Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan Pendidikan Secara Teknis Berlangsung Secara
Sederhana Walaupun Dalam Konteks Sosial Sangat Kompleks. Ada
Empat Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Inovasi. Pertama
Karakteristik Dari Perubahan, Perlu Dilihat Masalah Kebutuhan Dan
Relevansi Dari Perubahan, Kejelasan, Kompleksitas, Dan Kualitas Serta
Kepraktisan Dari Program.
Kemajuan Dan Perubahan Kehidupan Sosial Yang Serba Cepat,
Merupakan Tantangan Atau Masalah Baru Dalam Duania Pendidikan.
Bagaimana Kita Harus Menyiapkan Anak Didik Kita Agar Mereka
Mampu Menghadapai Kehidupan Modern Ini Serta Bagaimana Agar
Mereka Mampu Mengembangkannya. Oleh Karena Itu Hendaknya
Kurikulum Dibuat Dan Dirancang Relevan Dengan Tantangan Kemajuan
Teknologi Dan Ilmu Pengetahuan. Guru Sebagai Fasilitator Harus Bisa
Mendayagunakan Fasilitas Peralatan Elektronik Untuk Mengefektifkan
Proses Belajar, Kemudian Guru Juga Harus Bisa Memilih Metode,
Strategi Dan Model Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Kebutuhan
Mengajar, Dan Masih Banyak Lagi Permasalahan Dalam Pendidikan Yang
Tidak Akan Pernah Habis Karena Tantangan Kehidupan Juga Akan Selalu
Berubah Dan Berkembang. Untuk Menjawab Semua Tantangan Atau
Permasalahan Tersebut Maka Perlu Adanya Suatu Inovasi Pendidikan.
Inovasi Pendidikan Di Sini Mengandung Makna Suatu Perubahan
Yang Bersifat Pembaharu Dan Kualitatif Yang Berbeda Dari Hal Yang
Ada Sebelumnya Serta Sengaja Diselenggarakan Untuk Menibngkatkan
Kemampuan Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional.

1
Dengan Kata Lain, Suatu Perubahan Yang Baru Yang Menunjukkan Ke
Arah Perbaikan Atau Berbeda Dari Yang Telah Ada Sebelumnya.
Dengan Demikian Akan Selalu Terjadi Perubahan Yang Bersifat
Dinamis, Yang Disebabkan Adanya Hubungan Interaktif Antara Lembaga
Pendidikan Dan Masyarakat Sebagai Kontak Personal Dalam Inovasi
Pendidikan. Yang Menjadi Kunci Keberhasilan Dalam Pengelolaan
Kegiatan Belajar Mengajar Ialah Kemampuan Guru Sebagai Tenaga
Professional.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kontak Personal Inovasi Pendidikan ?
2. Apa Saja Pengembangan Dari Kontak Personal ?
3. Berikan Contoh Inovasi Pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Keutamaan Kontak Personal Dalam Inovasi
Pendidikan.
2. Untuk Memehami Penyebaran Inovasi Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui Contoh Inovasi Pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan


Pendidikan Adalah Suatu Sistem, Maka Inovasi Pendidikan
Mencakup Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Komponen Sistem
Pendidikan, Baik Sistem Dalam Arti Sekolah, Perguruan Tinggi Atau
Lembaga Pendidikan Yang Lain, Maupun Sistem Dalam Arti Yang Luas
Misalnya Sistem Pendidikan Nasional. Inovasi Pendidikan Menurut Asrori
(2011) Adalah Inovasi Dalam Bidang Pendidikan Untuk Memecahkan
Masalah Dalam Pendidikan. Inovasi Pendidikan Mencakup Hal-Hal Yang
Berhubungan Dengan Komponen Sistem Pendidikan, Baik Dalam Arti
Sempit Tingkat Lembaga Pendidikan Maupun Arti Luas Di Sistem
Pendidikan Nasional. Sehingga Dapat Dikatakan Inovasi Kurikulum
Merupakan Suatu Hal Yang Dapat Terjadi Dalam Ruang Lingkup
Pendidikan Itu Sendiri.
Jadi Inovasi Pendidikan Ialah Suatu Ide, Barang, Metode, Yang
Dirasakan Atau Diamati Sebagai Hal Yang Baru Bagi Seseorang Atau
Sekelompok Orang (Masyarakat) Baik Berupa Hasil Invensi Atau
Diskaveri, Yang Digunakan Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Atau
Untuk Memecahkan Masalah Pendidikan Sehingga Efisiensi, Relevansi,
Berkualitas Dan Efektivitas.
B. Keutamaan Kontak Personal Dalam Inovasi Pendidikan
Dalam Proses Inovasi Pendidikan Banyak Sekali Hambatan-
Hambatan Yang Ada Dalam Pelaksanaannya, Seperti Yang Telah
Diuraikan Sebelumnya, Baik Hambatan Yang Dilihat Dari Karakteristik
Perubahan, Karakteristik Lokal Dan Faktor Eksternal Lainnya.
Berbicara Tentang Kontak Personal, Apa Yang Dimaksud Dengan
Kontak Personal Itu?. Kontak Personal Adalah Orang Atau Kelompok

3
Orang Yang Melakukan Proses Komunikasi Yang Menetapkan Titik-Titik
Tertentu Dalam Penyebaran Informasi Melalui Ruang Dan Waktu Dari
Suatu Agen Ke Agen Lainnya .1
Begitu Juga Apabila Terjadi Suatu Inovasi Dalam Pendidikan
Maka Semua Elemen Sosial Akan Terlibat. Jadi, Ada Dua Macam Kontak
Personal Dalam Inovasi Pendidikan, Yaitu :
1. Kontak Kontak Personal Internal Dalam Inovasi Pendidikan
a. Guru
Guru Sebagai Pembaharuan Dalam Bidang
Pendidikan, Mengapa Demikian? Karena Menurut Roger
Et.Al(1983:312), Menjelaskan Pengertian Agenn
Pembaharuan Sebagai Berikut : “ A Change Agen Is An
Individual Who Influencies Clients, Innovation Decisions
In A Direction Deemed Desirable By A Change Agency”.
Seorang Agen Pembaharuan Adalah Seseorang Yang
Mempengaruhi Keputusan Inovasi Para Klien (Sasaran) Ke
Arah Yang Diharapkan Oleh Lembaga Pembaharuan.
Dengan Demikian, Seorang Agen Pembaharuan (Guru)
Berperan Sebagai Penghubung Antar Lembaga Pembaharu
Dengan Sasarannya.
Guru Harus Menjadi Agen Perubahan Yang Paling
Siap Dalam Implementasi Inovasi Pendidikan. Guru Harus
Mengambil Langkah Dan Inisiatif Untuk Mendesain Proses
Pembelajaran Yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan
Menyenangkan.
Peserta Didik Pun Memiliki Kesempatan Untuk
Lebih Banyak Diskusi, Berinteraksi Dan Berdialog
Sehingga Mereka Mampu Mengkontruksi Konsep Dan
Kaidah-Kaidah Keilmuan Sendiri. Mereka Menjadi

