Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Maharani Tasya Nugrahani

NIM : K6419040

KELAS : A

TEORI HUKUM
 TEORI
 Pengertian Teori
 Teori berasal dari kata theoria (bahasa Latin) yang berarti
perenungan, dan juga berasal dari kata thea (bahasa Yunani) yang
secara hakiki menyiratkan sesuatu yang disebut realitas
 Teori adalah istilah yang diperbincangkan dalam berbagai
kalangan ketika mempertanyakan suatu masalah, baik dalam
ranah ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
 Menurut Paul Edward, teori adalah “Something assumed as a
starting point for scientific investigation” (asumsi dasar untuk
membuktikan penelitian ilmiah)
 TEORI HUKUM
 Pengertian Teori Hukum
 Teori hukum adalah teori dalam bidang hukum yang berfungsi
untuk memberikan argumentasi yang meyakinkan bahwa hal-hal
yang dijelaskan itu adalah ilmiah, atau paling tidak, memberikan
gambaran bahwa hal-hal yang dijelaskan itu memenuhi standar
teoretis.
 Tugas teori hukum adalah untuk menjelaskan nilai-nilai oleh
postulat-postulat hukum hingga pada landasan filosofisnya yang
tertinggi
 Teori – Teori Hukum
 Seorang kandidat doktor harus menguasai tiga teori untuk
melakukan analisis masalah yang ditelitinya,
1. Teori utama yang bersifat universal (grand theory)
2. Teori penengah yang berfungsi untuk menjelaskan masalah
penelitian dan penjelasan paradigm objek yang diteliti.
Adanya pembagian kekuasaan (trias politica Montesqueiu :
kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif)
3. Teori aplikatif untuk menjelaskan operasionalisasi teori dalam
masalah yang menjadi objek penelitian
 Teori Hukum Dalam Berbagai Ruang Dan Generasi
 Teori Hukum Zaman Klasik
Dalam kosmologi era sebelum abad ke-6 SM ‘yang ilahi itu ada
dalam alam’. Alam sepenuhnya dikuasai oleh kekuatan mistis,
karena itu alam dipahami sebagai kekuatan yang mengancam,
serba gelap, dan berjalan alamiah. Manusia harus tunduk dan
rela menerima nasib sesuai aturan alam, yaitu “seleksi alam”
1. Teori Filsuf Ionia (Hukum Sebagai Tatanan Kekuatan)
o Teori ini mengenai hukum sebagai kekuatan,
merupakan strategi ‘tertib hidup’ dari manusia zaman
itu yang memilih adaptasi terhadap alam. Dalam teori
ini ‘hukum survive’ berlaku, yakni ada atau lenyap,
sehingga terjadilah seleksi alam.
2. Teori Socrates (Hukum Sebagai Tatanan Kebajikan)
o Socrates menampilkan tokoh anti tesis Apollonian
yang berwatak rasional, tertib, ramah, dan bermoral.
o Menurut Socrates hukum merupakan tatanan yang
mengutamakan kebajikan dan keadilan bagi umum.
o Hukum, sejatinya adalah tatanan obyektif untuk
mencapai kebajikan dan keadilan umum
3. Teori Plato (Hukum Sebagai Suatu Keadilan)
o Plato merumuskan teorinya tentang hukum :
a. Hukum merupakan tatanan terbaik untuk menangani
dunia fenomena yang penuh situasi ketidakadilan
b. Aturan-aturan hukum harus dihimpun dalam satu kitab,
supaya tidak muncul kekacauan hukum
c. Setiap UU harus didahului preambule tentang motif
 Teori Hukum Abad Pertengahan
Abad pertengahan merupakansuatu era di mana pemikiran
serba Ilaniah (utamanya teologi Kristen) begitu dominan. Rezim
Ilahi ‘dilibatkan’ (secara langsung) dalam pengelolaan dunia ini.
1. Teori St. Agustinus (Hukum Itu Tatanan Hidup Damai)
o Mengenal Tuhan dan hidup saleh, merupakan salah
satu unsure penting dari keadilan.
o Tatanan hukum sebagai sesuatu yang didominasi oleh
tujuan perdamaian.
o Sebagai tokoh agama, Agustinus menempatkan
hukum Ilahi (lex aeterna) sebagai cita dari hukum
posotif.
o Hukum ilahi yang abadi menempatkan batas pada
semua hukum positif yang tidak boleh dilampaui.
o Jika hukum positif (lex temporalis) melanggar aturan
Ilahi itu, maka ia telah kehilangan kualitas hukumnya.
2. Teori Thomas Aquinas (Hukum Itu Bagian Tatanan Ilahi)
o Aquinas mendasarkan teorinya tentang hukum dalam
konteks moral agama Kristen.
o Hukum diperlukan untuk menegakkan kehidupan
moral di dunia
o Hukum yang berasal dari wahyu disebut ius divinum
positivum (hukum Ilahi positif)
o Hukum yang ditemui lewat kegiatan akal
a. Ius natural (hukum alam)
b. Ius gentium (hukum bangsa-bangsa)
c. Ius posotivum bumanum (hukum positif buatan
manusia)
 Teori Hukum Renaissance
Hukum tidak lagi terutama dilihat dalam baying-bayang alam
dan agama, tetapi sebagai tatanan manusia yang bergumul
dengan pengalamannya sebagai manusia duniawi
1. Teori Jean Bodin (Hukum Itu Perintah Penguasa Berdaulat)
o kekuasaan raja dalah kekuasaan tertinggi atas warga
dan rakyat. Raja tidak terikat hukum, sebab jika raja
berada dibawah hukum maka akan menghancurkan
makna dasar kedaulatan yang satu, bulat dan
superior.
o Bodin dikenal sebagai penganut doktrin kedaulatan
Negara
2. Teori Thomas Hobbes (Hukum Itu Tatanan Keamanan)
o Manusia dikuasai oleh nafsu-nafsu alamiah untuk
memperjuangkan kepentingannya sendiri. Tidak ada
pengertian adil atau tidak adil.
3. Teori Hugo Grotius (Hukum Itu Kesadaran Solidaritas)
o Hukum itu, asalnya dari kesadaran ‘manusia sosial’ itu
agar sosialitas tetap terjaga.
o Sosialbilitas manusia sebagai landasan ontology dan
fondasi segala hukum
 Teori Hukum Era Aufklarung
Dalam era ini diwarnai dnegan ‘kekuasaan’ akal atau rasio
manusia. Di era ini muncul teori tentang hukum sebagai
tatanan perlindungan hak-hak dasar manusia. Pemikir-pemikir
utama era ini antara lain Locke, Montesqueiu, Rousseau, dan
Kant
1. Teori John Locke (Hukum Itu Pelindung Hak Kodrat)
o Berpegang pada prinsip hukum kebebasan individu
dan keutamaan rasio
o Kekuasaan penguasa yang diberikan lewat kontrak
sosial, dengan sendirinya tidak mungkin bersifat
mutlak.
2. Teori David Hume (Hukum Itu Kaidah Menggapai Simpati)
o Hume mengatakanKita butuh hukum. Untuk apa?
Untuk mendorong preferensi akan keadilan.
o Hume bertumpu pada keterjaminan pemilikan yang
wajar. Artinya :
I. Pemilikan barang tidak boleh berlebihan
II. Pemilikan tersebut harus diperoleh secara halal
III. Pemindahannya harus berdasarkan
kesepakatan
o Hukum harus berfungsi sebagai stimulus untuk
menggugah orang pada kehendak membagi
kebahagiaan itu
 Teori Hukum Abad Ke-19
Situasi zaman abad ke-19 :
I. Terjadinya revolusi sosial ekonomi
II. Munculnya penolakan terhadap rasionalisme universal
abad sebelumnya yang cenderung mengabaikan cirri
khas suatu masyarakat
III. Muncul pemikiran evolusionisme yang berusaha melacak
perkembangan kebudayaan manusia dari tradisional ke
modern
1. Teori Karl Max (hukum itu kepentingan orang berpunya)
o Hukum, ajaran agama, sistem politik, corak budaya,
bahkan struktur masyarakat, sebenarnya tidak lain
adalah cerminan belaka dari sistem ekonomi yang
ada dibaliknya
o Hukum adalah alat legitimasi dari kelas ekonomi
tertentu.
o Hukum telah dikuasai oleh pemilik modal.
2. Teori Savigny (hukum itu jiwa rakyat)
o Hukum sejati itu tidak dibuat
o Tugas penting di bidang hukum bukan sibuk
membuat aturan ini itu, namun yang perlu digiatkan
adalah menggali mutiara nilai hukum dalam
kandungan kehidupan rakyat
 Pembagian teori hukum
 Teori Hukum Islam Di Indonesia
 Teori receptie in Complexu
Menurut teori ini, “bagi orang Islam berlaku penuh hukum
Islam sebab dia telah memeluk Islam walaupun dalam
pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan-
penyimpangan”
Teori ini memiliki unsur-unsur berikut
1. Hukum Islam dapat berlaku di Indonesia bagi pemeluk Islam
2. Umat Islam harus taat dalam ajaran Islam
3. Hukum Islam berlaku universal pada berbagai bidang
Teori Receptie A Contrario

