Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
II. Scope
Analisa risiko ini berlaku untuk bahan baku dengan klaim penyimpanan pada suhu 2 - 8oC baik
Penicillin maupun Cephalosporin.
III. Background
Beberpa industri melakukan aktivitas produksi obat antibiotik golongan Penicillin dan
Cephalosporin, steril dan non steril. Dalam beberapa tahapan proses produksi, terdapat tahapan
proses penimbangan. Proses penimbangan bahan baku harus dilakukan pada ruangan dengan
kondisi suhu, kelembaban relatif, dan tekanan udara yang memenuhi persyaratan.
Berikut ini beberapa bahan baku steril dan non steril yang memiliki klaim penyimpanan pada
suhu 2 - 8oC, diantaranya :
Berdasarkan hal tersebut, terdapat resiko penurunan kualitas bahan baku pada proses
penimbangan bahan baku dengan klaim penyimpanan pada suhu 2 - 8oC ditimbang dalam
kondisi ruang penimbangan yang tidak sesuai dengan klaim penyimpanan bahan baku tersebut.
V. Risk Analysis
1. Produk Steril
Terdapat resiko pada bahan baku steril dengan klaim penyimpanan pada suhu 2 – 8 oC yang
ditimbang pada kondisi ruangan yang tidak sesuai dengan klaim penyimpanannya.
RISK ANALYSIS
Existing Control :
a. Terdapat SOP Penimbangan dan Penyerahan Bahan Baku ke produksi yang menjelaskan
bahwa :
- Dilarang keras untuk membuka kemasan primer bahan baku steril selain di ruang
kelas A (kelas 100).
- Penimbangan bahan baku steril dilakukan dengan menimbang berat bruto.
- Untuk proses penimbangan bahan baku steril dengan klaim penyimpanan pada suhu
2–8oC dilakukan tidak lebih dari 60 menit terhitung sejak pengiriman bahan baku
tersebut dari cold storage gudang sampai bahan baku tersebut diserahkan ke bagian
produksi untuk segera disimpan di cold storage produksi.
b. Personil gudang telah mendapatkan training SOP Penimbangan dan Penyerahan Bahan
Baku ke produksi.
c. Dokumen Kesiapan Jalur Penimbangan pada Batch Record
Konsekuensi terhadap penurunan kualitas produk sangat tinggi, karena selama proses
pengiriman bahan baku dari cold storage gudang, proses penimbangan, dan proses serah terima,
bahan baku tersebut berada dalam kondisi suhu yang tidak sesuai dengan klaim
RISK ANALYSIS
penyimpanannya, dalam batas waktu yang belum tervalidasi, sehingga tidak ada jaminan apakah
bahan baku tersebut masih berada dalam kondisi baik atau tidak. Nilai yang diberikan untuk
Consequance adalah 3.
Kemungkinan terjadinya keterulangan bahan baku dengan klaim penyimpanan pada suhu 2-8 oC
ditimbang di ruang timbang yang tidak sesuai dengan klaim penyimpanannya sangat tinggi,
karena sistem HVAC tidak dapat memfasilitasi kondisi suhu ruang penimbangan pada 2-8oC.
Nilai yang diberikan untuk Likelihood adalah 3.
Deteksi adanya ketidaksesuaian penimbangan bahan baku pada kondisi ruang penimbangan yang
tidak sesuai dengan klaim penyimpanan dapat diketahui dengan melihat label storage condition
yang tertera pada bahan baku dan kondisi ruangan penimbangan yang dapat dilihat pada display
testo yang terdapat dalam ruangan. Nilai yang diberikan untuk Detection adalah 1.
Mitigasi risiko yang dilakukan yaitu dengan melakukan validasi retrospektif untuk memastikan
batas waktu maksimal yang diperlukan (sejak proses pengiriman bahan baku dari cold storage
gudang, proses penimbangan, sampai proses serah terima ke bagian produksi) yang tercantum
dalam SOP Penimbangan dan Penyerahan Bahan Baku ke produksi, terbukti dapat menghasilkan
produk yang memenuhi syarat obat jadi.
RISK ANALYSIS
Setelah dilakukan mitigasi terhadap risiko, nilai RPN yang diperoleh yaitu 3, sehingga risiko
dapat diterima.
VII. Conclusion
Resiko penurunan kualitas bahan baku yang ditimbang pada kondisi ruangan yang tidak sesuai
dengan klaim penyimpanannya, dapat dimitigasi dengan melakukan validasi retrospektif untuk
memastikan batas waktu maksimal yang diperlukan (sejak proses pengiriman bahan baku dari
cold storage gudang, proses penimbangan, sampai proses serah terima ke bagian produksi untuk
segera disimpan di cold storage produksi) terbukti menghasilkan produk yang memenuhi syarat
obat jadi.