Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan pada Tumbuhan

Portal-ilmu.com akan memaparkan materi Biologi tentang pengertian pertumbuhan dan


perkecambahan pada tumbuhan. Pertumbuhan merupakan suatu fenomena bertambah besar dan
tingginya tumbuhan. Berbeda dengan perkembangan yaitu fenomena tumbuhan yang
menghasilkan buah dan biji.Sedangkan, perkecambahan yaitu fenomena pecahnya biji dengan
keluar tanaman kecil dalam biji tersebut. Pada siklus tumbuhan berbiji, proses perkecambahan
merupakan proses yang mengawali pertumbuhan dan perkembangan yang berjalan secara
simultan menuju ke arah dewasa.Simultan diartikan sebagai berlangsung secara bersamaan atau
beriringan tanpa dapat dipisahkan. Lalu bagaimanakah perkecambahan itu terjadi?

Perkecambahan
Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan. Hal tersebut terjadi setelah
biji mengalami masa dormansi. Masa dormansi merupakan suatu peristiwa istirahat atau biji
tidak aktif untuk melakukan aktivitas pertumbuhan.Pada umumnya, peristiwa ini terjadi di
musim kemarau. Hal itu terjadi karena tumbuhan kekurangan air. Disamping itu, perkecambahan
merupakan suatu peristiwa munculnya tanaman kecil atau plantula dari dalam biji.

Peristiwa perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan air oleh biji yang dinamakan
dengan imbibisi. Peristiwa masuknya air ke dalam biji memacu aktivitas hormon giberelin untuk
memacu butir-butir aleuron. Butir tersebut digunakan untuk mensintesis enzim alfa amilase dan
protease.

Terbentuknya enzim alfa amilase dan protease tersebut akan memacu pemecahan amilum dan
protein dalam endosperm menjadi glukosa dan asam amino yang akan menjadi substrat. Substrat
tersebut akan digunakan untuk metabolisme atau respirasi.Tersedianya substrat yang cukup
banyak akan mendorong peningkatan respirasi untuk menghasilkan energi. Agar tersedia energi
yang cukup untuk pembelahan sel embrio di dalam biji secara mitosis.

Hal tersebut menyebabkan biji menjadi pecah dan terjasi proses perkecambahan yang ditandai
dengan munculnya plantula dari dalam biji.Faktor-faktor yang dapat menstimulasi
perkecambahan yaitu air, suhu, oksigen, dan kelembaban. Itu merupakan faktor eksternal.
Sedangkan faktor internal mencakup enzim dan hormon yang dapat mempengaruhi kecepatan
perkecambahan.

Biji dapat berkecambah membentuk plantula. Sebab di dalam biji ada embrio. Embrio atau
lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian yaitu sebagai berikut: (a) radikula atau akar lembaga,
(b) kotiledon atau daun lembaga, dan (c) kaulikulus atau batang lembaga. Masing-masing dapat
dijelaskan berikut ini.Radikula merupakan calon akar yang tumbuh membentuk akar dan akan
menembus biji ke arah liang biji. Pada poaceae atau graminae akar lembaga memiliki selubung
akar lembaga yang dinamakan dengan koleoriza.

Kotiledon merupakan calon daun yang pertama yang tumbuh dalam proses perkecambahan.
Kenampakan fisik daun lembaga kelihatan tebal. Hal tersebut disebabkan berfungsi untuk
penimbunan cadangan makanan selama proses perkecambahan.

Lebih lanjut, daun pertama ini memiliki fungsi juga untuk melakukan fotosintesis dan sebagai
alat pengisap makanan untuk embrio yang dilakukan pada bagian yang berbentuk perisai dan
berupa selaput tipis yang dinamakan dengan skuletum.Kaulikulus atau batang lembaga
merupakan calon batang yang akan tumbuh menjadi calon batang bagian atas yang berada di atas
kotiledon yang dinamakan dengan epikotil. Sedangkan calon batang yang di bawah kotiledon
dinamakan dengan hipokotil.
Epikotil selanjutnya akan tumbuh membentuk batang dan daun. Berbeda dengan hipokotil yang
akan tumbuh membentuk pangkal batang dan akar. Ujung dari epikotil yang akan membentuk
daun memiliki pucuk lembaga yang dinamakan dengan plumulae. Plumulae diselubungi oleh
suatu selaput yang dinamakan dengan koleoptilum.Lebih lanjut, berdasarkan pada letak
kotiledon, pada saat perkecambahan secara alamiah, perkecambahan dibedakan menjadi dua,
yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hypogeal. Masing-masing dapat dijelaskan
sebagai berikut.

Perkecambahan epigeal. Perkecambahan jenis ini merupakan suatu perkecambahan yang


ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah. Akibatnya, bagian hipokotil
dapat terlihat di atas permukaan tanah. Perkecambahan jenis epigeal ini dapat ditemui pada
perkecambahana kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai