Anda di halaman 1dari 80

Nomor 142 • Desember 2018

i
ii Nomor 142 • Desember 2018
Salam Redaksi
P
utusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
akhirnya dijatuhkan pada 22 November 2018. MK mengabulkan sebagian uji aturan persyaratan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
Mahkamah berpendapat bahwa persoalan perjanjian internasional tergolong dalam perjanjian yang membutuhkan
persetujuan DPR atau tidak, baru dapat diketahui dalam mekanisme konsultasi dengan DPR. Sebagaimana diatur
dalam Pasal 2 UU Perjanjian Internasional bahwa hanya perjanjian-perjanjian internasional yang disebutkan dalam
Pasal 10 UU Perjanjian Internasional itulah yang tergolong dalam perjanjian demikian.
Menurut Mahkamah, perkembangan dalam pergaulan internasional yang makin intens membuat sesama
anggota masyarakat internasional makin saling bergantung satu sama lain dalam pemenuhan
kebutuhannya, dalam batas penalaran wajar akan sangat berpengaruh terhadap kepentingan
nasional Indonesia.
Meski MK hanya mengabulkan sebagian dari seluruh permohonan, namun isi
putusan ini menjadi pendobrak atas pembaruan sistem hukum nasional.
Khususnya terkait dengan perjanjian internasional dengan dinamika
perubahan masyarakat global. Bahkan putusan MK tersebut telah
memberikan kriteria yang lebih terbuka atas perjanjian internasional
yang mengharuskan persetujuan DPR.
Berita putusan Undang-Undang Perjanjian Internasional
itu pun diangkat menjadi “Laporan Utama” Majalah
Konstitusi Edisi Desember 2018. Selain berita
putusan, seperti biasa kami menyajikan berita-
berita menarik dan informatif dari ruang
sidang maupun nonsidang. Kemudian
ditambah lagi dengan rubrik-rubrik tetap
dan khas ala Majalah Konstitusi.
Demikian pengantar redaksi. Akhir
kata, kami mengucapkan selamat
membaca!

Nomor 142 • Desember 2018


Dewan Pengarah: Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat • Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams •
• I Dewa Gede Palguna • Suhartoyo • Manahan MP Sitompul • Saldi Isra Penanggung Jawab: M. Guntur Hamzah Pemimpin Redaksi: Rubiyo
Wakil Pemimpin Redaksi: Fajar Laksono Suroso Redaktur Pelaksana: Yossy Adriva Sekretaris Redaksi: Tiara Agustina Redaktur: Nur Rosihin Ana
• Nano Tresna Arfana • Lulu Anjarsari P • Reporter: Ilham Wiryadi • Sri Pujianti • Dedy Rahmadi • Yuniar Widiastuti
• Arif Satriantoro • Panji Erawan • Utami Argawati • Bayu Wicaksono Kontributor: Pan Mohamad Faiz • Luthfi Widagdo Eddyono
• Miftakhul Huda • Bisariyadi • Abdul Ghoffar • M Lutfi Chakim • Antoni Putra
Fotografer: Gani • Ifa Dwi Septian Desain Visual: • Rudi • Nur Budiman • Teguh
Desain Sampul: Herman To Distribusi: Utami Argawati
Alamat Redaksi: Gedung Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia • Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 • Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000 • Fax. 3520 177 • Email: bmkmkri@mahkamahkonstitusi.go.id • Website: www.mahkamahkonstitusi.go.id

@Humas_MKRI Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi RI mahkamahkonstitusi

Nomor 142 • Desember 2018


1
DA F TA R ISI

10 LAPORAN UTAMA 1 SALAM REDAKSI


3 EDITORIAL
5 KONSTITUSI MAYA
UNTUK PERJANJIAN INTERNASIONAL 6 JEJAK MAHKAMAH
8 OPINI
DIPERLUAS 10 LAPORAN UTAMA
20 RUANG SIDANG
Sebagaimana amanat Pasal 11 Ayat (1) UUD 1945, DPR memiliki peran bersama 24 KILAS PERKARA
Pemerintah dalam menyetujui sebuah perjanjian. Akan tetapi, dalam Undang-Undang 28 GALERI FOTO
Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (UUPI), peran DPR dalam
menyetujui penyusunan sebuah perjanjian internasional justru tereduksi. Terhadap
34 IKHTISAR PUTUSAN
hal tersebut, sejumlah LSM dan perseorangan warga negara menggugat sejumlah 36 RAGAM TOKOH
pasal dalam UUPI ke Mahkamah Konstitusi (MK). 39 TAHUKAN ANDA
40 AKSI
64 PUSTAKA KLASIK
66 KHAZANAH
77 JEJAK KONSTITUSI
72 KAMUS HUKUM
74 RUANG KONSTITUSI

64 PUSTAKA KLASIK

20 RUANG SIDANG 40 AKSI

2 Nomor 142 • Desember 2018


PERLU BANGUN STRATEGI E D I TO R I A L
KOMUNIKASI MEDIA

A
da dua pendapat perihal persentuhan hakim atau Di era Ketua MK
institusi pengadilan dengan media massa. Sebagian Mahfud MD, interaksi
kalangan berpandangan, perlu lebih banyak kontak dengan media sangat intens.
antara hakim dan media massa sehingga akan lebih Mahfud MD membuat
banyak pertukaran informasi perihal hakim atau strategi komunikasi media
pengadilan itu sendiri. Jika minim komunikasi, khawatirnya yang terbuka. Ia kerap
jurang antara media dan pengadilan akan terus berlanjut. memberikan statement
Pada sisi lain, ada kalangan menyatakan bahwa hakim yang kepada media untuk hampir
berbicara dengan wartawan media lebih banyak rugi ketimbang semua isu, bahkan yang tak
baiknya. Seperti dikatakan Ron Rotunda, profesor hukum George terkait dengan MK sekalipun.
Mason University, tak ditemukan alasan hakim harus berbicara Sementara, strategi
langsung dengan media. Sebab, hakim punya kebebasan untuk komunikasi media Ketua
membahas topik apa pun yang mereka mau dalam pendapat MK Akil Mochtar, dilakukan
hukum mereka dalam putusan. dengan lebih mengakrabi
Dari dua pendapat itu, saat ini umumnya hakim menjaga wartawan, khususnya yang
jarak dengan media. Mengapa? Hakim berbicara dengan media, bertugas di MK. Akan tetapi
itu sama saja mencari masalah, tegas pendapat ini. Contoh intensitas kemunculan di
buruknya ada, menimpa Thomas Penfield Jackson, seorang media tak sesering pendahulunya. Ketua MK Hamdan Zoelva, dan
Hakim Pengadilan Negeri AS. Jackson dikeluarkan dari majelis Ketua MK Arief Hidayat, menurut Hendrianto, sangat jarang muncul
hakim yang menangani kasus besar, yakni gugatan antimonopoli di media atas inisiatif, sekalipun untuk menjelaskan atau membahas
Pemerintah terhadap Microsoft. Gara-garanya, ia berkomentar Putusan MK sendiri.
di hadapan wartawan yang kemudian dimuat di media. Jackson Berpijak pada kajian di atas, dapat diketahui bahwa
mengungkapkan kesan-kesannya tentang apa yang terjadi di strategi komunikasi media MK berubah-ubah, bergantung pada
ruang sidang, padahal kasus masih berjalan. Meskipun tak pembawaan karakter personal Ketua MK. Bangunan komunikasi
ditemukan komentar itu bias ke satu pihak yang berperkara, seperti itu jelas tak direkomendasikan lagi. Sebab, MK memiliki
komentar itu menciptakan kesan bahwa sebagai hakim, ia telah kebutuhan akan strategi komunikasi media yang kokoh berbasis
bertindak tak imparsial. kebutuhan, bukan personalitas.
Berkaca dari itu, pada konteks sekarang, bagaimana Untuk membangun strategi itu, tentukan dulu, prinsip
seharusnya MK membangun strategi komunikasi media? Di satu pokok mana yang dipegang MK, prinsip “diam itu emas” atau
sisi, MK sebagai lembaga peradilan memiliki pakem etik yang “silence is no longer golden”? Pada prinsip pertama, berarti MK
tak memungkinkan semua hal mengenai dirinya disampaikan setia pada doktrin: “MK hanya berbicara melalui putusan”.
ke media. Artinya, tak semua jenis informasi yang menarik dari Diam tatkala putusan dikritik. Diam saat hakim dicela. Diam
perspektif media dapat dipenuhi. Pada sisi lain, media dibutuhkan ketika putusan tak dilaksanakan. Atau, bisa disepakati lain.
MK, utamanya untuk memberi kontribusi yang lebih luas kepada Pada derajat tertentu, MK perlu merespon isu yang beredar
publik untuk memahami keberadaan MK dan putusannya. Dengan di media menyangkut dirinya, terlebih yang berkonten negatif.
demikian, bagaimana strategi komunikasi media yang ideal harus Sudah barang tentu, masing-masing pilihan ada konsekuensinya.
dibangun MK? Selanjutnya, MK dapat mulai membangun strategi
Dalam artikel berjudul “The Puzzle of Judicial Communication komunikasi media. Intinya, strategi komunikasi itu harus (1)
in Indonesia: The Media, the Court, and the Chief Justice” (2017), bertujuan menguatkan confidence dan public trust; (2) konsisten,
Stefanus Hendrianto membukukan kajiannya. Ada sejumlah terencana, dan disengaja; (3) dapat memperkuat kualitas
catatan dalam artikel itu menyangkut interaksi MK dengan komunikasi internal; dan (4) diarahkan ke metode “speaking
media. Ketua MK pertama Jimly Asshiddiqie, mengambil with one voice”, mengeluarkan informasi terpadu dan satu
inisiatif menjelaskan langsung untuk mencegah kesalahan pintu. Itu garis besar yang perlu diperhatikan untuk kemudian
media ‘membaca’ putusan MK. Jimly lebih suka duduk bersama menyusun detailnya. Dengan begitu, ke depan, MK sudah punya
dengan wartawan di ruangannya untuk wawancara terbuka. narasi acuan, rambu-rambu, dan tujuan yang akan dicapai ketika
Rajin juga melakukan kunjungan media untuk berdiskusi dengan bermitra dengan media.
pimpinan redaksi media. Namun, hal itu membuat sejumlah MK tak bisa jalan sendiri untuk menegakkan konstitusi.
hakim konstitusi menyatakan ketakcocokannya dengan strategi Bersama dengan media (dan tentu elemen bangsa lainnya),
Jimly itu. Alasannya, beberapa pernyataannya dianggap tidak tugas itu diharapkan lebih efektif. Percayalah, meski beda peran
mencerminkan posisi resmi MK. Selain itu, dengan sering dan fungsi, MK dan media massa punya visi kebangsaan serupa
tampil di media, Jimly dinilai mencari popularitas dan acapkali dengan MK, yakni sama-sama menegakkan kebenaran dan
meninggalkan sejumlah kewajiban sebagai hakim konstitusi. keadilan berdasarkan konstitusi. Salam Konstitusi!

Nomor 142 • Desember 2018


3
VOXPOP

MK SEBAGAI WAKIL TUHAN


Mahkamah konstitusi (MK) didirikan untuk menjamin agar konstitusi sebagai hukum tertinggi   dapat ditegakkan
sebagaimana mestinya. Karena itu MK yang  biasa disebut sebagai  the guardian of the constitution sebagai
pengadilan konstitusi yang lahir di abad modern. Oleh karenanya, terhadap MK saya berharap agar tetap membela
ummat dan menjaga rakyat, selain itu juga harus hadir untuk rakyat. Karena bagaimana pun juga, sebagai pengawal
konstitusi saya berharap MK bisa lebih “lentur” lagi dalam menjaga independensinya. MK sebagai wakil Tuhan di bumi
ini, harus memenuhi rasa keadilan untuk rakyatnya. Bukan hanya menentukan siapa salah dan siapa yang benar,
meskipun kebenaran sejatinya hanya milik Tuhan.

Jafriyal Aba
Jakarta
PERLU KETEGASAN DARI DEWAN ETIK
Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sistem ketatanegaraan Indonesia sangat penting dalam melindungi
dan mengemban suara rakyat. Terlebih dengan putusan-putusannya, dengan segala permasalahan yang terjadi
didalam masyarakat terhadap perundang-undangan yang dinilai warga bertentangan dengan konstitusi, keputusan
MK merupakan keputusan final dan mengikat yang harus dihormati. Namun, tentu hakim MK tidak selalu sempurna,
sudah pasti ada sejumlah hal yang membuat seorang Hakim MK menjadi kurang teliti dalam mengambil keputusan.
Selain itu, tidak ada jaminan seratus persen Hakim selalu bersih dan kuat menghadapi cobaan suap. Oleh karena
itu, untuk mengawasi serta menindak Hakim yang diduga memberikan keputusan yang dinilai tidak obyektif atau
melanggar kode etik, perlu ketegasan dari Dewan Etik untuk menindaklanjuti kasus pelanggaran kode etik. Dengan
demikian, putusan Hakim dapat diuji keobyektifitasannya dan tidak merugikan pihak tertentu.

Tiafanny Febrian
Bandung

MK DITUNTUT MENJAGA KEPERCAYAAN PUBLIK


Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga negara yang sangat ekslusif dengan tugas dan kewenangannya,
membuat MK banyak mendapatkan intervensi dari pihak yang mempunyai kepentingan secara langsung maupun
tidak terhadap perkara yang masuk. Beberapa kasus pelanggaran etik atau pelanggaran hukum yang dilakukan
oleh hakim konstitusi, maka urgensi terhadap pengawasan hakim konstitusi merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dalam menjaga martabat dan kehormatan hakim konstitusi. Bahwa didalam menjalankan fungsi dan
kewenangannya MK yang sebagai lembaga negara pengawal konstitusi dituntut untuk dapat menjaga kepercayaan
publik. MK sebaiknya meningkatkan kualitas hakim konstitusi dalam penghayatan nilai-nilai etika yang terkandung
dalam kode etik dan perilaku hakim konstitusi.

Irez Anggraini
Jakarta
KEPASTIAN HUKUM MENJADI FAKTOR KEPERCAYAAN TERHADAP MK
Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai lembaga yang diamanatkan oleh konstitusi untuk menguji Undang-Undang
terhadap Undang-Undang Dasar. Didalam suatu pengujian, MK dapat melakukan interpretasi atas permohonan
yang diajukan mengenai muatan, ayat atau pasal yang dianggap bertentangan dengan UUD. Dalam hal substansi
sebelum dituangkan dalam suatu putusan sudah melewati berbagai pertimbangan hukum sebagai dasar hakim
dalam menjatuhkan suatu putusan. Sehingga konsistensi suatu putusan akan tetap terjaga mengingat suatu
kepastian hukum dalam putusan merupakan faktor penting dalam menjaga kepercayaan atas lembaga tersebut.
Pengambilan suatu putusan harus menggunakan pertimbangan hukum yang baik dengan melihat kebutuhan hukum
dan dapat menghindari pengambilan kebijakan yang berdampak luas.

Raedi Fadil Zulfahmi


Jakarta

4 Nomor 140 • Oktober 2018


KONSTITUSI MAYA
PARTAI BULAN BINTANG (PBB) Visi Partai Bulan Bintang adalah terwujudnya kehidupan
masyarakat Indonesia yang Islami, penegakan keadilan
https://www.partaibulanbintang.or.id/ dan kepastian hukum, serta pembelaan umat, ulama,
Islam, rakyat, dan NKRI. Misi partai ini adalah membangun

P
masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman dan
artai peserta Pemilu
2019 dengan nomor bertakwa, maju, mandiri, berkepribadian tinggi, cerdas,
urut 19 adalah Partai berkeadilan, demokratis, dan turut menciptakan perdamaian
Bulan Bintang (PBB). Partai dunia berdasarkan nilai-nilai keIslaman.
ini berlandaskan asas Islam Ketua Umum PBB pertama adalah Prof. Dr. Yusril Ihza
dan didirikan oleh berbagai Mahendra, S.H., M.Sc., yang pernah menjabat sebagai Menteri
ormas Islam nasional Hukum dan HAM dan Menteri Sekretaris Negara. Sekretaris
yang bergabung dalam Jenderal pertama PBB adalah DR. H. MS. Kaban, yang pernah
Badan Koordinasi Umat menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Keduanya terus menjadi
Islam (BKUI) yang berdiri tokoh penting partai, dengan dipilihnya MS Kaban sebagai
pada 12 Mei 1998. Badan Ketua Umum pada Muktamar III pada April 2010 dan Yusril
ini merupakan lanjutan Ihza Mahendra sebagai Ketua Majelis Syura. Ketua Umum PBB
Forum Ukhuwah Islamiyah untuk periode 2015-2020 saat ini adalah Yusril Ihza Mahendra,
(FUI) yang dibentuk pada dan Sekjennya adalah Jurhum Lantong.
1 Agustus 1989 oleh Pemilu 2019 adalah kali keempat partai ini mengikuti
pemimpin Partai Masyumi, pemilihan umum, sejak 1999. Sebagai partai baru, Partai Bulan
yaitu Dr. H. Mohammad Natsir, Prof. Dr. H.M. Rasyidi, KH. Bintang mendapatkan 1,94% suara pada Pemilu 1999, diikuti
Maskur, K.H. Rusli Abdul Wahid, K.H. Noer Ali, Dr. Anwar 2,62% suara pada Pemilu 2004. Pada Pemilu 2009 dan 2014,
Harjono, H. Yunan Nasution, K.H. Hasan Basri dan lain- partai ini tidak dapat memperoleh kursi di DPR RI karena tidak
lain.  PBB sendiri didirikan pada 17 Juli 1998 di Jakarta dan dapat melewati parliamentary threshold 2,5%. Dalam Pileg 2019,
dideklarasikan pada Jumat, 26 Juli 1998 di Masjid Al-Azhar, PBB optimis dapat memperoleh kembali kursi di DPR. Akankah
Kebayoran Baru, Jakarta. harapan ini terwujud? Mari kita tunggu sepak terjangnya tahun
depan.
YUNIAR WIDIASTUTI

PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN


INDONESIA (PKPI)
Partai ini bertujuan, antara lain, untuk memperjuangkan

P
terciptanya keadilan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat
artai terakhir
serta terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dengan
bernomor urut 20
menghormati kemajemukan dalam NKRI. PKPI berasaskan
dalam Pemilu 2019
Pancasila. Visi PKPI adalah terwujudnya kehidupan
adalah Partai Keadilan dan
masyarakat, bangsa, dan  negara yang berkeadilan, bersatu,
Persatuan Indonesia (PKPI).
dan berkesejahteraan sosial dengan menjunjung tinggi
Partai ini bermula dengan
supremasi  hukum, dalam semangat Pancasila dan UUD 1945.
pembentukan Gerakan
Misi partai ini antara lain mempertahankan kedaulatan NKRI,
Keadilan dan Persatuan
mewujudkan pemerintahan yang bebas KKN, dan mewujudkan
Bangsa (GKPB) pada
keadilan dan kesejahteraan sosial. Lambang partai ini berbentuk
tahun  1998  oleh  mantan
perisai dengan warna dominan merah dan putih. Gambar
Wakil Presiden Jenderal TNI
burung garuda mendominasi lambang partai, dengan padi dan
(Purn) Try Sutrisno, mantan
kapas di bagian bawah.
Menhankam/Pangab Jenderal
TNI (Purn.) Edi Sudradjat, Tatto S. Pradjamanggala, Ir. Siswono PKPI telah mengikuti Pemilu sebanyak empat kali, yaitu
Yudhohusodo, Ir. Sarwono Kusumaatmaja, Hayono Isman, pada 1999, 2004, 2009, dan 2014. Sebagai partai baru pada
Letjen TNI (Purn.) Suryadi, Ali Sadikin, Kemal Idris, Udju S. Pemilu 1999, partai ini memperoleh 4 kursi di DPR dengan
Dinata, Prof. Sri Edi Swasono, David Napitupulu, dll. Kemudian perolehan 1,01% suara. Akan tetapi, perolehan kursi DPR
dibentuklah Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dengan oleh perwakilan PKPI semakin menurun, dengan satu kursi
deklarasi pada 15 Januari 1999. PKP berubah menjadi Partai pada 2004. Pada Pemilu 2009 dan 2014, PKPI tidak berhasil
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada 9 September mendapatkan kursi DPR karena peolehan suara yang didapatkan
2002. Ketua Umum PKPI saat ini adalah Diaz Faisal Malik kurang dari ambang batas pemilihan yang ditetapkan sebesar
Hendropriyono, sedangkan Sekretaris Jenderalnya adalah Verry 2,5%. Apakah partai ini akhirnya akan kembali dapat menduduki
Surya Hendrawan. kursi legislatif? Mari kita lihat hasilnya pada Pemilu 2019.
YUNIAR WIDIASTUTI

Nomor 142 • Desember 2018


5
JEJAK MAHKAMAH

Tenaga Listrik
Harus Dikuasai oleh Negara
“Pengertian “dikuasai oleh negara” dalam Pasal 33 UUD 1945 mengandung pengertian yang lebih tinggi
atau lebih luas daripada pemilikan dalam konsepsi hukum perdata. Konsepsi penguasaan oleh 332 negara
merupakan konsepsi hukum publik yang berkaitan dengan prinsip kedaulatan rakyat yang dianut dalam
UUD 1945, baik di bidang politik (demokrasi politik) maupun ekonomi (demokrasi ekonomi). Dalam paham
kedaulatan rakyat itu, rakyatlah yang diakui sebagai sumber, pemilik dan sekaligus pemegang kekuasaan
tertinggi dalam kehidupan bernegara, sesuai dengan doktrin “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.
Dalam pengertian kekuasaan tertinggi tersebut, tercakup pula pengertian kepemilikan publik oleh rakyat
secara kolektif.”
Putusan Mahkamah Konstitusi 001-021-022/PUU-I/2003

P
ada Rabu, tanggal dianggap bertentangan dengan UUD tentang kegiatan usaha ketenagalistrikan
15 Desember 2004, 1945. Mahkamah Konstitusi dalam yang dilakukan secara kompetitif dengan
Mahkamah Konstitusi pertimbangan putusan menyatakan memperlakukan pelaku usaha secara
dalam putusan 001- isu penting yang harus dijawab adalah sama dan oleh badan usaha yang
021-022/PUU-I/2003 pertama, apakah cabang produksi tenaga terpisah (unbundled), bertentangan
listrik merupakan cabang produksi yang dengan UUD 1945?
menyatakan UU No. 20 Tahun
penting bagi negara dan yang menguasai “Pasal 33 UUD 1945 secara
2002 tentang Ketenagalistrikan
hajat hidup orang banyak, sehingga keseluruhan, termasuk penyelenggaraan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
harus dikuasai oleh negara; kedua, kalau perekonomian nasional berdasar
Tahun 2002 Nomor 94, Tambahan penguasaan negara dalam Pasal 33 UUD atas demokrasi ekonomi, prinsip
Lembaran Negara Republik Indonesia 1945 tidak anti terhadap kompetisi dan kebersamaan, efisiensi berkeadilan, dan
Nomor 4226) tidak mempunyai tidak anti terhadap pasar, bagaimanakah berwawasan lingkungan dengan mana
kekuatan hukum mengikat. Dengan penguasaan negara menurut Pasal 33 ditafsirkan bahwa penguasaan negara
dinyatakannya keseluruhan UU No. UUD 1945 dapat dilakukan. juga termasuk dalam arti pemilikan
20 Tahun 2002 tidak mempunyai Menjawab isu pertama tersebut, privat yang tidak harus selalu 100%.
kekuatan hukum mengikat, menurut Mahkamah Konstitusi, tenaga Artinya, pemilikan saham Pemerintah
Mahkamah Konstitusi menyarankan listrik merupakan cabang produksi yang dalam badan usaha yang menyangkut
agar pembentuk undang-undang penting bagi negara dan yang menguasai cabang produksi yang penting bagi
menyiapkan RUU Ketenagalistrikan hajat hidup orang banyak sehingga sesuai negara dan/atau yang menguasai hajat
dengan Pasal 33 ayat (2) cabang produksi hidup orang banyak dimaksud, dapat
yang baru yang sesuai dengan Pasal
tenaga listrik tersebut haruslah dikuasai bersifat mayoritas mutlak (di atas
33 UUD 1945.
oleh negara. Lebih lanjut, Mahkamah 50%) atau bersifat mayoritas relatif
Pada pokoknya, permohonan Para
Konstitusi menyatakan oleh karena (di bawah 50%) sepanjang Pemerintah
Pemohon adalah menyangkut kompetisi
sudah jelas bahwa cabang produksi sebagai pemegang saham mayoritas
dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan
tenaga listrik harus dikuasai oleh negara, relatif tersebut secara hukum tetap
yang dalam UU No. 20 Tahun 2002
maka yang harus dipertimbangkan oleh memegang kedudukan menentukan
dilakukan secara terpisah (unbundled)
Mahkamah, apakah dua isu (masalah dalam pengambilan keputusan di badan
oleh badan usaha yang berbeda
pokok) dalam permohonan a quo yaitu usaha dimaksud,” urai Mahkamah.

6 Nomor 142 • Desember 2018


Hal tersebut, menurut Mahkamah, semakin membuat terpuruk BUMN yang daerah? Mahkamah berpendapat, jika
harus dipahami bahwa meskipun akan bermuara kepada tidak terjaminnya PLN memang masih mampu dan bisa
Pemerintah hanya memiliki saham pasokan listrik kepada semua lapisan lebih efisien, tidak ada salahnya jika tugas
mayoritas relatif dalam BUMN akan tetapi masyarakat, baik yang bersifat komersial itu tetap diberikan kepada PLN, tetapi jika
harus dipertahankan posisi negara untuk maupun non-komersial. Dengan demikian tidak, dapat juga berbagi tugas dengan
tetap sebagai pihak yang menentukan yang akan merugikan masyarakat, BUMN lainnya atau BUMD dengan PLN
dalam proses pengambilan keputusan bangsa dan negara. sebagai “holding company”.
atas penentuan kebijakan dalam Mahkamah Konstitusi berpendapat, Dengan demikian, permohonan
badan usaha yang bersangkutan yang keterangan ahli yang diajukan pemohon Para Pemohon harus dikabulkan sebagian
menggambarkan penguasaan negara telah menjelaskan pengalaman empiris dengan menyatakan Pasal 16, Pasal17
yang mencakup pengaturan, pengurusan, yang terjadi di Eropa, Amerika Latin, ayat (3), serta Pasal 68 UU No. 20
pengelolaan, dan pengawasan. Korea, dan Meksiko, sistem unbundling Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan
Terkait dalil para Pemohon yang dalam restrukturisasi usaha listrik justru bertentangan dengan UUD 1945 dan
mengatakan bahwa produk tenaga listrik tidak menguntungkan dan tidak selalu oleh karenanya harus dinyatakan tidak
belum dapat diartikan, disamakan, dan efisien dan malah menjadi beban berat mempunyai kekuatan hukum mengikat.
diberlakukan sebagai komoditi ekonomi, bagi negara, sehingga oleh karenanya Akan tetapi, “meskipun ketentuan
tetapi juga harus diartikan sebagai Mahkamah berpendapat bahwa hal yang dipandang bertentangan dengan
prasarana yang perlu disubsidi, sehingga tersebut bertentangan dengan pasal 33 konstitusi pada dasarnya adalah Pasal
pengertian kompetisi dan perlakuan UUD 1945. 16, Pasal 17 ayat (3), serta Pasal 68,
yang sama kepada semua pelaku usaha Lebih lanjut, menurut Mahkamah, khususnya yang menyangkut unbundling
sebagaimana yang dimaksud dalam pembuat undang-undang juga menilai dan kompetisi, akan tetapi karena pasal-
konsiderans “Menimbang” huruf b dan bahwa tenaga listrik hingga saat ini pasal tersebut merupakan jantung
c maupun Pasal 16, 17 ayat (1), dan masih merupakan cabang produksi yang dari UU No. 20 Tahun 2002 padahal
21 ayat (3) Undang-undang Nomor 20 penting bagi negara dan menguasai seluruh paradigma yang mendasari
Tahun 2002 tidak dapat diterima, karena hajat hidup orang banyak, sehingga oleh UU Ketenagalistrikan adalah kompetisi
dengan pengertian dikuasai oleh negara karenanya menurut pasal 33 ayat (2) UUD atau persaingan dalam pengelolaan
sebagaimana telah diuraikan di atas, 1945 harus tetap dikuasai oleh negara, dengan sistem unbundling dalam
akan menimbulkan kerancuan berfikir dalam arti harus dikelola oleh negara ketenagalistrikan yang tercermin dalam
karena makna penguasaan negara yang melalui perusahaan negara yang didanai konsideran “Menimbang” huruf b dan c
mencakup pengaturan, pengurusan, oleh pemerintah (negara) atau dengan UU Ketenagalistrikan. Hal tersebut tidak
pengelolaan, dan pengawasan akan kemitraan bersama swasta nasional atau sesuai dengan jiwa dan semangat Pasal
dikurangi jika dalam penyediaan tenaga asing yang menyertakan dana pinjaman 33 ayat (2) UUD 1945 yang merupakan
listrik diperlakukan secara sama dalam dari dalam dan luar negeri atau dengan norma dasar perekonomian nasional
sistem persaingan dengan badan usaha melibatkan modal swasta nasional/asing Indonesia,” jelas Mahkamah.
swasta, termasuk asing. dengan sistem kemitraan yang baik dan Mahkamah kemudian berpendapat,
Mahkamah berpendapat bahwa saling menguntungkan. cabang produksi dalam Pasal 33 ayat (2)
untuk menyelamatkan dan melindungi Hal ini berarti bahwa hanya BUMN UUD 1945 di bidang ketenagalistrikan
serta mengembangkan lebih lanjut yang boleh mengelola usaha tenaga harus ditafsirkan sebagai satu kesatuan
perusahaan negara (BUMN) sebagai aset listrik, sedangkan perusahaan swasta antara pembangkit, transmisi, dan
negara dan bangsa agar lebih sehat yang nasional atau asing hanya ikut serta distribusi sehingga dengan demikian,
selama ini telah berjasa memberikan apabila diajak kerjasama oleh BUMN, meskipun hanya pasal, ayat, atau bagian
pelayanan kelistrikan kepada masyarakat, baik dengan kemitraan, penyertaan dari ayat tertentu saja dalam undang-
bangsa, dan negara Indonesia, baik saham, pinjaman modal dan lain-lain. undang a quo yang dinyatakan tidak
yang beraspek komersiil maupun non- Persoalannya adalah apakah yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
komersiil sebagai wujud penguasaan dimaksud dengan perusahaan negara akan tetapi hal tersebut mengakibatkan
negara, sehingga ketentuan Pasal 16 UU pengelola tenaga listrik hanyalah BUMN, U U N o . 2 0 Ta h u n 2 0 0 2 s e c a r a
No. 20 Tahun 2002 yang memerintahkan dalam hal ini PLN, ataukah bisa dibagi keseluruhan tidak dapat dipertahankan,
sistem pemisahan/pemecahan usaha dengan perusahaan negara yang lain, karena akan menyebabkan kekacauan
ketenagalistrikan (unbundling system) bahkan dengan perusahaan daerah yang menimbulkan ketidakpastian hukum
dengan pelaku usaha yang berbeda akan (BUMD) sesuai dengan semangat otonomi dalam penerapannya.
LUTHFI WUDAGDO EDDYONO

Nomor 142 • Desember 2018


7
Opini PEMANGGILAN PAKSA OLEH DPR
KONSTITUSI

D
ewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jika melihat langkah yang diambil DPR
memiliki kewenangan untuk dalam merumuskan peraturan Tata Tertip,
memanggil paksa setiap orang DPR jalas telah melakukan pelanggaran
dengan menggunakan aparat kepolisian. hukum karena sama sekali tidak mematuhi
Kewenangan tersebut diatur di dalam Putusan MK. Padahal, putusan MK adalah
Peraturan DPR tentang Tata Tertib DPR putusan yang bersifat final dan mengikat
yang disahkan pada Selasa, (2/10/2018). (final and binding) yang secara harfiah
Ketentuan pemanggilan paksa berarti berlaku mengikat sejak pertama kali
tersebut terdapat di pada pasal 173 ayat diucapkan dalam sidang pleno yang terbuka
(3) Tata Tertib DPR. Permasalahnnya, untuk umum, serta tidak tersedia lagi
ketentuan tersebut bertentangan dengan upaya hukum yang dapat dilakukan untuk
Putusan MK Nomor 16/PUU-XVI/2018 melawannya. Putusan MK juga mengikat
yang diputuskan pada 28 Juni 2018. Di semua elemen, baik masyarakat maupun
Oleh: Antoni Putra dalam putusan tersebut, MK membatalkan lembaga negara yang ada di Indonesia,
(Peneliti Pusat Studi Hukum dan Pasal 73 ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat sebab putusan MK berlaku sesuai dengan
Kebijakan Indonesia) (6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 asas erga omnes.
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor Ketentuan yang memberikan
7 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan kewenangan kepada DPR untuk melakukan
DPRD (MD3). Pada intinya, ketentuan yang pemanggilan paksa juga dapat dinilai
dibatalkan MK tersebut juga memberikan terlalu dipaksakan. Tidak lolos di peraturan
kewenangan kepada DPR untuk melakukan perundang-undangan setingkat undang-
pemanggilan paksa. undang, ketentuan tersebut malah
Di dalam putusannya, MK menjelaskan diselundupkan di dalam ketentuan tata tertib.
bahwa kewenangan untuk melakukan Padahal bila merujuk kepada hirarki
pemanggilan paksa bukanlah ranah dari peraturan perundang-undangan, tata tertib
legislatif, karena proses rapat di DPR DPR tidaklah berlaku dan mengikat keluar,
bukanlah ranah penegakan hukum. Menurut melainkan hanya berlaku mengikat terhadap
MK, panggilan paksa dan penyanderaan anggota DPR. Pasalnya, tata tertib tersebut
adalah ranah penegakan hukum pidana, hanyalah semacam kode etik yang bertujuan
bukan legislatif. untuk menuntun anggota DPR agar berbuat
Kemudian, MK juga berpendapat baik.
bahwa kewenangan DPR untuk melakukan Jika merujuk kepada hal tersebut,
pemanggilan paksa bisa menimbulkan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
kekhawatiran yang berujung pada rasa tiga kekeliruan DPR dalam menentukan
takut dari setiap orang yang dapat materi muatan dari tata tertib. Pertama,
menjauhkan hubungan kemitraan secara merumuskan dan memasukkan pasal
horizontal antara DPR dengan rakyat. Rasa yang nyata inkonstitusional dan tidak ada
takut tersebut juga dapat berujung kepada aturan setingkat undang-undang yang
matinya nalar-nalar kritis masyarakat untuk mengaturnya, kedua adalah menerapkan
mengritisi kinerja dari DPR yang selama ini pasal yang seharusnya bukan menjadi
cenderung dianggap “kurang memuaskan”. muatan dari tata tertib, dan yang ketiga DPR

