DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. ADI ARMADI
2. DWI YULIANTI
3. EKO SUSANTO
4. HENI AKURNIAWATI
5. JAINAL ABIDIN
Kelas: XII IPA
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti dan Pengertian Ideologi Terbuka ............................................................. 2
B. Fungsi Ideologi Terbuka ................................................................................ 4
C. Definisi/Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka .............................. 4
D. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila ....................................... 7
E. Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila ................................................ 9
F. Kelebihan Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ...................... 10
G. Permasalahan/Kelemahan Yang Mungkin Akan Timbul Akibat
Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka......................................... 10
H. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ........................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai pancasila?
2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka kepada
kehidupan masyarakat?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal
dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua
persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah
pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi
Pancasila tidak langsung operasional artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi
sebagai acuan dan dapat ditafsirkan untuk mencari implikasinya dalam kehidupan
nyata. Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung
jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan ideologi totaliter dan kelima,
Pancasila menghargai pluralitas.
Meskipun Pacasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka, harus diakui bahwa
Pancasila pernah dijadikan sebagai ideologi tertutup. Pada masa orde baru Pancasila
digunakan penguasa sebagai cara untuk melakukan tipu daya guna menyembunyikan,
kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan. Pengalaman itu
memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia: ketika dijadikan sebagai
ideologi tertutup, Pancasila cenderung kehilangan daya tarik dan relevansinya.
Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dipaparkan sebagai berikut :
3
3 Dasar pembentukan ideologi Dasar pembentukannya adalah cita-
bukan keyakinan ideologis cita atau keyakinan ideologis
sekelompok orang, melainkan perorangan atau satu kelompok
hasil musyawarah dan orang
kesepakatan dari masyarakat
sendiri
4 Tidak diciptakan oleh negara, Pada dasarnya ideologi tersebut
melainkan oleh masyarakat itu diciptakan oleh negara, dalam hal ini
sendiri sehingga ideologi penguasa negara yang mutlak harus
tersebut adalah milik seluruh diikuti oleh seluruh warga
rakyat atau anggota masyarakat masyarakat
5 Tidak hanya dibenarkan, Pada hakikatnya ideologi tersebut
melainkan dibutuhkan oleh hanya dibutuhkan oleh penguasa
seluruh warga masyarakat negara untuk melanggengkan
kekuasaannya dan cenderung
memiliki nilai kebenaran hanya dari
sudut pandang penguasa saja
6 Isinya tidak bersifat operasional. Isinya terdiri dari tuntutan-tuintutan
Ia baru bersifat operasional kongkrit dan operasional yang
apabila sudah dijabarkan ke bersifat keras yang wajib ditaati oleh
dalam perangkat yang berupa seluruh warga masyarakat
konstitusi atau peraturan
perundangan lainnya
4
dan bernegara ini di tata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh,
Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan
aktivitas di segala bidang, dan karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel,
dan tidak bersifat tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal ini dibuktikan dan
adanya sifat-sifat yang melekat pada Pancasila sendiri maupun kekuatan yang
terkandung di dalamnya, yaitu memenuhi persyaratan kualitas 3 (tiga) dimensi di atas.
Mengenai pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai
dasarnya dapat diubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain, karena bila
dipahamkan secara demikian (sebagai pemahaman yang keliru), hal itu sama artinya
dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/ jati diri bangsa Indonesia.
Hal mana berlawanan dengan nalar dan tidak masuk akal.
Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung
makna bahwa nilai-nilai dasar daripada Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai
dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila dilaksanakan secara kreatif dan
dinamis dengan memperhatikan tingkat kebutuhan serta penkembangan masyanakat
Indonesia sendiri.
Dengan demikian nilai-nilai dasan Pancasila perlu dioperasionalkan, yaitu dijalankan
dalam kehidupan sehani-hani. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan menjadi nilai instrumental, dan penjabaran atas nilai
instrumental ini tetap mengacu pada nilai dasarnya, dan nilai instrumental menjadi nilai
praksis.
Adapun dokumen konstitusional yang disediakan untuk menjabarkan secara kreatif
atas nilai-nilai dasar tersebut antara lain dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) yang menjadi wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan berupa
peraturan perundang-undangan, serta kebijakan-kebijakan Pemerintah lainnya.
Budaya asing yang bernilai negatif, misalnya tentang samen leven yang tidak
dilarang di dalam kehidupan budaya Barat, akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang
mendasarkan diri pada sikap budaya dan pandangan moral religius, demikian pula
dengan pandangan keagamaan yang dikenal dengan sebutan Children of God, ditolak
karena tidak sesuai dengan pandangan keagamaan yang telah dihayati oleh bangsa
Indonesia sejak lama.
adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan
perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila
sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. T Selain itu, Pancasila
memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
5
Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
berian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
gotong-royong, musyawarah, dll.
6
dipandang baik dan cocok dengan bangsa Indonesia. Setiap sila menggambarkan
bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan suku. Dan negara
Indonesia juga merupakan sebuah negara yang terbuka dan demokratis. Pada
suatu negara demokratis setiap masyarakatnya dapat mengutarakan aspirasinya
untuk merubah sesuai dengan keinginan mereka atau memberikan suara mereka. Hal
ini dapat dilihat dalam keseharian atau kebiasaan hidup bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi isi dari pada Pancasila tersebut kita
diharapkan untuk bisa mempertahankan dan mengamalkan dalam berbagai bidang
meliputi pemerintahan, kehidupan masyarakat dan dalam bidang pendidikan.
7
Sedangkan, menurut Moerdiono menyebutkan beberapa faktor yang mendorong
pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :
8
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang
tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a. Nilai Dasar. Nilai dasar Pancasila ( yang berjumlah lima nilai ) terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945. Kelima nilai dasar tersebut harus tetap permanen, lestari, dan
tidak boleh ada pengubahan. Hal itu karena, kelima nilai dasar tersebut mengandung
cita-cita nasional, dasar negara, dan sumber kedaulatan negara.
b. Stabilitas nasional yang dinamis. Pada dasarnya, semua gagasan untuk
menjabarkan nilai dasar bisa dilakukan. Namun, sejak awal sudah bisa diperkirakan
bahwa gagasan tersebut akan menimbulkan dan membahayakan stabilitas dan
integritas nasional. Oleh sebab itu, layak dicarikan momen, bentuk, serta metode yang
tepat guna menyampaikan gagasan tersebut.
c. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme. Secara faktual,
proses rontoknya ideologi komunis-marxisme terjadi dimana-mana. Namun setiap
warga negara tidak boleh begitu saja mengabaikan bahaya komunis-marxisme. Sebab,
komunisme bisa berubah dalam bentuk dan wujud yang lain.
d. Mencegah berkembangnya paham liberal.
e. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.
f. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
9
Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun hak
masyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik.
Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum tapi komunis
menyerahkan semua yang dimiliki individu pada negara.
Pancasila bukan hanya mengembangkan demokrasi politik semata seperti
dalam ideologi liberal-kapitalis,tetap juga demokrasi ekonomi dengan asas
kekeluargaan.
Pancasila memberikan kebebasan individu dalam kerangka kepentingan social.
Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme mengagung-agungkan
material dan kurang menghiraukan aspek immaterial religi.
Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun
individualism,sedangkan kapitalisme mengakui individualism dan komunisme
hanya mengakui kolektivisme.
Memiliki sikap-sikap posotif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada di dunia.
Membela rakyat.
Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)
Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.
Bersifat terbuka, dll.
10
H. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan berperilaku positif yang
sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Walaupun dengan segala problem yang sedang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seluruh warga negara wajib melestarikan
Pancasila. Terutama kemurnian nilai dasar Pancasila.
Di jaman globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap gempuran budaya asing adalah
salah satu usaha untuk melestarikan Pancasila. Jika warga negara kurang bijak dalam
menghadapi globalisasi, maka bisa saja akan mengotori kemurnian Pancasila.
Untuk skala dan usaha lebih besar, warga negara wajib mengawal pemerintahan
yang sedang berjalan. Jangan biarkan para elite politik dan aparatur negara
menyelewengkan serta menyalahgunakan keterbukaan ideologi Pancasila.
Melestarikan Pancasila bukanlah hal yang mudah. Apalagi dengan cakupan aspek
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, permasalahan dalam masyarakat pun
akan semakin kompleks pula. Kegelisahan masyarakat yang ditimbulkan dari
permasalahan tersebut akan berdampak pada kondisi stabilitas negara. Ancaman
kekerasan, pemaksaan kehendak, antidemokrasi dan teror tentunya akan selalu
membayangi untuk menggulingkan Pancasila
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak memiliki sebuah landasan
ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat dan mengakar di masyarakatlah yang
akan bisa menopang sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang
kuat tersebut adalah ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,
antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila
namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima
budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama
sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi
terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat
tetap. Dengan perkataan lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan
ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam
menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan dengan
ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta menerima nilai-
nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila tersebut.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
terdapat dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi negara baru dan negara muda,
lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok,
sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya .
Meskipun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak
boleh dilanggar. Sehingga ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebenarnya
sangat relevan dengan suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntut
transparansi di segala bidang namun masih tetap menjunjung kaidah nilai dan norma
kita sebagai bangsa timur yang beradab.
Dengan demikian maka bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya tidak
menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di dunia.
12
DAFTAR PUSTAKA
13