Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GOUT

Pokok Bahasan : Gangguan sistem Muskuloskeletal

Sub pokok bahasan : Gout (asam urat)

Tempat : Wisma Flamboyan

Sasaran : Ny. E

Waktu : Pukul 11.00 WIT s/d selesai

A. LATAR BELAKANG
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berhubungan dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya
apabila persendian terkena asam urat maka pergerakan menjadi
terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi
penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari
luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah
persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan
makanan yang banyak mengandung purin atau karena proses
pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Ketika ditanyakan pada salah
satu penderita asam urat mengaku kadang-kadang mengeluh sakit dan
merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki bila mau tidur
atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun
terkadang masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit
asam urat karena kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari
itu di adakan penyuluhan tentang asam urat agar masyarakat mengerti
sakit atau keluhan-keluhan yang dirasakan benar-benar karena
menderita penyakit asam urat atau terkena penyakit lainnya. Selain itu,
diadakannya penyuluhan agar masyarakat dapat mencegah atau
mengurangi kadar asam uratnya.
B. TUJUAN
 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Gout (asam urat), klien
mampu memahami tentang Gout (asam urat)
 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Gout (asam urat),


diharapkan peserta penyuluhan mampu :

1. Klien mampu menjelaskan pengertian gout (asam urat)


2. Klien mampu menjelaskan penyebab gout (asam urat)
3. Klien mampu menjelaskan tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Klien mampu menjelaskan komplikasi gout (asam urat)
5. Klien mampu menjelaskan cara pencegahan gout (asam urat)
6. Klien mampu menjelaskan cara perawatan gout (asam urat)secara
mandiri

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode

 Ceramah
 Tanya jawab

Media dan alat


 Leaflet

Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : jumat, 13 Desember 2019
Pukul : Pukul 11.00 WIT s/d selesai
Tempat : Ny. E

Setting Tempat

Keterangan :
Media
: Presenter

: Klien
Pengorganisasian

 Presenter : maimuna soloto

Rincian Tugas

 Presenter : Memberikan penyuluhan

Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian gout (asam urat)
2. Penyebab gout (asam urat)
3. Tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Komplikasi gout (asam urat)
5. Cara pencegahan gout (asam urat)
6. Cara perawatan gout (asam urat)secara mandiri

Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan  Menjawab salam Kata-kata/


salam  Mendengarkan kalimat
 Memperkenalkan dan menyimak
diri  Bertanya
 Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
 Menyampaikan yang kurang jelas
pokok pembahasan
Kontrak waktu
Penyampaian materi
2. Pelaksanaan 25  Mendengarkan Lembar
menit  Menjelaskan penjelasan dan balik
pengertian gout menyimak
(asam urat)
 Menjelaskan
penyebab gout
(asam urat)
 Menjelaskan
komplikasi gout
(asam urat)
 Menjelaskan cara
pencegahan gout
(asam urat)
 Menjelaskan
cara perawatan gout
(asam urat)secara
mandiri
a.
3. Penutup 10  Memberikan  Memperhatikan Kata-kata/
menit kesempatan  Bertanya kalimat
bertanya  Sasaran dapat
 Melakukan evaluasi menjawab tentang
 Menyampaikan pertanyaan yang
kesimpulan materi diajukan
 Membagikan leaflet  Mendengarkan
dan reinforcement  Merespon
 Mengakhiri  Menjawab salam
pertemuan dan
menjawab salam

D.Kriteria Evaluasi

 Kisi-Kisi

No Tujuan Intruksional Khusus Jenis No Butir Nilai


(TIK) Tes

1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Uraian 1 1


Gout (asam urat)
2 Menjelaskan penyebab Gout (asam urat) Uraian 2 1
3 Menjelaskan tanda dan gejala Gout (asam Uraian 3 1
urat)
4 Menjelaskan cara pencegahan Gout (asam Uraian 4 1
urat)
5 Menjelaskan cara perawatan Gout (asam Uraian 5 1
urat) secara mandiri
Jumlah 5

Butir Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dengan Gout (asam urat)!
2. Jelaskan penyebab Gout (asam urat)!
3. Jelaskan tanda dan gejala Gout (asam urat)!
4. Jelaskan cara cara pencegahan Gout (asam urat)!
5. Jelaskan cara perawatan Gout (asam urat) secara mandiri!

