Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan

Indonesia. Sejak berdirinya, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah

bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang

bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate goverment yang telah

diakui secara internasional. Melihat dari prinsip – prinsip pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk tersebut, saya sangat tertarik untuk menganalisa

atau membuat inovasi – inovasi baru yang akan saya lakukan pada kerja praktek

ini. Kerja praktek yang saya lakukan adalah membuat suatu pengusulan program

data pegawai.

Dengan kami membuat usulan program aplikasi data pegawai ini ,yang

dimana hasil akhir dari program tersebut dapat membantu tim manajemen pada PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan

itu, program yang kami usulkan dapat meng-handle semua data-data di PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk.

1
2

Berdasarkan uraian singkat diatas saya tertarik menganalisa sistem absensi

karyawan pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, sehubung dengan itu saya

memilih judul Laporan Kuliah Kerja Praktek ini ialah : “ANALISA SISTEM

INFORMASI DATA PEGAWAI PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) TBK.”

1.2. Maksud dan tujuan

Adapun maksud dari penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek(KKP)

adalah :

1. Mengimplementasikan ilmu yang telah penulis dapat dari ilmu-ilmu yang

digali selama belajar di STMIK NUSAMANDIRI.

2. Mengetahui system pendataan pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

3. Untuk membuat usulan system pendataan pegawai pada PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk.

Sedangkan tujuan dari Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai

salah satu memenuhi matakuliah Kuliah Kerja Praktek(KKP) pada semester 6 untuk

program studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer

NusaMandiri(STMIK Nusamandiri).

1.3. Metode Penelitian

Dalam rangka pengumpulan data untuk menyusun laporan ini ada tiga

macam metode penelitian yang penulis anggap paling baik dan akurat yaitu ;
3

1.3.1. Observasi

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi sistem yang sedang

berjalan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ,juga mengetahui kebutuhan

pengguna sistem, mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dtangani, memahami

sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.

1.3.2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatakan informasi

lengkap, dan untuk mendapatkan hal itu penulis melakukan metode tanya jawab

mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem pendataan pegawai PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

1.3.3. Studi Pusaka

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan memperlajari

buku-buku diklat serta mencari informasi yang diperlukan , yang berkaitan dengan

penyusunan laporan.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pembahasan penulisa Laporan Kuliah Kerja Praktek

(KKP) ini adalah sistem pendataan pegawai PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk.
4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari

unsur,komponen-komponen, prosedur-prosedur atau variabel yang terogranisir, yang

saling berinteraksi atau berhubungan, saling ketergantungan antara satu dan lainya

dimana setiap system Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan

sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,

mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang

mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya


mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu

4
5

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda

adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-

elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang

lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat

terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi

dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi.

penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian,

subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

A. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. fungsinya untuk mendefiniskan data yang

mengalir pada sistem dengan lengkap dan untuk menghindari penggunaan kata-kata

yang sama.

Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisa maupun pada tahap

perancangan sistem. Pada tahap analisa perancangan sistem digunakan sebagai alat

komunikasi antara sotem analis dengan pemakai (user) tentang data yang mengalir pada

sistem tersebut serta informasi yang dibutuhkan oleh pemakai (user). Sedangkan pada

tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input,

output/laporan dan database. Kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.

Fungsinya untuk memudahkan mencari arus data di dalam Data Flow

Diagram

2. Nama Arus Data


6

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di Data Flow

Diagram (DFD),maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

3. Tipe Data

Data yang mengalir biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil

cetakan komputer. Dengan demikan bentuk dari data yang mengalir dapat

berupa dokumen dasar atau formulir. Dokumen hasil cetakan komputer,

laporan tercetak, tampilan layar monitor, variabel, parameter dan field-field.

Bentuk data tersebut disebut tipe data.

4. Struktur Data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri

dari item-item atau elemen-elemen data.

5. Alias

Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda

untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.

6. Volume

Volume yang dicatat berupa volume rata-rata dan volume puncak dari arus

data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus data yang mengalir dalam

satu periode tertentu. Sedangkan volume puncak menunjukan volume yang

terbanyak

7. Periode

Periode menunjukan kapan terjadinya arus data. Fungsinya untuk

mendefinisikan kapan output data harus dimasukan ke dalam sistem, kapan

proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan dihasilkan.

8. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
7

dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan tentang

arus data.
8

Selain hal-hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut notasi.