1. Oemar Hamalik, Model-Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PPs Universitas


Pendidikan Indonesia, 1993), hal. 43

4
Terbiasa Untuk Berbeda Pendapat Dan Menghargai
Sehingga Mereka Menjadi Sosok Manusia Cerdas Dan
Kritis Serta Selalu Siap Dengan Segala Bentuk Perubahan.
Dengan Demikian Masyarakat Maju Yang Dinamis Dan
Terbuka Dengan Perubahan Akan Terbentuk Dalam
Konteks Kepribadian Bangsa.2
b. Peserta Didik
Faktor Internal Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Sistem Inovasi Pendidikan Adalah Peserta Didik. Peserta
Didik Sangat Besar Pengaruhnya Terhadap Pencapaian
Terhadapa Inovasi Pendidikan. Hal Ini Menjadi Sangat
Penting Karena Tujuan Pendidikan Adalah Pencapaian
Perubahan Intelektual, Spiritual Dan Tingkah Laku Peserta
Didik, Dimana Peserta Didik Memeliki Peranan Sebagai
Subjek Dan Objek Dari Proses Inovasi Itu Sendiri. Proses
Perubahan Inovasi Pendidikan, Pada Umumnya Ditujukan
Untuk Meningkatkan Prestasi Peserta Didik. Tetapi, Jarang
Sekali Inovator Memikirkan Peserta Didik Sebagai
Partisipan Dalam Suatu Proses Perubahan Dan Kehidupan
Organisasi. Mereka Dianggap Sebagai Objek Perubahan
Bukan Sebagai Subjek.
c. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Merupakan Tempat Ujung Tombak
Untuk Terjadinya Perubahan Pendidikan. Dan Kepala
Sekolah Menjadi Manajer Sekolah Memiliki Peran Yang
Sangat Penting Sebagai Agen Perubahan. Kepala Sekolah
Berada Ditengah-Tengah Hubungan Antara Guru Dan Ide
Dari Masyarakat Luar Harus Berperan Aktif Sebagai
Inisiator Atau Fasilitator Dari Perubahan Program. Kepala
Sekolah Harus Terlibat Secara Langsung Dalam Perubahan.

2 . Nasution, Pengembangan Kurikulum ,(Bandubg : Citra Aditya, Bakti, 1993) Hal. 32

5
Kepala Sekolah Merupakan Pimpinan Tertinggi Di Tingkat
Sekolah. Yang Mana Tugas Dan Fungsi Utama Dari Kepala
Sekolah Itu Adalah Memimpin, Mengawasi, Dan
Pengambilan Kebijakan Yang Dianggap Perlu Bagi
Kemajuan Sekolah Yang Beliau Pimpin. Begitu Juga
Terhadap Proses Inovasi Pendidikan, Peranan Kepala
Sekolah Dalam Inovasi Pendidikan Sangatlah Penting.
d. Komite Sekolah
Peran Dan Komite Sekolah Diantaranya Adalah
Pertama Menjadi Advisor. Pada Tahap Ini Komite Sekolah
Mempunyai Tugas Memberikan Masukan Atau Saran
Dalam Kegiatan Pembelajaran Maupun Kegiatan
Ekstrakulikuler Serta Dalam Hal Sarana Dan Prasarana
Sekolah. Yang Kedua, Peran Komite Sekolah Yakni
Supporting. Tindakan Nyata Dari Persatuan Orang Tua Dan
Guru Ini Berupa Memberikan Dukungan Terhadap Program
– Program Sekolah, Selama Program Tersebut Baik Bagi
Siswa, Guru Maupun Orang Tua. Dukungan Dapat Berupa
Dana, Dan Non Dana (Ide, Pemikiran Dll). Yang Ketiga
Adalah Controling. Komite Sekolah Berperan Dalam
Mengawasi Sejauh Mana Pelaksanaan Program,
Kurikulum, Proses Belajar – Mengajar Dan Kegiatan –
Kegiatan Lainnya Apakah Sudah Dilaksanakan Optimal
Atau Belum Juga Dapat Mengawasi Sarana Dan Prasarana
Yang Sudah Ditetapkan Atau Dijanjikan Dapat
Direalisasikan Atau Tidak. Dan Yang Terakhir, Komite
Sekolah Berperan Sebagai Mediator Yakni Antara Orang
Tua Dan Guru, Orang Tua/Guru Dengan
Perguruan/Yayasan. Semua Saran, Masukan, Usulan Yang
Diterima Oleh Komite Sekolah Disampaikan Kembali
Kepada Sekolah/Perguruan/Yayasan. Komite Sekolah