8 Nomor 142 • Desember 2018


tidak dapat membedakan mana ranah dari legislatif dan aspirasi publik, tentu yang dirumuskan bukan pasal yang
mana ranah dari penegak hukum. memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan
pemanggilan paksa kepada setiap orang. Untuk
Legislatif dan Penegakan Hukum membungkam kritik sebenarnya caranya cukup mudah
Antara ranah legislatif dan penegakan hukum adalah dan tidak pula menimbulkan gejolak. Caranya dengan
dua hal yang jelas berbeda. Diantara keduanya, ada memperbaiki kinerja agar publik puas. Dengan begitu, kritik
dinding pembatas yang sejatinya tidak dapat diterobos. yang dianggap merendahkan harkat dan martabat DPR
Ranah penegakan hukum itu berada pada ranah yudisial akan hilang dengan sendirinya.
yang keberadaannya tidak dapat dicampuradukkan dengan Jika saja DPR lebih cermat dalam DPR merumuskan
proses legislasi. materi muatan dari peraturan perundang-undangan, tentu
Montesquieu dalam bukunya ‘The Spirit of The Laws” persoalan seperti ini seharusnya tidak terjadi. Seberapa
telah jauh-jauh hari memberikan pembenaran terhadap besar pun upaya dari DPR untuk memasukkan kewenangan
doktrin pemisahan kekuasaan (separation of power), yaitu pemanggilan paksa kedalam peraturan perundang-
apabila kekuasaan kehakiman digabungkan dengan undangan tidak akan membuahkan hasil. Pasalnya, norma
kekuasaan legislatif ataupun eksekutif, maka kehidupan tersebut telah dinyatakan inkonstitusional melalui putusan
dan kebebasan seseorang akan berada dalam suatu kendali MK yang bersifat final dan mengikat.
yang dilakukan secara sewenang-wenang. Di dalam hal ini, yang dinyatakan inkonstitusional
Jika penengakan hukum bersatu dengan kekuasaan oleh MK dalam Putusan Nomor 16/PUU-XVI/2018 adalah
legislatif, maka itu akan menimbulkan kesewenang- norma. Ketentuan pemanggilan menggunakan aparat
wenangan nyata. Pasalnya, legislatif akan dapat melakukan kepolisian sudah tidak boleh lagi diterapkan. Memasukkan
intervensi sesuai dengan keinginannya, sebab ia yang kewenangan tersebut ke dalam peraturan perundang-
membentuk undang-undang. Dengan demikian, ditinjau undangan hanya akan menyebabkan munculnya persoalan
dari ajaran pemisahan kekuasaan (separation of power), baru yang sejatinya dapat dihindarkan.
keinginan DPR untuk bisa memanggil paksa seseorang Dari segi berlakunya peraturan tersebut, akan muncul
merupakan kesalahan yang nyata. Mereka ingin memiliki sebuah disintegrasi kepercayaa publik terhadap DPR dan
kewenagan yang sebenarnya mutlak bukan menjadi juga menambah beban pekerjaan kepada pihak terkait yang
kewenangan mereka. dirugikan dengan berlakunya Tata Tertib DPR tersebut.
Alasan yang selalu mengemuka dari perumusan Pasalnya, yang bersangkutan tentu harus melakukan
pasal pemanggilan paksa tersebut adalah untuk menjaga judicial review kembali terhadap ketentuan yang sudah
muruah dari DPR. Para anggota dewan merasa bahwa kritik nyata inkonstitusional.
yang ditujukan kepada lembaga legislatif tersebut telah Meskipun demikian, peraturan DPR tentang Tata Tertib
merendahkan harkat dan martabat DPR. Pasalnya, banyak yang memuat ketentuan yang inkonstitusional tersebut
kritik yang selalu ditujukan kepada lembaga tersebut. tetap berlaku. Keberadaannya harus dipandang sebagai
Akan tetapi, kritik yang ditujukan terhadap lembaga peraturan perundang-undangan yang sah, sepanjang belum
legislatif tersebut tidaklah berlebihan. Kritik tersebut ada kebijakan atau putusan yang membatalkan.
merupakan bukti bahwa publik peduli dengan DPR dan Untuk membatalkan ketentuan pemanggilan paksa
ingin kinerjanya lebih baik. yang ada di dalam Tata Tertib DPR tersebut, sepenuhnya
Jika merujuk kepada penyebab terjadinya kritik, merupakan kewenangan dari DPR melalui mekanisme revisi,
seharusnya yang dilakukan DPR adalah memperbaiki atau Mahkamah Agung melalui proses judicial review. Selain
kinerja, bukan merumuskan pasal yang memberikan dari dua mekanisme tersebut, ketentuan pemanggilan
kewenangan pemanggilan paksa terhadap setiap orang. paksa tidak dapat dibatalkan dengan alasan apapun.
Adanya kewenangan pemanggilan paksa hanya akan
menyebabkan DPR dianggap semakin anti kritik dan
juga menyebabkan semakin banyak orang yang “hilang”
kepercayaan terhadap DPR.
Andai saja anggota DPR lebih memperhatikan

Nomor 142 • Desember 2018


9
LAPORAN UTAMA

PERSETUJUAN DPR
UNTUK PERJANJIAN
INTERNASIONAL
DIPERLUAS
Sebagaimana amanat Pasal 11 Ayat (1) UUD 1945, DPR memiliki peran bersama Pemerintah
dalam menyetujui sebuah perjanjian. Akan tetapi, dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2000 tentang Perjanjian Internasional (UUPI), peran DPR dalam menyetujui penyusunan
sebuah perjanjian internasional justru tereduksi. Terhadap hal tersebut, sejumlah LSM
dan perseorangan warga negara menggugat sejumlah pasal dalam UUPI ke Mahkamah
Konstitusi (MK).

10 Nomor 142 • Desember 2018


I
ndonesia For Global Justice (IGJ), Indonesia Human Rights sebuah perjanjian internasional dianggap tereduksi dengan
Committee for Social Justice, Serikat Petani, Yayasan Bina berlakunya Pasal 2 UUPI. Hal tersebut karena pasal tersebut
Desa Sadajiwa (Bina Desa), Aliansi Petani Indonesia (API), telah mengganti frasa “dengan persetujuan DPR” dengan frasa
Solidaritas Perempuan (SP), Perkumpulan Koalisi Rakyat “berkonsultasi dengan DPR dalam hal menyangkut kepentingan
untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Farmer Initiatives for publik”.
Ecological Livelihood and Democracy (FIELD), Serikat Petani Lebih lanjut dalam permohonannya, Pemohon yang
Kelapa Sawit (SPKS), serta empat Pemohon perseorangan diwakili Henry David Oliver Sitorus, menyatakan bahwa
tercatat menjadi Pemohon Perkara Nomor 13/PUU-XVI/2018. persetujuan oleh DPR terhadap pembuatan perjanjian
Dalam permohonannya, Pemohon menilai Pasal 2, Pasal 9 ayat internasional menjadi sangat penting karena membuat
(2), Pasal 10, dan Pasal 11 ayat (1) UU Perjanjian Internasional perjanjian internasional berarti negara telah memberikan
merugikan hak konstitusionalnya yang dijamin oleh UUD 1945. sebagian kedaulatannya. Apalagi terhadap perjanjian
Ketiga norma tersebut mengatur mengenai peran Dewan internasional yang memiliki akibat yang luas dan mendasar
Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pembuatan dan pengesahan bagi kehidupan rakyat.
perjanjian Internasional. “Karena itu, persetujuan oleh DPR sebagai perwujudan
Pemohon menilai bahwa seluruh ketentuan tersebut kedaulatan rakyat menjadi sangat penting. Apalagi terkait
bertentangan dengan UUD 1945 terutama Pasal 11 Ayat dengan perjanjian internasional yang memiliki akibat
(2) UUD 1945 yang menyatakan, “Presiden dalam membuat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat. Kata
perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang “pengesahan” mereduksi kata “persetujuan” dengan DPR
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan sehingga menempatkan DPR di bagian akhir penyusunan
beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan perjanjian Internasional dengan hanya berperan mengesahkan
atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan perjanjian internasional yang telah dibuat oleh Pemerintah
Dewan Perwakilan Rakyat”. Peran DPR untuk menyetujui Indonesia. Dengan ini, Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang a

Gedung Mahkamah Konstitusi ketika menyelenggarakan acara internasional.

Nomor 142 • Desember 2018


11
LAPORAN UTAMA

quo bertentangan dengan Pasal 11 ayat (2) UUD 1945,” jelas Norma Turunan UUD 1945
Oliver dalam sidang yang digelar pada 5 Maret 2018 tersebut. Hal sebaliknya justru diungkapkan Pemerintah yang
Selain itu, Pemohon juga menilai Pasal 10 UUPI, telah menyebut bahwa Pasal 10 UUPI merupakan norma turunan
memberikan pembatasan (limitasi) jenis perjanjian internasional dari Pasal 11 Ayat (1) UUD 1945. Keterangan Pemerintah
yang harus disahkan melalui UU. Dengan demikian, untuk tersebut dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
materi perjanjian internasional di luar ketentuan Pasal 10 Luar Negeri, Mayerfas, dalam sidang pleno yang digelar
UUPI tersebut harus disahkan dengan ketentuan peraturan pada 5 April 2018 lalu. Mayerfas menyebut dalam Pasal 11
perundang-undangan di bawah undang-undang (keputusan Ayat (3) UUD 1945 telah mendelegasikan sepenuhnya
presiden). Oliver melanjutkan, terkait Pasal 11 ayat (1) beserta kepada pembentuk undang-undang untuk mengatur lebih
penjelasan Pasal 11 ayat (1) UUPI merupakan suatu kesatuan lanjut bagaimana bentuk dan model persetujuan DPR,
yang tidak terpisahkan dari Pasal 10 UU a quo. Maka, pasal serta kriteria lebih lanjut perjanjian internasional yang
tersebut juga dinilai bertentangan dengan Konstitusi. membutuhkan persetujuan DPR.
Untuk menguatkan dalilnya, Pemohon menghadirkan “Dengan demikian, kebijakan pembentuk undang-
sejumlah Ahli, di antaranya Dosen Universitas Atma Jaya, Boli undang untuk mengatur kriteria merupakan implementasi
Sabon Max. Dalam keterangannya pada sidang yang digelar dari open legal policy sesuai dengan Putusan MK Nomor
22 Mei 2018, Max menyampaikan pengesahan perjanjian 51/PUU-VI/2008, 52/PUU-VI/2008, 59/PUU-VI/2008
internasional harus ada partisipasi dan kontribusi rakyat dijelaskan bahwa Mahkamah Konstitusi tidak dapat
selaku pemegang kedaulatan melalui wakilnya di DPR. membatalkan undang-undang atau sebagian normanya
Pengesahan perjanjian internasional harus berdasarkan cita jika norma tersebut merupakan delegasi kewenangan
negara gotong-royong yang padanya cita hukum Pancasila terbuka yang dapat ditentukan sebagai open legal policy
sebagai norma dasar pedoman arah dan norma kritik oleh pembentuk undang-undang,” jelasnya.
dikonstruksikan. Terkait implementasi kebijakan terbuka dijabarkan
“Pasal 11 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 lebih konkret dalam Pasal 10 UUPI yang mengatur
mengatur, ‘Semua perjanjian internasional harus dengan tentang kriteria perjanjian internasional yang membutuhkan
persetujuan DPR.’ Maka, jika ada undang-undang yang persetujuan DPR. “Dengan demikian, rumusan Pasal
mengatur tanpa persetujuan DPR, bertentangan dengan 10 UUPI merupakan perwujudan delegated norms yang
Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pasal 2, Pasal 9 ayat konstitusional berdasarkan Pasal 11 Ayat (3) Undang-Undang
(2), Pasal 10, dan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945,” ujar Mayerfas.
Nomor 24 Tahun 2000 bertentangan dengan Pasal 11 Berdasarkan praktik yang ada, Mayerfas menyebut
Undang -Undang Dasar Tahun 1945, maka tidak mempunyai penetapan kriteria perjanjian internasional yang membutuhkan
kekuatan mengikat,” terangnya. persetujuan parlemen akan berbeda dari satu negara dengan
negara lainnya karena sangat tergantung pada politik hukum

Pemerintah mewakili Presiden dalam pengujian UU Perjanjian Internasional.

12 Nomor 142 • Desember 2018


masing-masing negara. Beberapa negara menerapkan dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan
kriteria berdasarkan bidang materi perjanjian (politik, ekonomi, beban keuangan Negara dan/atau mengharuskan perubahan
hankam, dan lain-lain), sedangkan beberapa negara atau pembentukan undangundang” dalam rumusan Pasal
berdasarkan dampak perjanjian, dan beberapa negara 10 UUPI. Namun demikian, lanjutnya, Mahkamah dapat
lain mendasarkan pada pembagian kewenangan eksekutif memahami maksud para Pemohon, yaitu bahwa norma yang
dan legislatif. dirumuskan dalam Pasal 10 UUPI tersebut adalah berkait
“Dari uraian di atas, maka tergambar dengan dengan frasa “menimbulkan akibat yang luas dan mendasar
jelas bahwa soal kriteria ini bukanlah soal yang statis, bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
namun dinamis. Pemerintah dan DPR selalu mencermati Negara dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan
dinamika perjanjian internasional, serta implikasinya terhadap undang-undang” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Ayat
Indonesia,” terangnya. (2) UUD 1945. Karena itulah, sambungnya, maka pengesahan
terhadap perjanjian-perjanjian demikian dilakukan dengan
Mekanisme Checks and Balances undang-undang.
Pemerintah pun menghadirkan Mantan Ketua Mahkamah Palguna menjelaskan Mahkamah berpendapat bahwa
Agung, Bagir Manan, dalam sidang yang digelar pada 25 Juni persoalan apakah perjanjian internasional tergolong ke
2018 lalu. Bagir menyampaikan bahwa perjanjian internasional dalam perjanjian yang membutuhkan persetujuan DPR atau
dibuat presiden tanpa memerlukan persetujuan Dewan tidak baru dapat diketahui dalam mekanisme konsultasi
Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini karena sudah merupakan dengan DPR, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UUPI, maka
suatu pengakuan konstitusional bahwa presiden (eksekutif) rumusan norma dalam Pasal 10 UUPI telah menimbulkan
merupakan pemegang dan pelaksana utama dalam membuat penafsiran bahwa hanya perjanjian-perjanjian internasional
perjanjian internasional atau hubungan internasional pada yang disebutkan dalam Pasal 10 UUPI itulah yang tergolong
umumnya. ke dalam perjanjian demikian.
Peran DPR, menurut Bagir, persetujuan DPR hanya Sementara itu, papar Palguna, perkembangan yang
sebagai bentuk checks and balances. Hal ini ditunjukkan bahwa terjadi dalam pergaulan internasional yang makin intens
tidak semua hak-hak DPR sebagai kekuasaan legislatif melekat sehingga membuat sesama anggota masyarakat internasional
dalam membuat perjanjian internasional. “Dewan Perwakilan makin saling bergantung satu sama lain dalam pemenuhan
Rakyat tidak memiliki hak-hak paling utama sebagai kekuasaan kebutuhannya, dalam batas penalaran yang wajar, akan sangat
legislatif seperti hak inisiatif dan hak amendemen dalam berpengaruh terhadap kepentingan nasional Indonesia. Dalam
perjanjian internasional,” tegasnya. kesalingtergantungan demikian sangat terbuka kemungkinan
bahwa hal-hal yang di masa lalu tidak terlalu berdampak
MK Memperluas terhadap kepentingan dan kebutuhan nasional Indonesia, di
Terhadap permohonan tersebut, Mahkamah Konstitusi masa yang akan datang sangat mungkin membawa dampak
(MK) mengabulkan sebagian uji aturan persyaratan persetujuan serius.
DPR tersebut. Putusan Nomor 13/PUU-XVI/2018 tersebut “Oleh karena itu, dengan tetap mempertimbangkan
terkait dengan pengujian Undang-Undang Nomor 24 secara saksama keleluasaan yang cukup bagi Presiden
Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (UU Perjanjian untuk dapat secara efektif melaksanakan fungsi-fungsi
Internasional), Kamis (22/11). pemerintahannya, rumusan norma yang tertuang dalam Pasal
“Menyatakan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 10 UU 24/2000 tidak akan mampu menjawab kebutuhan
2000 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara dan ketidakmampuan menjawab kebutuhan demikian bukan
Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan sekadar persoalan teknis-administratif melainkan berkait
hukum mengikat secara bersyarat sepanjang ditafsirkan langsung dengan pemenuhan amanat Konstitusi. Dengan
bahwa hanya jenis-jenis perjanjian internasional sebagaimana demikian, Mahkamah berpendapat dalil para Pemohon
disebutkan pada huruf a sampai dengan huruf f dalam Pasal a sepanjang berkenaan dengan Pasal 10 UU PI adalah beralasan
quo itulah yang mempersyaratkan persetujuan DPR sehingga menurut hukum,” jelasnya.
hanya jenis-jenis perjanjian tersebut yang pengesahannya Dalam putusan tersebut, Mahkamah menolak dalil
dilakukan dengan undang-undang,” jelas Ketua MK Anwar terkait konstitusionalitas Pasal 2, Pasal 9 ayat (2), dan Pasal
Usman membacakan amar putusan. 11 ayat (1) UU Perjanjian Internasional. Mahkamah menilai
Dalam pertimbangan hukum yang dibacakan oleh Hakim dali Pemohon terkait ketiga pasal tersebut tidak beralasan
Konstitusi I Dewa Gede Palguna, Mahkamah menegaskan menurut hukum.
bahwa tidak terdapat frasa “menimbulkan akibat yang luas LULU ANJARSARI

Nomor 142 • Desember 2018


13
LAPORAN UTAMA

PRESIDENRI.GO.ID
Indonesia dan Brunei berkomitmen untuk berupaya meningkatkan perdagangan di antara kedua negara di masa mendatang. Komitmen tersebut
tercapai usai pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan
Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Mei 2018.

SEKILAS TENTANG PERJANJIAN INTERNASIONAL

P
ada 23 Oktober 2000, Dewan Perwakilan Rakyat Dalam hukum internasional, terdapat dua konvensi yang
(DPR) bersama dengan Pemerintah menyetujui berkembang dari kebiasaan internasional mengenai Perjanjian
dan mengesahkan Undang-Undang Nomor 24 Internasional. Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian
Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (UU Internasional yang banyak mengatur perjanjian-perjanjian
PI). Salah satu dasar pembentukan UU Perjanjian internasional antara negara dan negara saja
Internasional adalah Pasal 11 Ayat (1) Undang-Undang Konvensi Wina 1986 tentang Hukum Perjanjian
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, Internasional antara Organisasi Internasional dan Negara dan
“Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat antara Organisasi Internasional dan Organisasi Internasional
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian yang sesuai dengan namanya mengatur tentang perjanjian
dengan negara lain.” internasional antara organisasi internasional dan negara
Lahirnya UU PI menjadi rujukan hukum nasional ataupun perjanjian internasional antara sesama organisasi
mengenai ketentuan teknis dan posedural pengikatan internasional.
Indonesia terhadap perjanjian internasional. Selain itu, Indonesia tidak meratifikasi Konvensi Wina. Namun,
terdapat hukum internasional yang mengatur tata cara Konvensi Wina telah menjadi hukum kebiasaan internasional.
pengikatan sebuah perjanjian internasional. Untuk hukum kebiasaan internasional, keterikatan bermula
ketika negara yang bersangkutan secara sukarela ikut

14 Nomor 142 • Desember 2018


mempraktikkan kebiasaan internasional dan menerima serta Sebagian yang lain hanya mensyaratkan penandatanganan
menjalankan praktik itu sebagai hukum. dan pemberitahuan kesediaan negara bersangkutan untuk
Suatu negara tidak terikat dengan hukum kebiasan ketika terikat. Sebagian negara memberikan kewenangan penuh
negara menunjukkan diri sebagai (menolak secara konsisten) kepada delegasinya untuk mengikatkan diri kepada suatu
terhadap kebiasan itu. Sehingga misalnya, ketika Indonesia perjanjian tertentu, sementara sebagian negara yang lain tidak
tidak pernah menunjukkan diri sebagai terhadap suatu norma memberikan kewenangan yang demikian kepada delegasinya.
hukum kebiasaan internasional, bahkan menjalankan praktik itu Pembedaan dua kategori itu berhubungan langsung dengan
dan menerimanya sebagai hukum, negara Indonesia dengan substansi perjanjian. Sehingga, untuk mengetahui mana suatu
demikian terikat dengannya. perjanjian internasional yang membutuhkan pengesahan dan
Terikatnya suatu negara pada perjanjian internasional mana yang tidak, menjadi penting.
dibutuhkan pernyataan persetujuan untuk terikat pada Perlu dipahami, bahwa konsekuensi atas keterikatan atau
perjanjian tersebut. Namun, jika sebuah negara tidak tunduknya suatu negara pada suatu perjanjian internasional
menyatakan persetujuannya untuk terikat pada perjanjian terbagi dalam dua aspek, yakni: aspek internal dan aspek
internasional maka perjanjian tersebut tidak akan pernah eksternal. Aspek eksternalnya adalah negara itu memikul
mengikatnya. Oleh karena itu, persetujuan atau penolakan kewajiban dan menerima hak dari perjanjian internasional itu.
untuk terikat pada suatu perjanjian adalah manifestasi dari Sedangkan aspek internalnya adalah perjanjian internasionaI
kedaulatan setiap negara. itu masuk dan berlaku sebagai bagian dari hukum nasionalnya.
Pernyataan persetujuan atau tidak terhadap pengikatan Oleh karena itu, pertimbangan matang dan kontrol rakyat
kepada perjanjian internasional tergantung pada kesepakatan terhadap negara untuk terikat ke dalam perjanjian internasional
para pihak yang membuat perjanjian, hukum nasional masing- menjadi penting sebelum negara tersebut memberikan
masing, dan tergantung dari kewenangan yang diberikan pernyataan persetujuannya. Pertimbangan matang dan kontrol
kepada delegasi dari negara yang bersangkutan apakah rakyat yang direpresentasikan oleh DPR menjadi penting agar
perjanjian yang ditandatangani perlu disahkan atau tidak kita lebih berhati-hati ketika hendak mengikatkan diri kepada
sebelum mengikat. perjanjian internasional yang akan membawa dampak secara
Sebagian perjanjian internasional misalnya, mensyaratkan langsung terhadap kedaulatan negara.
pengesahan sebelum pernyataan pengikatan dilakukan.

PRESIDENRI.GO.ID

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Minggu (15/1/2017) di Istana Kepresidenan Bogor,
Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Jepang bersepakat meningkatkan kerja sama di bidang politik, ekonomi, maritim, dan sosial budaya.

Nomor 142 • Desember 2018


15
LAPORAN UTAMA

KUTIPAN PUTUSAN
Nomor 13/PUU-XVI/2018
Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pemohon
1. Indonesia for Global Justice (Indonesia untuk Keadilan Global)
2. Indonesia Human Rights Committee for Social Justice (IHCS)
3. Serikat Petani Indonesia (SPI)
4. Yayasan Bina Desa Sadajiwa (Bina Desa)
5. Aliansi Petani Indonesia (API)
6. Solidaritas Perempuan (SP)
7. Perkumpulan Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
8. Farmer Initiatives for Ecological Livelihood and Democracy (FIELD)
9. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS)
10. Amin Abdullah
11. Mukmin
12. Fauziah
13. Baiq Farihun
14. Budiman

Amar Putusan
1. Menyatakan permohonan Pemohon III, Pemohon V, Pemohon VI, Pemohon VII, Pemohon VIII, dan
Pemohon IX tidak dapat diterima;
2. Mengabulkan permohonan Pemohon I, Pemohon II, Pemohon IV, Pemohon X, Pemohon XI,
Pemohon XII, Pemohon XIII, dan Pemohon XIV untuk sebagian;
3. Menyatakan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012)
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang ditafsirkan bahwa hanya
jenis-jenis perjanjian internasional sebagaimana disebutkan pada huruf a sampai dengan huruf
f dalam Pasal a quo itulah yang mempersyaratkan persetujuan DPR sehingga hanya jenis-jenis
perjanjian tersebut yang pengesahannya dilakukan dengan undang-undang;
4. Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya.

16 Nomor 142 • Desember 2018


PENDAPAT
AHLI

Irfan R. Hutagalung
Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengebiri Kewenangan DPR


Kriteria Pasal 10 UU Perjanjian Internasional bersifat tertutup tidak bisa diterima. Sementara dalam UU
Perdagangan menggunakan kriteria Pasal 11 ayat (2) UUD 1945 yang bersifat terbuka. Jangankan terhadap
perjanjian internasional yang spektrum substansinya sangat luas, bahkan terhadap perjanjian perdagangan yang
sangat spesifikpun substansi aturannya bisa sangat terbuka: “ada yang menimbulkan akibat yang luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang” sehingga cukup disahkan
dengan Peraturan Presiden. Sementara itu, dari sisi kewenangan DPR, enam kriteria
perjanjian internasional yang tertutup jelas telah mengebiri lembaga perwakilan rakyat
untuk mengontrol tindakan pemerintah dalam mengikatkan diri kepada perjanjian
internasional dan ini adalah persoalan yang sangat serius.

Cenuk Widiyastrisna Sayekti


Dosen Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

Ketidakjelasan Mekanisme
Keterlibatan parlemen di beberapa negara seperti Kanada dan Amerika Serikat
dalam membuat perjanjian internasional berfungsi sebagai pengawasan dalam rangka
checks and balances. Afrika Selatan, dalam hal ini, mewajibkan persetujuan DPR atas
semua perjanjian yang dibuat oleh eksekutif dengan entitas internasional terlepas
dari perjanjian internasional tersebut bersifat teknis atau procedural. Tetapi secara
umum berdasarkan konstitusi Afrika Selatan mewajibkan adanya persetujuan DPR.
Ketika ada ketidakjelasan mekanisme terkait dengan mekanisme ratifikasi perjanjian
internasional dalam UU PI yang menyebabkan inkonstitusional, maka disebut sebagai
bentuk inkonstitusional. Jika perjanjian internasional yang telah dibuat atau Indonesia
telah menandatangani perjanjian internasional tersebut maka perjanjian internasional tersebut tetap.
Disinilah pentingnya konsultasi kepada DPR yang sifatnya wajib dilakukan oleh presiden sebelum menandatangani
perjanjian internasional tersebut, sehingga jika perjanjian sudah ditandatangani dan kemudian baru dimintakan
persetujuannya kepada DPR maka akan melanggar prinsip itikad baik dalam hal negara yang bersangkutan tidak
mau melaksanakan perjanjian yang sudah ditandatanganinya sendiri.

Nomor 142 • Desember 2018


17
LAPORAN UTAMA

Boli Sabon Max


Dosen Fakultas Hukum Universitas Atmajaya

Persetujuan DPR Suatu Keharusan


Indonesia mempunyai sistem sendiri, yaitu pengesahan perjanjian internasional harus
berdasarkan cita negara (staatsidee) Indonesia, yaitu gotong royong antara Presiden dan
Dewan, serta rakyat yang di dalamnya mengandung keserasian antara unsur kekeluargaan,
hak asasi manusia, dan keadilan sosial, yang padanya cita hukum (rechtsidee) Indonesia, yaitu
Pancasila dikonstruksikan. Pasal 11 UUD 1945 mengatur dua macam perjanjian internasional,
yaitu perjanjian internasional antarnegara dan perjanjian internasional yang bukan antarnegara,
namun pengesahan keduanya harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Maka jika ada undang-undang yang
mengatur pengesahan perjanjian internasional tanpa persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat adalah bertentangan dengan
UUD 1945, sehingga berlaku asas hukum lex superior derogate legi inferiori, maka ketentuan undang-undang tersebut
tidak mempunyai kekuatan mengikat. UU Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, khususnya Pasal 2,
Pasal 9 ayat (2), Pasal 10, dan Pasal 11 ayat (1) bertentangan dengan Pasal 11 UUD 1945, maka pantas, layak, dan
adil dinyatakan tidak mempunyai kekuatan mengikat, dan dengan demikian tidak juga mempunyai kekuatan berlaku.

Bagir Manan
Mantan Ketua Mahkamah Agung

Original Power Presiden


Kewenangan untuk memberikan persetujuan atau tidak Perjanjian Internasional merupakan original power
P r e s i d e n . Adanya advise and consent dari DPR pun sebenarnya adalah bentuk checks and balances legislatif kepada
eksekutif. Sehingga ketika Perjanjian Internasional tersebut akan diratifikasi maka sebaiknya
Presiden atau Pemerintah melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menyetujui atau
tidak untuk meratifikasi Perjanjian Internasional tersebut. Konsultasi adalah penting sebelum
menuju ke proses selanjutnya, yaitu persetujuan. Mekanisme partisipasi rakyat dalam hal
memberikan masukan terhadap proses ratifikasi Perjanjian Internasional dapat dilakukan
dalam bentuk preventif dan represif.

Hikmahanto Juwana
Guru Besar Hukum Internasional UI

Wilayah Presiden
Perjanjian internasional merupakan wilayah Presiden. Ketika presiden berkonsultasi
dengan DPR terkait sebuah perjanjian internasional, didahului dengan telaahan dari Presiden
sendiri. Konsekuensi dari kesalahan Presiden dalam menilai perjanjian internasional tersebut,
misalkan saja dari perjanjian internasional yang penting, tetapi dinilai tidak penting, maka ada
proses impeachment. Dengan proses seperti itu, kemudian penilaian penting dan tidak penting pada
akhirnya diserahkan kepada kementerian terkait. Sedangkan mengenai partisipasi masyarakat dalam hal ini, sebenarnya
dapat dilakukan dan difasilitasi melalui LSM, atau setiap kementerian mengadakan kegiatan yang dapat memberi ruang
partisipasi publik tersebut. Bahkan keberadaan Mahkamah Konstitusi memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
menyuarakan ketika undang-undang yang merupakan hasil ratifikasi sebuah perjanjian internasional pada kenyataannya
justru merugikan hak-hak konstitusional warga negara.

18 Nomor 142 • Desember 2018


Nomor 142 • Desember 2018
19
RUANG SIDANG UU PDRD

HUMAS MK/YOGI DJ
Ilustrasi: penerangan jalan.

FRASA "PENERANGAN JALAN" MULTITAFSIR

A
sosiasi Pengusaha Indonesia pajak penerangan jalan. Pemohon penjelasan Pasal 2 ayat (2) huruf d
(Apindo) menguji Undang- menilai, seharusnya pengenaan pajak Undang-Undang Nomor 18 Tahun
Undang Nomor 28 Tahun penerangan jalan hanya terbatas 1997 yang digantikan undang-undang
2009 tentang Pajak Daerah pada penggunaan listrik bersumber yang baru ini. Pajak penerangan
dan Retribusi Daerah (UU PDRD) dari negara dan digunakan untuk jalan adalah pajak atas penggunaan
ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada kegiatan nonproduksi. Pengenaan pajak tenaga listrik dengan ketentuan bahwa
Selasa, 17 Oktober 2017. Pemohon tersebut juga menghambat kinerja daerah tersebut tersedia penerangan
Perkara Nomor 80/PUU-XV/2017 ini produksi perusahaan karena semakin jalan yang rekeningnya dibayar oleh
menguji Pasal 1 angka 28, Pasal 52 meningkatnya beban atau kewajiban pemerintah daerah.   
ayat (1), Pasal 52 ayat (2), Pasal 55 pajak. Keberatan Pemohon yang
ayat (2), dan Pasal 55 ayat (3) UU Pemohon menilai, seharusnya berikutnya, lanjut Refly, terkait
PDRD. dalam menjalankan usahanya, Pasal 52 ayat (1) UU PDRD yang
Kuasa hukum Pemohon Refly Pemohon tidak dikenakan pajak menyebutkan, “Objek pajak penerangan
Harun mendalilkan kepentingan penerangan jalan. Jika harus dikenakan jalan adalah penggunaan tenaga listrik,
Pemohon terkait pajak penerangan pajak, hanya terbatas pada tenaga baik yang dihasilkan sendiri maupun yang
jalan yang dirasakan tidak adil listrik yang bersumber dari negara dan diperoleh dari sumber lain.” Pemohon
dan dinilai bertentangan dengan digunakan untuk kegiatan nonproduksi. mempermasalahkan ketidakadilan
UUD 1945. Pasalnya, perusahaan “Karena kalau kita melihat definisi ketika Pemohon melakukan
yang menggunakan generator atau pajak penerangan jalan sebelumnya pembangkit sendiri pasokan listriknya
pembangkit listrik mandiri untuk yang sangat terkait dengan penerangan dan juga dikenai pajak penerangan
kegiatan produksi tetap dikenakan jalan itu sendiri. Seperti dalam jalan.