Notasi yang digunakan dibagi dua macam yaitu :

1. Notasi Tipe Data

Notasi ini dibuat untuk membuat spesifikasi format input maupun output dari suatu

data. Notasi yang digunakan antara lain:

Table II.1. Notasi Tipe Data

NOTASI ARTI
X Setiap karakter
9 Angka Numerik
A Karakter Alphabet
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
. Sebagai pemisah ribuan
, Sebagai pemisah pecahan
- Sebagai tanda penghubung
/ Sebagai tanda pembagi

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Notasi yang umum

digunakan antara lain :

Tabel II.2. Notasi Struktur Data

NOTASI ARTI
= Terdiri dari
+ And (dan)
() Pilihan (boleh Ya atau Tidak)
{} Iterasi (pengulangan proses)
[] Pilih salah satu pilihan
I Pemisah pilihan didalam tanda [ ]
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk (key field)
9

2.2 UML( Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) merupakan kosakata umum berbasis objek

dan diagram teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap proyek

pengembangan sistem mulai tahap analisis sampai tahap desain dan implementasi.

(Dennis Alan. Dkk: 2012).

UML di aplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

1. Merancang perangkat lunak.

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

3. Menjabarkan sistem secara rinci

4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.Blok

pembangun utama UML adalah diagram.Beberapa diagram, ada yang rinci (jenis

timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).

Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk

menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang.

UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan bahasa model

yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya, UML merupakan alat

komunikasi yang konsisten dalam mensupport para pengembang sistem saat ini.

Sebagai perancang sekedar membaca diagram UML buatan orang lain.

2.2.1 Diagram UML

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis

diagram. Namun kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam

pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Diagram

yang sering digunakan adalah Diagram usecase, Diagram aktifitas (Activity diagram),

Diagram sequence, Diagram class.


10

2.2.1.1 Use Case Diagram

Sebuah use case dapat mewakili sistem bisnis berinteraksi dengan

lingkungannya. Ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna

sistem. Pemodelan use case sering di anggap sebagai pandangan eksternal atau

fungsional bisnis proses, hal itu menunjukkan bagaimana pengguna melihat proses,

bukan mekanisme internal dimana proses dan sistem pendukung beroperasi. Seperti

diagram aktivitas, penggunaan kasus dapat mendokumentasikan sistem saat ini (yaitu,

as-adalah sistem) atau sistem baru yang dikembangkan. (Dennis Alan. Dkk: 2012)Ada

dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor danusecase :

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang

2. Use case merupakan fungsionalitas yang di sediakan sistem sebagai unit –

unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada use case diagram:

Tabel 2.1Simbol Use Case Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).

Aktor adalah orang atau sistem yang berasal

dari manfaat dan eksternal untuk subjek.

1. Digambarkan sebagai salah satu

tongkat (default) atau jika aktor non-

manusia yang terlibat, sebagai persegi

panjang dengan aktor <<>> di dalamnya

(alternatif).
11

2. label dengan perannya.

3. Dapat dikaitkan dengan aktor-aktor

lain menggunakan spesialisasi / asosiasi

superclass, dilambangkan dengan panah

dengan panah berongga.

4. Ditempatkan di luar batas subjek.

Use Case:

1. Merupakan bagian utama dari

fungsi sistem.

2. Dapat memperpanjang kasus

penggunaan lain.

3. Dapat mencakup use case lain.

4. Apakah ditempatkan di dalam

batas sistem.

5. Apakah label dengan frase kata

kerja-kata benda deskriptif.

Subject Boundary:

1. Termasuk nama subjek di dalam

atau di atas.
2. Merupakan lingkup subjek,

misalnya, sistem atau individu proses bisnis.

association relationship:

1.Link aktor dengan use case (s) dengan


12

yang berinteraksi.

<<Include>>:Merupakan dimasukkannya

fungsi satu kasus penggunaan dalam yang

lain.

1. Memiliki panah yang diambil dari

kasus penggunaan dasar untuk kasus

penggunaan digunakan.

<<Extend>>:Merupakan perpanjangan dari

kasus penggunaan untuk memasukkan

perilaku opsional.

1. Memiliki panah yang diambil dari

kasus penggunaan ekstensi untuk kasus

penggunaan dasar.

Generalization:

Merupakan kasus penggunaan khusus ke

yang lebih umum.

1. Memiliki panah yang diambil dari

kasus penggunaan khusus untuk kasus

penggunaan dasar.

Pendefinisian secara garis besar yaitu:

1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan di sebuah

sistem.
13

2. Use case, aktifitas/sarana yang di siapkan oleh bisnis/sistem.

3. System boundary, adalah sebuah kotak yang mewakili sebuah sistem.

4. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam Use case, dan

bagaimana hubungan Use case dengan Use case lain. Ada hubungan antar Use

case. Digolongkan menjadi 2 : yaitu extend digambarkan dengan keterangan

<<extend>>, dan Include digambarkan dengan keterangan <<include>>

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram (Sumber: Dennis Alan. Dkk: 2012).

2.2.1.2 Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku objek dalam proses

bisnis. Dalam banyak hal, diagram aktivitas dapat dipandang sebagai diagram aliran

data yang dihubungkan dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data

diagram, diagram aktivitas termasuk notasi yang membahas pemodelan paralel,

bersamaan dan proses keputusan yang kompleks. (Dennis Alan. Dkk: 2012).

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan

oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal

berikut :

 Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.


14

 Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user inteface dimana setiap

aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.

 Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu di definisikan kasus ujinya.

 Rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangkat lunak.

Tabel 2.2 Simbol – Simbol Activity Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Merupakan sebuah gambaran
Activity
aktivitas yang terjadi.
Memisahkan organisasi bisnis
Swimlan
yang bertanggung jawab
e
terhadap aktifitas yang terjadi.
Initial Merupakan tanda awal dari

Node sebuah aktivitas.


Actifity
Merupakan tanda berakhirnya
Final
sebuah aktivitas.
Node
Decision Pilihan untuk pengambilan

Node keputusan
Membawa kembali jalur

Merge keputusan bersama yang berbeda

Node yang dibuat dengan

menggunakan keputusan simpul


Control
Menunjukkan urutan eksekusi
Flow
Menunjukkan aliran objek dari

Object satu kegiatan (atau tindakan)

Flow untuk kegiatan lain (atau

tindakan)..
15

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).

2.2.1.3 Sequence Diagram

Diagram sequence adalah salah satu dari dua jenis diagram

interaksi.Mereka menggambarkan objek – objek yang terlibat dalam sistem

berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu.Sebuah diagram sequence

adalah model dinamis yang menunjukkan urutan eksplisit pesan antar objek

dalam mendefinisikan interaksi. Karena sequence diagram menekankan

pemesanan berbasis waktu kegiatan yang terjadi diantara set objek, mereka

sangat membantu untuk memahami spesifikasi real-time dan sistem yang

kompleks.Berikut simbol yang ada pada Sequence Diagram :

Table 2.3 Simbol – simbol Sequence Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Orang atau sistem yang berasal dari

manfaat dan eksternal ke sistem yang


Actor
berpartisipasi secara berurutan dengan

mengirim dan / atau menerima pesan


16

LifeLine Menyatakan kehidupan suatu objek.

Execcution
Menyatakan objek dalam keadaan aktif
Occurrenc
dan berinteraksi pesan.
e

Pesan yang mengambarkan


Message
komunikasi yang terjadi antar objek.
Message Pesan yang dikirim untuk diri sendiri

(return) secara langsung.


Message
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
(return)

Gambar 2.4 Contoh Diagram Sequence(Dennis Alan. Dkk: 2012).

2.2.1.4 Class Diagram

Class diagram adalah ilustrasi hubungan antara class yang dimodelkan didalam

sistem.Class Diagram sangat mirip dengan diagram hubungan entitas (ERD). Diagram

class menggambarkan class yang meliputi atribut, perilaku dan states, sementara dalam
17

ERD hanya mencakup atribut. (Dennis Alan. Dkk: 2012).Komponen Class Diagram :

Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).

Simbol Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur system

nama_kel

as
+atribut
+operasi(

)
Antarmuka / interface Sama dengan konsep interface

dalam pemrograman berorientasi

objek

nama_interface

Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna

umum, asosiasi biasanya juga

disertai dengan multiplicity.


Asosiasi berarah / directed Relasi antar kelas dengan makna

association kelas yang satu digunakan oleh

kelas yang lain, asosiasi biasanya

juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi - spesialisasi (umum

khusus)

Kebergantungan / Relasi antar kelas dengan makna

dependency
Kebergantungan antar kelas
18

Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna

semua-bagian (whole-part)

Gambar 2.5 Contoh Class Diagram(Dennis Alan. Dkk: 2012).


19

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


3.1. Tinjauan Perusahaan

Dalam tinjauan perusahaan ini berisi tentang sejarah perusahaan, struktur

organisasi serta fungsi dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan

tersebut.

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank BTN mempunyai sejarah yang cukup panjang dalam memperjuangkan

keberadaannya. Perjuangan bank BTN dimulai sejak Belanda menginjakkan kakinya

pertama kali di Indonesia. Puncak dari perjuangan itu adalah pada tahun 1897 oleh

adanya Koninklijk Besluit No.27 di Hindia Belanda atau dalam istilah Indonseia

lebih familiar dikenal dengan nama surat keputusan yang menyatakan adanya

pendirian POSTPAARBANK.

Postpaarbank ini berkedudukan di Batavia, yang saat ini lebih dikenal

masyarakat dengan nama Jakarta sebagai ibu kota di Indonesia. Pendirian

Postpaarbank mulai diperkenalkan sebagai lembaga perbankan secara luas.

Postpaarbank merupakan nama pertama kali bagi Bank BTN yang diberikan oleh

pemerintah Hindia Belanda kepada Indonesia pada saat itu. Ternyata dalam

perjalanannya, keberhasilan Postpaarbank mendapat ujian pada sekitar tahu 1940

dengan diserbunya Netherland oleh tentara Jerman.


20

Pada tahun 1942 masa pendudukan Jepang di Indonesia, Postpaarbank

dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. Namun dalam

perjalanannya ternyata misi Tyokin Kyoku tidak semulus yang pernah dilakukan

Postpaarbank dalam menghimpun dana masyarakat melalui tabungan, sehingga

dengan sendirinya masyarakat enggan untuk melakukan penabungan pada saat itu.

Gagalnya pemerintahan Jepang dengan Tyokin Kyoku akhirnya hanya dalam waktu

tidak sampai 3 tahun Jepang diusir dari pemerintahan Indonesia tepatnya tanggal 17

Agustus 1945.

Dengan berakhirnya masa pendudukan Jepang di Indonesia, maka Tyokin

Kyoku sebagai peninggalan Jepang masa itu diambil alih oleh pemerintah Indonesia

dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos pada tahun 1945. Dalam

perkembangannya Kantor Tabungan Pos penuh mendapat ujian pada tahun 1946

dengan adanya Agresi Militer Belanda ke Indonesia. Dengan adanya Agresi ini maka

Kantor Tabungan Pos tidak

dapat bekerja dengan aman. Pada tanggal 19 Desember 1946 Kantor

Tabungan Pos dan kantor-kantor cabangnya yang telah besar di Indonesia resmi

diduduki oleh Belanda. Agresi Belanda tidak berlangsung lama, pada bulan Juni

1949 pemerintah Republik Indonesia membuka kembali Kantor Tabungan Pos

menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia, dan pada tahun 1950 pemerintah

resmi mengganti Kantor Tabungan Pos dengan Bank Tabungan Pos.

Bank Tabungan Pos yang saat itu kembali dibuka (sempat dibekukan)

berdaarkan UU Darurat No.50 tahun 1950 tanggal 09 Februari 1950, telah

mengilhami para pendiri BTN untuk menjadikan tanggal lahir BTN. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963

Lembaran Negara Republik Indonesia no.62 tahun 1963 maka resmi Bank

Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank Tabungan Negara. Kemudian pada
21

tahun 1968 Bank Tabungan Negara resmi dimiliki pemerintah atau Bank Usaha

Milik Negara.

Berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 1968 yang sebelumnya diprakarsai

dengan Undang-Undang Darurat No.50 tahun 1950 tanggal 09 Februari 1950 resmi

sudah status Bank Tabungan Negara sebagai salah satu Bank Usaha Milik Negara

dengan tugas utama saat itu untuk memperbaiki perekonomian rakyat melalui

penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan. Kemudian pemerintah

Indonesia pada tanggal 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-

49/MK/I/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat.

Mulai 1974 Pelayanan Bank Tabungan Negara lebih difokuskan, setelah itu pada

tahun 1989 Bank Tabungan Negara mendapat ijin bank umum dan penerbitan obligasi,

kemudian pada tahun 1992 menjadi persero, hingga akhirnya pada tahun 1994

mendapat izin bank Devisa. Pada tahun 2002 ditunjuk sebagai bank komersial yang

focus pada pembiayaan rumah komersial, 2009 sekuritisasi KPR mulai kontrak

Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) pertama di Indonesia, Bank BTN

malakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesi.

Dan yang terakhir pada tahun 2012 Bank BTN malekukan Right Issue.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan pembagian kegiatan kerja, menunjukan

bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda dihubungkan sampai batas

tertentu, menunjukan hirarki dan struktur wewenang organisasi serta memperlihatkan

hubungan pelaporannya. Dengan struktur organisasi yang baik, tugas-tugas

digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, terarah,

dan terawasi dan hasil-hasilnya dapat terkendali.