Teori ini memiliki unsur-unsur berikut

1. Hukum Islam berlaku di Indonesia


2. Bagi umat Islam Indonesia berlaku hukum Islam
3. Hukum adat bias berlaku kalau tidak bertentangan dengan
hukum Islam
Teori Pemanfaatan
Teori ini memiliki unsur berikut
1. Kalau pelaku kejahatan bertobat sebelum dieksekusi,
hukuman dimaafkan
2. Hukuman yang gugur dengan tobat adalah hukuman yang
berkenaan dengan Haq Allah
3. Hukuman yang berkaitan dengan hak adami bias gugur
kalau dimaafkan oleh korban
4. Kalau pelaku kejahatan bertobat, barang bukti harus
dikembalikan
 Teori Hukum Pidana
Teori Absolut
Sanksi hukum dijatuhkan sebagai pembalasan terhadap para
pelaku karena telah melakukan yang mengakibatkan
kesengsaraan terhadap orang lain
Teori Relatif
Dilandasi oleh tujuan
1. Menjerakan
2. Memperbaiki pribadi terpidana
3. Membinasakan / membuat terpidana tidak berdaya
SUMBER REFERENSI :

1. TEORI UMUM TENTANG HUKUM DAN NEGARA (Hans Kelsen),


Diterjemahkan dari Hans Kelsen, General Theory of Law and Satate (New
York : Russel and Russel, 1971). Cetakan I, September 2006.
2. TEORI HUKUM DAN APLIKASINYA (Prof. Dr. H. Juhaya S. Praja, M.A).
Cetakan I, November 2011.
3. TEORI HUKUM : Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi (Dr.
Bernard L. Tanya, SH., MH. ; Dr. Yoan N. Simanjutak, SH., MH. ; Markus Y.
Hage, SH., MH.). Cetakan III, April 2010.

Anda mungkin juga menyukai