Kunci Jawaban
1. Gout merupakan penyakit metebolik yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya
lebih banyak menyerang pada laki-laki.
2. Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab
asam urat adalah
 Faktor keturunan
 Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti
daging, makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan
kembang kol
 Akibat konsumsi alkohol berlebihan
 Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu,
terutama gangguan ginjal
 Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat,
terutama diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
 Penggunaan antibiotika berlebihan
 Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
 Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan
olah raga berlebihan
3. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
 Kesemutan dan linu.
 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
 Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan,
panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
 Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
 Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
 Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
akan bergerak.
 Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu
ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara
permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam
urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
 Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak
sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala
asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga
terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia
pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat
akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa
gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar
diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.
4. Pencegahannya antara lain :
 Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung
purin yaitu : Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden,
Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam, Udang,
Daun melinjo.
 Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan
dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam
urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urine.
 Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui urine.
 Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber
makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah
yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
 Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam
urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta
margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
 Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh
melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-
buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh
dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat
dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak
yang tinggi.
 Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih
tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.
Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat
plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam
urat dari tubuh.
 Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki
kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil
risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain
itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga
mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam
urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang
pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa
dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan
asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur
memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
5. Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah
memperoleh diagnosa.Bila anda mengalami serangan gout secara
tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut:
 Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin
(plastik berisi es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20
menit pada sendi yang nyeri untuk mengurangi nyeri akibat
radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke dalam
ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg menempel pada
sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam keadaan
yang sensitif.
 Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan
rasa nyeri
 Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari)
untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin
Skor Penilaian

1. Jawaban benar no 1 nilai 20


2. Jawaban benar no 2 nilai 20
3. Jawaban benar no 3 nilai 20
4. Jawaban benar no 4 nilai 20
5. Jawaban benar no 5 nilai 20

Total Nilai 100


MATERI

A. DEFINISI GOUT (ASAM URAT)


Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang
di sebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama
pada jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan
metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam
darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih
dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk
pria adalah 8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi,
2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam
tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan
kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek
genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner dan
Suddarth, 2012).
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering
ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian
tengah. (Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh
penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi.
(Moreau, David. 2005).
Gout bisa diartikan sebagai sebuah penyakit dimana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat
peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout ditandai dengan
serangan berulang arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-
kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang
dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis dan
cidera (Naga, 2012).

Arthrtis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai


gambran khusus, yaitu arthritis akut, artritis gout lebih banyak
terdapat pada pria dari pada wanita, pada pria seringkali mengenai
usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati
masa menopouse (Mansjoer, 2009)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit
metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri
pada tulang sendi yang umumnya lebih banyak menyerang pada laki-
laki.

B. PENYEBAB
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi
inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat
monohidrat, karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk
dalam golongan metabolik, kelainan ini berhubungan dengan
gangguan kinetik asam urat hiperurisemia. Hiperuresemia pada
penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang
bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam
urat berlebihan karena penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam
urat ditubuh distal yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal,
misalnya pada gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara
klinis hal ini tidak penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai
penyebab asam urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya
seperti daging, makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur
dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu,
terutama gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat,
terutama diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan
olah raga berlebihan
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam
perkembangan gout adalah faktor yang menyebabkan terjadinya
hiperurisemia diantaranya adalah :

 Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :


a. Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang
berlebih.
b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses
penyakit atau pemakaian obat-obatan.

Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout


adalah
1. Diet tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang
ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal
(seperti : aspirin, diuretik)

C. TANDA DAN GEJALA

Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu
jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut.
Kebanyakan asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini
timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat
dalam darah di atas normal.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan
pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara
mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat
menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak,
kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya
berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali
hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga
terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain. Asam urat
yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering
merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan
apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-
gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan,
panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit
saat akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu
ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara
permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam
urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh
tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan.
Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa
juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia
pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat
akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa
gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar
diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat


ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari
lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24
jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7
hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi
normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.

Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak


sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan
selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan
bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan
nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari
tangan, tetapi menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil
lain pada tangan, dan otot. Nyeri akan semakin bertambah saat tengah
malam. Sendi yang terserang akan tampak merah, mengilat, bengkak, kulit
di atasnya terasa panas, dan persendian sulit digerakkan. Selain itu, badan
menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung
berdebar. (Silvia 2009).