6
Berfungsi Sebagai Mediator Bukan Sebagai Pengambil
Keputusan Atau Decision Make.3
e. Kelompok Kerja Guru (Kkg) Dan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (Mgmp).
a. KKG
Kelompok Kerja Guru Adalah Suatu Organisasi
Profesi Guru Non Yang Bersifat Struktural Yang
Dibentuk Oleh Guru – Guru Di Sekolah Dasar, Di
Suatu Wilayah Atau Gugus Atau Wahana Untuk Saling
Bertukar Pengalaman Guna Meningkatkan Kemampuan
Guru Dan Memperbaiki Kualitas Pembelajaran. Oleh
Karena Itu, Sangatlah Tepat Tempat Ini Sebagai Wadah
Untuk Mensosialisasikan Inovasi Pendidikan Umumnya
Di Sekolah Dasar.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan professional guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah adalah Kelompok Kerja Guru
(KKG). Menurut Dirjen Dikdasmen tahun 1996/1997
Kelompok kerja guru (KKG) adalah kelompok kerja
yang berorientasi kepada peningkatan kualitas
pengetahuan, penguasaan materi, teknik mengajar,
interaksi guru murid, metode mengajar, dan lain lain
yang berfokus pada penciptaan kegiatan belajar
mengajar yang aktif.
KKG merupakan organisasi guru yang dibentuk
untuk menjadi forum komunikasi yang bertujuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari di lapangan 4.

3 . R. Susilana,Kurikullum Dan Pembelajaran, (Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UP,


2006) Hal. Hal. 51
4. Ibrahim, Inovasi Pendidikan: Pengantar untuk Memahami Apa dan Bagaimana Difusi
dan Implementasi Inovasi Pendidikan. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

7
b. MGMP
Musyawarah Guru Mata Pelajaran, awalnya disebut
Musyawarah Guru Bidang Studi, adalah suatu
organisasi profesi guru yang bersifat non struktural
yang dibentuk oleh guru-guru di Sekolah Menengah
(SLTP atau SLTA) di suatu wilayah sebagai wahana
untuk saling bertukaran pengalaman guna
meningkatkan kemampuan guru dan memperbaiki
kualitas pembelajaran. Musyawarah Guru Mata
Pelajaran sama halnya dengan KKG, merupakan suatu
organisasi guru yang dibentuk untuk menjadi forum
komunikasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-
hari di lapangan. MGMP berada di tingkat sekolah
lanjutan, baik SMP maupun SMA. Oleh karena itu
sangatlah tepat tempat ini saebagai wadah untuk
mensosialisasikan inovasi pendidikan khususnya di
SMP dan SMA.
2. Kontak Pesonal Eksternal dalam Inovasi Pendidikan
a) Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan (baik formal, non formal atau
informal) adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan
budaya (peradaban). Melalui praktik pendidikan,
peserta didik diajak untuk memahami bagaimana
sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi
dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta

Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, 1998), hal. 61

8
mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan
dan tuntutan yang ada di dalamnya.5
Dengan demikian, makna pengetahuan dan
kebudayaan sering kali dipaksakan untuk
dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman
terhadap pengetahuan jika ditransformasikan. Dalam
proses sebuah inovasi pendidikan ada beberapa lembaga
informal yang sangat besar pengaruhnya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan sosialisasi inovasi
pendidikan, diantaranya :
1) KEMENDIKBUD (kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan )
2) KEMENAG ( Kementrian Agama )
3) BPSDMPPMP (Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjamin Mutu Pendidikan)
4) LPMP ( Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan )
5) BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)
6) Dewan Pendidikan.

