Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen:
Disusun oleh :
S1 Keperawatan/4B
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DI KELUARGA
Mengetahui, Mengetahui,
PembimbingLapangan I PembimbingLapangan II
Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala Puskesmas Tamansari DosenPembimbingAkademik
Komposisi penduduk tua bertambah dengan pesat baik di negara maju maupun negara
berkembang, hal ini disebabkan oleh penurunan angka fertilitas (kelahiran) dan
mortalitas (kematian), serta peningkatan angka harapan hidup (life expectancy), yang
mengubah struktur penduduk secara keseluruhan. Proses terjadinya penuaan
penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya: peningkatan gizi, sanitasi,
pelayanan kesehatan, hingga kemajuan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
semakin baik. Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan
(Kemenkes RI, 2017).
Peningkatan jumlah lansia memberikan suatu perhatian khusus pada lansia yang
mengalami suatu proses menua. Permasalahan-permasalahan yang perlu perhatian
khusus untuk lansia berkaitan dengan berlangsungnya proses menjadi tua, yang
berakibat timbulnya perubahan fisik, kognitif, perasaan, sosial, dan seksual (Azizah,
2011).
Salah satu perubahan yang terjadi pada lansia yakni perubahan pada sistem
kardiovaskuler yang merupakan penyakit utama yang memakan korban karena akan
berdampak pada penyakit lain seperti Hipertensi, penyakit jantung koroner, jantung
pulmonik, kardiomiopati, stroke, gagal ginjal (Fatmah, 2010).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah
dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Menurut
WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg,
sedangkan tekanan darah ≥160/95 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi. Tekanan
darah di antara normotensi dan Hipertensi disebut borderline hypertension (Garis
Batas Hipertensi). Batasan WHO tersebut tidak membedakan usia dan jenis kelamin
(Udjianti, 2010).
Prevalensi Hipertensi yang tinggi tidak hanya terjadi di negara maju tetapi juga di
negara berkembang seperti di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan angka prevalensi Hipertensi hasil pengukuran
mencapai 34,1% meningkat tajam dari 25,8% pada tahun 2013, dengan angka
prevalensi tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 44,1% dan terendah di
provinsi Papua sebesar 22,2%. Provinsi Gorontalo sendiri pada hasil Riskesdas 2013
mencapai 29,0% dan pada Riskesdas tahun 2018 menjadi 31,0% dan berada pada
urutan ke 20 dari 34 Provinsi (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan data dari Puskesmas Kota Barat didapatkan bahwa pada tahun 2015
tercatat 618 kasus Hipertensi, tahun 2016 terdapat 683 kasus dan pada tahun 2017
tercatat terjadi 698 kasus Hipertensi serta pada tahun 2018 bulan Januari sampai
dengan Oktober tercatat jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat
sebanyak 14.142 jiwa. Sementara itu jumlah kasus Hipertensi yang terjadi sebanyak
395 kasus dan menempati peringkat ke 6 pada 10 penyakit menonjol sampai dengan
bulan Agustus 2018. Data Prolanis menunjukkan bahwa terdapat 83 orang lansia
penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kota Barat (Puskesmas Kota Barat,
2018).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan Hipertensi antara lain kebiasaan hidup atau
perilaku kebiasaan mengkonsumsi natrium yang tinggi, kegemukan, stres, merokok,
dan minum alkohol (Padila, 2013). Adapun tingginya prevalensi Hipertensi menurut
dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya olahraga/aktivitas fisik,
kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar lemaknya (Ainun,
Sidik, & Rismayanti, 2014).
Obesitas dapat memicu terjadinya Hipertensi akibat terganggunya aliran darah. Dalam
hal ini orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar lemak dalam
darah (hiperlipidemia) sehingga berpotensi menimbulkan penyempitan pembuluh
darah (atersklerosis). Penyempitan terjadi akibat penumpukan plak ateromosa yang
berasal dari lemak. Penyempitan tersebut memicu jantung untuk bekerja memompa
darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
terpenuhi. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah meningkat (Sari, 2017).
Kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan perubahan-perubahan
misalnya jantung akan bertambah kuat pada otot polosnya sehingga daya tampung
besar dan konstruksi atau denyutannya kuat dan teratur, selain itu elastisitas pembuluh
darah akan bertambah karena adanya relaksasi dan vasodilatasi sehingga timbunan
lemak akan berkurang dan meningkatkan kontrksi otot dinding pembuluh darah
tersebut (Marliani & Tantan dalam Karim, 2018).