Bentuk struktur organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. adalah

sebagai berikut :
22

Gambar III.1. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara


Kantor Cabang Kota Tangerang
23

Berikut merupakan penjelasan mengenai tata kerja dalam struktur

organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Kota

Tangerang

1. Hub Manager

Memimpin, mengelola, mengawasi dan mengembangkan kegiatan serta

mendayagunakan sarana organisasi Hub serta Cabang-cabang di Hub area

untuk mencapai tingkat serta volume operasional yang optimal, efektif, dan

efisien sesuai dengan target yang telah ditentukan bersama antara Kepala

Wilayah dan Hub Manager.

2. Marketing officer

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai berikut:

a) Menyusun rencana bisnis ritel dan target yang harus dicapai


secara individual.

b) Melaksanakan dan menjaga hubungan baik dengan


nasabah/calon nasabah yang terdapat pada Hub
c) Melaksanakan aktivitas proses consumer loan sesuai dengan
ketentuan dan SOM yang telah ditetapkan.
d) Melaksanaan aktivitas pemasaran produk-produk dan
pencarian nasabah baru yang potensial untuk seluruh produk
ritel.
e) Melaksanakan analisa pemberian fasilitas consumer loan
secara komprehensif.
f) Melakukan supervisi terhadap nasabah dalam kelolaannya.
g) Mengelola dan memelihara rekening consumer loan.
h) Sebagai partner Divisi CRM-Retail dalam pemrosesan
permohonan kredit sesuai kewenangannya.
i) Melakukan pemasaran produk trade finance and services
untuk meningkatkan jumlah nasabah, volume, nilai
transaksi.
24

j) Memberikan jasa advising dan konsultasi nasabah atas


transaksi trade finance and services

k) Merupakan contact point trade services di Hub.

Struktur organisasi:

3. Assistant Marketing Officer

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai berikut:

a) Mengadministrasikan data debitur dan memutakhirkan


informasi yang diperlukan Marketing Officer
b) Membantu Marketing Officer menyusun rencana bisnis dan
target yang harus dicapai secara individual.
c) Membantu Marketing Officer atas terlaksananya proses consumer

loan sesuai dengan ketentuan dan SOM yang telah ditetapkan.

d) Membantu Marketing Officer dalam membuat analisa pemberian

consumer loan.

e) Membuat laporan-laporan baik internal maupun eksternal.

f) Membantu Marketing Officer dalam melaksanaan pengelolaan

rekening pinjaman consumer loan.


25

Struktur organisasi :

4. Hub Outlate Manager

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai

berikut:

a) Memimpin, mengelola, mengawasi dan mengembangkan kegiatan

serta mendayagunakan sarana organisasi Outlet untuk mencapai

tingkat serta volume operasional yang optimal, efektif, dan efisien

sesuai dengan target yang telah ditentukan bersama antara Hub

Manager dengan Hub Outlet Manager.

b) Mewakili Hub Manager dalam rangka dinas baik dengan pihak

ketiga maupun dengan intern Bank Tabungan Negara.

Struktur organisasi :
26

5. Customer Service Officer (CSO)

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai

berikut:

a) Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan

standar yang ditentukan Bank Tabungan Negara.

b) Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa

Bank Tabungan Negara antara lain produk tabungan, giro,

deposito, payment point dan produk/jasa lainnya) .

c) Melaksanakan fungsi pemasaran Consumer Loan .

d) Melaksanakan fungsi money changer yakni memelihara dan

membangun jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan

transaksi jual beli bank notes sesuai target yang di tetapkan.

e) Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan

keluhan nasabah.

f) Melaksanakan pelayanan rekening dana.

g) Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.

Struktur organisasi :
27

6. Customer Service Representative/Greeter

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai

berikut:

a) Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai standar

yang ditentukan Bank Tabungan Negara .

b) Melaksanakan fungsi pemasaran dan promosi produk dan jasa

Bank Tabungan Negara.

c) Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menangani keluhan

nasabah.

d) Melaksanakan pelayanan rekening.

e) Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.

f) Merupakan contact point trade services di Hub Outlet.

Struktur organisasi :

7. Head Teller

Fungsi head teller mengkoordinasikan, mengarahkan dan

mengawasi aktivitas Teller, dan memberikan persetujuan

pembayaran untuk jumlah penarikan di atas wewenang Teller serta

menandatangani slip pemindahan kas untuk


28

penyetoran/pengambilan uang kas ke/ dari vault/ kluis/ khasanah,

maupun ke/ dari Cabang Koordinator/

Community/Spoke lainnya. Mengelola kas dan surat-surat

berharga.

Struktur organisasi :

8. Teller

Fungsi teller melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang

tunai (Rupiah dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non

tunai dan pengelolaan surat-surat berharga.

Struktur organisasi :

9. Report, Reconsiliation & General Affair Officer


29

Adapun tugas dan wewenang dari jabatan ini adalah sebagai

berikut :

a) Memotivasi seluruh pelaksana dan non pelaksana Human

Recources & General Affairs.

b) Melaksanakan koordinasi dan supervisi kegiatan pendukung


untuk.
c) Hub, Cabang-cabang di Hub area yang meliputi fungsi-fungsi:

sumber daya manusia, logistik, sekretariat, administrasi, dan

keamanan.

d) Mengkoordinasikan dan melakukan supervisi berbagai

kegiatan/tugas pelaporan, rekonsiliasi, komputer dan hubungan

kerja antar sub unit.

e) Melaporkan kondisi sub unit Human Recources & General

Affairs kepada Operation Manager.

f) Melakukan pengelolaan ATM yang meliputi :


1) Analisa pengembangan jaringan/penempatan ATM
2) Koordinasi dengan unit kerja terkait sehubungan
dengan penempatan/ relokasi ATM ditempat-
tempat strategis
3) Pemrosesan ijin penempatan ATM ke Bank Indonesia
4) Pemrosesan penutupan asuransi uang dan mesin ATM
5) Pemrosesan peningkatan limit kas ATM dan
perubahan kopur uang ATM
g) Penyusunan program kerja dan anggaran biaya.

h) Bertanggung jawab atas pemberian Quality Service Level

terhadap nasabah prima untuk dana consumer (non K pos).

10. Post Office Alliance


30

a) Pencapaian atas pembuatan target dana dan layanan yang

menggunakan jaringan K pos.

b) Pencapaian target dana dan layanan yang menggunakan

jaringan K pos.

c) Penggunaan anggaran promosi dalam rangka pencapaian target

dana layanan yang menggunakan jaringan K pos.

d) Pembuatan laporan hasil pencapaian target dana dan layanan

yang menggunakan jaringan K pos.

e) Memastikan tersedianya sarana dan prasarana penunjang

promosi K pos.

f) Penerapan fungsi, prinsip mengenal nasabah.

g) Pemberian Quality Service Level terhadap nasabah prima dana

dan layanan yang mrnggunakan jaringan K pos.

11. Customer Unit Head

a) Memastikan pelaksanaan penerapan prinsip mengenai nasabah

di kantor cabang.

b) Melakukan otorisasi sesuai batas kewenangan.

c) Melakukan supervisi atas pemberian informasi kepada nasabah.

d) Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi produk

dana dan jasa.

e) Melakukan supervisi pelayanan jasa perbankan.

f) Memastikan terjaganya kualitas pelayanan yang optimal di unit.

CS bagi nasabah yang dating maupun melalui telepon atau

surat.
31

g) Memastikan akurasi dan kelengkapan dana master statis

seluruh aplikasi loket.

h) Melakukan supervisi pelayanan permohonan blokir dan

pembukaan blokir.

i) Memberikan rate khusus kepada nasabah.

j) Melakukan supervisi maintenance CIF.

k) Membuat proses scanner tanda tangan giran.

12. Customer Service

a) Memberikan informasi kepada nasabah.

b) Melakukan pemantauan rekening dan transaksi nasabah yang

mencurigakan.

c) Melakukan pelayanan produk perbankan.

d) Melakukan pelayanan pemantauan saldo rekening.

e) Melakukan pelayanan administrasi dan pelayanan SDB.

f) Melakukan pelayanan administrasi ATM.

g) Melayani informasi PPh bunga produk dana

h) Melayani percetakan Rekening Koran (EKsternal) KPR dan

non KPR.

i) Melakukan pendebetan buku tabungan.

j) Melakukan maintenance kepada nasabah.

k) Melakukan monitoring atas update rate counter dan

ketersediaan brosur.

l) Melakukan maintenance kode BI di system SIBD.

m) Pemeliharaan aplikasi nasabah.


32

3.2. Prosedur Sitem Berjalan

Prosedur dari sistem pendataan pegawai di PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk adalah sebagai berikut :

1. Petugas GA mendapatkan surat penetapan pegawai dari kantor wilayah Dan

langsung dilampirkan ke kantor cabang yang kekurangan pegawai.

2. Pegawai mengajukan surat mutasi ke GA lalu di laporkan ke GA Manager mendapat

persetujuan lalu diberikan kepada pegawai itu kembali.

3. Pegawai mengajukan surat pengunduran diri ke GA lalu melakukan exit interview.

3.3. Kamus Data Sistem Berjalan

Untuk menjelaskan diagram alir data dibuatkan kamus data yang meliputi

nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, priode,volume, dan

struktur data. Adapun data sistem berjalan dari proses pendataan pegawai adalah

sebagai berikut :

A. Kamus data

UNNORMALISASI

Data Pegawai = NO, Nama, NIP, Pendidikan_Terakhir, Status_Pegawai,

Agama,Jabatan, Mainning_Mart, Existing, Corporate_Title, Masa_Kerja,

Mulaidinasdibank, Grade, Gaji, Sanksi, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Usia,

Status_Sipil, Tlp_Rumah, NO_HP, Alamat, Tanggal_ubah_grade_Jabatan,


33

Tanggal_penempatan_di_unit_kerja,Tanggal_jatuh_tempo, Merk_kendaraan,

No_polisi, Masa_sewa, Harga_sewa, No_perjanjian,

Tanggal_perjanjian, Nama_vendor, Keterangan, Sewa_gedung, Luas, Status,

Sewa_rumah_dinas, Sewa_foto_copy, Sewa_bunga.

NORMALISASI 1

Data Pegawai = NO, Nama, NIP, Pendidikan_Terakhir, Status_Pegawai,

Agama, Jabatan, Mainning_Mart, Existing, Corporate_Title, Masa_Kerja,

Mulaidinasdibank, Grade, Gaji, Sanksi, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Usia,

Status_Sipil, Tlp_Rumah, NO_HP, Alamat, Tanggal_ubah_grade_Jabatan,

Tanggal_penempatan_di_unit_kerja,Tanggal_jatuh_tempo, Merk_kendaraan,

No_polisi, Masa_sewa, Harga_sewa, No_perjanjian, Tanggal_perjanjian,

Nama_vendor, Keterangan,

SEWA = Sewa_gedung, Luas, Status, Sewa_rumah_dinas,

Sewa_foto_copy, Sewa_bunga.

NORMALISALI 2

Data Pegawai = NO, Nama, NIP, Pendidikan_Terakhir, Status_Pegawai,

Agama, Jabatan, Mainning_Mart, Existing, Corporate_Title, Masa_Kerja,

Mulaidinasdibank, Grade, Gaji, Sanksi, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Usia,

Status_Sipil, Tlp_Rumah, NO_HP, Alamat, Tanggal_ubah_grade_Jabatan,

Tanggal_penempatan_di_unit_kerja,Tanggal_jatuh_tempo,

SEWA = Sewa_gedung, Luas, Status, Sewa_rumah_dinas,

Sewa_foto_copy, Sewa_bunga.
34

KENDARAAN = Merk_kendaraan, No_polisi, Masa_sewa, Harga_sewa,

No_perjanjian, Tanggal_perjanjian, Nama_vendor, Keterangan,

3.4. Spesifikasi Sistem Berjalan

Spesifikasi sistem berjalan ini akan dijelaskan mengenai dokumen-

dokumen yang terdapat dalam proses pencatatan datanya, dokumen-dokumen

tersebut terdiri atas dokumen masukan dan dokumen keluaran.


3.4.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

1.Nama Dokumen : Biodata Pegawai

Fungsi : Untuk Pendataan Pegawai

Sumber : Pegawai

Tujuan : Data pegawai

Frekuensi : Setiap 6 bulan sekali kali atau pergantian kontrak baru

Jumlah : 1 form

Bentuk :-

3.4.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

2.Nama Dokumen : Laporan

Fungsi : Laporan Pendataan Pegawai

Sumber : Biodata pegawai

Tujuan : Data pegawai

Frekuensi : Setiap 6 bulan sekali kali atau pergantian kontrak baru

Jumlah : 1set

Bentuk :-

3.4.3. Spesifikasi File

Bukti Laporan Absen

Nama File : Laporan Data Pegawai

Fungsi File : Bukti laporan

Tipe File : File laporan

Akronim : LAK

Media : Memori

Software : Attendance Absensi


3.4.4. Struktur Kode

KODE KETERANGAN

Verify Tombol Konfirmasi

Change Tombol Ganti

00, 0-9 Tombol Angka

Branch Asal Outlet

3.4.5. Spesifikasi Program

Spesifikasi program menjelaskan tentang file-file program yang dibuat

dalam perancangan program tentang fungsi,tujuan,dan bentuk dari file.

A.Spesifikasi program Menu Login

Nama Program :Menu Login

Akronim :Menu

Fungsi Program :Untuk login ke dalam Menu Master

Proses Program :Dalam Menu Login user harus memasukan UserID dan

password untuk masuk ke menu master.

