ID None
ID None
havest of strawberry plant. The research pada tahun 2010, dimana jumlah produksi
was held on March to August 2014 in tahun 2010 sebanyak 24.846 ton. Pada
Pandanrejo Village, Bumiaji, Batu City on umumnya, tanaman stroberi dibudidayakan
890 m above sea. It used Randomized secara monokultur. Namun, budidaya
Block Design that consisted of 9 treatments secara monokultur kurang efisien dalam
which was repeated 3 times. The treatments penggunaan lahan dan cahaya matahari.
are (P1): Lettuce was planted 21 days Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
before strawberry, (P2): Lettuce was planted budidaya tanaman secara tumpangsari.
14 days before strawberry, (P3): Lettuce Dengan demikian, penulis
was planted 7 days before strawberry, (P4): mengkombinasikan tanaman stroberi dan
Lettuce was planted together with selada dengan sistem tanam ini pada satu
strawberry, (P5): Lettuce was planted bidang lahan yang homogen. Keadaan iklim
monoculturally, (P6): Strawberry was mikro merupakan hal yang harus
planted monoculturally, (P7): Lettuce was diperhatikan dalam kondisi lingkungan
planted 7 days after strawberry, (P8): homogen pada sistem tanam ini, sehingga
Lettuce was planted 14 days after perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi
strawberry, (P9): Lettuce was planted 21 permasalahan tersebut, yaitu dengan
days after strawberry. The result showed mengkaji iklim mikro pada waktu tanam
that P1 had good microclimate condition of yang berbeda pada tanaman sela yang
intercropping of both plants. Based on NKL tepat. Penelitian ini bertujuan untuk
calculation, P1 can increase the land mendapatkan kondisi iklim mikro yang
productivity. Besides, represented the sesuai untuk tanaman stroberi dengan
greatest number fruit and the highest weight kombinasi yang paling baik dari pengaruh
consumption after monoculturally planting. waktu tanam yang berbeda terhadap
The higest fresh weight of the fruit of each pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi.
plant after monoculturally planting was P7. Hipotesis yang diajukan ialah pola tanam
tumpangsari dengan waktu tanam yang
Keywords: Microclimate, Strawberry Plant, berbeda akan menghasilkan kondisi iklim
Lettuce Plant, Planting Time mikro tanaman stroberi yang berbeda.
buah stroberi. Hal ini menyebabkan buah Gambar 4 Pola perubahan suhu tanah pagi
stroberi tidak membentuk sempurna. hari selada ditanam 21 hari sebelum
stroberi
60
Suhu Udara 07.00 WIB
Suhu Tanah 11.00 WIB
Ketinggian (cm)
30
Kedalaman Tanah
40
20
(cm)
20
10
0
18 19 20 21 0
Suhu (˚C) 16 18 20 22
Suhu (˚C)
Gambar 1 Pola perubahan suhu udara pagi
Gambar 5 Pola perubahan suhu tanah
hari selada ditanam 21 hari sebelum
siang hari selada ditanam 21 hari sebelum
stroberi
stroberi
Suhu Udara 11.00 WIB
60 Suhu Tanah 16.00 WIB
Ketinggian (cm)
30
Tanah (cm)
Kedalaman
40 20
20 10
0 0
22 24 26 28 26(˚C)
Suhu 21 31
Suhu (˚C)
Gambar 6 Pola perubahan suhu tanah sore
Gambar 2 Pola perubahan suhu udara hari selada ditanam 21 hari sebelum
siang hari selada ditanam 21 hari sebelum stroberi
stroberi
60
IRM Tanaman Stroberi
60 Suhu Udara 16.00 WIB
Ketinggian (cm)
Ketinggian (cm)
40 40
20 20
0 0
20 22 24 26 0 200 400 600
Suhu (˚C) Penerimaan cahaya (Lux)
Gambar 3 Pola perubahan suhu udara sore Gambar 7 Pola perubahan intensitas radiasi
hari selada ditanam 21 hari sebelum matahari pada selada yang ditanam 21 hari
stroberi sebelum stroberi
30
Suhu Tanah 07.00 WIB
Tanah (cm)
Kedalaman
20
10
0
16 18 20
Suhu (˚C) 22
671
yang ditanam secara monokultur memiliki seluas 1,49 kali lebih besar untuk
bobot segar dan konsumsi selada yang penanaman monokultur stroberi dan selada
lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman agar mendapatkan hasil tumpangsari
selada ditanam bersamaan dengan tersebut. Palaniappan (1985 dalam
tanaman stroberi, dengan rata-rata hasil Setiawan, 2007) menyatakan bahwa pada
tertinggi berturut-turut yaitu 110.33 gram, pola tanam tumpangsari hasil masing-
dan 103.70 gram dan terendah yaitu masing jenis tanaman dapat mengalami
berturut-turut 54.83 gram dan 49.00 gram. penurunan dibandingkan jika ditanam
Pada Tabel 3 hasil perhitungan NKL (nilai tunggal, namun karena diimbangi oleh
kesetaraan lahan) menunjukkan bahwa adanya hasil tanaman yang lainnya
sistem tanam tumpangsri stroberi dan sehingga secara keseluruhan hasil tanaman
selada mampu meningkatkan produktivitas lebih tinggi dibandingkan hasil tunggalnya.
