Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn. A M


Status Interaksi Perawat-Klien : Pertemuan ke-2
Lingkungan : Perawat dan Klien duduk di teras ruang Sadewa
Deskripsi Klien : Klien tampak duduk bersama teman-temannya tetapi hanya diam tidak mengobrol
Tujuan (berorientasi pada klien) : SP 1 Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
Nama Mahasiswa : Wafi Nursyifa Hajarani Qotrunnada
Tanggal :
Jam : 11.45-12.00 Wib
Tempat : Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalamualaikum, P : Memandang Bapak A M Perawat ingin membuka Salam merupakan kalimat
selamat pagi pak. dan tersenyum. percakapan dengan klien pembuka untuk memulai
K : melihat ke arah dan berharap dengan Klien masih ragu terhadap suatu percakapan sehingga
perawat, tersenyum, sapaan sederhana perawat orang baru yang masuk ke dapat terjalin rasa percaya.
dan ekspresi tampak dapat diterima oleh klien. lingkungannya.
tenang

K : Waalaikumsalam, pagi K : klien memandang Perawat merasa senang ada Klien terlihat agak ragu Jawaban salam klien
sus perawat dan tersenyum tanggapan atas salam yang terhadap orang baru menunjukkan mulai terbina
P : Memandang bapak A M diberikan. hubungan terapeutik
perawat – klien.
P : apakah bapak masih P : memandang bapak A M Perawat mencoba menilai Klien memberikan respon Menanyakan atau mereview
ingat nama saya pak ? dan tersenyum daya ingat klien baik terhadap Perawat dapat melatih daya ingat
K : mendengarkan, kontak klien
mata dengan perawat
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN

K : lupa sus hhe K : kontak mata dengan Perawat merasa senang Klien memberikan respon Klien mencoba mengingat
perawat dan tertawa melihat klien tertawa kecil baik terhadap perawat nama
kecil
P : melihat klien sambil
tersenyum
P : Tidak apa-apa pak, saya P : tersenyum sambil Perawat merasa bahwa Klien memberikan respon Memperkenalkan diri dapat
perkenalkan diri saya menjulurkan tangan ke bapak A M harus diberi baik terhadap perawat menciptakan rasa percaya
kembali ya pak, nama saya bapak A M. penjelasan tentang klien terhadap pasien.
suster wafi senang dipanggil K : mendengarkan, kontak kedatangan Perawat, serta
suster wafi, saya mahasiswa mata dengan perawat mengingatkan kembali
UIN yang berdinas dari nama perawat.
pukul 07.00 sampai pukul
13.00. Nama bapak siapa ?
senang dipanggil apa ?
K : nama saya Ahmad K : memandang Perawat Klien mulai dapat menerima Mengenal nama klien akan
Muhtadi, senang dipanggil dan menerima uluran kehadiran perawat dan memudahkan interaksi.
Ahmad tangan Perawat mulai tertarik untuk Nama panggilan merupakan
P : tersenyum Perawat merasa senang di bekenalan kembali dengan nama akrab klien sehingga
dengarkan oleh klien perawat menciptakan rasa senang
dan dihargai akan adanya
pengakuan atas namanya

P : Pak Ahmad bagaimana P : memandang klien, Perawat tetap berusaha Evaluasi validasi keadaan
perasaannya pagi ini? memperhatikan membangun keakraban merupakan aspek utama
K : melihat ke arah perawat dengan topik yang Klien senang dengan yang harus dilakukan
sederhana dan berharap pertanyaan perawat perawat untuk dapat
kondisi klien stabil mengetahui keadaan dan
kebutuhan klien pada saat
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
itu

K : baik suster K : menoleh ke perawat, Perawat senang karena Jawaban baik merupakan
tersenyum klien memberi respon dan data bagi perawat untuk
P : diam, mendengarkan, dalam keadaan baik Klien senang dengann melakukan kelanjutan
kontak mata kondisinya saat ini interaksi.

