Dosen pengampu
Disusun oleh
Rumini (12209193055/1A)
TADRIS IPS
SEMTEMBER 2019
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini yang berjudul ‘ hakikat pendidik menurut filsafat pendidikan isalam
”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya saran
dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT membalas amal kebaikannya.
Dengan segala pengharrapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2
A. Kesimpulan.....................................................................................9
B. Kritik dan Saran.....................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Filsafat pendidikan islam adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan
ajaran islam, atau dengan kata lain menjadi ruhnya adalah ajaran islam. Hal ini
berarti bahwa yang menjadi sumber utamanya yaitu al-quran dan al sunah. Selain
itu filsafat pendidikan islam juga mengajarkan sumber-sumber dari ajaran lain
yang sejalan atua tidak bertentangan dengan ajaran lain. Istilah pendidikan secara
sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kebribadian
sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat dan bangsa. Falsafah
yang berasal dari bahasa Yunani kuno adalah “ cinta dan hikmah” dari situ bisa
dilihat bahwa sesunguhnya falsafah itu bukanlah hikmah tetapi cinta terhadap
hikmah dan berusaha mendapatkanya. Filsafat adalah ilmu yang berkaitan dengan
masalah yang mendasar dari segala hal, filsafat berusaha untuk membongkar
realitas secara mendalam mengenai dasar-dasar terbentuknya, hal-hal prinsip yang
membuat realitas ada, dan menjadi pandangan hidup atau pandangan seseorang
dalam melihat realitas tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hakikat pendidik menurut filsafat pendidikan islam?
2. Apa tujuan pendidik menurut filsafat pendidikan islam?
3. Apa yang menjadi tanggung jawab pendidik menurut filsafat pendidikan
islam ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui hakikat pendidik menurut filsafat pendidikan islam
2. Mengetahui apa saja tujuan pendidik menurut filsafat pendidikan islam
3. Mengetahui tentang tanggung jawab pendidik menurut filsafat pendidikan
islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pendidikan islam secara alania manusia sejak dalam rahim ibu
sampai meninggal dunia mengalami proses tumbuh dan berkembang tahap demi
tahap baik perkembangan manusia maupun kejadian alam semesta yang berproses
setiap disebutkan tadi adalah terjadi dan berlangsung menurut ketentuan alloh
biasa disebut sebagai sunatullah. Tiada satu makhluk ciptaan alloh diatas dunia ini
1
Ahmad Fuad al-Ahwany, al-Tarbiyah Fil Islam, Mesir: Dar al-Ma’arif, 1967, hal 8
2
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: al-ma’arif, 1962, hal 16
2
dapat mencapai kesempurnaan dan kematangan hidup tanpa melalui suatu proses.
Demikian pula pendidikan sebagai salah satu usaha untuk membina dan
mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia jasmani dan rohani agar
menjadikan manusia yang berkepribadian harus berlangsung secara bertahap.
Terbentuknya kepribadian yang bulat dan untuk sebagai manusia individu, social
dan sebagai manusia bertuhan hanya dapat tercapai apabila berlangsung melalui
proses menuju kearah akhir pertumbuhan dan perkembangan sampai kepada titik
optimal kesempurnaan. Berdasarkan pemikiran pakar pendidkan memberikan arti
pendidikan sebagai suatu proses yang berlangsung seumur hidup. Karenanya itulah
pendidikan tidak hanya berlangsung didalam kelas tetapi diluar kelas. Dengan
dremikian pendidik dapat dikatakan sebagai sarana utama untuk mengembangkan
kepribadian setiap manusia dalam usaha manusia melestarikan kehidupanya.
Pendidikan itu dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian diri secara timbal
balik dari seseorang dengan manusia lainya dan alam sekitar. Pendidik juga sebagi
usaha perkembangan terhadap semua potensi manusia secara teratur, baik moral,
interektual maupun fisik jasmani, oleh dan untuk kepentingan individu dan sosial,
diarahkan bagi tujuan akhir (tujuan hidup). Pendidik adalah proses dalam
potensi-potensi kemampuan, kapasitas manusia yang sudah dipengaruhi oleh
kebiasaan-kebiasaan supaya disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan baik oleh
alat-alat yang disusun sedemikian rupa dikerjakan oleh manusia.