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENINGKATAN


KADAR ASAM URAT

Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam


urat dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat
seseorang terserang asam urat.

1. Senyawa purin berlebih


Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat
dalam tubuh. Kadar asam urat meningkat karena asupan makanan tinggi
purin. Jenis makanan yang tinggi purin, misalnya jeroan, seafood,
makanan kaleng, dan kaldu daging.
2. Genetik
Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya
asam urat menjadi semakin tinggi.
3. Konsumsi alkohol berlebih
Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam
tubuh.
4. Berat badan
Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat menyebabkan
asam urat. Hal ini disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh
orang gemuk menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.
5. Obat
Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik
(peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah serangan jantung).
6. Gangguan fungsi ginjal
Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi
gangguan pada ginjal, pengeluaran asam urat juga terganggu.
7. Usia
Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal
ini disebabkan pria mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih
tinggi dibanding wanita. Kandungan asam urat pada wanita baru
meningkat selelah menopaus.
8. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)
Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan
penyakit pokok. Ia menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar
asam urat tinggi, perlu dicurigai adanya penyakit degeneratif.
9. Kurang minum
Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat
pengeluaran asam urat.

F. KOMPLIKASI

Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan


produktivitasnya menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah komplikasi
di kemudian hari, seperti benjolan pada bagian tubuh tertentu, kerusakan
tulang dan sendi sehingga dapat pincang,peradangan tulang,kerusakan
ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal, kerusakan ginjal, dan tekanan darah
tinggi (hipertensi).

G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medic
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pada asam urat dibagi
menjadi dua :
1. Penatalaksanaan secara akut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penatalaksanaan pasien dengan serangan akut artithis gout.
Yang pertama bahwa pengobatan serangan akut dengan atau
tanpa hiperuresemia tidak berbeda. Juga diperhatikan agar
penurunan asam urat serum tidak dilakukan tergesa-gesa
karena penurunan secara mendadak seringkali mencentusakan
serangan lain atau mempersulit penyembuhan. Obat yang
diberikan pada serangan akut antara lain:
a) kolkisin
Merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan
artrithis gout maupun pencegahannya dengan dosis lebih
rendah. Efek samping yang sering ditemui diantaranya
sakit perut diare mual atau muntah-muntah. Kolkisin
bekerja pada peradangan terhadap kristal urat dengan
menghambat kemotaksis sel radang. dosis oral 0,5-0,6
ml/jam sampai nyeri mual atau diare hilang. Kemudian obat
dihentikan, biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 gram.
Kontra indikasi pemberian oral jika terdapat inflamatory
bowel diseases. Dapat diberikan intravena pada pasien
yang tidak dapat menelan dengan dosis 2-3 mg/hari,
makasimal 4 mg. Hati-hati karena potensi toksisitas berat.
Kontra indikasinya pada pasien ginjal atau hati.
b) OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan, yang paling
sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal
indometasin 25-50 mg setiap 8 jam diteruskan sampai
gejala menghialang (5-10 hari). Kontra indikasinya jika
terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan fungsi ginjal dan
riwayat alergi terhadap OAINS. Kolkisin dan OAINS tidak
dapat mencegah akumulasi asam urat, sehingga tofi, batu
ginjal dan arthritis gout menahun yang destruktif dapat
terjadi setelah beberapa tahun.
c) Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral,
jiak sendi yang terserang monoartikular, pemberian
intraartikular sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40
mg intraaktikular untuk gout poliartikular, dapat diberikan
secara intravena (metilpredinsolon 40mg /hari, tapering off!
Hari) atau oral (prednison 40-60mg/hari, tapering off! Hari).
Mengingat kemungkinan terjadi artritis septik, maka harus
dilakukan aspirasi sendi dan sedian apus gram dari cairan
sendi sebelum diberikan kortikosteroid.
d) Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Janan diberikan
aspirin karena dalam dosis rendah akan menghambat
ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperuresimia.
e) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai
24 jam setelah serangan menghilang artrithis gout dapat
kambuh jbila terlalu cepat bergerak.
2. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapaan urat dalam jaringan dan
menurunkan frekuensi serta keparahan serangan.
a) Diet
Dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien
yang gemuk, serta diet rendah purin (tidak usah terlalu
ketat). Hindari alkohol dan makanan tinggi purin (hati,
ginjal, ikan, sarden, daging kambing, dan sebagainya),
termasuk manis. Perbanyak minum. Pengeluran urin 2
liter/hari atau lebih akan membatu pengeluaran asam urat
dan mengurangi pembentukan endapan disaluran kemih.
b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan peningkatan
kadar asam urat seperti tiazid. Diuretik, aspirin. Dan asam
mekotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari
ginjal.
c) Kolkisisn secara teratur diindikasikan untuk :
1) Mencegah serangan gout yang akan datang. Obat ini
tidak mempengaruhi tingginya kadar asam urat namun
menurunkan frekuensi terjadinya seranagan.
2) Menekan serangan akut yang dapat terjadi akibat
perubahan mendadak dari kadar asam urat serum
dalam pemakaian obat urikosuri atau allopurinol.

