OLEH :
Konsep back to nature belakangan ini menjadi tren dalam pola konsumsi masyarakat,
menuntut petani untuk mampu menghasilkan produk-produk pertanian organik yang benar-
benar aman untuk dikonsumsi dan bebas dari residu bahan kimia yang dapat mengganggu dan
membahayakan kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara degan bapak Gusti Arya pada tanggal
4 November 2018, beliau menyampaikan bahwa penggunaan pupuk urea kurang efisien dalam
kehidupa belakang ini. Beliau menyampaikan bahwa penggunaan pupuk urea yang semakin
bertambah seiring waktu dapat bertampak buruk bagi lingkungan.
Di satu sisi para petani dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian organik,
namun disisi lain, petani juga harus berupaya untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian
mereka. Untuk bisa menghasilkan produk pertanian organik, tentunya pola budidaya tanaman
harus mengacu kepada konsep pertanian organik yang berarti hanya menggunakan material
organik atau non kimia dalam menjalankan usaha tani. Salah satu konsep pertanian organik
yang kemudian direkomendasikan dalam penggunaan pupuk organik dan meminimalisir
penggunaan pupuk kimia dalam kegiatan usaha tani atau budidaya tanaman.
JenisPupuk Organik
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik alami yang berasal dari kotoran hewan atau
ternak peliharaan.Kelebihan pupuk kandang adalah bermanfaat untuk menyediakan
unsur hara makro dan mikro. Selain itu, juga bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga
pertumbuhan tanaman optimal.
2. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk organik alami yang berasal dari limbah tanaman liar
atau sisa-sisa panen tanaman budidaya. Karena sifatnya mudah membusuk dan dapat
bereaksi dengan tanah secara cepat, bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu
masih hijau atau setelah dikomposkan. Bermanfaat untuk meningkatkan kandungan
bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika,
kimia, dan biologi tanah.
3. Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah
organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Kompos merupakan
salah satu jenis pupuk organic yang sangat dianjurkan, karena memiliki banyak manfaat
antara lain : memperbaiki struktur tanah, memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah
berpasir, meningkatkan daya tahan dan daya serap air, memperbaiki drainase dan pori
- pori dalam tanah, menambah dan mengaktifkan unsur hara dalam tanah..
4. Pupuk Bokashi
Pupuk bokashi merupakan pupuk organik yang diperoleh melalui proses fermentasi,
pupuk ini dibuat dari campuran bahan organic yang berasal dari tumbuhan maupun
hewan. Bahan-bahan organic seperti sekam, dedak, jerami yang dicampur dengan
kotoran ternak keudian ditempatkan dalam wadah atau tutup kedap udara untuk proses
fermentasinya.
5. Pupuk organik buatan
Dengan memanfaatkan teknologi, bahan-bahan organik yang berasal dari tumbuhan
maupun hewan dapat diproses secara cepat menjadi pupuk organik buatan.. Namun
karena pupuk jenis ini diproduksi di pabrik, harganya jadi relative lebih tinggi. Manfaat
pupuk organik buatan yaitu meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan akar, batang,
dan daun, menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Jadi langkah bijak yang harus dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah
adalah dengan mengunnakan pupuk organik, karena pupuk organik sangat
bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun
kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas
lahan secara berkelanjutan. Berbeda dengan pupuk kimia, penggunaan pupuk
organik dalam jangka panjang justru dapat meningkatkan produktivitas lahan
dan dapat mencegah degradasi lahan.
Tujuan utama usaha pertanian adalah memang untuk meningkatkan
produktivitas, namun juga harus tetap menjaga kelestarian alam dan
lingkungan, karena lahan pertanian dan sumber daya alam lainnya, bukanlah
warisan dari nenek moyang kita, tapi titipan dari anak cucu kita.