i
BERLIAN UNTUK IBU DAN BAPAK
Tahun: 2019
ii
PERSEMBAHAN
Salam,
iii
KATA PENGANTAR
Lamongan, 2019
iv
Daftar Isi
Sahabat Terbaik
Piala Berlapis Cinta
Keinginan Yang Mustahil
Renungan Hati
Senyuman Terakhir
Beratnya Untuk Iklhas
Kekecawaan Yang Mendalam
Rahasia Ibu
Tulusnya Kasih Ibu
Berlian Untuk Ibu Dan Bapak
v
1
Mentari pagi menampakkan cahaya yang indah,
satpam.
bergurau.
“Makasih Pak”.
Guru belum datang, jadi untuk hari ini aku aman tidak
3
“So sweet, makasih ya sudah mikirin aku”. Kataku
rapat mendadak jam pertama kita free”. Kata Rio ketua kelas
kita.
jam pertama hari ini diisi Bu Ana yang super duper killer
mendengarnya mendengarnya.
4
“Badan kamu ini 90% tulang belulang semuanya
tahu dia begitu agar aku mau diajak sarapan bersamanya. Dia
minum es the doank. Aku suruh kamu pesan nasi atau bakso
5
nggak mau. Kamu sahabat aku Hanna dan nggak ada kata
kasih sama kamu, karena berkat kamu yang mau ngajarin aku
untukku. Walau dia anak orang kaya tapi dia dan keluarganya
6
7
Tak terasa jam pertama telah usai. Bel masuk pun
Sekolah”.
8
Suasana kini menjadi hening seperti kuburan. Hening,
Kepala Sekolah.
9
“Iya Pak, maafkan saya karena tidak izin terlebih
bersangkutan”.
berprestasi.
hari ini kamu tidak hanya mendapat piagam tetapi dua piagam
aku berteriak
11
“Horreee… I can I’m tried and I’m success” aku ingin
dapatkan itu motivasi dari Bapak dan Ibu. Mereka yang lebih
persaingan kehidupan.
pendidikan yang terbaik buat aku selama ini tidak akan sia-
12
13
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, buru-buru ku
yang bisa dibanggakan, dan suatu hari nanti aku akan menjadi
14
“Hay anak miskin, apa yang kau bawa itu?” Tanyanya
menghiraukannya.
bernama Rina.
baju sobek semua, kumel, makanan tiap hari cuma air putih
doing, tidak ada gizinya. Walau otak pintar tapi kalau terlahir
suatu hari nanti aku isa jadi orang yang sukses tapi tidak
sombong tentunya.
“Tapi itu pasti sangat mahal sekali Bu, uang kita tidak
biar Ibu bisa beli kalung emas itu!” Kata Ibu sambil merayu
salam.
“Asslamu’alaikum…”
penasaran.
pertanyaanku,
17
“Tidak lagi ngomongin apa-apa kok, sini biar Ibu
mustahil bagi Bapak? Sebab buat makan tiap hari saja belum
dapat sama sekali kalau Pasar lagi sepi. Dan sangat mustahil
diwujudkan.
18
19
Malam ini rasanya mataku berat sekali untuk bisa aku
Bapak yang membuat oatak dan hatiku jadi tek bisa sinkron.
padaku,
loch..!”
20
“Jangan bohong dech Pak, Bapak pasti lagi mikirin
Hanna…”
mengelak, akupun tahu Bapak seperti itu biar aku tidak terlalu
sambil berkata,
dan Ibu”.
hidupku.
menjadi sia-sia”.
Bapak”.
melanjutkan nasehatnya.
yang kamu hadapi itu sangat berat seakan kamu akan tersesat
kamu tempuh”.
kembali.
selalu berkata semua itu pasti bisa kita lalui dengan terus
25
26
Bulan kini telah beristirahat dikegelapan malam.
27
dengan menceguk segelas air putih. Nampak wajah Bapak
Bapak.
sama Bapak.
karena Bapak ini kan otot kawat tulang besi ha..ha..ha,” kata
29
Disetengah perjalanannya Bapak membalikkan
SEMANGAAAT!!!”
menuju sekolah.
30
sampai di rumah aku mencari Bapak disetiap sudut rumah tapi
kebingungan.
“Tapi tadi aku cari Bapak di Pasar kok tidak ada Bu?”
Ibu.
31
“Tumben Bapak jam segini belum pulang, padahal
amat cemas.
pulang ke rumah.
32
Tak beberapa lama kemudian dari kejauhan terdengar
itu Bapak masih tersenyum. Selamat jalan Bapak aku tak akan
33
Bapak untuk segala lelah, semoga Allah hadiahmu Surga yang
indah.
34
35
Tiga hari semenjak kepergian Bapak, jalan hidupku
yang kemarin aku lalui bersama Bapak saat beliau masih ada
hariku saat ini, begitu terasa sangat hampa, debu dan asap
bernafas.
gerbang sekolah.
36
“Aku hanya belum bisa percaya kalau Bapak begitu
sedih”.
Surga”.
terasa air mata yang kemarin sudah terkuras habis kini tiba-
37
Terik matahari terasa diatas ubun-ubun, pulang
sedang mekar.
tapi aku harus tetap berjuang untuk bisa menjaid yang terbaik
tertunda.
untuk hidupku”.
aku yakin Allah lebih tahu apa yang aku butuhkan dan bukan
40
apa yang aku inginkan, sebab tidak semua yang aku inginkan
segala kesabaran.