d) Penurunan kadar asam urat serum


Diindikasikan pada arthritis akut yang sering dan tidak
terkontrol dengan kolkisin, terdapat endapan tofi atau
kerusakan ginjal. Tujuannya untuk mempertahankan kadar
asam urat serum dibawah 6 mg/dL, agar tidak terbentuk
kristalisasi urat. Ada dua jenis obat yang dapat digunakan
yaitu kelompok urikosurik dan inhibitor xantin oksidase
seperti allopurinol. Pemilihannya tergantung dari hasil urun
24 jam. Kadar dibawah 1000 mg/hari menandakan sekresi
asam urat yang rendah, sehingga harus diberikan obat
urikosurik sedangkan untuk pasien dengan kadar asam
urat lebih dari 1000 mg/hari diberikan alopurinol karen
terjadi produksi asam urat yang berlebihan.
b. Penatalaksanaan Komplementer
Selain pentalakasanaan secara medik, menurut sustrani
(2005), dapat menggunakan penatalaksanaan secara
komplementer salah satunya dengan menggunakan terapi herbal
Banyak Jamu-jamuan dan ramuan herbal telah digunakan
selama berabad-abad untuk memperbaiki regulasi asam urat
darah dan menghilangkan efek samping (komplikasi) asam urat.
Tanaman obat asli Indonesia (OAI) yang mempunyai indikasi kuat
untuk mengatasi asam urat yang telah melalui pengujian klinis
juga tersedia, antara lain :

1) Meniran
Mengandung falavonid kuesetin dan gilkosida flavonoid
yang efektif menghambat produksi asam urat selain kaya
garam kalium yang bekerja sebagai deuritika
2) Daun sendok
Biji dan daunya mengandung falvonoid apegin dan akubin,
serta mineral kalium yang efektif sebagai obat antiasam urat.
rebus daun sendok-segar 15 g atau kering 10 g- dalam 3 gelas
air, sampai h 1 gelas. Minum sekaligus dipagi hari ketika perut
masih kosong.
3) Sambiloto
Mengandung flavonoid apigenin, mineral kalium dan zat
pahit senyawa laktone andrografolid sebagai anti radang dan
analgetik. Pilih daun sambiloto segar berukuran sedang
sebanyak 15 helai atau bila berbentuk kering 10 g, seduh
dalam secangkir air mendidih, tutup, diamkan ± 10 menit,
sering dan minum sekaligus.
4) Daun salam
Berkhasiat sebagai diueritika, analgesik, dan antiradang
yang efektif.
5) Daun suruh
Mengandung alkaloid tanin, minyak atsiri ( yang mudah
menguap). Dan kalsium aksalat, berkhasiat sebagai antiradang
dan analgetik.
6) Kunyit
Kunyit mempunyai khasiat utama untuk meperbaiki dan
menyehatkan pencernaan, tapi juga bekerja sebagai antiradang,
dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional cina dan india
(ayurveda) untuk mengatasi asam urat, artritis dan radang tulang
alinya. Sebagai pencegahan seranagn asam urat.

G. PENCEGAHAN

1) Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :


Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
2) Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya
harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat
karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urine.
3) Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
4) Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal,
otak, paru dan limpa.
5) Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
6) Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi
karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang
sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai
kandungan lemak yang tinggi.
7) Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
8) Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan
dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi
akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan
tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam
urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah.
Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk
mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan
teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
H. CARA PERAWATAN ASAM URAT SECARA MANDIRI
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi
serangan, pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh
diagnosa.Bila anda mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan
tindakan darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi
es) beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri
untuk mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki yang
bengkak ke dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg
menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam
keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V. Jakarta :
Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media
Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai