Labarugi
Labarugi
A. DESKRIPSI LABA
1. Definisi Laba
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi murni
didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya,
setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih
antara harga penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal
pendefinisian biaya. (Wikipedia)
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup
kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai
saat ini belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba. Oleh karena itu,
berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu :
semantik, sintaktik, dan pragmatik.
2. Teori Laba
Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat
keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis setiap industri, baik
perusahaan yang bergerak dibidang tekstil, baja, farmasi, komputer, alat perkantoran, dan lain – lain.
Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut :
Menurut Teori ini, keuntungan ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko
diatas rata-rata.
Teori ini menekankan bahwa keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka
panjang (long run equilibrium).
Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output
dan menekankan harga yang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi
persaingan sempurna.
Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau
demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari
perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
3. Fungsi Laba
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien.
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi
ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya
semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
4. Jenis-jenis Laba
Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, Laba terdiri atas beberapa
jenis, yaitu :
a. Laba kotor, Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan
b. Laba Operasional, Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk
rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dala perekonomiannya, dapat diharapkan
akan dicapai setiap tahun. Oleh karenanya, angka ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk
hidup dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa pada pemilik modal.
c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax) , Laba sebelum dikurangi pajak
merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-pihak tertentu
terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang terpenting karena jumlah ini menyatkan laba yang
pada akhirnya dicapai perusahaan.
d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah dikurangi berbagai pajak.
Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini akan diambil
sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegang saham.
5. Kegiatan Laba
Urutan yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan untuk
laba yang diperoleh nantinya, laba ini akan dipergunakan oleh perusahaan. Di dalam standar akuntansi
keuangan PSAK no. 25 (menurut IAI) disebutkan sebagai berikut :
Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporakan kinerja suatu perusahaan, terutama
tentang profitabilitas dibuthkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang dikelola
oleh sebuah perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering digunakan untuk
memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang akan
disamakan dengan kas dimasa yang akan datang. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja
juga penting dalam hal ini.
6 Kualitas Laba
Perusahaan memiliki dorongan mengelola laba untuk memenuhi atau mengungguli Wall Street agar
harga pasar saham meningkat,dan nilai opsi meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki
dorongan untuk mengelola laba guna memiliki target laba atau membuat laba terlihat kurang beresiko.
Pengelolaan laba adalah (earnings management) adalah perencanaan waktu dan pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian besar kasus, pengelolaan
laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun
berikutnya. Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak negatif tehadap kualita laba (quality
of earnings). Jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa
sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan.
7. Tujuan Laba
Menurut Anis dan Imam (2003 : 216) mengutarakan bahwa tujuan pelaporan laba adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.
B. DESKRIPSI RUGI
Rugi adalah loss yaitu (KERUGIAN), jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima; dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai
besarnya pembayaran yang harus diberikan oleh penanggung kepada tertanggung atas terjadinya hal
yang diasuransikan. Referensi : Kamus BI
DESKRIPSI TENTANG LAPORAN LABA/RUGI
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha
perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi
tertentu.
Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau
rugi) bersih.
Laporan Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh oleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan
selisih antara pendapatan (revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa
jumlah laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.
LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi (statement of income) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu.
a) Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan melakukan kajian terhadap pendapatan dan
beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja
perusahaan dan dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
b) Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi keuangan perusahaan
di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa
depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
c) Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan. Informasi
mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan kerugian memperlihatkan
hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu tingkat arus kas di masa yang akan datang.
a) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi
a. Pendapatan
Aliran masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya, yang
ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, yang merupakan bagian dari
operasi utama perusahaan.
b. Beban
Aliran keluar aktiva atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan
kewajibannya, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang.
c. Keuntungan
Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali pendapatan dan
investasi pemilik.
d. Kerugian
Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau isidentil kecuali beban dan distribusi
kepada pemilik.
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung hanya ada dua pengelompokan:yaitu pendapatan dan beban.
Perusahaan menggunakan laporan laba-rugi bentuk langsung dalam pelaporan keuangan karena
bentuknya yang sederhana. Keuntungan utama format langsung terletak pada kesederhanaan
penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan
dari yang lainnya.dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang
muncul.
Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya
membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi Lanjutannya meliputi:
1. Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
2. Isi Laporan
- Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban
usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
- Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban
usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
- Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar
dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka
selisihnya disebut rugi di luar usaha.
- Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih
sebelum pajak.
- Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut
laba bersih setelah pajak.