Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi


ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis Mikrokontroller
Rafiq Alfansa1 , Lutfiah Intan2
1,2
Diploma 3 Teknik telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
1rafiqalfansa@gmail.com , 2lutfiahintan99@gmail.com

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang memiliki curah hujan cukup tinggi. pada musim penghujan
hampir keseluruhan daerah diguyur hujan dengan intensitas yang tinggi. Dan beberapa masyarakat yang
belum sadar membuang sampah pada aliran air, menjadi faktor yang memperburuk aliran air. Karena
sedikitnya air hujan yang terserap ke tanah. dan terhambatnya aliran air menyebabkan terjadinya banjir,
bahkan dapat menyebabkan banjir bandang seperti yang terjadi di sungai Citarum. Tugas Besar ini
dibuat dengan konsep mikrokontroller. Cara kerjanya, sensor Ultrasonic akan membaca ketinggian air
di sungai citarum. Tugas besar ini bertujuan untuk membantu warga yang tinggal di dekat jembatan
sungai citarum agar mengetahui intensitas ketinggian air jika air sungai di citarum meluap dengan
sensor ultrasonik dimana akan dihubungkan dengan buzzer yang berfungsi sebagai alarm jika air sungai
meluap, dan dengan servo yang berfungsi untuk mengangkat jembatan sehingga tidak bisa diakses saat
air sungai meluap.
Kata kunci : Node MCU, Sensor Ultrasonik, Servo, buzzer.
Abstract
Indonesia is a country that has relatively high rainfall. in rainy season almost the entire area of rain
washed down with high intensity. And some of the community who have not knowingly dump on the
flow of water, a factor that worsens the water flow. Because of the lack of rain water which is absorbed
into the ground. and the terhambatnya flow of water caused the occurrence of floods, even can cause
flash floods as occurred in the Citarum River. This great task created with the concept of
mikrokontroller. The way it works, the Ultrasonic sensor will read the water height in the citarum River.
This great task aims to help residents who live near the citarum River Bridge in order to know the
intensity of the water height in the citarum River if water overflows with Ultrasonic sensors which will
be linked with a buzzer, which functions as an alarm If the water of a river to overflow, and with a servo
which serves to lift the bridge making it inaccessible when the river overflowed.
Key words: Ultrasonic Sensors, Node MCU, Servo, buzzer.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting, teknologi yang modern harus
mencakup secara sinergi antara efisiensi biaya, sumber daya alam serta sumber daya manusianya. Jika
salah satu diabaikan akan timbul masalah dikemudian hari. Pengaturan pengendalian secara otomatis
diberbagai bidang pada saat ini sering dikembangkan diantaranya adalah aplikasi
pengendalian/pemantau level ketinggian air bendungan yang sudah banyak ditemui. Tujuan dari
Tugas Besar ini adalah Sistem Monitoring Level Ketinggian Air pada sungai citarum berbasis
mikrokontroller. Kawasan untuk memantau level ketinggian air bendungan dimana kita tidak perlu
untuk melakukan kontak fisik antara sensor dengan permukaan air, dan supaya pengendalian bisa
lebih mudah. Pengaturan ketinggian air pada sungai citarum sangat diperlukan dalam menghadapi
curah hujan yang tidak menentu di masing-masing wilayah. Selama ini dalam pengaturan LED untuk
penerangan jembatan pada saat malam hari masih memerlukan banyak pertimbangan sebelum dapat

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

1
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

melaksanakan kontrol tersebut. Oleh sebab itu, dalam menyikapi permasalah tersebut penulis akan
memberikan solusi berupa kontrol buka tutup jembatan dengan mempertimbangkan beberapa aspek
yang akan di atur dengan sedemikian rupa agar sistem dapat bekerja dengan maksimal.
Diharapkan dengan sistem ini nantinya dalam monitoring ketinggiann air akan lebih mudah di
awasi dan dalam proses komunikasi antar wilayah. Dalam satu kesatuan sehingga dalam pengambilan
keputusan dapat dengan cepat dan tepat. Dengan memanfaatkan sensor ultrasonik untuk mendeteksi
perubahan ketinggian air bendungan. Sensor ultrasonik yang digunakan memiliki kehandalan lebih
baik daripada sensor jarak yang lain. Selain itu dalam pemanfaatan kemampuan sensor ultrasonik
pada prototype hanya dalam skala Centimeter, dengan batuan buzzer sebagai indikator pengingat
(Alarm) untuk mengetahui tinggi air yang mendekati sensor. Penggunaan motor servo sebagai
penggerak pada prototype alat memang sangat tepat, karna motor servo dapat bergerak dari derajat
0 hingga derajat 180, yang mana akan berguna dan mudah digunakan untuk alat yang hanya bersifat
buka Tutup.
Keuntungan dari sistem ini adalah komponen rangkaian yang banyak dipasaran yang harganya
cukup terjangkau sehingga dalam penggunaannya efisiensi biaya dapat dicapai, mudah dalam
perawatan. Sistem pengontrolan pada alat yang dirancang adalah menggunakan sistem pengatur
cepat/lamat pembukan pintu air melalui android dan mikrokontroler digunakan sebagai pusat untuk
kontrol proses.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Besar ini yaitu :
1. Merancang dan membuat struktur dari prototype.
2. Memahami cara kerja dari alat alat yang digunakan pada tubes Microcontroller.

1.2.2 Manfaat
Dari penulisan Laporan Tugas Besar ini, Penulis berharap dapat memberikan manfaat
yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui prinsip kerja Node MCU sebagai alat penghubung antara
microcontroller dengan IoT sehingga bisa Monitoring Ketinggian Air
2. Dapat menjalankan dan menggunakan alat dengan baik dan benar sebagai
prototype Monitoring Ketinggian Air

1.3 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang akan dibahas pada laporan tugas besar ini adalah bagaimana
prinsip kerja dari suatu konstruksi jembatan buka dan tutup dengan 3 output indikator yang
dihasilkan secara otomatis.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah yang digunakan dalam tugas besar ini adalah :
1. Sensor pengukur ketinggian air yang digunakan yaitu menggunakan sensor
ultrasonik.
2. Dalam laporan tugas besar ini hanya membahas tentang Node MCU, Sensor
Ultrasonik, Buzzer, servo, LED, Potensiometer.

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

2
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

1.5 Metode Penelitian


Untuk mempermudah penulisan dalam peyusunan laporan tugas besar ini maka penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode Studi Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data mengenai fungsi dan cara kerja alat serta
komponen-komponen lainnya yang bersumber dari buku internet, artikel, dan lain-
lain.
2. Metode Eksperimen
Yaitu tahap perancangan alat yang akan dibuat terdiri dari perancangan rangkaian,
pembuatan layout dan merealisasikannya pada projectboard.
3. Metode Observasi
Yaitu merupakan metode pengamatan terhadap alat yang dibuat sebagai acuan
pengambilan informasi. Observasi ini dilakukan dengan membeli komponen
komponen yang di perlukan pada tugas besar.
4. Metode Konsultasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi dengan dosen
mata kuliah mikrokontroller.

2. DASAR TEORI DAN PERANCANGAN


2.1 Project Board

Gambar 2.1 Project Board

BreadBoard atau disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit
elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang belum disolder
sehingga masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen.

2.2 Node MCU

Gambar 2.2 Node MCU

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat
keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System,
juga firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah
Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

3
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

NodeMCU secara default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat
keras development kit.
2.3 Sensor HC-SR04

Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik

Sensor HC-SR04 adalah sensor pengukur jarak berbasis gelombang ultrasonik. Prinsip kerja
sesnsor ini pirip dengan radar ultrasonik. Gelombang ultrasonik di pancarkan kemudian di terima balik
oleh receiver ultrasonik. Jarak antara waktu pancar dan waktu terima adalah representasi dari jarak
objek. Sensor ini cocok untuk aplikasi elektronik yang memerlukan deteksi jarak termasuk untuk sensor
pada robot. Sensor jarak yang digunakan pada penelitian ini ialah modul sensor ultrasonik HCSR04.
Sensor ini bekerja pada tegangan 5V dengan kuat arus listrik 15 mA. Rentang jarak yang dapat diukur
yaitu dari 2 cm sampai 400 cm. Pada Gambar 2.3 terdapat pin echo dan pin trigger. Pin echo
dihubungkan dengan pin 8 pada perangkat arduino uno sedangkan pin trigger dihubungkan dengan pin
7. Berikut merupakan cara kerja dari sensor ultrasonik (Andrianto, 2013) :
a. Sensor ultrasonik mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40
kHz) selama tburst (200µs) kemudian mendeteksi pantulannya.
b. Kemudian sensor akan memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari
mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan tout minimal 2 µs). Gelombang ultrasonik
merambat melalui udara dengan kecepatan 344 m/s, mengenai objek dan memantul kembali
ke sensor.
c. lebar pulsa tin akan menyesuaikan lama waktu tempuh gelombang elektronik untuk dua kali
jarak ukur dengan objek.