20 Nomor 142 • Desember 2018


Menanggapi dalil-dalil Tidak Lebih Besar dari PPN pajak harus dipungut dengan dasar
Pemohon, Hakim Konstitusi Pajak Penerangan Jalan (PPJ) hukum yang jelas. Terhadap PPJ
Saldi Isra menyarankan agar merupakan pajak dengan basis ini, Inayati melihat ada beberapa
Pemohon menguraikan kerugian konsumsi yang sesungguhnya Pajak contradiction interminis. Dari penamaan
konstitusionalnya. “Angka yang bisa Pertambahan Nilai (PPN) yang nama pajaknya, PPJ berarti adanya
dipedomani. Berapa sebetulnya? dipungut, maka seharusnya beban PPJ penerangan jalan. Namun di sisi lain
Mungkin salah satu perusahaan yang menjadi tidak lebih besar daripada disebutkan pula adanya kewajiban
diwakili yang bergabung dalam Apindo beban PPN yang menjadi pungutan asli beban pajak atas penggunaan listrik,
ini membuat atau mengemukakan atau tujuan yang sebenarnya dari objek baik yang dihasilkan sendiri atau
tabel, dia memiliki pembangkit sendiri. pajak ini. Maka diperlukan harmonisasi sumber lain. “PPJ adalah pajak yang
Lalu gara-gara pemberlakuan pasal dan sinkronisasi dalam proses berbasis konsumsi. Jadi ada pilihan-
yang dipersoalkan ini, dia harus pemungutannya. Hal ini disampaikan pilihan yang bisa diambil pemerintah
membayar pajak untuk sesuatu yang oleh Dosen Ilmu Administrasi atas pengenaannya,” ujar Inayati.
dipersoalkan itu berapa? Supaya bisa Universitas Indonesia, Inayati, dalam Ahli Pemohon lainnya,
menjadi tambahan argumentasi bagi sidang lanjutan yang digelar pada Robert Endi Jaweng memaparkan
Pemohon,” urai Saldi. Kamis, 30 November 2017. desentralisasi atau otonomi
Sementara Hakim Konstitusi Dalam pemaparannya, Inayati dengan keterkaitannya dengan
Maria Farida Indrati mempersoalkan menegaskan ada konsep yang tidak pajak penerangan jalan. Di era
kedudukan hukum Pemohon.   “Saya boleh dilanggar dalam pajak, yaitu desentralisasi dan otonomi, maka
rasa, saya hanya menambahkan untuk kepastian dalam pemungutan pajak. daerah dapat berinovasi untuk maju
kedudukan hukum. Jadi, Pemohonnya Hal ini juga dijamin dalam Pasal 28D dan bahkan daerah bisa menggunakan
ini adalah asosiasi, bukan umum? Ayat (1) UUD 1945, begitu juga dengan fiskal untuk kemajuan wilayahnya.
Mohon ditambahkan, apa dampak Pasal 23A UUD 1945.   Kepastian Namun kemudian, ada daerah
konstitusional yang dianggap oleh itu penting karena secara prinsipnya yang menggunakan kebijakan fiskal
Pemohon itu dirugikan. Kalau pajak secara substansi merupakan ini dengan manipulasi termasuk
finansialnya sudah terlihat di sini pengalihan secara paksa terhadap memberikan beban pada para
dampaknya,” kata Maria. sumber daya yang dimiliki masyarakat pembayar pajak.
dan dilakukan negara. Intinya,

Majelis Hakim Konstitusi dalam sidang mendengarkan keterangan Ahli.

Nomor 142 • Desember 2018


21
RUANG SIDANG UU PDRD

“Pajak daerah dalam otonomi tidak PPJ menyebabkan pembalikan antara daya beli dan produktivitas,” jelas Haula
bisa disamakan dengan pajak pusat, kewajiban dengan hak negara yang selaku Ahli Pemohon.
memunculkan ketidakadilan. Hal ini Selain itu PPJ dinilai secara
yang berorientasi pada budgeter untuk
disampaikan Ahli Perpajakan FISIP UI, filosofis tidak memiliki legal character
pundi-pundi negara. Pajak  daerah harus
Haula Rosdiana, yang menjadi Ahli yang jelas sehingga akhirnya ketika
berada di tengah yang berarti pajak
Pemohon uji materiil Undang-Undang menentukan objek pun terlihat
daerah yang memiliki fungsi pelayanan
ketidakjelasan dan ketidakadilannya.
negara. Pajak daerah dikemukakan dalam Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Pemerintah menyampaikan bahwa
paradigma baru. Sebagai paradigma Daerah dan Retribusi Daerah pada
pada penarikan PPJ ini sesuai dengan
baru, pajak merupakan integral dari Rabu 13 Desember 2017.
prinsip benefit reserves, sedangkan
sistem kerja pemerintah daerah. Maka, Dalam hal ini, Haula menilai
dalam pajak ada pula prinsip ability
adanya kesalahan sehingga terdapat
urusan kelistrikan yang merupakan basis to pay yang harus diperhatikan, maka
unsur membalikkan kewajiban negara
pengenaan pajak penerangan jalan sudah seharusnya penggunaan listrik yang
menjadi kewenangan negara. Apabila
bermasalah dari hulunya,” jelas Robert. dihasilkan sendiri tersebut bukanlah
berbicara mengenai listrik, Haula
Selain itu, Robert juga berpendapat hal tersebut merupakan objek pajak. “Karena tidak ada benefit
menjelaskan pandangannya barang yang harus disediakan reserves yang diberikan negara, bahkan
mengenai demokratisasi pajak. negara karena syarat utama dalam kebalikannya di manan negara yang
Dalam hal ini, dirinya berpendapat infrastruktur negara sehingga negara mendapatkan keuntungan dari warga
kalau pajak daerah harus menjadi berkewajiban untuk menyediakannya. negaranya. Inilah posisi falasi yang
kegiatan yang menyenangkan, yang Haula melanjutkan, dalam teori dimaksudkan dalam PPJ,” terang Haula.
menandai hubungan intim warga dan perpajakan terdapat fungsi fiskal
Pemerintah dalam penyediaan public Pergeseran Skema Sentralisasi
negara. Pajak harus menjadi proses
Sementara itu Ahli Pemerintah,
demokratisasi dan secara politik pajak goods untuk menghindari market failure.
Machfud Sidik mengatakan bahwa
daerah juga harus diterima masyarakat Apabila pemenuhannya diserahkan
dalam beberapa dekade terakhir,
dan dalam hukum harus dituangkan pada swasta termasuk penerangan
banyak negara melakukan pergeseran
jalan karena investasinya sangat besar
dalam peraturan perundang-undangan. skema sentralisasi, kekuasaan
sehingga swasta akan mengambil
Ketidakjelasan filosofi politik pada pemerintahan pusat
keuntungan atas hal tersebut.
pemungutan PPJ dan kesalahan dan mendorong penerapan yang
“Maka, negara harus turun tangan
berpikir dalam menentukan dikenal dengan desentralisasi yakni
untuk pengadaan listrik karena listrik
kausalitas justifikasi pemungutan memberikan kewenangan lebih besar
pengaruhnya sangat besar terhadap
kepada pemerintah yang lebih bawah,
baik itu provinsi, kabupaten, maupun
kota untuk kasus di Indonesia.
“Untuk menanggapi preferensi
masyarakat setempat, upaya baru
desentralisasi sektor publik ini telah
mulai bergulir di seluruh dunia.
Tidak hanya di negara-negara maju,
berkembang, negara-negara transisi,
negara-negara yang menganut
monarki maupun negara-negara
yang menganut sistem yang lain.
Kecenderungan beberapa negara untuk
memberdayakan pemerintah provinsi,
kabupaten, dan kota ini berpotensi
mengakibatkan perubahan besar dalam
cara penyampaian pelayanan kepada
masyarakat, pelayanan kepada publik,”
papar Machfud.
Dikatakan Machfud, peningkatan
kemampuan peranan pemerintah
daerah dalam menanggapi kebutuhan
Refly Harun (tengah) menjadi kuasa hukum Pemohon.
masyarakat yang berbeda satu
sama lainnya, diperkirakan akan

22 Nomor 142 • Desember 2018


meningkatkan efisiensi pelayanan Apindo mendalilkan Pasal 1 angka listrik untuk peruntukkan/keperluan
publik sehingga muncul harapan bahwa 28, Pasal 52 ayat (1), dan Pasal 52 selain penerangan jalan, apalagi jika
pertumbuhan perekonomian daerah ayat (2) UU PDRD tidak memberikan tenaga listrik tersebut dihasilkan/
pascadesentralisasi akan semakin jaminan kepastian hukum yang adil. dibangkitkan sendiri oleh pengguna.
cepat. Walaupun demikian, harus Pemohon beralasan keberadaan “Pasal 1 angka 28 dan Pasal
dipahami bahwa desentralisasi dan Pemohon dalam menyediakan pasokan
52 ayat (1) UU PDRD bertentangan
demokratisasi adalah fenomena yang “listrik” seharusnya diapresiasi oleh
dengan Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945
kompleks dengan berbagai dimensinya, Pemerintah, bukan malah dibebankan
baik dari aspek administrasi, karena penggunaan istilah di dalam
pajak penerangan jalan. Selain itu,
ketatanegaraan, fiskal, sosial, politik Pemohon mendalilkan terminologi Pasal 1 angka 28 dan Pasal 52 ayat
dan perekonomian. pajak penerangan jalan sebagaimana (1) UU a quo telah menimbulkan
“Analisis skema mengenai diatur dalam Pasal 1 angka 28 tidak ketidakpastian hukum bagi pengguna
langkah yang harus diambil sangat sejalan dengan maksud diadakannya tenaga listrik,” papar Suhartoyo.
dibutuhkan dengan harapan bahwa pajak penerangan jalan yang Dengan dinyatakannya Pasal 1
waktunya nanti muncul sebuah seharusnya terbatas hanya untuk angka 28, Pasal 52 ayat (1) dan ayat
sistem hubungan pemerintahan dan penggunaan listrik yang dihasilkan (2), serta Pasal 55 ayat (2) dan ayat
hubungan keuangan antara tingkat oleh negara, dan tidak dalam cakupan (3) UU PDRD bertentangan dengan
pemerintah yang lebih realistis
listrik yang dihasilkan sendiri, dan tidak UUD 1945 sehingga tidak lagi memiliki
dan berkelanjutan. Singkatnya,
dalam cakupan listrik yang dihasilkan kekuatan hukum mengikat, hal ini
desentralisasi memindahkan fungsi
oleh perusahaan untuk kepentingan menghilangkan landasan hukum bagi
fiskal, politik, administrasi, dari
tingkatan pemerintahan pusat kepada proses produksinya. pengenaan pajak terhadap penggunaan
tingkat yang lebih bawah. Termasuk Dalam pertimbangan hukum listrik. Padahal sebagaimana
di dalamnya adalah pemberian taxing yang dibacakan oleh Hakim Konstitusi telah diuraikan Mahkamah
power, kewenangan untuk mengenakan Suhartoyo, Mahkamah menilai dalam pertimbangan hukum di
pajak oleh pemerintah daerah, baik penggunaan istilah “penerangan atas, pengenaan pajak terhadap
provinsi maupun kabupaten atau kota,” jalan”   yang maknanya meluas penggunaan listrik bukanlah hal yang
urai Machfud selaku pakar pajak. menimbulkan ketidakpastian hukum melanggar UUD 1945. Suhartoyo
bagi para pengguna tenaga listrik. menambahkan untuk menghindari
MK Batalkan Aturan PPJ Mahkamah berpendapat kepastian terjadinya kekosongan hukum dalam
MK akhirnya membatalkan
hukum tercipta salah satunya dengan hal pengenaan pajak, Mahkamah
keberlakuan aturan pengenaan PPJ
ketepatan penggunaan istilah-istilah memerintahkan kepada pembentuk
sebagaimana diatur dalam Pasal
dengan makna yang dirujuknya. Salah undang-undang untuk membentuk
1 angka 28, Pasal 52 ayat (1) dan
ayat (2), serta Pasal 55 ayat (2) dan satunya adalah istilah “penerangan ketentuan baru sebagai dasar bagi
ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 jalan” sudah jelas dan mapan pengenaan pajak terhadap penggunaan
Tahun 2009. Demikian Putusan MK maknanya baik secara harfiah maupun listrik, khususnya penerangan jalan,
yang dibacakan oleh Ketua MK Anwar dalam penggunaan sehari-hari, yaitu baik yang dihasilkan sendiri maupun
Usman didampingi oleh delapan hakim kegiatan membuat terang jalan dengan dari sumber lain selain yang dihasilkan
konstitusi lainnya dalam sidang yang bantuan pencahayaan buatan. oleh pemerintah (PT PLN), dalam
digelar pada Kamis, 13 Desember Mahkamah berpendapat, ketika jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
2018. “Amar putusan mengadili, ‘penerangan jalan’ dimaknai meluas sejak diucapkannya putusan ini.
mengabulkan permohonan Pemohon meliputi juga semua penggunaan   “Artinya, dalam jangka
untuk sebagian. Menyatakan Pasal
listrik untuk keperluan selain waktu paling lama 3 (tiga) tahun
1 angka 28, Pasal 52 ayat (1) dan
penerangan jalan, maka hal demikian sejak diucapkannya putusan ini
ayat (2), serta Pasal 55 ayat (2) dan
membingungkan bagi pengguna tenaga UU PDRD masih berlaku sebagai
ayat (3) Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah listrik karena dikenai pajak untuk suatu dasar pengenaan PPJ. Menimbang
Dan Retribusi Daerah bertentangan tindakan penggunaan tenaga listrik bahwa berdasarkan seluruh uraian
dengan Undang-Undang Dasar Negara yang secara faktual tidak mereka pertimbangan hukum tersebut di atas,
Republik Indonesia Tahun 1945 lakukan. Berdasarkan pertimbangan Mahkamah berpendapat permohonan
dan tidak memiliki kekuatan hukum hukum tersebut, terlepas dari belum Pemohon beralasan menurut hukum
mengikat,” papar Anwar membacakan dipertimbangkannya oleh Mahkamah untuk sebagian,” tandas Suhartoyo.
amar putusan. mengenai konstitusionalitas pengenaan NANO TRESNA ARFANA
Dalam permohonannya, pajak terhadap penggunaan tenaga

Nomor 142 • Desember 2018


23
LAPORAN
KILAS PERKARA
UTAMA

MENILAI CALON PRESIDEN MANDIRI


DIPERSULIT, MAHASISWA UJI UU
PEMILU
DERI Darmawansyah sebagai perseorangan warga negara mengajukan
pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum pada Senin (19/11). Sidang yang digelar di Ruang Panel MK dan
teregistrasi nomor 92/PUU-XVI/2018 ini dipimpin Hakim Konstitusi
Saldi Isra dengan didampingi Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams dan
I Dewa Gede Palguna.
Pemohon menyatakan Pasal 222 UU Pemilu yang berbunyi,
“Pasangan Calon diusulkan oleh partai politik atau gabunagn partai politik
Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit karena harus diangkat oleh partai politik atau gabungan partai politik.
20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua Sedangkan dalam pemilihan kepala daerah terdapat calon mandiri
pulih lima persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR dengan pengumpulan suara tanpa melalui partai atau gabunagn partai
sebelumnya” merugikan hak konstitusionalnya. politik dalam UU No. 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum. Atas
Menurut Pemohon menyatakan bahwa akibat pasal a quo, dasar hal tersebut, Pemohon mempertanyakan syarat calon presiden
Pemohon tidak dapat mengakses menjadi presiden dari calon mandiri harus dipersulit. (Sri Pujianti)

WIRASWASTA DAN MAHASISWA


KEMBALI GUGAT UU PEMILU
MAHKAMAH menggelar sidang pengujian Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pada Rabu (21/11). Perkara
yang teregistrasi Nomor 93/PUU-XVI/2018 ini dimohonkan oleh
Palaloi, Abdul Rasyid, Sitefano Gulo, dan Alex yang berprofesi sebagai
wiraswasta serta Melianus Laoli yang merupakan mahasiswa.
Pasal 92 ayat (2) huruf c yang berbunyi, “Jumlah anggota:
... c. Bawaslu Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima)
orang” berpotensi merugikan hak konstitusional para Pemohon.
NARAPIDANA GUGAT ATURAN REMISI Melalui Mustafa Kamal Singadirata selaku salah satu kuasa hukum
MAHKAMAH menggelar sidang perdana pengujian Undang-Undang menyampaikan, pemilu yang yang berintegritas dan bermartabat tidak
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (UU Pemasyarakatan) akan terlaksana secara maksimal mengingat jumlah penyelenggara
dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas 5 berbanding 3 orang jumlah Bawaslu yang harus melaksanakan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi penyelenggaraan pemilu. Penambahan personil tersebut dinilai perlu
dan Korban (UU PSK) pada Senin (19/11). Sidang teregistrasi Nomor untuk mengimbangi personil atau anggota Bawaslu Kabupaten/Kota
90/PUU-XVI/2018. dalam pengawasan guna tercapainya pemilu yang demokratis. Selain
Tafsir Nurchamid yang berprofesi sebagai dosen dan merupakan itu menurut Mustafa Bawaslu dalam penyelenggaran Pemilu 2019
warga binaan Sukamiskin Bandung merasa dirugikan oleh ketentuan memiliki beban kerja yang banyak dan rumit sehingga dikhawatirkan
Pasal 14 ayat 1 huruf i dan huruf k (UU Permasyarakatan), Pasal 1 pelanggaran terkait pemilu bertumpu pada Bawaslu Kabupaten/Kota.
angka 2 UU PSK serta Pasal 10A ayat (3) huruf b UU PSK. Pemohon Untuk itu, dalam Petitum, para Pemohon meminta pada
melalui kuasa hukum Wahyu Nugroho menyatakan ketentuan Pasal Mahkamah agar menyatakan pasal a quo  beserta penjelasan dan
1 angka 2 UU PSK tersebut pada frasa “tindak pidana” tidak terdapat lampiran frasa 3 (tiga) atau 5 (lima) orang bertentangan dengan UUD
kategori tindak pidana, baik tindak pidana umum atau khusus. 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
Adapun dalam praktik penegakan hukum, frasa “tindak pidana” dalam tidak dimaknai 5 (lima) orang. (Sri Pujianti)
konteks saksi pelaku sangat berpotensi terjadinya diskriminasi yang
berdampak pada ketidakadilan di antara terpidana. Ketentuan pasal
tersebut jika tidak dimaknai “saksi pelaku adalah tersangka, terdakwa,
atau terpidana yang bekerja sama dengan penegak hukum untuk
mengungkap suatu tindak pidana umum dan khusus dalam kasus
yang sama,” maka akan bertentangan Pasal 28D ayat (1), Pasal 28H
ayat (2), dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945.
Selain itu, Pasal 10A ayat (3) huruf b pada frasa “remisi
tambahan” adalah penghargaan atas kesaksian yang diberikan oleh
saksi pelaku dan tidak terdapat ketentuan tentang klasifikasi terpidana
umum atau khusus sehingga terdapat ruang bagi terpidana apabila
setelah memberikan kesaksiannya berpotensi dan bahkan potensial
terjadinya diskriminasi terhadap terpidana lainnya.  (Sri Pujianti)

24 Nomor 142 • Desember 2018


LAPORAN UTAMA KILAS PERKARA

 Kuasa hukum Pemohon, Ma’ruf menerangkan Pemohon


dalam permohonan a quo memiliki kepentingan konstitusional karena
keberlakuan Pasal 42 ayat (2) UU Telekomunikasi dianggap telah
bertentangan dengan prinsip negara hukum dan hak-hak konstitusional
Pemohon. Sebagaimana dijamin dalam Pasal 1 Ayat (3) dan Pasal 28D
Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Pemohon beranggapan bahwa Pasal 42 ayat (2) UU
Telekomunikasi hanya membatasi subjek hukum yang dapat
memperoleh rekaman percakapan pada Jaksa Agung, dan/atau Kepala
Kepolisian Republik Indonesia, dan penyidik untuk tindak pidana
tertentu. Ketentuan ini tidak memberikan landasan hak bagi subjek
TERKAIT PROSES PERADILAN PIDANA, lain, yaitu tersangka dan/atau terdakwa in casu Pemohon di dalam
UU TELEKOMUNIKASI DIUJI proses peradilan pidana untuk memperoleh rekaman percakapan.
 Dengan demikian, kata Ma’ruf, ketentuan a quo tidak
SIDANG Pengujian Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang memberikan kesempatan bagi Pemohon untuk mengajukan bukti di
Telekomunikasi (UU Telekomunikasi) digelar Mahkamah Konstitusi (MK) persidangan pidana guna kepentingan pembelaan Pemohon. Selain
pada Rabu (21/11) siang. Perkara yang teregistrasi dengan Nomor 94/ itu, implikasi dari ketentuan a quo telah mencederai hak atas peradilan
PUU-XVI/2018 ini diajukan oleh Sadikin Arifin yang menguji Pasal 42 yang adil (right to a fair trial) Pemohon dalam proses peradilan pidana
ayat (2) UU Telekomunikasi. yang tengah Pemohon jalani.(Nano Tresna Arfana/LA)

MK: UU PTUN JAMIN PERLAKUAN


YANG ADIL DAN LAYAK DALAM
HUBUNGAN KERJA
MAHKAMAH menyatakan menolak permohonan Direktur PT Timsco
Indonesia S. A. Habibie untuk seluruhnya terhadap uji konstitusionalitas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
(UU PTUN) pada sidang pengucapan putusan MK, Kamis (22/11). MK TEGASKAN TIDAK BERWENANG
Terhadap perkara Nomor 22/PUU-XVI/2018 ini, Mahkamah MENGADILI PERMOHONAN UJI UU
berpendapat bahwa ketentuan tenggang waktu 90 hari dalam Pasal
55 UU PTUN tidak bertentangan dengan Pasal 28D Ayat (2), Pasal KETENAGAKERJAAN
28H Ayat (2), dan Pasal 28I Ayat (2) UUD 1945.
MAHKAMAH mengeluarkan Ketetapan Nomor 75/PUU-XVI/2018
Ketentuan Pasal 28D Ayat (2) UUD 1945 tidak ada kaitannya
terkait uji materiil Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
dengan Pasal 55 UU PTUN karena dalam Pasal 28D Ayat (2) UUD
Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan), Kamis (22/11). MK
1945 tersebut menjamin hak setiap warga negara untuk bekerja,
menegaskan tidak berwenang mengadili perkara tersebut.
mendapatkan imbalan, dan perlakuan yang adil dan layak dalam
Mahkamah menemukan kerancuan pokok permasalahan yang
hubungan kerja. Sementara itu, norma a quo mengatur mengenai
diajukan oleh Pemohon. Ini terlihat pada judul permohonan, yaitu
tenggang waktu pengajuan terhadap Keputusan Tata Usaha
“Permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Negara (KTUN) ke pengadilan tata usaha negara sehingga tidak ada
tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
relevansinya mempertentangan norma a quo dengan Pasal 28D Ayat
Republik Indonesia Tahun 1945”. Adapun petitum permohonan
(2) UUD 1945. (Sri Pujianti)
berupa pertanyaan mengenai kapan berlakunya Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 100/PUU-X/2012 yang membatalkan ketentuan
Pasal 96 UU Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, Forum Perjuangan Pensiunan Bank Negara
Indonesia (FPP BNI) mengajukan permohonan ke MK terkait
pemberlakuan Putusan MK Nomor 100/PUU-X/2012 yang
menggugurkan Pasal 96 UU Ketenagakerjaan.
Pemohon mendalilkan adanya penafsiran sepihak atas Putusan
MK Nomor 100/PUU-X/2012 yang tidak dapat berlaku surut, yang
menyebabkan anggota FPP BNI dirugikan hak konstitusionalnya
karena tidak adanya kepastian hukum. Ketiadaan kepastian hukum
tersebut timbul akibat hak-hak Pemohon yang belum dibayar penuh
oleh Bank BNI telah melewati masa kedaluwarsa, padahal hak
tersebut timbul sebelum Putusan Mahkamah Konstiitusi Nomor 100/
PUU-X/2012 tanggal 19 September 2013. (Arif Satriantoro)

Nomor 142 • Desember 2018


25
LAPORAN
KILAS PERKARA
UTAMA

MASA MAGANG DUA TAHUN BAGI


CALON ADVOKAT KONSTITUSIONAL
MAHKAMAH menolak untuk seluruhnya uji konstitusionalitas batas waktu
magang bagi calon advokat, Senin (26/11). Mahkamah dalam Putusan
Nomor 79/PUU-XVI/2018 ini menilai frasa “terus-menerus” dalam Pasal
3 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(UU Advokat) dimaknai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
selama proses magang, bukan mengenai masa magang seseorang.
Sebelumnya, Rido Pradana dan Nurul Fauzi dari Lembaga Bantuan
Hukum Gerakan Pemuda Ansor selaku Pemohon mendalilkan bahwa
norma Pasal 3 ayat (1) huruf d UU Advokat menyebabkan ketidakpastian Menurut Mahkamah, kekhawatiran Pemohon berkenaan
dan tidak adanya perlindungan hukum bagi calon advokat yang magang dengan tidak dihitungnya masa magang yang telah dijalani sebelumnya
apabila dalam masa magang diberhentikan masa magangnya oleh kantor di suatu kantor advokat jika yang bersangkutan pindah magang ke
advokat yang bersangkutan sebelum masa dua tahun. kantor advokat yang lain, maka jangka waktu yang telah dijalani masih
Mahkamah berpendapat sesuai dengan Penjelasan Pasal 3 ayat tetap dihitung sepanjang menurut batas penalaran yang wajar tidak
(1) huruf g UU Advokat, magang tidak harus dilakukan pada satu kantor menghilangkan prinsip kesinambungan yang bersifat terus-menerus.
advokat. Mahkamah menekankan pentingnya bahwa magang tersebut (Lulu Anjarsari)
dilakukan secara terus-menerus.

BUMN KEJAR KEUNTUNGAN, TIDAK


KURANGI PRINSIP PENGUASAAN
NEGARA
MAHKAMAH menolak untuk seluruhnya permohonan uji materiil
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (UU BUMN). Demikian Putusan Nomor 14/PUU-XVI/2018
dibacakan dalam sidang putusan pada Senin (26/11).
Pemohon Albertus Magnus Putut mendalilkan Pasal 2 ayat (1)

MK TIDAK DAPAT TERIMA UJI huruf b dan Pasal 4 ayat (4) UU BUMN merugikan hak konstitusionalnya
karena keberadaan pasal-pasal tersebut telah diselewengkan secara
UU PEMBENTUKAN PERATURAN normatif dan menyebabkan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
PERUNDANG-UNDANGAN Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Persero.
PERMOHONAN uji materiil Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Terkait dalil Pemohon yang menyebut tujuan BUMN untuk
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan tidak dapat mengejar keuntungan sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat (1)
diterima oleh MK. Mahkamah menilai tidak terdapat persoalan huruf b UU BUMN bertentangan dengan UUD 1945, Mahkamah telah
konstitusionalitas dalam pengujian Pasal 7 ayat (1) UU Pembentukan memberikan pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Peraturan Perundang-undangan. Demikian Putusan Nomor 82/PUU- Nomor 001-021-022/PUU-I/2003, bertanggal 15 Desember 2004.
XVI/2018 dibacakan oleh Ketua MK Anwar Usman pada Senin (26/11). 
Di putusan tersebut, Mahkamah berpendapat fungsi pengelolaan
Sejumlah mahasiswa yang terdiri atas Febriditya Ramdhan
(beheersdaad) dilakukan melalui mekanisme pemilikan saham (shareholding)
Dwi Rahyanto, Anggit Dwi Prakoso, Surya Hakim Lubis, Reydo Alfian,
Gentur Subagiyo, dan Lahmudin selaku Pemohon mendalilkan Pasal dan/atau melalui keterlibatan langsung dalam manajemen Badan Usaha Milik
7 ayat (1) Pembentukan Peraturan Perundang-undangan telah Negara atau Badan Hukum Milik Negara sebagai instrumen kelembagaan
mengingkari keberadaan Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi melalui negara—dalam hal ini, Pemerintah—mendayagunakan
di Indonesia atau norma fundamental negara yang menempati urutan penguasaannya atas sumber-sumber kekayaan itu untuk digunakan bagi
tertinggi di puncak piramida hukum.  sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (Sri Pujianti) 
Menurut Mahkamah, uji materiil pada Pasal 7 ayat (1) UU
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang didalilkan
para Pemohon bahwa adanya kekhawatiran tidak ditempatkannya
Pancasila dalam hierarki tertinggi peraturan perundang-undangan
akan menyebabkan Pancasila tidak berfungsi sebagai dasar negara,
Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 59/PUU-XIII/2015
bertanggal 7 September 2016 dan Putusan Nomor 100/PUU-XI/2013
bertanggal 3 April 2014 telah menegaskan dan menempatkan
Pancasila sebagai dasar negara dalam hierarki peraturan perundang-
undangan seperti yang diharapkan para Pemohon. (Sri Pujianti)

26 Nomor 142 • Desember 2018


Nomor 142 • Desember 2018
27
Galeri Foto 2018

Hadar Gumay dari KPU hadir dalam sidang putusan UU Pemilu (11/1).
MK putuskan seluruh parpol peserta pemilu Wajib Verifikasi Faktual. MK mengabulkan uji UU Praktik Kedokteran (26/4). Anggota Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) tidak boleh rangkap jabatan dalam kepengurusan Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).

Uji UU MK dikabulkan MK (20/3). Pemeriksaan Uji Materi di MA


Wajib Ditunda Saat UU Diuji MK.

Peringatan Hari Kartini di MK (23/4).

28 Nomor 142 • Desember 2018


Sekjen MK terima audiensi Kapolri bersama segenap jajaran (5/3).

Anwar Usman terpilih sebagai Ketua MK baru. Bersama dengan Ketua MK


terdahulu Arief Hidayat (11/4).

Saldi Isra bersama istri, menjelang pelantikan sebagai Hakim Konstitusi di


Istana Negara (11/4).

Pengujian UU Lembaga Penjamin Simpanan dikabulkan MK untuk sebagian


(23/7).

Nomor 142 • Desember 2018


29
Pengujian UU Lembaga Penjamin Simpanan dikabulkan MK untuk
sebagian (23/7).

MK menyatakan anggota DPD tidak boleh rangkap Pengurus Parpol.


Demikian putusan MK terhadap uji UU Pemilu (23/7).

Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih bersama Maria Farida Indrati saat acara
pisah sambut di MK (13/8).

30 Nomor 142 • Desember 2018


MK memutuskan aturan pemanggilan paksa oleh DPR bertentangan dengan
UUD 1945 (28/6).

MK mengabulkan permohonan uji UU Perjanjian Internasional (22/11).

MK memutuskan aturan batas usia 16 Tahun perempuan menikah


inkonstitusional (13/12).

Ketua MK Anwar Usman, Hakim Konstitusi Arief Hidayat, Hakim Konstitusi I


Dewa Gede Palguna dalam acara Raker Hakim MK di Bali (28/11).

Nomor 142 • Desember 2018


31
CATATAN PERKARA

Putusan Pengujian Undang-Undang


Sepanjang Desember 2018

No Nomor Putusan Pokok Perkara Pemohon Putusan Tanggal Putusan

1 72/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Abdul Hakim Tidak dapat 12 Desember


Nomor 13 Tahun 2003 tentang diterima 2018
Ketenagakerjaan terhadap
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

2 73/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Nomor 1. Faisal Al Haq Tidak dapat 12 Desember


5 Tahun 2018 tentang Perubahan Harahap diterima 2018
Atas Undang-Undang Nomor 15 2. Muhammad Raditio
Tahun 2003 tentang Penetapan Jati Utomo
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme Menjadi
Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

3 81/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Nomor 1. Muhammad Hafidz Tolak 12 Desember


7 Tahun 2017 tentang Pemilihan 2. Abda Khair Mufti 2018
Umum terhadap Undang-Undang 3. Sutiah
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

4 83/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Nomor Dewan Pengurus Tolak 12 Desember


7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Pusat Konfederasi 2018
Umum terhadap Undang-Undang Serikat Buruh Sejahtera
Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia (DPP SBSI)
Tahun 1945

5 86/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Nomor Alungsyah, S.H. Tidak dapat 12 Desember


24 Tahun 2003 tentang Mahkamah diterima 2018
Konstitusi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi terhadap
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

6 22/PUU-XV/2017 Pengujian Undang-Undang Nomor 1. Endang Wasrinah Kabul 13 Desember


1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 2. Maryanti sebagian 2018
terhadap Undang-Undang Dasar 3. Rasminah
Negara Republik Indonesia Tahun
1945

7 80/PUU-XV/2017 Pengujian Undang-Undang Nomor Asosiasi Pengusaha Kabul 13 Desember


28 Tahun 2009 tentang Pajak Indonesia (APINDO) sebagian 2018
Daerah dan Retribusi Daerah
terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945

32 Nomor 142 • Desember 2018


8 94/PUU-XV/2017 Pengujian Undang-Undang 1. Muhammad Hafidz Tidak dapat 13 Desember
Nomor 16 Tahun 2017 tentang 2. Abda Khair Mufti diterima 2018
Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan Menjadi Undang-
Undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

9 5/PUU-XVI/2018 Pengujian Undang-Undang Nomor 1. Gerakan G20 Mei 1. Tidak 13 Desember


15 Tahun 2017 tentang Anggaran 2. Rahman dapat 2018
Pendapatan dan Belanja Negara 3. Jamaluddin diterima
Tahun Anggaran 2018 terhadap 2. Tolak
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

10 6/PUU-XVI/2018 Pengujian Kitab Undang-Undang 1. Zico Leonard Tolak 13 Desember


Hukum Pidana dan Undang- Djagardo 2018
Undang Nomor 1/PNPS/Tahun Simanjuntak
1965 tentang Pencegahan 2. Aisyah Sharifa
Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama terhadap
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

Putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018


Sepanjang Desember 2018

No Nomor Putusan Pokok Perkara Pemohon Putusan Tanggal Putusan

Drh. H. Hermanto
38/PHP.BUP- Perselisihan Hasil Pemilihan
1 Subaidi, M.Si. dan H. Tolak 5 Desember 2018
XVI/2018 Bupati Sampang Tahun 2018
Suparto

Perselisihan Hasil Pemilihan Drs. Obed Naitboho,


61/PHP.BUP-
2 Bupati Timor Tengah Selatan M.Si. dan Alexander Tolak 5 Desember 2018
XVI/2018
Tahun 2018 Kase, S.Pd. K.

Inarius
72/PHP.BUP- Perselisihan Hasil Pemilihan 12 Desember
3 Douw dan Anakletus Tolak
XVI/2018 Bupati Deiyai Tahun 2018 2018
Doo

Perselisihan Hasil Pemilihan K.H. Abdul Gani


36/PHP.GUB- Kabul 13 Desember
4 Gubernur Maluku Utara Tahun Kasuba, Lc. dan Ir. M.
XVI/2018 sebagian 2018
2018 Al Yasin Ali, M.MT.

Nomor 142 • Desember 2018


33
IKHTISAR PUTUSAN

POSISI PANCASILA DALAM PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
LUTHFI WIDAGDO EDDYONO
Peneliti Mahkamah Konstitusi

Nomor Putusan 82/PUU-XVI/2018


Pemohon Febriditya Ramdhan D. R, dkk.
Jenis Perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Amar Putusan Menyatakan permohonan para Pemohon tidak dapat diterima
Tanggal Putusan 26 November 2018

P
ermohonan para Pemohon dimaksud, penting bagi Mahkamah untuk Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
adalah permohonan untuk menegaskan terlebih dahulu hal-hal Indonesia. Menempatkan Pancasila
menguji konstitusionalitas sebagai berikut: sebagai dasar dan ideologi negara
norma undang-undang, Bahwa pengaturan mengenai serta sekaligus dasar filosofis negara,
in casu Undang-Undang Nomor 12 pembentukan peraturan perundang- sehingga setiap materi muatan
Tahun 2011 tentang Pembentukan undangan, bukan untuk pertama kali Peraturan Perundang-undangan tidak
Peraturan Perundang-undangan dibuat. Dalam rangka membangun boleh bertentangan dengan nilai-nilai
(Lembaran Negara Republik Indonesia tertib hukum, sebelum berlakunya UU yang terkandung dalam Pancasila”.
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan 12/2011 berkenaan dengan hierarki Penyebutan Pancasila sebagai
Lembaran Negara Republik Indonesia peraturan perundang-undangan berlaku sumber dari segala sumber hukum
Nomor 5234, selanjutnya disebut Tap MPRS Nomor XX/MPRS/1966 k a re n a P a n c a s i l a m e r u p a k a n
UU 12/2011), sehingga Mahkamah tentang Memorandum DPR-GR Mengenai grundnorm yang dapat diposisikan
berwenang mengadili permohonan a quo. Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia sebagai “premis awal”, tempat segala
Oleh karena uraian perihal kerugian hak Dan Tata Urutan Peraturan Perundangan sesuatunya dimulai. Oleh karena
konstitusional para Pemohon berkaitan Republik Indonesia. Tap MPRS tersebut itu secara doktriner validitasnya
erat dengan pokok permohonan maka kemudian dicabut dengan Tap MPR sudah diterima begitu saja, it is
kedudukan hukum para Pemohon akan Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber valid because it is presupposed to be
dipertimbangkan bersama-sama dengan Hukum Dan Tata Urutan Peraturan valid. Dengan demikian Pancasila
pokok permohonan. Perundang-Undangan. Kemudian Tap tidak dapat digolongkan sebagai
Para Pemohon mendalilkan Pasal 7 MPR Nomor III/MPR/2000 menjadi tidak bagian dari hukum positif karena
ayat (1) UU 12/2011 yang menyatakan berlaku berdasarkan Tap MPR Nomor I/ sudah melampaui tata hukum positif
sebagai berikut:“Jenis dan Hierarki MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap (transcedental-logic), namun nilai-
Peraturan Perundang-undangan terdiri Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis nilai yang terkandung di dalamnya
atas: Permusyawaratan Rakyat Sementera dan menjadi penentu validitas seluruh
a. Undang-Undang Dasar Negara Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tata hukum positif, in casu seluruh
Republik Indonesia Tahun 1945; Republik Indonesia Tahun 1960 sampai peraturan perundang-undangan
b. K e t e t a p a n Majelis dengan Tahun 2002. Kemudian tata urutan yang dimaksudkan oleh UU
Permusyawaratan Rakyat; peraturan perundang-undangan merujuk 12/2011 harus bersumber dari
c. Undang-undang/Peraturan pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun nilai-nilai Pancasila. Hal ini sejalan
Pemerintah Pengganti 2004 tentang Pembentukan Peraturan pula dengan kehendak para pendiri
Undang-undang; Perundang-undangan yang kemudian bangsa yang menghendaki segala
d. Peraturan Pemerintah; dicabut dengan UU 12/2011. Dalam peraturan perundang-undangan
e. Peraturan Presiden; semua peraturan di atas dengan tegas harus mengandung nilai Pancasila.
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan dinyatakan bahwa Pancasila bukanlah Pancasila sebagai sebagai
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota,” termasuk dalam hierarki peraturan sumber dari segala sumber hukum
bertentangan dengan Pasal 1 ayat perundang-undangan melainkan sumber tidak dapat dimaknai bahwa Pancasila
(1), ayat (2), dan ayat (3) UUD 1945. dari segala sumber hukum. Hal demikian setara dengan peraturan perundang-
Setelah memeriksa dengan dinyatakan terakhir dalam Penjelasan undangan. Pancasila bukan merupakan
saksama permohonan dan keterangan Pasal 2 UU 12/2011 sebagai berikut: jenis peraturan perundang-undangan.
para Pemohon dalam persidangan “Penempatan Pancasila Sementara itu yang dimaksudkan dalam
pendahuluan pada tanggal 18 Oktober sebagai sumber dari segala sumber Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 adalah
2018 dan 31 Oktober 2018 serta hukum negara adalah sesuai dengan jenis peraturan perundang-undangan.
memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Pengertian jenis peraturan perundang-
para Pemohon, isu konstitusional yang Negara Republik Indonesia Tahun undangan yang dimaksudkan oleh UU
harus dipertimbangkan oleh Mahkamah 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan 12/2011 hanyalah undang-undang
adalah apakah ketentuan Pasal 7 ayat Yang Maha Esa, Kemanusiaan dan peraturan perundang-undangan di
(1) UU 12/2011 bertentangan dengan yang adil dan beradab, Persatuan bawah undang-undang (vide Pasal 4
Pasal 1 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin UU 12/2011).
UUD 1945. Sebelum mempertimbangkan oleh hikmat kebijaksanaan dalam Adanya kekhawatiran para
lebih lanjut persoalan konstitusional Permusyawaratan/ Perwakilan, dan Pemohon dengan tidak diletakkannya

34 Nomor 142 • Desember 2018


Pancasila dalam hierarki tertinggi Pancasila sebagai dasar negara dalam dalam UUD 1945 sebagai dasar pengujian
peraturan perundang-undangan akan hierarki peraturan perundang-undangan tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai
menyebabkan Pancasila tidak berfungsi sebagaimana yang diinginkan para Pancasila, di antaranya dalam pengujian
sebagai dasar Negara, sebagaimana yang Pemohon, sekalipun letaknya di atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun
didalilkan para Pemohon, Mahkamah UUD 1945, justru akan merusak tatanan 2009 tentang Mineral dan Batubara;
dalam Putusan Mahkamah Konstitusi hukum karena sama artinya menjadikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001
Nomor 59/PUU-XIII/2015, bertanggal 7 Pancasila sebagai norma hukum yang tentang Minyak dan Gas Bumi; Undang-
September 2016, Paragraf [3.6] telah memungkinkan untuk dapat dilakukan Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
menegaskan terkait hal tersebut sebagai perubahan. Artinya, apabila dalil para Ketenagakerjaan.
berikut: Pemohon a quo dikabulkan sama saja Dalam konteks Mahkamah
Dengan demikian sesungguhnya dengan mendegradasi posisi Pancasila Konstitusi sebagai the guardian of the
yang dikhawatirkan oleh para Pemohon sebagai dasar negara. Oleh karena itu, ideology, termuat dalam pertimbangan
adalah tiadanya penegasan formal dalil para Pemohon a quo tidak beralasan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
bahwa Pancasila adalah dasar negara. menurut hukum. 85/PUU-XI/2013 Paragraf [3.15],
Terhadap kekhawatiran demikian Bahwa terkait dengan kekhawatiran bertanggal 18 Februari 2015, terkait
Mahkamah memandang penting untuk para Pemohon yang menganggap Pasal 7 dengan pengujian Undang-Undang
menegaskan bahwa kekhawatiran ayat (1) UU 12/2011 bertentangan dengan Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
tersebut tidak perlu ada atau terjadi. Pasal 1 Ayat (1), Ayat (2), dan Ayat (3) UUD Daya Air, Mahkamah, menyatakan:
Sebab terhadap hal tersebut dapat 1945 menurut Mahkamah, substansi yang “Menurut Mahkamah, ketiga
dijelaskan sebagai berikut: terkandung dalam Pasal 7 Ayat (1) UU ayat dimaksud merupakan bentuk
Pertama, Pasal II Aturan 12/2011 tidak memiliki keterkaitan dengan konstitusionalitas dianutnya
Tambahan UUD 1945 menyatakan Pasal 1 Ayat (1), Ayat (2), dan Ayat (3) UUD demokrasi ekonomi, selain demokrasi
“Dengan ditetapkannya Perubahan 1945. Sebab, Pasal 1 Ayat (1) UUD 1945 politik, yang terkait dengan
Undang-Undang Dasar ini, Undang- berkenaan dengan desain bentuk hubungan penyelenggaraan negara sebagaimana
Undang Dasar Negara Republik pusat dan daerah yang disepakati oleh para dimaksud sila keempat dan sila kelima
Indonesia terdiri atas pembukaan pengubah UUD 1945 sebagai negara Pancasila. Terkait dengan sila kelima
dan pasal-pasal”. Sementara itu kesatuan. Sementara itu, Pasal 1 ayat (2) dasar negara, implementasinya ke
pembukaan UUD 1945 khususnya UUD 1945 berkenaan dengan kedaulatan dalam ketentuan konstitusi yang
alinea keempat secara substantif rakyat dan pelaksanaannya menurut termuat dalam Pasal 33 ayat (3) UUD
memuat Pancasila sebagai dasar UUD 1945. Adapun Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 tidak saja menunjuk sebagai
negara. Alinea keempat Pembukaan 1945 adalah penegasan bahwa Indonesia dasar negara, melainkan juga sebagai
UUD 1945 menyatakan, “kemudian adalah negara hukum. Dari ketiga substansi tujuan negara”.
daripada itu untuk membentuk yang diatur dalam Pasal 1 UUD 1945 B e r d a s a r k a n P u t u s a n
suatu Pemerintahan Negara Republik tersebut tidak terdapat relevansinya Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-
Indonesia ....... maka disusunlah dengan hierarki peraturan perundang- XI/2013 tersebut, Mahkamah Konstitusi
Kemerdekaan Kebangsaan undangan sebagaimana termaktub dalam menggunakan sila-sila Pancasila sebagai
Indonesia itu dalam suatau susunan Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Berdasarkan dasar pertimbangan dalam putusan
Negara Republik Indonesia yang uraian tersebut, dalil para Pemohon a quo perkara a quo. Sementara itu, berkenaan
b e r ke d a u l a t a n r a k ya t d e n g a n tidak beralasan menurut hukum. dengan ketidakharmonisan peraturan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Bahwa dalam permohonannya perundang-undangan di bawah undang-
Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil para Pemohon mempersoalkan undang, hal tersebut bukan merupakan
dan Beradab, Persatuan Indonesia adanya berbagai peraturan perundang- kewenangan Mahkamah Konstitusi
dan Kerakyatan yang dipimpin undangan yang dianggap bertentangan untuk menilainya. Dengan demikian,
oleh hikmat kebijaksanaan dalam dengan Pancasila dikarenakan tidak dalil permohonan a quo tidak beralasan
permusyawaratan perwakilan, serta diletakkannya Pancasila dalam hierarki menurut hukum.
dengan mewujudkan suatu keadilan tertinggi peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, berkenaan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Terkait dengan persoalan ini, Mahkamah d e n g a n ke d u d u k a n h u k u m p a r a
Dengan demikian, Pancasila adalah perlu menegaskan bahwa keberadaan Pemohon, Mahkamah berpendapat
bagian tidak terpisahkan dari Mahkamah Konstitusi sebagai peradilan oleh karena tidak terdapat persoalan
Pembukaan UUD 1945. ko n s t i t u s i , t i d a k h a n y a m e n i l a i konstitusionalitas norma maka anggapan
Selain itu, dalam Putusan pertentangan norma suatu UU terhadap kerugian konstitusional yang didalilkan
Mahkamah Konstitusi Nomor 100/ pasal-pasal dalam Konstitusi namun para Pemohon tidak terbukti sehingga
PUU-XI/2013, bertanggal 3 April 2014, juga menilai apakah norma tersebut para Pemohon tidak memiliki kedudukan
Paragraf [3.12.4], juga dinyatakan bahwa: telah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. hukum untuk mengajukan permohonan
“Secara konstitusional Sehingga, keberadaan Mahkamah tidak a quo. Andaipun para Pemohon memiliki
Pembukaan UUD 1945 tersebut hanya sebagai the guardian of the kedudukan hukum untuk mengajukan
mendudukkan apa yang terkandung constitution tetapi juga the guardian of permohonan a quo, quod non, telah
di dalam Pancasila adalah sebagai the ideology, sesuai dengan kewenangan ternyata bahwa permohonan para
dasar negara. Sebagai dasar negara, Mahkamah menguji undang-undang Pemohon tidak beralasan menurut
Pancasila secara normatif harus terhadap UUD. Jika ada permohonan yang hukum. oleh karena para Pemohon
menjadi fundamen penyelenggaraan diajukan untuk menilai konstitusionalitas tidak memiliki kedudukan hukum untuk
Pemerintahan Negara Indonesia yang norma, Mahkamah tidak hanya menilai mengajukan permohonan a quo maka
berfungsi memberikan perlindungan, norma tersebut terhadap pasal-pasal Mahkamah tidak mempertimbangkan
penyejahteraan, pencerdasan, dan UUD tetapi juga mempertimbangkan permohonan selebihnya. Amar putusan
berpartisipasi dalam ketertiban dunia”. nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, kemudian menyatakan, “permohonan
Berdasarkan putusan Mahkamah sejumlah putusan Mahkamah Konstitusi para Pemohon tidak dapat diterima”.
Konstitusi di atas, menempatkan tidak hanya menggunakan pasal-pasal LUTHFI WIDAGDO EDDYONO

Nomor 142 • Desember 2018


35
Ragam Tokoh

CAK LONTONG
AWALNYA DEG-DEGAN
HIBUR PEGAWAI MK

K
omedian Cak Lontong yang memiliki nama asli
Lies Hartono hadir dalam acara “Motivasi dan
Budaya Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat
Jenderal Mahkamah Konstitusi” pada Jumat, 7
Desember 2018 di Lido, Sukabumi. Bagaimana perasaan
Cak Lontong menghibur para pegawai MK, termasuk
terhadap Ketua MK Anwar Usman yang hadir di pembukaan
acara?
“Awalnya saya merasa deg-degan. Dalam hati
saya, kira-kira bisa maksimal nggak ya melawak di acara
Mahkamah Konstitusi?” ungkapnya jujur.
Namun demikian, kata Cak Lontong, perasaan tegang
yang dirasakannya hanya sesaat saja. Berbekal pengalaman
dan wawasan komedi yang dimiliki, dia hadapi para hadirin
dengan santai dengan lawakan yang spontan dan orisinil.
Misalnya, saat ia mengartikan nama-nama pejabat MK dengan
gaya yang lucu dan mengundang tawa.
“Kalau masalah materi mengenai motivasi, saya sudah
mempersiapkan secara umum ya. Lainnya tinggal teknis
aja ditambah pengalaman saya stand up comedy,” ucap Cak
Lontong.
Pria kelahiran 7 Oktober 1970 ini bukan hanya melawak
tapi juga ikut joget dalam acara hiburan musik dari pengisi
acara. Terutama saat dilantunkan lagu-lagu dangdut. Di
samping itu pula, Cak Lontong begitu ramah dan tak segan-
segan foto bersama dengan Ketua MK, para pejabat maupun
pegawai MK.
“Sikap Pak Ketua MK sangat ramah dan menyenangkan.
Saya sangat senang dan membuat saya merasa nyaman,”
tandas Cak Lontong.
NANO TRESNA ARFANA

36 Nomor 142 • Desember 2018


ARBAIN RAMBEY
POSISI MENENTUKAN PRESTASI

F
otografer Senior Harian Kompas Arbain
Rambey menyebut posisi menentukan
prestasi. Ini kaitannya dengan dunia fotografi
jika ingin menghasilkan foto baik dan bagus.
“Misal posisi memotret obyek salah. Tentu
hasil foto tidak memuaskan,” jelasnya di sela–sela
acara Diklat Jurnalistik MK beberapa waktu yang lalu.
Makanya, ujar dia, saat liputan di lapangan, fotografer
cepat–cepat berebut tempat untuk memoto. Sebab
saat salah mengambil posisi akan menghasilkan foto
yang buruk.
Dia bercerita tentang pengalamannya memoto
sidang di DPR. Untuk mendapatkan posisi yang bagus,
jam 5 subuh ia sudah sampai di lokasi. “Padahal jam
sidang adalah pukul 8. Kalau datang siang kita tidak akan
mendapat tempat memoto yang bagus,” jelasnya.
Tak itu saja, Arbain berusaha tidak berpindah posisi
dari tempatnya. Jika tempat tersebut ditinggal, pastinya
akan diisi oleh orang lain. Dirinya bahkan tidak pergi ke
kamar kecil meski ingin buang air kecil.
“Saya membawa botol selai untuk berjaga–jaga
misal harus buang air kecil,” ujarnya sambil tertawa. Hal
ini, kata dia, bukanlah sesuatu yang tabu. Sebab seluruh
fotografer melakukan hal yang sama.
Begitu juga saat pelantikan Presiden Jokowi
pada 2014. Dia bersama timnya membagi beberapa
fotografer untuk disebar di berbagai titik. Hal ini untuk
memastikan bisa mendapatkan foto yang baik dan
bagus.
“Hasilnya memuaskan. Dari seluruh media cetak
yang ada, foto timnya yang memiliki angle berbeda
dan tidak ada yang menyamai,” ujarnya.
ARIF

Nomor 142 • Desember 2018


37
38 Nomor 142 • Desember 2018
TAHUKAH ANDA?

KENAPA PILPRES DAN PILEG 2019


DILAKUKAN SERENTAK?

P
ada 17 April 2019 mendatang, lebih dari satu kali tersebut menimbulkan kekuasaan pemerintahan menurut sistem
rakyat Indonesia akan kerugian hak konstitusional warga pemerintahan presidensial.
melaksanakan pemilihan negara. Pertama, kemudahan bagi "Menurut Mahkamah,
legislatif (pileg) dan pemilihan warga negara untuk melaksanakan hak penyelenggaraan Pilpres harus
presiden (pilpres) yang dilaksanakan pilihnya secara efisien terancam. Kedua, menghindari terjadinya negosiasi dan
bersamaan. Nantinya pemilih harus dana untuk menyelenggarakan Pemilu tawar-menawar (bargaining) politik
mencoblos lima surat suara secara yang tidak serentak memboroskan yang bersifat taktis demi kepentingan
langsung. Surat suara tersebut, yakni anggaran yang seharusnya digunakan sesaat, sehingga tercipta negosiasi dan
calon DPRD Kota/Kabupaten, untuk memenuhi hak-hak koalisi strategis partai politik untuk
DPRD Provinsi, DPR Pusat, konstitusional lain warga kepentingan jangka panjang," bunyi MK
DPD, serta presiden- negara. dalam putusannya.
wakil presiden. Pemilu Di sisi lain, Effendi Selain itu, MK berpendapat
serentak ini berbeda menyebut aturan penyelenggaraan Pilpres dan Pileg secara
dibandingkan Pileg yang diuji tidak sesuai serentak memang akan lebih efisien,
dan Pilpres pada 2014 dengan original intent sehingga pembiayaan penyelenggaraan
digelar bertahap dan ketentuan Pasal 22E lebih menghemat uang negara yang
tak berbarengan. Pada ayat (1) dan ayat (2) berasal dari pembayar pajak dan hasil
2014, Pileg digelar lebih UUD 1945. Dalam Pasal eksploitasi sumber daya alam serta
dahulu pada 9 April untuk 22E ayat (1) dan ayat (2) sumber daya ekonomi lainnya.
menentukan partai yang lolos UUD 1945 jelas menyatakan “Pilpres yang diselenggarakan
ke parlemen. Selain itu, hasil pileg Pemilihan Umum memang dimaksudkan s e c a r a s e re n t a k d e n g a n Pe m i l u
digunakan untuk menentukan persentase untuk diselenggarakan lima tahun sekali Anggota Lembaga Perwakilan juga
suara yang dipakai sebagai syarat (serentak) untuk memilih (sekaligus) akan mengurangi pemborosan waktu
pencalonan presiden dan wakil presiden Anggota DPR, DPD, DPRD, serta Presiden dan mengurangi konflik atau gesekan
serta menjadi landasan partai politik dan Wakil Presiden. horizontal di masyarakat,” bunyi putusan
(parpol) untuk menentukan komposisi MK pun mengabulkan sebagian MK.
koalisi mengusung capres dan cawapres. putusan tersebut dengan membatalkan Tak hanya itu, penyelenggaraan
Kala itu, syarat yang berlaku dalam Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan Pemilu serentak 2019 juga dinilai sesuai
menentukan capres-cawapres minimal (2), Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 112 dengan original intent dan penafsiran
mendapat suara 20 persen kursi DPR UU Pilpres yang mengatur pelaksanaan sistematik Pasal 22E Ayat (2) UUD 1945
atau 25 persen suara sah nasional. Hal Pilpres tiga bulan setelah pelaksanaan yang menyatakan, “Pemilihan umum
ini merujuk pada Undang-Undang Nomor Pileg alias tidak serentak. diselenggarakan untuk memilih anggota
42 Tahun 2008 tentang Pilpres yang kini Dalam pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
sudah tidak berlaku. hukum putusannya, MK beralasan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Lantas, apa yang menjadi latar penyelenggaraan Pilpres 2004 dan 2009 Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat
belakang Pileg dan Pilpres 2019 digelar setelah Pileg, ditemukan fakta capres Daerah.”
serentak? Ternyata ini berhubungan terpaksa harus bernegosiasi (bargaining) Meski demikian, putusan tersebut
dengan Putusan MK Nomor 14/PUU- politik terlebih dahulu dengan partai baru dilaksanakan pada Pemilu 2019.
XI/2013 terkait pengujian UU Nomor 42 politik yang pada akhirnya memengaruhi Hal ini dikarenakan semua tahapan dan
Tahun 2008 tentang Pilpres. roda pemerintahan. persiapan teknis pelaksanaan Pemilu
Perkara ini diajukan Pengamat Negosiasi politik dinilai lebih 2014 kala itu sudah berjalan. Apabila
Komunikasi Politik Effendi Gazali. Dirinya banyak bersifat sesaat daripada saat itu pemilu serentak dilakukan tahun
menguji Pasal 3 ayat (5), Pasal 9, Pasal bersifat strategis dan jangka panjang. 2014, maka akan menganggu pelaksaan
12 ayat (1) dan (2), Pasal 14 ayat (2) Presiden sangat tergantung pada partai- Pileg dan Pilpres 2014.
dan Pasal 112 UU Pilpres. Effendi partai politik yang dapat mereduksi ARIF SATRIANTORO

menyatakan pelaksanaan Pemilu yang posisi presiden dalam menjalankan

Nomor 142 • Desember 2018


39
AKSI

Guru PKN pemenang dalam acara Anugerah Konstitusi, Senin (5/11)

Anugerah Konstitusi Tahun 2018

G
uru adalah sumber daya yang yang digelar di daerah masing-masing. Jenderal Mahkamah Konstitusi M.
sangat potensial sebagai Barulah pada Senin (5/11), 36 guru Guntur Hamzah yang dengan rasa
agen peningkatan kesadaran PPKn hadir di Pusat Pendidikan Pancasila hormat memberikan apresiasi luar biasa
konstitusi bagi warga negara. dan Konstitusi, Cisarua, Bogor, Jawa atas upaya dari para guru PPKn yang
Untuk itu pada November 2018 ini, MK Barat untuk mengikuti Babak Final sangat berguna dalam reinternalisasi,
memusatkan perhatian dan dorongan Anugerah Konstitusi Tahun 2018 revitalisasi, dan reaktualisasi nilai-nilai
atas kiprah guru-guru PPKn sebagai bagi Guru Pendidikan Pancasila dan Pancasila dan Konstitusi. Lebih lanjut
garda depan dalam membangun Kewarganegaraan (PPKn) Berprestasi Guntur menyampaikan bahwa para
budaya Pancasila dan Konstitusi dengan Tingkat Nasional. Para guru tersebut guru yang hadir dalam kegiatan ini
menyelenggarakan sosialisasi konstitusi datang dari berbagai daerah dan tingkat tentu sudah memiliki pemahaman yang
serta dilanjutkan dengan penganugerahan pendidikan, yakni Sekolah Dasar (SD), baik tentang Pancasila dan konstitusi,
penghargaan bagi guru berprestasi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan namun hal tersebut perlu diadaptasi
Anugerah Konsitusi 2018. Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dan digabungkan dengan apa yang
berada di bawah Kementerian Pendidikan dipahami oleh Mahkamah Konstitusi.
Babak Final Anugerah Konstitusi Tahun Kebudayaan dan Madrasah Ibtidaiyah, Berbicara mengenai penyebarluasan
2018 Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah budaya sadar berkonstitusi, Guntur
Sebelum memasuki Babak Final Aliyah serta Madrasah Aliyah Keagamaan mengatakan berdasar data yang ada
Anugerah Konstitusi Tahun 2018, berada di bawah Kementerian Agama. Pusdik Pancasila dan Konstitusi sudah
guru-guru PPKn dari seluruh Indonesia Dalam pembukaan acara tersebut, melahirkan 20 ribu alumni hingga saat ini.
mengikuti berbagai tingkatan seleksi para peserta disambut Sekretaris Meski demikian, masih banyak perilaku

40 Nomor 142 • Desember 2018


masyarakat yang bertolak belakang disampaikan Ketua MK Anwar Usman Penghargaan Bagi Guru PPKn dan
dengan apa yang dikandung dalam saat membuka kegiatan Peningkatan Media Massa
Pancasila dan konstitusi. Pemahaman Hak Konstitusional Warga Dalam kegiatan tersebut MK
“Perlu adanya pelacakan terhadap Negara Bagi Guru Pendidikan Pancasila memberikan dua penghargaan, Anugerah
g u r u - g u r u ya n g m e n j a d i a l u m n i dan Kewarganegaraan (PPKn) Berprestasi Konstitusi Bagi Guru PPKn Berprestasi
Pusdik Pancasila dan Konstitusi untuk Tingkat Nasional, Selasa (6/11), di Bogor, Tingkat Nasional Tahun 2018 serta
mengetahui apa yang sudah dilakukan Jawa Barat. Anugerah Konstitusi Bagi Media Massa
pasca mengikuti kegiatan di MK, sehingga Anwar mengatakan bahwa dan Penulis Opini Terbaik Tahun 2018.
dapat diketahui dan menginspirasi guru- Pendidikan Pancasila dan Pemberian penghargaan ini berlangsung
guru lainnya,” ujar Guru Besar Hukum Kewarganegaraan merupakan pondasi pada Jumat (9/11) di Pusat Pendidikan
Universitas Hasanuddin ini. dasar bagi seluruh masyarakat dalam Pancasila dan Konstitusi, Bogor.
menjalankan kehidupan bernegara Dalam sambutannya, Ketua MK
Sosialisasi Pemahaman Hak Konstitusi yang bersendikan pada prinsip negara Anwar Usman menyebut profesi guru
Anugerah Konstitusi tetap demokrasi dan hukum. merupakan profesi yang mulia karena
diadakan sebagai bentuk apresiasi “Sebagaimana kita laksanakan pada tidak hanya mengajar, namun juga
Mahkamah Konstitusi terhadap hari ini. Dengan pengetahuan tentang mendidik anak murid. “Guru PPKn
peran guru Pendidikan Pancasila dan Pancasila dan kewarganegaraan, kita berfungsi menjaga Konstitusi dan
Kewarganegaraan, yang telah mengamal- dapat memahami filosofi berbangsa Pancasila tetap ada dalam bumi pertiwi,”
baktikan ilmu dan pengetahuannya dan bernegara, dan dengan wawasan ujarnya.
demi mencerdaskan kehidupan bangsa. kewarganegaraan, kita menjadi paham Anwar menjelaskan pemberian
Anwar menilai Pendidikan Pancasila tentang hak dan kewajiban kita sebagai Anugerah Konstitusi bagi Guru PPKn
dan Kewarganegaraan di sekolah- warga negara,” ujar Anwar di hadapan dan rekan-rekan media ini merupakan
sekolah, dahulu seringkali dipandang para guru PPKn yang mengikuti kegiatan s a l a h s a t u b e nt u k p e n g h a rg a a n
sebelah mata dan seringkali pula yang akan diselenggarakan pada Selasa- dan penghormatan dalam rangka
dipandang hanya sebagai pelengkap di Kamis (6-8/11) sebelum digelarnya mlam mencerdaskan anak bangsa tentang
antara berbagai mata pelajaran yang puncak penghargaan Anugerah Konstitusi Pancasila dan konstitusi. Ia menyebut
diajarkan di sekolah-sekolah. Hal tersebut bagi Guru PPKn. penghargaan dan kegiatan ini penting

Ketua MK memberikan sambutan dalam membuka kegiatan peringatan pemahaman hak konstitusi di Pusdik Selasa (6/11)

Nomor 142 • Desember 2018


41
AKSI

untuk dilaksanakan mengingat bahwa masyarakat. Lebih dari itu, bagi Bapak sebagai Pemenang Ketiga. Sedangkan
konstitusi merupakan hukum dasar yang dan Ibu penerima Anugerah Konstitusi, untuk Pemenang Guru PPKn Berprestasi
menjadi aturan main dalam bernegara. diharapkan dapat secara konsisten Tingkat Nasional Tahun 2018 untuk
Sehingga sebagai hukum dasar negara, menjadi tunas-tunas konstitusionalis Tingkat SMA/MAN, yaitu Derry Nodyanto
setiap warga negara menjadi wajib di tengah masyarakat, yang tiada henti dari SMAN I Pemali sebagai Pemenang
untuk mengetahui, memahami, dan menyampaikan pemahaman tentang Pertama; Diyah Lusiana dari SMKN I
melaksanakannya dalam kehidupan pentingnya pemahaman konstitusi dan Pekalongan sebagai Pemenang Kedua,
keseharinnya. Pancasila, agar kehidupan kebangsaan serta Nurokhmah dari MAN 3 Bantul
“Dua bidang profesi, yang menurut kita ke depan semakin lebih baik. sebagai Pemenang Ketiga.
Mahkamah Konstitusi memiliki andil cukup Setelah melalui seleksi, terpilih Adapun Anugerah Konstitusi Media
besar di dalam memberikan pengetahuan sembilan Guru PPKn Berprestasi Tingkat Massa diberikan kepada media massa
dan pemahaman tentang konstitusi Nasional Tahun 2018. Pemenang Guru dan penulis opini terbaik. Penerima
kepada masyarakat, adalah guru PKN dan PPKn Berprestasi Tingkat Nasional Anugerah Konstitusi Bagi Media Massa
media. Guru PKN memiliki peran untuk Tahun 2018 untuk Tingkat SD/MI, Terbaik Tahun 2018, yakni harian Kompas.
meletakkan dasar pengetahuan tentang yakni Aini Rizqoh dari SDN 3 Girimoyo Penerima Anugerah Konstitusi Bagi
konstitusi kepada setiap anak bangsa di Malang sebagai Pemenang Pertama; Penulis Opini Terbaik Tahun 2018, yakni
sekolahnya masing-masing, sedangkan Hendrik Hermawan dari SDN I Wirosari Trisno S. Sutanto dengan tulisan berjudul
rekan-rekan media menjadi ujung tombak Grobogan sebagai Pemenang Kedua; dan “Ujian Konstitusional” (Kompas, 17 April
di dalam menyebarluaskan gagasan dan Harsiana Wardani dari SDN Ngrukeman 2018); Titi Anggraini dengan tulisan
pemahaman tentang konstitusi kepada Bantul sebagai Pemenang Ketiga. berjudul “Keadilan Verifikasi Partai Politik”
masyarakat,” jelas Anwar. Sementara untuk Pemenang Guru (Koran Sindo, 12 Januari 2018), serta
Selain itu, Anwar berharap kegiatan PPKn Berprestasi Tingkat Nasional Tahun Zainal Arifin Mochtar dengan tulisan
pemberian Anugerah Konstitusi ini, 2018 untuk Tingkat SMP/MTS, yakni berjudul “Putusan yang Kompromistis”
pada dasarnya bersifat stimulasi dan Sri Dewi Rokhimah dari SMPN I Kuta (Kompas, 12 Februari 2018). Masing-
apresiasi bagi Guru PPKn dan rekan- Selatan sebagai Pemenang Pertama; masing pemenang memperoleh hadiah
rekan media yang telah konsisten Asep Sutisna Putra dari SMPN 17 uang tunai sebesar Rp20 juta, Rp17 juta,
menyemaikan pemikiran-pemikiran Tasikmalaya sebagai Pemenang Kedua; dan Rp12 juta dipotong pajak.
dan pemahaman konstitusi di tengah serta Haryanto dari SMPN 10 Depok ILHAM/LULU ANJARSARI

Penerima Anugerah Konstitusi bagi media massa, Jumat (9/11)

42 Nomor 142 • Desember 2018


Hakim Konstitusi Manahan MP Sitompul menjadi narasumber kuliah umum.