P : alhamdulillah, kalau P : menunjukkan Perawat sangat berhati-hati Menggali ingatan klien


boleh suster tau bapak keseriusan, dalam bertanya, serta
sudah dilatih apa saja mendengarkan dengan berusaha menggali ingatan
selama berada di rumah penuh perhatian klien selama berada di
sakit ini ? rumah sakit Klien mengingat-ingat
K : memandang perawat latihan apa saja yang telah
diajarkan selama di Rumah
Sakit
K : biasanya diajarin K : menoleh ke perawat lalu Klien berusaha mengingat Menggali ingatan klien
mencuci tangan, etika kontak mata dan dan menjawab dengan baik selama di Rumah Sakit
batuk terus menghardik menjelaskan Perawat lega karena klien
sus terus apalagi ya sus, P : kontak mata, dapat mengingat ingat yang
udah mendengarkan telah diajarkan

P : baik, apakah bapak P : kontak mata, bertanya Perawat mengkaji lebih jauh Mengeksplorasi ingatan
masih ingat tentang cara perlahan tentang ingatan klien merupakan cara untuk
menghardik pak ? K : kontak mata , Klien mengingat-ingat mengidentifikasi masalah
mendengarkan klien dan gangguan yang dialami
klien
K : Masih sus K : melihat ke arah perawat Perawat lega karena klien Melakukan validasi
dan tersenyum masih mengingat nya. Klien menjawab dengan merupakan cara yang bagus
P : melihat ke arah klien tenang untuk klien dalam
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
dan mendengarkan mengingat apa yang telah
diajarkan.
P : Baik bapak, boleh bapak P : melihat ke arah klien Perawat mencoba Klien mendengarkan Melakukan validasi
contohkan bagaimana dan mencoba mengetahui kemampuan dengan tenang merupakan cara yang bagus
cara menghardik ? mendengarkan klien tentang asuhan untuk klien dalam
K : melihat ke arah perawat keperawatan yang telah mengingat apa yang telah
diajarkan selama di rumah diajarkan.
sakit
K : Iya sus Caranya K : memandang perawat, Klien mengalami halusinasi Analisa perawat kesesuaian
menutup telinga sambil ekspresi wajah sesuai, Perawat menyadari kalau pendengeran verbal dan non verbal klien
bilang tidak tidak kamu kooperatif dan mencoba klien mengalami halusinasi unutk menjadikan rencana
palsu mempraktekkan pendengaran komunikasi selanjutnya
P : memperhatikan respon
klien
P : bagus sekali bapak, P : kontak mata, bertanya Perawat berusaha membuat Untuk mereview kembali
bagaimana kalau kita perlahan, mendekatkan kontrak terkait asuhan asuhan keperawatan dalam
coba berbincang kembali diri ke klien keperawatan Klien mencoba mengenal halusinasi dan
untuk mengenal lebih K : diam mendengarkan perawat. menghardik
jauh halusinasi bapak
dan mempelajari kembali
cara menghardik ?

K : boleh sus K : mengangguk dengan Klien mulai sedikit terbuka Keakraban, sikap peduli dan
senang Menunjukkan sikap terbuka dan mencoba untuk keterbukaan akan membuat
P : kontak mata dan berbincang-bincang lebih klien merasa nyaman dan
tersenyum jauh dengan perawat mau terbuka kepada
perawat

P : baik kira- kira bapak P : sikap terbuka, suara Perawat mencoba Memberikan hak kepada
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
ingin kita berbincang- jelas, kontak mata, memberikan pemberian klien untuk berpendapat ,
bincang dimana ? berapa pertanyaan terbuka keputusan kepada klien Mencoba menjawab sesuai dapat membuat klien
lama ? K : kontak mata pendapatnya merasa dihargai

K : disini saja sus, 15 menit K : memandang perawat Berusaha mengemukakan Memberikan hak kepada
saja dan mencoba Mendengarkan jawaban pendapat klien untuk berpendapat ,
mengemukakan klien dapat membuat klien
pendapat merasa dihargai
P : diam, mendengarkan
klien, sikap terbuka
P : Baiklah bapak kita akan P : klarifikasi Berharap klien dapat Memberikan klarifikasi
berbincang-bincang K : melihat ke arah perawat merasa dihargai dengan Klien bersikap tenang merupakan salah satu cara
disini ya pak selama 15 dan tersenyum sikap komukasi terapeutik komunikasi terapeutik
menit

KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan kedua ini menunjukkan bahwa hubungan trust perawat – klien mulai terbina dengan baik.
Menghardik adalah cara pertama yang dapat dilakukan untuk menghilangkan halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai