tanda f ”(x) f ”( –3) > 0 f ”(0) < 0 f ”(3) > 0
Cekung ke
Kesimpulan Cekung ke atas bawah Cekung ke atas

5. Menggambar sketsa Grafik Suatu Fungsi

Pada sub bab ini, kita akan mensketsa grafik suatu fungsi berdasarkan informasi

informasi yang diketahui pada sub bab sebelumnya.

a. Menentukan perpotongan grafik fungsi dengan sumbu koordinat.

Perpotongan grafik dengan sumbu X diperoleh dengan mensubstitusikan y =

0 pada fungsi yang diberikan. Sedangkan perpotongan grafik dengan sumbu

Y diperoleh dengan mensubstitusikan x = 0.

b. Menentukan interval ( selang ), dimana grafik itu naik, dimana grafik itu

turun. Interval ini diperoleh dengan menyelesaikan pertidaksamaan f’> 0

untuk grafik naik. Dan f’ < 0, untuk grafik turun.

c. Menentukan interval, dimana grafik cekung ke atas dan dimana grafik

cekung ke bawah. Interval ini diperoleh dengan menyelesaikan

pertidaksamaan f” > 0, untuk grafik cekung ke atas, dan f” < 0, untuk grafik

cekung ke bawah. Titik belok dari suatu grafik ditentukan dari perubahan

kecekungan di suatu titik.

d. Membuat sketsa grafik berdasarkan data data yang diperoleh pada langkah a

s/d langkah c.

13
Contoh.

Sketsalah grafik fungsi f(x) = y = 3𝑥 2 − 𝑥 3

Pembahasan;

a. Perpotongan grafik fungsi dengan sumbu x. Berarti y = 0, sehingga

3𝑥 2 − 𝑥 3 = 0

𝑥 2 (3 − 𝑥) = 0

Maka x = 0 x = 3 sehingga titik potong sumbu x adalah (0,0) dan (3,0)

Perpotongan sumbu y, berarti x = 0. Sehingga diperoleh nilai y = 0, titik

potongnya adalah (0,0).

b. Menentukan interval naik dan turun

F’(x) = 6x - 3𝑥 2

0 = 3x( 2 – x) sehingga diperoleh x = 0 dan x = 2

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Defenisi ;

Jika d dalam interval tertutup [a,b], maka f(d) dikatakan nilai maksimum dari fungsi f(x)
pada [a,b] jika f(d) ≥ f(x) untuk semua x dalam [a,b],

Jika c dalam interval tertutup [a,b], maka f(c) dikatakan nilai minimum dari fungsi f(x)
pada [a,b] jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x dalam [a,b].

Berdasarkan defenisi di atas, jika f(c) adalah nilai minimum dan f(d) adalah nilai
maksimum dari f(x) pada [a,b] maka f(c) ≤ f(x) ≤ f(d), untuk semua x dalam [a,b].

Dan secara geometri (c,f(c)) merupakan titik terendah dan (d,f(d)) merupakan titik
tertinggi pada kurva y = f(x).

2. Defenisi ;

Fungsi f naik pada interval I = (a,b) jika f(x1 ) < f(x2 ) untuk semua pasangan bilangan
x1 dan x2 dalam I dengan x1 < x2

Fungsi f turun pada interval I = (a,b) jika f(x1 ) > f(x2 ) untuk semua pasangan bilangan
x1 dan x2 dalam I dengan x1 > x2

3. Jika f’(x) berubah dari negatif menjadi positif pada c, maka f memiliki nilai minimum
lokal pada (c, f(c)).

Jika f ’(x) berubah dari positif ke negatif pada c, maka f memiliki nilai maksimum
lokal pada (c, f(c)).

Jika f ’(x) bernilai positif pada kedua sisi c atau negatif pada kedua sisi c, maka f(c)
bukanlah minimum lokal ataupun maksimum lokal.

4. Teorema Uji Kecekungan

Misalkan f adalah suatu fungsi yang turunan keduanya ada pada selang buka I.

Jika f ”(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke atas pada I.
Jika f ”(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka grafik f cekung ke bawah pada I.

15
DAFTAR PUSTAKA

Purcel, Edwin. 1990. Kalkulus dan Geometri analitis, edisi ke empat Jakarta : Erlangga

Tim Dosen Matematika, 2014. Kalkulus Differensial. Medan : FPMIPA UNIMED

16

Anda mungkin juga menyukai