Membangun Tatanan Negara Hukum


dan Generasi Pancasila

D
alam memperkuat sendi-sendi besar UNPAB khususnya prodi ilmu adalah nomokrasi yaitu demokrasi
negara hukum demokratis hukum menyambut baik kuliah umum yang tidak keluar koridor hukum dan
berlandaskan konstitusi, Hakim ini, sebagai upaya untuk memberikan konstitusi,” tegas alumnus Universitas
Konstitusi hadir dalam berbagai pencerahan kepada sivitas akademika Sumatera Utara tersebut.
kuliah umum sebagai pembicara kunci di terkait perkembangan terbaru sistem Dalam sesi tanya jawab, beberapa
hadapan para mahasiswa dan praktisi ketatanegaraan dan kiprah Mahkamah dosen dan mahasiswa mengajukan
pendidikan hukum yang digelar di Medan Konstitusi dalam mengawal demokrasi,” pertanyaan seputar kewenangan
dan Jakarta. ungkap Bachtiar dalam sambutannya. sengketa pemilihan kepala daerah, Pemilu
Sementara, Manahan memaparkan serentak, serta pengawasan terhadap
Peran Strategis Mahkamah Konstitusi bahwa dibentuknya MK untuk menguji hakim konstitusi. Dalam kaitannya
Hakim Konstitusi Manahan MP konstitusionalitas undang-undang dengan penyelesaian sengketa kepala
Sitompul memberikan kuliah umum dan memastikan tidak ada undang- daerah pasca Putusan MK Nomor 97/
di hadapan 100 mahasiswa Prodi Ilmu undang yang bertentangan dengan PUU-XI/2013, Manahan menjelaskan
Hukum Fakultas Sosial dan Sains di  konstitusi. “MK hadir untuk meluruskan bahwa mengenai pemilu serentak adalah
ruang baca perpustakaan Universitas undang-undang yang menyimpangi atau kewenangan transisional yang dititipkan
Pembangunan Panca Budi (UNPAB) bertentangan dengan konstitusi yang oleh pembentuk undang-undang kepada
Medan, Sumatera Utara pada Jum’at mana hal demikian merugikan hak- MK sampai terbentuknya peradilan
(2/11). Kegiatan ini merupakan upaya hak konstitusional warga negara serta khusus pilkada.
meningkatkan pemahaman calon-calon mengancam demokrasi,” papar mantan
sarjana hukum terhadap peran strategis Ketua Pengadilan Negeri Cilacap ini. Penegakan Hukum Demi Kemajuan
Mahkamah Konstitusi (MK) membangun Sebagai wujud peran MK dalam Bangsa
tatanan negara hukum demokratis menjaga demokrasi (the guardian of Keliru apabila dikatakan maju
konstitusional. democracy) Manahan juga mengulas mundurnya sebuah negara bergantung
Hadir dalam kegiatan tersebut, sisi sejarah kelahiran MK sampai pada dari faktor ekonomi. Jika penegakan
Wakil Rektor I Bachtiar Alamsyah dan akhirnya dikuatkan kedudukannya dalam hukumnya penuh dengan kezaliman,
Dekan serta dosen dari berbagai prodi UUD 1945 dan UU MK. Kondisi tersebut, maka tinggal menunggu kehancuran. Hal
ilmu sosial lainnya. Kuliah umum yang lanjutnya, tidak dapat dilepaskan dari tersebut ditegaskan Ketua MK Anwar
bertajuk Peran Mahkamah Konstitusi adanya kebutuhan adanya lembaga Usman saat menyampaikan  keynote
dalam Demokrasi Konstitusi dipandu penafsir akhir konstitusi pasca reformasi speech  pada Seminar Hukum “Format
Dosen Prodi Ilmu Hukum UNPAB bergulir. “Demokrasi yang hendak MK Kepemimpinan Nasional Dalam Perspektif
Salman Faris Harahap. “Kami keluarga dibangun MK dalam berbagai putusannya Penegakan Hukum” yang diselenggarakan

Nomor 142 • Desember 2018


43
AKSI

Cendekia Muda Nusantara pada Kamis Generasi Muda Pancasila dilakukan secara serentak antara pemilu
(15/11) siang di Hotel Bidakara Jakarta.  Generasi muda Indonesia yang anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Anwar menerangkan dengan Islami sudah pasti Pancasilais dan Dewan Perwakilan Daerah, Presiden-
mengutip Surah Annisa ayat 58 Kitab Konstitusionalis. Hal ini disampaikan Wakil Presidan, Dewan Perwakilan
Suci Al-Quran disebutkan,  Apabila Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan
kamu mengadili sesama, maka hukumlah U s m a n , d a l a m t a u s i a h n ya p a d a Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/
dengan adil. Oleh karena itu, ungkap peringatan Maulid Nabi Madrasah Aliyah Kota. Semua orang saling berebut untuk
Anwar, dalam setiap putusan hakim Negeri 1 Bima, Nusa Tenggara Barat, menduduki jabatan.
selalu dimulai dengan kalimat  “Demi pada Minggu (25/11). Hal ini, menurut Anwar, berbeda
keadilan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Anwar menyebut peringatan Maulid dengan jaman Rasulullah wafat, para
Esa.”  Bahwa putusan seorang hakim, Nabi Muhammad bukan hanya sekadar sahabat justru saling menunjuk satu
Majelis Hakim, Mahkamah Konstitusi, memperingati hari kelahirannya saja, sama lain jika sahabat yang lainlah yang
Mahkamah Agung semua dimulai dengan tapi juga memperingati perjuangannya. lebih pantas menggantikan Rasulullah
kalimat seperti itu. Tanpa kalimat itu, Salah satu teladan yang dapat diikuti sebagai pemimpin, bukan menunjuk diri
putusannya dianggap batal. adalah Rasulullah juga mengajarkan sendiri. Kemudian terpilihlah sahabat
Anwar melanjutkan bahwa toleransi kepada semua manusia. Ketika Abu Bakar yang disepakati sebagai
hendaknya kita mengadili sesama menyusun Piagam Madinah Rasulullah pemimpin Madinah menggantikan
dengan prinsip-prinsip kebenaran. juga memasukkan ketentuan agar semua Rasulullah.  Dalam pidatonya setelah
Hancurnya sebuah bangsa maupun orang saling menghormati. “Siapa yang terpilih sebagai pemimpin menggantikan
sebuah masyarakat manakala hukum menyakiti umat lain, jika ada umat Rasulullah, Abu Bakar meminta kepada
tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.  Islam, Nasrani, Yahudi saling menyakiti, penduduk Madinah untuk mengikuti
Menjelang Pemilihan Umum Presiden maka dia sama seperti menyakiti aku dirinya jika benar, dan mengingatkan
(Pilpres) dan Pemilihan Umum Legislatif (Rasulullah),” ujar Anwar. Menurutnya, jika salah. “Berbeda dengan saat ini jika
(Pileg) 2019, Anwar berpesan agar hal itu merupakan pengejawantahan terpilih mengucap syukur Alhamdulillah,”
mereka yang terpilih sebagai Presiden surah Al-Hujurat ayat 13 dan sejalan imbuhAnwar.  
dan Wakil Presiden agar menjalankan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Dalam kesempatan itu, Anwar juga
kepemimpinan sebagaimana diakukan Indonesia. memberikan semangat kepada para
Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq di masa Me n g u t i p p e r nya t a a n Wa k i l siswa-siswi MAN 1 Bima untuk tetap
lampau. Presiden Jusuf Kalla, pemilu di Indonesia semangat dan tekun belajar, karena
“Saat terpilih menjadi Khalifah, merupakan sistem pemilu yang paling sebagian dari Ketua MK, termasuk dirinya,
beliau mengatakan, ‘Aku bukanlah yang rumit di dunia karena setiap orang merupakan lulusan sekolah berbasis
terbaik di antara kalian. Apabila saya memiliki satu suara, menurut Anwar agama, seperti Jimly Asshiddiqie, Mahfud
benar, ikuti saya. Apabila saya salah, dengan perkembangan terakhir, maka MD, dan Hamdan Zoelva.
tegurlah aku’,” tandas Anwar. pemilu akan semakin kompleks karena MMA/NANO TRESNA ARFANA/ILHAM/LA

Ketua MK Anwar Usman berpoto bersama guru-guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Bima, Nusa Tenggara Barat sebelum memberikan tausiah pada acara
Maulid Nabi, Minggu (25/11)

44 Nomor 142 • Desember 2018


Hakim Konstitusi Aswanto dalam acara penutupan Bimtek bagi partai Gerindra, Rabu (14/11)

Kunci Penting Keberhasilan


Pemilu 2019

S
ebagai lembaga negara yang Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019 bagi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) secara
berkewajiban menjaga konstitusi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) resmi ditutup Wakil Ketua MK Aswanto
dan ideologi bangsa, MK melalui Senin (12/11) di Pusat Pendidikan pada Rabu (14/11) di Pusat Pendidikan
Pusat Pendidikan Pancasila dan Pancasila dan Konstitusi MK,   Cisarua, Pancasila dan Konstitusi MK,   Cisarua,
Konstitusi yang berlokasi di Cisarua, Bogor. Bogor.
Bogor menggelar beberapa pendidikan Lebih lanjut, Kasianur menyampaikan Dalam penutupan tersebut,
pembekalan bagi praktisi hukum, peserta bahwa sejumlah 141 orang peserta bimtek Aswanto mengemukakan mengenai
pemilihan umum, dan penyelenggara dari 31 provinsi yang hadir tak hanya arti kotak suara dalam pemilihan umum
pemilihan umum. sebagai perwakilan parpol, tetapi juga termasuk pada pemilihan legislatif serta
sebagai advokat yang juga ada dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Bimtek Bagi Partai Politik Gerakan setiap perkara yang diajukan Pemohon Menurut Aswanto, kotak suara adalah
Indonesia Raya: Partai Politik Pilar ke MK. “Dengan demikian,   akan sangat mahkota pemilu. Apabila dibuka tidak
Demokrasi berharga bagi semua pihak yang hadir sesuai dengan prosedur, maka harus
Partai politik adalah pilar demokrasi ini karena narasumber yang dihadirkan dilakukan pemilihan ulang dengan catatan
bagi terlaksananya pemilihan umum adalah pelaku kekuasaan kehakiman,” ada signifikasi perolehan suara yang
yang sukses. Sehingga agar terbangun jelas Kasianur yang juga hadir didampingi terjadi. Untuk mengantisipasi terjadinya
sinergisitas, baik antara penyelenggara Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan pelanggaran-pelanggaran dari pileg dan
negara maupun institusi pelaksana Konstitusi MK Budi Achmad Djohari dan pilpres nantinya, maka MK menyatakan
pemilihan umum harus dijalin kerja Sekretaris Umum Lembaga Advokasi tidak ada lagi rekapitulasi perolehan suara
sama serta kesiapan yang baik. Demikian Hukum Indonesia Raya DPP Gerindra M. di tingkat desa, kampung, atau TPS. “Hal
disampaikan oleh Panitera MK Kasianur Said Bakhri. ini dilakukan untuk menjaga kemurnian
Sidauruk saat memberikan sambutan Kegiatan Bimbingan Teknis Hukum suara,” ujar Aswanto.
dalam pembukaan Bimbingan Teknis Acara Penyelesaian Perselisihan Hasil Selain itu, Aswanto juga
Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Pemilihan Umum Tahun 2019 bagi Partai menyampaikan MK menerapkan pula

Nomor 142 • Desember 2018


45
AKSI

Peserta bimtek mengerjakan soal sebelum diberikan materi.

aturan umtuk pengajuan perselisihan penanganan sengketa hasil pemilihan menyampaikan materi tentang Hukum
PHPU Tahun 2019 nanti haruslah merupakan rujukan yang sangat penting Acara Penyelesaian Hasil Perselisihan
peserta pemilu yakni partai politik. bagi Majelis Hakim Konstitusi. Hal Pemilu Tahun 2019. Pada bimtek
Artinya pengurus pusat dari partai ini disampaikan oleh Wakil Ketua MK hari ke-2 tersebut, Koordinator Divisi
politik, sehingga apabila ada caleg yang Aswanto ketika menutup kegiatan Hukum Bawaslu Fritz Edward Siregar
ingin mengajukan kerugian haknya B i m b i n g a n Te k n i s H u k u m Ac a r a menyampaikan materi tentang “Evaluasi
maka harua berdasarkan persetujuan Penyelesaian Perkara Perselisihan Hasil Pilkada 2018 dan Persiapan Pemilu
ketua dan sekretatis pusat partai yang Pemilihan Umum Tahun 2019 Bagi 2019” dan slanjutnya, Anggota KPU
bersangkutan. Bawaslu Angkatan II pada Sabtu (17/11) Hasyim Asy’ari turut menyampaikan
Dalam kegiatan yang di Pusat Pendidikan Pancasila dan mengenai “Problematika Pemilu 2019”.
diselenggarakan selama tiga hari Konstitusi, Bogor. Kegiatan selama tiga hari tersebut
(12 -14/11) ini, dihadirkan beberapa Aswanto menegaskan pentingnya diikuti oleh 150 peserta dari sembilan
pembicara ahli di antaranya Peneliti peran Bawaslu dalam persidangan MK. provinsi, yakni Provinsi Aceh, Provinsi
MK Pan Mohamad Faiz berkesempatan Para Pemohon yang berperkara dalam Banten, Provinsi Jambi, Provinsi Riau,
menyampaikan materi dengan tema sengketa hasil pemilihan datang ke MK Provinsi Sumatera Barat, Provinsi
“MK dalam Sistem Ketatanegaraan memiliki kepentingan masing-masing. Sumatera Utara, Provinsi Sumatera
Indonesia”, Komisioner Bawaslu Rahmat Mereka, sambungnya, selalu menegaskan Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, serta
Bagja, Panitera Pengganti Mardian bahwa dalil mereka yang paling benar Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada Sabtu
Wibowo dalam materi mengenai “Teknik dan membawa sejumlah alat bukti yang (17/11), para peserta mempraktikkan
Penyusunan Permohonan dan Keterangan jumlahnya luar biasa. Begitu pula Pihak cara penyusunan keterangan Bawaslu
Pihak Terkait” dan Kepala Bidang Terkait dan KPU selaku Termohon sebagai dengan didampingi oleh fasilitator yang
Infrastruktur, Jaringan, dan Komunikasi pihak yang berperkara. “Dalam mengadu berasal dari Panitera Pengganti, Peneliti,
Mula Pospos yang menjabarkan sarana alat bukti, Mahkamah membutuhkan dan staf Pusdik Pancasila dan Konstitusi.
yang diberikan MK untuk memfasilitasi keterangan dan rekomendasi Bawaslu. Para peserta dibagi ke dalam empat
Pemohon PHPU. Beberapa daerah pilkada (2018) yang kelas yang masing-masing terdiri dari
diputus untuk dilakukan pemungutan 36 orang peserta.
Bimtek Bawaslu Angkatan II: Peran suara ulang juga dikarenakan adanya
Penting Bawaslu dalam PHPU Tahun rekomendasi Bawaslu,” ujarnya. Bimtek Bawaslu Angkatan III: MK dan
2019 Sebelumnya pada Jumat (16/11), Bawaslu Sebagai Pengawal Demokrasi
Keterangan dan rekomendasi sebagai rangkaian acara tersebut, Kegiatan Bimbingan Teknis Hukum
Bawaslu dalam persidangan terkait Panitera MK Kasianur Sidauruk Acara Penyelesaian Perkara Perselisihan

46 Nomor 142 • Desember 2018


Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019 Dengan pengawasan yang ketat, mustahil yakni Problematika dan Mekanisme
Bagi Bawaslu Angkatan 3 dilaksanakan Pemilu 2019 berjalan dengan adil dan Pen gawasan sert a Penyelesa i a n
dalam rangka menjelang tugas yang lancar,” tegasnya. Sengketa Dalam Pemilu 2019; MK
berat dan kompleks, yakni Pemilu   Anwar menyebut permulaan dalam Ketatanegaraan RI; Hukum Acara
2019. Dalam Pemilu 2019, Bawaslu pelanggaran terjadi di TPS. Oleh karena PHPU 2019; Mekanisme, Tahapan, dan
dan Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki itu, Bawaslu diharapkan dapat menjaga Kegiatan Penanganan PHPU 2019; Teknik
kewenangan serupa, yaitu sebagai integritasnya. Sekali penyelenggara Penyusunan Keterangan Bawaslu dan
pengawal demokrasi, meski dalam Pemilu melakukan kekeliruan, lanjutnya, praktiknya.
konteks berbeda. maka akan melahirkan hasil yang justru
“Terlepas dari itu, kewenangan yang akan menghancurkan negara. “Jika Bimtek Bagi Partai Demokrasi Indonesia
dimiliki Bawaslu dalam Pemilu 2019 dari penyelenggara pemilu tidak adil, maka Perjuangan: Indonesia Merupakan
awal hingga akhir sangat menentukan tunggulah kehancurannya,” ujarnya. Negara Paling Demokratis
keberhasilan Pemilu sebagai  bagian dari  Bimtek ini diharapkan Anwar dapat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
demokrasi. Kewenangan ini mirip dengan membantu setiap anggota Bawaslu Anwar Usman secara resmi membuka
kewenangan MK sebagai pengawal menyiapkan diri dalam menghadapi Bimbingan Teknis (Bimtek) Hukum Acara
demokrasi. Bawaslu mulai dari proses proses akhir, yakni persidangan MK. Penyelesaian Perkara Hasil Pemilihan
awal seperti memantau pencalonan “Ketika ada permohonan di suatu Umum 2019 bagi Partai Demokrasi
ataupun DPT. Sementara, akhir dari daerah, Bapak Ibu sudah mempersiapkan Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Senin
proses ini ditangani oleh MK,” jelas Anwar dokumen yang diperlukan. Tidak perlu (26/11)
di hadapan 141 orang peserta yang lagi pusing, apalagi Bapak Ibu diberikan “Pemilu Serentak 2019 adalah
berasal dari sembilan provinsi. materi terkait proses penanganan di MK,” pengalaman pertama yang diikuti kita
Kesuksesan penyelenggaraan paparnya. semua. Termasuk saya serta Ketua
penanganan perselisihan hasil pemilu Kegiatan selama tiga hari tersebut Pusdik Pancasila dan Konstitusi maupun
tidak hanya bergantung kepada MK, diisi dengan materi yang disampaikan para pengurus dan anggota PDIP juga
namun juga berbagai pihak. “Bawaslu oleh beberapa narasumber, di antaranya memiliki hak pilih,” kata Anwar kepada
harus dapat menjadi wasit yang adil dan dari KPU, Bawaslu, hakim konstitusi, 160 peserta bimtek.
harus melaksanakan pengawasan yang panitera pengganti MK, peneliti MK,
ketat dan objektif pada Pemilu 2019. dan lainnya. Materi yang disampaikan,

Salah satu peserta dari partai politik disematkan tanda peserta sebagai bagian pembukaan bimtek.

Nomor 142 • Desember 2018


47
AKSI

Anwar melanjutkan, pemilu yang Sengketa dalam Pemilihan Umum Tahun Perjuangan (PDIP) untuk terus melakukan
paling sulit di dunia adalah pemilu di 2019.” Kemudian ada Panitera Pengganti kerja sama dengan MK.
Indonesia. “Makanya kalau disebut MK Mardian Wibowo yang menyajikan  “Kami berharap kerja sama dengan
Amerika Serikat adalah negara paling materi “Hukum Acara Perselisihan Hasil PDI Perjuangan bukanlah kegiatan
demokratis di dunia adalah keliru. Kalau Pemilihan Umum Tahun 2019.” terakhir. Tetapi ini awal dari kerja sama
kita lihat jangkauan wilayahnya, jumlah Tak kalah penting, dalam bimtek dengan MK,” ungkap Budi kepada 160
penduduknya, tingkat kesulitannya, juga dihadirkan para narasumber yang peserta bimtek.
ragam bahasa, ras, agama, maka menerangkan “Teknik Penyusunan Sementara itu, Ketua Bidang
Indonesia adalah negara demokrasi Permohonan Pemohon dan Keterangan Ideologi dan Kaderisasi PDIP Muhammad
terbesar di dunia. Bandingkan dengan Pihak Terkait Perkara Perselisihan Hasil Idam Samawi mengatakan bahwa di
Amerika Serikat. Kalau kemarin sistem Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, tengah-tengah pelaksanaan Pemilihan
pemilihan umum di Amerika Serikat dan DPRD Tahun 2019.” Berlanjut dengan Umum (Pemilu) 2019 yang sangat
menggunakan cara  one man one vote, “Praktik Penyusunan Permohonan liberal, diperkirakan akan banyak terjadi
maka pemenangnya bukan Donald Trump Pemohon Perkara Perselisihan Hasil perselisihan antara peserta pemilu.
tapi Hillary Clinton yang jumlah suaranya Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, “Pemilu 2019 diselenggarakan pemilu
jauh lebih tinggi,” jelas Anwar. dan DPRD Tahun 2019”. serentak yang pertama kali sejak 73
Bimbingan Teknis (Bimtek) Hukum Kepala Pusat Pendidikan Pancasila tahun Indonesia merdeka. Pemilihan
Acara Penyelesaian Perkara Hasil dan Konstitusi Budi Achmad Djohari presiden dan pemilihan umum legislatif
Pemilihan Umum 2019 bagi Partai menutup secara resmi Bimtek Hukum dalam satu tarikan nafas, dalam satu kali
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Acara Penyelesaian Perkara Hasil penyelenggaraan. Ketika kami melakukan
diisi dengan sejumlah materi dari para Pemilihan Umum 2019 bagi Partai simulasi, ditemukan variabel-variabel
narasumber, di antaranya ada Staf Ahli Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sangat kompleks dalam Pemilu
Kementerian Agama Janedjri M. Gaffar pada Rabu (28/11) malam. Dalam 2019. Selain itu akan ada persaingan
yang menyajikan materi “Mahkamah pemaparan, Budi menyampaikan bahwa antara partai politik serta dalam internal
Konstitusi sebagai Pengawal Demokrasi”. guna mempertebal pemahaman ideologi partai politik,” tambah Idam.
Termasuk juga Ratna Dewi Pettalolo maupun konstitusi, Mahkamah Konstitusi SRI PUJIANTI/AGUNG SUMARNA/NANO TRESNA

dari Bawaslu yang menampilkan materi MK menyambut baik kehadiran para ARFANA/LA

“Sistem Pengawasan dan Penyelesaian pengurus Partai Demokrasi Indonesia

Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP muhammad Idam Samawi menyampaikan sambutan dalam penutupan bimtek.

48 Nomor 142 • Desember 2018


Ketua MK dalam kegiatan PGD di Hotel Pullman, Jumat (2/11).

Membangun Kesadaran Konstitusi


Hadapi Pemilu 2019

G
una mewujudkan tegaknya Dalam sambutan pembukaannya, penyusunan UUD 1945 yang memahami
hukum dan konstitusi, MK Ketua MK Anwar Usman menyampaikan benar bahwa negara Indonesia merdeka
menggelar berbagai kegiatan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dibangun berdasarkan atas prinsip
untuk menguatkan cita-cita selama 3 hari tersebut merupakan demokrasi dan hukum.
tersebut. Sepanjang November 2018, MK ikhtiar MK dalam rangka mewujudkan Namun, lanjut Anwar, selain dari dua
melakukan berbagai upaya di antaranya tegaknya hukum dan konstitusi, serta prinsip tersebut, negara Indonesia yang
penandatanganan nota kesepahaman, mengimplementasikan komitmen negara akan dibangun harus didasarkan pada
diskusi kelompok, dan membangun hukum sebagaimana diamanatkan oleh prinsip-prinsip dan nilai ke-Indonesia-
komunikasi dengan media massa. konstitusi. an yang harus memiliki ciri khas sendiri.
“Menegakkan hukum dan konstitusi “Ciri khas tersebut menurut Soekarno
Arti Pembangunan Hukum Nasional pada hakikatnya merupakan tugas dan pada waktu itu, adalah pandangan
M a h k a m a h Ko n s t i t u s i ( M K ) tanggung jawab kita bersama, seluruh hidup bangsa sebagai dasar negara
menggelar acara  Forum Group komponen dan elemen masyarakat. yang harus digali dari nilai-nilai luhur
D i s c u s s i o n   y a n g b e r t a j u k “A r a h Bukan hanya tugas dan tanggung jawab perjuangan, dan nilai-nilai budaya bangsa
Pembangunan Hukum Nasional” dari lembaga peradilan, dan aparatur sendiri. Nilai-nilai tersebut pun harus
yang berlangsung di Jakarta pada penegak hukum semata,” ungkap Anwar menjadi pemersatu bangsa, agar cita-
Jumat (2/11). Selain acara tersebut, dalam acara FGD tersebut. cita Indonesia merdeka dapat menjadi
Mahkamah Konstitusi juga melakukan Anwar juga menyampaikan, upaya kenyataan,” imbuhnya.
penandatanganan nota kesepahaman untuk melakukan pembangunan hukum Sementara itu, Sekretaris Jenderal
dengan Perpustakaan Nasional, serta nasional, bertujuan untuk membangun MK M. Guntur Hamzah dalam laporannya
rapat koordinasi dengan Dekan Fakultas kemandirian hukum nasional. Hal tersebut menyampaikan bahwa FGD merupakan
Hukum Pengelola Video Conference (Vicon) telah dimulai oleh para pendiri negara  kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap
se-Indonesia. sejak upaya menggapai kemerdekaan dan tahun. Guntur juga menegaskan bahwa

Nomor 142 • Desember 2018


49
AKSI

perguruan tinggi adalah salah satu kolega Dalam kesempatan tersebut, Tahun 2019.  Untuk mewujudkan hal
yang sangat penting demi majunya MK juga mengumumkan pemenang tersebut, Ketua MK Anwar Usman
demokrasi bangsa ini. “Perguruan tinggi Artikel Ilmiah Terbaik Tahun 2018, bersama dengan  Sekjen MK Guntur
sangatlah penting dalam turut andil yang masing-masing dimenangkan Hamzah didampingi Kepala Biro Humas
demi memajukan demokrasi bangsa oleh Anbar Jayadi diterbitkan oleh FH dan Protokol Rubiyo serta Panitera
dan perguruan tinggilah yang akan Universitas Hasanuddin, dengan judul Muda I Muhidin  melakukan kunjungan
menciptakan para penegak hukum yang “What Constitutes as Limitation of ke redaksi sejumlah media.  
lebih baik,” tambahnya. Human Rights in Indonesian Legal Redaksi Kompas menjadi tujuan
Saat ini, ungkap Guru Besar Context?” sebagai Pemenang Pertama. pertama Anwar Usman dalam kunjungan
Universitas Hasanuddin tersebut, Kemudian, Pemenang Kedua diraih oleh Media. Dalam pertemuan tersebut,
pembangunan hukum nasional akan Bisariyadi diterbitkan oleh FH Universitas Anwar mengatakan, perlu bantuan
ditantang dengan sangat kompleks Islam Indonesia, dengan judul “Menyibak untuk memberi pemahaman kepada
untuk memberantas korupsi, dan segala Hak Konstitusional yang Tersembunyi”. masyarakat tentang masalah hukum dan
perubahan era teknologi untuk kemajuan Sementara Muhammad Ubayyu Rizka konstitusi. Menurut Anwar, masih banyak
negara yang juga dituntut harus berubah. dan Siti Djazimah diterbitkan oleh masyarakat yang tidak mengetahui
“Kita harus bisa berubah dan siap untuk Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan tentang MK. Anwar berharap Kompas dan
ditantang dalam era globalisasi yang akan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Analisis media lainnya dapat mensosialisasikan
maju dan berkembang dangat pesat. Maqâsid Asy-Syarî’ah terhadap Putusan hal tersebut kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kita harus benar-benar MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 dan Sementara Wakil Pimpinan Utama
sigap atas apa yang ada di depan nanti. Implikasinya terhadap Hukum Keluarga Kompas cetak Budiman Tanuredjo
Demi kemajuan demokrasi dan hukum Islam di Indonesia” meraih Pemenang mengatakan MK dan Kompas seiring
di Indonesia,” jelasnya. Ketiga. sejalan. Meski kepercayaan MK kandas
Guntur pun menyampaikan tujuan saat Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Sosialisasikan Kewenangan Akil Mochtar. Menurutnya, MK dan
digelarnya FGD agar MK mendapat
Mahkamah Konstitusi Kompas sama-sama berintegritas
masukan dari akademisi sehingga
membutuhkan dukungan media massa dan independen. Sehingga, kompas
mampu untuk selalu dalam arah yang
untuk menyosialisasikan Pemilu Serentak group memberi ruang terbuka kepada
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
masyarakat.   Kompas group berharap
kepada MK tidak ada sengketa yang
berlarut-larut.
Selain mengunjungi Kompas, MK
juga mengunjungi MNC. Anwar Usman
mengatakan, pihaknya mulai gencar
menyosialisasikan beberapa peraturan
MK melalui bimbingan teknis di pusat
pendidikan MK. Maka itu, MK menilai
penting menjalin kerja sama dengan
MNC Media. "Kami meminta bantuan
dari teman-teman MNC Media ikut
menyosialisasikan," ujar Anwar di Gedung. 
Dia berharap para peserta
maupun penyelenggara pemilu untuk
mematuhi semua tahapan yang telah
ditentukan. Kepatuhan ini penting untuk
meminimalkan gugatan ke MK. "Kalau
semua tahap dilewati sesuai prosedur
melalui proses pencalonan sampai
keluarnya daftar calon tetap tidak ada
masalah tentu mau tidak mau akan
Sekjen MK M. Guntur Hamzah melakukan MoU dengan perpusnas. memperlancar proses penyelesaian
sengketa di MK," ujar Anwar.
PANJI ERAWAN/UTAMI/LA

50 Nomor 142 • Desember 2018


Ketua MK Anwar Usman juga turut
memberikan sambutan dalam peluncuran
acara tersebut. Dia mengatakan, seorang
muslim hidup adalah karunia kodrat ilahi,
sementara manusia hanya menjalankan
hidup dengan sebaik-baiknya. “Saya
menukil kalimat ini karena teringat cerita
Hakim Konstitusi Saldi Isra tentang kisah
perjalanan hidupnya, yang mengaku
bahwa beliau tersesat di jalan yang benar,”
ujar Anwar. Menurutnya, meski cita-cita
beliau awalnya tidak terwujud, namun
Allah mempunyai rencana lain dengan
menjadikannya seorang hakim.  Dia
mengatakan, sebagai hakim konstitusi,
sumbangsih pemikiran Saldi menjadi
lebih konkrit dalam memberikan keadilan.
Selain itu, Anwar juga mengatakan,
untuk membangun peradaban manusia
yang lebih baik, harus menjadi ikhtiar kita
bersama para pembelajar dan penggiat
hukum baik para akademisi maupun praktisi.
Hakim Saldi Isra dipeluncuran buku di Unand, Kamis (8/11) Menurutnya, sejarah telah memberikan

Peluncuran Lima Buku


pelajaran yang berharga kepada kita berupa
kesadaran dalam memperlakukan manusia
secara adil melalui hukum secara mutlak

Hakim Konstitusi Saldi isra untuk dilaksanakan. Sejarah tentang hukum


dapat dikatakan sama dengan sejarah
peradaban umat manusia. Sehingga, cita

H
negara hukum yang dicapai, tentunya
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
akim Mahkamah Konstitusi karena itu ia meminta Ketua MK Periode
bagi seluruh rakyat Indonesia. Perubahan
Saldi Isra meluncurkan lima Pertama Jimly Asshidiqie menyampaikan
UUD 1945 dan lahirnya MK yang dibidangi
buku baru bertema konstitusi orasi ilmiah mengenai buku dan peradaban.
oleh antara lain Hakim Konstitusi Saldi
bertepatan dengan peringatan Sementara Pakar Hukum Tata Negara
Isra, ditujukan untuk mengukir sejarah
hari ulang tahunnya ke-50 tahun di Jimly Asshidiqie menyampaikan menulis
peradaban baru bagi bangsa Indonesia.
Universitas Andalas (Unand) Padang, bisa digunakan sebagai warisan dunia agar
Kehadiran Saldi di MK sejak 11 April 2017,
Sumatera Barat, Kamis (8/11). karya bisa dibaca dan dikenang.  "Orang
lanjut dia, tentunya menjadi suplemen baru
Lima buku konstitusi yang diluncurkan Minangkabau memang mempunyai budaya
di MK untuk mewujudkan putusan yang
berjudul “Pemilu dan Pemulihan Daulat lisan dan itu bisa hilang, kehadiran Saldi
berkeadilan, yakni keadilan prosedural
Rakyat”, “Konstitusi untuk Negeri”, Isra bisa mengubah warisan itu menjadi
sekaligus keadilan substantif.
“Pergeseran Fungsi Legislasi”, “Living and tulisan," kata dia.
Turut hadir dalam peluncuran buku
Evolving Constitution of Indonesia” dan Jimly mengatakan Mahkamah
itu, Hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna,
“Sistem Pemerintahan Indonesia”. Menurut Konstitusi tidak bisa dilepaskan dari buku
Hakim Konstitusi Manahan Sitompul, dan
dia, Mahkamah Konstitusi merupakan dan buku tidak terlepas dari peradaban.
Hakim Konstitusi Suhartoyo. Hadir pula
tempat untuk mencari ilmu yang perlu Maka konstitusi, buku dan peradaban
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi UGM
dibagikan untuk semua orang dan itu adalah satu komponen yang membentuk
Zainal Arifin Mochtar, Kapolda Sumatera
dapat direalisasikan melalui buku. "Hakim perubahan di negara. Ia berharap hakim
Barat Irjen Pol Fakhrizal dan Pakar
itu harus menulis dan membaca. Dulu ini yang berada di Mahkamah Konstitusi
Hukum Tata Negara Refly Harun.
menjadi tradisi," ujar Saldi. melihat tiga buku mengenai hukum yang
UTAMI/LA
Saldi menyampaikan, buku yang ditulis melalui ide dari kegiatan setiap hari
diterbitkan adalah pertanda peradaban, di Mahkamah Konstitusi.

