Disini saya tertarik dengan budayanya lokal di sini setiap setiap setahun sekali
setelah selesai panen desa pragelan pun mengadakan kegiatan bersih
desa/manganan yang di laksanakan setiap hari jum’at pon bersih desa memiliki
makna sebagai rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala limpahannya
sehingga warga desa di berikan hasil yang melimpah ketika bersih desa warga pun
beramai-ramai menuju sendang dengan membawa segala banyak makanan ada
yang membuat kerecek,tape,jenang dan jadah ketika datang warga pun berbaur
dengan masyarakat yang lain.
yang melihat tayub selain itu biasanya bapak pun datang ke acara tayub sambil
membawa slendang untuk berjoget bersama sinden
BAB I
PENDAHULUAN
tradisi-tradisi dari kebudayaan yang sudah ada. Sebagai contoh, bahasa Jawa
mulai banyak diabaikan dan bahkan dianggap “kampungan”, sehingga banyak
masyarakat Jawa yang lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia.
Namun, bahasa Jawa masih sering digunakan meskipun tidak sesering
menggunakan bahasa Indonesia.
masyarakat yang masih melestarikan kebudayaan ini dan ada pula yang bersikap
tidak acuh pada kebudayaan yang ada. Sekarang ini, kita sangat membutuhkan
orang-orang yang masih mau melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada.
Akan tetapi yang paling penting adalah kesadaran dari tiap masing-masing
individu akan kebudayaan yang telah ia dapatkan sejak lahir untuk menjaga dan
melestarikannya.
6
BAB II
TUJUAN STUDI
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Ketika melakukan penelitian ini kendala studi yang dihadapi adalah sulit
untuk melihat langsung prosesi kebudayaan pasca kelahiran di Pragelan,
karena kebudayaan ini dilakukan oleh masyarakat pasca panen saja. Dalam
melakukan observasi, terdapat beberapa kesulitan, yaitu lokasi tempat
penelitian yang jauh.
BAB V
8
HASIL STUDI
b. Sejarah Masyarakat
f. Sistem Kekerabatan
Selama ini peresapan air hujan juga baik Sehingga saat hujan
deras turun pun, tidak menimbulkan banjir disekitar jalan karena aliran
air selokan yang lancar. Selama ini juga tidak banyak warga yang
terkena penyakit dalam waktu yang bersamaan, bahkan kasus penyakit
demam berdarah pun jarang ditemukan. Jika ada warga yang sakit,
mereka biasanya harus menuju pukesmas kecamatan gondang yang
berjarak kuarang lebih 30 menitdari dusun pragelan. Tetapi jika ada yang
ada warga yang serangan penyakitnya parah, maka mereka akan
membawanya ke rumah sakit nganjuk karena dekat dengan nganjuk.
BAB VI
KESIMPULAN PENELITIAN
BAB VII
REKOMENDASI
yang semakin lama kian memudar. Akan lebih baik lagi jika kita tidak mudah
mengikuti segala perubahan kebudayaan yang ada, kecuali perubahan yang dapat
berdampak positif bagi kebudayaan kita. Generasi pendahulu juga harus turut ikut
mengambil bagian dalam pelestarian kebudayaan. Generasi pendahululah yang
seharusnya mengajarkan kepada anak cucunya tentang ragam kebudayaan dan
cara menghargai setiap keanekaragaman budaya yang ada pada masing-masing
daerah. Tanpa mereka, para generasi muda tidak akan mengenal proses
kebudayaan. Hal tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kita agar dapat meneru
kebudayaan dalam hal ini adalah ketua RT. Adanya kerja sama dari berbagai
pihak maka kebudayaan akan semakin mudah untuk terus dikembangkan dan
direalisasikan. Hal ini perlu untuk dilakukan terus menerus mengingat bahwa
banyaknya kebudayaan daerah yang sudah mulai terlupakan.