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
B. Epidemiologi
Menurut Price, gejala hipertensi antara lain sakit kepala bagian belakang, kaku
kuduk, sulit tidur, gelisah, kepala pusing, dada berdebar-debar, lemas, sesak nafas,
berkeringat dan pusing (Price, 2005)
1. Sakit kepala
2. Jantung berdebar-debar
3. Sulit bernafas setelah bekerja keras
4. Mudah lelah
5. Penglihatan kabur
6. Dunia terasa berputar (vertigo)
7. Hidung berdarah
8. Wajah memarah
D. Faktor Risiko
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu faktor yang
melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor
yang dapat diubah seperti gaya hidup, kebiasaan olah raga,obesitas dan lain-
lain.(2)
a. Genetik
Individu dengan riwayat keluarga hipertensi cenderung beresiko mengalami
hipertensi(1,3,4,19)
b. Usia
Umumnya lansia mengalami peningkatan tekanan darah,hal ini dapat
disebabkan pembuluh darah yang tersumbat oleh penimbunan lemak atau
pembuluh darahnya menjadi kaku karena proses penuaan(1,3,4)
c. Jenis Kelamin
Pria lebih beresiko mengalami hipertensi dari pada wanita,akan tetapi
setelah wanita mengalami menopause maka insiden terjadinya hipertensi
akan cenderung sama pada wanita dan pria.(1,3,4)
d. Obesitas
Berat badan yang berlebih akan menyebabkan ketidakseimbangan
metabolisme dimana hal tersebut dapat menimbulkan chronic kidney
diseases yang berakibat timbulnya peningkatan tekanan darah(1,3,4)
e. Stress
Individu yang mengalami stress lebih rentan mengalami tekanan darah
tinggi(3,4,5,6,19)
f. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertensi, misalnya: makanan, aktifitas fisik, stres, dan merokok.Perubahan
gaya hidup seperti perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap
yang mengandung banyak lemak, protein, dan garam tinggi tetapi rendah
serat pangan, membawa konsekuensi sebagai salah satu faktor
berkembangnya penyakit degeneratif seperti hipertensi(1,3,4,5,6,18,19)
E. Data fokus
Hipertensi dapat mengganggu sirkulasi aliran darah otak yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi. Salah satunya dapat timbul gangguan fungsi
kognitif.Berdasarkan hasil hasil penelitian ditemukan bahwasanya mayoritas
lansia yang mengalami hipertensi mengalami kerusakan fungsi kognitif.(15,16,17)
Salah satu komplikasi hipertensi pada sistem saraf pusat selain stroke juga
dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, salah satunya fungsi memori
yang bila dibiarkan secara kronis dapat menyebabkan dementia (vascular
cognitive impairment)(8)
Pasien yang mengalami hipertensi memiliki kemungkinan terkena depresi
sebagaimana yang dilihat dalam hasil penelitian yaitu, diperoleh lansia
hipertensi yang mengalami depresi ringan sebanyak 43,6%, lansia yang
mengalami depresi berat sebanyak 1,8% dan lansia yang tidak mengalami
depresi sebanyak 54,5%.(9)
Kecemasan dan depresi dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif yang
kemudian dapat memperburuk aktivitas sehari-hari, nutrisi, dan kemampuan
untuk bekerja, Kecemasan juga dapat dikaitkan dengan tingkat kemandirian
Activities of Daily Living (ADL) lansia. Semakin tinggi tingkat kecemasan, maka
semakin rendah ADL pada lansia, begitu juga sebaliknya jika tinggi tingkat
kemandirian ADL maka semakin rendah tingkat kecemasan pada lansia (Lestari,
R., dkk. 2013)
BAB 3
Tinjauan Kasus
ILUSTRASI KASUS
Data Umum
Nama kepala keluarga : Tn. A
Alamat : Kp. Ciburuyan RT/RW 003/009kel. Muyasari
Kec.Tamansari . kota Tasikmalaya
Telepon : -
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Pendidikan : SD/Sederajat
Komposisi : Suami, Istri
Tipe keluarga : Nuclear family
: Laki-laki
: Perempuan
:
Meninggal
:
Menikah
: Garis keturunan
:
Tinggal satu rumah
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga ini adalah nuclear Family karena ada sepasang suami istri
yang tinggal bersama
2. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap keluarga saat ini yaitu tahap keluarga dengan usia lanjut,yang
mana Tn A lansia dan Ny W pra lansia
3. Tugas perkembangan keluarga
Tidak
No. Tahapan Perkembangan Keluarga Terpenuhi
Terpenuhi
b. Mempertahankan keintiman
pasangan
c. Mempertahakankan komunikasi
terbuka antara anak dan orangtua,
hindari perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan
b. Mempertahankan keintiman
pasangan
a. Mempertahankan kesehatan
BIOLOGIS KELUARGA
Keadaan kesehatan : Saat ini kondisi kesehatan Ny W tidak baik,Ny
W mempunyai riwayat hipertensi dan nyeri
pada lutut dan susah untuk tidur malam
Kebersihan keluarga : Frekuensi mandi 3 hari sekali, tempat mandi
bersih jambar bersih,sebelum makan selalu cuci
tangan,sebelum tidur selalu cuci kaki atau
wudhu
Penyakit yang diderita : Ny.W memiliki riwayat hipertensi dan sudah
mengalami hipertensi 2 tahun
Penyakit : Keluarga memiliki penyakit kronik yaitu
kronik/menular hipertensi dan hipotensi
Kecacatan anggota : Tidak Ada anggota keluarga yang cacat
keluarga
Pola makan : Makanan pokok lauk pauk,kadang sayur
sayuran,buah buahan ,susu jarang,kebiasaan
makan 3 kali sehari,dihidangkan secara
terbuka,pantangan makanan tidak ada,air
minum dimasak,kebiasaan masak sayuran di
cuci terlebih dahulu
Pola istirahat : Tidak baik,karena mengalami susah tidur untuk
tidur nya sekitar 3-4 jam
Reproduksi/Akseptor : Tidak ada anggota keluarga yang di KB
KB
PSIKOLOGIS KELUARGA
Keadaan emosi/mental : Keluarga ini tidak mengalami masalah
mental dan anggota keluarga memiliki
emosi yang sabar.