2.4 Servo

Gambar 2.4 Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem
kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan
memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari
motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

4
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas
posisi putaran poros motor servo.

2.5 Flowchart
Adapun flowchart dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar
2.5 berikut :

ulltrasonik

Gambar 2.5 rancangan flowchart system

Cara kerja Flowchart Sistem di atas adalah sebagai berikut:


Program diawali dengan start, yang berarti bahwa rangkaian diaktifkan. Kondisi awal jembatan adalah
tertutup. Kemudian program akan melakukan pengecekan sensor ultrasonik yang berjumlah 1 (satu)
buah (mendefenisikan ketinggian air sungai citarum) untuk mendeteksi apakah kesemua sensor tersebut
mendeteksi ketinggian air sungai dan akan terjadi banjir. Jika sensor tidak mendeteksi ketinggian air
maka jembatan akan tetap tertutup. Akan tetapi jika sensor mendeteksi ketinggian air sudah melebihi
batas sungai maka itu menandakan adanya air sungai meluap ke permukaan tanah sehingga jembatan
akan terbuka secara otomatis dan buzzer akan berbunyi.

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

5
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

3. PEMBAHASAN
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras
berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System, juga firmware yang
digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah NodeMCU
secara default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat keras
development kit.
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan
yang terputus oleh adanya rintangan – rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi
dan pembuangan. Mengingat fungsi dari jembatan sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui
rintangan, maka jembatan dapat di katakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan
kereta api. Dan seiring perkembangan zaman, sistem otomatis jembatan sudah di ciptakan dimana
jembatan akan membuka saat air sungai meluap di jembatan tersebut kemudian jembatan akan menutup
ini terdiri dari beberapa rangkaian elektonika yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi satu
suatu sistem jaringan yang dapat difungsikan untuk mengontrol ketinggian air sungai. Secara umum
cara kerja rangkaian ini.

FIREBASE Node MCU WEB

Gambar 3.0 blok diagram jembatan otomatis berbasis mikrokontroler

Sensor ultrasonic berfungsi sebagai sensor jarak dimana akan membaca ketinggian air dari permukaan
sungai (transmitter). Node MCU (esp8266) berfungsi sebagai penerima data (receiver). Jarak ketinggian
air akan diterima oleh sensor ultrasonik dan dikonversi menjadi data kemudian data tersebut akan
dikirimkan ke Mikrokontroler. Kemudian mikrokontroler akan membaca data yang diberikan oleh
sensor ultrasonik dan memberikan perintah ke servo untuk membuka atau menutup jembatan sesuai
dengan data yang diterima oleh sensor. Nilai data untuk membuka dan menutup jembatan sesuai dengan
yang telah ditetapkan dimikrokontroler. Kemudian data yang diterima oleh sensor juga akan
ditampilkan di web. Web berfungsi untuk menampilkan hasil pembacaan dari modul sistem.