Setiap perbuatan pendidik adalah sebagai satu dari proses yang diharapkan
untuk menuju kesuatu tujuan dan tujuan-tujuan ini diminta diperintah oleh tujuan-
tujuan akhir umum diantara dimana ditentukan oleh masyarakat serta dirumuskan
secara singkat dan padat setiap kematangan atau kesempurnaan intergritas atau
kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian muslim. Integritas atau
kesempurnaan pribadi ini adalah meliputi integritas jasmaniah, intelektual,
emosional, dan etis dari individu kedalam diri manusia paripurna, yang merupakan
cita-cita paedagogis atau dunia cita yang kita kemukakan sepanjang sejarah pada
hamper semua Negara, baik semua para filsuf dan moralis yang telah banyak
3
membantu dalam memberikan inspirasi terhadap bermacam-macam usaha
pendidikan yang dianggap mulai pada segala zaman
3
Mohammad Noor Sjam, Pengantar filsafat pendidikan, Malang: FIP HUP Malang, 1973, hal.76
4
perilaku lahir yang berasal dari jiwa manusia sebagai produk dari proses
pendidikan. Tujuan islam pada hakikatnya mengandung nilai perilaku manusia
yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Alloh, sebagai mana telah
dikemukakan pada bahasa tentang pengertian pendidikan islam.
Dari ketiga dimensi tersebut dapat diketahui bahwa nilai islami yang hendak
dikembangkan terhadap pribadi manusia dalam proses pendidikan dan menekankan
keseimbangan dan keselarasan hidup didunia dan akhirat. Baik sebagai pribadi
maupun seanggota masyarakat.
4
Djumberansyah Indar, Op. Cit. hal. 95
5
memberikan pertolongan kepada anak didik atau seseorang dalam perkembangan
rohani dan jasmaniah agar mencapai tingkat kedewasaan dan mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagi makluk sosial dan sebagai individu.
A. Tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan
Dalam mendidik anak-anak terasa berat dan karenanya harus dibantu sekolah namun
harus diingat pula bahwa tidak semua anak sejak kecil menjadi tanggung jawab
sekolah , jika anak-anak sudah diserahkan kesekolah berarti seluruhnya menjadi
tanggung jawab sekolah. Pendidikan dalam keluarga oleh orang tua adalah
merupakan dasar dari pendidikan anak selanjutnya didalm keluarga terdapat tempat
meletakan dasar-dasar kepribadian anak yang masih usia muda karena pada usia ini
biasanya anak-anak sangat peka terhadap pengaruh lingkungan keluarga dan
masyarakat.
1. Peran ibu terhadap pendidikan anak dalam keluarga
Peranan ibu sangat penting dan mempunyai tnggung jawab sangat besar terhadap
pendidikan anak-anaknya karena ibulah yang paling bergaul dengan anak selama
sehari semalam pendidikan yang dilakuykan oleh ibu harus bersifat bijaksana ibu
sering mendapat predikat sebagai pendidik bangsa.5
2. Peranan ayah terhadap pendidikan anak dalam keluarga
Peranan seorang ayah sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap dan tingkah laku
seorang anak. Oleh karena itu adapun bagaimana tingkah laku yang dilakukan oleh
seorang ayah akan berpengaruh pula pada tingkah laku anak-anak. Ada ayah yang
tidak mempunyai waktu untuk menggurusi dan bergaaul dengan anak-anak mereka
karena terlalu sibuk dengan urusan mencari nafkah keluarga dan menganggap bahwa
pendidikan anak hanya menjadi tanggung jawab istrinya. Walau pendidikan anak
adalah menjadi tanggung jawab kedua orang tua.
B. Sekolah dan tanggung jawabnya
Sekolah atau madrasah adalah lembaga pendidikan yang penting setelh keluarga.
Sekolah berfungsi untuk membntu keluarga menanamkan nilai-nilai pendidikan
kepada anak-anak yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian yang mula serta
pikiran yang cerdas, sehingga nantinyaa akan menjadi anggota masyarakat yang
5
Muhmmad Athiyah al-Abrasyi, al-Tarbiyah al-Islamiyah, Cairo Isa al-Babi al-Halabi, 1969, hal. 116
6
bermanfaat sesuai dengan tuntunan dan tata laku masyarakat yang berflaku seiring
dengan tujuan pendidikan seumur hidup.
Sekolah tidak lain merupakan gambaran makro bagi rumah tangga karena disana
anak mendapatkan kawan bergaul dan mendapatkan guru selaku orang tua yang
menanami dalam bermain, memberi tuntunan dan motivasi, bersifat lemah lembut
dan kasih sayang. Seorang guru yang memilih provesi dibidang pendidikan
sesungguhnya adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat penting karena ia sebagai
spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid dengan memberikan santapan
rohani dalam ilmu dan pendidikan aqlak yang mulia guru bukanlah hanya mendidik
kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan sebagaimananya tetapi lebih dari pada
yakni menanamkan sikap inividu dan nila-nilai pendidikan lainya yang sesuai dengan
tuntunan masyarakat6
C. Tanggung Jawab Masyarakat Terhadap Pendidikan.
Masyarakat adalah sebagai kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh
kesatuan budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama serta memiliki
sejumlah penyesuaian dalam ikut memilkul tanggung jawab pendidikan secara
bersama-sama.
Masyarakat adalah lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah untuk memeberikan
pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak-anak. Anak-anak secara tidak
langsung menerima pendidikan daripada para pemimpin masyarakat , pemimpin
agma , penguasa yang ada dalam masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk
membentuk kebiasaan, pengatahuan, minat dan sikap, kesusilaan dan kemasyarakatan
serta keagamaan anak-anak
D. Pendidikan sebagai tanggung jawab pemerintah
Pendidikan menjadi tolak ukur maju mundurnya suatu bangsa dan Negara, karena
pendidikan merupakan suatu kekuatan yang mempunyai kewenangan yang besar bagi
bangsa dan Negara. Tidak satu fungsi dan jabatan didalam masyarakt dan Negara
tanpa proses pendidikan. Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan bai
didalam maupun diluar pendidikan formal. Oleh Karena itu, pendidikan adalah suatu
aktivitas social yang meungkinkan masyarakat dan bangsa itu terus berkembang.
6
Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Op, Cit, hal. 119
7
Untuk menciptakan suatu masyarakat yang hidup makmur dan hidup bahagia, baik
menyagkut aspek lahiriyah maupun batiniyah tidak pisah dipisahkan dengan
pendidikan. Idaman hdup bahagia didunia maupun diakhirat adalah menjadi tujuan
hidup setiap manusia muslim. Proses kehidupan manusia untuk mendapatkan
kebahagiaan didunia maupun diakhirat adalah menajadi tagging jawab bersama baik
keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah,7
Didalam ajaran islam dikenal adanya system pemerintah mulai dari cara memilih
pemimpin,memimpin masyarakt, membangun bangsa dan Negara hingga mencapai
Negara yang adil dan makmur dibawah lindungan Allah Maha Pengasih Maha
Pengampun.
Kadar manusia beriman diperoleh dari pendidikan, dank arena beriman mereka taat
kepada pemerintah. Tanggung jawab utama dari pemerintah terhadap pendidikan
adalah menangani pendidikan yang islami dan disinilah letak kunci keberhasilan
untuk mencapai hidup makmur dan bahagia bagi seluruh masyarakat.
7
Syahminan Zaini, Op. Cit. hal. 142
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar
sesorang yang melakukan kegiatan memberikan pengetahuan keterampilan
pendidikan. Pendidik dalam perseptif pendidik islam ialah orang yang bertanggung
jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani pendidik agar mencapai
tingkat kedewasaan.dalam tujuan filsafat pendidikan Islam.
tujuan pendidik dapat dibaca unsur filsafat dan kebudayaan yang mempengaruhinya
suatu tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan pada hakikatnya suatu
perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam diri pribadi manusia
sebagaimana terhadap dalam rumusan pendidik.
Dalam islam orang yang pertama tanggung jawab yakni orang tua tapi seringnya
berkembangnya dan kemajuan zaman tugas ini diserahkan kepada pihak lembaga
pendidikan yang bertugas sebagai pendidik kedua setelah orang tua, dan pada
intinya, baik orang tua maupun tenaga pendidik adalah membimbing anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tujuan pendidik yang
sesuai
B. Kritik dan Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya penulis memiliki banyak
kekeliruan yang mungkin tidak disadari oleh penulis. Dari itu, diharapkan kepada
seluruh pembaca, jika menemukan kekeliruan dalam makalah yang saya buat ini,
maka penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
9
membangun, supaya penulis tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Dan demi
mewujudkan karya-karya ilmiah yang lebih baik
Daftar Pustaka
10