lahan pada beberapa perlakuan. Nilai NKL Pada P4, P8, dan P9 memiliki nilai NKL
berdasarkan bobot konsumsi (layak pasar) kurang dari satu. Hal ini dikarenakan P4
tertinggi terdapat pada perlakuan selada memiliki waktu tanam yang bersamaan,
ditanam 21 hari sebelum penanaman bibit sehingga menimbulkan persaingan unsur
stroberi yaitu 1,49. Nilai NKL 1,49 hara dan penerimaan intensitas radiasi
menunjukkan bahwa diperlukan lahan matahari.
Tabel 1 Rerata Jumlah Buah Total Dan Bobot Segar Total Buah Akibat Perbedaan Waktu
Tanam
Perlakuan Jumlah buah total Bobot segar total buah
(buah.tan⁻¹) (gram.tan⁻¹)
Selada ditanam 21 hari sebelum stroberi 29.03 d 82.09 a
Selada ditanam 14 hari sebelum stroberi 22.57 d 82.82 b
Selada ditanam 7 hari sebelum stroberi 15.33 c 67.43 c
Selada ditanam bersamaan dengan stroberi 7.17 b 50.52 d
Stroberi ditanam secara monokultur 34.80 f 134.49 d
Selada ditanam 7 hari setelah stroberi 27.03 e 113.08 e
Selada ditanam 14 hari setelah stroberi 22.07 cd 72.01 e
Selada ditanam 21 hari setelah stroberi 9.73 a 40.26 f
BNT 5 % 2.82 20.22
KK (%) 0.65 0.33
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada uji BNJ 5 %.
Tabel 2 Rerata Bobot Segar Dan Komsumsi Tanaman Selada Pada Berbagai Waktu Tanam
Bobot segar selada Bobot konsumsi selada
Perlakuan
(gram) (gram)
Selada ditanam 21 hari sebelum stroberi 107.10 f 99.80 e
Selada ditanam 14 hari sebelum stroberi 89.63 e 82.33 d
Selada ditanam 7 hari sebelum stroberi 82.13 d 75.73 c
Selada ditanam bersamaan dengan stroberi 54.83 ab 49.00 a
Selada ditanam secara monokultur 110.33 f 103.70 e
Selada ditanam 7 hari setelah stroberi 64.03 c 57.50 b
Selada ditanam 14 hari setelah stroberi 57.17 b 50.63 a
Selada ditanam 21 hari setelah stroberi 53.37 a 47.70 a
BNT 5% 3.25 3.40
KK (%) 1.67 2.01
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada uji BNJ 5 %.
673
Tabel 3 Rerata Nilai Kesetaraan Lahan (NKL) Akibat Perbedaan Waktu Tanam TanamanSelada
Perlakuan NKL
P1: Bibit selada ditanam 21 hari sebelum bibit stroberi 1.49
P2: Bibit selada ditanam 14 hari sebelum bibit stroberi 1.22
P3: Bibit selada ditanam 7 hari sebelum bibit stroberi 1.03
P4: Bibit selada ditanam bersamaan dengan bibit troberi 0.59
P7: Bibit selada ditanam 7 hari setelah bibit stroberi 1.21
P8: Bibit selada ditanam 14 hari setelah bibit stroberi 0.89
P9: Bibit selada ditanam 21 hari setelah bibit stroberi 0.60
Penanaman benih selada 21 hari sebelum hari sebelum penanaman bibit stroberi
penanaman tanaman stroberi dapat mampu meningkatkan produktifitas lahan.
digunakan sebagai acuan saat tanam Perlakuan tersebut menunjukkan jumlah
tanaman selada untuk meningkatkan hasil buah terbanyak dan bobot konsumsi
produksi dan pendapatan pada pola tanam tertinggi setelah penanaman secara
tumpangsari antara tanaman selada dan monokultur. Sedangkan bobot segar total
stroberi. Sedangkan untuk meningkatkan buah per tanaman tertinggi setelah
hasil tanaman stroberi penanaman benih penanaman secara mnokultur yaitu bibit
selada 7 hari setelah penanaman tanaman selada ditanam 7 hari setelah penanaman
stroberi yang di rekomendasikan dan bibit stroberi.
penanaman benih selada 21 hari sebelum
penanaman tanaman stroberi, untuk DAFTAR PUSTAKA
tanaman selada.
Asandhi, A.A. 2008. Pengaturan Waktu
KESIMPULAN Tanam Kentang Dan Ubi Jalar Dalam
Tumpangsari Kentang Dan Ubi Jalar
Bibit selada ditanam 21 hari di Dataran Medium. J. Hortikultura
sebelum penanaman bibit stroberi memiliki 8(3): 1170-1171.
kondisi iklim mikro yang mendekati syarat Islami, T. 1999. Manipulasi Tajuk Tanaman
tumbuh untuk tumpangsari tanaman selada Jagung Terhadap Hasil Tanaman
dengan stroberi. Menurut perhitungan NKL, Jagung Dan Ubi Jalar Dalam Pola
bibit selada ditanam 21 hari sebelum Tumpang Gilir. Agrivita 21 (1): 20-24.
penanaman bibit stroberi mampu Karima, S.S. 2013. Pengaruh Saat Tanam
meningkatkan produktifitas lahan. P1 juga Jagung Dalam Tumpangsari
menunjukkan jumlah buah terbanyak dan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dan
bobot konsumsi tertinggi setelah Brokoli (Brassica oleracea L.
penanaman secara monokultur. Sedangkan var.botrytis) J. Produksi Tanaman 3
bobot segar total buah per tanaman tertinggi (1): 87-92.
setelah penanaman secara mnokultur yaitu Kesumawati, Elly. 2012. Pengaruh
bibit selada ditanam 7 hari setelah Naungan Dan Varietas Terhadap
penanaman bibit stroberi. Kondisi iklim Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
mikro yang baik untuk tumpangsari tanaman Stroberi (Fragaria sp.) Di Dataran
stroberi dan selada yaitu suhu udara 16- Rendah J. Pertumbuhan dan hasil
27˚C. Suhu tanah kedalaman 0 cm yaitu 16- tanaman. Agrivita 1 (16): 14-21.
27˚C, kedalaman 10 cm yaitu 17-26˚C, Mariani, S.M. 2009. Pengaruh Intensitas
kedalaman 20 cm yaitu 17-27˚C. Naungan dan Kombinasi Pemupukan
Kelembaban udara yang baik yaitu 63-96%. N dan P Terhadap Pertumbuhan,
Sedangkan untuk intensitas penerimaan Produksi Simplisia Serta Kandungan
cahaya untuk tanaman stroberi yaitu Andrographolida Pada Sambiloto
berkisar 283-568 lux dan untuk tanaman (Andrographis paniculata). Makalah
selada yaitu 383-606 lux. Menurut Seminar Departemen Agronomi dan
perhitungan NKL, bibit selada ditanam 21 Hortikultura, IPB. Bogor.
674