41
42
Siang yang mencekam perahan mulai tenang dan
jalan-jalan Citra tadi suasana hatiku jadi lebih baik dari hari
meninggalnya Bapak.
Nak?”
43
Aku hanya diam di kamar tanpa menjawab pertanyaan Ibu.
Tak terasa air mata kembali mengalir dipipi. Rasa sakit dan
kata-kata.
dan membuat Ibu jadi bingung seperti ini Nak!” Lanjut Ibu.
untuk bicara sama Ibu. Sebab lka yang aku rasakan masih
dan Ibu.
tetap sama, tapi aku hanya diam saja. Ibu meraih tanganku
mata Ibu jadi tak terhenti mengalir. Sedih melihat Ibu seperti
itu akan tetapi rasa kecewa masih saja menguasai hatiku. Air
mata Ibu kini taka da artinya lagi bagiku. Ibu tak menyerah
keluar rumah.
padaku. Aku pun tak sanggup lagi menahan luka ini akhirnya
perdebatan terjadi.
45
“Ibu sudah terhasut dengan omongannya Tante
segelas air putih untuk mengganjal rasa lapar. Tapi kenapa Ibu
kok waktu itu Ibu minta kalung emas kepada Bapak. Dan pada
hari itu Ibu terus saja memaksa Bapak buat bekerja, padahal
pada waktu itu. Tapi Ibu tetap saja menyuruh Bapak pergi
kerja”.
tahu Ibu pasti terluka dengan semua yang aku katakana pada
nya, namun aku lebih kecewa sama Ibu sebab bagiku Ibu
46
sudah egois. Aku dorong Ibu yang menghalangi jalanku. Aku
47
48
Pulang sekolah aku buka pintu rumahku, terasa sangat
pagi juga baru pulang. Sekarang Ibu tidak lagi jualan kue,
sesuatu.
49
“Hey anak wanita malam jangan melotot begitu sama
saya ya, semua orang juga sudah tahu kok kelakuan buruk Ibu
sama Ibu namun aku percaya kalau Ibu tidak berbuat aneh-
subuh.
merapikan mukenah.
betapa lelah dan letihnya ia hari ini. Ada rasa iba sejenak yang
51
“Ibu dari mana saja kok jam segini baru pulang?”
tanyaku ketus
aku?”
bicaraku
aku tahu Ibu pasti takut kan kalau ketahuan sekarang Ibu
54
55
Hari minggu yang dulunya aku tunggu-tunggu agar
dan kecewa sekali sama Ibu bahkan sekarang rasa benci itu
berangkat kerja dulu ya,” Kata Ibu dari luar kamarku, tapi aku
tak menyahutnya.
juga lagi libur. Biar aku juga bisa tahu apa yang sebenarnya
matahari tepat di atas kepala, Ibu keluar dari rumah itu dan
lihat hari ini, air mata menetes dipelupuk pipik, hatiku hancur
dan nafas ini terasa sesak karena sudah menuduh Ibu berbuat
dhzolim.
57
Hatikupun mulai percaya sama Ibu, tapi otakku yang
itu lagi. Fikiranku berkata, Ibu hanya kerja disini sampai sore,
menyaksikan Ibu yang selama ini aku hina namun dia tetap
diam dengan hinaan itu, dan Ibu yang aku sakiti hatinya
siangnya Ibu jadi tukang sapu di taman, dan saat malam tiba
durhaka.
pingsan.
hamper roboh dan lekas aku berlari memegang tubuh Ibu yang
lemas.
59
“Hanna, kamu disini Nak?” Tanya Ibu kaget melihatku
Aku sudah tidak percaya selama ini sama Ibu bahkan aku juga
meninggal”.
60
itulah Ibu dan Bapak mulai menabung untuk membeli liontin
itu”.
itu Sayang”.
“Aku memang suka lionyin itu Bu, tapi aku tidak ingin
memilikinya”.
selama ini Ibu dan Bapak belum bisa buat kamu bahagia,
buka liontin berbentuk hati itu dan ada foto Bapak sama Ibu
padaku?”
liontin ini karena didalamnya ada foto Ibu dan Bapak. Selalu
setiap hari itu untungnya tidak banyak, bahkan kita rugi setiap
hari karena kue Ibu banyak yang tidak laku. Makanya Ibu
hati, semakin ku peluk erat tubuh Ibu yang masih lemas tak
Ibu.
64
65
Malam semakin larut, kuajak Ibu pulang kerumah.
yang terang.
saja dulu,”
lagi, jadi biar nanti kamu bisa fokus lomba, perut kamu harus
diisi dulu”.
rumah,
pintu.
“Ini buat Ibu, aku menang lomba lagi Bu, aku juga
nama sekolah, walau dia anak yang pintar tapi dia tidak pernah
68
sombong, teman-temannya di sekolah sering minta belajari
Ibu,
tiba dan bintang dan juga bulan mulai muncul dilangit, aku
“Bu, suatu hari nanti kalau aku sudah jadi orang yang
sukses aku akan membangun rumah yang besar untuk Ibu, aku
Ibu,”
69
“Berlian? Mana Berliannya Bu? Kalau kita jual pasti
“Apa?”
yang sholeha”.
“Iya Bu, aku akan selalu ingat pesan Ibu dan Bapak”.
cahaya yang kau pancarkan, berlian yang kau miliki itu adalah
ada disekelilingnya”.
untuk Bapak dan Ibu inginkan, dan juga berlian ini tidak akan
kecewa lagi.
71