Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Stress merupakan keadaan yang sudah tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat. Setiap
orang pasti pernah mengalami sesuatu yang disebut stress sepanjang hidupannya dalam berbagai
tingkatan. Stress sudah semakin populer, tidak hanya dikalangan umum saja, namun juga
dikalangan medis yang sudah mulai dipakai. Bahkan ada juga gejala dari suatu penyakit yang
cenderung memakai istilah stress sebagai diagnosa. Stress karna adanya ketidakseimbangan yang
dimiliki individu dan akan merasa terancam. Stress adalah tanggapan tubuh terhadap berbagai
tuntutan bersifat non spesifik namun dapat juga faktor, penyebab dan akibat dari suatu gangguan
atau penyakit.

Stress dan depresi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain menurut dandang hawari
karena stress adalah reaksi tubuh (fisik) sedangkan depresi adalah reaksi kejiwaan (psikis).
Reaksi kejiwaan yang berhubungan erat dengan stress adalah kecemasan (anciety) yang saling
berkaitan dengan depresi (depression). Gangguan stress biasanya timbul secara lambat dan tidak
jelas kapan mulainnya yang seringkali tidak kita sadari. Menurut Fortuna (1984) seperti halnya
dengan gangguan fisik, respon terhadap ancaman juga mempunyai risiko terhadap emosi dan
kognitif (Abraham dan Shaley, 1997), orang mengalami stress akan menunjukan penurunan
konsentrasi, perhatian, dan kemunduran memori .

Pada saat seseorang mengalami stress, dapat ditemui gejala-gejala seperti sulit tidur,
timbul rasa kuatir yang berlebih, sulit berkonsentrasi, dan masih banyak gejala yang lainnya (
George W.Kisker,1997). Jika keadaan stress pada seseorang dibiarkan begitu saja, tanpa ada
upaya penanganan atau upaya pengobatan maka sudah dipastikan akan banyak masyarakat
didunia ini yang akan mengalami gangguan kejiwaan (Tristiadi,2007). Kebanyakan pekerjaan
dengan waktu yang sangat sempit ditambah lagi dengan tuntutan harus cepat dan tepat akan
membuat orang hidup dalam ketegangan yaitu stress. Tapi menjadi pengangguran juga dapat
membawa pengaruh bagi kesehatan jiwa. Sumber terpenting dari stress bukan kehilangan suatu,
tetapi bersifat perubahan-perubahan yang berjalan secara perlahan.

1.2 Fokus Masalah

1. Stress adalah respon generalisata tubuh terhadap faktor yang mengalahkan


kemampuan kompensasi tubuh untuk mempertahankan homeostatis.
2. Reaksi stress pada fase sinyal (alarm), fase perlawanan (resistance), dan fase
keletihan (exhaustion).
3. Tahapan stress paling ringan yang disertai perasaan hingga tahap akhir yang
merupakan pucuk merupakan keadaan gawat darurat.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan definisi dari stress


2. Mendeskripsikan fase-fase reaksi stress
3. Mendeskripsikan tingkatan-tingkatan pada stress.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk menambah wawasan pengetahuan dikalangan masyarakat tentang stress.


2. Agar dapat membantu masyarakat mengetahui tingkatan stress mereka.

Anda mungkin juga menyukai