Koping keluarga : Keluarga selalu mendiskusikan setiap
permasalahan yang ada.
Kebiasaan buruk : Keluarga tidak ada kelakuan buruk
Rekreasi : Keluarga mengatakan melakukan
rekreasinya dengan menonton TV dan suka
ikutan pengajian mingguan
Pola komunikasi keluarga : Keluarga menggunakan bahasa sunda dalam
berkomunikasi dan terbuka antara anggota
krluarga.
Pengambil keputusan : Dalam mengambil keputusan keluarga
selalu memusyawarahkan sebelum
pengambilan keputusan.
Peran informal : Ny.A berperan besar dalam keluarga ini,ia
menjadi tulang punggung anggota
keluarganya.
R.
Tamu
Dapur u
K. 3
/ Wc
HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap petugas kesehtan dapat membantu mengatasi maslah
keluarganya,dan petugas semakin aktif turun kemasyarakat untuk
membantu orang orang yang membutuhkan
PEMERIKSAAN INDIVIDU/ PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan Fisik Tn.I Ny. W
Keadaan umum Composmentis Composmentis
- TD - 110/80 mmHg - 120/80 mmHg
- N - 74 x/menit - 80x/menit
- S - 37°C - 36,5°C
- TB - cm - 150 cm
- RR - 17 x/menit - 23 x/menit
- BB - 53 kg - 50 kg
Kepala
- Bentuk - Bulat - Bulat
- Kulit kepala - Hitam putih - Bersih
- Warna rambut - Tidak ada - Hitam putih
- Luka - Tidak ada - Tidak ada
- Nyeri tekan - Tidak ada - Tidak ada
Hidung
- Bentuk - Simetris - Simetris
- Polip - Tidak ada - Tidak ada
Telinga
- Bentuk - Simetris - Simetris
- Pengeluaran - Tidak ada - Tidak ada
cairan - baik - baik
- Ketajaman
pendengaran
Mata
- Penglihatan - Kurang baik - Kurang baik
- Bentuk - Simetris - Simetris
- Pupil - Tidak ada - Baik
- Sklera - Tidak ikterik - Tidak ada interik
- Konjungtiva - Anemis - Anemis
- Nyeri tekan - Tidak ada - Tidak ada
Mulut, Gigi, Lidah,
Tonsil dan Pharing
- Mukosa bibir - lembab - Lembab
- Gigi - - Lengkap
- Kebersihan - Bersih - Bersih
Leher dan
Tenggorokan - Tidak ada
- Kelenjar tonsil - Tidak ada - (-) Pembesaran
- PVJ - (Pmbesaran - Tidak ada
- Lesi - Tidak ada - Tidak ada
- Nyeri - Tidak ada
Dada/thorak
a. Pemeriksaan
paru - Bentuk simetris - Bentuk simetris
I - Tidak ada nyeri - Tidak ada nyeri
P tekan tekan
P - Suara vesikuler - Suara paru normal
A - (-) suara tambahan
b. Pemeriksaa
jantung - Bentuk simetris
I - Tidak ada kelainan
P - Tidak ada kelainan
P - Tidak ada kelainan
A
c. Payudara - Bentuk simetris
I - Tidak ada nyeri
P tekan
Pemeriksaan
abdomen - Tidak ada - Tidak ada
I pembengkakan, pembengkakan,
benjolan warna benjolan warna
sawo matang sawo matang
- Tidak ada neri tekan - Tidak ada neri
P - Tidak ada tekan
P penumpukan udara - Tidak ada
penumpukan
A udara
- Tidak ada suara
tambahan/bising
usus normal
5x/mnt
Ekstrimitas, Kuku
dan Kekuatan Otot
- Turgor - <2 detik, suhu - <2 detik, suhu
hangat, warna sawo hangat, warna
matang, tidak ada kuning langsat,
- Lesi nyeri tekan tidak ada nyeri
- Capillary refill - Tidak ada lesi tekan
- Sianosis - >2 detik - Tidak ada lesi
- Kaki - Tidak ada - >2 detik
- Tidak ada
- Adanya nyeri saat
ingin berdiri pada
lutut
PENGKAJIAN LANSIA
KATZ INDEX TN I
3 Ke Kamar
Kecil Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemudian membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakanpispot
4 Berpinda
h Mandiri
:
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter, pispot, enema dan pembalut
(pampers)
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinyasendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral (NGT)
KATZ INDEX NY E
No Aktivitas Mandiri Tergantung
1 Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi
(seperti punggung atau ekstremitas yang
tidak mampu) atau mandi sendiri
sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian
tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi,
serta tidak mandi sendiri
2 Berpakaia
n Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai
pakaian, melepaskan pakaian,
mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau
hanya sebagian
3 Ke Kamar
Kecil Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil
kemudian membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakanpispot
4 Berpinda
h Mandiri
:
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter, pispot, enema dan pembalut
(pampers)
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinyasendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral (NGT)
Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAK/BAB), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari
fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Keterangan :
TidakMandiri perlu pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari
orang terdekat.