Nomor 142 • Desember 2018


51
AKSI

Kepala Biro Humas di Batusangkar, Ahad (11/11)

Jurnal Konstitusi Raih Anugerah


Muhammad Yamin 2018

J
urnal Mahkamah Konstitusi Hukum Tata Negara diraih oleh Dosen Universitas Islam Indonesia Ni’matul
menerima Anugerah Konstitusi Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Huda, Aktivis Antikorupsi UGM Zainal
Muhammad Yamin sebagai jurnal Airlangga Herlambang P. Wiratrama. Arifin Mochtar serta tokoh lainnya.
bertemakan Konstitusi. Penghargaan Sementara untuk Kategori Pemikir Muda Anugerah Konstitusi Muhammad
ini diterima langsung oleh Kepala Biro Hukum Tata Negara diraih oleh Wakil Yamin (AKMY) ke-3 diberikan sebagai
Humas dan Protokol Rubiyo dalam acara Ketua Bidang Akademik dan Penelitian wujud apresiasi kepada insan Konstitusi
puncak Anugerah Konstitusi Muhammad di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia dan ketatanegaraan Indonesia di
Yamin ke-3 Tahun 2018 di Batusangkar, Jentera Bivitri Susanti. Najwa Shihab bidang masing-masing yang telah turut
Padang, pada Ahad (11/11). meraih penghargaan untuk Kategori membangun negara dan bangsa. Kegiatan
Dalam acara yang diprakarsai Pembawa Acara Bertajuk Konstitusi. ini sekaligus dilaksanakan dalam rangka
oleh Pusat Studi Konstitusi Universitas Sedangkan Kategori Karya Monumental memperingati 67 tahun usia Fakultas
Andalas tersebut, diberikan tujuh kategori Hukum Tata Negara diraih oleh Mantan Hukum Unand dan 14 tahun usia Pusat
penghargaan, yakni Kategori Jurnalis Guru Besar Ilmu Perundang-undangan Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas
Konstitusi, Kategori Karya Tulis Ilmiah Fakultas Hukum UI Abdul Abidin Saleh Hukum Unand yang mengangkat tema
Hukum Tata Negara, Kategori Pemikir Muda Attamimi. Terakhir, untuk Kategori Tantangan Menjaga Kedaulatan Rakyat
Hukum Tata Negara, Kategori Pembawa Life Time Achievement atau Pengabdi dalam Pemilu. Mahfud MD selaku
Acara Bertajuk Konstitusi, Kategori Jurnal Konstitusi dan Hukum Tata Negara diraih Ketua Dewan Juri menyebutkan AKMY
Bertemakan Konstitusi, Kategori Karya oleh Solly Lubis. Pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi kepada
Monumental Hukum Tata Negara, Kategori tersebut dihadiri tokoh-tokoh nasional insan konstitusi dan ketatanegaraan
Life Time Achievement atau Pengabdi yang juga bertindak sebagai dewan juri, di Indonesia, sehingga termotivasi untuk
Konstitusi dan Hukum Tata Negara. antaranya Ketua MK periode 2008-2013 terus berkarya dan menyebarkan
Pemenang Kategori Jurnalis Mahfud MD, Guru Besar Ilmu Hukum Tata semangat positif dan menginspirasi
Konstitusi diraih oleh Norman Edwin Negara Universitas Andalas Yuliandri, banyak kalangan terutama dalam bidang
Elnizar. Untuk Kategori Karya Ilmiah Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara konstitusi dan ketatanegaraan.
LULU ANJARSARI

52 Nomor 142 • Desember 2018


harus bergerak maju disesuaikan dengan
kecepatan dinamika masyarakat. Bila
masyarakat hanya sanggup berjalan maka
jangan dipaksakan untuk melompat jauh,
kata Jessica Der Matossian dari Pengadilan
Federal Australia.
Perubahan pasti terjadi, begitu pula
wajah peradilan. Richard Susskind, Professor
dari University College London, yang juga
terkenal sebagai futuris memprediksi
bahwa di masa mendatang pengadilan tidak
semata sebuat tempat, tetapi menekankan
pada sisi pelayanan. Pengadilan tidak
lagi didefinisikan dengan sebuah gedung
namun lebih pada menjalankan fungsi-
fungsi memberi pelayanan akan keadilan
bagi masyarakat. Susskind membayangkan
sebuah  online court, pendaftaran
perkara, pemeriksaan persidangan dan
penjatuhan putusan dilakukan dalam
dunia maya. Indikasinya sudah mulai
Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams menghadiri konferensi peradilan unggul di Dubai (8/11) kentara pada saat ini. Pengadilan sudah
mulai meninggalkan berkas perkara

Konferensi Peradilan
berbasis dokumen kertas. Digitalisasi
berkas sudah mulai menjamur dalam

Unggul
praktek administrasi perkara pengadilan
di berbagai belahan dunia. Pemeriksaan
saksi dan mendengarkan keterangan

H
ahli melalui  video conference  menjadi hal
akim Konstitusi Wahiduddin sekaligus memberi kecepatan dan efisiensi yang lazim. Dalam hal yang lebih ekstrem
Adams mewakili MKRI hadir dalam pelayanan administrasi peradilan. dan kontroversial,  artificial intelligence  bisa
dalam konferensi “Court Akan tetapi, di balik itu, teknologi juga saja menggantikan fungsi-fungsi hakim
Excellence and Innovation Today menyimpan potensi akan adanya celah dalam memutus perkara. Perubahan
and Tomorrow” yang digelar oleh  Dubai bagi tergoresnya mahkota peradilan, sebut sudah di depan pintu, perubahan dalam
International Financial Center (DIFC) David Masuhara, Hakim dari pengadilan di pemberian pelayanan pengadilan dengan
Court dan International Consortium for Court British Columbia yang bertindak sebagai memanfaatkan teknologi sudah tisa
Excellencepada Kamis (8/11) di Dubai, UEA. salah satu pembicara. Ketergesaan ditolak. Catatan pentingnya adalah bahwa
Konferensi tersebut digelar guna menjadi salah satu faktor kunci yang perubahan harus dilakukan sesuai dengan
membahas mengenai cara pengadilan menjadi sumber permasalahan itu. Setiap kecepatan dinamika dan kemampuan
menghadapi perkembangan pesat di pengadilan harus dapat mengukur diri masyarakat secara umum.
bidang teknologi, upaya pengadilan dalam dalam rangka pemanfaatan teknologi Konferensi ini memberi masukan
memberikan pelayanan kepada pencari pada proses peradilan. Pengadaan alat- dan pelajaran berharga yang bisa berguna
keadilan dengan memanfaatkan teknologi alat dengan teknologi terkini namun tidak bagi perkembangan Mahkamah Konstitusi.
serta prinsip-prinsip dasar yang menjadi diikuti dengan upaya pemanfaatan dan Wahiduddin Adams mengatakan bahwa
panduan dalam menyelenggarakan persiapan dalam penggunaannya membuat dia beruntung bisa mengikuti konferensi
fungsi kekuasaan kehakiman dikaitkan alat modern yang seharusnya mendukung ini dan akan berbagi pengalaman dan
dengan kesiapan pengadilan menghadapi efisiensi penyelenggaraan peradilan justru pengetahuan yang diperolehnya selama
perkembangan zaman. akan terbengkalai. Tetapi, bukan berarti konferensi kepada hakim konstitusi lainnya
Pemanfaatan teknologi menjadi bahwa pengadilan menjadi berdiam sebagai oleh-oleh dan dalam rangka
wahana yang signifikan dalam membuka diri, karena diam sama halnya dengan mengembangkan Mahkamah Konstitusi
akses sebesar-besarnya ke pengadilan mundur kebelakang. Pada prinsipnya sebagai peradilan yang unggul.
bagi para pihak yang bersengketa penyelenggaraan pelayanan peradilan BISAR/LA

Nomor 142 • Desember 2018


53
AKSI

Pegawai di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK mengikuti lokakarya Tunas Integritas bekerja sama dengan KPK.

Integritas Bukan Sekadar Notifikasi

M
ahkamah Konstitusi dan tanggung jawab kita bersama,” atau notifikasi saja. Namun harus
(MK) menyelenggarakan ungkapnya. diwujudkan dengan tindakan dan nilai-
kegiatan Membangun Guntur juga menyampaikan, nilai yang baik. “Persoalan bukan tidak
Budaya Integritas bertajuk seluruh pegawai maupun karyawan tahu soal integritas, semua pasti paham
“ Wo r k s h o p   P e m b a n g u n a n Tu n a s MK harus membudayakan budaya integritas, namun problematikanya
Integritas dan Sosialisasi Pengendalian integritas secara  transparansi dan bagaimana mengimplementasikan
Gratifikasi, Whistle Blowing System (WBS), akuntabilitas. Menurutnya, dengan budaya integritas ini,” tegasnya.
Pengaduan Masyarakat dan Benturan adanya workshop ini, akan memunculkan Sementara itu, Inspektur MK Tatang
Kepentingan” di Bekasi, Jawa Barat. sebuah sistem dan komitmen bersama Garjito dalam laporannya menyampaikan
Kegiatan yang dihelat pada Kamis di dalam membangun budaya integritas. bahwa pembekalan pegawai MK ini
(15/11) diikuti oleh 169 peserta yang Lanjut Guntur, integritas tidak dalam memahami budaya antikorupsi
terdiri dari PNS, CPNS dan PPNPN di bergantung pada jabatan, kekuasaan, dan merupakan wujud integritas untuk
lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat pangkat. Namun integritas harus tumbuh menolak gratifikasi secara transparansi
Jenderal Mahkamah Konstitusi.  pada diri dan kepribadian masing-masing. dan akuntabel. “Dalam mengawal budaya
Dalam sambutan, Sekretaris Selain itu, integritas merupakan alat anti korupsi, harus melalui tindakan yang
Jenderal MK M. Guntur Hamzah yang kuat bagi seorang pemimpin untuk nyata dan baik, jangan ada benturan
menyampaikan kegiatan yang telah memimpin dan dapat meningkatkan konflik kepentingan semata,” tandasnya.
terselenggara ketiga kalinya ini, kredibilitasnya di mata orang-orang   Tatang berharap tidak hanya
merupakan ikhtiar MK dalam membangun yang dipimpinnya. “Tingkat integritas sebagai bentuk memahami pengertian
budaya integritas guna menumbuhkan seseorang berbanding lurus dengan integritas saja, namun harus berani
tunas integritas di lingkungan MK posisi, semakin tinggi jabatan semakin menjunjung tinggi nilai-nilai integritas,
serta mengimplementasikan besar tingkat tantangan integritasnya,” serta bisa memberantas korupsi secara
komitmen MK. “Menegakkan serta katanya. transparan. “Kegiatan antikorupsi ini
mengimplementasikan komitmen MK Oleh karena itu, lanjut Guntur, harus bisa diteladani oleh seluruh
dalam mewujudkan budaya integritas sebagai kesempatan untuk mewujudkan pegawai MK,” tutupnya.
sesuai konstitusi dan merupakan tugas integritas tidak hanya sebagai pengingat BAYU

54 Nomor 142 • Desember 2018


Ketua MK menandatangani prasasti pengukuhan Desa Bangbang sebagai Desa Konstitusi, Rabu (28/11)

Bangbang Desa Konstitusi

M
ahkamah Konstitusi (MK) untuk diarahkan dan dikembangkan mengarah pada internalisasi dan
mengukuhkan Desa menjadi desa yang segenap warga penguatan nilai-nilai Pancasila dan
Bangbang, Tembuku, Bangli, memiliki kesadaran berkonstitusi. Hal Konstitusi. Untuk itu, diperlukan kerja
Bali sebagai Desa Konstitusi. ini termasuk agar warga desa memiliki sama yang baik antara semua pihak,
Pengukuhan ini dilakukan melalui pemahaman serta kesadaran akan hak- terutama Mahkamah Konstitusi dengan
penandatanganan prasasti oleh Ketua hak konstitusionalnya sebagai warga pemerintah dan warga Desa Bangbang
MK Anwar Usman dengan disaksikan negara. Di samping itu, supaya nilai-nilai untuk dapat mewujudkan harapan dan
berbagai pihak pada Rabu (28/11) di Balai Pancasila dan Konstitusi benar-benar tujuan kegiatan ini.
Masyarakat Desa Bangbang. mengisi dan mengaliri setiap sendi-sendi Pemilihan Desa Bangbang sebagai
“Pengukuhan desa konstitusi kehidupan masyarakat. Pengukuhan Desa Konstitusi karena masyarakat Desa
ini merupakan bagian dari upaya MK Desa Konstitusi bertujuan untuk turut Bangbang dinilai memiliki semangat dan
membangun role model dalam penegakan membumikan dan membudidayakan komitmen untuk sadar berkonstitusi. Selain
konstitusi,” tegas Anwar Usman yang nilai-nilai Pancasila dan Konstitusi itu, Desa Bangbang memenuhi kriteria
didampingi oleh empat hakim konstitusi di tengah-tengah praktik keseharian sebagai desa konstitusi, di antaranya
lainnya. ke h i d u p a n wa rg a b a n g s a d a l a m memiliki nilai religius, nilai gotong royong,
MK menilai bahwa desa dengan bernegara dan bermasyarakat, utamanya demokrasi, serta kesadaran hukum.
segenap karakter khas masing-masing warga desa. Dengan masyarakat desa Selain mengukuhkan Desa
memiliki posisi dan peran strategis yang sadar berkonstitusi, termasuk Konstitusi, MK juga menggelar rapat kerja
dalam menentukan wajah utuh dari memiliki kesadaran akan hak-hak dengan mengusung tema “Mewujudkan
konstitusionalisme Negara Kesatuan konstitusionalnya sebagai warga negara, Keadilan Pemilu Serentak Tahun 2019”
Republik Indonesia. Selain itu, desa dinilai diharapkan desa menjadi fundamen di Uluwatu, Bali, pada (27-29/11).
memiliki kekuatan dan semangat yang penting untuk mewujudkan Indonesia Raker yang dihadiri sembilan hakim
menopang keberlangsungan bangsa sebagai negara hukum demokratis dan tersebut dilaksanakan guna membahas
Indonesia. negara demokrasi berdasarkan hukum. evaluasi penanganan Pilkada 2018
Kemudian, MK berharap desa Setelah dikukuhkan sebagai Desa serta persiapan yang telah dilakukan
yang dikukuhkan sebagai Desa Konstitusi, MK berkomitmen untuk MK guna menjelang Pemilu Legislatif
Konstitusi memiliki keunggulan, potensi, melakukan berbagai upaya sekaligus dan Presiden/Wakil Presiden 2019 yang
kekuatan, dan modal sosio-kultural memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang digelar pada 17 April 2019 mendatang.
LULU ANJARSARI

Nomor 142 • Desember 2018


55
KILAS AKSI

SMA Pesantren Kemudian dalam permohonan disebutkan Setelah itu, Alia menjelaskan alur
identitas Pemohon, nama lengkap, permohonan, bermula ke bagian registrasi
Terpadu Hayatan pekerjaan dan alamatnya. Juga diuraikan permohonan. Kalau saat registrasi,
Thayyibah Sukabumi kerugian konstitusional Pemohon, permohonan dinilai MK tidak lengkap,
Belajar Cara Membuat termasuk juga hal-hal yang diminta maka permohonan akan dikembalikan
lagi untuk dilengkapi. Selanjutnya sesudah
Pemohon untuk diputus atau  petitum.
Permohonan Misalnya, membatalkan ketentuan permohonan dianggap lengkap, dicatat
sebuah Undang-Undang dan lainnya,” di Buku Registrasi Perkara Konstitusi
SEJUMLAH 170 pelajar SMA Pesantren imbuh Alia. (BRPK). (Nano Tresna Arfana)
Terpadu Hayatan Thayyibah Sukabumi
berkunjung ke Mahkamah Konstitusi
(MK) pada Kamis (1/11) siang. Pada
kesempatan itu, Peneliti MK Alia
Harumdani Widjaja menerangkan proses
persidangan di MK dan kewenangan MK
serta cara membuat permohonan uji
Undang-Undang di MK.
Alia menjelaskan jika permohonan
dibuat sebanyak 12 rangkap dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
Dalam permohonan diuraikan jenis
perkara terkait salah satu kewenangan
MK. “Apa tujuan permohonan, untuk
melakukan pengujian Undang-Undang
atau permohonan sengketa kewenangan
lembaga negara atau gugatan untuk
melakukan pembubaran partai politik.

Mahasiswa FH UI Selain itu, Faiz juga menjelaskan hasil pemilihan umum. Selain diskusi,
MK Indonesia memiliki kewenangan yang peserta kunjungan diagendakan juga
Pelajari Seluk-Beluk mirip dengan MK Korea Selatan karena untuk mengunjungi Pusat Konstitusi
MK semua kewenangan dan kewajibannya (Puskon). Kegiatan ini ditujukan untuk
sama, dan hanya berbeda di satu memperkaya khazanah terkait sejarah
M A H AS I S WA Hukum Universitas kewenangan. MK Korea Selatan tidak Konstitusi di Indonesia. (Arif Satriantoro)
Indonesia (UI) berkunjung ke Mahkamah melakukan fungsi memutus perselisihan
Konstitusi (MK), Rabu (31/10). Kunjungan
yang diterima langsung oleh Peneliti MK
Pan Mohamad Faiz mempelajari seluk-
beluk terkait MK di Ruang Rapat MK.
Fa i z m e n j e l a s k a n i d e a w a l
pembentukan lembaga sejenis MK telah
dimulai di awal kemerdekaan. Barulah
saat masuk era reformasi, kata Faiz, MK di
Indonesia terbentuk pada 13 Agustus 2003.
Di awal pendiriannya, MK diketuai oleh Jimly
Asshiddiqie yang menaruh pondasi e-Court di
MK. MK diharapkan menjadi badan peradilan
yang berbasis teknologi informasi agar
mudah diakses via dunia maya.

56 Nomor 142 • Desember 2018


Mahasiswa Magister
Hukum Unilak
Pekanbaru Pelajari
Sejarah Pengujian
Undang-Undang
SEJUMLAH 30 orang mahasiswa magister
ilmu hukum Universitas Lancang Kuning
Pekan Baru (Unilak) melakukan kunjungan
ke MK   pada Senin (5/11).  Melalui
peneliti MK Andriani Wahyuningtyas
Novitasari dengan didampingi Dosen
Hukum Tatanegara Unilak Bagio
Kadaryanto serta dosen Hukum Bisnis
Unilak Sandra Dewi, seluruh mahasiswa
Hans Kelsen (1881-1973). Andriani amendemen UUD 1945 untuk keempat
mendapatkan pengetahuan terkait
menjelaskan bahwa berdasarkan teori kalinya, MKRI pun lahir yang pada
fungsi dan kewenangan Mahkamah
yang diungkapkan Kelsen perlu adanya fungsi utamanya adalah menangani
Konstitusi sebagai lembaga peradilan
badan legislatif yang diberikan tugas sengketa-sengketa ketatanegaraan.
ketatanegaraan di Indonesia.
untuk menguji suatu produk hukum “Jadi, MK sebagai lembaga peradilan
Menyambut harapan para
konstitusional atau tidak serta tidak ketatanegaraan yang menekankan
mahasiswa tersebut, Andriani mengawali
memberlakukannya apabila menurut pada toetsingsrecth serta termasuk pada
paparannya dengan menjelaskan
organ ini tidak konstitusional. Berkaitan peradilan yang menangani perkara-
sejarah Mahkamah Konstitusi yang
dengan hak tersebut, lanjut Andriani, perkara yang bermuat megapolitis,”
baru diintrodusir pertama kali pada
di Indonesia setelah dilakukannya terang Andriani. (Sri Pujianti)
1919 oleh pakar hukum asal Austria,

HIMABATARA UNDIP Faiz juga menegaskan bahwa MK pileg dan pilpres. Keberadaan MK
yang hanya berlokasi di Jakarta bukan
Pelajari Tantangan diamanatkan oleh UUD 1945 untuk
menyelesaikan hasil pemilihan umum, menjadi masalah dengan adanya
MK Hadapi Pemilu bukan menyelesaikan sengketa proses permohonan  online. Batas waktu
Serentak 2019 pemilihan umum. Idealnya, ujar Faiz, pendaftaran permohonan yang hanya
3 x 24 jam dapat diatasi dengan adanya
sengketa terkait proses pemilihan
umum diselesaikan oleh lembaga yang permohonan  online. “Selama ini, MK
SIAPKAN mekanisme dan strategi
ditunjuk oleh UU Pemilu. Misalnya, memanfaatkan SDM, sarpras, dan IT
penanganan serta penyelesaian perkara
terkait pelanggaran administratif diajukan untuk menghadapi tantangan menjelang
Pileg dan Pilpres 2019. Terhadap hal ini,
oleh KPU atau Bawaslu. Sementara sengketa pileg dan pilpres. Sejauh
lanjutnya, MK sudah membagi panel hakim
terkait dengan tindak pidana pemilu ini, pemanfaatan ketiga hal tersebut
menjadi tiga panel berdasarkan provinsi.
dapat dilaporkan ke sentra Gakkumdu terbilang efektif, namun MK tidak mau
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, hakim
sebagaimana diatur dalam UU Pemilu. besar kepala dan tetap melakukan
konstitusi tidak memegang perkara dari
Selain itu, Faiz mengungkapkan perbaikan ke depannya,” jelasnya. (Lulu
daerah asalnya,” imbuh Peneliti MK Pan
pentingnya teknologi informasi dan Anjarsari)
Mohamad Faiz dihadapan mahasiswa
komunikasi dalam penanganan sengketa
FH Undip.  

Nomor 142 • Desember 2018


57
KILAS AKSI

MK Gelar Rakor Terkait Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal pengelolahan arsip (e-arsip), namun
Mahkamah Konstitusi”, di Bogor. Dalam implementasi sistem tersebut tidak
SIKD dan SiPANDA acara yang diikuti oleh perwakilan berlanjut dan tidak sesuai dengan
MAHKAMAH Konstitusi menggelar “Rapat setiap Biro ini, Sekretaris Jenderal Mk M harapan. Sehingga kita tertinggal oleh
Koordinasi Implementasi Digitalisasi Arsip, Guntur Hamzah memberikan sambutan kementerian atau instansi  lain yang
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis pembukanya. sudah menggunakan e-arsip,” ungkap
(SIKD), dan Sistem Informasi Penomoran “Sebenarnya sejak lama Guntur pada Rabu (7/11).
Naskah Dinas (SIPANDA) dalam rangka Mahkamah Konstitusi telah berusaha Guntur menyebut faktor terbesar
mewujudkan e-Government di Lingkungan untukmengimplementasikan aplikasi yang memengaruhi belum berjalannya
Sistem Informasi Kearsipan di lingkungan
Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK
dikarenakan belum adanya perubahan
pola pikir, sikap dan budaya kerja para
pejabat dan staf yang mendukung
mplementasi sistem teknologi informasi.
Lainnya, lanjutnya, adanya permasalahan
infrastruktur aplikasi, yakni aplikasi belum
memiliki persyaratan fungsional yang
lengkap sesuai kaidah kearsipan. Terkait
dengan SIKD dan SiPANDA yang telah
berjalan dengan baik selama 1,5 tahun di
lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat
Jenderal MK, lanjut Guntur, ternyata masih
ditemukan unit kerja yang masih belum
mengoptimalkan fungsi dan kegunaan
dua aplikasi tersebut sesuai dengan
ketentuan dan prosesur dalam manajemen
kearsipan. (Panji Erawan)

Keluarga Besar MK secara rutin setiap tahun,” ujar Sekjen masalah nyeri kronik dengan teknik
Lakukan Donor Darah MK Guntur Hamzah.
Pada hari yang sama, Jumat 9
pengobatan modern yang aman, efektif
dan tanpa melalui proses pembedahan.
November 2018, MK juga menggelar Selain itu hadir dr. Cut Hafiah yang
DA L A M rangka menyambut Hari Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan memaparkan unsur 4 Sehat 5
Kesehatan Nasional ke-54 pada 12 bagi Pegawai MK. Pada kesempatan Sempurna dalam kesehatan. Termasuk
November 2018, Mahkamah Konstitusi itu hadir dr. Ketut Ngurah Gunapriya juga menjelaskan pentingnya gizi dari
(MK) menggelar kegiatan donor darah sebagai spesialis nyeri. Dokter Ketut berbagai jenis makanan dan minuman.
bagi pejabat dan pegawai MK pada Jumat menjelaskan bahwa melalui  pain care (Nano Tresna Arfana)
(9/11) siang. Hadir Sekretaris Jenderal management  membantu menangani
Mahkamah Konstitusi (Sekjen MK) M.
Guntur Hamzah bersama sejumlah
pejabat dan pegawai MK lainnya
melakukan donor darah yang berlangsung
di lantai 4 Gedung MK.
“Saya senang sekali dengan acara
seperti ini. Hal ini menunjukkan bahwa
para pegawai sangat  aware  terhadap
upaya meningkatkan, mempertahankan
kesehatan yang  bekerja sama dengan
mitra Mahkamah Konstitusi. Saya
harapkan kegiatan seperti ini tidak hanya
kali ini saja. Tapi juga bisa berlangsung

58 Nomor 142 • Desember 2018


Mahasiswa oleh Peneliti MK Nalom Kurniawan lain umumnya hak pengajuan perkara

Hukum Universitas dengan didampingi Dosen Hukum Tata


Negara UNSUR Dedi Mulyadi, M. Rendi
ada pada badan hukum dan pemerintah,
sedangkan pada MKRI perseorangan warga
Suryakancana Pelajari Aridhayandi, dan Asep Hasanudin. negara pun berhak mengajukan perkara
Hak Konstitusional Nalom menjelaskan mengenai sepanjang hak konstitusionalnya dirugikan
perbedaan MKRI dengan MK lainnya oleh keberadaan undang-undang yang ada.
di beberapa negara. Dalam pendangan “Kalau di negara lain itu, hak perseorangan
MAHASISWA Fakultas Hukum Universitas
Nalom, meskipun MKRI menyadur sistem itu masuknya ke  constititional complain,
Suryakancana Cianjur (UNSUR) semester
MK di negara ain, namun pada praktinya sedangkan dikita kepentingan diri berlaku
1 dan 5 mengunjungi MK pada Selasa
MKRI punya mekanisme sendiri. Sebagai dan pada akhirnya akan berlaku bagi
(6/11). Dalam rangka studi lapangan,
contoh, dalam kewenangan MK di negara kepentingan umum,” jelas Nalom.
seluruh mahasiswa tersebut disambut
Di hadapan para calon sarjana
hukum tersebut, Nalom juga
menegaskan pentingnya memahami hak
konstitusional. Ia mencontohkan adanya
putusan peradilan yang menyatakan
mantan koruptor dapat mencalonkan
diri sebagai calon legislatif. “MK tidak
meniadakan pembatasan hak tersebut
karena apabila dilakukan berarti MK
menanggalkan hak rakyat untuk memilih.
Maka, keputusannya mereka yang pernah
jadi koruptor itu membuat masyarakat
semakin paham dan tahu persis siapa
yang dipilihnya,” terang Nalom. (Sri
Pujianti)

UBL Pelajari sebagai batu uji adalah pasal terkait hak tercantum dalam Konstitusi. Jika tidak
Kewenangan MK asasi manusia,” imbuhnya. disebutkan, maka bisa disebut  legal
Akan tetapi, Bisar menyebut terjadi rights. Indonesia mempunyai UU Nomor
MAHKAMAH Konstitusi (MK) menerima tumpang tindih antara hak asasi manusia 39/2009 yang mengatur tentang hak
kunjungan dari Mahasiswa Universitas dengan hak konstitusional. Padahal, asasi manusia. Sebagai contoh, hak
Bandar Lampung (UBL) pada Senin lanjutnya, tidak semua hak asasi manusia pilih yang terdiri dari hak dipilih dan hak
(12/11) di Ruang Konferensi MK. Dalam merupakan hak konstitusional. “Bedanya, memilih,” ujarnya. (Lulu Anjarsari)
kesempatan tersebut, Peneliti MK hak konstitusional adalah hak-hak yang
Bisariyadi menerima langsung serta
menyampaikan materi mengenai MK dan
kewenangannya.
Dalam pemaparannya, Bisar
menjelaskan perbedaan uji materiil antara
MK dengan MA. Ia menyebut perbedaan
terlihat dari batu uji yang digunakan.
Jika MA menguji peraturan di bawah
perundang-undangan dengan batu uji
adalah undang-undang. Maka, lanjutnya,
MK menguji materiil suatu undang-
undang menggunakan batu uji UUD 1945.
“Terdapat 37 pasal dalam UUD 1945,
namun yang paling sering dipergunakan

Nomor 142 • Desember 2018


59
KILAS AKSI

Mahasiswa Serang politik, dan memutus perselisihan hasil Khusus kewenangan perselisahan
pemilu.  “Sementara kewajibannya adalah pemilu, kata Winda, terdiri dari pemilihan
Pahami Kewenangan memberikan putusan atas pendapat DPR presiden, pemilihan legislatif, serta
MK tentang dugaan pelanggaran presiden pilkada. “Untuk saat ini pilkada masih
dan atau wakil presiden menurut UUD ditangani MK, namun di masa depan akan
SEBANYAK 138 mahasiswa Universitas 1945,” jelasnya. digarap oleh Badan Peradilan Khusus,”
Serang Raya berkunjung ke Mahkamah ujarnya. (Arif S)
Konstitusi (MK), Kamis (15/11). Dosen
sekaligus pemimpin rombongan Sulasno
menyebut pihaknya melakukan kunjungan
ke MK untuk mendapatkan ilmu secara
langsung terkait lembaga ini. Para
peserta disambut langsung oleh Peneliti
MK Winda Wijayanti di Ruang Delegasi
MK. Ia menjelaskan seluk-beluk MK
mulai dari sejarah hingga tugas yang
dimiliki MK.
Dalam pemaparan awal, Winda
menjelaskan empat kewenangan dan
satu kewajiban MK. Perinciannya,
yaitu menguji UU terhadap UUD 1945,
memutus sengketa kewenangan lembaga
negara, memutus pembubaran partai

SMP Insan Cendekia awal pemaparan, Hani menjelaskan Modern artinya dengan penerapan
MK memiliki sembilan hakim dengan
Kenali MK Lebih Dalam komposisi representasi tiga cabang
prinsip organisasi dan manajemen
yang modern. Ini ditunjang sarana dan
kekuasaan negara. “Perinciannya adalah prasaran pendukung yang berbasis
SEBANYAK 98 siswa SMP Insan Cendekia tiga orang diusulkan oleh Presiden, tiga teknologi. “Adapun terpercaya artinya
M a d a n i m e n g u n j u n g i M a h ka m a h orang diusulkan Dewan Perwakilan upaya mewujudkan tata kelola lembaga
Ko n s t i t u s i ( M K ) , J u m a t ( 1 6 / 1 1 ) . Rakyat (DPR), dan tiga orang diusulkan peradilan yang sesuai dengan aturan
Agenda dilakukan untuk mengenal oleh Mahkamah Agung (MA),” jelasnya. hukum dan prinsip keadilan,” tegasnya.
lebih dalam mengenai MK. Kunjungan Selain itu, Hani juga memaparkan Tak lupa, Hani menunjukkan situs
mereka disambut Panitera Pengganti jika MK bertekad untuk menjadi lembaga resmi MK untuk memberitahu beberapa
Hani Adhani di Ruang Delegasi MK. Di peradilan yang modern dan terpercaya. informasi mengenai Mk. Misalnya,
informasi sidang, putusan, risalah, dan
profil hakim MK. “Di samping website,
MK juga memiliki aplikasi Klik MK di
android yang dapat diunduh,” ujarnya.
Di akhir pemaparan, Hani
menyatakan MK menjalankan sidang
yang efektif dan efisien. Selan itu,
putusan MK dapat diakses oleh publik
selama 10 menit setelah suatu perkara
diputus. Hani menyebut sekitar 15
menit pasca putusan, publik dapat
mengaksesnya langsung di laman MK.
(Arif S)

60 Nomor 142 • Desember 2018


MK Beri Donasi Untuk
Korban Bencana Palu
dan Donggala
MAHKAMAH Konstitusi melalui Badan
Kerohanian Islam Mahkamah Konstitusi
serta Koperasi Konstitusi menyalurkan
donasi untuk korban bencana yang terjadi
di Palu dan Donggala. Bantuan diserahkan
langsung oleh Sekretaris Jenderal M.
Guntur Hamzah kepada Dompet Dhuafa.
Hal ini merupakan bentuk kepedulian
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
untuk membantu korban bencana di Palu ini menjadi pelajaran bagi kita semua, dan ada di Jakarta. Namun, dengan niat
dan Donggala. sebagai umat manusia kita harus saling yang tulus serta keihklasan dari para
Sekjen MK Guntur Hamzah dalam peduli dan mau berbagi,” jelasnya. pegawai MK dan Koperasi Konstitusi,
penyampaiannya merasa haru dan Awalnya MK cukup kesulitan MK memutuskan untuk menyalurkan
bersyukur karena ternyata rekan-rekan di bagaimana menyalurkan bantuan kepada bantuan melalui Dompet Dhuafa sebesar
lingkungan MK memiliki kepedulian sosial saudara-saudara di wilayah Palu dan Rp. 102.781.093. (Dedy. R)
yang baik. “Kami berdoa ini agar musibah Donggala, mengingat MK sendiri hanya

Mahasiswa Program Senin (19/11) siang di Ruang Delegasi para pencari keadilan. Kini berbagai
Pendidikan Vokasi UI Gedung MK. informasi Mahkamah Konstitusi hampir
Pahami Arsip Dunia Di awal pertemuan, Kasiman
menjelaskan bahwa MK siap mengelola
sebagian besar disajikan melalui  soft
copy. “Apalagi terkait arsip perkara, MK
Peradilan pelayanan arsip secara cepat kepada para sudah jarang menampilkan melalui hard
pencari keadilan. “Informasi itu penting copy.
ARSIPARIS Mahkamah Konstitusi (MK) dan kita sajikan dengan cepat. Itulah misi Arsip dunia peradilan MK, kata
Kasiman menerima kunjungan 63 MK ke depan,” ucap Kasiman. Kasiman, jenisnya beragam. Ada arsip
mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Dikatakan Kasiman, saat ini tekstual, video dan foto. Demikian juga
Universitas Indonesia (UI) Program Studi Mahkamah Konstitusi sudah jarang arsip umum, ada arsip tekstual, video
Manajemen Informasi dan Dokumen pada memberikan informasi hard copy kepada dan foto. Semua produk hukum yang
ditandatangani oleh Presiden maupun
DPR, baik di Indonesia, sejumlah negara
termasuk Amerika Serikat, ternyata
masih mempertahankan kertas sebagai
arsip.   “Kenapa itu terjadi? Arsip tidak
semena-mena sebagai sumber informasi.
Tetapi arsip juga menjadi bagian dari seni
budaya. Jadi keberadaan arsip berupa
kertas masih dipertahankan. Adik-adik
bisa lihat di museum, perkembangan
surat-surat masih dipertahankan
keasliannya. Masih runtut. Itulah
sebabnya, arsip bukan sekadar sumber
informasi tetapi sebagai bagian dari seni
budaya bangsa,” papar Kasiman. (Nano
Tresna Arfana)

Nomor 142 • Desember 2018


61
KILAS AKSI

Pelajar SMA Insan Dijelaskan Alia, Pemohon sidang permohonan adalah gugatan terhadap
sengketa hasil pemilu adalah perorangan penetapan hasil pemilu yang dilakukan
Cendekia Madani warga negara Indonesia anggota DPD oleh KPU. Isi permohonan yang terpenting
Serpong Pelajari yang tak membawa kendaraan parpol, ada kesalahan hasil penghitungan suara
Permohonan Sengketa tetapi perorangan. Berbeda dengan DPR yang diumumkan KPU.   Kemudian amar
putusannya ada tiga kemungkinan, yakni
dan DPRD, Pemohonnya membawa
Pemilu kendaraan parpol. Selain itu ada Pemohon tidak dapat diterima, dikabulkan, ditolak.
selaku Pasangan Calon Presiden dan Jangka waktu sidang untuk Pemilu
PARA pelajar SMA Insan Cendekia Madani Wakil presiden peserta pemilu dan partai Presiden paling lambat 30 hari kerja,”
Serpong Tangerang Selatan berkunjung politik peserta pemilu. “Sedangkan inti papar Alia. (Nano Tresna Arfana)
ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu
(21/11). Peneliti MK Alia Harumdani
Widjaja menerima rombongan pelajar
di Ruang Delegasi Gedung MK. Pada
kesempatan itu, Alia menjelaskan secara
panjang lebar kewenangan dan kewajiban
MK. Salah satu kewenangan MK yang
diuraikan Alia adalah memutus sengketa
hasil pemilihan umum. “Sengketa hasil
pemilu antara lain ada tindak pidana yang
merupakan ranah pengadilan umum.
Pelanggar administrasi pemilu ranahnya
Bawaslu. Sedangkan yang menjadi ranah
MK adalah sengketa yang timbul dalam
penyelenggaraan pemilu dan perselisihan
hasil pemilu,” kata Alia.

