Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN BENCANA

RESUME KEGIATAN DAN MATERI PENGABDIAN MASYARAKAT


DALAM MEMPERINGATI HUT KE- 74 REPUBLIK INDONESIA

OLEH:

LUH SRI BUDIARTINI

16089014027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2019
RESUME PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA
MEMPERINGATI HUT KE-74 REPUBLIK INDONESIA

Dalam memperingati HUT RI ke- 74 STIKes Buleleng bekerja sama dengan


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan penyuluhan dan
simulasi kesiapsiagaan bencana (gempa), penyuuhan HIV/AIDS, dan donor darah
yang dilaksanakan di SMKN 1 KUBUTAMBAHAN pada hari Jumat, 30 Agustus
2019 pukul 08.00 sampai selesai. Dengan pembicara yaitu Ns.G Nur Widya
Putra,S.Kep.,M.Kep dan Ns. Made Martini,S.Kep.,M.Kep. Tujuan diadakannya
pengabdian masyarakat ini yaitu untuk membentuk generasi cerdas, tanggap serta
siaga terhadap bahaya bencana (gempa) dan HIV/AIDS.

Pada saat pengabdian masyarakat tersebut saya datang sebelum acara


dimulai yaitu sekitar pukul 07.30 wita. Kemudian sebelum acara dimulai kita
melakukan registrasi terlebih dahulu yaitu pengabsenan dan pembagian snack.
Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan, karena kapasitas ruangan terbatas jadi
mahasiswa hanya mendengarkan dari luar ruangan sambil melakukan
dokumentasi. Kegiatan diawali dengan pembukaan diantaranya salam pembukaan,
pembacaan doa, dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutkan
acara penyuluhan tentang HIV/AIDS yang disampaikan oleh dosen kami atas
nama Ns.G Nur Widya Putra,S.Kep.,M.Kep. Dalam penyuluhan itu yang saya
dengar beliau menjelaskan cukup jelas tentang HIV/AIDS diantaranya
menjelaskan tentang apa itu HIV dan AIDS, cara penularan, cara pencegahan, dan
masih banyak lagi yang mencakup tentang materi HIV/AIDS. Selain itu juga
terdapat tempat mendonorkan darah yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten
Buleleng. saya tidak melakukan kegiatan di tempat mendonorkan darah hanya
melihat dan mengamati alurnya. Karena saat itu perut saya sakit (telat sarapan
pagi) dan selain itu semakin siang semakin sepi karena banyak mahasiswa pulang,
maka dengan berat hati saya dan teman saya juga memutuskan untuk pulang
sekitar pukul 11.00 wita. Karena Kami tidak mengetahui jika kesalahan kami
dapat menimbulkan masalah sehingga membuat ibut merasa kecewa. Saya minta
maaf yang sebesar-besarnya, namun saya mencari informasi tentang materi yang
disampaikan saat pengabdian masyarakat tentang simulasi bencana (gempa) oleh
teman saya yang mengikuti pengabdian tersebut hingga selesai. Berikut materi
tentang kesiapsiagaan bencana.

Bencana merupakan suatu pristiwa yang mengancam dan mengganggu


kehidupan kita dan masyarakat yang dapat disebabkan oleh faktor alam maupun
manusia itu sendiri yang nantinya akan mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan maupun kerugian pada diri kita. Bencana sendiri ada yang
ditimbulkan oleh alam (banjir, tanah longsor, angin putting beliung, gempa
bumi,tsunami ), selain itu dapat juga ditimbulkan oleh non-alam ( gagal teknologi,
gagal modernisasi, wabah penyakit), dan sosial ( konflik sosial antar kelompok,
suku, komunitas, teror). Untuk mengatasi bencana alam diperlukannya
penanggulangan bencana yang merupakan tanggung jawab utama
pemerintah/PEMDA dan dilaksanakan juga oleh masyarakat dan dunia
usaha/sektor swasta. Tujuan dari penanggulangan bencana sendiri yaitu
diantaranya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman
bencana, menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat maupun
berbangsa. Adapun siklus penanggulangan bencana yaitu pencegahan dan
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Salah satu simulasi bencana yang dilakukan yaitu kesiapsiagaan terhadap


gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan struktur lempeng bumi
(tektonik) atau aktivitas gunung berapi yang mengakibatkan kehancuran dan
kerusakan konstruksi bangunan, jalan, jembatan, dan lainnya. Untuk itu sebelum
terjadi gempa harus memperhatikan (siap siaga sebelum gempa) diantaranya

1. Memperbaiki konstruksi rumah sehingga tahan gempa


2. Melekatkan lemari dekat dinding , menempatkan barang yang besar dan
berat di dalam lemari bagian bawah
3. Meletakkan barang pecah belah dan mdah terbakar di tempat rendah dan
tertutup
4. Memperbaiki kerusakan jaringan listrik atau gas
5. Mengenali tempat yang aman di dalam maupun diluar rumah
6. Mempersiapkan bara-barang dalam satu tas mislanya : senter, radio, P3k,
lilin, obat-obatan, makanan dan minuman siap saji, uang.
7. Memiliki kontak penting seperti BPBD, rumah sakit, PMI, pemadam
kebakaran.

Kemudian jika terjadi gempa di dalam ruangan contohnya seperti kelas yang
kita lakukan adalah sebagai berikut :

1. tetap tenang dan jangan panik


2. melindungi kepala dan punggung agar tidak tertimpa jatuhnya
reruntuhan bangunan dengan berlindung di bawah meja, kursi.
3. Berpegangan pada meja atau kursi agar getaran gempa tidak
memindahkan letaknya
4. Jaga jarak dari tembok, jendela atau barang pecah belah lainnya saat
melakukan penyelamatan pada waktu gempa.
5. Tetap di dalam ruangan sampai guncangan berhenti, dan keluar ketika
sudah aman kemudian kumpul di lapangan atau titik kumpul.

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka yaitu menghindari bangunan
yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon. Dan jika berda di dalam
mobil segera keluar dari mobil hindari jika terjadi kebakaran.

Selain itu terdapat juga simulasi bencana tsunami yaitu diantaranya jika
terjadi tsunami dan berada di tengah laut (berada di perahu atau kapal) teruslah
ketengah laut karena gelombang di tengah laut lebih rendah daripada di pantai,
jika berada di pinggir pantai berlari menjauhi pantai berlindung di tempat yang
tinggi seperti pohon kelapa maupun gedung tinggi, jangan menggunakan mobil
saat melakukan evakuasi karena menyebabkan terjebak keramaian, jika sudah
terendam air dan memungkinkan untuk selamat carilah barang- barang yang
mudah terapung diatas permukaan air. Atau simulasi Tsunami dilakukan dengan
konsep 20 yaitu 20 detik getara 20 menit menyelamatkan diri 20 meter dari
ketinggian laut.

Selain simulasi bencana, terdapat juga dijelaskan tentang sosialisasi


pertolongan pertama oleh PMI yang diantaranya pengertian tentang pertolongan
pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban
kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau
maut. Tujuan dari pertolongan pertama yaitu untuk menyelamatkan jiwa,
mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman. PMI dapat menyelanggarakan PP
(Pertolongan Pertama) maupun pendidikan PP, serta dapat mendirikan pos PP
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No 023/ Birhub / 1972. Dalam PP
juga terdapat izin pertolongan yaitu izin yang dianggap diberikan tersirat (Implied
Consent contohnya korban tidak sadar/ sekarat atau dibawah umur, terdapat juga
ijin yang dinyatakan (expressed consent) contohnya korban sadar. Beberapa alat
pelindung diri yang dapat digunakan saat pertolongan pertama diantaranya sarung
tangan, kaca mata, masker penolong, helm, apron. Selain itu tindakan umum yang
dilakukan sebelum dan setelah melakukan pertolongan yaitu mencuci tangan,
membersihkan alat yang habis digunakan.

Mengenai materi HIV/AIDS yang di jelaskan yaitu diantaranya pengertian


HIV (Human Immuno deficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan menimbulkan AIDS dan virus HIV mnyerang
limfosit yang disebut sel T-4 atau menyerang sel darah putih (leukosist).
Sedangkan AIDS (Acquired immuno Deficiency Syndrome ) merupakan
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus
yang disebut HIV. HIV dapat ditularkan melalui darah, cairan vagina
(berhubungan seks tanpa kondom), bergantian jarum suntik. Namun hIV tidak
menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman atau bersentuhan, pelukan atau
ciuman, menggunakan peralatan makan/ minum bersama, tinggal serumah,
menggunakan jamban yang sama.

Prinsip penularan HIV dikenal dengan ESSE yaitu Exit ( keluar), Sufficient
( cukup), Survive ( virusnya hidup), Enter ( masuk) jadi dapat simpulkan bahwa
virus keluar dari tubuh penderita dalam jumlah yang cukup dan dalam keadaan
hidup masuk ke dalam tubuh lain. Untuk mencegah HIV dapat dilakukan dengan
pencegahan ABCDE yaitu diantaranya :

A (Abtinence ) : puasa tidak melakukan seks dengan orang pengidap HIV

B (Be Faithfull) : setia terhadap pasangannya atau tidak berganti pasangan

C (Condom) : selalu menggunakan koncom jika berhubungan seks berisiko


D ( Drug) : tidak memakai napza terutama napza melalui jarum suntik
secara bersama dengan penderita.

E (Education) : melalui pembelajaran atau pendidikan dapat mengatahui


tentang HIV/AIDS.
Lampiran Foto

Anda mungkin juga menyukai