Modifikasi dari Barthel Indeks
Keterangan :
a. 130 Mandiri
c. 60 Ketergantungan Total
No Tes koodinasi TN A NY W
1 Berdiri dengan postur Normal 4 4
2 Berdiri dengan postur 4 4
normal,menutup mata
3 Berdiri dengan kaki rapat 4 4
4 Berdiri dengan satu kaki 4 4
5 Berdiri fleksi trunk dan berdiri 4 4
ke posisi lateral
6 Bertempatkan diri lateral dan 4 4
fleksi trunk
7 Berjalan,tempatkan tumit salah 4 4
satu kaki dengan jari kaki yang
lain
8 Berjalan sepanjang garis lurus 4 4
9 Berjalan mengikuti tanda 4 4
gambar pada lantai
10 Berjalan menyamping 4 4
11 Berjalan mundur 4 4
12 Berjalan mengikuti lingkaran 4 4
13 Berjalan pada tumit 4 4
14 Berjalan dengan ujung kaki 4 4
Jumlah 60 60
Keterangan
Nilai
- Orientasi - Perhatian
- Registrasi - Kalkulasi
Interpretasi Hasil :
Jumlahkan total nilai klien dan masukkan ke dalam kategori berikut ini
0
Skor Total Salah =
Mata Tertutup
4. Perputaran Leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan; kaki tidak
menyentuh sisi- sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak
stabil (nilai 0)
Gerakkan Mengagapai sesuatu
5. Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misal pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multipel untuk bangun (nilai 0)
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyingan; bergoyang;
memegang objek untuk dukungan (nilai 0)
Skore Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana
saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan
saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah
sia-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa
untuk memandang kedepannya
1 Saya merasa berkecil hati mengenai
masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil
hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar benar gagal sebagai
orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang,
semua yang dapat saya lihat hanyalah
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal mebihi orang
pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah olah sangat buruk
atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tidak berharga
sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak benar benar merasa
bersalah
E. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan
dari apapun
1 Saya tidak menyukai yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Sayatidak merasa kecewa dengan
diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akanmembunuh diri sendiri jika
saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang
tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran
pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
SkalaDepresiGeritrikYesavage(GDS)
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? Ya
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan Tidak
minat atau kesenangan anda?
3.Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan? Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap Ya
saat?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan Tidak
terjadi pada anda? Ya
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar
hidup anda? Ya
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada Ya
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru ?
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah Tidak
dengan daya ingat anda dibanding kebanyakan
orang? Ya
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan? Tidak
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan Ya
anda saat ini
13. Apakah anda merasa anda penuh semangat? Tidak
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan? Tidak
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya dari pada anda?
DO:
- Ny W tampak
mengantuk dengan
tanda sedikit
kantung mata
AGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
Edukasi
- Jelaskan penyebab,priode,dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu
2 - Ganggua Setelah Observasi
n pola dilalkukan - Identifikasi pola aktivitas dan
tidur asuhan tidur
keperawata - Identifikasi faktor pengganggu
berhubu
n gerontik tidur (fisik da fisiologis)
ngan selama … x - Identifikasi makan dan
dengan 24 jam minuman yang mengganggu
diharapkan tidur (mis
Kesei kopi,the,alcohol,makan
mendekati waktu minum,minum
banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang di
konsumsi
Terapeutik
No Diagnosa Implementasi
1
2
EVALUASI