4. HASIL OUTPUT DAN ANALISIS

4.1 Langkah Langkah Perancangan


Langkah – Langkah pembuatan Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan Pendeteksi
Ketinggian Air di Sungai Citarum sebagai berikut :
a. Instalasi Software Arduino IDE
b. Membuat kodingan di Arduino IDE

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

6
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

Gambar 4.b kodingan pada arduino IDE

Gambar 4.b Kodingan pada Arduino IDE

Gambar 4.b Kodingan pada Arduino IDE


Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

7
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

c. Setelah sudah di koding kemudian kita compile kodingan kita tersebeut hingga done uploading
d. Setelah sudah di compile maka kita bias simulasi ptototype yang kita buat yaitu perancangan
akses jembatan otomatis dengan pendeteksi ketinggian air di sungai Citarum.
e. Hasil simulasi

Gambar 4.c Prototype Jembatan pada saat tertutup

Gambar 4.d prototype jembatan terbuka

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

8
Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan September 2018

Dari gambar di atas bias kita analisis bahwa jembatan dapat terbuka dan tertutup secara otomatis
dengan menggunakan servo pada saat ketinggian air sudah mencapai 10 cm dan servo akan membuka
jembatan serta buzzer akan berbunyi bahwa air sungai sedang meluap dan dapat kita lihat
monitoringnya pada web yang telah kita buat. Kami juga membuat untuk controlling nya yaitu
controlling LED untuk penerangan jembatan pada saat malam hari, jadi pada saat malam hari jembatan
akan di terangi oleh cahaya dari LED.
pengendalian jembatan otomatis secara real time. Kondisi awal sistem akan mengautentikasikan ke
wifi router dan kemudian inisialisasi ke server setelah berhasil autentikasi ke wifi dan server maka
sistem akan mulai pembacaan data sensor, selajutnya data sensor akan dikirim ke Node MCU selain
mengirim data sistem juga melakukan pengendalian servo yang digunakan sebagai jembatan otomatis.
Kemudian data yang telah dikirim ke Node MCU akan di ambil oleh firebase, firebase akan mengolah
data dan menaampilkan melalui web. Setiap perubahan data yang terjadi maka esp8266 akan merespon
perubahan tersebut sesuai algoritma yang akan dibuat oleh penulis. Apabila tidak terjadi perubahan,
maka proses otomatis berulang kembali menuju proses pembacaan dan pengiriman data yang akan
dilakukan oleh sistem.

4.2 Cara Kerja


1. Ultrasonik membaca jarak ≥ 10cm, dan servo dengan buzzer belum menerima
command.
2. Saat permukaan air mulai meluap dan berjarak ≤10cm, Sinyal dipancarkan oleh
pemancar ultrasonik dengan frekuensi 40kHz dan dengan durasi waktu tertentu untuk
mengukur jarak benda (sensor jarak).
3. Sinyal yang dipancarkan oleh trigger pada pin D5 akan merambat sebagai gelombang
bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk permukaan air, maka
sinyal tersebut akan dipantulkan oleh permukaan air.
4. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima (echo) pada pin D2, maka sinyal
tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut.
5. Sinyal yang didapatkan tersebut akan diproses oleh NodeMCU sesuai dengan script
yang terdapat pada board NodeMCU yang telah diupload.
6. Ketika NodeMCU memberikan tegangan positif yang diletakkan pada VU NodeMCU
pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 bit atau 8 step sinyal
ultrasonik dengan frekuensi 40kHz.
7. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang
memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima
sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut.
8. Pada saat itu, servo yang dipasang pada pin D5 akan mengangkat jembatan dengan
sudut 65ᵒ.
9. Pada saat itu juga, NodeMCU akan memberikan tegangan positif yang terdapat pada
pin D4 buzzer, dan buzzer akan mengubah tegangan listrik jadi getaran suara.
10. Lalu buzzer akan memberikan peringatan berupa suara dengan nada seperti “on-off”
dengan delay 150ms, sesuai script yang telah deprogram pada NodeMCU.
11. Jika jarak permukaan air >10cm, maka posisi jembatan kembali ke 0ᵒ, dan buzzer
berhenti berbunyi.
12. Kondisi tersebut dapat berulang sesuai dengan keadaaan.
13. Untuk LED yang dipasang pada pin D3 dapat dikontrol melalui web yang telah dibuat.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Supriyadi, Bambang dkk, 2013, Jembatan, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta
[2] Ari Kurniawan, 2014, Simulasi jembatan Otomatis berbasis mikrokontroller

Perancangan Akses Jembatan Otomatis dengan pendeteksi ketinggian Air di Sungai Citarum Berbasis
Mikrokontroller

Anda mungkin juga menyukai