Tugas Dinas Pendidikan setempat adalah untuk


mengarahkan pengembangan dan pelaksanaan suatu
rencana, menunjukkan dan memasukan seluruh
perubahan pada tingka t wilayah, sekolah, dan kelas

b) Masyarakat Umum
Peran masyarakat umum dalam proses inovasi
pendidikan sangatlah penting karena masyarakat

5. E.M, Rogers, Diffusion Of Innovations, (London : Collier Macmillan Publisher, 1983),


hal. 30

9
merupakan kelompok sosial terbesar yang di
dalamnya banyak terdapat perbedaan, khususnya
dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu peran
masyarakat umum dalam pendidikan adalah
Masyarakat/orang tua bisa menyampaikan
keganjalan yang dirasakan mengenai pendidikan
kepada pihak sekolah untuk menjadi evalusai
tersendiri bagi sekolah itu, bahkan akan menjadi
sebuah solusi atau inovasi dalam proses pendidikan
yang akan dating.
c) Orang Tua
Orang tua peserta didik mempunyai peranan
yangpenting dalam menunjang keberhasilan proses
inovasi pendidikan, karena ia telah menjadi pejuang
moral yang memberi dukungan kepada peserta didik
yang dalam hal ini adalah anaknya sendiri, agar
merka menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan
akhirat kelak. Kebanyakan orang tua
memperhatikan dan tertarik dalam program dan
perubahan yang bersangkutan dengan siswa. Namun
dalam pelaksanaanya sering terdapat beberapa
rintangan yang dihadapi keterlibatan orang tua.
C. Penyebaran Inovasi Personal
1. Elemen Dasar Dalam Proses Penyebaran
Dalam proses penyebaran inovasi timbul masalah yakni bagaimana
caranya untuk mempercepat diterimanya suatu inovasi oleh
masyarakat (sasaran penyebaran inovasi). Untuk mengatasi hal
tersebut maka para ahli mengusulkan suatu proses yang disebut difusi
(difusi inovasi). Difusi ialah proses komunikasi inovasi antar warga
masyarakat dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu
tertentu. Jadi, difusi dapat dikatakan salah satu tipe dari komunikasi

10
yang memiliki ciri pokok yaitu pesan yang dikomunikasikan adalah
hal yang baru (inovatif). Untuk lebih mempercepat proses penyebaran
inovasi diperlukan desiminasi. Desiminasi adalah proses penyebaran
inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola.
2. Pengaplikasian Definisi Inovasi
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai
dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada dalam
produk atau proses produksi.
3. Lima Karakteristik Yang Dihubungkan Dengan Produk Baru
a. Kesadaran (Awareness), yaitu konsumen mengetahui tentang
adanya produk baru, tetapi tidak mempunyai informasi mengenai
produk tersebut.
b. Perhatian (Interest), yaitu konsumen terdorong untuk mencari
informasi mengenai produk baru tersebut.
c. Penilaian (Evaluatio), yaitu konsumen mempertimbangk an dan
menilai untung ruginya mencoba produk baru tersebut.
d. Pencobaan (Trial), yaitu konsumen mencoba produk baru secara
kecil-kecilan, untuk memperkirakan kegunaannya.
e. Adopsi, yaitu konsumen memutuskan untuk menggunakan produk
baru tersebut secara teratur.
4. Pentingnya Arti Sebuah Proses Penyebaran.
Proses penyebaran sangat penting karena dengan penyebaran suatu
informasi akan dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan
dengan cepat.

11
D. Contoh Inovasi Pendidikan
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap
komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang
dikemukakan oleh B. Miles.
Dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan
pendidikan dewasa ini.
(1) Pembinaan Personalia.
Pendidikan yang merupakan dari sistem sosial tentu
menentukan personal (orang) sebagai komponen sistem.
Inovasi yang sesuai dengan komponen personal, misalnya
peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata
tertib siswa, dan sebagainya.
(2) Banyaknya personal dan wilayah kerja.
Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah
personalia yang terikat dalam sistem serta dimana wilayah
kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini
misalnya: berapa rasio guru siswa pada satu sekolah dalam
sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan rasio 1 :
200 artinya satu guru dengan 200 siswa. Sekolah Dasar di
Amerika satu guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah
kepemilikan, dan sebagainya.6
(3) Fasilitas fisik.
Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan
mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk
mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan
komponen ini misalnya: perubahan bentuk tempat duduk (satu
anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding
ruangan (dinding batas antar ruang dibuat yang mudah dibuka,
sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan),