KPU Audiensi ke MK KPU Ilham Saputra dan Wahyu Setiawan MK menyerahkan semua keputusannya
disambut langsung oleh Hakim Konstitusi kepada KPU. Menurutnya, MK sudah
I Dewa Gede Palguna yang didampingi memberikan keputusan yang jelas sesuai
KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum
oleh Kepala Biro Humas dan Protokol UU dan bersifat mengikat.  “Tidak ada
(KPU) melakukan audiensi ke Mahkamah
Rubiyo serta Peneliti MK Pan Mohamad putusan MK berlaku surut,” tegas Palguna
Konstitusi (MK) pada Kamis (22/11)
Faiz. yang juga menolak mengomentari
demi memperoleh kejelasan mengenai
Usai pertemuan tertutup, Palguna putusan Mahkamah Agung dan PTUN
Putusan MK Nomor 30/PUU-XVI/2018
kepada wartawan menyampaikan bahwa terkait pencalonan anggota DPD dari
terkait larangan pencalonan anggota DPD
MK bekerja berdasarkan hukum acara pengurus parpol.
dari pengurus parpol. Ketua KPU Arief
MK. Ketika sebuah putusan MK diucapkan, Sementara itu, Komisioner
Budiman yang didampingi Komisioner
maka sejak itu putusan tersebut berlaku. KPU Wahyu Setiawan menegaskan
pertemuan tersebut digelar agar KPU
memiliki perspektif yang lebih utuh
terkait putusan-putusan tentang syarat
pencalonan anggota DPD, baik putusan
MK, MA, dan Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN). Ketua KPU Arief Budiman
pun menegaskan MK dalam audiensi
tidak berkomentar terkait putusan MA
dan PTUN. MK hanya memberikan
pernyataan terkait Putusan MK Nomor
30/PUU-XVI/2018 yang sudah mengikat
sejak diputuskan pada 23 Juli 2018. (Lulu
Anjarsari)

62 Nomor 142 • Desember 2018


Pelatihan Jurnalistik
Guna Tingkatkan
Inovasi Kehumasan
MAHKAMAH Konstitusi (MK)
menyelenggarakan pelatihan jurnalistik
bagi pegawai Humas dan Publikasi,
Jumat-Sabtu (23-24/11) di Bogor.
Acara yang diikuti sebanyak 45 orang
tersebut ditujukan untuk meningkatkan
inovasi pemberitaan MK ke publik.
Kepala Biro Humas dan Protokol MK
Rubiyo menyatakan hal tersebut dalam tak bisa ditawar. Kinerja kita harus Publikasi ini di antaranya Fotografer
sambutan acara. Menurutnya inovasi selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu,” Harian  Kompas  Arbain Rambe sebagai
diperlukan agar pemberitaan lembaga tegasnya. pemateri terkait fotografi jurnalistik,
semakin baik dari waktu ke waktu. “Jika Dalam pelatihan ini, Rubiyo Redaktur Harian  Kompas  Susana Rita
ini terjadi, masyarakat   akan semakin menjelaskan hadir beberapa narasumber yang menjelaskan teknis penulisan
tertarik dengan MK,”ujarnya. yang kompeten di bidangnya. Harapannya berit a, J urn al is R CTI Erry Fa ri d
Rubiyo menyebut Humas dan peserta pelatihan dapat menyerap ilmu memberikan materi desain produksi
Publikasi merupakan perwajahan lembaga dari mereka sehingga momen pelatihan berita TV, dan Jurnalis TV One Fitro
kepada masyarakat dan memiliki peran yang tidak disia-siakan begitu saja. “Ini Abdul Aziz mengajarkan teknis dasar
yang dijalankan menjadi sangat penting. momen kita untuk meng-upgrade diri. kamera serta Ananggadipa Raswanto
Rubiyo menyebut baik buruknya MK Saya yakin banyak hal baru yang akan yang memberikan materi Desain Grafis.
di mata masyarakat tergantung dari kita dapat di pelatihan ini,” jelasnya. (Arif Satriantoro)
Humas Publikasi memainkan perannya. Adapun pemateri dalam pelatihan
“Disinilah profesionalisme menjadi hal jurnalistik bagi pegawai Humas dan

Keluarga Besar Mahkamah Konstitusi


Mengucapkan
Selamat atas Ujian Akhir Disertasi
Achmad edi subiyanto
10 Desember 2018

pada Program Doktor Ilmu Hukum


Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Nomor 142 • Desember 2018


63
PUSTAKA KLASIK

Buku Hukum Administrasi Negara Pertama


Oleh: Miftakhul Huda
Praktisi Hukum, Pemerhati Hukum Tata Negara

P
ada era 1950-an, referensi pembaca masih dapat memperoleh buku
hukum adm inist ra si negara ini pada era 1980-an ke atas, karena kita
(hukum tata p emerintahan) tidak mengetahui apakah penerbit awal
b erba ha sa Indonesia ma sih buku ini masih beroperasi atau tidak.
langka. Sebagian besar buku- Penerbitan ulang ini memiliki niat mulia
buku hukum administrasi negara ditulis agar “ilmu itu jangan sampai musnah
pengarang asing dan berbahasa Belanda. bersama-sama dengan orangnya”.
Atas inisiatif mahasiswa-mahasiswa Hal yang menarik dalam Bab I
yang mengikuti perkuliahan dari pengajar tentang Obyek Hukum Administrasi,
di perguruan-perguruan tinggi banyak penulis mengetengahkan hal-hal yang
materi-materi perkuliahan yang dicatat, penting diketahui bagi seseorang yang
dihimpun, dan kemudian dibukukan dalam ingin belajar hukum administrasi negara.
diktat-diktat kuliah masa perkuliahan Apa yang dimaksud hukum administrasi
tertentu. n egara at au bestuursrecht ( b a ha s a
Sebagaimana kita ketahui, materi Belanda) perlu diketahui dulu sebelum
kuliah hukum administrasi negara oleh materi yang lain. Ia menjelaskan bahwa
Gondowardojo di Universitas Gadjah “Hukum administrasi negara (hukum
Mada dibukukan dalam diktat berjudul pemerintahan) menguji hubungan-
Asas-Asas Ilmu Hukum Tatapemerintahan hubungan istimewa yang diadakan
dan Ilmu Hukum Tata Pemerintahan, akan memungkinkan para pejabat
Kuliah Tahun 1959/1960 Prof. Mr. (ambtsdragers) (administrasi negara)
Gondowardoyo. Begitu pula kuliah-kuliah melakukan tugas mereka yang khusus”
hukum administrasi negara dari Prof. (halaman 7) Judul buku
Djokosutono di Universitas Indonesia Dari definisi yang diberikannya PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI
juga dibukukan dalam diktat kuliah oleh itu, penulis menyatakan bahwa ruang
lingk up huk um adm inist ra si negara NEGARA INDONESIA
murid-muridnya. Diktat-diktat kuliah ini
umumnya diperuntukkan bagi kalangan adalah hukum yang mengatur sebagian Pengarang : Dr. E. Utrecht, S.H.
internal dan tidak untuk diperdagangkan. dari lapangan (bidang/r uang lingkup) Penerbit : Penerbit dan Balai Buku
Langkanya buku hukum administrasi “adm in is t ra si negara”. Bagia n la in “Ictiar”, Jakarta
n ega ra b er b a ha s a I n d o n e sia i n i la h administrasi negara juga diatur dalam Tahun : cet ke-5, 1962
menjadi salah satu alasan Dr. E. Utrecht hukum tata negara, hukum privat dan lain
Jumlah : 222 halaman
membukukan materi-materi pelajarannya sebagainya. Artinya, pengertian hukum
pada Kursus Dinas Bagian C Kementerian administrasi negara tidak selalu identik
Dalam Negeri di Kota Malang, Jawa Timur dengan pengertian hukum yang mengatur tingkat I, II, dan III dan daerah istimewa,
pada kursus Angkatan ke-III (Maret 1953 lapangan administrasi negara. yang masing-masing diberi kekuasaan
s/d Februari 1954) dan kursus Angkatan ke Selanjutnya, p enulis membahas untuk – berdasarkan inisiatif sendiri
IV (Oktober 1953 s/d September 1954). yang dimaksud dengan “administrasi (otonomi, swatantra) atau berdasarkan
Menurut penulis, pada masa itu hanya negara” dan luas cakupan “administrasi suatu delegasi dari pemerintah pusat
terdapat karya berbahasa Indonesia yakni n ega ra” t er s eb u t. B era ng kat d a r i (medebewind) – memerintah sendiri
buku Mr. W. F. Prins yang diterjemahkan pandangan klasik yang bepegang pada daerahnya) (halaman 8).
R. Kosim Adisapetro berjudul Pengantar teori “trias politica”, anggota Dewan Untuk memahami sejelas-jelasnya
Ilmu Hukum Tata Usaha Negara yang Pertimbangan Agung masa 1950-an luas administrasi negara yang menjadi
diterbitkan oleh J.B. Wolters pada 1953. ini membuat definisi sempit mengenai o bj ek hu k u m a d m i n i s t ra s i n ega ra,
Terbitnya buku ini juga karena atas administrasi negara yaitu: gabungan dijelaskan perkembangan sejarah pemikiran
permintaan murid-murid penulis di Malang jabatan-jabatan (complex van ambten) kenegaraan dalam uraiannya yang mendalam
agar dalam praktik pekerjaan mereka – “apparaat” (alat) administrasi – yang (halaman 9-37) serta kritik atas teori
memiliki pegangan tertulis. Penulis sendiri dibawah pimpinan pemerintah melakukan Mentesquieu yang memisahkan mutlak tiga
kemudian pindah ke Makasar dan tercatat sebagian dari pekerjaan pemerintah fungsi (legislatif, eksekutif, dan yudikatif)
sering berpindah tempat tinggal. “Kami (tugas pemerintah, overheidstaak) – fungsi da n t iga bada n ya ng mela k s a na ka n
dim inta unt uk meninggalkan s ebua h administrasi – yang tidak ditugaskan fungsi tersebut. Menurutnya, pemisahan
diktat hukum admnistrasi pada Kursus kepada badan-badan pengadilan, badan mutlak ini membuat adanya badan yang
tersebut,” jela snya dalam Pengantar legislative (pusat) dan badan-badan tidak dapat dikontrol oleh badan lainnya,
Hukum Administrasi Negara Indonesia pemerintah dari persekutuan hukum sehingga kemungkinan badan melampau
(Penerbit dan Balai Buku “Ichtiar”, 1962). (rechtsgemenschappen) yang lebih rendah batas kekuasaanya tidak terhindarkan.
Saking lamanya tidak dicetak ulang, dan pada negara (sebagai persekutuan Tidak mungkin pula dalam negara
buku ini kemudian diterbitkan ulang hukum tertinggi) (yaitu badan-badan moder n menganut tega s ba hwa sat u
Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1986. pemerintahan (bestuursorganen) dari badan tertentu hanya melaksanakan satu
Adanya penerbitan bar u ini sehingga persekutuan hukum daerah swatantra fungsi tertentu. Dalam negara modern

64 Nomor 142 • Desember 2018


atau negara ya ng menga nut welfare dapat membuat sebuah ketetapan juga (halaman 95-100).
state, pemerintahan dituntut aktif dalam dapat membentuk sebuah peraturan. Pembedaan secara teori ini dalam
pergaulan sosial dan ekonomi. Ide negara Apa perbedaan antara peraturan dengan praktik sendiri antara ketetapan yang
hukum modern tidak menitikberatkan ket et a p a n? Se cara singkat, p enulis bat a l (nietig) da n dapat dibat a lka n
pada hukum (hukum positif), melainkan m enjela ska n ba hwa pada umum nya (vernietigbaar) a kan sulit dib eda kan
pada tujuan mencapai keadilan sosial bagi ketetapan itu dibuat untuk menyelesaikan a kibat hukum nya, serta tiga macam
semua warga negara. suatu hal konkret yang telah diketahui batal tersebut dalam praktik memerlukan
Dari ura ia nnnya, p enulis dapat terlebih dahulu oleh administrasi, semisal upaya permohonan pembatalan kepada
m enari k kesi m p ula n b a hwa hu k u m pengangkatan A sebagai anggota lembaga pengadilan atau pencabutan oleh pembuat
administ rasi negara dengan mengacu tertentu atau pencabutan hak si A atas ketetapan. Sehingga penjelasan penulis
p endapat Prof. Wiarda, memp elajari tanah yang beralamat di jalan tertentu. dalam praktik tidak sebagaimana dalam
sebagian saja dari lapangan bestuur, yaitu Adapun untuk peraturan pada dasarnya teori itu.
bagian tentang rechtsregels (sifat-sifat dibuat untuk menyelesaikan hal-hal yang Lebih jauh dibahas akibat hukum
peraturan hukum), rechtsvormen (bentuk- belum dapat diketahui terlebih dahulu perbuatan yang dianggap batal oleh hakim
b entuk hukum) dan rechtsbeginselen dan mungkin akan terjadi (hal umum). secara teori, siapa yang berhak meminta
(asas-asas hukum) yang menyelenggarakan Peraturan itu ditujukan untuk hal-hal yang pembatalan, serta adanya pembedaan
turut serta pemerintah dalam pergaulan masih bersifat abstrak. pembedaan batal nisbi (relatief nietig)
sosial dan ekonomi (halaman 54-55). Keunggulan buku ini selalu dikaitkan d a n b at a l mu t la k (absoluut nietig)
Pem ba ca bu k u a ka n d a p at konteks Indonesia. Dengan perbedaan berdasarkan siapa yang dapat mengajukan
mengeta hui uraian p enulis mengenai peraturan dan ketetapan secara teori pembatalannya, syarat-syarat yang harus
p er kem b a nga n m elua snya la p a nga n tersebut penulis kemudian mengaitkan dipenuhi agar ketetapan adalah ketetapan
administrasi negara di Indonesia sampai dengan kondisi di Indonesia dengan yang sah, macam-macam ketetapan, dan
saat buku ditulis yang keseluruhannya membahas posisi Dekrit Presiden 5 Juli lain sebagainya.
diatur dalam hukum administrasi negara 1959, Penetapan Presiden (Penpres), dan Selain itu, dengan membaca buku
sebagai penyelenggara Undang-Undang Ketetapan MPRS (halaman 79-95). in i p em b a ca a ka n d a p at m engena i
Dasar dan Manifesto Politik, serta batas- Ti d a k l u p a p e n u l i s j u ga m engena i: s u m b er- s u m b er hu k u m
batas hukum administrasi negara dan mengetengahkan materi penting dalam kep egawa ia n; p engert ia n “ja bat a n”,
hubungannya dengan bidang ilmu lain, yakni pra kt ik huk um adm inis t ra si negara, “penjabat”, “pegawai” dan “hubungan
misalkan dengan ilmu pemerintahan dan yakni mengenai syarat-syarat yang harus dinas publik”; dan kedudukan hukum dari
public administration, serta hubungannya dipenuhi agar sebuah ketetapan sah. pegawai dalam Bab III tentang Hukum
dengan hukum tata negara. Dibahas pula Dalam hal ini administrasi negara harus Kepegawaian (Ambtenarenrecht). Adapun
sumber-sumber hukum administrasi negara memp erhat ika n ketent ua n-ketent ua n Bab IV tentang Milik Negara dan Milik
yang menempatkan yuriprudensi sebagai di dalam hukum tata negara mengenai Publik (Staatsdomein En Publiek Domein)
sumber hukum formal. komp etensi da n t ujua n s ert a dala m lebih condong memba ha s mengena i
S eb a ga i m a na b u k u hu k u m hukum administrasi negara mengenai subjek hukum badan-badan pemerintahan
administrasi negara pada umumnya, buku prosedur. Apabila ketentuan-ketentuan ini untuk dapat memiliki kekayaan untuk
ini menjelaskan bentuk-bentuk perbuatan tidak diindahkan dapat membuat sebuah efektifitas kerjanya, misalkan memiliki
pemerintahan dalam Bab II. Sebagaimana ket et a p a n m enga ndung kek u ra nga n gedung, mobil, tanah dan lain sebagainya.
kelaziman yaitu terdapat hukum publik (gebreken) yang menyebabkan ketetapan Seluk beluk mengenai harta kekayaan
dan hukum privat (perdata), maka dalam menjadi tidak sah (niet-rechtsgeldig). badan pemerintah dibahas dalam bab
perbuatan hukum juga dibedakan antara Mengena i ketet apa n t ida k sa h ini yang berguna bagi praktik tata kelola
perbuatan hukum menurut hukum publik t er s ebu t p enulis m em b e da ka n at a s pemerintahan.
dan menurut hukum privat. Misalkan ketetapan yang batal karena hukum Akhirnya, buku ini diakhiri Bab V
ketika administrasi negara melakukan (nietigheid van rechtswege), ketetapan tentang Peradilan Administrasi Negara
hubungan sewa menyewa dan jual beli yang batal (nietig, juga batal absolut (Administratieve Rechtspraak) ya ng
tanah, maka termasuk perbuatan hukum (absoluut nietig)), dan ketetapan yang membahas kompetensi hakim administrasi
privat. dapat dibatalkan (vernietigbaar). Mengenai negara di mana pada saat itu belum
Adapun perbuatan hukum menurut batal (nietig) maksudnya bahwa bagi terdapat Pengadilan Tata Usaha Negara
hukum publik dapat dibedakan dengan hukum perbuatan yang dilakukan dianggap dan perbuatan pemerintah yang termasuk
perbuatan hukum publik yang bersegi dua tidak ada. Jadi, akibat perbuatan itu p er b uat a n m elawa n hu k u m s e s ua i
(tweezijdige publiekrechtelijke handeling) dianggap tidak ada. Batal tersebut dapat perkembangan yurisprudensi teruma di
d a n p er buat a n hu k um publik ya ng disebut pula batal mutlak. Sedangkan negeri Belanda yang banyak jadi rujukan
bersegi satu (eenzijdige publiekrechtelijke mengenai batal demi hukum (nietig van praktik di Indonesia.
handeling). Untuk yang pertama adalah rechtswege) ini b erarti bahwa akibat Tidak bisa dibantah, penulis buku
seperti pemerintah membuat kontrak suat u p erbuatan ut uk sebagian atau ini telah berjasa besar memperkenalkan
memp erker ja ka n tenaga ker ja a sing keseluruhan bagi hukum dianggap tidak hukum administrasi negara Indonesia di
(p er ja njia n menur ut huk um publik). ada tanpa perlu suatu keputusan hakim tengah masyarakat, sehingga administrasi
Adapun yang kedua lebih dikenal dengan atau keputusan suatu badan pemerintah negara dalam menjalankan tugas-tugas
beschikking (ketetapan/keputusan), baik lain yang berkompeten untuk menyatakan p emerint a h da la m pra kt ik mem ilik i
untuk internal maupun ekternal. Dibahas batalnya sebagian atau seluruh akibat ini. p edoman dan p egangan yang dapat
pula pandangan yang tidak mengakui Dapat dibatalkan (vernietigbaar) dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
perbuatan hukum publik yang bersegi dikatakan sebagai bagi hukum perbuatan
dua dan pandangan penulis yang pada dan akibat perbuatan dianggap ada sampai
dasarnya mengakuinya. wa kt u p embat ala n oleh ha kim at au
Dis a mping adm in is t ra si negara badan pemerintah lain yang berkompeten

Nomor 142 • Desember 2018


65
KHAZANAH

MEDIA SOSIAL DAN PENGADILAN

P
er kem b a nga n mu t a k h i r (hacker) dan akan bermunculan banyak lanjut, tulisan Meyer Jr. menyajikan data
di dunia adalah mengenai ma sala h etika s ert a meny ia-ny ia ka n mengenai survei yang dilakukannya dan
revolusi teknologi informasi potensi sumber daya yang ada. p otensi p er ma salahan yang dihadapi
dan komunikasi. Teknologi Lalu, siapa yang benar? Apakah pengadilan dalam menggunakan media
maju telah mengubah secara pengadilan perlu membuka atau menutup sosial. Pada bagian berikutnya, Meyer
mendasar cara kita hidup, dari bangun diri terhadap media s osia l? Sebua h Jr. memberi rekomendasi atas strategi
tidur hingga akan tidur, bahkan ketika kita tulisan menarik disusun oleh Norman H. dan teknik mengadopsi p emanfaatan
tidur. Praktis, teknologi mempengaruhi Meyer Jr., seorang Panitera Pengadilan media sosial serta prediksinya mengenai
cara hidup kita selama 24 jam. Begitu Niaga (Bankruptcy Court) di Dist rik hubungan media sosial dan pengadilan
pula, dalam bidang pekerjaan sehari-hari. New Mex ico Amerika Serikat, yang di masa mendatang. Rubrik khazanah
Teknologi telah merambah hampir setiap diterbitkan dalam International Journal ini b er upaya menangkap p esan dan
sendi-sendi bidang profesi yang digeluti for Court Administration tahun 2014. informasi penting yang ada dalam artikel
manusia, termasuk di pengadilan. Alasan Sebagai aparatur pengadilan, Meyer Jr. ters ebut da n menyajika nnya kepada
utama yang mendasarinya pun serupa, memiliki p engalaman panjang dalam pembaca dalam versi yang berbeda.
demi efisiensi. p enyelenggara a n pros es p engadila n. Unt u k m em p eroleh infor ma si ya ng
Akan tetapi tidak semua teknologi Peny u s u na n a r t i kel i n i, d ia k u i nya, lengkap, penulis mendorong pembaca
dapat secara tepat guna dimanfaatkan sebagai buah dari keterlibatannya di untuk mengunduh artikel lengkap dari
oleh pengadilan. Penggunaan media sosial, administrasi pengadilan dalam kapasitasnya Norman H Meyer Jr. yang dapat diperoleh
sebagai contohnya. Wacana dukungan sebagai pribadi maupun pejabat. Hasil secara cuma-cuma.
maupun penolakan akan penggunaan media pengamatannya dituangkan dalam tulisan
soial oleh pengadilan masih mengemuka. yang berharga sebagai bahan pembelajaran. Apa yang Dimaksud Media Sosial?
Di satu sisi, bagi pihak yang menyuarakan Mengingat ba hwa art ikel ya ng Meyer Jr. memulai artikelnya dengan
dukungannya, beranggapan bahwa media disusun oleh Meyer Jr. menyajikan banyak mewanti-wanti. Disebutkannya bahwa ada
sosial akan mendekatkan pengadilan pada informasi menarik, tulisan pada rubrik 4 tren teknologi besar dimana pengadilan
warga pencari keadilan serta memudahkan khazanah ini sendiri lebih merupakan harus mampu mengantisipasi, yaitu (1)
akses dalam pemberian layanan. Bagi sebuah rangkuman atas beberapa bagian komputasi bergerak (mobile computing);
yang tidak setuju, menilai media sosial dari artikel Meyer Jr. dan bukanlah ulasan (2) komputasi awan (cloud computing);
mer upa ka n gerba ng ya ng membuka terhadap artikel tersebut. Meyer Jr. (3) big data; dan (4) media sosial (social
diri sebesar-besarnya pada para peretas membagi pembahasan dalam artikelnya media). Sebuah grup berpengaruh dalam
menjadi 12. Artikelnya diawali dengan perkembangan teknologi, Gartner Group,
memicu keingintahuan pembaca mengenai menyebut keempat tren teknologi ini
pentingnya media sosial bagi pengadilan sebagai ‘jejaring kekuatan’ (nexus of
Judul Penelitian: kemudian dilanjutkan dengan pemetaan forces).

SOCIAL MEDIA AND THE COURTS: tek nologi dala m ra ngka menget a hui Dalam kaitannya dengan media
INNOVATIVE TOOLS OR DANGEROUS letak media sosial dalam perkembangan sosial, tren teknologi ini mendukung
FAD? A PRACTICAL GUIDE FOR COURT teknologi informasi komunikasi. Lalu,
ADMINISTRATORS
hubungan personal antar perorangan.
pembahasan Meyer Jr. berlanjut dengan Me d ia s o s ia l m er u p a ka n a pl i ka s i
Penulis : Norman H. Meyer, Jr
kont rover si b ent ura n budaya a nt ara berbasis internet yang berfungsi untuk
Sumber: International Journal for Court m e d ia s o sia l d enga n b u d aya ker ja meningkatkan dan memp ercepat laju
Administration, Vol. 6 No. 1, June 2014, hal.
1-27 pengadilan. Pengadilan perlu berhati- b erbagi infor masi. Selain it u, media
hati dalam memilih media yang tepat sosial juga mendorong kemudahan akses
untuk mendapatkan manfaat optimal bagi pengguna serta merangsang setiap
atas penggunaan media sosial. Lebih orang untuk mempublikasikan tulisannya.

66 Nomor 142 • Desember 2018


menanggapi berita miring yang merugikan
pengadilan.

Benturan Karakteristik
Na mun dem ik ia n, kara kterist ik
tradisional pengadilan sangatlah kontras
dengan gaya dari media sosial. Sebuah
konferensi di A m erika Serikat, the
Conference of Court Public Information
Officers (CCPIO), tahun 2010 menghasilkan
temua n ba hwa ada t iga p er b e da a n
Gambar 1. nexus of forces
karakteristik mendasar antara media sosial
Sumber: Gunther Group sebagaimana dikutip dalam artikel Norman H Mayer Jr., hlm. 2
dengan pengadilan, yaitu.
Perbedaan karakteristik pertama
Gambar berikut mempermudah penjelasan media sosial lainnya. Dari 4 aplikasi media adalah bahwa media sosial berbanding
untuk memahami pengertian media sosial sosial terbesar, yaitu Facebook, Youtube, terbalik dengan karakteristik pengadilan
(gambar 2). twitter d a n google plus, I nd on esia dalam hal penyampaian informasi. Secara
Perkembangannya pun sangat pesat. senantiasa menempatkan diri 10 besar teoritis, komunikasi itu bisa dilakukan
Orang cenderung sangat terbuka untuk sebagai pengguna paling banyak dari da la m t iga cara, (1) s at u p er s at u
menggunakan media sosial. Saat ini sudah aplikasi tersebut. Pada saat bersamaan (one to one), misalnya ketika sedang
ada 3.2 milyar orang terdaftar aktif dalam media-media tradisional, seperti koran, berkorespondensi melalui surat menyurat;
penggunaan media sosial (gambar 3). majalah, televisi dan radio mengalami (2) satu untuk banyak (one to many),
Indonesia menjadi negara dalam urutan penurunan drastis dalam tingkat pelanggan sebagai contoh adalah media tradisional,
ketiga, setelah Arab Saudi dan India, maupun pemirsanya. Ada sebuah eksodus, koran harian, berita dalam koran yang
da la m p eningkat a n jum la h rat a-rat a migrasi besar-besaran, dalam cara orang ditulis merupakan satu informasi yang
pengguna media sosial pertahunnya, yaitu mengakses sekaligus menyebarluaskan disebarluaskan kepada pembaca koran
sebesar 23% (smartinsights.com). informasi. Kenyataan ini har us dapat sebagai audiensi-nya; (3) banya k ke
Banyak sekali aplikasi media sosial ditanggapi pengadilan, dimana pengadilan banyak (many to many). Model komunikasi
ya ng ters edia di inter net. Facebook pun har us mampu menyesuaikan diri yang terakhir adalah yang diwakili oleh
menjadi pemain utama dalam penyedia dengan dinamika perubahan masyarakat. media sosial. Setiap orang punya hak
jasa media sosial di inter net, secara Media sosial menjadi wahana tepat dalam dan kekuasaan yang sama untuk berbagi
global. Namun statistik juga menunjukkan rangka menyiarkan putusan pengadilan informasi dan menyerap informasi yang
bahwa orang Indonesia akrab dengan sekaligus media p enyeimbang unt uk ingin diperolehnya. Model komunikasi

Gambar 2. Tata letak pengertian dan manfaat


media sosial Gambar 3. Statistik penggunaan tenologi digital tahun 2018
Sumber: FredCavazza.net Sumber: https://www.smartinsights.com/social-media-marketing/social-media-strategy/
new-global-social-media-research/

Nomor 142 • Desember 2018


67
pengadilan tidak terbelenggu pada teks
Karakteristik Media Sosial Karakteristik Pengadilan semata, tetapi juga mengadopsi multimedia
Terdesentralisasi/banyak arah >< Kelembagaan/ satu arah sebagaimana yang dilakukan oleh media
Pribadi/akrab >< Terpisah/mandiri sosial.
D enga n a d a nya m e d ia s o sia l,
Berbasis multimedia >< Berbasis teks
a n im o publi k unt u k t erlibat d a la m
perdebatan yang menyangkut perkara
tidak terhindarkan dan tren-nya maskin
meningkat. Melalui media sosial, terbuka
akses yang b esar bagi publik untuk
pengadilan sesuai dengan fungsinya untuk Tantangan lainnya yang berbeda menyampaikan pertimbangannya, dimana
menyelesaikan sengketa memiliki karakter antara pengadilan dengan media sosial sebelumnya akses itu terhambat oleh
satu arah. Digambarkan oleh Meyer Jr. adalah basis p enyampaian infor masi. administrasi pengadilan. Namun demikian
bahwa “... the essence of their fundamental Pengadilan merupakan lembaga tradisional akses publik juga tidak dapat dibuka
mission, resolving disputes, requires that yang tergolong konservatif dimana teks s elebar-lebar nya. Ada prinsip-prinsip
courts very often communicate one way. m er up a ka n s at u-s at unya cara ya ng yang harus dijaga oleh pengadilan. Ketua
Courts issue orders, and parties comply.” digunakan untuk menyampaikan informasi Pengadilan Tinggi di negara bagian Victoria,
Kara kteristik b erikutnya adalah mengenai putusan pengadilan sebagaimana Australia, CJ Marilyn Warren, pernah
ba hwa media sosial b ersifat pribadi juga produk-produk hukum lainnya. Meyer berujar
dan ak rab. Masyarakat umum dapat Jr. mendeskripsikan basis penyampaian “There is now an expectation that
berinteraksi dengan tokoh publik yang informasi oleh pengadilan melalui teks open justice involves the judiciary adopting
sedang memutakhirkan status kemudian ini bahwa “... the law is an inherently new media technologies and engaging in
menya mpa ika n koment ar pribadinya verbal enterprise. It is concerned with a direct dialogue with the community.
at a s s t at u s t er s ebu t, at au s eke d ar precise definition of terms, interpretation The judiciary must find a way to meet
menekan tombol ‘suka’. Dua insan yang of statutory and judicial language, and these expectations whilst at the same
ter pisa h dan tida k mengenal s ecara the precise parsing of speech” . Disisi time preserve the fundamental aspects
akrab sebelumnya mendapat kesempatan lain, media sosial menyampaikan informasi of the rule of law – fairness and judicial
untuk saling berinteraksi dan kemudian dengan format yang lebih menarik, ada impartiality.”
bertukar informasi. Karakter media sosial suara, gambar bahkan video. Tantangan Di Amerika Serikat, terdapat tradisi
ini b erdampa k pada kult ur egaliter, pengadilan adalah bagaimana menggeser lama bahwa ruang pengadilan steril dari
dimana tokoh publik pun berkedudukan kultur penyampaian informasi putusan pengambilan gambar melalui kamera.
setara dengan masyarakat umum. Budaya
pengadilan terbangun dalam kurun waktu
yang sangat panjang menghasilkan budaya
yang berlawanan dengan media sosial.
Budaya p engadilan dibangun dengan
adanya pemisahan kelembagaan beserta
fungsinya antara majelis hakim, pengacara,
jaksa penuntut serta masyarakat umum.
Hal ini didasarkan pada pemikiran untuk
menjaga kemandirian dan kemerdekaan
p enga d i la n. Ba h ka n s i m b ol- s i m b ol
kehormatan pengadilan seperti kewajiban
mengenakan toga, majelis hakim yang
duduk dalam posisi yang lebih tinggi
dibanding para pihak, serta kewajiban
para pihak untuk memanggil majelis hakim
dengan sebutan “Yang Mulia” merupakan
tradisi yang dibangun untuk menjaga
kehormatan pengadilan. Kultur pengadilan Gambar 4. Contoh Sketsa Pemeriksaan Persidangan di Amerika Serikat
ini jauh berbeda dengan karakteristik Sumber: William J. Hennesey,
https://gwtoday.gwu.edu/courtroom-sketch-art-display-gw%E2%80%99s-virginia-campus
media sosial.

