Anda di halaman 1dari 3

pembentukan atau pemupukan dana cadangan

pasal 6 undang-undang pajak penghasilan tidak diperkenankan untuk membentuk atau memupuk dana
cadangan, namun hanya untuk usaha tertentu saja yang diperkenankan untuk memupuk atau
membentuk dana cadangan. berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 81/PMK.03/2009 Tanggal
22 April 2009 yang berlaku per 1 januari 2009 telah dikeluarkan yang mengatur pembentukan atau
pemupukan dana cadangan yang boleh dikurang kan sebagai biaya.

pengaturan tersebut dapat dikelompokkan menjadi cadangan foto tidak tertarik untuk usaha bang dan
badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen,
dan perusahaan anak piutang, yang meliputi sebagai berikut.

A. Bank Umum Konvensional

besarnya cadangan kita tidak tertinggi untuk bang umum dimaksudkan ditetapkan:

1. 1% (satu persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan lancar, tidak termasuk sertifikat bank
indonesia dan surat utang negara;

2. 5% (lima persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah
dikurangi nilai agunan;

3. 15% (lima belas persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan;

4. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan diragukan setelah dikurangi
dengan nilai agunan; dan

5. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan
nilai agunan.

beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam cadangan piutang tidak tertarik untuk bang umum
konvensionalkonvensionk.

1. besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurangan ada cadangan ditetapkan
paling tinggi sebesar:

a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan

b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan perusahaan
penilai.

2. jumlah piutang yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk dana cadangan yaitu pokok pinjaman
yang diberikan oleh bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional.
3. kerugian yang berasal dari piutang yang nyata nyata tidak dapat ditagih dibebankan pada perkiraan
cadangan piutang tidak tertagih.

4. dalam hal jumlah cadangan piutang tidak tertagih seluruhnya atau sebagian tidak dipakai untuk
menutup kerugian atas piutang yang nyata nyata tidak ditagih, jumlah kelebihan cadangan tersebut
diperhitungkan sebagai penghasilan.

5. dalam hal jumlah cadangan piutang tidak tersaji dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana
dimaksud pada butir 3 namun tidak mencukupi, jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai kerugian.

B. Bank Umum Berbasih Syariah

besarnya cadangan piutang tidak tertagih untuk bang umum yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah ditetapkan:

1. 1% (satu persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan lancar, tidak termasuk sertifikat
Wadiah Bank Indonesia dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah;

2. 5% (lima persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah
dikurangi nilai agunan;

3. 15% (lima belas persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan;

4. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan diragukan setelah dikurangi
dengan nilai agunan; dan

5. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas yang digolongkan macet setelah dikurangi dengan
nilai agunan.

ketentuan lainnya yang perlu diperhatikan oleh bank umum berbasis syariah ini dalam hal cadangan
piutang tidak tertagih:

1. besarnya di laguna yang dapat diperhitungkan sebagai pengarang pada cadangan ditetapkan paling
tinggi sebesar:

a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan

b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan perusahaan
penilai.

3. kerugian yang berasal dari piutang yang nyata nyata tidak dapat ditagih dibebankan pada perkiraan
cadangan piutang tidak tertagih.
4. bila jumlah cadangan piutang tidak tertarik seluruhnya atau sebagian tidak dipakai untuk menutup
kerugian sebagaimana dimaksud pada butir 3, jumlah kelebihan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai penghasilan.

5. dalam hal jumlah cadangan piutang tidak tertarik dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana
dimaksud pada butir 3 namun tidak mencukupi, jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai kerugian.

Anda mungkin juga menyukai