B.Spesifikasi program Menu Master

Nama Program :Menu Master

Akronim :Master

Fungsi Program :Untuk menampilkan menu –menu;

1.Menu Attendance
2.Menu Ganti User

Proses Program :Dalam Menu Master user hanya tinggal mengklik pada

menu yang diinginkan yaitu Menu Attendance dan Menu

Ganti User , tekan back jika ingin kembali ke Menu Login.


3.5. Activity Diagram Sistem Berjalan

1. Prosedur Absen Masuk Dan Keluar

Karyawan
Proses Checking ID
Datang/Pulang
Karyawan
(Input ID Karyawan)

Memvalidasi ID
Finger Print
Karyawan
Phase

2. Prosedur Pengiriman Data Absen

Phase

3. Prosedur Laporan Data Absen Karyawan


Phase
Usecase Diagram Pendataan Pegawai

surat penepatan pegawai


GA Manager Kepala kantor wilayah

surat penetapan pegawai


Petugas GA HRD Kantor cabang

surat mutasi

Pegawai

Surat mutasi yang telah di setujui

3.6. Permasalahan

Dalam perkembangannya, kegiatan – kegiatan yang dilakukan

oleh masing – masing seksi di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
masih menggunakan cara manual. Hal ini tentunya sangat menghambat

kerja tiap – tiap seksi yang mempengaruhi lamanya pembuatan laporan

karena harus menunggu laporan dari setiap cabang sehingga belum

efektifnya system pendataan pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Permasalahan – permasalahan yang sering dihadapi

dalam kegiatan – kegiatan tersebut diantaranya :

1) Pendistribusian data pegawai dari masing – masing cabang masih dilakukan

dengan cara manual sehingga menyita banyak waktu dan tenaga.

2) Lambatnya informasi yang diterima oleh area, sehingga penyampaian menjadi

lambat.
3.7. Alternatif Permasalahan

Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada pada sistem berjalan,

maka untuk mengatasi permasalahan tersebut kami mengajukan alternatif

pemecahan masalah.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan program

database pendataan pegawai ini, yaitu;

1) Mengetahui system pendataan pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

2) Untuk membuat usulan system pendataan pegawai pada PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk.


BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Dengan adanya pencatatan data pegawai yang baik, maka PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbkdapat memantau data pegawai dengan

cepat dan dapat melakukan pendataan secara optimal.

4.2. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian di PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk maka penulis ingin memberikan penyaranan kepada

beberapa pihak terkait, yaitu :

a. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Agar proses pencatatan data pegawai baik pada profil pegawai maupun pada

sewa kendaraan dan sewa lainnya, dilakukan secara otomatis dan tidak

manual kembali agar lebih mempercepat proses pendataan pegawai..

b. UNIKOM

Agar UNIKOM juga dapat melakukan proses pencatatan data pegawai

maupun data mahasiswa baik dalam hal penilaian maupun absensi, secara

otomatis sehingga dapat memepercepat proses pendataan yang ada.

.
DAFTAR PUSTAKA

I Putu Agus Eka, Sistem Informasi dan Implementasinya, Bandung: Informatika, 2014.

Tata S. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.

Japerson Hutahaen. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: DeePublish.

Kenneth C.Laudon dan Jane P.Laudon. (2014). Management Information System

13th Global Edition. United States of America: PEARSON

Dennis. A, Wixom, Haley. B & M.Roth, Roberta., 2012, Systems Analysis and Design. Fifth

Edition. United States of America : John Wiley & Sons, Inc.

Craig Fisher. (2012). Introduction to Information Quality. United States of

America: M.I.T Information Quality Program

Robin Nixon. (2014). Learn PHP, MySQL, JavaScript, CSS & HTML5 4th Edition.

United States of America: O'REILLY.

Rod Stephens. (2015). Beginning Software Engineering. United States of

America: WROX
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

N.I.M : 11150334
Nama Lengkap : Ine Larasati
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 26 September 1995
Alamat lengkap : Jl.Semanan Raya Rt.007/06 No.143 Jakarta Barat
11850

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SD Negeri 08 Jakarta, lulus tahun 2007


2. SMP Setia Gama Jakarta, lulus tahun 2010
3. SMK Jakarta 1 Jakarta, lulus tahun 2013

C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

1. Pelatihan dan Petugas Sensus Ekonomi 2016

Jakarta, Maret 2018

Ine Larasati
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A-1 Mesin Finger Print


32

Lampiran A-2 Tampilan Sistem Attedance Menu Login


Lampiran A-3 Tampilan Sistem Attedance Menu Master

Anda mungkin juga menyukai