68 Nomor 142 • Desember 2018


Oleh sebab itu, di koran maupun majalah M e s k i p u n b e r s t a t u s s e b a ga i di konferensi pengadilan Amerika Serikat
pengambilan gambar suasana persidangan p egawai negeri, aparat ur p engadilan yang menyusun advisory opinion di tahun
dilakukan melalui sketsa (gambar 4). juga memiliki hak yang sama dengan 2014 dengan topik “The Use of Electronic
Tradisi ini terutama masih dijaga ditingkat khalayak umum. Negara, sebagai pihak Social Media by Judges and Judicial
Mahkamah Agung. Suatu ketika ada yang mengangkat aparatur pengadilan, Employees” (Advisory Opinion #112).
keja dia n di ma na s es e ora ng d enga n juga memiliki kewenangan untuk mengatur Media sosial telah menjadi bagian
s engaja menyelundupka n ka mera ke aparatur pengadilan demi memberikan dari kehidupa n s ehari-hari. Sebaga i
ruang pengadilan kemudian melakukan laya na n publi k ya ng prima kep a d a pribadi, kita tidak bisa abai dengan
perekaman video atas proses pemeriksaan masyarakat. Oleh karenanya, penting keberadaannya. Dalam perkembangan
dan mengunggahnya di Youtube. Atas untuk mempertimbangkan proporsionalitas di ma s a ya ng a ka n d at a ng, m e dia
kejadian tersebut, Mahkamah Agung dalam menjaga hak kebebasan ekspresi sosial tidak akan hilang. Dimungkinkan
m em p er ket at p enga m a na n p r o s e s dari pegawai negeri, aparatur pengadilan, bahwa satu aplikasi media sosial bisa
persidangan. Hal yang berbeda justru d enga n kep ent i nga n n ega ra u nt u k hilang, sep erti friendster yang jat uh
dilakukan pengadilan tingkat distrik di memberikan layanan kepada masyarakat. bangkrut, tapi setelahnya bermunculan
Rhode Island, Amerika Serikat. Setelah Penggunaan media sosial oleh hakim bak cendawan di musim hujan, dengan
melalui serangkaian uji coba, pengadilan memiliki dimensi yang lebih khusus lagi, beragam fitur yang makin canggih. Hal ini
distrik Rhode Island mempersilahkan sebab menyangkut etik. Di beberapa juga merefleksikan penyikapan yang harus
war t awa n unt u k m engg una ka n a lat negara maju, banyak hakim membuat dilakukan oleh pengadilan. Pengadilan
elektronik semala persidangan kemudian akun Facebook, twitter dan halaman tidak mungkin selamanya menghindar
melaporkan kejadian persidangan secara LinkedIn, bahkan ada pula hakim yang dari keberadaan media sosial. Bilamana
la ngsung m ela lui blog maupun live rajin menerbitkan tulisan dalam halaman di awal perkembangannya media sosial
tweet selama dilakukan dengan tidak blog pribadinya. Dalam yurisdiksi dimana dipandang skeptis oleh pengadilan maka
m engga ngg u ja la n nya p em er i k s a a n hakim menduduki jabatannya dengan seiring perkembangan zaman pengadilan
persidangan. dipilih, dan bukan dengan pola hakim makin merangkul keberadaannya. Banyak
karir, penggunaan media sosial sangat pengadilan telah merasakan manfaat dari
Penggunaan Media Sosial oleh Hakim bermanfaat untuk meningkatkan reputasi media sosial. Salah satu manfaat besar dari
dan Aparatur Pengadilan dan popularitasnya. Sayangnya, banyak keberadaan media sosial adalah komunikasi
Bukan hanya pengadilan, sebagai s eka li la p ora n ya ng b er ujung pad a pengadilan tidak mungkin berjalan satu
kelembagaan, yang perlu dipertimbangkan t uduha n dima na p enggunaa n me dia ara h, mela in ka n keterlibat a n publik
dalam rangka mengangkat kehormatan sosial dalam proses kampanye untuk dalam pengambilan keputusan semakin
pengadilan. Hakim dan aparatur pengadilan menduduki jabatan sebagai hakim ternyata dipertimbangkan. Adalah penting juga
juga memiliki akses dalam penggunaan melanggar etik. A kan tetapi, ala san diingat bahwa sebagian besar masyarakat
media sosial secara pribadi. Kenyataan ini utama yang banyak dikemukakan oleh kita suda h didom ina si oleh genera si
merupakan fakta. Memiliki akses dengan hakim ketika memutuskan untuk aktif milenial yang tidak mengenal komunikasi
membuka akun pribadi pada media sosial di media sosial adalah untuk menjalin tanpa internet. Generasi milenial tidak
merupakan hak warga negara yang tidak jejaring sosial dan menjaga hubungan sosial bisa membayangkan bahwa dulu kala
dapat dihilangkan. Dalam kasus Pickering pertemanan. Secara psikologis, banyak tidak ada google sebagai tempat bertanya.
v. Board of Education, Mahkamah Agung hakim ketika menduduki jabatan hakim Keberadaan media sosial adalah beriringan
Amerika Serikat per nah memberikan merasa kesepian. Keb eradaan media dengan generasi tersebut dimana media
pendapatnya mengenai hak kebebasan sosial menjadi obat pelipur lara dalam sosial adalah bagian dari kesehariannya.
berekspresi melalui media sosial dalam keheningan, secara sosial, yang dialami Begitu pula, sikap pengadilan terhadap
kehidupan pribadi dan dalam lingkup hakim selama menduduki jabatannya. media sosial. Kenyataan di masyarakat
profesinya. Mahkamah Agung Amerika Sebagai bagian dari hak, pemanfaatan saat ini ba hwa media sosial adala h
Serikat ber pendapat, “... in applying media sosial oleh setiap pribadi tidak sebuah kewajaran baru (a new normal).
these canons to use of social media dapat dilanggar. Akan tetapi, setidaknya Dan pengadilan harus dapat mengambil
after-hours, do judicial employees retain penggunaan media sosial oleh hakim manfaat secara optimal dari media sosial,
freedom of expression, privacy rights, dan aparatur pengadilan dapat diatur. tanpa perlu menghindari keberadaannya
and other rights of citizens? The answer Pengaturan penggunaan media sosial dapat atau bersikap skeptis atas pemanfaatannya.
is yes. The law is well-established that dituangkan melalui peny usunan kode BISARIYADI
government employees do not forfeit their etik. Atau dapat pula mengikuti contoh PENELITI MAHKAMAH KONSTITUSI

Constitutional rights by virtue of their sebagaimana yang dilakukan komisi etik


employment.”

Nomor 142 • Desember 2018


69
J ejak Konstitusi

Penyerahan Kedaulatan
Republik Indonesia

Mohamad Hatta yang memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

2
7 D e s em b er 19 45, Republik Indonesia didirikan melalui dilakukan dua kali: Agresi Militer I dan
bertepat di Istana Op proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus II. “Belanda menghindari istilah 'perang
de Dam, Amsterdam 1945 yang ditandatangani Sukarno-Hatta, kolonial', menolak untuk mengakui bahwa
dilangsungkan upacara atas nama seluruh rakyat Indonesia. Akan itu adalah konflik antara dua negara dan
penyerahan kedaulatan tetapi Kerajaan Belanda yang menjajah menganggapnya sebagai masalah internal,”
dari Bela nda ke nusantara sejak Abad ke-16 tetap tidak tulis Elin Yunita Kristanti dalam liputan6.
I n d o n e s ia. Keja d ia n mau mengakui kemerdekaan tersebut com. Indonesia yang sudah merdeka pun
tersebut sebenarnya merupakan rangkaian dan tak rela kehilangan wilayah koloni di melawan secara fisik, tetapi juga tetap
dari Perjanjian Linggarjati, Renville, hingga Asia yang jadi sumber kekayaan negara bersedia melakukan perundingan.
Roem-van Roijen, perundingan berujung terbesarnya. Mohamad Hatta yang memimpin
pada penyerahan kedaulatan dari Negeri Seperti dikutip dari situs Radio delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja
Belanda ke Republik Indonesia sebagai Netherlands Worldwide (RNW), yang Bundar (KMB) sempat mengatakan dalam
hasil Konferensi Meja Bundar di Denhaag, dilansir liputan6.com, Pemerintah Belanda Bahasa Indonesia, “Empat tahun lamanya
Tepat di akhir Perang Dunia II, ketika merespons dengan mengirim pasukan ke rakyat kita timbal balik hidup dalam
Jepang yang menguasai wilayah Hindia Hindia, untuk melakukan apa yang disebut persengketaan, karena merasa dendam
Belanda takluk pada tantara sekutu, sebagai 'A ksi Polisionil'. Aksi tersebut di dalam hati ... Bangsa Indonesia dan

70 Nomor 142 • Desember 2018


Bangsa Belanda, kedua- duanya akan Belanda diserahkan kepada Republik yang dilakukan Belanda terhadap RI
mendapat bahagianya. Anak cucu kita, Indonesia Serikat (RIS) saat Konferensi selama masa revolusi fisik, termasuk dua
a ngkat a n kemudia n a ka n b er terima Meja Bundar di Den Haag, 23 Agustus kali agresi militer yang memakan banyak
kasih pada kita." Pidato tersebut bisa 1949. Konferensi dihadiri p er wakilan korban jiwa dan materi, “ urai Iswara N.
didapat kan di {htt ps://w w w.y out ub e. Belanda, RI, serta wakil dari utusan Raditya.
com/watch?v=ZqzKOsBuUmo&f bclid=I negara federal Indonesia. Disepa kati Menu r u t I s wa ra, p er u n d i nga n
wAR2W88JzLmlUaiUSOWtcfILPTJ9ZM kedaulatan Belanda diserahkan kepada sempat buntu. Tapi akhirnya, pada 24
os_NP_jJMlmpZY82_ghBz8emU2LQNc]. RIS. Penyerahan kedaulatan secara resmi Oktober 1949, dibuatlah p ersetujuan
Akhirnya pasca Konferensi Meja berlangsung di istana Kerajaan Belanda b a hwa Rep u bl i k I n d o n e sia S er i kat
Bundar yang dila kukan di Denhaag, di Amsterdam, 27 Desemb er 1949. (R IS)—negara federasi p engganti R I
ber ujung p enyerahan kedaulatan dari Acara dihadiri oleh perwakilan Belanda, setelah p enga kuan kedaulatan—a kan
Negeri Belanda ke Republik Indonesia yaitu Ratu Juliana, dan wakil dari RIS, mengambil-alih utang Belanda (Iin Nur
pada 27 Desember 1949 di Amsterdam. Moham mad Hatta. Kedua rangkaian Insaniwati, Mohamad Roem: Karier Politik
"Kedua negara (Belanda dan Indonesia) peristiwa menunjukkan bahwa penyerahan dan Perjuangannya 1924-1968, 2002: 93).
tak lagi saling berlawanan, kini kita berdiri kedaulatan Belanda adalah kepada RIS, Prof. Dr. Boediono dalam Ekonomi
berdampingan," kata Ratu Belanda Juliana bukan RI. Itu sebabnya, mengapa selama Indonesia (2017), sebagaimana kutip
kala itu, sesaat setelah naskah penyerahan ini Belanda tidak pernah mengakui RI Iswara, menguraikan lebih rinci hasil
kedaulatan ditandatangani. secara de jure. KMB antara Indonesia dan Belanda
Menurut tulisan Elin Yunita Kristanti, Iswara N. Raditya dalam tulisannya di di bidang ekonom i yang dit uangkan
kabar tersebut disambut kegembiraan tirto.id mengungkapkan bahwa pengakuan dalam Kesepakatan Ekonomi Keuangan
seantero nusantara,. "Drum berhias pita kedaulatan tida k hanya memb erikan at au Fina ncia l-Econom ic-Agre em ent
merah putih ditabuh di Jawa, Sumatra, kelegaan bagi bangsa Indonesia, tapi ( h l m. 87). Per t a m a, p er u s a ha a n-
Bali, Kalimantan, hingga Timor," demikian juga warisan utang pemerintah kolonial p er u s a ha a n B ela nd a dip er b oleh ka n
cuplikan isi artikel "Indonesia Opens New H india Bela nd a ya ng cu k up b es ar. b erop era si kembali s ep erti s eb elum
Chapter as Sovereign State", yang dimuat Menu r u t nya, u r u s a n u t a ng- piu t a ng p era ng, ter ma suk keb eba sa n unt uk
koran Australia Canberra Times pada 28 suda h menjadi agenda p emba ha s a n ment ra nsfer keunt unga nnya. Kedua,
Desember 1949 sebagaimana diungkap serius antara Indonesia dan Belanda Indonesia menanggung pembayaran utang
dalam liputan6.com. beberapa pekan sebelum penyerahan pemerintah Hindia Belanda sebesar 1,13
Hua la Ad olf d a la m t ulis a n nya kedaulatan. Rangkaian Konferensi Meja m iliar dolar AS. Ketiga, p emerinta h
di kom p a s.com m enyat a ka n ba hwa Bundar (KMB) yang digelar di Den Indonesia perlu berkonsultasi atau bahkan
pemerintah Belanda belum atau tidak Haag sejak tanggal 23 Agustus 1949 meminta persetujuan dari Belanda untuk
p er na h s e c a ra r e sm i m enyera h ka n cukup alot membahas p ersoalan ini. kebijakan tertentu, misalnya nasionalisasi. 
ke d aulat a n kep a d a Pem erint a h R I. “B ela n d a b er s e d ia m enga k u i Keempat, Indonesia harus menanggung
Bela nda tida k menga kui Prokla ma si kedaulatan RI dengan catatan, Indonesia pembiayaan 17 ribu karyawan eks Belanda
Kemerdekaa n R I 17 Agust us 1945. harus menanggung utang dari zaman yang berada di Indonesia selama 2 tahun,
Huala kemudian mengutip Sarjana hukum p emerintahan Hindia Belanda hingga serta menampung 26 ribu tentara mantan
inter na sional terkemuka dan mantan penyerahan kedaulatan. Di sisi lain, pihak KNIL.Namun, sebagai imbalan atas beban
pejabat Kementerian Luar Negeri Belanda, RI hanya mau menanggung utang hingga yang berat ini, pemerintah Indonesia
Her ma n Burger s, da la m t ulis a n nya, Maret 1942, atau berakhirnya era Hindia tidak diwajibkan memberi jaminan apapun
“What Sovereignity was Transferred to Belanda seiring kedatangan Jepang. Kubu kepada Belanda untuk pembayaran utang
the Republic of Indonesia?” (1999) yang RI punya alasan kuat atas penolakan itu. atau pinjaman yang berjumlah amat besar
menegaskan bahwa Belanda tidak pernah Jika pelunasan utang ditanggung sampai tersebut.
menyerahkan kedaulatan kepada RI. dengan 1949, itu sama artinya Indonesia LUTHFI WIDAGDO EDDYONO
Menu r u t Bu rger s, ke d au lat a n membiayai sendiri berbagai penyerangan

Nomor 142 • Desember 2018


71
KAMUS HUKUM

MARGIN OF APPRECIATION

T
he European Court of Human dianggap dapat dibenarkan karena darurat berdasarkan Pasal 15 ECHR.
R i g h t s ( EC t H R ) a d a l a h mereka perlu untuk menjaga ketertiban Doktrin itu lahir dalam yurisprudensi
pengadilan supranasional umum dan/atau untuk melindungi konvensi dalam Laporan Komisi dalam
atau internasional yang hak dan kebebasan orang lain dalam kasus Cyprus (1958). Pada kasus
didirikan pada tahun 1959 masyarakat yang demokratis. Greece v United Kingdom (“Cyprus”), dua
melalui the European Convention Margin of appreciation adalah aplikasi permohonan diajukan ke Komisi
on Human Rights (ECHR), dimana doktrin, yang digunakan oleh ECtHR yang menuduh beberapa pelanggaran
pengaddilan ini memiliki peran penting dalam menafsirkan ECHR. Doktrin ini ketentuan Konvensi oleh Kerajaan Inggris
dalam perlindungan hak-hak dasar digunakan oleh ECtHR ketika memutuskan untuk mengelola pulau Cyprus. Inggris
dan kebebasan yang ditetapkan dalam apakah suatu negara anggota telah memohon Pasal 15 Konvensi, yang
ECHR dan protokolnya. ECtHR memiliki melanggar konvensi atau tidak. Oleh memungkinkan Negara Pihak untuk tidak
47 hakim, sesuai dengan jumlah 47 karena itu, melalui margin of appreciation menerapkan ketentuan Konvensi ketika
negara anggota the Council of Europe, memungkinkan negara-negara anggota keadaan darurat publik mengancam
dengan 800 juta masyarakat. Perlu juga the Council of Europe untuk menafsirkan kehidupan bangsa. (Greece v United
disebutkan bahwa sejak 1 November konvensi secara berbeda. Kingdom “Cyprus Case”, 1958)
1998, ECtHR telah memiliki yurisdiksi Secara historis, asal muasal margin Kemudian, penjelasan terperinci
permanen, sehingga individu dapat of appreciation, menurut Mowbray, tentang penerapan margin of appreciation
mengajukan permohonan secara bahwa frasa “margin of appreciation” terdapat dalam presentasi Komisi di
langsung. adalah terjemahan langsung dari konsep Pengadilan Eropa dalam kasus Lawless
Dalam aktifitas peradilannya, ECtHR Prancis tentang “marge d’ appreciation” v Ireland (1961), dimana merupakan
memberikan perlindaungan kepada para yang merupakan metode peninjauan putusan pengadilan pertama yang
pihak ketika berperkara pengadilan, yudisial yang dirancang oleh Conseil melibatkan tuduhan penahanan preventif
baik institusional maupun prosedural. d'état . Gagasan Prancis tentang “marge yang melanggar jaminan Konvensi oleh
Menurut Waldock, margin of appreciation d’ appreciation” dapat dibandingkan Pemerintah Republik Irlandia. Pemohon
adalah salah satu perlindungan yang dengan prinsip-prinsip Jerman yaitu yang merupakan warga negara Irlandia
penting yang dikembangkan oleh ECtHR Beurteilungspielraum, Ermessensfehler, dan anggota Tentara Republik Irlandia
untuk merekonsiliasi penerapan konvensi Ermessensspielraum, Ermessensmisbrauch, telah ditahan tanpa melalui proses
secara efektif dengan kekuasaan dan Ermessensuberscheitung, dan unbekannte pengadilan selama lima bulan dengan
tanggung jawab pemerintah dalam atau unbestimmte – rechtsbegriffe. tuduhan melanggar Undang-Undang
demokrasi. Sementara di Italia sebagai ‘margine Negara. Pemohon mengklaim kondisi
Doktrin margin of appreciation di discrezionalita'. (Mowbray, Alastair, darurat di bawah Pasal 15. Dalam kasus
adalah suatu sarana yang diberikan Cases, Materials, and Commentary on the tersebut, Komisaris Waldock, Presiden
kepada Negara anggota the Council of European Convention on Human Rights, Komisi, berpendapat bahwa margin of
Europe untuk mengadopsi, baik langkah- 3rd ed., Oxford University Press, Oxford, appreciation merupakan konsep untuk
langkah positif untuk mematuhi ECHR 2012, p. 634) membenarkan tindakan pemerintah dan
dan langkah-langkah yang meskipun Margin of appreciation tidak secara menghindarkan dari tanggung jawab
dianggap mengganggu beberapa hak dan eksplisit disebutkan dalam teks ECHR, untuk menghargai faktor-faktor kompleks
kebebasan individu, tindakan tersebut namun dikembangkan di kasus-kasus dan menyeimbangkan ketentuan yang

72 Nomor 142 • Desember 2018


saling bertentangan dari kepentingan menemukan bahwa derogasi Yunani Judgement of 18 January 1978)
umum. (Lawless v Ireland, Commission tidak dapat dibenarkan dan melanggar Namun, dalam praktik saat ini,
Decision, 1960-61). Konvensi. (Greek Case, ECtHR Judgement doktrin margin of appreciation telah
Kasus berikutnya yang melibatkan 1969) menimbulkan banyak komentar, beberapa
Pasal 15 ECHR adalah Greek case Kasus pertama di mana Pengadilan di antaranya sangat kritis terhadap
( 1 9 6 9 ) . “ G re e k c a s e m e l i b a t k a n secara tegas bergantung pada margin penerapan doktrin tersebut, misalnya,
aplikasi permohonan yang diajukan of appreciation adalah kasus Ireland bahwa hal itu dapat menyebabkan
oleh empat Negara Anggota” dimana v the United Kingdom (1978). Dalam relativisme tentang hak asasi manusia.
menuduh pelanggaran Konvensi oleh kasus ini, Pemohon adalah Pemerintah Gagasan bahwa dengan tidak adanya
Greek revolutionary government yang Republik Irlandia yang mengklaim bahwa konsepsi seragam moral publik di
telah berkuasa pada bulan April 1967. penahanan ekstra-yudisial melanggar Eropa, Negara-negara Pihak lebih baik
Pemerintah meminta melalui Royal Pasal 5 (hak atas kebebasan) Konvensi ditempatkan untuk menilai nilai-nilai lokal
Decree pada 21 April 1967, berdasarkan dan bahwa praktik interogasi adalah dan penerapannya pada kasus-kasus
Pasal 15 untuk menangguhkan ketentuan merupakan penyiksaan dan perlakuan tertentu memberikan bobot pada gagasan
konstitusi Yunani yang berhubungan tidak manusiawi atau merendahkan relativisme moral dan mengorbankan
dengan Pasal 5, 6, 8, 10 dan 11 martabat, sehingga melanggar Pasal universalitas hak asasi manusia. Disisi
dari Konvensi. Meskipun mengakui 3 Konvensi. Pengadilan memberi lain tidak dapat dipungkiri bahwa doktrin
yurisprudensi “tentang penerapan otoritas nasional suatu “wide margin margin of appreciation memainkan peran
margin of appreciation yang diberikan of appreciation” dalam memutuskan penting dalam penanganan perkara
Negara Anggota di bawah Pasal 15, “baik pada kehadiran keadaan darurat oleh ECtHR, sehingga doktrin ini adalah
Komisi menolak anggapan Yunani bahwa seperti itu dan pada sifat dan ruang salah satu hal yang paling menarik untuk
keadaan darurat publik ada pada 21 lingkup derogasi yang diperlukan untuk dibahas melalui yurisprudensi ECtHR.
April 1967. Dengan demikian, Komisi mencegahnya.”(Ireland v. UK, ECtHR M LUTFI CHAKIM

Keluarga Besar Mahkamah Konstitusi


Mengucapkan Selamat atas Pernikahan
Utami Argawati
(Media MK)

dengan
Ifa Dwi Septian
(Media MK)

8 Desember 2018
Semoga menjadi keluarga yang
Sakinah Mawaddah wa Rahmah
Mendapatkan keturunan
yang Shalih dan Shalihah

Nomor 142 • Desember 2018


73
Ruang Konstitusi

MK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


Pan Mohamad Faiz, Ph.D.

D
Peneliti di Mahkamah Konstitusi
i penghujung motor utama penggerak pembentukannya. Melalui “Jakarta
2018, Ma h ka ma h Declaration” yang ditandatangani oleh 7 (tujuh) negara pendirinya,
Konstitusi Indonesia yaitu Indonesia, Korea, Malaysia, Mongolia, Filipina, Thailand,
( MK I nd on esia) dan Uzbekistan, AACC resmi terbentuk pada Juli 2010.
kem b a l i m em p er ol eh d ua Peran Indonesia dalam AACC semakin strategis setelah
a ma na h bar u s eka lig u s di Board of Members Meeting AACC yang diadakan di Bali pada
tingkat internasional. Dalam Agustus 2016 memutuskan dibentuknya Sekretariat Tetap
Judicial Conference pertama Bersama AACC di Indonesia, Korea, dan Turki. Indonesia
bagi negara-negara Organisasi mengambil peran sebagai tuan rumah bagi Sekretariat Tetap
Kerjasama Islam (OKI) yang untuk Perencanaan dan Koordinasi AACC.
digelar di Istanbul, Turki pada Selanjutnya, upaya untuk menggelar Konferensi MK
Sabtu (15/12), MK Indonesia Asia-Afrika di Indonesia pun sudah digagas secara intensif.
dipilih menjadi salah satu dari Lebih dari itu, Indonesia juga berencana untuk mengajukan diri
lima negara lainnya sebagai menjadi tuan rumah Konferensi MK se-Dunia (WCCJ). Dengan
Badan Pekerja (Working Committee). Badan ini bertugas untuk demikian, MK Indonesia dapat dikatakan sedang “menari” di
mempersiapkan format dan bentuk kerja sama masa depan atas panggung dunia.
bagi Mahkamah Konstitusi dan peradilan tertinggi sejenisnya
di antara negara-negara OKI. Evaluasi dan Refleksi
Selain itu, MK Indonesia juga didaulat menjadi tuan Dari sekian lama dan panjang keterlibatan aktif MK
rumah penyelenggaraan Judicial Conference selanjutnya pada Indonesia dalam berbagai konferensi internasional dan organisasi
2020 bagi negara-negara anggota dan pemantau OKI. Pada MK kawasan, maka terdapat satu pertanyaan yang sangat
saat penyelenggaraan Konferensi nanti, format dan bentuk kerja mendasar. Apa sebenarnya manfaat yang diperoleh bagi MK
sama yang bersifat permanen antara negara-negara OKI akan Indonesia secara institusi dan negara Indonesia secara umum?
disepakati. Nada-nada yang mempertanyakan manfaat riil dari adanya
Kedua amanah tersebut memperpanjang sederet peran forum dan organisasi MK dan lembaga sejenisnya ini tidak hanya
dan kiprah MK Indonesia dalam konteks hubungan internasional muncul satu atau dua kali saja. Namun, forum dan organisasi
dengan negara-negara lainnya yang memiliki Mahkamah semacam itu juga telah menjadi sorotan dari para akademisi
Konstitusi atau lembaga sejenisnya. Saat ini, MK Indonesia juga internasional. Misalnya, Prof. Maartje de Visser dari Singapore
merupakan satu-satunya negara dari benua Asia yang terpilih Management University School of Law memberikan kritik dan
untuk duduk sebagai Anggota Biro di Konferensi MK se-dunia evaluasi terhadap keberadaan AACC.
atau lebih dikenal dengan World Conference of Constitutional Dalam artikelnya berjudul “We All Stand Together: The
Justice (WCCJ). Role of the Association of Asian Constitutional Courts and
Jika ditelusuri lebih mendalam, sejarah perjalanan MK Equivalent Institutions in Promoting Constitutionalism” yang
Indonesia memang tak bisa dilepaskan dari kiprahnya di tingkat dimuat dalam Asian Journal of Law and Society (2016), Visser
internasional. Hanya berselang satu bulan pasca pembentukannya, mengkritisi berbagai tema yang dipilih dalam Konferensi karena
MK Indonesia dengan dukungan dari Konrad Adenauer terlalu luas dan tidak sesuai dengan waktu penyelenggaraan
Stiftung (KAS) telah menggelar the First Conference of Asian yang relatif singkat.
Constitutional Court Judges di Jakarta pada September 2003. Akibatnya, tidak cukup waktu bagi para hakim untuk
Konferensi itulah yang kemudian menjadi embrio paling bertukar pandangan terhadap hal-hal teknis dan isu hukum
awal dari terbentuknya Asosiasi MK dan Institusi Sejenisnya se- tertentu yang relevan. Visser juga khawatir jika pertemuan
Asia (Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent internasional tersebut tidak terencana dengan baik, maka akan
Institutions/AACC). Indonesia bersama Korea Selatan menjadi sebatas menjadi ajang dan kesempatan untuk berkunjung ke

74 Nomor 142 • Desember 2018


luar negeri bagi negara-negara tertentu, baik karena adanya berbagai yuridiksi berbeda, dapat ditelaah lebih lanjut dan
keterbatasan finansial atau sebagai pelepas penat dari tugas menjadi bahan referensi dalam penyelesaian perkara-perkara
yudisial keseharian. konstitusional di Indonesia dan penguatan kelembagaan.
Menyelenggara kan dan mengikuti suat u konferensi Kedua, karakter utama dari kerja sama pengadilan di skala
internasional serta mengelola organisasi MK kawasan tentunya regional ataupun global adalah adanya solidaritas transnasional
sangat memerlukan curahan energi, pikiran, dan biaya yang tidak yang menitikberatkan bahwa mereka tidaklah sendirian dalam
sedikit. Oleh karenanya, Hakim Mogoeng-Mogoeng selaku menghadapi tantangan yang sejenis, baik berupa tekanan politik
Presiden Asosiasi MK se-Afrika dan Ketua MK Afrika Selatan ataupun kompleksitas perkara. Artinya, secara ideologis Indonesia
seringkali menyampaikan pandangan kritis terhadap hal tersebut. akan memperoleh dukungan moral sekaligus tanggung jawab
Ia menegaskan dalam berbagai pertemuan yang dihadirinya yang sama ketika harus memperjuangkan nilai-nilai universal,
agar setiap konferensi internasional dan kegiatan Asosiasi MK seperti pelaksanaan prinsip hukum, perlindungan hak asasi
kawasan benar-benar harus mampu mendiskusikan secara manusia, dan jaminan nilai-nilai demokratis.
substantif isu-isu keadilan konstitusional dengan hasil konkret. Di sisi lain, sebagai negara dengan masyarakat yang sangat
Lebih dari itu, hasilnya pun harus dapat dimanfaatkan bagi plural dari sisi agama, suku, bahasa, budaya, dan wilayah,
perbaikan dan perkembangan rule of law dan konstitusionalisme, Indonesia dapat memperkenalkan nilai-nilai partikularistiknya
baik di tingkat nasional maupun global. kepada masyarakat internasional. Dengan predikat sebagai
negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar dan negara
Optimalisasi Manfaat demokratis terbesar ketiga di dunia, Indonesia bahkan bisa
Menyadari pentingnya hubungan internasional dengan berperan penting di tengah jejaring Mahkamah Konstitusi dan
negara-negara lain, MK Indonesia telah membentuk satu unit peradilan tinggi sejenisnya di antara negara-negara OKI.
kerja yang secara khusus membidani Sekretariat Tetap AACC Ketiga, beberapa Mahkamah Konstitusi di berbagai
dan kerja sama luar negeri. Agar pencapaian MK Indonesia kawasan melalui kiprah dan reputasinya di for um-for um
dalam forum-forum internasional dapat lebih optimal memperoleh internasional telah turut memperkuat kedudukannya di mata
manfaat, maka seyogianya perlu dibuat grand design yang dapat publik dalam negeri. Misalnya, MK Jerman di Eropa, MK
mendukung pelaksanaan VISI dan MISI MK Indonesia. Afrika Selatan di Afrika, dan MK Kolombia di Amerika Latin.
Menurut Visser, setidaknya ada tiga alasan utama mengapa Ke depan, MK Indonesia secara strategis harus juga mampu
Mahkamah Konstitusi atau pengadilan tertinggi dari suatu negara memosisikan dirinya sebagai benchmark dan leading role bagi
terlibat dalam konferensi yudisial dan membentuk organisasi kawasan Asia dan Timur Tengah. Untuk itu, internasionalisasi
MK kawasan ataupun global, yaitu alasan pragmatis, ideologis, seluruh informasi tentang MK Indonesia, khususnya berbagai
dan strategis. putusan yang pernah dikeluarkannya, menjadi mutlak untuk
Pertama, salah satu Misi MK Indonesia adalah meningkatkan dilakukan.
kualitas putusan. Konsekuensinya, hilir dari segala program dan Namun untuk mencapai hal tersebut, membangun reputasi
kegiatan MK Indonesia harus diarahkan untuk memperkuat dan kepercayaan tinggi terhadap MK Indonesia di tingkat
dan meningkatkan kualitas putusannya. Oleh karenanya, secara domestik, menjadi suatu keniscayaan yang harus terlebih dahulu
pragmatis MK Indonesia dapat meningkatkan performa dan dilakukan. Lebih jauh lagi, soliditas dan kesamaan persepsi
fungsinya dengan mengumpulkan informasi dan aset intelektual dari internal MK juga mutlak diperlukan. Dengan demikian,
dari negara-negara lain guna membuat putusan yang lebih baik sebagaimana pepatah mengatakan, MK Indonesia harus mengakar
dan komprehensif. kuat untuk dapat menjulang tinggi. Sebaliknya, manakala akarnya
Untuk itu, perlu dibangun sistem dan kerja sama antara tak kuat, maka tak akan pernah MK Indonesia bertahan lama
unit kerja agar semua hasil konferensi internasional yang mengulas dari sorot lampu dan gegap gempitanya panggung internasional.
berbagai dinamika putusan dan struktur kelembagaan dari

Nomor 142 • Desember 2018


75
76 Nomor 142 • Desember 2018
Perpustakaan
Mahkamah Konstitusi
http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/simpus/

Gedung.Mahkamah Konstitusi
Lantai 8
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000

Nomor 142 • Desember 2018


77
78 Nomor 142 • Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai