Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Nomor Percobaan : 17
Judul Percobaan : SHIFT REGISTER

NAMA NIM
1. ADINDA MUTIARA PUTRI 1315030028
2. GRAHA ESTER 1315030047
3. WENI DITA PRANESWARI 1315030018

Kelas : TT-3C
Dosen : Benny Nixon, ST. MT

Jurusan Teknik Elektro


Program studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Jakarta
2016

1
DAFTAR ISI

1. TUJUAN ............................................................................................................ 3
2. DASAR TEORI ................................................................................................. 3
3. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN ............................................................. 10
4. LANGKAH PERCOBAAN .............................................................................. 11
5. DATA HASIL PERCOBAAN .......................................................................... 13
6. ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN ....................................................... 15
7. KESIMPULAN ................................................................................................. 16
8. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17

2
PERCOBAAN 17
SHIFT REGISTER

1. TUJUAN
 Mempelajari cara kerja shift register dan mampu mengkonstruksikan dengan
mengguanakan D-FF
 Mengkonstruksikan Ring Counter dengan menggunakan D-FF
 Mengkonstruksikan Johnson Counter dengan menggunakan D-FF
 Merancang dan merealisasikan SISO, SIPO, PIPO, dan PISO

2. DASAR TEORI

Register merupakan suatu piranti yang digunakan untuk menyimpan (sementara)


data digit. Data di dalam register itu dapat digeser, dibaca ataupun dihapus. Register dapat
disusun secara langsung dengan flip-flop. Sebuah flip-flop (FF) dapat menyimpan (store)
atau mengingat (memory) atau mencatat (register) data 1 bit. Jika ada n buah FF tentu
saja dapat menyimpan data n bit. Dengan kata lain sederet FF dalam konfigurasi tertentu
merupakan register yang kepadanya dapat dituliskan (write) suatu data atau dari register
itu dapat dibaca (read) data yang tersimpan sebelumnya. Pekerjaan menulis, mengingat,
dan menggeser data dapat dipikirkan pada kalkulator. Untuk memasukkan bilangan 45,
pertama menekan tombol (tut) 4 dan segera dilepaskan. Angka 4 muncul pada tampilan
kalkulator. Berikutnya menekan tombol 5 dan segera dilepaskan. Tampak bahwa angka 4
tidak hilang (memory) tetapi tergeser ke kiri satu posisi dan bilangan 45 segera muncul
pada tampilan. Dalam proses operasi bilangan yang angka-angkanya dimasukkan menurut
urutan tertentu, maka sebelum dioperasikan angka itu harus dicatat (disimpan) lebih
dahulu. Misalnya dilakukan operasi penjumlahan 2 dan 7. Mula-mula dimasukkan 2,
kemudian tekan tombol operasi penjumlahan (+). Angka 2 ini harus disimpan (dicatat)
agar nantinya dapat diproses bersama angka 7 yang dimasukkan kemudian. Kedua
ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa register memiliki ingatan (angka atau angka-angka
muncul meskipun penekanan tombol dilepaskan), dapat dikenakan pergeseran

3
(shift), dan dapat mencatat atau menyimpan data. Data tersebut ditampung atau disimpan dalam
sekelompok flip-flop yang disebut register.
Operasi yang paling sering dilakukan kepada data yang disimpan di dalam register adalah
operasi pergeseran (shift) atau pemindahan (transfer). Hal ini mencakup pemindahan data
dari satu FF ke FF lain maupun dari satu register ke register lain. Gambar 10.13
menunjukkan pemindahan data dari satu register (misal register X) ke register lain (misal
register Y) yang masing-masing register tersusun dari FF-D.

Dengan mengenakan pulsa transfer, nilai yang tersimpan paxa X0 dipindahkan ke Y0, X1 ke

Y1, dan X2 ke Y2. Pemindahan data dari register X ke register Y tersebut merupakan

pemindahan secara sinkron, karena nilai dari X0, X1 dan X2 dipindahkan secara bersamaan

4
(paralel) berturut-turut ke dalam Y0, Y1 dan Y2. Jika isi register X dipindahkan ke register

Y bit demi bit, maka pemindahan semacam ini disebut sebagai pemindahan secara serial.
Gambar 10.14 berikut menunjukkan dua register masing-masing 3 bit yang dihubungkan
sedemikian hingga isi register X dipindahkan (digeser) secara serial ke dalam register Y.
Jenis FF yang digunakan adalah FF-D karena memerlukan persambungan yang lebih sedikit
dari pada FF-JK

Tampak bahwa FF terakhir (X0) dari register X dihubungkan dengan masukan FF pertama

dari register Y. Ketika pulsa geser dikenakan, maka akan terjadi pemindahan data dengan
arah sebagai berikut :

X2 X1 X0 Y2 Y1 Y0 .

Keadaan X2 akan ditentukan oleh masukan D-nya. Sebagai gambaran sebelum dikenakan

satu pulsa geser misalkan register X berisi 101, yakni X2 = 1, X1 = 0, X0 = 1 dan register Y

dalam keadaan 000. Tabel berikut menunjukkan cara perubahan setiap FF ketika dikenakan
tiga pulsa geser.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebelum pulsa geser dikenakan setiap masukan
FF (D) mengambil harga yang telah tersimpan dalam keluaran FF di sebelah kirinya. Dari
tabel di atas dapat dikemukakan secara umum bahwa untuk memindahkan semua bit (data)

5
dari register X yang terdiri dari N bit seluruhnya ke register Y secara serial memerlukan N
pulsa geser. Pada pemindahan data secara paralel, semua bit (data) dipindahkan secara
bersamaan mengikuti satu pulsa geser, tidak bergantung banyak bit yang dipindahkan.
Dengan membandingkan kedua cara pemindahan data tersebut tampak bahwa pemindahan
data secara paralel lebih cepat dari pada pemindahan data yang sama apabila dilakukan
secara serial. Namun demikian, pemindahan secara paralel memelukan lebih banyak
persambungan dari pada cara serial. Kedua perbedaan tersebut akan lebih nyata untuk
sejumlah besar bit data dan untuk pemindahan jarak jauh yang memerlukan persambungan
yang lebih panjang. Jadi pemindahan secara paralel lebih cepat dan pemindahan secara
serial lebih sederhana.

Jenis register dapat pula diklasifikasikan berdasarkan cara data masuk ke dalam suatu
register untuk disimpan dan cara data dikeluarkan dari register tersebut. Untuk memasukkan
dan mengeluarkan data masing-masing dapat dilakukan secara serial atau paralel. Cara serial
berarti data dimasukkan atau dikeluarkan ke atau dari register secara beruntun bit demi bit.
Sedangkan cara paralel berarti data yang terdiri dari beberapa bit dimasukkan atau
dikeluarkan ke atau dari register secara serempak. Berdasarkan hal itu maka dikenal 4 jenis
register, yaitu (1) Serial In Serial Out (SISO), (2) Serial In Paralel Out (SIPO), (3) Paralel In
Serial Out (PISO), dan (4) Paralel In Paralel Out (PIPO). Salah satu rangkaian sederhana
dari setiap jenis register itu tampak pada gambar berikut.

6
7
Johnson Counter
Johnson Counter fungsinya
sama dengan ring counter yaitu
untuk pengaturan nyala display .

8
Ciri dari rangkaian johnson counter yaitu output inverse dari flip – flop terakhir di umpan
balikkan ke D- input flip – flop pertama , oleh karena pada Johnson counter tidak di perlukan
keadaan awal / start seperti pada ring counter . Input – input dari semua flip – flop di hubungkan
menjadi satu dan diaktifkan oleh pulsa clock yang sama

Ring Counter
Register geser ring counter adalah rangkaian register geser yang dilengkapi dengan jaringan
loop tertutup antara output Q flip-flop terakhir ke input pada flip-flop pertama. Jaringan
loop tertutup pada register geser ini mengakibatkan terjadinya pergeseran data secara
berurutan setiap pulsa clock diberikan secara terus menerus karena terjadi looping data.
Kondisi seperti ini disebut sebagai keadaan “recirculates” sehingga register geser yang
memiliki kondisi seperti ini disebut sebagai register geser ring counter. Rangkaian dasar
ring counter dapat dilihat pada gambar berikut

Rangkaian Dasar Register Geser Ring Counter 4 Bit

9
Rangkaian register geser ring counter adalah register geser yang dilengkapi dengan jaringan
umpan-balik dari data output terakhir ke jalur input flip-flop pertama. Rangkaian register
geser ring counter diatas adalah register geser 4 bit yang disusun dari D-FF sehingga
membentuk register geser ring counter 4 bit. Register geser ring counter dibuat denga data
flip-flop (D-FF). Output dari rangkaian register geser ring counter diatas dapat digambarkan
dalam timing diagram sebagai berikut.

Timing Diagram Register Geser Ring Counter 4 Bit

Dari timing diagram diatas terlihat bahawa data yang diberikan ke rangkain register geser
ring counter tersebut digeser ke posisi MSB kemudian umpankan kembali ke jalur input
flip-flop pertama. Register geser ring counter ini sering digunakan atau diaplikasikan pada
rangkaian kontrol kecepatan motor steper, rangkaian lampu berjalan dan rangkaian
sequensial yang lain.

3. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN

No. Alat-alat dan komponen Jumlah


1 IC 7400 (NAND) 1

10
IC 7404 (NOT)
IC 7474 (D-FF)
2 Power Supply DC 1
3 Function Generator 1
4 Logic Probe 1
5 Resistor 220 Ω 1
6. LED 1
7 Protoboard 1
8 Kabel Banana to Banana 1
9 Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN

Langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :


1. Rangkailah rangkaian Rangkaian Serial In Serial Out (SISO) seperti gambar 4.1,
dengan melihat data-sheet untuk IC yang dipergunakan.
2. Berikan catu daya sebesar 5 V ke clock, kemudian lengkapi tabel 6.1.

3. Rangkailah rangkaian Johnson Counter seperti gambar 4.2, dengan melihat data-sheet
untuk IC yang dipergunakan.

11
4. Berikan catu daya sebesar 5 V ke clock, kemudian lengkapi tabel 6.2.

5. Rangkailah rangkaian Ring Counter seperti gambar 4.2, dengan melihat data-sheet
untuk IC yang dipergunakan.
6. Berikan catu daya sebesar 5 V ke clock, kemudian lengkapi tabel 6.2.

7. Rangkailah rangkaian Register SISO dan PISO seperti gambar 4.2, dengan melihat data-
sheet untuk IC yang dipergunakan.
8. Berikan catu daya sebesar 5 V ke clock, kemudian lengkapi tabel 6.2.

12
5.

6. DATA HASIL PERCOBAAN

No. Percobaan :17 Pelaksanaan Praktikum : 5 Desember 2016


Judul : SHIFT REGISTER Penyerahan Laporan : 10 Desember 2016
Mata Kuliah : Laboratorium Analog Nama Praktikan : Weni Dita Praneswari
Kelas / Kelompok : TT-3C Nama Rekan Kerja : 1. Adinda Mutiara Putri
Tahun Akademik : 2016 2. Graha Ester

Tabel 6.1. Register SISO menggunakan D-FF

INPUT OUTPUT
D CLOCK Q1 Q2 Q3
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 1 1
0 1 1 0
0 1 0 0
0 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 1 1
0 1 1 0
0 1 0 0
0 0 0 0

13
Tabel 6.1. Register SISO yang difungsikan sebagai Johnson Counter

OUTPUT
Count
Q1 Q2 Q3
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 1
3 1 1 1
4 1 1 0
5 1 0 0
6 0 0 0
7 0 0 1

Tabel 6.3. Register SISO yang difungsikan sebagai Ring Counter

INPUT OUTPUT
D CLOCK Q1 Q2 Q3
1 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0

Tabel 6.3. Register SISO dan PISO menggunakan D-FF

INPUT OUTPUT
PL/
D P2 P1 P0 Q2 Q1 Q0
SHIFT
0 1 1 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 1 1 0 1 0 0

14
0 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1

4. ANALISA DATA

1. Rangkaian SISO adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran


berurutan.dimana informasi/data dimasukan melalui word in (D) dan akan dikeluarkan
jika ada denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu
dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka informasi didalam register
akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng (Clock).

2. Rangkaian SIPO adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran serentak.,
dimana masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan
denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara
paralel setelah diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi
logik 0, maka semua keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka
pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing
flip-flop.

3. Rangkaian PIPO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran serentak,
dimana sebelum dimasuki data rangkaian direset dulu agar keluaran Q semuanya 0.

15
Setelah itu data dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data akan diloloskan
keluar secara paralel setelah flip-flop mendapat pulsa clock dari 0 ke 1.

4. Rangkaian PISO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran berurutan,
dimana mula-mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan
1, sehingga jalan masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan
reset tidak berpengaruh. Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan
oleh NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu
NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1.
Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan dengan cara yang sama, maka mereka juga
mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah informasi berada
didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari register
dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar deret/seri. Untuk
keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Register geser merupakan suatu register yang disusun secara langsung oleh flip-flop
JK-FF/D-FF dimana informasi dapat bergeser (digeserkan) dari satu flip-flop ke flip
flop yang lain, kekiri atau kekanan atas perintah denyut lonceng (clock), dimana
sebuah flip-flop dapat menyimpan (store) atau mengingat (memory) atau mencatat
(register) data satu bit. Proses begesernya data yang masuk ke dalam register terjadi
dengan sinyal pendetak yang digunakan. Setiap kali sinyal pendetak berdenyut, maka
data yang tersimpan akan bergeser satu posisi. Jika pulsa pendetak tersebut berdenyut
sekali lagi, maka data yang tersimpan akan bergeser satu posisi lagi, begitupun dan
seterusnya.
2. Rangkaian register ada 4 kategori yaitu : SISO, SIPO, PISO, dan PIPO, selain itu juga
dapat dimodifikasikan untuk membentuk sejumlah counter misalnya Ring Counter dan
Johnson Counter dimana pada Ring Counter, semua input diambil dari output D-FF
sebelumnya. D-FF akan berfungsi sebagai Ring Counter apabila salah satu set input D-

16
FF diaktifkan atau diberi logik “0”, salah satu output D-FF pasti berlogik “1” dan yang
lain berlogik “0”, serta yang belogik “1” tersebut akan bergeser ke output yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Nixon,Benny.2008.Diktat Laboratorium Digital;1.Jakarta:Politeknik Negeri Jakarta

http://romiatulhuda07.blogspot.co.id/2014/06/register-sisosipopipo-dan-piso.html

(diakses pada 12 Desember2016)

http://elektronika-dasar.web.id/tag/prinsip-kerja-register-geser-ring-counter/

(diakses pada 12 Desember2016)

http://elektronika-dasar.web.id/register-geser-ring-counter/http://edwin

(diakses pada 12 Desember2016)

17
18

Anda mungkin juga menyukai