Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sulafa Yoga Aimana

NIM : 1703030010
Tugas : Elektromedis 3

Electroencephalograph (EEG).

EEG merupakan alat yang didesain untuk mengukur aktivitas elektrik

pada otak manusia. Pada umumnya, EEG dipasang dengan menempelkan

elektroda pada kepala pasien. Gelombang otak yang terdeteksi merupakan

penjumlahan neural di otak yang disebabkan oleh rangsangan dari indera

maupun dari pikiran.

Rekaman yang terakhir dari volume konduktor bidang diproduksi oleh

jutaan persambungan antara saraf-saraf. Komponen saraf yang menghasilkan

arus adalah dendrites, axons dan sel tubuh. Bagian-bagian dari otak tidak

seragam tetapi bervariasi pada lokasi yang berbeda. Dengan demikian dapat

dikatakan EEG bervariasi, tergantung pada lokasi rekaman elektroda tersebut

diletakan. Informasi sensor dikirim ke otak oleh frekuensi yang dimodulasi

dari tindakan yang menyebabkan kegiatan potensi saraf pada daerah tertentu

dari otak tergantung pada jenis sensor informasi dan rangsangan dari dalam

tubuh. Demikian pula keputusan untuk melakukan gerakan, sebagai respons

atas sensor informasi, muncul di berbagai bagian otak, tergantung pada jenis

gerakan dan lokasi di dalam tubuh, dan pemberikan listrik menimbulkan

aktivitas di lokasi yang sesuai.


Elektroda EEG
Pada umumnya, penempatan elektroda disesuaikan dengan aturan

Federasi internasional Electroencephalograph. Tiga jenis sambungan

elektroda digunakan, yaitu:

a. Bipolar (antara pasangan elektroda, biasanya berdekatan).

b. Monopolar (antara satu elektroda dan elektroda referensi biasanya

terpasang ke salah satu atau kedua earlobes).

EEG biasanya merekam dengan subyek sadar tetapi istirahat di tempat

tidur dengan mata tertutup. Perekaman juga dapat dilakukan dengan subjek

tidur atau ketika hyperventilating (selama bernapas). Kedua kondisi ini dapat

menimbulkan pola abnormal yang tidak dapat muncul dalam keadaan

istirahat. Selama tidur dengan pola amplitudo tinggi, frekuensi rendah,

kecuali selama REM (pergerakan mata) ketika tidur amplitudo rendah,

komponen frekuensi tinggi, mirip dengan pola saat sadar.

Gambar II.1 sistem elektroda yang direkomendasikan oleh international

Federation of EEG Societies.


II.2 Blok diagram EEG

Proses transmisi sinyal dapat dimengerti dengan melihat gambar II.2.

Kebel elektroda disambungkan ke 8-channel selector untuk mengarahkan

sinyal yang dideteksi. Pengukuran tegangan dapat diambil di antara elektroda

berbatasan, ini disebut sambungan dwikutub, atau pengukuran dapat diambil

dari salah satu elektroda untuk titik kesamaan yang dikembangkan oleh

sirkuit resistor. Komponen penting dalam diagram EEG adalah amplifer dan

filter.

Gambar. II.2 blok diagram EEG


Amplifer

Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang

tinggi dan karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG

sangat rendah. Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal

dari kabel listrik atau dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat

berbahaya di dalam kerja EEG karena gelombang elektroda yang dilekatkan

pada kulit kepala hanya beberapa mikrovolt ke amplifier. Amplifier

digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga beratus-ratus bahkan

beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah yang hanya beberapa mikrovolt.

Filter

Filter biasanya digunakan untuk meminimalkan kerusakan jaringan,

misalnya jaringan otot. Filter pada alat EEG mempunyai beberapa pilihan

posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu.

a. First-Order Low Pas Filter

Low Pas Filter digunakan untuk menampilkan gelombang dengan

frekuensi rendah.

Gambar II.3 low pas filter


(
b. High pas Filter

High pas filter digunakan untuk menampilkan sinya dengan frekuensi

yang tinggi.

Gambar II.4 High pas Filter


c. Band pas Filter

Band pas filter digunakan untuk menampilkan sinyal dengan frekuensi

kecil hingga frekuensi besar tergantung kebutuhan.

Gambar II.5 Band pas Filter

Sumber : https://id.scribd.com/

Anda mungkin juga menyukai