6. Sa’ud, U.S., Inovasi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2008), hal. 25

12
perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV
(TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
(4) Penggunaan waktu.
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan
penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini
misalnya: pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan,
pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan
siswa/mahasiswa untuk memilih waktu sesuai dengan
keperluannya, dan sebagainya).
(5) Perumusan tujuan.
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang
jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya:
perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD,
SMP, SMU, SMK disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan tantangan kehidupan), perubahan rumusan
tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
(6) Prosedur.
Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk
mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan
komponen ini misalnya: penggunaan kurikulum baru, cara
membuat persiapan mengajar, pengajaran individual,
pengajaran kelompok, dan sebagainya.
(7) Peran yang diperlukan.
Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan diperlukan
kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya
pencapaian tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini,
misalnya: peran guru sebagai pengguna media (maka
diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam
media), peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru
sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.

13
(8) Wawasan dan perasaan.
Dalam interaksi sosial biasanya berkembang suatu
wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan
perasaan dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat
tercapainnya tujuan. Inovasi yang relevan dengan bidang ini
misalnya: wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan
pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan
guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan kurikulum pendidikan yang
disempurnakan, dan sebagainya.
(9) Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja).
Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan
antara bagian atau mekanisme kerja antara bagian dalam
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Inovasi yang
relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan
pembagian tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan
dan mekanisme kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan
perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro
registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan
sebagainya.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam proses inovasi pendidikan banyak sekali hambatan-
hambatan yang ada dalam pelaksanaannya, seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, baik hambatan yang dilihat dari karakteristik perubahan,
karakteristik lokal dan faktor eksternal lainnya.
Berbicara tentang kontak personal, apa yang dimaksud dengan
kontak personal itu?. Kontak personal adalah orang atau kelompok orang
yang melakukan proses komunikasi yang menetapkan titik-titik tertentu
dalam penyebaran informasi melalui ruang dan waktu dari suatu agen ke
agen lainnya.
Dalam proses penyebaran inovasi timbul masalah yakni bagaimana
caranya untuk mempercepat diterimanya suatu inovasi o;eh masyarakat
(sasaran penyebaran inovasi). Untuk mengatasi hal tersebut maka para ahli
mengumusulkan suatu proses yang disebut difusi (difusi inovasi).

15
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar.(1993). Model – model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


PPs Universitas Pendidikan Indonesia.

Ibrahim, R.& Kayadi, B. (1994). Pengembangan Inovasi Dalam Kurikulum.


Jakarta: UT, Depdikbud.

Nasution, (1993). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sa’ud, U.S. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kutekpen


FIP UPI.
Tim Pengembang, (2002), Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurtek FIP
Universitas. Pendidikan Indonesia. .
Ibrahim. 1988. Inovasi Pendidikan: Pengantar untuk Memahami Apa dan
Bagaimana Difusi dan Implementasi Inovasi Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pe rguruan Tinggi, Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Rogers, E.M. 1983. Diffusion Of Innovations. London : Collier Macmillan
Publisher.
Tersedia [Online] di http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2009/05/30/ fungsi-
dewan-pendidikan. Diakses ( 15 November 2019, waktu : 19.50 WIB)
Tersedia [Online] di http://ariswahyu.blogspot.com/2011/07/ peranan-kelompok-
kerja-kkg-mgmp-kkks.html. Diakses ( 15 November 2019 , waktu : 20.43 Wib)
http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/04/inovasi-pendidikan.html
( Diakses 15 November 2019 waktu : 19. 00)

16

Anda mungkin juga menyukai